Awan berarak ke salatiga Telah datang abang sang pujaan hati Diarak rombongan sanak dan keluarga
Pergi keseberang membeli belati
Buah keranji terikat didahan Telah datang abang sang pujaan hati Memadu janji dalam ikatan pernikahan
2. Pantun pembaca acara
Daun salam dimeja makan
Untuk bumbu masakan dihari ini Salam dan hormat saya haturkan Untuk semua yang ada disini
Bukan pedang sembarang pedang
Pedang diasah tajam teruji Bukan datang sembarang datang Datang untuk memenuhi janji
3. Pantun saat selesai sambutan mempelai pria
Membelah rotan ditengah hutan
Memasang tenda daun keladi Barang hantaran telah disampaikan Tanda ikatan cinta dan kasih abadi
Sekapur sirih sebelah pinang
Diikat tali batang jerami Sekapur sirih disampaikan akan dikenang Tanda ikatan silaturrahmi
4. Pantun setelah akad nikah
Tiga kali tiga sama dengan sembilan
Lima kali lima sama dengan dua puluh lima Dua insan telah dinikahkan Semoga sakinah, mawaddah, warahmah
5. Pantun penutup
Sungai mahakam airnya bersih
Tempat orang memancing ikan Cukup sekian dan terima kasih Jika ada salah sudilah dimaafkan pantun pernikahan
Anak kambing di tepi hutan
ditembak pemburu, kena di kaki. Selamat datang kami ucapkan, kepada rombongan yang dinanti.
Bungan mawar tumbuh di taman,
taruh setangkai dalam jambangan. Terima kasih kami ucapkan, kepada rombongan dan tamu undangan.
Kita bersyukur kepada Allah,
hari ini kelihatan cerah. Calon pengantin berbaju merah, kita saksikan akad nikah.
Kapal berlabuh lemparkan sauh,
Nakoda, penumpang, turun ke darat. Dua keluarga tadinya jauh, Dengan perkawinan menjadi lebih dekat.
Pantun yang dapat digunakan dalam Acara Perkawinan Adat Melayu
Talam tertindih dengan badik, alam tertulang dengan apik
Buah sage direntak mati Dalam sirih kami nan secarik, dalam pinang kami nan seracik Ade niat dan kehendak hati.
Besar langsat kuale betung
Rampak rumput dari jerami Besarlah hajat nan kami kandung Menjemput hadirin ke majelis ini.
Sudah lame air surut di tanjung
Sampan tertambat tali bersimpul Sudah lame niat dikandung Insya Allah kini kian terkabul.
Tertunduk malu puteri dipingit
Wajahnya sendu bernasib malang Bertangkup bumi dengan langit Adat Melayu tak akan hilang.
Laut luas terbentang dimate
Tempat nelayan mencari ikan Kite hidup dibumi segantang lade Adat Melayu hendaklah dilestarikan.
Banyak batang perkare batang
Batang putat hendak disatukan Batang jarak dililit akar Banyak hutang perkare hutang Hutang adat hendak didahulukan Hutang syara’ pule tak boleh ingkar.