Anda di halaman 1dari 37

DIAGNOSIS HOLISTIK

INSOMNIA DENGAN FAKTOR RISIKO EKSTERNAL


DITINJAU MELALUI PENDEKATAN KEDOKTERAN
KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN TANAH ABANG

KELOMPOK 1
Disusun oleh:

Ahmad Rizky
(1102013014)

Pembimbing:

DR. Rifqatussa’adah, SKM, M.Kes

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA


BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
JANUARI 2019
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul “ INSOMNIA DENGAN


FAKTOR RISIKO EKSTERNAL DITINJAU MELALUI PENDEKATAN
KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN TANAH
ABANG ” ini telah disetujui oleh pembimbing untuk dipresentasikan dalam rangka
memenuhi salah satu tugas Kepaniteraan Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

Jakarta, Januari 2019


Pembimbing,

DR. Rifqatussa’adah, SKM, M.Kes

KATA PENGANTAR
1
Assalamu’alaikum wa Rahmatullahii wa Barakatuuh
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur senantiasa kami ucapkan
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada tim
penulis sehingga laporan Studi Kasus pasien yang berjudul “ INSOMNIA
DENGAN FAKTOR RISIKO EKSTERNAL DITINJAU MELALUI
PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS
KECAMATAN TANAH ABANG ” dapat diselesaikan dengan baik.
Penulisan dan penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas
kepaniteraan klinik bagian Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI. Penulis juga berharap agar laporan ini dapat berguna sebagai
salah satu sumber pengetahuan bagi pembaca, terutama pengetahuan tentang Ilmu
Kesehatan Masyarakat mengenai penanganan penyakit dengan pendekatan secara
holistik. Pasien dalam laporan hasil studi kasus ini adalah salah satu pasien dari
Puskesmas Kecamatan Tanah Abang ketika penulis ditugaskan di puskesmas
tersebut pada periode 28 Januari 2019 – 02 Maret 2019.
Penyelesain laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen pembimbing,
staf pengajar, dokter dan tenaga medis Puskesmas, serta orang-orang sekitar yang
terkait. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. DR. Rifqatussa’adah, SKM, M.Kes, selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing dan memberi masukan yang bermanfaat.
2. Dr. Yusnita, M.Kes, DipIDK, Selaku koordinator Kepaniteraan Kedokteran
Keluarga bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas YARSI
3. dr. Erlina Wijayanti, MPH, DipIDK, selaku kepala bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Universitas YARSI.
4. dr. Dini Widianti, selaku koordinator Kepaniteraan Kedokteran Komunitas
bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas YARSI.
5. DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes, selaku staf pengajar bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

2
6. dr. Dwi Maisa dan seluruh tenaga kesehatan Puskesmas Kecamatan Tanah
Abang yang telah memberikan bimbingan kepada penulis untuk kelancaran
proses penulisan laporan ini
7. Seluruh rekan sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerjasama
sehingga tersusun laporan ini

Jakarta, Januari 2019

Penulis

3
BAB I
BERKAS PASIEN

1.1. IDENTITAS PASIEN


Nama Puskesmas : Puskesmas Kecamatan Tanah Abang
Nama : Ny. M
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Tanggal Lahir : Madura,
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan Terakhir : Tidak lulus SD
Status Pernikahan : Cerai
Pekerjaan : Pembantu Rumah Tangga
Alamat : Jl. Kebon Pala I No. 236A
Jenis Pembayaran : BPJS Non-PBI
Tanggal Pemeriksaan : 4 Januari 2019

1.2 RIWAYAT PSIKIATRI


Autoanamnesis : Pada tanggal 8 Februari 2019 pukul 10.30
WIB di Poli Umum Puskesmas Kecamatan
Tanah Abang
Alloanamnesis : Pada tanggal 9 Januari 2019 di rumah pasien

A. Keluhan Utama
Pasien datang ke Puskesmas dengan keluhan utama sulit tidur selama
kurang lebih 3 bulan terakhir

B. Keluhan Tambahan
Mudah lelah, sering mengantuk di siang hari, sulit berkonsentrasi

4
C. Riwayat Gangguan Sekarang
Pasien Ny. M, 40 tahun, datang ke Puskesmas Kecamatan Tanah
Abang pada tanggal 8 February 2019 dengan keluhan utama sulit tidur
selama 4 bulan terakhir. Pasien merasa keluhan ini mulai muncul setelah
bercerai dengan suaminya sekitar 1 tahun yang lalu dan harus mencari
nafkah sendiri untuk anak perempuannya yang masih berusia 10 tahun.
Awalnya pasien hanya merasa sulit untuk tertidur sesekali saja tetapi bisa
tertidur setelah meminum obat gatal, tetapi makin lama keluhan pasien
makin parah dan dalam 4 bulan terakhir pasien merasa obat gatal yg biasa
diminumnya sudah tidak mempan untuk membuatnya mengantuk. Pasien
biasa tidur jam 10 malam tetapu baru bisa terlelap sekitar jam 1 dini hari.
Pasien terbangun sekitar 3-5 kali setiap malam dan membutuhkan waktu
kurang lebih 30 menit untuk bisa tertidur lagi. Pasien juga mengaku sering
merasa kelelahan di siang hari dan sulit untuk berkonsentrasi dalam
pekerjaannya. Pasien juga mengaku sering mengantuk di siang hari dan tidur
bila ada waktu kosong.
Saat ini anak pasien tinggal bersama adik pasien di sebuah rumah
kontrakan. Sampai sekarang, pasien masih sering menangis jika mengingat
nasib anaknya yang harus ditinggal ayahnya.
Pasien ingin mendapatkan terapi atau pengobatan yang sesuai
dengan kondisinya agar ia bisa mendapat waktu istirahat yang cukup
sehingga ia dapat lebih konsentrasi dalam bekerja dan tidak mudah lelah
lagi. Pasien khawatir apabila ia terus menerus mengalami hal ini, ia akan
menjadi mudah sakit dan bila ia sakit ia tidak lagi bisa mencari nafkah untuk
anaknya. Pasien berharap gangguan yang dialaminya ini dapat hilang
dengan sempurna.
Pasien mengerti jika penyakitnya merupakan gangguan medis dan
merupakan cobaan dari Allah SWT yang harus ia lalui. Pasien adlah orang
yang rajin beribadah baik sholat 5 waktu atau pun membaca Al-Quran.

5
D. Riwayat Gangguan Dahulu
1. Gangguan Psikiatri
Pasien tidak pernah mengalami gangguan psikiatri baik seperti yang
dialami sekarang atau gangguan psikiatri lainnya sebelumnya.
2. Gangguan Medik
Pasien tidak pernah menderita penyakit medis yang berat hingga
menjalani perawatan di rumah sakit. Tidak terdapat riwayat gangguan
syaraf, kejang/epilepsi, maupun kelainan bawaan. Pasien tidak memiliki
riwayat trauma kepala dan tumor otak.
3. Gangguan Zat Psikoaktif dan Alkohol
Pasien tidak memiliki riwayat konsumsi, alkohol, ataupun zat adiktif
lainnya.

E. Riwayat Kehidupan Pribadi


• Riwayat Perkembangan Pribadi
a. Masa Prenatal dan perinatal
Pasien lahir di Madura pada tanggal 7 Mei 1978. Pasien
merupakan anak keempat dari tujuh bersaudara. Pasien merupakan
anak yang direncanakan dan diinginkan. Saat mengandung pasien,
ibunya merasa tidak ada masalah. Pasien lahir spontan dalam
keadaan sehat dan langsung menangis. Ibu pasien tidak ingat berat
pasien saat lahir. Riwayat komplikasi kelahiran, trauma, dan cacat
bawaan disangkal.
b. Masa kanak awal (0-3 tahun)
Pasien diasuh oleh kedua orangtuanya. Selama masa ini, proses
perkembangan dan pertumbuhan sesuai dengan usianya dalam hal
perkembangan berbicara, berjalan, bergerak motorik maupun
sensorik. Pasien tidak pernah mendapat sakit berat, demam tinggi,
kejang, ataupun terjatuh hingga pingsan. Tidak ada kelainan perilaku
yang menonjol.

6
c. Masa kanak pertengahan (3-11 tahun)
Pasien tergolong anak yang aktif, baik, dan mudah bergaul. Pasien
merupakan anak yang mempunyai beberapa teman dekat di sekolah.
Pasien mengatakan tidak ada keluhan mengikuti pelajaran, patuh,
dan tidak memiliki masalah yang berat saat sekolah. Pasien juga tidak
pernah sakit parah, terjatuh hingga pingsan, demam, maupun kejang
pada masa ini.
d. Masa kanak akhir dan remaja (12-18 tahun)
Prestasi pasien di sekolah baik, tidak pernah tinggal kelas. Pasien
mengaku memiliki beberapa teman dekat. Ia tidak pernah terlibat
dalam suatu masalah dengan teman maupun tetangga. Pasien tidak
melanjutkan sekolahnya setelah lulus dari SD
e. Masa dewasa (>18 tahun)
Pasien menikah usia 23 tahun dan semangat dalam bekerja serta
mandiri.

• Riwayat Pendidikan
a. SD : Pasien menyelesaikan pendidikan SD tanpa pernah tinggal
kelas.
b. SMP : Pasien tidak melanjutkan pendidikan ke tingkat SMP

• Riwayat Pekerjaan
Pada tahun 1999 pasien mulai bekerja sebagai asisten rumah tangga
di Surabaya. Pada tahun 2003 pasien pindah ke Jakarta dan menjadi
Asisten rumah tangga di Jakarta.

• Kehidupan Beragama
Pasien merupakan penganut agama Islam, dan rajin beribadah baik
sholat 5 waktu atau pun membaca Al-Quan.

7
• Kehidupan Sosial
Menurut keterangan keluarga tempat pasien bekerja, pasien
merupakan pribadi yang baik kepada tetangga, dan pasien mampu
untuk berinteraksi sosial di lingkungan sekitarnya.

• Kehidupan Perkawinan
Pasien sudah cerai

• Riwayat Pelanggaran Hukum


Pasien tidak pernah berurusan dengan aparat penegak hukum dan
tidak pernah terlibat dalam proses peradilan yang terkait dengan
hukum.

F. Riwayat Keluarga
Pasien adalah anak keempat dari 7 bersaudara. Pasien memiliki 2
kakak perempuan, dan 1 kakak laki-laki, serta 3 adik perempuan. Saat
ini pasien tinggal di rumah Jakarta Bersama keluarga tempat ia bekerja.

G. Persepsi Pasien tentang Diri dan Kehidupannya


Pasien menyadari bahwa pasien mengalami gangguan dan ingin
berobat tetapi pasien kurang mengetahui penyebab pasien sakit apa.

H. Impian, Fantasi, dan Nilai-nilai Pasien


Pasien ingin berguna bagi keluarga dan tidak merepotkan keluarga,
terutama ingin menafkahi anaknya agar anaknya sukses.

1.3 STATUS MENTAL


A. DEKSRIPSI UMUM
1. Penampilan
Pasien Perempuan berumur 40 tahun dengan penampakan fisik
sesuai dengan usianya. Kulit berwarna coklat. Pasien memiliki rambut
8
panjang, ikal, dan hitam. Pada saat wawancara, pasien berpakaian rapi
dan bersih. Perawatan diri dan kebersihan pasien sangat baik.
2. Perilaku dan aktivitas psikomotor
a. Selama wawancara: Pasien duduk dengan tenang di hadapan
pemeriksa. Pasien menatap wajah pemeriksa saat diajak berbicara
dan bisa mempertahankannya. Tidak terdapat perlambatan gerakan,
kejang, maupun kekakuan gerakan. Semua pertanyaan dapat dijawab
oleh pasien.
b. Sesudah wawancara: Pasien menjabat tangan pemeriksa saat
diminta bersalaman untuk mengakhiri percakapan, lalu berjalan
keluar ruangan.
3. Sikap terhadap pemeriksa
Selama wawancara pasien menunjukkan kontak mata yang baik dan
bersikap kooperatif dalam menjawab pertanyaan dari pemeriksa.

B. ALAM PERASAAN (EMOSI)


1. Mood : Eutim (saat pemeriksaan)
2. Afek : Luas (saat pemeriksaan)
3. Keserasian : Serasi (saat pemeriksaan)

C. PEMBICARAAN
1. Cara berbicara: Pasien menjawab semua pertanyaan yang diajukan
dengan jelas. Bicara pasien spontan, artikulasi jelas, intonasi jelas, dan
volume keras.
2. Gangguan berbicara: Tidak terdapat hendaya atau gangguan
berbicara.

D. GANGGUAN PERSEPSI
1. Halusinasi:
- Halusinasi auditorik: Tidak ada
9
- Halusinasi visual: Tidak ada
- Riwayat halusinasi auditorik: Tidak ada
- Riwayat halusinasi olfaktori: Tidak ada
2. Ilusi: Tidak ada
3. Depersonalisasi: Tidak ada
4. Derealisasi: Tidak ada

E. PIKIRAN
1. Arus pikir
Produktivitas : Cukup ide
Kontinuitas : Koheren
Hendaya Bahasa : Tidak ada
2. Isi Pikir
Preokupasi : Tidak ada
Waham : Tidak ada
Obsesi : Tidak ada

Kompulsi : Tidak ada


Fobia : Tidak ada

F. SENSORIUM DAN KOGNISI


1. Taraf Pendidikan: SMP
2. Pengetahuan Umum: Baik (Pasien mengetahui presiden saat ini
adalah jokowi dan gubernur DKI Jakarta saat ini adalah Anies
Baswedan)
3. Kecerdasan: Baik
4. Konsentrasi: Baik (Pasien dapat menghitung mundur 10-1)
5. Kesadaran: Composmentis
6. Orientasi
a. Waktu : Baik (Pasien dapat menyebutkan pemeriksaan pada
sore hari)
10
b. Tempat : Baik (Pasien tahu bahwa sekarang berada di
puskesmas)
c. Orang : Baik (Pasien dapat mengenal dirinya dan orang
sekitar)
7. Daya Ingat
Jangka Panjang : Baik (Pasien dapat mengingat tanggal kelahiran
pasien)
Jangka Pendek : Baik (Pasien dapat mengingat menu makan paginya
dan kegiatan yang ia lakukan sebelum ke puskesmas)
Segera : Baik (Pasien dapat menyebutkan kembali 3 benda
yang disebutkan oleh pemeriksa)
8. Pikiran abstrak : Baik (Pasien dapat menyebutkan persamaan buah
apel dan jeruk)
9. Visuospasial : Baik (Pasien mampu menggambar jam disertai
angkanya yang diinstruksikan pemeriksa)
10. Kemampuan menolong diri : Baik (Pasien tidak membutuhkan
bantuan orang lain untuk makan, mandi, serta berganti pakaian)
G. PENGENDALIAN IMPULS
Baik, selama pemeriksaan dilakukan pasien bersikap tenang dan tidak
menunjukkan gejala agresif.

H. DAYA NILAI
1. Daya nilai sosial : Baik (pasien bersikap baik kepada perawat dan
dokter, dan terhadap pasien lain yang ada di ruang tunggu)
2. Uji daya nilai : Baik (Pasien mengatakan bahwa permusuhan
adalah hal yang tidak baik)
3. RTA : Tidak Terganggu

I. TILIKAN : Derajat 6

11
J. RELIABILITAS
Pemeriksa memperoleh kesan bahwa keseluruhan jawaban pasien dapat
dipercaya.

1.4 PEMERIKSAAN FISIK


1. Keadaan Umum: Tampak sakit ringan
2. Kesadaran: Compos Mentis
3. Tanda-tanda Vital
TD: 120/70 mmHg
RR: 20 x/menit
HR: 86 x/menit
Suhu: 37,1 C o

4. Status Generalis
a. Kepala
- Bentuk: Normocephal
- Rambut: Hitam, tidak mudah dicabut
b. Mata : Konjungtiva pucat (-), sklera ikterik (-), refleks
cahaya (+/+) pupil bulat isokor 3/3 mm
c. Mulut : dalam batas normal
d. Telinga : dalam batas normal
e. Leher : Trakea di tengah, pembesaran kelenjar getah bening
(-), pembesaran kelenjar tiroid (-)
f. Thorax :
- Cor :
Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak
Palpasi : Iktus kordis teraba di sela iga V midklavikula kiri
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : Bunyi jantung I/II reguler, murmur (-), gallop (-)
- Pulmo :
Inspeksi : Pergerakan dada simetris dalam keadaan statis dan
dinamis, tidak terdapat retraksi intercostae dan suprasternal
12
Palpasi : Fremitus taktil dan fremitus vokal simetris kanan
dan kiri, tidak teraba massa, dan pelebaran sela iga
Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru, peranjakan paru –
hati (+)
Auskultasi : Vesikuler di seluruh lapang paru, wheezing -/-,
rhonki -/-
g. Abdomen :
Inspeksi : Simetris, kelainan kulit (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : Nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), nyeri ketuk (-),
hepatomegali (-), splenomegali (-)
Perkusi : Timpani di semua lapang abdomen, nyeri ketuk (-)
h. Ekstremitas : Akral hangat, edema (-/-/-/-), sianosis (-/-/-/-)
5. Status Gizi
Berat badan : 52 kg
Tinggi badan : 160 cm

IMT = BB (kg) : TB (m)2 = 52 : (1,60)2 = 20,31 kg/m2


Berdasarkan IMT, maka pasien termasuk dalam normoweight

13
BAB II
BERKAS KELUARGA

2.1 Profil Keluarga


2.1.1 Karakteristik Keluarga
A. Identitas Kepala Keluarga: Adik Pasien bernama Ny. M berusia 43
tahun.
B. Struktur Komposisi Keluarga:
Kedudukan Keterangan
No Nama dalam Jenis Umur Pendidikan Pekerjaan Tambahan
Keluarga Kelamin
1. Ny.M Kepala P 40 th Lulus SD ART Pasien
Keluarga
2. Ny. F Adik P 34 th Tidak Lulus Tidak Adik Pasien
SD Bekerja
3. An. Z Anak P 18 th SD Pelajar Anak Pasien

C. Bentuk Keluarga
Bentuk keluarga ini termasuk ke dalam keluarga extended, karena
pasien tinggal dengan adiknya yang telah berkeluarga dan memiliki anak.

D. Tahapan Siklus Keluarga


Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari Duvall
(1984) tahapan siklus keluarga pasien termasuk ke dalam tahap IV, yaitu
keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua berumur 6-13 tahun).

E. Dinamika Keluarga
Komunikasi antara anggota keluarga serumah terjalin dengan baik.
Pengambilan keputusan dalam melakukan sesuatu dilakukan dengan
musyawarah keluarga termasuk Ny. M
14
F. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Biologis
Keluarga ini mampu meneruskan keturunan sebagai generasi
selanjutnya. Ny. M hingga saat ini masih mampu bereproduksi.
b. Fungsi Psikologis
Masing-masing anggota keluarga saling menyayangi. Keluarga Ny.
F memiliki semangat yang tinggi dalam membantu mengurus anak
pasien dalam kegiatan sehari-hari. Segala permasalahan Ny. M diceritakan
kepada adiknya sehingga kesulitan yang dialami dihadapi bersama – sama.
c. Fungsi Sosial
Lingkungan tempat Ny. M tinggal termasuk lingkungan padat
penduduk yang cukup bersih di dalam sebuah gang yang hanya cukup
untuk dilewati 1 mobil. Ny. M cukup sering berkomunikasi dengan
tetangga sekitar di waktu senggang.
d. Fungsi Pendidikan
Keluarga Ny. M menyadari akan pentingnya mengenyam
pendidikan setinggi mungkin namun karena terbatasnya biaya mereka
tidak mampu untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi. Pendidikan terakhir Ny. M adalah lulus SD, sedangkan Ny. F
tidak lulus SD, sementara anak pasien, An. Z sedang menjalani
Pendidikan SD.

e. Fungsi Ekonomi
Keluarga Ny. M termasuk keluarga dengan ekonomi menengah ke
bawah. Penghasilan keluarga ini didapat dari penghasilan pasien yang
didapatkan per bulan dari bekerja sebagai asisten rumah tangga yaitu
Rp 2.500.000,- cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari selama 1
bulan walaupun terkadang pas-pasan. Kebutuhan biaya berobat
keluarga Ny. M menggunakan BPJS.

15
f. Budaya
Sebagian besar penduduk di sekitar rumah Ny. M adalah suku
betawi. Ny. M dan keluarga juga merupakan suku jawa. Keluarga Ny.
M dapat tinggal dan bersosialisasi dengan baik kepada warga sekitar.
g. Fungsi Spiritual
Ny. M beserta adik dan anaknya rajin melaksanakan ibadah baik
sholat 5 waktu maupun membaca Al-Quran.

G. Genogram
32 th 72 th

Ny. J Tn. M

Ny. F
36 th

Ny. M Tn. M
40 th 42 th

An. Z
10 th

Keterangan:

16
2.2 Penilaian Satus Sosial dan Kesejahteraan Hidup
2.2.1 Lingkungan Tempat Tinggal
Tabel 2.1 Lingkungan Tempat Tinggal
Status Kepemilikan: Rumah Pribadi Ny. M

Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan

Luas Rumah: 28 m2 Ny. M tinggal di rumah kontrakan


bersama adik, dan anaknya. Rumah
Jumlah penghuni dalam rumah: 3 orang
tinggal Ny. M berada dalam lingkungan
Luas halaman rumah: tidak ada, langsung jalan
yang cukup padat. Rumah cukup
gang rumah
nyaman untuk ditempati oleh 3 orang
Lantai rumah: keramik
anggota keluarga. Ketersediaan air
Dinding rumah: tembok
bersih, jamban keluarga, serta tempat
Jamban keluarga: ada
pembuangan sampah cukup baik.
Penerangan listrik: 8 watt
Ketersediaan air bersih: Ada
Tempat pembuangan sampah: Ada

2.2.2 Penilaian Rumah Sehat


Tabel 2.2 Penilaian Rumah Sehat
NO KOMPONEN KRITERIA NILAI BOBOT NxB
(N) (B)
RUMAH YG
DINILAI
KOMPONEN RUMAH 31

1 Langit-langit a. Tidak ada 0


b. Ada, kotor, sulit dibersihkan, dan rawan 1
kecelakaan
c. Ada, bersih dan tidak rawan kecelakaan 2 2 62
2 Dinding a. Bukan tembok (terbuat dari anyaman 1
bambu/ilalang)

17
NO KOMPONEN KRITERIA NILAI BOBOT NxB
(N) (B)
RUMAH YG
DINILAI
b. Semi permanen/setengah tembok/pasangan bata 2
atau batu yang tidak diplester/papan yang tidak
kedap air
c. Permanen (Tembok/pasangan batu bata yang 3 3 93
diplester) papan kedap air.
3 Lantai a. Tanah 0
b. Papan/anyaman bambu dekat dengan 1
tanah/plesteran yang retak dan berdebu.
c. Diplester/ubin/keramik/papan (rumah panggung). 2 2 62
4 Jendela kamar tidur a. Tidak ada 0
b. Ada 1 1 31
5 Jendela ruang keluarga a. Tidak ada 0
b. Ada 1 1 31
6. Ventilasi a. Tidak ada
b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari luas lantai 1 1 31
c. Ada, lubang ventilasi > 10% dari luas lantai 2
7 Lubang asap dapur a. Tidak ada 0
b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari luas lantai 1 1 31
dapur
b. Ada, lubang ventilasi dapur > 10% dari luas lantai 2
dapur asap keluar dengan sempurna) atau ada
exhaust fan atau ada peralatan lain yang sejenis.
8 Pencahayaan a. Tidak terang, tidak dapat dipergunakan untuk 0
membaca
b. Kurang terang, sehingga kurang jelas untuk 1 1 31
membaca dengan normal
c. Terang dan tidak silau sehingga dapat 2
dipergunakan untuk membaca dengan normal

II SARANA SANITASI 25
1 Sarana Air Bersih a. Tidak ada 0
(SGL/SPT/PP/KU/PAH). b. Ada, bukan milik sendiri dan tidak memenuhi 1
syarat kesh.
18
NO KOMPONEN KRITERIA NILAI BOBOT NxB
(N) (B)
RUMAH YG
DINILAI
c. Ada, milik sendiri dan tidak memenuhi syarat kesh. 2
d. Ada, bukan milik sendiri dan memenuhi syarat 3
kesehatan
e. Ada, milik sendiri dan memenuhi syarat kesh. 4 4 100
2 Jamban (saran pembua- a. Tidak ada. 0
ngan kotoran). b. Ada, bukan leher angsa, tidak ada tutup, disalurkan 1
ke sungai / kolam
c. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, disalurkan ke 2
sungai atau kolam
d. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, septic tank 3
e. Ada, leher angsa, septic tank. 4 4 100

3 Sarana Pembuangan a. Tidak ada, sehingga tergenang tidak teratur di 0


halaman
Air Limbah (SPAL) b. Ada, diresapkan tetapi mencemari sumber air 1
(jarak sumber air dan jarak dengan sumber air <10
m)
c. Ada, dialirkan ke selokan terbuka 2 50
d. Ada, diresapkan dan tidak mencemari sumber air 3
(jarak dengan sumber air > 10m).
e. Ada, dialirkan ke selokan tertutup (saluran kota) 4
untuk diolah lebih lanjut)

4 Saran Pembuangan a. Tidak ada 0


Sampah/Tempat Sampah b. Ada, tetapi tidak kedap air dan tidak ada tutup 1
c. Ada, kedap air dan tidak bertutup 2 50
d. Ada, kedap air dan bertutup. 3

III PERILAKU
44
PENGHUNI

1 Membuka Jendela a. Tidak pernah dibuka 0 0

19
NO KOMPONEN KRITERIA NILAI BOBOT NxB
(N) (B)
RUMAH YG
DINILAI
Kamar Tidur b. Kadang-kadang 1
c. Setiap hari dibuka 2 2 88

2 Membuka jendela a. Tidak pernah dibuka 0


Ruang Keluarga b. Kadang-kadang 1
c. Setiap hari dibuka 2 2 88

3 Mebersihkan rumah a. Tidak pernah 0


dan halaman b. Kadang-kadang 1
c. Setiap hari 2 2 88
4 Membuang tinja bayi a. Dibuang ke sungai/kebun/kolam sembarangan 0
dan balita ke jamban b. Kadang-kadang ke jamban 1
c. Setiap hari dibuang ke jamban 2 2 88
5 Membuang sampah a. Dibuang ke sungai / kebun / kolam sembarangan 0
pada tempat sampah b. Kadang-kadang dibuang ke tempat sampah 1
c. Setiap hari dibuang ke tempat sampah. 2 2 88
TOTAL HASIL PENILAIAN 1112

Keterangan:
Hasil Penilaian: Nilai x Bobot
I. Komponen Rumah = 12 x 31 = 372
II. Sarana Sanitasi = 12 x 25 = 300
III. Perilaku penghuni = 10 x 44 = 440
Total = 1112
Kriteria
1. Rumah Sehat : 1.068 – 1.200
2. Rumah Tidak Sehat : < 1068
Kesimpulan: Rumah Ny. M (total skor 1112) memenuhi syarat pada
aspek rumah sehat.

20
2.2.3. Kepemilikan barang - barang berharga
• Kendaraaan: tidak ada
• Elektronik: 1 buah televisi, 3 buah kipas angin
• Peralatan Rumah Tangga: 1 buah kompor gas, 1 buah kulkas, 1
buah setrikaan, 1 buah rice cooker, 1 buah dispenser.

2.2.4. Denah Rumah

DAPUR

RUANG

TEMPAT
WC

TIDUR
KELUARGA

2.3 Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga

2.3.1 Perilaku terhadap Sakit dan Penyakit


Jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit, keluarga Ny. M
selalu berobat ke Puskesmas Kecamatan Tanah Abang karena harganya
yang terjangkau dan juga karena tempatnya yang tidak jauh dari rumah.

2.3.2 Perilaku terhadap Pelayanan Kesehatan


Seluruh anggota keluarga Ny. M sudah memakai kartu Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dalam pengobatan. Jarak dari rumah
ke puskesmas terjangkau dengan menggunakan kendaraan umum. Keluarga
21
Ny. M merasa cukup puas dengan pelayanan puskesmas.

2.3.3 Perilaku terhadap Makanan


Keluarga Ny. M memiliki kebiasaan makan tiga kali sehari. Menu
makanan biasanya dimasak sendiri di rumah. Untuk bahan makanan yang
akan diolahnya Ny. M membelinya dari pasar tradisional. Keluarga Ny. M
melarang anaknya untuk mengonsumsi jajanan sembarangan yang dijual di
sekitar rumah. Keluarga Ny. M juga selalu mencuci tangan sebelum dan
sesudah makan.

2.3.4 Perilaku terhadap Lingkungan Kesehatan


Keluarga Ny. M tinggal di rumah kontrakan yang berada di
lingkungan yang cukup padat. Rumah tersebut terasa cukup nyaman untuk
ditempati 3 orang anggota keluarga. Ny. M dan Ny. F selalu menjaga
kebersihan rumahnya, menurutnya jika lingkungan tidak bersih beresiko
untuk menjadi sarang penyakit. Untuk kegiatan bersih-bersih rumah
dilakukan bergiliran oleh Ny. M dan Ny. F.

2.4 Sarana Pelayanan Kesehatan


Tabel 2.3 Pelayanan Kesehatan
Faktor Keterangan Kesimpulan
Cara mencapai pusat Angkutan umum Letak Puskesmas
pelayanan kesehatan Kecamatan cukup dekat
dari tempat tinggal pasien.
Tarif pelayanan kesehatan Tanpa biaya Untuk biaya pengobatan
murah karena ditanggung
oleh BPJS
Kualitas pelayanan Cukup memuaskan -
kesehatan

22
2.5 Pola Konsumsi Makan Keluarga

2.5.1 Kebiasaan Makan


Keluarga Ny. M makan sebanyak 3 kali sehari; makan pagi, siang,
malam hari dengan menu makanan yang bervariasi dan dimasak sendiri dan
kadang membeli di warung makan. Menu makanan seperti ikan, tempe,
tahu, telur, sayuran dan sesekali mengonsumsi ayam. Keluarga Ny. M juga
sesekali memakan snack di pagi atau sore hari. Keluarga Ny. M juga
mengonsumsi buah-buahan tetapi jarang mengkonsumsi susu.

2.5.2 Penerapan Pola Gizi Seimbang


Menu makanan keluarga Ny. M setiap harinya yaitu nasi, ikan, telur,
tahu, tempe, sayuran dan jarang menyantap buah. Ada pun 10 pesan gizi
seimbang departemen kesehatan adalah:
1. Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan
2. Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan
3. Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein
tinggi
4. Biasakan mengonsumsi aneka ragam makanan pokok
5. Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak
6. Biasakan Sarapan
7. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman
8. Biasakan membaca label pada kemasan pangan
9. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir
10. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan
normal
Dari 10 pesan gizi seimbang pasien belum memenuhi gizi seimbang
tersebut karena pada poin 5, dan 8 pasien belum memenuhi kriteria tersebut.

23
Tabel 2.4 Food Recall Tanggal 12 Februari 2019
Waktu Nama Masakan Bahan Berat (g) URT Energi Protein Lemak Karbohidrat
Makanan (kkal) (g) (g) (g)
Pagi Nasi Goreng Nasi 100 3/4 gls 175 4 - 40
Telur ayam 55 1 btr 75 7 5 -
Minyak 10 2 sdt 100 - 10 -
goreng
Subtotal 350 11 15 40
Snack - - - - - - -
pagi
Siang Nasi Nasi 200 1 1/2 gls 350 8 - 80
Ikan Ikan tongkol 80 1 ekor sdg 100 14 4 -
tongkol goreng
Minyak 10 2 sdt 100 - 10 -
goreng

Subtotal 550 22 14 80
Snack - - - - - - - -
siang
Subtotal - - - -

k
Malam Nasi Nasi 100 ¾ gls 175 4 - 40
Ayam Goreng Ayam 40 1 ptg sdg 50 7 2 -
Minyak 10 2 sdt 100 - 10 -
goreng
Sayur Bayam Bayam 100 - 25 1 - 5
Jagung 100 25 1 - 5

Subtotal 375 13 12 50
Total 1.275 46 41 170

24
Tabel 2.5 Food Recall Tanggal 13 Februari 2019
Waktu Nama Masakan Bahan Berat (g) URT Energi Protein Lemak Karbohidrat
Makanan (kkal) (g) (g) (g)
Pagi Nasi Nasi 100 3/4 gls 175 4 - 40

Orek tempe Tempe 50 2 ptg sdg 75 5 3 7


Minyak 10 2 sdt 100 - 10 -
goreng
Bihun Bihun 50 ½ gls 175 4 - 40
Minyak 10 2 sdt 100 - 10 -
goreng
Subtotal 625 13 23 87
Snack Pisang Goreng Pisang 180 4 bh bsr 200 - - 48
pagi
Minyak 10 2 sdt 100 - 10 -
Subtotal 300 0 10 48
Siang Nasi Nasi 200 1 1/2 gls 350 8 - 80
Ikan tongkol Ikan tongkol 40 1 ptg sdg 50 7 2 -
goreng
Minyak 10 2 sdt 100 - 10 -
goreng
Subtotal 500 15 12 80
Snack Singkong goreng Singkong 120 1 ½ ptg 175 4 - 40
siang
Minyak 15 3 sdt 150 - 15 -
goreng
Subtotal 325 4 15 40
Malam Nasi Nasi 100 ¾ gls 175 4 - 40
Tahu Goreng Tahu 110 1 bj bsr 75 5 3 7
Minyak 10 2 sdt 100 - 10 -
goreng
Tempe goreng Tempe 50 2 ptg sdg 75 5 3 7
Minyak 10 2 sdt 100 - 10 -
goreng
Subtotal 525 14 26 54
Total 2.325 50 81 301

25
Tabel 2.6 Food Recall Tanggal 14 Februari 2019
Waktu Nama Masakan Bahan Berat (g) URT Energi Protein Lemak Karbohidrat
Makanan (kkal) (g) (g) (g)
Pagi Nasi Nasi 100 3/4 gls 175 4 - 40
Sayur Asem Kacang 100 25 1 - 5
panjang
Labu siam 100 25 1 - 5
Jagung muda 100 25 1 - 5
Nangka 100 50 3 - 10
muda
Kacang 15 75 5 3 7
tanah
Pepaya muda 100 2 sdm 25 1 - 5
Daun 100 50 3 - 10
melinjo
Buah 100 50 3 - 10
melinjo

Subtotal 300 18 3 57

Snack - - - - - - -
pagi
Siang Nasi Nasi 200 1 1/2 gls 350 8 - 80
Sayur bayam Bayam 100 25 1 - 5
Subtotal 375 9 - 85

Snack Rujak buah Apel merah 85 1 bh kcl 50 - - 12


siang Jambu 80 1 bh bsr 50 - - 12
Monyet
Mangga 67,5 ½ bh besar 50 - - 12

26
Waktu Nama Masakan Bahan Berat (g) URT Energi Protein Lemak Karbohidrat
Makanan (kkal) (g) (g) (g)
Nanas 95 ¼ bh sdg 50 - - 12
Pepaya 110 1 ptg besar 50 - - 12
Subtotal 250 - - 60
Malam Nasi Nasi 100 ¾ gls
Ikan lele Ikan lele 40 1/2 ptg sdg 50 7 2 -
Tahu goreng Tahu 110 1 bj bsr 75 5 3 7
Tempe goreng Minyak 10 2 sdt 100 - 10 -
goreng
Tempe 50 1 bj bsr 75 5 3 7
Minyak 10 2 sdt 100 - 10 -
goreng
Subtotal 400 17 28 14

Total 1.325 44 31 216

Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa pasien mendapat total kalori per
hari:
Tanggal 12 Februari 2019: 1.275 kkal
Tanggal 13 Februari 2019: 2.325 kkal
Tanggal 14 Februari 2019: 1.325 kkal
Rata-rata asupan kalori pasien selama 3 hari adalah 1.641 kkal.
Keterangan:
Rata-rata asupan kalori yang dikonsumsi selama 3 hari adalah 1.641 kkal,
dengan rata-rata asupan harian untuk karbohidrat 229 g, protein 46,67 g, dan
lemak 51 g.
• Perhitungan status gizi Ny. M
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 40 thn

27
BB : 52 kg
TB : 160 cm
IMT : BB (kg) : TB (m) = 20,31; status gizi: Normoweight.
2

• Cara menghitung berat badan ideal (BBI) perempuan, menurut Broca adalah:
Berat Badan Ideal (kg) = 90%(TB – 100)
= 90%(160 – 100) = 54 kg
• Kebutuhan Kalori Basal (KKB) berdasarkan rumus Broca adalah:
KKB = BBI x 25 kkal
KKB = 52 x 25 kkal = 1.300 kkal/hari
• Koreksi atau Penyesuaian:
- Aktivitas ringan + 10% = 1.300 kkal x 10% = + 130 kkal
- BB underweight + 20% = 1.300 kkal x 20% = + 260 kkal
- Usia – 5% = 1.300 kkal x 5% = - 65kkal
• Total kebutuhan kalori per hari = KKB + Koreksi aktivitas ringan – Koreksi
BB overweight - koreksi usia = 1.300 + 130 + 260 - 65 = 1625 kkal
• Kebutuhan zat gizi:
- Karbohidrat : 60% x 1.625 kkal = 975 kkal
- Protein : 15% x 1.625 kkal = 243,75 kkal
- Lemak : 25% x 1.625 kkal = 406,25 kkal

• Interpretasi terhadap food recall pasien:


Setelah menghitung kebutuhan kalori, juga dengan melihat food recall
pasien selama 3 hari sebelum dilakukan home visit maka disimpulkan bahwa
setiap harinya menu makan sedikit di atas jumlah energi/kalori yang
dibutuhkan setiap harinya namun belum mencakupi gizi seimbang.

28
2.6 Pola Dukungan Keluarga
a. Faktor Pendukung Terselesaikannya Masalah Dalam Keluarga
1. Ny. M sadar akan penyakit yang dideritanya
2. Keluarga Ny. M memiliki BPJS sehingga tidak dikenakan biaya untuk
berobat
3. Keluarga Ny. M mendukung ia untuk berobat
4. Lokasi rumah Ny. M dekat dengan puskesmas yang memudahkan
keluarga untuk mendapatkan akses layanan kesehatan baik, dapat
dijangkau dengan menggunakan kendaraan umum

b. Faktor Penghambat Terselesaikannya Masalah Dalam Keluarga


1. Ny. M memiliki sifat pendiam dari sebelum sakit sehingga terkadang
Ny. M tidak berkomunikasi tentang keluhan yang dialami nya
sekarang

2.7 Identifikasi Permasalahan yang Didapatkan dalam Keluarga


Ada beberapa permasalahan yang dapat ditemukan pada keluarga ini yaitu:
1. Ny. M jarang berolahraga
2. Keluarga Ny. M tinggal di lingkungan yang padat penduduk
3. Keluarga Ny. M menyadari akan pentingnya mengenyam pendidikan
setinggi mungkin namun karena terbatasnya biaya (termasuk keluarga
dengan ekonomi menengah ke bawah) mereka tidak mampu untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
4. Keluarga Ny. M jarang mengonsumsi susu
5. Keluarga Ny. M belum menerapkan 10 pesan gizi seimbang

29
BAB III
DIAGNOSIS HOLISTIK

3.1 Aspek Personal


3.1.1 Alasan Kedatangan:
• Mengobati kesulitan tidur
3.1.2 Kekhawatiran:
• Sulit konsentrasi dan menjadi mudah sakit jika kurang tidur
3.1.3 Harapan:
• Pasien berharap penyakit yang dialaminya ini dapat sembuh sehingga
pasien bisa bekerja lebih giat untuk menafkahi anaknya
3.1.4 Persepsi medis:
• Pasien menganggap penyakitnya merupakan permasalahan medis yang
harus diobati
3.1.5 Aspek religi:
• Pasien percaya bahwa penyakitnya ini merupakan cobaan dari Allah
SWT yang harus ia lalui.

3.2 Aspek Klinis


Diagnosis Kerja: F51.02 Adjustment Insomnia
Diagnosis Banding: F51.01: Idiopathic Insomnia

3.3 Aspek Internal


a. Genetik: Tidak ada
b. Kebiasaan: pasien mempunyai kebiasaan berdiam diri dan melamun

3.4 Aspek Eksternal (Psikososial)


• Pasien masih terbebani pikirannya karena baru bercerai dengan suaminya
dan harus bekerja keras menafkahi anaknya

30
3.5 Aspek Fungsional

Digolongkan pada tingkat ke 1 berdasarkan urutan ICPC, yaitu


pasien masih dapat melakukan aktivitas sehari-harinya tanpa bantuan orang
lain.

31
3.6 Rencana Penatalaksanaan
Tabel 3.1 Rencana Penatalaksanaan

Aspek Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang di Harapkan Follow Up


Aspek § Alasan Kedatangan: § Menjelaskan kepada Pasien Pada saat § Pasien memahami § Pasien sudah mengerti
Personal Pasien ingin mengobati pasien mengenai home visit dengan baik tentang tentang gangguan yang
kesulitan tidurnya penyakitnya, yaitu faktor- gangguan yang sedang dialaminya dan
faktor yang dapat dialaminya dan mengerti apa saja
menyebabkan terjadinya mengetahui faktor- faktor yang dapat
penyakit tersebut serta faktor yang dapat menyebabkannya serta
gejala akibat yang terjadi menyebabkan gejala akibat yang
dari penyakitnya tersebut terjadinya penyakit terjadi dari gangguan
tersebut serta gejala tersebut
akibat yang terjadi dari
penyakitnya tersebut
§ Kekhawatiran: § Menjelaskan kepada Pasien Pada saat § Pasien tidak khawatir § Kekhawatiran pasien
Pasien khawatir apabila ia tidak pasien pentingnya rutin home visit dan menjadi lebih berkurang walaupun
berobat ia akan menjadi sulit kontrol untuk menjalankan tenang dan rutin terapi tidak hilang sepenuhnya
berkonsentrasi dalam bekerja terapi ke poli psikiatri di ke poli psikiatri di serta bersedia rutin terapi
dan menjadi lebih rentan sakit puskesmas karena risiko Puskesmas Tanah ke poli psikiatri di
kekambuhan dapat dicegah Abang. Puskesmas Tanah Abang.
apabila terapi dilakukan
secara teratur serta dengan
adanya dukungan keluarga

§ Harapan: § Menjelaskan kepada Pasien Pada saat § Pasien mengetahui § Pasien rutin melakukan
Pasien berharap penyakit yang pasien bahwa penyakitnya home visit bahwa penyakitnya terapi
dialaminya ini dapat sembuh dapat terkontrol dan dapat terkontrol dan

32
Aspek Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang di Harapkan Follow Up
sehingga pasien bias bekerja keluhan yang dirasakan keluhan yang dirasakan
lebih giat untuk menafkahi dapat berkurang apabila dapat berkurang apabila
anaknya rutin melakukan terapi rutin terapi
perilaku kognitif.
§ Persepsi Medis: § Menjelaskan kepada Pasien Pada saat § Pasien mengetahui § Pasien mengerti bahwa
Awalnya pasien menganggap pasien bahwa penyakitnya home visit bahwa penyakitnya ini penyakitnya ini
penyakit ini hanya keluhan tidak merupakan gangguan merupakan gangguan disebabkan akibat stress
bisa tidur biasa dan hanya medis bagian kejiwaan medis bagian kejiwaan setelah cerai dari
sementara saja. Namun setelah akibat beberapa faktor, akibat beberapa faktor, suaminya dan
gejala tersebut sudah sangat dalam kasus ini ialah faktor dalam kasus ini ialah memikirkan masa depan
mengganggu aktifitas, pasien lingkungan yaitu faktor lingkungan yaitu anaknya.
berobat ke dokter, lalu setelah pengalaman stress setelah pengalaman stress
mendengar penjelasan dari cerai dari suaminya. setelah cerai dari
dokter dan rutin melakukan suaminya
terapi, pasien menyadari bahwa
gangguannya ini adalah
gangguan medis.
§ Aspek Religi: § Memotivasi pasien untuk Pasien Pada saat § Pasien sabar dan ikhlas § Pasien sudah sabar dan
Pasien percaya bahwa selalu ber-Khusnuzon dan home visit terhadap apa yang ikhlas terhadap apa yang
penyakitnya ini merupakan ikhlas serta sabar terhadap terjadi terjadi
cobaan dari Allah SWT yang apa yang terjadi § Pasien rajin § Pasien makin rajin
harus ia lalui. § Memotivasi pasien untuk melaksanakan ibadah melaksanakan ibadah
tetap rajin melaksanakan sholat 5 waktu, sholat 5 waktu dan
Ibadah sholat 5 waktu, membaca Al-Quran, membaca Al-Quran, dan
membaca Al-Quran, dan dan terus berdoa terus berdoa memohon
terus berdoa memohon memohon kesembuhan kesembuhan
kesembuhan

33
Aspek Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang di Harapkan Follow Up
Aspek Diagnosis Kerja: F51.02 Terapi Perilaku Kognitif Pasien Puskesmas § Keluhan-keluhan § Pasien sudah mulai bisa
Klinik Adjustment Insomnia pasien yaitu sulit untuk tidur lebih lama dan lebih
Diagnosis Banding: F51.01 tetap tidur, sering jarang bangun malam hari
Idiopathic Insomnia terbangun di malam walaupun masih sulit
hari, sulit berkonsentrasi dan
berkonsentrasi, serta terkadang masih merasa
merasa kelelahan di Lelah di siang hari.
siang hari
Aspek § Pasien mempunyai § Memberikan nasihat Pasien Pada saat § Intensitas § Pasien sudah mulai mencari
Risiko kebiasaan berdiam diri kepada pasien agar selalu home visit berkomunikasi pasien – cari kesibukan agar tidak
Internal dan melamun berkomunikasi dengan meningkat dan melamun
keluarga nya tentang kebiasaan melamun § Pasien mulai terbuka untuk
keluhan yang dialami pasien berkurang membicarakan keluhannya
serta menyarankan untuk walaupun harus di pancing
mencari kegiatan dengan dulu.
keluarga atau tetangga
terdekat agar tidak terlalu
banyak melamun
§ Menyarankan keluarga
untuk sering menanyakan
keadaan dan apa perasaan
yang dirasakan oleh
pasien
§ Menemani pasien untuk
bersosialisasi dengan
tetangga sekitar

34
Aspek Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang di Harapkan Follow Up

Aspek § Pasien masih stres karena § Menyarankan pasien untuk Pasien dan Pada saat § Pasien mau mulai § Pasien masih belum pergi
Psikososial bercerai dengan konseling ke psikiater keluarga home visit berkonsultasi dengan ke psikiater untuk
Keluarga suaminya mengenai masalahnya psikiater tentang mengkonsultasikan
pikirannya pikirannya tentang
§ Keluarga mendukung bercerai dengan
agar pasien selalu ke suaminya.
psikiater agar tidak § Keluarga pasien sudah
menambah beban mencoba mengajak pasien
pikiran untuk pergi ke psikiater
walaupun belum di
lakukan oleh pasien

Aspek § Digolongkan pada tingkat ke 1 § Menyarankan agar pasien Pasien Pada saat § Pasien kontrol rutin § Pasien sudah kontrol rutin
Fungsional berdasarkan urutan ICPC, yaitu kontrol rutin tetap home visit § Pasien makan makanan untuk menjalankan terapi
pasien masih dapat melakukan melanjutkan terapi dengan gizi seimbang yang sudah direncanakan
aktivitas sehari-harinya tanpa § Mengingatkan untuk § Pasien beristirahat yang § Pasien belum makan
bantuan orang lain makan makanan dengan cukup setiap harinya makanan dengan gizi
gizi seimbang seimbang
§ Mengingatkan pasien agar § Pasien sudah beristirahat
istirahat yang cukup setiap yang cukup setiap harinya
harinya

35
LAMPIRAN 1. Dokumentasi Kegiatan

36

Anda mungkin juga menyukai