KELOMPOK 1
Disusun oleh:
Ahmad Rizky
(1102013014)
Pembimbing:
KATA PENGANTAR
1
Assalamu’alaikum wa Rahmatullahii wa Barakatuuh
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur senantiasa kami ucapkan
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada tim
penulis sehingga laporan Studi Kasus pasien yang berjudul “ INSOMNIA
DENGAN FAKTOR RISIKO EKSTERNAL DITINJAU MELALUI
PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS
KECAMATAN TANAH ABANG ” dapat diselesaikan dengan baik.
Penulisan dan penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas
kepaniteraan klinik bagian Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI. Penulis juga berharap agar laporan ini dapat berguna sebagai
salah satu sumber pengetahuan bagi pembaca, terutama pengetahuan tentang Ilmu
Kesehatan Masyarakat mengenai penanganan penyakit dengan pendekatan secara
holistik. Pasien dalam laporan hasil studi kasus ini adalah salah satu pasien dari
Puskesmas Kecamatan Tanah Abang ketika penulis ditugaskan di puskesmas
tersebut pada periode 28 Januari 2019 – 02 Maret 2019.
Penyelesain laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen pembimbing,
staf pengajar, dokter dan tenaga medis Puskesmas, serta orang-orang sekitar yang
terkait. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. DR. Rifqatussa’adah, SKM, M.Kes, selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing dan memberi masukan yang bermanfaat.
2. Dr. Yusnita, M.Kes, DipIDK, Selaku koordinator Kepaniteraan Kedokteran
Keluarga bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas YARSI
3. dr. Erlina Wijayanti, MPH, DipIDK, selaku kepala bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Universitas YARSI.
4. dr. Dini Widianti, selaku koordinator Kepaniteraan Kedokteran Komunitas
bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas YARSI.
5. DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes, selaku staf pengajar bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
2
6. dr. Dwi Maisa dan seluruh tenaga kesehatan Puskesmas Kecamatan Tanah
Abang yang telah memberikan bimbingan kepada penulis untuk kelancaran
proses penulisan laporan ini
7. Seluruh rekan sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerjasama
sehingga tersusun laporan ini
Penulis
3
BAB I
BERKAS PASIEN
A. Keluhan Utama
Pasien datang ke Puskesmas dengan keluhan utama sulit tidur selama
kurang lebih 3 bulan terakhir
B. Keluhan Tambahan
Mudah lelah, sering mengantuk di siang hari, sulit berkonsentrasi
4
C. Riwayat Gangguan Sekarang
Pasien Ny. M, 40 tahun, datang ke Puskesmas Kecamatan Tanah
Abang pada tanggal 8 February 2019 dengan keluhan utama sulit tidur
selama 4 bulan terakhir. Pasien merasa keluhan ini mulai muncul setelah
bercerai dengan suaminya sekitar 1 tahun yang lalu dan harus mencari
nafkah sendiri untuk anak perempuannya yang masih berusia 10 tahun.
Awalnya pasien hanya merasa sulit untuk tertidur sesekali saja tetapi bisa
tertidur setelah meminum obat gatal, tetapi makin lama keluhan pasien
makin parah dan dalam 4 bulan terakhir pasien merasa obat gatal yg biasa
diminumnya sudah tidak mempan untuk membuatnya mengantuk. Pasien
biasa tidur jam 10 malam tetapu baru bisa terlelap sekitar jam 1 dini hari.
Pasien terbangun sekitar 3-5 kali setiap malam dan membutuhkan waktu
kurang lebih 30 menit untuk bisa tertidur lagi. Pasien juga mengaku sering
merasa kelelahan di siang hari dan sulit untuk berkonsentrasi dalam
pekerjaannya. Pasien juga mengaku sering mengantuk di siang hari dan tidur
bila ada waktu kosong.
Saat ini anak pasien tinggal bersama adik pasien di sebuah rumah
kontrakan. Sampai sekarang, pasien masih sering menangis jika mengingat
nasib anaknya yang harus ditinggal ayahnya.
Pasien ingin mendapatkan terapi atau pengobatan yang sesuai
dengan kondisinya agar ia bisa mendapat waktu istirahat yang cukup
sehingga ia dapat lebih konsentrasi dalam bekerja dan tidak mudah lelah
lagi. Pasien khawatir apabila ia terus menerus mengalami hal ini, ia akan
menjadi mudah sakit dan bila ia sakit ia tidak lagi bisa mencari nafkah untuk
anaknya. Pasien berharap gangguan yang dialaminya ini dapat hilang
dengan sempurna.
Pasien mengerti jika penyakitnya merupakan gangguan medis dan
merupakan cobaan dari Allah SWT yang harus ia lalui. Pasien adlah orang
yang rajin beribadah baik sholat 5 waktu atau pun membaca Al-Quran.
5
D. Riwayat Gangguan Dahulu
1. Gangguan Psikiatri
Pasien tidak pernah mengalami gangguan psikiatri baik seperti yang
dialami sekarang atau gangguan psikiatri lainnya sebelumnya.
2. Gangguan Medik
Pasien tidak pernah menderita penyakit medis yang berat hingga
menjalani perawatan di rumah sakit. Tidak terdapat riwayat gangguan
syaraf, kejang/epilepsi, maupun kelainan bawaan. Pasien tidak memiliki
riwayat trauma kepala dan tumor otak.
3. Gangguan Zat Psikoaktif dan Alkohol
Pasien tidak memiliki riwayat konsumsi, alkohol, ataupun zat adiktif
lainnya.
6
c. Masa kanak pertengahan (3-11 tahun)
Pasien tergolong anak yang aktif, baik, dan mudah bergaul. Pasien
merupakan anak yang mempunyai beberapa teman dekat di sekolah.
Pasien mengatakan tidak ada keluhan mengikuti pelajaran, patuh,
dan tidak memiliki masalah yang berat saat sekolah. Pasien juga tidak
pernah sakit parah, terjatuh hingga pingsan, demam, maupun kejang
pada masa ini.
d. Masa kanak akhir dan remaja (12-18 tahun)
Prestasi pasien di sekolah baik, tidak pernah tinggal kelas. Pasien
mengaku memiliki beberapa teman dekat. Ia tidak pernah terlibat
dalam suatu masalah dengan teman maupun tetangga. Pasien tidak
melanjutkan sekolahnya setelah lulus dari SD
e. Masa dewasa (>18 tahun)
Pasien menikah usia 23 tahun dan semangat dalam bekerja serta
mandiri.
• Riwayat Pendidikan
a. SD : Pasien menyelesaikan pendidikan SD tanpa pernah tinggal
kelas.
b. SMP : Pasien tidak melanjutkan pendidikan ke tingkat SMP
• Riwayat Pekerjaan
Pada tahun 1999 pasien mulai bekerja sebagai asisten rumah tangga
di Surabaya. Pada tahun 2003 pasien pindah ke Jakarta dan menjadi
Asisten rumah tangga di Jakarta.
• Kehidupan Beragama
Pasien merupakan penganut agama Islam, dan rajin beribadah baik
sholat 5 waktu atau pun membaca Al-Quan.
7
• Kehidupan Sosial
Menurut keterangan keluarga tempat pasien bekerja, pasien
merupakan pribadi yang baik kepada tetangga, dan pasien mampu
untuk berinteraksi sosial di lingkungan sekitarnya.
• Kehidupan Perkawinan
Pasien sudah cerai
F. Riwayat Keluarga
Pasien adalah anak keempat dari 7 bersaudara. Pasien memiliki 2
kakak perempuan, dan 1 kakak laki-laki, serta 3 adik perempuan. Saat
ini pasien tinggal di rumah Jakarta Bersama keluarga tempat ia bekerja.
C. PEMBICARAAN
1. Cara berbicara: Pasien menjawab semua pertanyaan yang diajukan
dengan jelas. Bicara pasien spontan, artikulasi jelas, intonasi jelas, dan
volume keras.
2. Gangguan berbicara: Tidak terdapat hendaya atau gangguan
berbicara.
D. GANGGUAN PERSEPSI
1. Halusinasi:
- Halusinasi auditorik: Tidak ada
9
- Halusinasi visual: Tidak ada
- Riwayat halusinasi auditorik: Tidak ada
- Riwayat halusinasi olfaktori: Tidak ada
2. Ilusi: Tidak ada
3. Depersonalisasi: Tidak ada
4. Derealisasi: Tidak ada
E. PIKIRAN
1. Arus pikir
Produktivitas : Cukup ide
Kontinuitas : Koheren
Hendaya Bahasa : Tidak ada
2. Isi Pikir
Preokupasi : Tidak ada
Waham : Tidak ada
Obsesi : Tidak ada
H. DAYA NILAI
1. Daya nilai sosial : Baik (pasien bersikap baik kepada perawat dan
dokter, dan terhadap pasien lain yang ada di ruang tunggu)
2. Uji daya nilai : Baik (Pasien mengatakan bahwa permusuhan
adalah hal yang tidak baik)
3. RTA : Tidak Terganggu
I. TILIKAN : Derajat 6
11
J. RELIABILITAS
Pemeriksa memperoleh kesan bahwa keseluruhan jawaban pasien dapat
dipercaya.
4. Status Generalis
a. Kepala
- Bentuk: Normocephal
- Rambut: Hitam, tidak mudah dicabut
b. Mata : Konjungtiva pucat (-), sklera ikterik (-), refleks
cahaya (+/+) pupil bulat isokor 3/3 mm
c. Mulut : dalam batas normal
d. Telinga : dalam batas normal
e. Leher : Trakea di tengah, pembesaran kelenjar getah bening
(-), pembesaran kelenjar tiroid (-)
f. Thorax :
- Cor :
Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak
Palpasi : Iktus kordis teraba di sela iga V midklavikula kiri
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : Bunyi jantung I/II reguler, murmur (-), gallop (-)
- Pulmo :
Inspeksi : Pergerakan dada simetris dalam keadaan statis dan
dinamis, tidak terdapat retraksi intercostae dan suprasternal
12
Palpasi : Fremitus taktil dan fremitus vokal simetris kanan
dan kiri, tidak teraba massa, dan pelebaran sela iga
Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru, peranjakan paru –
hati (+)
Auskultasi : Vesikuler di seluruh lapang paru, wheezing -/-,
rhonki -/-
g. Abdomen :
Inspeksi : Simetris, kelainan kulit (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : Nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), nyeri ketuk (-),
hepatomegali (-), splenomegali (-)
Perkusi : Timpani di semua lapang abdomen, nyeri ketuk (-)
h. Ekstremitas : Akral hangat, edema (-/-/-/-), sianosis (-/-/-/-)
5. Status Gizi
Berat badan : 52 kg
Tinggi badan : 160 cm
13
BAB II
BERKAS KELUARGA
C. Bentuk Keluarga
Bentuk keluarga ini termasuk ke dalam keluarga extended, karena
pasien tinggal dengan adiknya yang telah berkeluarga dan memiliki anak.
E. Dinamika Keluarga
Komunikasi antara anggota keluarga serumah terjalin dengan baik.
Pengambilan keputusan dalam melakukan sesuatu dilakukan dengan
musyawarah keluarga termasuk Ny. M
14
F. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Biologis
Keluarga ini mampu meneruskan keturunan sebagai generasi
selanjutnya. Ny. M hingga saat ini masih mampu bereproduksi.
b. Fungsi Psikologis
Masing-masing anggota keluarga saling menyayangi. Keluarga Ny.
F memiliki semangat yang tinggi dalam membantu mengurus anak
pasien dalam kegiatan sehari-hari. Segala permasalahan Ny. M diceritakan
kepada adiknya sehingga kesulitan yang dialami dihadapi bersama – sama.
c. Fungsi Sosial
Lingkungan tempat Ny. M tinggal termasuk lingkungan padat
penduduk yang cukup bersih di dalam sebuah gang yang hanya cukup
untuk dilewati 1 mobil. Ny. M cukup sering berkomunikasi dengan
tetangga sekitar di waktu senggang.
d. Fungsi Pendidikan
Keluarga Ny. M menyadari akan pentingnya mengenyam
pendidikan setinggi mungkin namun karena terbatasnya biaya mereka
tidak mampu untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi. Pendidikan terakhir Ny. M adalah lulus SD, sedangkan Ny. F
tidak lulus SD, sementara anak pasien, An. Z sedang menjalani
Pendidikan SD.
e. Fungsi Ekonomi
Keluarga Ny. M termasuk keluarga dengan ekonomi menengah ke
bawah. Penghasilan keluarga ini didapat dari penghasilan pasien yang
didapatkan per bulan dari bekerja sebagai asisten rumah tangga yaitu
Rp 2.500.000,- cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari selama 1
bulan walaupun terkadang pas-pasan. Kebutuhan biaya berobat
keluarga Ny. M menggunakan BPJS.
15
f. Budaya
Sebagian besar penduduk di sekitar rumah Ny. M adalah suku
betawi. Ny. M dan keluarga juga merupakan suku jawa. Keluarga Ny.
M dapat tinggal dan bersosialisasi dengan baik kepada warga sekitar.
g. Fungsi Spiritual
Ny. M beserta adik dan anaknya rajin melaksanakan ibadah baik
sholat 5 waktu maupun membaca Al-Quran.
G. Genogram
32 th 72 th
Ny. J Tn. M
Ny. F
36 th
Ny. M Tn. M
40 th 42 th
An. Z
10 th
Keterangan:
16
2.2 Penilaian Satus Sosial dan Kesejahteraan Hidup
2.2.1 Lingkungan Tempat Tinggal
Tabel 2.1 Lingkungan Tempat Tinggal
Status Kepemilikan: Rumah Pribadi Ny. M
17
NO KOMPONEN KRITERIA NILAI BOBOT NxB
(N) (B)
RUMAH YG
DINILAI
b. Semi permanen/setengah tembok/pasangan bata 2
atau batu yang tidak diplester/papan yang tidak
kedap air
c. Permanen (Tembok/pasangan batu bata yang 3 3 93
diplester) papan kedap air.
3 Lantai a. Tanah 0
b. Papan/anyaman bambu dekat dengan 1
tanah/plesteran yang retak dan berdebu.
c. Diplester/ubin/keramik/papan (rumah panggung). 2 2 62
4 Jendela kamar tidur a. Tidak ada 0
b. Ada 1 1 31
5 Jendela ruang keluarga a. Tidak ada 0
b. Ada 1 1 31
6. Ventilasi a. Tidak ada
b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari luas lantai 1 1 31
c. Ada, lubang ventilasi > 10% dari luas lantai 2
7 Lubang asap dapur a. Tidak ada 0
b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari luas lantai 1 1 31
dapur
b. Ada, lubang ventilasi dapur > 10% dari luas lantai 2
dapur asap keluar dengan sempurna) atau ada
exhaust fan atau ada peralatan lain yang sejenis.
8 Pencahayaan a. Tidak terang, tidak dapat dipergunakan untuk 0
membaca
b. Kurang terang, sehingga kurang jelas untuk 1 1 31
membaca dengan normal
c. Terang dan tidak silau sehingga dapat 2
dipergunakan untuk membaca dengan normal
II SARANA SANITASI 25
1 Sarana Air Bersih a. Tidak ada 0
(SGL/SPT/PP/KU/PAH). b. Ada, bukan milik sendiri dan tidak memenuhi 1
syarat kesh.
18
NO KOMPONEN KRITERIA NILAI BOBOT NxB
(N) (B)
RUMAH YG
DINILAI
c. Ada, milik sendiri dan tidak memenuhi syarat kesh. 2
d. Ada, bukan milik sendiri dan memenuhi syarat 3
kesehatan
e. Ada, milik sendiri dan memenuhi syarat kesh. 4 4 100
2 Jamban (saran pembua- a. Tidak ada. 0
ngan kotoran). b. Ada, bukan leher angsa, tidak ada tutup, disalurkan 1
ke sungai / kolam
c. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, disalurkan ke 2
sungai atau kolam
d. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, septic tank 3
e. Ada, leher angsa, septic tank. 4 4 100
III PERILAKU
44
PENGHUNI
19
NO KOMPONEN KRITERIA NILAI BOBOT NxB
(N) (B)
RUMAH YG
DINILAI
Kamar Tidur b. Kadang-kadang 1
c. Setiap hari dibuka 2 2 88
Keterangan:
Hasil Penilaian: Nilai x Bobot
I. Komponen Rumah = 12 x 31 = 372
II. Sarana Sanitasi = 12 x 25 = 300
III. Perilaku penghuni = 10 x 44 = 440
Total = 1112
Kriteria
1. Rumah Sehat : 1.068 – 1.200
2. Rumah Tidak Sehat : < 1068
Kesimpulan: Rumah Ny. M (total skor 1112) memenuhi syarat pada
aspek rumah sehat.
20
2.2.3. Kepemilikan barang - barang berharga
• Kendaraaan: tidak ada
• Elektronik: 1 buah televisi, 3 buah kipas angin
• Peralatan Rumah Tangga: 1 buah kompor gas, 1 buah kulkas, 1
buah setrikaan, 1 buah rice cooker, 1 buah dispenser.
DAPUR
RUANG
TEMPAT
WC
TIDUR
KELUARGA
22
2.5 Pola Konsumsi Makan Keluarga
23
Tabel 2.4 Food Recall Tanggal 12 Februari 2019
Waktu Nama Masakan Bahan Berat (g) URT Energi Protein Lemak Karbohidrat
Makanan (kkal) (g) (g) (g)
Pagi Nasi Goreng Nasi 100 3/4 gls 175 4 - 40
Telur ayam 55 1 btr 75 7 5 -
Minyak 10 2 sdt 100 - 10 -
goreng
Subtotal 350 11 15 40
Snack - - - - - - -
pagi
Siang Nasi Nasi 200 1 1/2 gls 350 8 - 80
Ikan Ikan tongkol 80 1 ekor sdg 100 14 4 -
tongkol goreng
Minyak 10 2 sdt 100 - 10 -
goreng
Subtotal 550 22 14 80
Snack - - - - - - - -
siang
Subtotal - - - -
k
Malam Nasi Nasi 100 ¾ gls 175 4 - 40
Ayam Goreng Ayam 40 1 ptg sdg 50 7 2 -
Minyak 10 2 sdt 100 - 10 -
goreng
Sayur Bayam Bayam 100 - 25 1 - 5
Jagung 100 25 1 - 5
Subtotal 375 13 12 50
Total 1.275 46 41 170
24
Tabel 2.5 Food Recall Tanggal 13 Februari 2019
Waktu Nama Masakan Bahan Berat (g) URT Energi Protein Lemak Karbohidrat
Makanan (kkal) (g) (g) (g)
Pagi Nasi Nasi 100 3/4 gls 175 4 - 40
25
Tabel 2.6 Food Recall Tanggal 14 Februari 2019
Waktu Nama Masakan Bahan Berat (g) URT Energi Protein Lemak Karbohidrat
Makanan (kkal) (g) (g) (g)
Pagi Nasi Nasi 100 3/4 gls 175 4 - 40
Sayur Asem Kacang 100 25 1 - 5
panjang
Labu siam 100 25 1 - 5
Jagung muda 100 25 1 - 5
Nangka 100 50 3 - 10
muda
Kacang 15 75 5 3 7
tanah
Pepaya muda 100 2 sdm 25 1 - 5
Daun 100 50 3 - 10
melinjo
Buah 100 50 3 - 10
melinjo
Subtotal 300 18 3 57
Snack - - - - - - -
pagi
Siang Nasi Nasi 200 1 1/2 gls 350 8 - 80
Sayur bayam Bayam 100 25 1 - 5
Subtotal 375 9 - 85
26
Waktu Nama Masakan Bahan Berat (g) URT Energi Protein Lemak Karbohidrat
Makanan (kkal) (g) (g) (g)
Nanas 95 ¼ bh sdg 50 - - 12
Pepaya 110 1 ptg besar 50 - - 12
Subtotal 250 - - 60
Malam Nasi Nasi 100 ¾ gls
Ikan lele Ikan lele 40 1/2 ptg sdg 50 7 2 -
Tahu goreng Tahu 110 1 bj bsr 75 5 3 7
Tempe goreng Minyak 10 2 sdt 100 - 10 -
goreng
Tempe 50 1 bj bsr 75 5 3 7
Minyak 10 2 sdt 100 - 10 -
goreng
Subtotal 400 17 28 14
Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa pasien mendapat total kalori per
hari:
Tanggal 12 Februari 2019: 1.275 kkal
Tanggal 13 Februari 2019: 2.325 kkal
Tanggal 14 Februari 2019: 1.325 kkal
Rata-rata asupan kalori pasien selama 3 hari adalah 1.641 kkal.
Keterangan:
Rata-rata asupan kalori yang dikonsumsi selama 3 hari adalah 1.641 kkal,
dengan rata-rata asupan harian untuk karbohidrat 229 g, protein 46,67 g, dan
lemak 51 g.
• Perhitungan status gizi Ny. M
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 40 thn
27
BB : 52 kg
TB : 160 cm
IMT : BB (kg) : TB (m) = 20,31; status gizi: Normoweight.
2
• Cara menghitung berat badan ideal (BBI) perempuan, menurut Broca adalah:
Berat Badan Ideal (kg) = 90%(TB – 100)
= 90%(160 – 100) = 54 kg
• Kebutuhan Kalori Basal (KKB) berdasarkan rumus Broca adalah:
KKB = BBI x 25 kkal
KKB = 52 x 25 kkal = 1.300 kkal/hari
• Koreksi atau Penyesuaian:
- Aktivitas ringan + 10% = 1.300 kkal x 10% = + 130 kkal
- BB underweight + 20% = 1.300 kkal x 20% = + 260 kkal
- Usia – 5% = 1.300 kkal x 5% = - 65kkal
• Total kebutuhan kalori per hari = KKB + Koreksi aktivitas ringan – Koreksi
BB overweight - koreksi usia = 1.300 + 130 + 260 - 65 = 1625 kkal
• Kebutuhan zat gizi:
- Karbohidrat : 60% x 1.625 kkal = 975 kkal
- Protein : 15% x 1.625 kkal = 243,75 kkal
- Lemak : 25% x 1.625 kkal = 406,25 kkal
28
2.6 Pola Dukungan Keluarga
a. Faktor Pendukung Terselesaikannya Masalah Dalam Keluarga
1. Ny. M sadar akan penyakit yang dideritanya
2. Keluarga Ny. M memiliki BPJS sehingga tidak dikenakan biaya untuk
berobat
3. Keluarga Ny. M mendukung ia untuk berobat
4. Lokasi rumah Ny. M dekat dengan puskesmas yang memudahkan
keluarga untuk mendapatkan akses layanan kesehatan baik, dapat
dijangkau dengan menggunakan kendaraan umum
29
BAB III
DIAGNOSIS HOLISTIK
30
3.5 Aspek Fungsional
31
3.6 Rencana Penatalaksanaan
Tabel 3.1 Rencana Penatalaksanaan
§ Harapan: § Menjelaskan kepada Pasien Pada saat § Pasien mengetahui § Pasien rutin melakukan
Pasien berharap penyakit yang pasien bahwa penyakitnya home visit bahwa penyakitnya terapi
dialaminya ini dapat sembuh dapat terkontrol dan dapat terkontrol dan
32
Aspek Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang di Harapkan Follow Up
sehingga pasien bias bekerja keluhan yang dirasakan keluhan yang dirasakan
lebih giat untuk menafkahi dapat berkurang apabila dapat berkurang apabila
anaknya rutin melakukan terapi rutin terapi
perilaku kognitif.
§ Persepsi Medis: § Menjelaskan kepada Pasien Pada saat § Pasien mengetahui § Pasien mengerti bahwa
Awalnya pasien menganggap pasien bahwa penyakitnya home visit bahwa penyakitnya ini penyakitnya ini
penyakit ini hanya keluhan tidak merupakan gangguan merupakan gangguan disebabkan akibat stress
bisa tidur biasa dan hanya medis bagian kejiwaan medis bagian kejiwaan setelah cerai dari
sementara saja. Namun setelah akibat beberapa faktor, akibat beberapa faktor, suaminya dan
gejala tersebut sudah sangat dalam kasus ini ialah faktor dalam kasus ini ialah memikirkan masa depan
mengganggu aktifitas, pasien lingkungan yaitu faktor lingkungan yaitu anaknya.
berobat ke dokter, lalu setelah pengalaman stress setelah pengalaman stress
mendengar penjelasan dari cerai dari suaminya. setelah cerai dari
dokter dan rutin melakukan suaminya
terapi, pasien menyadari bahwa
gangguannya ini adalah
gangguan medis.
§ Aspek Religi: § Memotivasi pasien untuk Pasien Pada saat § Pasien sabar dan ikhlas § Pasien sudah sabar dan
Pasien percaya bahwa selalu ber-Khusnuzon dan home visit terhadap apa yang ikhlas terhadap apa yang
penyakitnya ini merupakan ikhlas serta sabar terhadap terjadi terjadi
cobaan dari Allah SWT yang apa yang terjadi § Pasien rajin § Pasien makin rajin
harus ia lalui. § Memotivasi pasien untuk melaksanakan ibadah melaksanakan ibadah
tetap rajin melaksanakan sholat 5 waktu, sholat 5 waktu dan
Ibadah sholat 5 waktu, membaca Al-Quran, membaca Al-Quran, dan
membaca Al-Quran, dan dan terus berdoa terus berdoa memohon
terus berdoa memohon memohon kesembuhan kesembuhan
kesembuhan
33
Aspek Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang di Harapkan Follow Up
Aspek Diagnosis Kerja: F51.02 Terapi Perilaku Kognitif Pasien Puskesmas § Keluhan-keluhan § Pasien sudah mulai bisa
Klinik Adjustment Insomnia pasien yaitu sulit untuk tidur lebih lama dan lebih
Diagnosis Banding: F51.01 tetap tidur, sering jarang bangun malam hari
Idiopathic Insomnia terbangun di malam walaupun masih sulit
hari, sulit berkonsentrasi dan
berkonsentrasi, serta terkadang masih merasa
merasa kelelahan di Lelah di siang hari.
siang hari
Aspek § Pasien mempunyai § Memberikan nasihat Pasien Pada saat § Intensitas § Pasien sudah mulai mencari
Risiko kebiasaan berdiam diri kepada pasien agar selalu home visit berkomunikasi pasien – cari kesibukan agar tidak
Internal dan melamun berkomunikasi dengan meningkat dan melamun
keluarga nya tentang kebiasaan melamun § Pasien mulai terbuka untuk
keluhan yang dialami pasien berkurang membicarakan keluhannya
serta menyarankan untuk walaupun harus di pancing
mencari kegiatan dengan dulu.
keluarga atau tetangga
terdekat agar tidak terlalu
banyak melamun
§ Menyarankan keluarga
untuk sering menanyakan
keadaan dan apa perasaan
yang dirasakan oleh
pasien
§ Menemani pasien untuk
bersosialisasi dengan
tetangga sekitar
34
Aspek Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang di Harapkan Follow Up
Aspek § Pasien masih stres karena § Menyarankan pasien untuk Pasien dan Pada saat § Pasien mau mulai § Pasien masih belum pergi
Psikososial bercerai dengan konseling ke psikiater keluarga home visit berkonsultasi dengan ke psikiater untuk
Keluarga suaminya mengenai masalahnya psikiater tentang mengkonsultasikan
pikirannya pikirannya tentang
§ Keluarga mendukung bercerai dengan
agar pasien selalu ke suaminya.
psikiater agar tidak § Keluarga pasien sudah
menambah beban mencoba mengajak pasien
pikiran untuk pergi ke psikiater
walaupun belum di
lakukan oleh pasien
Aspek § Digolongkan pada tingkat ke 1 § Menyarankan agar pasien Pasien Pada saat § Pasien kontrol rutin § Pasien sudah kontrol rutin
Fungsional berdasarkan urutan ICPC, yaitu kontrol rutin tetap home visit § Pasien makan makanan untuk menjalankan terapi
pasien masih dapat melakukan melanjutkan terapi dengan gizi seimbang yang sudah direncanakan
aktivitas sehari-harinya tanpa § Mengingatkan untuk § Pasien beristirahat yang § Pasien belum makan
bantuan orang lain makan makanan dengan cukup setiap harinya makanan dengan gizi
gizi seimbang seimbang
§ Mengingatkan pasien agar § Pasien sudah beristirahat
istirahat yang cukup setiap yang cukup setiap harinya
harinya
35
LAMPIRAN 1. Dokumentasi Kegiatan
36