Anda di halaman 1dari 5

ISSN 2540 - 9352

JEEE Vol. 5 No. 1 Novrianti, Yogi Erianto

Analisis Performance Sumur X Menggunakan Metode Standing


Dari Data Pressure Build Up Testing
Novrianti1, Yogi Erianto2
1,2
Program Studi Teknik Perminyakan Universitas Islam Riau
novrianti@eng.uir.ac.id

Abstract
The number of production wells refers to the performance of the well, which is shown in the graph of inflow performance
relationship (IPR). Reservoir characteristics influence on performance of the well, type of welltest and methods that be used
in the determination of IPR. By using the IPR curves, maximum flow rate and the optimal flow rate of the well will be
known. Pressure Build Up test is used to know performance and a maximum flow rate of the X well. Well test conducted
for 15 hours. The well produced at a constant flow rate than close the wellhead. The Pressure data and time data obtained
from the well test. The result of Pressure build-up testing analysis among permeability, skin and flow efficiency. After
analyzing the Pressure build-up testing permeability obtained 190 mD, skin + 1,68 and 0,83 flow efficiency. Based on the
value of flow efficiency Standing method is the most appropriate method is used to analyze the productivity of X well.
Standing appropriate method for wells with skin ≠ 0 and flow efficiency ≠ 1. The maximum flow rate of the X well using
Standing Method on the 0,83 flow efficiency was 13,91 MMSCFD

Keywords: Inflow Performance Relationship, Pressure build up testing, Standing, Flow efficiency, Flow rate

PENDAHULUAN ≠ 1 (1). Informasi mengenai parameter


Dalam rangka memenuhi permintaan reservoir sumur gas yang diperlukan dalam
gas sesuai dengan permintaan konsumen, maka penentuan kurva IPR diperoleh dengan
laju alir maksimal suatu sumur gas perlu melakukan pengujian sumur atau test tekanan
diketahui. Apabila jumlah produksi maksimal transient. Terdapat beberapa metode well
sumur gas tersebut kurang dan tidak sesuai testing yang dilakukan terhadap suatu sumur
dengan permintaan konsumen maka Perusahaan seperti Pressure build up test, pressure
perlu menambah jumlah gas tersebut dari hasil drawdown test, interference test dan pulse test
produksi sumur lainnya. Untuk mengetahui (3). Informasi penting yang diperoleh melalui
jumlah produksi maksimal yang dapat test tekanan transient antara lain volume lubang
diperoleh dari suatu sumur gas maka dilakukan sumur, kerusakan dan perbaikan sumur,
analisa performance dengan menggunakan tekanan reservoir, permeabilitas formasi, flow
kurva Inflow Performance Relationship (IPR). efficiency dan data terkait lainnya. (3).
Kurva IPR menggambarkan hubungan antara Pressure build up test merupakan suatu teknik
tekanan alir dasar sumur dengan laju alir pengujian sumur yang dilakukan dengan cara
produksi (4). Metode yang digunakan untuk memproduksikan sumur dengan laju alir
menentukan IPR antara lain metode Gilbert, produksi konstan selama waktu tertentu
Vogel, Fetkovich dan Standing (2). Pemilihan kemudian menutup sumur dengan cara menutup
metode penentuan IPR yang sesuai untuk suatu kepala sumur di permukaan yang menyebabkan
sumur tergantung kepada karakteristik sumur tekanan reservoir naik dan naiknya nilai
tersebut. Adapun parameter – parameter yang tekanan reservoir yang disebabkan oleh
diperlukan dalam perhitungan kurva IPR antara penutupan sumur dicatat sebagai fungsi waktu
lain adalah permeabilitas formasi, viskositas (6). Dengan metode kuantitatif, nilai laju alir
fluida, radius pengurasan, skin factor dan flow maksimal sumur X akan dapat diperoleh
efficiency (4). Metode Standing sesuai untuk dengan terlebih dahulu melakukan analisa
sumur yang memiliki nilai flow efficiency (FE) terhadap data pressure build up testing dan
51
JEEE Vol. 5 No. 1 Novrianti, Yogi Erianto ISSN 2540 - 9352

dilanjutkan dengan melakukan perhitungan IPR dalam penentuan kurva IPR dengan
menggunakan metode yang sesuai. menggunakan metode Standing:

METODOLOGI
Pengujian sumur X dengan metode
pressure build up testing dilakukan selama Pwf’ = Pr –FE (Pr-Pwf )
15jam. Data yang diperoleh dari pengujian
sumur adalah data pws untuk masing – masing HASIL DAN PEMBAHASAN
∆T. Selain data tersebut terdapat beberapa data Data yang digunakan untuk menentukan
pendukung yang diperlukan untuk analisis nilai permeabilitas, skin dan flow efficiency
data pressure build up testing sumur X. Data merupakan data yang tidak terpengaruh oleh
pendukung tersebut terdapat pada tabel 1. wellbore storage. Oleh karena itu, penentuan
Melalui analisis data pressure build up batas efek wellbore storage perlu dilakukan
testing akan diperoleh nilai tekanan reservoir, dengan memplot (tp+Δt)/Δt versus Pws
skin dan flow efficiency. Untuk mendapatkan menggunakan gambar 1.
nilai – nilai tersebut maka terlebih dahulu Garis lurus dengan kemiringan 45°
membuat grafik Plot (P 2ws – P 2wf ) terhadap (slope = 1) pada data awal menunjukkan
Δt pada kertas grafik log-log. Garis lurus adanya pengaruh wellbore storage. Akhir dari
dengan kemiringan 45° (slope = 1) pada data wellbore storage adalah 0.05 jam. Hal ini
awal menunjukkan adanya pengaruh wellbore menandakan bahwa pws yang diperoleh dari
storage. Dari garis ini, titik awal penyimpangan data pressure build up testing mulai dari awal
ditentukan dengan mengukur 1 sampai 1½ log- test tersebut 0 jam sampai dengan 0.05 jam
cycle. Titik ini berfungsi untuk menentukan dipengaruhi oleh efek wellbore storage,
awal dari tekanan yang tidak terpengaruh oleh sehingga tidak bisa digunakan untuk
wellbore storage. Plot grafik semilog antara perhitungan berikutnya. Grafik Semilog
(tp+Δt)/Δt versus Pws dan tarik garis lurus (tp+Δt)/Δt vs Pws yang terdapat pada gambar 2
melalui titik yang bebas dari pengaruh wellbore menggunakan data pressure build up testing
storage untuk menentukan kemiringan (m). yang tidak terpengaruh oleh efek wellbore
Ekstrapolasikan garis lurus sampai ke harga storage.
(tp+Δt)/Δt = 1 untuk mendapatkan P *ws dan Berdasarkan Grafik Semilog (tp+Δt)/Δt
vs pws diperoleh harga kemiringan (m) sebesar
hitung . Nilai permeabilitas, skin dan
2,1×104 psi/ cycle. Dari grafik 1 sebelumnya
flow efficiency dihitung dengan menggunakan
telah diketahui bahwa akhir dari wellbore
persamaan 1-3 berikut :
storage (EOWS) adalah 0,05 jam, kemudian
K= dengan menghitung [(tp + EOWS)/EOWS]
diperoleh P2EOWS = 38,2 ×104psia2. Titik
P12Jam  Pwf 2 kP tersebut digunakan untuk menentukan tekanan
S  1,151(  log  3,23)
m r 2 w awal yang tidak dipengaruhi oleh wellbore
storage. Setelah menentukan awal dari tekanan
FE = yang tidak dipengaruhi oleh wellbore storage
IPR Standing maka dapat ditentukan Slope(m) yaitu sebesar
Persamaan Standing merupakan 2,1×104psia2/Cyle. Nilai slope digunakan untuk
persamaan digunakan untuk menentukan menentukan permeabilitas dan skin.
produktivitas sumur yang memiliki nilai flow Permeabilitas diperoleh sebesar 190 mD dan
efficiency (FE) ≠ 1. Persamaan yang digunakan skin+1,68. Skin faktor yang bernilai positif
52
JEEE Vol. 5 No. 1 Novrianti, Yogi Erianto ISSN 2540 - 9352

menandakan terjadinya kerusakan sumur. metode yang sesuai untuk perhitungan IPR
Kerusakan sumur ini terjadi akibat efek sumur X
perforasi. Nilai tekanan pada saat ∆t =1 jam 4. Produksi maksimal gas yang diperoleh
sebesar 39,8 ×104 psia2 dan nilai tekanan dengan menggunakan metode Standing
reservoir sebesar 658,78 psia digunakan untuk adalah 13.91 MMscfd
menentukan nilai flow efficiency. Adapun nilai
flow efficiency yang diperoleh adalah 0,83. DAFTAR PUSTAKA
Hasil analisis data pressure build-up test 1. Beggs, H. D., 1984. “Gas Production
digunakan untuk menentukan kurva inflow Operations,” OGCI Publications, Oil and
performance relationship. Nilai flow efficiency Gas Consultant Int. Inc, Tulsa
sebesar 0,83 menyebabkan metode Standing 2. Brown K. E., 1977, “The Technology of
sesuai digunakan untuk perhitungan sumur X. Artificial Lift Method,” Vol 1,
Gambar 3 menunjukkan grafik IPR sumur X. Petroleum Publishing Co., Tulsa, Oklahoma
Berdasarkan grafik IPR maka diperoleh laju alir 3. Chaudry U. Amanat., 2003, “Gas Well
produksi gas maksimal sumur X adalah 13,91 Testing Handbook,” Elsevier Science &
MMscf. Technology Books, USA
4. Gou Boyun et all., 2007, “Petroleum
KESIMPULAN Production Engineering,” Elsevier Science
1. Hasil analisa Pressure Build-Up pada & Technology Books, USA
sumur X diperoleh nilai permeabilitas 190 5. Ikoku, Chi U., 1984, “Natural Gas
md, skin= + 1.68, dan flow efficiency Reservoir Engineering,” The Pennsylvania
sebesar 0,83. State University
2. Nilai skin positif menandakan terjadinya 6. Lee, John., 1982, “Well Testing,” Society
kerusakan pada sumur X akibat efek of Petroleum Engineering of AIME,
perforasi New York
3. Berdasarkan nilai flow efficiency yang
diperoleh metode Standing merupakan

Tabel 1 Data Pendukung untuk analisis pressure build up testing


Laju LajuProduksi gas (qg) 4701 Mscfd
Tekanan Alir Dasar Sumur 504,99 psi
Jari-jari Sumur (rw) 0,3 ft
Porositas (%) 0,34
Ketebalan formasi produktif (h) 13 ft
Viskositas gas (µg) 0,0113 cp
Kompressibilitas Total (Ct) 0,0016 psi-1
Faktor volume formasi gas (Bg) 5,075 Rb/Mscf
Faktor kompressibilitas (z) 0,998

53
JEEE Vol. 5 No. 1 Novrianti, Yogi Erianto ISSN 2540 - 9352

Gambar 1 grafik antara (tp+Δt)/Δt versus Pws

Gambar 2 Grafik Semilog (tp+Δt)/Δt vs pws

54
JEEE Vol. 5 No. 1 Novrianti, Yogi Erianto ISSN 2540 - 9352

Gambar 3 Grafik IPR Sumur X

55

Anda mungkin juga menyukai