PEMERIKSAAN FISIK
BAYI BARU LAHIR
PEMERIKSAAN FISIK BBL
Sebelumnya harus diketahui riwayat keluarga, riwayat
penyakit sebelum hamil, riwayat kehamilan sebelumnya,
riwayat kehamilan sekarang, dan riwayat persalinan
sekarang.
Pemeriksaan fisik melalui inspeksi, auskultasi, palpasi,
perkusi ( jarang dilakukan )
Pemeriksaan bayi dilakukan pada keadaan telanjang,
ditempat yang terang dan dibawah lampu pemanas untuk
mencegah kehilangan panas.
Pemeriksaan fisik pada BBL dilakukan paling kurang
tiga kali, yakni:
1. Pada saat lahir di kamar bersalin.
2. Pemeriksaan yang dilakukan dalam 24 jam setelah lahir,
diruang perawatan.
3. Pemeriksaan pada waktu bayi akan dipulangkan.
Pemeriksaan pada saat lahir :
Menilai adaptasi BBL dari kehidupan intrauterin ke
ekstrauterin, apakah memerlukan resusitasi.
Mencari kelainan seperti cacat bawaan yang perlu
tindakan segera (mis atresia ani, atresia esophagus),
trauma lahir.
Menentukan apakah BBL tersebut dapat dirawat bersama
ibu (rawat gabung ) atau ditempat perawatan khusus untuk
diawasi, atau diruang rawat intensif, atau segera dioperasi.
Sebelum memeriksa bayi perlu diperiksa cairan amnion,
tali pusat dan plasenta dan tentukan berat lahir, panjang
badan dan masa kehamilan.
Pemeriksaan di ruang perawatan
Dilakukan pemeriksaan fisik lengkap, pemeriksaan kedua
ini harus dilakukan kembali dalam waktu 24 jam pertama,
yaitu setelah bayi berada ditempat perawatan. Tujuannya
adalah agar kelainan yang luput dari pemeriksaan pertama
akan ditemukan dari pemeriksaan ini. Pemeriksaan ini
meliputi pemeriksaan umum, pemeriksaan spesifik / sis
tematik dan pemeriksaan usia gestasi.
Tujuan Pembelajaran
1. Mengenali pentingnya melakukan dan
mendokumentasikan penilaian Fisis lengkap pada
neonatus saat awal tugas jaga dan saat neonatus
baru masuk ke unit.
2. Mengetahui bagaimana menilai tanda vital pada
waktu dan interval yang tepat:
• Mengukur suhu.
• Menghitung detak jantung.
• Menghitung frekuensi napas.
• Mengukur tekanan darah pada keempat tangan
dan kaki sesuai kondisi neonatus
8
Penilaian: Suhu
Suhu rektal hanya diperiksa satu kali pada saat masuk
untuk menyingkirkan kemungkinan adanya anus
imperforata
Pengukuran selanjutnya dilakukan lewat aksila
Suhu neonatus normal adalah 36,5- 37,50C.
Neonatus di dalam penghangat harus diraba suhunya
setiap jam dan diukur melalui ketiak setiap jam sampai
stabil
4
2. Bradikardia
Penilaian: Pernapasan
Frekuensi napas normal adalah 40 –60 kali per menit.
Frekuensi napas dilakukan dengan melakukan observasi
selama satu menit penuh.
Untuk neonatus yang stabil, frekuensi napas diukur
dengan melakukan penghitungan periodik setiap 4 jam.
Jika neonatus tidak stabil, hitung frekuensi pernapasan
setiap jam.
2
3
Pengukuran Pertumbuhan
Berat
Semua bayi harus ditimbang pada saat masuk
Neonatus normal mungkin akan kehilangan 10% berat
badannya pada minggu pertama terutama jika diberi ASI
Berat badan bisa kembali pada usia 2 minggu
Jika ada kehilangan berat badan berlebihan, evaluasi
kecukupan asupan cairan dan tanda dehidrasi pada
neonatus
Kenaikan berat badan yang diharapkan adalah +30 g/hari
2
7
Berat ( lanj. )
Berat harus diukur setiap tengah malam.
Berat harus dicatat pada saat masuk dan setiap minggu
sesudahnya pada diagram berat badan.
Jika berat sangat berbeda dengan hari sebelumnya,
maka harus ditimbang dua kali.
Jika neonatus sangat tidak stabil untuk dipindahkan dan
ditimbang, harus didapatkan instruksi dokter bahwa
neonatus tidak ditimbang.
2
8
Berat ( lanj. )
Bayi yang tergolong berat lahir rendah (BBLR) jika berat
<2.500 g [ketahui kemungkinan prematuritas dan kecil
masa kehamilan (KMK)]
Bayi >3.800 gm harus dievaluasi untuk mengetahui besar
untuk masa kehamilan (BMK)
Untuk kedua kasus, harus didapatkan usia kehamilan
yang akurat
Perhatikan kadar gula darah dengan hati-hati pada
kedua situasi tersebut
2
9
Panjang
Ubun-ubun sampai tumit harus diukur saat masuk dan
tiap minggu setelahnya.
Panjang harus dicatat pada diagram panjang badan
setiap minggu dan dibandingkan dengan berat.
Neonatus harus dalam posisi telentang saat diukur.
Sendi lutut dan panggul harus ekstensi penuh.
3
0
Lingkar kepala
Lingkar kepala harus diukur saat masuk dan setiap
minggu sesudahnya.
Lingkar kepala menghubungkan 4 titik: 2 frontal
bosses dan 2 occipital protuberances
Letakkan pita pengukur pada bagian paling menonjol
di tulang oksiput dan dahi.
Pengukuran dilakukan sedikitnya sekali sehari jika
neonatus mempunyai masalah neurologis seperti
perdarahan intraventrikular, hidrasefalus, atau
asfiksia.
3
2
Penilaian Pernapasan
Penilaian awal saat lahir seharusnya menjadi evaluasi
keberhasilan transisi bayi:
Pernapasannya nyaman
Tidak ada takipnea
Tidak ada grunting
Tidak ada retraksi
Tidak ada sianosis atau pucat
Penilaian pernapasan harus dilakukan bersamaan dengan
waktu penanganan yang sudah dijadwalkan.
Penilaian Pernapasan ( lanj. )
Harus termasuk parameter berikut ini:
Parameter Keterangan
Warna kulit Merah muda, kebiruan, pucat, gelap, kutis marmorata,
atau kuning
33
Penilaian Pernapasan ( lanj. )
Harus termasuk parameter berikut ini:
Parameter Keterangan
Apnea atau Hitungan pernapasan terendah yang bisa diamati,
bradikardi warna, diukur dengan oximeter dan lama episode
Sekresi Jumlah: sedikit, sedang atau banyak
Warna: putih, kuning, bening, kehijauan
atau bercampur darah
Konsistensi: encer, kental atau mukoid
ETT Cek Kedalaman ETT (cm)
34
3
5
Penilaian Kardiovaskuler
Harus termasuk parameter berikut ini:
Parameter Keterangan
Prekordium Tenang atau aktif
Penilaian Gastrointestinal
Harus termasuk parameter berikut ini:
Parameter Keterangan
Bising usus Ada, tidak ada, hiperaktif, atau hipoaktif.
Parameter Keterangan
Aktivitas Tenang, terjaga, rewel atau tertidur
Tingkat kesadaran Letargis, sadar atau dalam sedasi
Gerakan Spontan, terhadap rasa nyeri, atau tidak ada
Parameter Keterangan
Membuka mata Terhadap rasa nyeri, terhadap suara, tidak
ada atau spontan