Anda di halaman 1dari 9

Pemanfaatan Limbah Serabut Kelapa di Desa Korleko Kecamatan Labuhan Haji

Kabupaten Lombok Timur


Utillization of Coconut Fiber Waste in Korleko Village, Labuhan Haji District, East
Lombok Regency

Fahruddin [1], Ahmad Ardian Ariatma[2] ,Abdul Kadir[3], Emi Setiarini[4] , Melania
Sindy Gunarsih [5] ,Novel Saputra [6], Trisno Kurniawan [7], Intan Tamara Potaloka [8] , Iin
Indiriani [9], Anindia Safitri [10] Elma Ramdhani [11]
Mataram University Press
Jl. Majapahit 62, Mataram, Lombok NTB, Indonesia
Email : fahruddin.fkip@unram.ac.id [1], ardian160997 [2], kadirqpep@gmail.com [3],
emysetiaa9@gmail.com [4], melaniacindyy@yahoo.com [5], novelsaputra48@gmail.com [6] ,
trisno.kurniawanrocks@gmail.com [7] , intantamara23@gmail.com [8],
iinmaret23@gmail.com[9] , nindy1453@gmail.com [10], ramdhanielma@gmail.com[11]

RINGKASAN

Kelapa merupakan salah satu sumber pendapatan ekonomi masyarakat Desa Korleko.
Desa Korleko terkenal sebagai salah satu penghasil kelapa terbesar di Pulau Lombok, namun
saat ini potensi kelapa tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Kelapa dijual tanpa melalui
proses pengolahan terlebih dahulu. Jika dilakukan pengolahan kelapa terlebih dahulu sebelum
dilakukan pemasaran maka nilai jual kelapa akan meningkat. Serabut kelapa adalah hasil
produk sampingan dari kelapa yang menjadi limbah dan kurang dimanfaatkan. Serabut kelapa
dapat diolah menjadi cocofiber (serat sabut kelapa) dan cocopeat (serbuk sabut kelapa atau
gabus) yang dapat di manfaatkan menjadi berbagai produk diantaranya serabut kelapa menjadi
keset, sapu, isi bantal dan media tanam holtikultura, serta masih banyak lagi. Semua produk
tersebut dapat diproses dengan mudah oleh masyarakat dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi
sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.
Kata kunci : Limbah Serabut Kelapa

ABSTRACT

Coconut is a source of economic income for the Korleko Village society. Korleko
village is famous for being one of the largest coconut producer on the Lombok island , but
nowadays the potential of the coconut has not been used optimally. Coconut is sold without
going through processing first. If coconut processing is done before marketing, the selling
value of the coconut will increase. Coconut fibers are the by product of coconut which is waste
and underutilized. Coconut fibers can be processed into cocofiber (coco fiber) and cocopeat
(coconut fiber or cork powder) which can be utilized into a variety of product including coconut
fibers to mats, brooms, pillow contents and horticultural planting media, and many more. All
of these product can be easily processed by the society and it is own high economic value so
they can improve the economy of the society.
Keywords: Coconut Fiber Waste
PENDAHULUAN pengolahan kelapa, dan hal ini bisa
meningkatkan perekonomian masyarakat
Kelapa merupakan salah satu
dengan cara mengoptimalkan manfaat dari
tumbuhan yang dapat hidup di iklim tropis
sabut kelapa itu sendiri.( Anggoro 2009).
seperti Indonesia. Semua bagian dari pohon
Pemanfaatan cocofiber ini bisa dijadikan
kelapa dapat dimanfaatkan menjadi suatu
berbagai macam produk, salah satu yang
yang lebih berharga. Di Indonesia dikenal
bisa kita hasilkan adalah membuat isi bantal
memiliki luas perkebunan kelapa terbesar
menggunakan cocofiber yang di berikan
di dunia yaitu 3.712 juta ha, sebagian besar
juga aroma terapi.
merupakan perkebunan rakyat (96,9%)
Pada pembuatan isi bantal beraroma
sisanya milik negara (0,7%) dan swasta
terapi diberikan pelatihan mengenai proses
(2,7%). Potensi produksi sebesar 15 milyar
pembuatan produk ini, mulai dari
butir pertahun ternyata baru dimanfaatkan
merendam sabut kelapa, mengambil
sebesar 7,5 milyar butir pertahun atau
cocofiber yang terpisahkan dengan kulit
sekitar 50% dari potensi produksi.
kelapa sampai dengan memasukkan
(Fahruddin., et.all 2018).
cocofiber yang sudah bersih ke dalam
Sabut kelapa adalah bagian bantal. (Hartini 2013).
mesokarp (selimut) yang berupa serat-serat Motif bantal yang dibuat haruslah
kasar kelapa. Ketika sabut kelapa diolah menarik dan unik sehingga bukan hanya
maka akan mnghasilkan cocofiber yaitu menjadi bantal tidur biasa. Menariknya
serat sabut kelapa yang mempunyai banyak motif dan bentuk bantal ini nantinya
manfaat. diharapkan bisa menarik minat pembeli.
Cocofiber (serat sabut kelapa) Dengan seperti itu maka pemanfaatan
merupakan hasil dari olahan sabut kelapa limbah sabut kelapa bisa di optimalkan
yang dikatagorikan sebagai limbah, karena untuk meningkatkan perekonomian
merupakan produk sampingan dari masyarakat sehingga sesuai dengan tujuan
pengolahan buah kelapa. Cocofiber adalah program kerja yang dilakukan.
bagian terbesar dari buah kelapa. Dilihat Cocopeat adalah serbuk sabut
dari persentase komponennya, buah kelapa kelapa yang dihasilkan dari proses
terdiri dari 35% sabut kelapa,12% memisahkan cocofiber dengan kulit kelapa,
tempurung, 28% daging kelapa, 25% air sehingga dihasilkan serbuk kelapa yang
kelapa. Dari persentase tersebut bisa kita bisa dimanfaatkan untuk berbagai macam
bayangkan berapa limbah sabut kelapa produk. Salah satunya adalah dengan
yang bisa dihasilkan dari kegiatan menjadikan cocopeat sebagai media untuk
tanaman Hortikultura. Cocopeat saling bertumpuk di permukaan batang
mengandung kalium(K), fosfor (P) pohon yang sudah melapuk atau pokok
Nitrogen (N), Tembaga (Cu), Boron (B), batang pohon yang sudah ditebang karena
Klorin ((Cl), Besi (Fe), Kasium (Ca), jamur tiram adalah salah satu jenis jamur
magnesium (Mg) dan seng (Zn), dengan kayu. Untuk itu, saat ingin
kandungan unsure hara yang banyak membudidayakan jamur ini, substrat yang
tersebut maka cocopeat bisa dijadikan dibuat harus memperhatikan habitat
media alternatif pengganti serbuk kayu alaminya. Media yang umum dipakai untuk
untuk budidaya jamur tiram. (Pratiwi membiakkan jamur tiram adalah serbuk
2013). gergaji kayu yang merupakan limbah dari
penggergajian kayu. Alternatif lainnya bisa
Media tanam diartikan sebagai
menggunakan cocopeat yang merupakan
tempat tinggal bagi tanaman. Media tanam
produk yang dihasilkan oleh serabut kelapa.
yang termasuk dalam kategori bahan
(Cahyana 1999).
organik umumnya berasal dari komponen
METODE PELAKSANAAN
organisme hidup, misalnya bagian dari
Waktu dan Tempat
tanaman seperti daun, batang, bunga, buah,
Kegiatan dilakukan selama 45 Hari mulai
atau kulit kayu. Penggunaan bahan organik
dari pertengahan bulan Juli sampai
sebagai media tanam jauh lebih unggul
pertengahan bulan September di Desa
dibandingkan dengan bahan anorganik. Hal
Korleko Kecamatan Labuhan Haji
itu dikarenakan bahan organik sudah
Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara
mampu menyediakan unsur-unsur hara bagi
Barat.
tanaman. Selain itu, bahan organik juga
Alat dan Bahan
memiliki pori-pori makro dan mikro yang
Alat yang digunakan pada program ini
hampir seimbang sehingga sirkulasi udara
adalah mesin pemisah serabut kelapa, panci
yang dihasilkan cukup baik serta memiliki
besar, sekop, botol, sendok bibit, kantong
daya serap air yang tinggi. (Wiryanta BTW
plastik, cincin plastik dan tutup cincin
2008).
plastik. sedangkan bahan yang digunakan
Jamur tiram (Pleurotus ostreatus)
adalah cocofiber (serat), kayu
adalah kelompok jamur pangan yang aman
manis,cocopeat (serbuk sabut kelapa),
di konsumsi oleh manusia. Di alam bebas,
kapur (CaCO3) dan bekatul (dedak).
jamur tiram bisa dijumpai hampir
sepanjang tahun di hutan pegunungan
daerah yang sejuk. Tubuh buah terlihat
PEMBAHASAN
Proses Pembuatan Isi Bantal Serabut
Kelapa Beraroma Terapi
1. Pemisahan
Hal yang pertama yang harus
dilakukan adalah melakukan modifikasi
serabut kelapa. Jika Anda ingin
menggunakan serabut kelapa dalam jumlah Gambar 2. Proses Pem-filter-an
yang banyak, bisa dilakukan dengan 3. Pemutihan (bleaching)
menggunakan mesin pengupas serabut Proses pemutihan ini dilakukan
kelapa. untuk menghilangkan warna coklat pada
serabut kelapa yang sudah di filter dengan
cara merendam serabut kelapa dan direbus
dengan kayu manis sambil diaduk-aduk
hingga tidak terjadi perubahan warna lagi.
Proses bleaching ini dilakukan sampai
warna berubah menjadi kuning kecoklatan.

Gambar 1. Proses Pemisahan


2. Pem-filter-an
Serabut kelapa yang sudah melalui
proses pemisahan dengan kulit luarnya
kemudian akan melalui proses pemfilteran.
Proses ini dilakukan dengan cara memilih
serabut kelapa dengan tekstur paling lembut
untuk dijadikan isi bantal. Proses
Gambar 3. Proses Pemutihan
pemfilteran ini dikerjakan secara manual.
(bleaching)
4. Pengeringan (drying)
Tujuan dari proses pengeringan ini
adalah untuk menghilangkan minyak yang
ada di dalam serabut. Proses pengeringan
dilakukan dengan mengeringkan serabut
langsung dibawah sinar matahari.
Pengeringan ini dilakukan selama 1-2 hari.

Gambar 6 Hasil Akhir

Proses Pembuatan Media Tanam Jamur


Gambar 4 Proses Pengeringan (drying)
Tiram
5. Finishing
1. Pengayakan
Serabut kelapa yang sudah melalui
Proses pengayakan merupakan
proses pengeringan akan dimasukkan ke
proses pertama untuk memisahkan serabut
dalam arung bantal yang sudah disiapkan.
kelapa dengan kulit yang akan
Sarung bantal dapat dibentuk dengan
menghasilkan cocoopeat. Tehnik
berbagi bentuk dan ukuran sesuai selera.
pemisahan ini dapat menggunakan meotde
Proses finishing ini dilakukan dengan cara
tradisional dan modern
memasukkan serat kelapa sedikit demi
sedikit ke dalam sarung bantal, kemudian
dilanjutkan dengan memasukkan beberapa
potongan kayu manis dan jahit pada bagian
yang telah digunakan untuk memasukkan
serabut tersebut.

Gambar 7. Proses Pengayakan dengan


Menggunakan Metode Modern
2. Persiapan Bahan
Proses pertama adalah periapan
bahan – bahandiantaranya seperti, bekatul,
cocopeat dan kapur.
Gambar 5. Proses Finishing
Gambar 9. Proses Percampuran

4. Pengomposan
Pengomposan dilakukan dengan
menutup bahan-bahan yang sudah
dicampur tersebut dengan terpal ataupun
bahan lainnya. Yang tujuannya untuk
melapukkan bahan tersebut.

Gambar 8. Persiapan Bahan


3. Pencampuran
Proses pencampran bahan
dilakukan dengan mencampurkan bahan-
bahan yang telah ditimbang sesuai dengan
kebutuhan dicampur dengan cocopeat
Gambar 10. Proses Pengomposan
selanjutnya disiram dengan air sekitar 50 –
5. Pembungkusan
60 % atau bila kita kepal serbuk tersebut
Pembungkan menggunakan plastik
menggumpal tapi tidak keluar air. Hal ini
polipropilen dengan ukuran yang
menandakan kadar air sudah cukup.
dibutuhkan. Cara membungkus yaitu
dengan memasukkan media ke dalam
plastik kemudian dipukul pukul/ditumbuk
sampai padat dengan botol atau menggunakan sendok bibit sekitar 2 sendok
menggunakan filler (alat pemadat) bibit baglog tersebut.
kemudian disimpan.

Gambar 13. Proses Pembibitan Jamur


(Inokulasi)
Gambar 11. Proses Pembungkusan
8. Inkubasi
6. Sterilisasi
Inkubasi jamur dilakukan dengan
Sterilisasi menggunakan alat
cara menyimpan baglog yang sudah dibibit
sterilizer yang bertujuan untuk membasi
pada ruamgan ingkubasi agar bisa tumbuh
mikroorganisme, seperti kapang, bakteri,
dengan optimal. Inkubasi dilakukan sampai
khamir ataupun mikroba lain yang bisa saja
seluruh baglog berubah warna menjadi
mengganggu pertumbuhan jamur yang
putih yang disebabkan oleh tumbuhnya
ditanam. Sterilisasi dilakukan pada suhu
miselium jamur pada media tumbuh
90-100OC selama 4 -12 jam.
tersebut.

Gambar 12. Proses Sterilisasi


7. Inokulasi (Pembibitan Jamur)
Proses inkulasi merupakan proses
pembibitan jamur dengan cara baglog yang
sudah disteriliasasi didinginkan, kemudian
menanam dengan bibit jamur tiram dengan
5. Cocopeat banyak mengandung unsur
makro maupun mikro untuk
pertumbuhan dan perkembangan
tanaman, sehingga bisa dijadikam
sebagai media tanam tanaman
hortikultura, selain itu bisa juga
dijadikan sebagai media tanam
alternative pengganti serbuk kayu
untuk budidaya jamur tiram.

DAFTAR PUSTAKA
Amin, Muh dan Samsudi. 2010.
Pemanfaatan Limbah Serat
Serabut Kelapa Sebagai Bahan
Gambar 14. Proses Sebelum dan Pembuat Helm Pengendara
Sesudah Proses Ingkubasi Kendaraan Roda Dua. Program
SIMPULAN Studi teknik Mesin Fakultas
1. Sabut kelapa adalah adalah salah satu Teknik Universitas
limbah yang dihasilkan dari Muhammadiyah Semarang.
pengolahan buah kelapa, sabut kelapa Anggoro, N.P. 2009. Hasil Samping
menjadi bagian terbesar dari buah Tanaman Kelapa. Tabloid Sinar
kelapa yaitu mencapai 35% Tani edisi 22-28 april 2009.
2. Cocofiber adalah serat sabut kelapa Cahyana, Mukhroji, dan M. Bakrum,1999.
yang dihasilkan setelah proses Pembibitan, Pembudidayaan, da
pemisahan antara sabut kelapa dengan Analisis Usaha dan Budidaya
kulitnya. Jamur Tiram. Penebar Swadaya.
3. Produk yang dihasilkan dari cocofiber Jakarta.
ini bermacam-macam, salah satunya Fahruddin, dkk. 2018. Meningkatkan
adalah bantal srabut kelapa aroma Kesejahteraan Masyarakat
terafi Melalui Pendidikan dan Pelatihan
4. Cocopeat adalah limbah yang Pemafaatan Potensi Sumber Daya
dihasilkan dari proses pengambilan Alam Desa Korleko Lombok
serat sabut kelapa Timur.Mataram: CV Arga Puji.
Hartini,S., A.B. Wijaya, N. Widjojo, M.
Sosilowati, dan G.Petriana. 2013.
Pemanfaatan Serabut Kelapa
Termodifikasi Sebagai Bahan
Pengisi Bantal dan Matras.
Prosiding seminar nasional sains
dan pendidikan sain VII Fakultas
Sains dan Matematika,UKSW.
Salatiga
https://id.wikipedia.org/wiki/Sabut di akses
pada tanggal 29 September 2018
http://www.bi.go.id/sipuk/ di akses pada
tanggal 29 September 2018
Pratiwi, Wiwit Sri Werdi. 2013.
Pemanfaatan Sabut Kelapa Sebagai
Media Pertumbuhan Alternatif
Pada budidaya Jamur Tiram
(Pleurotus ostretus). Skripsi.
Institut Teknologi Sepuluh
November.
Sunanik. 2013. Penguatan Ekonomi Kreatif
Dan Inovatif Berbasis Sumberdaya
Desa Besuki Di, Kecamatan Besuki
Tulungagung. STKIP PGRI
TULUNGAGUNG.
Wiryanta BTW 2008. Media Tanam untuk
Tanaman Hias Jakarta: Agromedia
Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai