Anda di halaman 1dari 10

TTEKNOLOGI TEPAT GUNA

PEMBUATAN TAHU JELLY MAPRAKTIS

Disusun Oleh:
Syakilah Zuliyanti
Haszeman Syahputra

DINAS PENDIDIKAN TANJUNG JABUNG TIMUR


SMA NEGERI 2 TANJUNG JABUNG TIMUR
2016
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Mini Riset yang Berjudul


Pembuatan Tahu Jelly MAPRAKTIS
Oleh
Syakilah Zuliyanti
Haszeman Syahputra

Telah disahkan kebenarannya dan akan dipresentasikan dalam Lomba


Tekonologi Tepat Guna Tingkat SLTA Sekabupeten Tanjung Jabung Timur

Muara Sabak, Februari 2018


Guru Pembimbing Kepala Sekolah

Evi Susanti, S. Pd Nurasiah, M.Pd


Nip. 19750807200312 2 005 Nip. 19750204200312 2 003
a. Nama,Alamat,No.Hp peserta

Nama : Syakilah Zuliyanti

Alamat : Jln, Dolog, Lrg Kalimantan Rt 04 Rw 02 Sabak Ulu.

No Hp : 085267258388

Nama : Haszeman Syahputra

Alamat : Jln, H. Asri Rt 02 Sabak Ilir

No Hp : 082376447895
1. Latar Belakang

2.1 Deskripsi Tahu

Tahu merupakan salah satu produk yang banyak dijumpai di beberapa


daerah. Produk olahan kedelai ini sangat diminati dan memiliki harga jual yang
terjangkau oleh semua kalangan. Menurut penelitian Karyasa (2000), diperoleh
data bahwa 10% penduduk Indonesia mengkonsumsi tahu sebanyak 100 gram per
hari yang berarti sekitar 2 juta kilogram tahu dibutuhkan setiap harinya.
Banyaknya pengusaha atau perusahaan tahu berkembang memberi dampak
positif, yaitu mampu mencukupi permintaan pasar yang terus naik dari waktu ke
waktu. Industri tahu umumnya merupakan industri skala rumah tangga dengan
jumlah tenaga kerja kurang lebih 2-6 orang dan investasi yang diperlukan tidak
terlalu besar.

Teknologi proses pada industri tahu sederhana dan mudah dipelajari


sehingga industri tahu dapat dijalankan oleh siapa saja. Industri tahu juga tidak
memerlukan tempat produksi yang luas dan dapat dijalankan di area
perkampungan maupun perkotaan Pada umumnya produk tahu yang dikenal oleh
masyarakat yaitu tahu putih, tahu halus, dan tahu pong. Sedangkan warna tahu
dibedakan menjadi dua jenis yaitu putih dan kuning dalam berbagai gradasi
warna. Perkembangan teknologi pangan yang terus meningkat, menyebabkan
munculnya beberapa jenis tahu seperti tahu halus, tahu putih, tahu pong dan tofu.

Tahu halus, tofu dan tahu putih merupakan produk impor dari Jepang atau
Taiwan. Hasil olahan produk tahu yang lain adalah tahu tahan 2 lama (long life
tofu), tahu kering beku (dried frozen tofu), tahu snack (snack tofu), dan produk
fermentasi tahu seperti sufu (keju kedelai) dan kulit goreng tiruan (kap mou tiem)
(Uransyah, 2011). U.D. Sumber Jaya merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak di bidang pengolahan tahu. Produk tahu yang dihasilkan yaitu tahu putih,
tahu halus, tahu kuning, dan tahu pong.
Proses pengolahan tahu dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia
dan beberapa mesin yang diproduksi dalam skala industri kecil. Dengan dasar
tersebut maka kami memutuskan Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan di U.D.
Sumber Jaya sehingga mahasiswa dapat secara langsung mengetahui cara
pembuatan beberapa

2.2 Kaloid dalam Industri dan kehidupan Sehari-hari

Sistem kaoid banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.Produk-


produk industri banyak yang merupakan sistem koloid atau menggunakan koloid
dalam pembuatannya.Mengapa sistem kaloid banyak digunakan dalam produk
industri? Salah satu ciri khas koloid,yaitu pertikel padat dari suatu zat dapat
tersuspensi dalam zat lain,terutama dalam bentuk cairan.Hal ini merupakan dasar
dari berbagai hasil industri yang dibutuhkan manusia.

Pengguna koloid juga dapat menghasilkan campuran hasil industri tanpa


saling melarutkan secara homogen. Di samping itu juga bersifat stabil, sehingga
dapat digunakan dalam waktu yang relatif lama. Koloid yang dapat menstabilkan
hasil industri ini dinamakan koloid pelindung.

Dalam industri makanan paling banyak sekali ditemukan koloid,seperti


susu,mayones,margarin,dan jeli. Mayones adalah suatu emulsi lemak cair,seperti
minyak zaitun atau minyak jagung dalam air. Kuning telur dalam mayoones
berfungsi sebagai bahan penstabil emulsi. Susu merupakan suatu emulsi butiran
yang merupakan koloid pelindung, yang tujuannya supaya es kriim tidak
mengkristal dan tidak cepat meleleh.

Di bidang industri rafmasi,koloid digunakan dalam produksi obat. Obat-


obat yang berfungsi sebagai obat luar diproduksi dalam bentuk salep dan krim.
Selain itu,ada beberapa obat antasida yang juga diproduksi dalam bentuk cair
sebagai koloid. Salep, krim,dan sirop antasida tergolong koloid jenis emulsi.
Darah mengandung koloid protein yang bermuatan negatif. Jika terdapat lyka
kecil,untuk membantu menggumpalkan darah tersebut dapat menggunakan stypic
pencil, yaitu alat yang mengandung ion Al3+ dan Fe3+. Ion-ion ini akan
menetralkan pertikel-partikel koloid protein,sehingga darah menjaidi
menggumpal.

Dalam industri kosmetik banyak kosmetik banyak dihasilkan produk-


produk yang merupakan koloid. Beberapa tipe koloid yang digunakan dalam
kosmetik sebagai berikut.

1. Sol padat, contohnya lipstik,mascara, dan pensil alis.


2. Sol, contohnya cat buku,susu pembersih muka dan kulit,serta cairan
mascara.
3. Emusi, contohnya pembersih muka.
4. Aerosol ,contohnya parfum semprot,hair spray,dan penyegar mulut,bentuk
semprot.
5. Buih, contohnya sabun cukur.
6. Gel, contohnya minyak rambut.
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak makanan atau bahan makanan yang
dapat kalian buat dengan menerapkan sistem koloid, misalnya pembuatan
agar-agar,tahu, dan mayones. Untuk mengetahui cara pembuatan makanan
atau bahan makanan dengan sistem koloid, bersama kelompok kalian
dapat merancang dan melakukan percobaan pembuatan makanan atau
bahan makanan tersebut.lakukan percobaan dengan metode ilmiah dan
sifat ilmiah.
2. Teknik pembuatan Inovasi TTG

Tujuan :

Merancangkan dan melakukan percobaan untuk membuat makanan atau bahan


makanan dengan sistem kaloid

Bahan-bahan :

1. Kacang kedelai 250 gram


2. Aloe vera ( lidah buaya ) 4 batang
3. Asam cuka
4. Air secukupnya

Alat-alat yang dibutuhkan :

1. Panci
2. Baskom
3. Saringan kain
4. Kompor
5. Blender
6. Cetakan

Cara kerja :

1. Pilih kedelai yang bagus dan bersih,kemudian cuci


2. Rendam dalam air bersih selama 8 jam (paling sedikit 1,5 ;iter air untuk
250 gram kedelai).kedelai akan mengembangkan jika direndam.
3. Cuci berkali-kali kedelai yang telah direndam.Apabila kurang bersih maka
tahu yang dihasilkan akan cepat menjadi asam.
4. Blender kedelai dan tambahkan air hangat sedikit demi sedikit hingga
berbentuk bubur.
5. Ambil daging lidah buaya,cuci dan rendam dengan menggunakan air
garam selama 1 menit.
6. Blender daging lidah buaya
7. Masak campuran bubur kedelai dan lidah buaya kira-kira dengan
temperatur 70-80℃. Jangan sampai mengental (ditandai dengan adanya
gelembung-gelembung kecil).
8. Saring bubur dengan saringan kain endapkan airnya dengan menggunakan
3 Ml asam cuka untuk 1 liter sari kedelai,sedikit demi sedikit sambil
diaduk perlahan-lahan.
9. Cetak endapan sari kedelai.
10. Rebus tahu yang sudah dicetak (beserta cetakannya) sekitar setengah
jam,angkat,dan tiriskan.

Keterangan :

1. Daging lidah buaya direndam dengan air garam untuk menghilangkan


lendir dan menetralisirkan rasa pahit pada lidah buaya.
2. Endapkan sari bubur kedelai dengan air cuka sesuai dengan
ketentuan,karena itu dapat mempengaruhi rasa dari tahu.
3. Perebusan tahu berfungsi untuk membuat bentuk cetakan tahu lebih kuat.
4. Tujuan Penelitian
Melatih siswa untuk dapat menciptakan suatu life skill yang menggunakan
penerapan sistem koloid yang pada akhirnya dapat dikembangkan dan
berguna dalam kehidupan sehari-hari.

5. Manfaat Produk

a. Dalam Ilmu Pengetahuan

Memberi sumbangan pemikiran dalam pemanfaatan limbah biji ketapang dan


memberi pandangan bahwa hal hal yang dianggap sampah 5 atau tidak ada
gunanya tetap dapat dimanfaatkan dengan sekreatif mungkin menggunakan ilmu
pengetahuan.

b. Dalam Pendidikan dan Penelitian

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai informasi untuk penelitian lebih lanjut
mengenai pemanfaatan biji ketapang, memicu peserta didik untuk menciptakan
produk makanan alternatif lain dengan jiwa kreatif dan inovatif serta
mengembangkan kegiatan penelitian ilmiah tentang analisa pemanfaatan biji
ketapang yang memiliki kandungan protein yang tinggi.

c. Dalam Masyarakat

Hasil penelitian dapat memberi informasi mengenai manfaat biji ketapang


sebagai bahan alternatif pembuatan tahu dan mengatasi sampah yang berasal dari
buah ketapang serta diharapakan masyarakat dapat memaksimalkan pemanfaatan
penggunaan sampah biji ketapang yang bisa diperoleh secara gratis.
5. Kelebihan dan Kekurangan dari produk sebelumnya

a. Kelebihan

- Tahu lebih padat dan berisi dibandingkan dengan tahu biasa.

Itu disebabkan karena campuran lidah buaya

- Rasa manis pada tahu jelly lebih terasa dibandingkan dengan tahu biasa

- Bahan mudah dicari

- Tidak memerlukan waktu yang lama dalam pembuatan

- Aman karena tanpa bahan pengawet

- Kebersihan Terjamin

b. Kekurangan

- Tidak dapat dipasarkan pada jarak yang jauh karena waktu perjalanan

lama dan masa kadaluarsa cukup pendek

Rincian Biaya

No Banyak Nama Bahan Harga


1. 250 gr Kacang kedelai
2. 6 ml Asam cuka
3. 4 btg Lidah buaya (Aloe
Vera)
Jumlah

Anda mungkin juga menyukai