Anda di halaman 1dari 14

STEP 1

1. OBESITY : Condition where the person overweight, BMI lebih dari 37


2. CONDUCIVE : adalah kondisi yang mendukung
3. CALORI : is a unit of energy, unit of heat or energy content
4. EMPHASIS : the extra force there is given to a word or part of a word when its spoken,
sebuah penekanan dalam komunikasi
5. CULTURE : sesuatu yang mempengaruhi kebiasaan dan perilaku masyarakat dalam kehidupan
sehari hari, kepercayaan dan simbol simbol yang merekaa terima disadari atau tidak, creation
of society

STEP 2

1. What is characteristic of culture?


2. How social and culture influence of healty?
3. How some policy can influence people culture and what the impact for their health?
4. What is characteristic of healthy lifestyle?
5. What are the factor that an affect a healty life style?
6. What is example of health style in region (individualy)?
7. How to solving social health problem?
8. What are the comon factor that can influence healty?
9. What are the factor that causes of obesity?
10. How to prevent obesity?
11. What the effect if we have a lot or low calori?

STEP 3

1. What is characteristic of culture?

1. Culture is an adaptive mechanism (Adaptif)


Artinya, suatu kebudayaan adalah mekanisme dalam mempertahankan
pola kehidupan manusia. Kebudayaan adalah suatu mekansime yang
dapat menyesuaikan diri. kebudayaan adalah sebuah keberhasilan
mekanisme bagi spesis manusia. Kebudayaan memberikan kita sebuah
keuntungan selektif yang besar dalam kompetisi bertahan hidup
terhadap bentuk kehidupan yang lain.

2. Culture is learned (Dipelajari)


Artinya, bahwa kebudayaan didapat dari proses pembelajaran untuk
berbudaya, karena secara naluriah saja manusia akan hidup tanpa
sebuah kebudayaan. Budaya bukanlah suatu hal yang naluriah, dimana
kita telah terprogram untuk mengetahui fakta-fakta dari budaya
tersebut. Oleh karena itu salah satu dari karakteristik budaya adalah
diperoleh dari hasil pembelajaran. Manusia lahir ke dunia dengan sifat
dasar, yaitu ‘lapar’ dan ‘haus’. Akan tetapi manusia belum memiliki
suatu bentuk pola naluriah untuk dapat memuaskan sifat dasar itu.

Selain itu manusia saat lahir juga tidak dibekali pengetahuan tentang
budaya atau cultural knowledge. Tetapi manusia secara genetis
terpengaruh untuk belajar/mempelajari bahasa dan tanda-tanda
kebudayaan lainnya (cultural traits). Seorang bayi akan berada di suatu
tempat (disini bisa diakatakan sebuah keluarga), dan mereka tumbuh
dan belajar tentang kebudayaan sebagai sesuatu yang mereka miliki.

3. Cultures change (Berubah)


Artinya, bahwa kebudayaan berkembang sesuai dengan berjalanya
waktu dan dinamis setiap saat, tergantung waktu dan tempat
berlangsungnya kebudayaan. Kebudayaan bukan sesuatu yang terus-
menerus tetap dan bertumpuk. Pada waktu yang sama dimana suatu
kebudayaan ada, terdapat tanda-tanda kebudayaan baru. Tanda-tanda
dari kebudayaan itu bisa sebagai tambahan (addition) atau
pengurangan (subtraction). Tanda-tanda ini menyebabkan perubahan
kebudayaan. Hal ini disebabkan kebudayaan berubah dan berkembang
secara dinamis setiap saat: kebudayaan tidak statis. Berbagai aspek
kebudayaan beserta tanda-tandanya akan terjalin rapat menjadi suatu
pola yang sangat kompleks.

4. People usually are not aware of their culture (Tidak disadari oleh
masyarakatnya)
Artinya, bahwa kebudayaan berkembang dan dinamis setiap saat,
tergantung waktu dan tempat berlangsungnya kebudayaan.Cara kita
bergaul dan melakukan segala sesuatu dalam keseharian kita terkesan
berjalan dengan alami atau natural.

Kebanyakan dari kita sebagai manusia tidak sadar akan budaya. Hal itu
disebabkan oleh manusia yang pada dasarnya sangat dekat dengan
kebudayaan itu dan mengetahuinya dengan sangat baik. Manusia
merasakan bahwa semuanya seolah-olah terjadi begitu saja (mewarisi
secara biologis). Dan biasanya manusia hanya akan sadar bahwa pola
kelakuan mereka bukanlah sesuatu yang individual ketika mereka mulai
berinteraksi dengan manusia dari kebudayaan lain.

5. We do not know all of our own country (Tidak diketahui secara


keseluruhan)

Artinya, bahwa semua masyarakat tidak ada yang mengetahui secara


keseluruhan suatu kebudayaan yang ada dalam lingkup daerahnya,
hanya saja yang diketahui berupa fakta-fakta sosial.Tidak ada satupun
orang yang bisa mengetahui budaya mereka secara keseluruhan. Dalam
masyarakat, terdapat pengetahuan tentang budaya yang terbatas
terhadap fakta-fakta kelas sosial, pekerjaan, agama, dan perkumpulan-
perkumpulan lain. Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa sejatinya
kebudayaan tidak dapat diketahui secara keseluruhan.

6. Culture gives us a range of permissible behavior


patterns (memberikan dan membatasi pola tingkah laku)

Artinya, bahwa kebudayaan memberikan jarak dalam interaksi dan


membatasi pola tingkah laku masyarakatnya.Kebudayaan umumnya
memberikan jarak dalam cara bagaimana laki-laki sebagai laki-laki,
wanita sebagai wanita.
Kebudayaan juga memberikan gambaran bagaimana perbedaan
aktivitas yang seharusnya ada dan tidak ada, seperti bagaimana
seorang suami bertindak sebagai suami, bagaimana seorang istri
bertindak sebagai seorang sebagai istri, dan sebagainya. Aturan ini
biasanya bersifat fleksibel atau tergantung dari masyarakat daerahnya,
serta kadar dan tingkatnya. Di negara Amerika Utara contohnya,
kebudayaan mereka mengajarkan bahwa seorang harus berpakaian
sesuai dengan jenis kelamin mereka (gender). Akan tetapi mereka boleh
memakai pakaian dengan cara yang berbeda pada saat siutasi yang
berbeda.

7. Cultures no longer exist in isolation (Tidak bertahan lama disuatu


daerah terpencil)

Artinya kebudayaan tidak akan bertahan lama dalam suatu wilayah atau
daerah terpencil. Apabila suatu kebudayaan baru memasuki wilayah
tersebut, maka secara alamiah masyarakat disana akan berkembang
dan mulai beradaotasi dengan kebudayaan-kebudayaan baru. Hal ini
akan menyebabkan suatu budaya sulit bertahan (asli) di suatu tempat
karena akan dipengaruhi oleh budaya-buadaya dari daerah lain
disekitarnya.

8. Culture is shared (Dibagikan)

Artinya, bahwa suatu kebudayaan merupakan kumpulan prinsip dan


keyakinan baik, sehingga manusia tersebut akan berusaha
melestarikan dengan cara menyebarkan ke manusia lain. Suatu
kebudayaan dimiliki secara bersama-sama oleh sekelompok orang.
Berdasarkan wilayah, kondisi iklim, dan warisan sejarah, mereka
tumbuh dan berkembang di dalamnya. Setiap masyarakat memiliki
suatu nilai dan keyakinan, dimana kumpulan-kumpulan
prinsip/asas/dasar nilai dan keyakinan ini akan membentuk kebudayaan
mereka. Kebudayaan bisa saja menjadi kepunyaan dari komunitas
tunggal, tapi tidak akan pernah menjadi kepunyaan dari seseorang yang
tunggal (individu).

-Kabudayaan beraneka ragam karakteristik bisa dipelajari dan tidk disadari oleh
masyarakat bisa memberikan dan membatasi pola tingkah laku, cth: turun temurun dari
nenek moyang cth: tidak disadari, menghormati orang yang lebih tua atau sopan
-Setiap daerah punya kebudayaan berbeda beda
-Setiap daerah juga ada kesamaan seperti keagamaannya, bisa juga dari masyarakat cth
nya hubungan antar warganya, sistem pengetahuan, bahasa yang dipakai beda beda
termasuk unsur kebudayaan
-setiap kebudayaan yang sudah ada sejak lama

2. Whats the element of culture?


Di dalam budaya terdapat beberapa elemen - elemen penting yang terkandung,
beberapa diantaranya adalah :
- Bahasa:
berbagai bahasa pada dasarnya merupakan bagian penting dari budaya.
- Norma
Setiap masyarakat atau setiap peradaban memiliki seperangkat norma yang merupakan
bagian yang tak terpisahkan dan merupakan elemen penting dari budayaHal ini dapat
meliputi Folkways, adat-istiadat, tabu dan ritual dalam suatu budaya.
- Nilai:
Nilai sosial dari sebuah peradaban tertentu juga dianggap sebagai unsur budaya. Nilai-
nilai budaya sering merujuk pada hal yang harus dicapai atau hal-hal, yang dianggap
sangat berharga atau nilai dalam kebudayaan tertentu.
- Agama dan Kepercayaan:
Agama dan kepercayaan rakyat dalam peradaban yang memainkan peran penting dalam
membentuk dari budaya juga. Baca informasi tentang agama-agama dunia.
- Sosial kolektifitas:
Sosial kolektif mengacu pada kelompok-kelompok sosial, organisasi, masyarakat, institusi,
kelas, dan masyarakat, yang dianggap sebagai konstruksi sosial yang simbolis.
- Status dan Peran:
Sebuah status atau peran sosial tidak lain adalah slot atau posisi dalam suatu kelompok
atau masyarakat, yang memberikan gambaran keseluruhan dari struktur sosial dan
karenanya merupakan elemen penting dari budaya. Ini juga dapat mencakup peran
berbasis gender atau usia berbasis tradisional.

(Louis, Alfred. 2013. Elements of Culture Native)

3. How social and culture influence of healty?


-Misal dari kepercayaan nenek moyang, karena dulu nenek moyang cth:daun sirih untuk
memperkuat gigi dan menjaga kesehatan mulut
-misal kita dahulu makan nasi lalu ada pengaruh dari nilai masyarakat, cth: beras putih
lebih bergengsi dari beras merah padahal beras merah lebih bergisi
-dari kebiasaan buruk, misal sakit demam lalu menggunakan kerokan daripada ke dokter
langsung dan mereka berfikir lebih efektif kerokan
-the lifestyle we always consumed sugar in tea or other drink
-Social: dari umurnya remaja dengan usia tua, bisa dilihat remaja banyak aktifitas, sudah
tua sudah sejahtera , umur mempengaruhi, jenis kelamin juga mempengaruhi, cth laki
laki banyak merokok
Budaya: tradisi yang sudah ada sebelmnya dan diteruskan, misal gula, kalau tidak pakai
gula tidak enak

4. How some policy can influence people culture and what the impact for their health?
-In other country like car and motocyle this is strategy to be condusive, in indonesia we
use some a bus for study tour, in japan bus is so minimal we must to pay that causes like
40milion, japan believe make expensive for buy car
Japan not sell jeroan
-cara merubah kebiasaan suatu kelompok cth:persalinan memakai dukun, akan tetapi
sesudah perkembangan jaman harus sesuai atau harus aada dokternya, untuk
meminimalisir resiko
5. The different norma and culture?
 NORMA.
Norma dalam sosiologi adalah seluruh kaidah dan peraturan yang diterapkan melalui
lingkungan sosialnya. Sanksi yang diterapkan oleh norma ini membedakan norma dengan
produk sosial lainnya seperti budaya dan adat. Ada/ tidaknya norma diperkirakan
mempunyai dampak dan pengaruh atas bagaimana seseorang berperilaku. Dalam
kehidupannya, manusia sebagai mahluk sosial memiliki ketergantungan dengan manusia
lainnya. Mereka hidup dalam kelompok-kelompok, baik kelompok komunal maupun
kelompok materiil.Kebutuhan yang berbeda-beda, secara individu/kelompok
menyebabkan benturan kepentingan. Untuk menghindari hal ini maka kelompok
masyarakat membuat norma sebagai pedoman perilaku dalam menjaga keseimbangan
kepentingan dalam bermasyarakat

 BUDAYA/KEBUDAYAAN
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut
culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa
diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang
diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia. Kebudayaan sangat erat
hubungannya dengan masyarakat.

Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu


yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh
masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu
generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.

6. What is characteristic of healthy lifestyle?


• Don’t smoking
• Food consumption
• Regular Physical Activity
• Healthy menu
(Dr. Perry Wolk. 2008. Ten Commandment for a helathy lifestyle page 31)

1.Kebiasaan merokok

2. Pola makan kurang seimbang

3.Kurang gerakan fsik

4. Tidur larut malamKebiasaan begadang sangat buruksekali bagi kesehatan, hal


inidikarenakan begadang akanmengurangi daya tahan tubuhatau stamina.

7. What are the factor that an affect a healty life style?


-jarang berolahraga
Waktu istirahat yang kurang
Banyak makanan cepat saji
Tidak menjaga lingkungan cth:kumuh
Pendidikan
Sosial ekonomi, pekerjaan

8. What is example of health style in region (individualy)?

9. How to solving social health problem?

1. Peningkatan Gizi :
Hal ini dapat dilakukan dengan memberi makanan tambahan yang bergizi terutama
bagi anak-anak dapat dioptimalkan melalui pemberdayaan posyandu dan kegiatan
PKK.
2. Penambahan Fasilitas Kesehatan :
Fasilitas kesehatan harus mampu menampung dan menjangkau masyarakat didaerah-
daerah tertinggal. Penambahan fasilitas kesehatan ini meliputi rumah sakit,
puskesmas, puskesmas pembantu, polindes (pondok bersalin desa), posyandu.
Penambahan fasilitas ini dimaksudkan untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi
masyarakat, seperti imunisasi, KB, pengobatan , dan lain-lain
3. Pelaksanaan Imunisasi :
Berdasarkan prinsip pencegahan lebih baik dari pengobatan, program imunisasi
bertujuan melindungi tiap anak dari penyakit umum. Hal tersebut dapat dilaksanakan
melalui PIN (Pekan Imunisasi Nasional).
4. Penyediaan Pelayanan Kesehatan Gratis :
Pemerintah menyediakan pelayanan gratis bagi penduduk miskin dalam bentuk
Askeskin ( Asuransi Kesehatan Masyarakat Miskin ) dan Kartu sehat yang dapat
digunakan untuk memperoleh layanan kesehatan secara murah,
5. Pengadaan Obat Generik :
Pemerintah harusmengembangkan pengadaan obat murah yang dapat dijangkau oleh
masyarakat bawah. penyediaan obat murah ini dapat beruba obat generik.
6. Penambahan jumlah tenaga medis :
Agar pelayanan kesehatan dapat mencakup seluruh lapisan masyarakat dan
mencakup seluruh wilayah indonesia diperlukan penambahan jumlah tenaga medis,
seperti dokter, bidan, perawat.
7. Melakukan penyuluhan tentang arti pentingnya kebersihan dan pola hidup
sehat. : Penyuluhan semacam ini juga bisa melibatkan lembaga-lembaga lain diluar
lembaga kesehatan, seperti sekolah, organiassi kemasyarakata, tokoh-tokoh
masyarakat.
Galeri Pengetahuan sosial terpadu, Hal 33-34, Penerbit : Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional, Penulis : Sri Sudarmi dkk

10. What are the comon factor that can influence healty?
Faktor umum yang mempengaruhi kesehatan :
https://www.unicef.org/indonesia/FA_FC_Higienitas.pdf

11. What are the factor that causes of obesity?


1. Faktor Makanan
Zat gizi makro (Karbohidrat, proyeni, lemak) yang menyebabkan kegemukan bila dimakan
secara berlebihan, zat gizi ini akan disimpan dalam bentuk lemak tubuh dan akan
meningkatkan berat badan secara keseluruhan.

2. Faktor Genetik
Obesitas cenderung diturunkan, sehingga diduga menjadi penyebab genetik.

3. Faktor Hormon
Hormon tyroid dalam tubuh akibat menurunya fungsi kelenjar tyroid akan
mempengaruhi metabolisme dimana kemampuan menggunakan energi akan berkurang.

4. Faktor Kesehatan
Beberapa penyakit bisa menyebabkan obesitas, seperti Hipotiroidisme, Sindroma
Cushing, dan Sindroma Prader-Willi.

5. Faktor Fisik
Kurangnya aktivitas fisik kemungkinan merupakan salah satu penyebab utama dari
meningkatnya angka kejadian obesitas di tengah masyarakat yang makmur.

6. Aktivitas Psikis
Apa yang ada di dalam pikiran seseorang bisa mempengaruhi kebiasaan makannya.
Banyak orang yang memberikan reaksi terhadap emosinya dengan makan.

7. Gaya Hidup
Kemajuan sosial ekonomi, teknologi dan informasi yang global telah menyebabkan
perubahan gaya hidup yang meliputi pola pikir dan sikap, yang terlihat dari pola
kebiasaan makan dan beraktifitas fisik.
8. Pemakaian Obat-obatan
Efek samping beberapa obat dapat menyebabkan meningkatnya berat badan, misalnya
obat kontrasepsi.

12. How to prevent obesity?

http://gizi.depkes.go.id/download/Makalah%20Dan%20Artikel/Brosur%20Obesitas%20Rev
%2001.pdf

13. What the effect if we have a lot or low calori?


 Karbohidrat: 1 gram, artinya 1 gram dikalikan 4 kalori dan
menghasilkan 4 kalori.

 Protein: 17 gram, artinya 17 gram dikalikan 4 kalori dan


menghasilkan 68 kalori.

 Lemak: 12 gram, artinya 12 gram dikalikan 9 kalori dan menghasilkan


108 kalori.

Efek Kekurangan Kalori


 Sistem Kardiovaskular Kacau
Perlu diketahui bahwa kekurangan kalori bisa membawa efek buruk bagi sistem
kardiovaskular di mana sistem ini memainkan peranan sangat vital dari protein itu
sendiri. Otot-otot pada jantung bisa menjadi kuat berkat adanya zat protein dan jika
sampai kalori satu ini tak terpenuhi, tak heran apabila keoptimalan dari kinerja otot
jantung dalam prosesnya memompa aliran darah berkurang dan menurun. Kesehatan
pembuluh darah juga terdukung oleh adanya protein.

Jika sampai kalori protein ini hilang atau bahkan berkurang di dalam tubuh dan tidak
segera ditangani, pembuluh darah dapat berkemungkinan besar menjadi lebih rapuh dan
bahkan akibatnya dapat sangat fatal dan berakibat kematian. Pembuluh darah akan
selalu bersih dari plak-plak kolesterol jahat berkat protein, maka jika sampai kehilangan
kalori ini, penyakit jantung adalah risikonya. Intinya, risiko sakit jantung akan meningkat
seiring dengan tidak terpenuhinya kalori tersebut.

 Menurunnya Kesehatan Sistem Saraf Otak


Penting untuk diketahui bahwa sel saraf biasanya mendapatkan perlindungan dari
protein, demikian pula yang terkait secara langsung di pusat, yaitu pada organ otak.
Inilah yang kemudian menjadikan pasokan protein kalori menjadi berkurang dan bisa
berdampak buruk terhadap kondisi sistem saraf otak. Saraf otak yang terkena gangguan
akan membuat seseorang menjadi kurang bisa berkonsentrasi atau berfokus pada suatu
hal yang juga mengakibatkan kecerdasan yang menurun serta kepikunan.

Karena adanya sistem transmisi saraf yang dianggap tidak maksimal dan terganggu, maka
kedua hal tersebut adalah masalah kesehatan yang akan muncul dan dialami. Tak hanya
pada daya ingat dan kecerdasan, bahkan penglihatan pun juga bisa terkena dampaknya.
Bila kadar kalori, terutama protein, tak dalam kondisi normal dan malah berkurang,
hubungan saraf penglihatan pun menjadi kurang optimal.

Untuk kasus gangguan penglihatan, hal ini akan dirasakan ketika mulai adanya gejala
pandangan yang mengabur. Kaburnya penglihatan ini adalah akibat dari kurang lancarnya
antara saraf pusat yang ada di bagian otak dan juga sistem saraf organ mata. Padalah
otak adalah yang memiliki peran sangat penting yang mampu mengendalikan seluruh
fungsi dan performa anggota dan organ tubuh.

 Tak Punya Tenaga


Karena kalori adalah sumber penting penyedia energi, bila asupan kalori yang masuk ke
dalam tubuh tidaklah seharusnya, maka otomatis akan terjadi penurunan tenaga secara
drastis. Tubuh akan sangat cepat lelah ketika penyediaan pasokan energi yang pada
dasarnya berasal dari kalori berkurang, bahkan rasa lelah ini bisa juga dibarengi dengan
jantung berdebar. Dengan keadaan seperti ini, segala aktivitas apapun yang kita lakukan
menjadi sangat melelahkan.

Umpamakan saja tubuh kita seperti mesin di mana habisnya bahan bakar pada mesin
pasti akan menjadikan seluruh kinerja mesin menjadi macet. Kalau tidak segera ditangani
secara benar dan berkelanjutan, kalori yang rendah bisa memengaruhi kegiatan kita, baik
itu secara mental atau secara fisik. Kelumpuhan dan koma adalah dua kondisi yang patut
diwaspadai karena sistem kinerja tubuh dapat berhenti hingga asupan nutrisi yang
dibutuhkan dapat terpenuhi kembali. Saat kalori yang tubuh perlukan sudah didapat,
maka aktivitas tubuh akan normal kembali.

 Mengalami Gangguan Hormon


Keseimbangan hormon juga didukung banyak oleh asupan kalori yang cukup dan tidak
lupa juga akan produksi akan berbagai macam enzim yang mendukung fungsi tubuh. Jika
hormon dan enzim mengalami gangguan dan menjadi tak seimbang, otomatis
keoptimalan dari sistem pencernaan dan reproduksi pun akan mengalami gangguan juga.
Kedua sistem tersebut mendapat dukungan penuh dari pasokan kalori di mana enzim
dan hormon terlibat di dalamnya.

 Mengalami Gangguan Kesehatan Rambut, Kulit dan Kuku


Tak salah lagi, kalori yang kurang juga bisa berdampak buruk bagi kesehatan kulit dan
rambut, terutama jika kekurangan asupan kalori protein. Nutrisi sangat penting untuk
diseimbangkan karena efek buruk dapat terjadi di bagian rambut; kondisi rambut dapat
menjadi mudah pecah, bercabang, kering dan juga kemerahan sehingga akan sangat
kelihatan bahwa rambut tersebut tidak terawat baik dan rusak. Bukan hanya rambut,
kulit tubuh pun kesehatannya bisa menjadi sangat berkurang.

Selain rambut, kulit yang kekurangan kalori juga bisa menjadi rusak dan sangat mudah
terpapar radikal bebas sehingga berisiko mengalami penyakit kulit, kekeringan serta
kekusaman. Kalori protein adalah yang biasanya bisa menjaga kulit agar tetap sehat dan
terlindung dari radikal bebas, jadi apabila nutrisi berkurang maka hal ini sama saja
dengan meningkatkan risiko kerusakan jaringan kulit. Penuaan dini pun menjadi efek
lainnya di mana pada kulit akan muncul garis halus dan kerutan, serta sisik sebab
elastisitasnya sudah berkurang.

Masih ada lagi bagian tubuh yang perlu dilindungi supaya tak ikut rusak seperti halnya
rambut dan kulit, yaitu bagian kuku. Kuku pun berpeluang untuk diserang berbagai
kondisi buruk, seperti ketidakmerataan pada permukaannya dan juga kekeringan.
Terkadang kuku pun bisa mengalami perubahan warna sehingga kelihatan tidak jernih
dan bening seperti seharusnya.

 Mengalami Gangguan pada Otot


Kalori yang dibutuhkan oleh tubuh kita pada dasarnya juga berperan sebagai pendukung
jaringan otot, maka apabila kekurangan kalori (khususnya kalori protein), jaringan otot
akan mengalami gangguan. Gangguan pada jaringan otot ini bisa dimulai dari munculnya
rasa sakit di bagian otot dan hal ini menunjukkan bahwa sistem otot tidak dapat bekerja
dengan baik dan secara maksimal. Karena massa otot turun, ini dapat membuat tubuh
melemah dan kalau tak segera ditangani dengan memenuhi kalori tersebut, kondisi bisa
menjadi lebih serius seperti misalnya fisik terlalu kurus.

 Merusak Perkembangan Sel


Kehidupan sel di dalam tubuh dapat sehat dan optimal dikarenakan adanya keberadaan
dan asupan kalori yang pas dan tidak kurang. Keberlangsungan kehidupan sel bisa
menjadi terganggu apabila asupan kalori tidaklah terpenuhi dengan baik alias mengalami
defisiensi. Dampak buruk yang paling umum adalah mudah terserangnya sel oleh radikal
bebas, bahkan perkembangan sel juga bisa dirusak oleh mikroorganisme yang dapat
menimbulkan ketidakwajaran pada pertumbuhannya. Keadaan seperti ini bisa menjadi
penyebab adanya tumor maupun kanker atau yang juga bisa disebut dengan istilah
mutasi genetik.

 Lambatnya Sistem Metabolisme


Kekurangan kalori karbohidrat bisa menjadi hal yang buruk bagi metabolisme tubuh
manusia karena fungsi dan prosesnya akan menjadi lebih lambat dari seharusnya. Fungsi
karbohidrat adalah sebagai bahan bakar dan seperti yang kita tahu, karbohidrat adalah
sumber energi untuk tubuh sehingga sangat vital adanya. Karbohidrat yang asupannya
kurang bisa mengganggu sistem metabolisme, jadi sebelum menjadi lebih serius, ada
baiknya untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat sesegera mungkin.

Efek Kelebihan Kalori


 Obesitas
Kebanyakan mengonsumsi karbohidrat, lemak dan protein bisa memicu kelebihan berat
badan yang juga disebut dengan istilah obesitas. Ini bisa saja terjadi ketika seseorang
terlalu banyak makan sumber makanan yang tinggi kandungan karbohidratnya tanpa
diimbangi bergerak aktif atau melakukan olahraga. Apabila setelah mengonsumsi
karbohidrat langsung tidur, maka peluang obesitas menjadi lebih besar; Anda perlu tahu
apa bahaya tidur setelah makan.

 Kerusakan Otak dan Hati


Kekurangan kalori bisa merusak saraf otak, begitu juga ketika kelebihan kalori. Organ hati
dan otak dapat terancam fungsi dan kesehatannya ketika asupan kalori protein terlalu
berlebihan di dalma tubuh. Terlalu berlebihan maka bisa dengan mudah memroduksi
racun yang organ hati akan proses sehingga nantinya menimbulkan penimbunan racun.
Inilah yang kemudian menjadikan fungsi otak dan hati mengalami ketidakseimbangan.

 Gangguan pada Dinding Arteri


Konsumsi lemak, apalagi lemak jenuh yang berlebihan bisa memicu kolesterol tinggi dan
ini otomatis akan berdampak buruk bagi arteri jantung. Masalah kesehatan lainnya bisa
muncul apabila arteri telah rusak, seperti halnya gangguan penyakit ginjal dan otak.
Gejala penyakit jantung juga menjadi risikonya.
 Dehidrasi
Kelebihan kalori, khususnya protein, mampu memicu kondisi dehidrasi alias kurangnya
cairan di dalam tubuh. Tubuh yang di dalamnya terlalu banyak kadar proteinnya akan
terbeban dan melakukan pekerjaan berat saat membangun jaringan tubuh. Ketika
mengonsumsi banyak protein, asupan air juga harus banyak untuk menyeimbangkannya.

 Kerusakan Organ Ginjal


Fungsi ginjal adalah sebagai penyaring segala bentuk senyawa atau zat yang organ tubuh
lainnya hasilkan. Kalori yang terlalu banyak di dalam tubuh maka akan memberatkan
kinerja ginjal karena saking banyaknya zat racun yang ginjal harus saring. Kondisi ini bisa
muncul ketika seseorang terlalu banyak mengonsumsi protein hewani.

 Asam Urat
Kalori yang terlalu tinggi di dalam tubuh pun mampu memicu adanya asam urat yang
meningkat, dan hal ini akan bisa dialami oleh para pengonsumsi protein hewani. Sumber
lemak jenuh akan sangat tinggi sehingga kadar kolesterol juga dapat ikut naik. Jumlah
kolesterol yang meningkat bisa memengaruhi kondisi asam urat sehingga memang
menjadikan keadaan ini tampak seperti penyakit komplikasi yang sangat berbahaya.

 Menurunnya Jumlah Kalsium


Produksi asam di dalam tubuh dapat meningkat menjadi terlalu tinggi disebabkan oleh
kalori yang juga sangat tinggi. Jika asam ini terlalu tinggi, maka kemampuan tulang dalam
proses penyerapan kalsium pun menjadi turun. Ketahui bahaya kekurangan kalsium
seperti apa sehingga Anda bisa mewaspadainya dengan memenuhi asupan kalsium
secara lebih untuk menyeimbangkan kadar kalori protein.

 Hipertensi
Tekanan darah tinggi adalah sebuah kondisi yang tak boleh diabaikan dan perlu
diwaspadai karena ini dapat menjadi efek buruk dari kelebihan kalori karbohidrat yang
memberi serangan kepada kerusakan metabolisme tubuh. Hipertensi, penyakit jantung
dan kondisi lainnya bisa terjadi, begitu juga dengan diabetes pun bisa muncul satu per
satu.

 Produksi Lemak Meningkat


Kalori karbohidrat yang terlalu tinggi kadarnya di dalam tubuh dapat memicu beratnya
perputaran lemak. Seluruh organ tubuh yang memerlukan lemak sebenarnya akan
menerima insulin yang pankreas hasilkan dan organ hati olah, maka jika karbohidrat
terlalu banyak, ketidakmaksimalan perputaran lemak di setiap pos organ tubuh pun
terjadi.

Anda mungkin juga menyukai