TINJAUAN PUSTAKA
sebagai suatu kondisi dimana seseorang buang air besar sebanyak tiga kali
atau lebih dalam sehari dalam bentuk cair. Diare adalah buang air besar
yang terjadi pada bayi dan anak yang sebelumnya nampak sehat, dengan
frekuensi tiga kali atau lebih per hari, di sertai perubahan tinja menjadi cair,
dengan atau tanpa lender dan darah. Ancaman paling parah yang
ditimbulkan oleh diare adalah dehidrasi. Selama diare, air dan elektrolit
menyebabkan dehidrasi.
kerusakan usus dan kurang gizi, penyebab paling umum adalah Shigella
3. Diare persisten adalah diare yang berlangsung selama 14-30 hari atau
9
lainnya seperti penyakit AIDS memungkinkan terjadinya diare
persisten.
4. Diare kronik adalah diare dengan durasi >30 hari (Aaron C. Hamilton,
lingkungan, faktor perilaku, faktor gizi, dan faktor sosial ekonomi. Faktor
lingkungan yang paling dominan yaitu sarana air bersih dan pembuangan
Apabila faktor lingkungan tidak sehat karena tercemar kuman diare dan
penularan diare dengan mudah dapat terjadi. Faktor gizi juga ikut
semakin banyak episode diare yang dialami. Selain itu, faktor lainnya
adalah sosial ekonomi yang juga berpengaruh terhadap diare pada balita.
dapat menyebabkan diare. Organisme ini ditularkan dari tinja satu individu
ke mulut orang lain, sebuah rute yang disebut transmisi fekal-oral. Namun,
mereka berbeda dalam rute masuk dan dosis infeksius yang diperlukan
10
untuk menyebabkan penyakit ini. Escherichia coli dianggap sebagai agen
(DEC) didasarkan pada sifat virulensi mereka dan terdiri dari enam
diare secara global dengan DEC yang dikutip sebagai penyebab terpenting
infantil akut secara global dan bertanggung jawab atas 20% kematian pada
grup A rotavirus (RV) adalah penyebab tersering penyakit diare yang parah
dan dehidrasi, yang sering menyebabkan rawat inap bayi dan anak-anak di
(NOV) dan sapovirus (SAV), juga diyakini sebagai penyebab utama kasus
11
2.1.4 Tanda dan gejala diare
Tanda dan gejala awal diare ditandai dengan anak menjadi cengeng,
diare. Gejala muntah dapat terjadi sebelum atau sesudah diare. Apabila
1. Kehilangan air dan elektrolit serta gangguan asam basa yang menyebabkan
2013 dehidrasi adalah suatu keadaan penurunan total air di dalam tubuh
karena hilangnya cairan secara patologis, asupan air tidak adekuat, atau
sebagai akibat diare dengan atau tanpa disertai dengan muntah, perfusi
berat, kesadaran menurun dan bila tidak cepat diobati penderita dapat
meninggal.
3. Gangguan gizi akibat keluarnya cairan yang berlebihan karena diare dan
pemberian ASI, padahal ini dapat mengurangi asupan nutrisi pada bayi. Ibu
12
seharusnya tetap memberikan ASI saat anak mengalami diare ataupun
setelahnya.
sekunder. Yang pertama terdiri dari perbaikan kualitas sanitasi dan air. Yang
terakhir ini terdiri dari pengenalan awal dehidrasi karena diare dan rehidrasi
oral yang cepat dengan menggunakan ORS atau cairan rumah yang sesuai.
(2017) :
a. Beri ASI lebih sering dan lebih lama pada setiap kali pemberian
b. Jika anak memperoleh ASI Eksklusif, berikan oralit atau air matang
sebagai tambahan
13
c. Jika anak tidak memperoleh ASI Eksklusif, berikan 1 atau lebih
cairan berikut :
Oralit, cairan makanan (kuah sayur, air tajin) atau air matang
ini
2. Umur 1 sampai 5 tahun : 100 - 200 ml setiap kali buang air besar
mangkuk/cangkir/gelas
14
Umur ≤ 4 bulan 4 - < 12 bulan 1 - <2 tahun 2 - < 5 tahun
a. Jika anak menginginkan, boleh diberikan lebih banyak dari pedoman di atas.
b. Untuk anak berumur kurang dari 6 bulan yang tidak menyusu, berikan juga 100-
2. Jika anak muntah, tunggu 10 menit. Kemudian berikan lagi lebih lambat.
4. Bila kelopak mata bengkak, hentikan pemberian oralit dan berikan air masak atau
ASI
SETELAH 3 JAM :
15
2. Tunjukkan berapa banyak oralit yang harus diberikan di rumah untuk
3. Beri oralit yang cukup untuk rehidrasi dengan menabahkan 6 bungkus lagi sesuai
badan
16
2.2.2 Tanda-tanda Dehidrasi
Pada Balita
yaitu :
2. Dehidrasi berat, terdapat dua atau lebih tanda dan gejala seperti
berikut:
17
a. Letargi atau tidak sadar
b. Mata cekung
2015).
b. Mata cekung
Skor
Yang Dinilai
A B C
18
2.2.3 Faktor risiko terjadinya dehidrasi
dengan diare yaitu, penanganan diare di rumah yang tidak tepat, muntah
1. Memberikan ASI lebih sering dan lebih lama dari biasanya bagi bayi
yang masih menyusui (bayi 0 – 24 bulan atau lebih) dan bagi petugas
dan memberikan sari makanan yang cocok, contoh: kuah sayur, air
tajin, kuah sup. Jika tidak tersedia cairan rumah tangga dan ORALIT
KemenKes, 2011)
19
2.2.5 Pengganti Cairan
1. Oralit
(NaCl), kalium klorida (KCl), dan trisodium sitrat hidrat, serta glukosa
sampai 33%.
20
b. Berikan sedikit-sedikit sampai habis atau hingga anak tidak
kelihatan haus
e. Bila larutan oralit pertama habis, buatkan satu gelas larutan oralit
berikutnya.
2. ZINC
20% lebih cepat sembuh jika anak diare diberi Zinc (Penelitian
di India)
21
Mengurangi jumlah pemakaian antibiotik dan
b. Larutkan tablet dalam 1 sendok air minum atau ASI (tablet mudah
c. Bila anak muntah sekitar setengah jam setelah pemberian obat Zinc,
tetap berikan obat Zinc segera setelah anak bisa minum atau makan.
ke atas) akan membantu anak tetap kuat dan tumbuh serta mencegah
kurang gizi. Bila anak kurang gizi akan meningkatkan risiko terkena
diare kembali.
22
Berikan makanan keluarga secara bertahap sesuai dengan
kemampuan anak.
makan.
makan.
4. Cairan rumahan, seperti teh herbal, jus buah, air dari berbagai
Larrea-Killinger, 2012).
meliputi upaya penemuan dan pengobatan secara dini, salah satunya dengan
pendidikan kesehatan.
mereka melakukan apa yang di harapkan oleh pelaku pendidikan, yang tersirat dalam
23
pendidikan adalah: input adalah sasaran pendidikan (individu, kelompok, dan
direncanakan untuk mempengaruhi orang lain), output adalah (melakukan apa yang
perilaku baru, atau membina seorang yang mulai tertarik pada suatu
ini karena setiap orang mempunyai masalah atau alasan yang berbeda-beda
pendekatannya yaitu :
2. Wawancara
1. Kelompok besar
2. Kelompok kecil
24
c. Metode berdasarkan pendekatan massa
metode ini bersifat umum, dalam arti tidak membedakan golongan umur, jenis
Media Pendidikan
25
1. Alat bantu lihat (visual aid) yang berguna dalam membantu menstimulasi
indra penglihatan
2. Alat bantu dengar (audio aids) yaitu alat yang dapat membantu untuk
pendidikan/pengajaran
1. Alat peraga atau media yang rumit, seperti film, film strip, slide, dan
2. Alat peraga sederhana, yang mudah dibuat sendiri dengan bahan – bahan
setempat
1. Media Cetak
a. Leaflet
26
Sementara itu ada beberapa kelemahan dari leaflet yaitu : tidak
cocok untuk sasaran individu per individu, tidak tahan lama dan mudah
b. Booklet
adalah :
c. Flyer (selembaran)
27
d. Flip chart (lembar balik)
dibawa, dapat dilipat maupun digulung, murah dan efisien, dan tidak
untuk sasaran yang berjumlah relatif besar, mudah robek dan tercabik.
2. Media Elektronik
b. Slide
28
Keunggulan media ini yaitu dapat memberikan berbagai realita
3. Media Papan
yang paling penting. Menurut Teori Bobbi DePorter & Mike Hernacki panca
yaitu <75 % sampai 87% sedangkan 13 % sampai 25% disalurkan oleh indera
yang lain. Informasi juga dapat diserap dari kegiatan melalui membaca 10 %,
dari pengucapan yang dikatakan, dan 90% dari pengucapaan, perkataaan, dan
29
2 1 hari 1 minggu
3 1 minggu 1 bulan
4 1 bulan ½ tahun - 1 tahun
5 ½ tahun -1 tahun 2 tahun – 3 tahun
Tabel 2.3
Pengulangan belajar
(Koring. Milena, 2012)
anak diare adalah karena kurangnya pengetahuan anak dan ibu terhadap
kesehatan maka pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu balita dapat diubah
sehingga ibu balita tahu bagaimana cara dalam mengambil suatu tindakan
30
tempatnya. Salah satu upaya lain untuk mecegah diare adalah dilakukan
2012).
tingkatan yaitu:
a. Tahu
telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Oleh sebab itu tahu
untuk mengukur bahwa seseorang tahu apa yang dioekajari antara lain:
31
menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan
sebagainya.
b. Memahami
c. Aplikasi
d. Analisis
yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Indikasi
e. Sintesis
32
Sintesis menunujukan kepada suatu kemampuan seseorang
f. Evaluasi
sendiri.
mempengaruhi pengetahuan :
a. Pendidikan
sebuah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok
informasi.
33
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Wijaya (2012) tingkat
pada balita.
b. Informasi
dengan diare.
34
penelitian yang dilakukan oleh Wijaya (2012) ada pengaruh antara
d. Lingkungan
e. Pengalaman
ibu yang pernah mengalami anak dengan diare maka pemahaman ibu
f. Umur
35
Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan
pada aspek psikis dan psikologis. Pertumbuhan fisik secara garis besar
proporsi, hilangnya ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri baru. Ini terjadi
akibat pematangan fungsi organ. Pada aspek psikis dan mental taraf
masing-masing individu.
oleh seorang ibu ketika dihadapi dengan masalah kesehatan balita. Dalam
hal ini pengetahuan masyarakat (ibu rumah tangga yang memiliki balita)
dapat memahami atau tidak penularan dan pencegahan penyakit diare pada
balita, dengan adanya pengetahuan yang cukup bagi ibu diharapkan dapat
36
diare (Sulisnadewi dkk., 2012). Sebuah penelitian menemukan bahwa
akut pada balita (Sulisnadewi dkk., 2012). Selain itu dalam Sulisnadewi
dan upaya agar anak terhindar dari dampak buruk diare seperti dehidrasi,
itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan
tertentu.
yang diberikan adakan indikasi dari sikap. Karena dengan suatu usaha untuk
37
menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan, lepas pekerjaan
itu benar atau salah, adalah berarti orang menerima ide tersebut.
tingkat tiga.
yang telah dipilihnya dengan segala resiko adalah merupakan sikap yang
paling tinggi. Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung dan tidak
responden.
Pengukuran Sikap
a. Skala Likert
b. Skala Guttman
d. Rating Scale
38