SUMMARY

Hipertensi ditandaai dengan meningkatnya tekanan darah diatas normal (N = <

130/85 mmHg). Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor tiga di

Indonesia setelah Stroke dan Tuberkulosis. Penanganan Hipertensi dapat

dilakukan dengan cara dan nonfarmakologi. Salah satu penanganan hipertensi

nonfarmakologi yakni, pemberian aromaterapi (lavender) yang dipercaya efektif

dalam menurunkan tekanan darah dan denyut jantung. Oleh sebab itu peneliti

tertarik untuk membuktikan efektivitas dari minyak esensial lavender tersebut.

Sehingga diharapkan dapat menjadi alternatif lain dalam hal terapi bagi pasien

hipertensi pasien maupun mencegah terjadinya hipertesi pada pasien

prehipertensi. Dalam hal ini, peneliti sengaja memilih mahasiswa fakultas

kedokteran sebagai responden dikarenakan mahasiswa fakultas kedokteran

memiliki tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan rekan-rekan seusianya.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimental semu (quasi

experiment) dengan pretest-posttest design. Berdasarkan rumus perhitungan data

sampel didapatkan nilai n = 34. Ditinjau dari jenis kelamin didapatkan mayoritas

responden berjenis kelamin perempuan. Rentang usia responden antara Sampel 18

sampai 22 tahun, dan didapatkan usia terbanyak adalah 20 tahun.

Hasil analisis data berdasarkan perhitungan tekanan darah didapatkan

rata-rata tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah pemberian aromaterapi

adalah 133,00 ± 10,91 menjadi 104,64 ± 9,68 mmHg dan rata-rata diastolik

adalah 71,35 ± 6,12 menjadi 67,50 ± 5,82 mmHg. Pada denyut jantung
didapatkan rata-rata denyut jantung adalah 82,17 ± 11,45 kali/menit menjadi

74,20 ± 10,97 kali/menit.

Pemberian aromaterapi (lavender) dipercaya efektif dalam menurunkan

tekanan darah dan denyut jantung melalui mekanisme terapi relaksasi. Minyak

esensial (lavender) dapat mempengaruhi aktivitas fungsi kerja otak melalui

sistem saraf yang berhubungan dengan indra penciuman. Inhalasi minyak

esensial lavender akan menstimulasi nervus olfaktorius (Kenia, 2013). Impuls

yang masuk akan mempengaruhi hipotalamus, hipokampus, dan amigdala, yang

kemudian mempengaruhi sistem saraf otonom (Koulivand, 2013), sistem saraf

otonom akan mengaktifkan efek inhibitor pada sistem saraf simpatis dan

meningkatkan kerja sistem parasimpatis (Guyton, 2014) sehingga menyebabkan

penurunan tekanan darah dan denyut jantung. Berdasarkan teori tersebut, hasil

penelitian yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa terjadi penurunan

yang signifikan pada tekanan darah sistolik, diastolik maupun denyut jantung

setelah responden dipaparkan aromaterapi lavender secara evaporasi selama 20

menit. Dalam menganalisis data, peneliti melakukan uji normalitas

(Kolmogorov-Smirnov) terlebih dahulu. Data yang berdistribusi normal maka uji

hipotesis yang digunakan adalah t – paired test, dan untuk data tidak

berdistribusi normal, maka dilakukan uji Wilcoxon. Berdasarkan uji statistik

didapatkan nilai signifikansi (p = 0,000; p ˂ 0,05). Dengan demikian H0 ditolak

dan H1 diterima, yang berarti hipotesis pada penelitian ini dapat diterima

terdapat penurunan tekanan darah dan denyut jantung setelah pemberian

aromaterapi lavender selama 20 menit.

SUMMARY
Hypertension is characterized by increased blood pressure above normal (N =
<130/85 mmHg). Hypertension is the third leading cause of death in Indonesia
after Stroke and Tuberculosis. Handling Hypertension can be done by way and
nonfarmakologi. One of handling of nonpharmacology hypertension that is,
giving aromatherapy (lavender) which is believed effective in lowering blood
pressure and heart rate. Therefore, researchers are interested to prove the
effectiveness of lavender essential oil. So it is expected to be another alternative in
terms of therapy for patients with hypertension patients and prevent the
occurrence of hypertension in patients with prehypertension. In this case,
researchers deliberately chose medical faculty students as respondents because
medical faculty students have a higher stress level than their age peers.
This study uses quasi experimental method (quasi experiment) with pretest-
posttest design. Based on the formula of the calculation of the sample data
obtained value n = 34. Viewed from the gender obtained the majority of
respondents female sex. The age range of respondents between Sample 18 to 22
years, and obtained the most age is 20 years.
The results of data analysis based on blood pressure calculation obtained mean
systolic blood pressure before and after giving aromatherapy was 133,00 ± 10,91
become 104,64 ± 9,68 mm Hg and diastolic mean was 71,35 ± 6,12 become 67.50
± 5.82 mmHg. In heart rate, the mean heart rate was 82.17 ± 11.45 times / min to
74.20 ± 10.97 times / min.
Giving aromatherapy (lavender) is believed to be effective in lowering blood
pressure and heart rate through relaxation therapy mechanism. Essential oils
(lavender) can affect the activity of brain function through the nervous system
associated with the sense of smell. Inhalation of lavender essential oil will
stimulate the olfactory nerve (Kenia, 2013). The incoming impulse affects the
hypothalamus, hippocampus, and amygdala, which subsequently affects the
autonomic nervous system (Koulivand, 2013), the autonomic nervous system will
activate the inhibitor effects of the sympathetic nervous system and enhance the
work of the parasympathetic system (Guyton, 2014) and heart rate. Based on the
theory, the results of research conducted by researchers showed that there was a
significant decrease in systolic blood pressure, diastolic or heart rate after
respondents exposed aravatherapy lavender evaporated for 20 minutes. In
analyzing the data, the researchers conducted a test of normality (Kolmogorov-
Smirnov) first. Normally distributed data then the hypothesis test used is t - paired
test, and for data not normally distributed, then tested Wilcoxon. Based on
statistical test, the value of significance (p = 0,000; p ˂ 0,05) was obtained. Thus
H0 is rejected and H1 is accepted, which means the hypothesis in this study is
acceptable there is a decrease in blood pressure and heart rate after lavender
aromatherapy for 20 minutes.