Anda di halaman 1dari 4

Nama : Anggrekbulan Puspa Pesona

NPM : 210310180088
Program Studi : Hubungan Masyarakat (B)
::


ANALISIS IKLAN BILLBOARD A MILD BERDASARKAN PRINSIP
SEMIOTIKA

Iklan Billboard A Mild versi Puasa

Semiotika berasal dari bahasa Yunani (sēmeiotikos) yang berarti dari tanda atau dari interpretasi.
Sehingga prinsip semiotika dapat diartikan prinsip dari tanda/interpretasi. Secara terminologi, ilmu
yang mempelajari deretan luas objek-objek, peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda.
Menurut Eco, semiotik sebagai “ilmu tanda” (sign) dan segala yang berhubungan dengannya cara
berfungsinya, hubungannya dengan kata lain, pengirimannya, dan penerimaannya oleh mereka
yang mempergunakannya. Elemen dasar dalam semiotika adalah tanda (penanda/ petanda),
tingkatan tanda (denotasi/ konotasi), serta relasi tanda (metafora/ metonimi).

Dalam iklan billboard A Mild versi puasa di atas, saya akan melakukan analisis berdasarkan prinsip
Semiotika menggunakan triadic model atau model segitiga sign dimana billboard yang ditinjau akan
dibagi menjadi tiga unsur, yaitu:

1. Unsur objek, yaitu objek yang dituju atau dimaksud oleh suatu tanda.
2. Unsur representasi, yaitu penanda atau bentuk fisik dari tanda yang dapat ditangkap oleh
panca indera manusia.
3. Unsur interpretasi, yaitu makna yang manusia buat untuk penanda atau hal yang diterima.

Berdasarkan hubungan unsur-unsur dalam triadic model tersebut, Pierce kemudian membagi sign
menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Symbolic sign (Simbol), yang menunjukkan bahwa tidak ada kesamaan antara objek dengan
apa yang dimaksud (signifier dan signified). Hal ini berarti kesatuan diantara tiga hal
tersebut masih tidak jelas dan harus dipelajari lebih mendalam lagi untuk mengetahuinya.
2. Iconic sign (Ikon), yang menunjukkan adanya kesamaan dan kesinambungan antara objek
dengan apa yang dimaksud (signifier dan signified). Antara objek dengan apa yang
dimaksud dapat dengan jelas terlihat, terdengar, tercium, atau terasa mirip satu sama lain.
3. Indexial sign (Indeks), yang menghubungkan semua unsur tersebut secara tempat, waktu,
atau dengan hubungan sebab-akibat.

Billboard iklan rokok A Mild ini merupakan jenis triadic model ikon karena iklan menunjukkan
kesamaan (similarity) antara objek dengan apa yang dimaksud. Untuk penjelasan lebih lanjutnya
adalah melalui gambar di bawah ini:
Ikon terpal

Ikon celana Ikon sepatu Ikon kaki kursi

Dalam iklan billboard di atas, terdapat beberapa ikon yaitu ikon terpal berwarna putih yang
berarti simbol bersih dan suci. Ikon celana dan sepatu menggambarkan figur pria. Terakhir,
terdapat ikon kaki kursi berwarna coklat = kayu yang artinya warung atau kedai.

Salah satu area penting yang dirambah Barthes dalam studinya dalam tanda adalah peran pembaca
(the reader). Dalam Mithologies-nya (1983) secara tegas ia membedakan antara denotatif atau
sistem pemaknaan tataran pertama dengan sistem pemaknaan tataran ke-dua, yang dibangun di
atas sistem lain yang telah ada sebelumnya, sistem kedua ini oleh Barthes disebut dengan konotatif
Roland Barthes sangat terpengaruh dengan Saussure dengan semiologi yang kental dengan inspirasi
linguistik.

Tanda denotatif terdiri dari atas penanda (signifier) dan petanda (signified), akan tetapi pada saat
bersamaan tanda denotatif adalah juga penanda konotatif. Denotasi merupakan sistem signifikasi
tingkat pertama, sementara konotasi merupakan tingkat kedua. Dalam hal ini denotasi lebih
diasosiasikan dengan ketertutupan makna. Sedangkan konotasi identik dengan operasi ideologi,
yang disebutnya sebagai ’mitos’ dan berfungsi untuk mengungkapkan dan memberikan
pembenaran bagi nilai-nilai dominan yang berlaku dalam suatu periode tertentu. Di dalam mitos
juga terdapat pola tiga dimensi penanda, petanda dan tanda pada sistem pemaknaan tataran kedua.

1. Denotatif

Dalam iklan rokok A Mild ini, terpal menyembunyikan bagian tubuh atas (tidak terlihat).
Asumsinya adalah sedang melakukan sesuatu di dalam warung. Headline ‘Sekalinya Di
Tutup, Langsung Pada Buka’ menguatkan asumsi mereka sedang makan atau minum.
Terpal menyembunyikan bagian tubuh atas karena mereka sedang tidak puasa atau berbuka
puasa sebelum waktunya yang harus dilakukan dengan sembunyi-sembunyi.

2. Konotatif

Terdapat konotasi dalam iklan ini yaitu dalam kata ‘buka’ pada teks headline. ‘Buka’ dalam
teks ini berarti mudah tergoda atau terpengaruh. Mereka tidak kuat iman, tidak dapat
menahan diri serta tidak berpendirian teguh yang menghasilkan ketidaktaatan yaitu berbuka
puasa.

Relasi antar tanda ada dua bentuk interaksi utama, yaitu:

1. Metafora adalah sebuah model interaksi tanda , yang di dalamnya sebuah tanda dari sebuah
sistem digunakan untuk menjelaskan makna untuk sebuah sistem yang lainnya.
Metafora dalam iklan di atas adalah tanda kaki kursi yang menggambarkan keseluruhan
kursi serta tanda sepatu dan celana yang menggambarkan kaki manusia namun tersembunyi
di balik terpal.

2. Metonimi adalah interaksi tanda, yang di dalamnya sebuah tanda diasosiasikan dengan
tanda lain, yang di dalamnya terdapat hubungan antara bagian dengan keseluruhan.
Singkatnya, tanda (part) mewakili keseluruhan (whole). Dalam iklan billboard rokok A Mild,
metoniminya adalah kaki pria yang menandakan manusia atau masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai