Patologi Fani Cantik
Patologi Fani Cantik
Nim : 160902045
Bab 1
Pada bab pertama penulis menuliskan beberapa pengertian kriminologi menurut para
ahli. Ada delapan pendapat ahli yang dituangkan dalam bab ini. Kriminologi (berasal dari
bahasa Latin crimen; dan Yunani-logia) yang menunjuk pada studi ilmiah tentang sifat,
tingkat, penyebab, dan pengendalian perilaku kriminal baik yang terdapat dalam diri individu
maupun dalam kehidupan sosial, budaya, politik, dan ekonomi. Menurut Hermann
Mannheim ada tiga pendekatan dalam kriminologi dalam upaya mempelajari kejahatan.
Pertama pendekatan deskriptif, kedua pendekatan sebab-akibat, yang terakhir pendekatan
secara normatif.
Bab II
Perspektif etiologis
Perspektif sistem sosial
Perspektif kriminologi konvensional
Perspektif kriminologi baru
Pendekatan sobural.
Bab III
Aliran-aliran dalam kriminologi ada beberapa jenis. Yang pertama aliran klasik yang
merupakan label umum untuk sekelompok pemikir tentang kejahatan dan hukuman pada
abad 18 dan awal abad 19. Aliran ini berfaham indeterminisme mengenai kebebasan
kehendak (free will) manusia yang menekankan pada perbuatan pelaku kejahatan.
Yang kedua, aliran positif. Aliran ini muncul pada abad ke 19 yang bertitik tolak pada
determinisme tentang manusia. Aliran ini memandang bahwa perilaku manusia ditentukan
oleh faktor-faktor diluar kontrolnya-baik yang berupa faktor biologis maupun kultural yang
dapat mempengaruhi manusia untuk berbuat sesuatu di luar kuasanya.
Yang ketiga, aliran neo klasik. Aliran ini mempunyai basis pemikiran yang sama
dengan aliran klasik. Untul aliran ini, reaksi penghukuman yang dihasilkan oleh aliran klasik
terlalu berat dan merusak semangat kemanusiaan yang berkembang pada saat itu. Aliran
sudah mempertimbangkan kebutuhan adanya pembinaan individual bagi pelaku tindak
pidana.
Yang keempat, aliran kritis. Aliran ini dikenal juga dengan istilah kriminologi baru.
Aliran ini memusatkan perhatian pada kritik terhadap intervensi kekuasaan dalam
menentukan suatuperbuatan sebagai kejahatan. Itu sebabnya aliran ini menggugat eksistensi
hukum pidana.