Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Aparatur Sipil Negara (ASN) diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun


2014. Sedangkan PP Nomor 11 Tahun 2017 mengatur tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil.
Di Dalam Undang-Undang No.5 Tahun 2014, PNS memiliki peranan penting
dalam penyelenggaraan pemerintahan yang berfungsi sebagai : (1) Pelaksana
Kebijakan Publik; (2) Pelayan Publik; (3) Perekat dan Pemersatu Bangsa.
Merujuk Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) Undang-Undang No. 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara, PNS wajib menjalani masa percobaan yang
dilaksanakan melalui proses diklat terintegrasi untuk membangun moral,
kejujuran, semangat nasionalisme dan kebangsaan, karakter pribadi yang unggul
dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang. Hal ini ditegaskan dalam Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara
Nomor 25 Tahun 2017 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Dalam sistem penyelenggaraan Pelatihan
Dasar Calon PNS memadukan pembelajaran klasikal dan non-klasikal di tempat
pelatihan lain dan di tempat kerja sehingga memungkinkan peserta mampu
menginternalisasi, menerapkan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi).
Pembelajaran Agenda Habituasi diawali dengan penjelasan konsep Habituasi
yang bertujuan memberikan bekal pengetahuan tentang kegiatan pembelajaran di
tempat kerja untuk mensintesakan materi yang telah dipelajari pada kurikulum
pembentukan karakter PNS. Untuk dapat menghabituasi Nilai-Nilai Dasar PNS
maka diperlukan penyusunan rancangan aktualisasi. Penyusunan rancangan
aktualisasi diharapkan dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan-
permasalahan yang terjadi pada unit kerja masing-masing dengan menyusun

1
beberapa kegiatan yang disinyalir dapat memecahkan masalah-masalah yang ada
di unit kerja masing-masing.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Peserta pelatihan dasar golongan III diharapkan mampu menyusun
rancangan aktualisasi dengan mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN
yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti
korupsi (ANEKA) serta peran ASN dalam NKRI seperti whole of government,
pelayanan publik dan manajemen ASN yang didapatkan dari pelatihan dasar
menjadi suatu kebiasaan di kegiatan sehari-hari khususnya di KSM Orthopaedi
dan Traumatologi RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.

2. Tujuan Khusus
Dari tujuan diatas diharapkan peserta pelatihan dasar golongan III mampu :

a. Mengidentifikasi isu yang ada di unit kerja.

b. Menemukan penyebab-penyebab isu yang ada di unit kerja.

c. Menganalisis dampak isu atau permasalahan yang ada jika tidak


diselesaikan.

d. Menemukan gagasan kegiatan yang disertai output dalam penyelesaian isu


tersebut.

2
e. Menganalisis keterkaitan gagasan penyelesaian isu dengan nilai-nilai dasar
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitemen mutu, dan anti korupsi
ke dalam pelaksanaan kegiatan pemecahan isu.

f. Menetapkan kontribusi terhadap visi misi organisasi.

g. Menetapkan penguatan nilai organisasi.

BAB II
PROFIL ORGANISASI

A. SEJARAH

RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten didirikan pada tanggal 20 Desember


1927, secara bersama-sama oleh perkebunan-perkebunan milik pemerintah Hindia
Belanda (kini Indonesia) yang diberi nama “Dr. Scheurer Hospital”. Sejak
kemerdekaan Indonesia, RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro secara penuh telah
dikelola oleh Kementerian Kesehatan RI.
Tahun 2001, RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten disetujui sebagai Rumah
Sakit Pendidikan untuk FK-UGM dan dijadikan sebagai Laboratorium Pusat
Pengembangan Pelayanan Medik Dasar Esensial. Tahun 2003, RSUP Dr. Soeradji
Tirtonegoro Klaten ditetapkan sebagai Rumah Sakit Kelas B Pendidikan.
Tahun 2007 berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 273/KMK.
05/2007 tanggal 21 Juni 2007 dan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 756/
MenKes/SK/VI/2007 tanggal 26 Juni 2007 menetapkan RSUP Dr. Soeradji
3
Tirtonegoro Klaten sebagai Rumah Sakit Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum.
Berdasarkan SK Menteri Keuangan Nomor : 273/KMK.05/2007, tanggal 21
Juni 2007 dan SK Menteri Kesehatan RI Nomor : 756/SK/VI/2007, RSUP Dr.
Soeradji Tirtonegoro ditetapkan menjadi Rumah Sakit Unit Pelaksana Teknis
(UPT) Kementerian Kesehatan dengan Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum (PPK BLU). Berdasarkan SK Gubernur Jawa Tengah
Nomor : 445/28 Tahun 2013, tanggal 22 Maret 2013, RSUP dr. Soeradji
Tirtonegoro memperoleh Perpanjangan Ijin Operasional Rumah Sakit.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : hk.02.03/I/0700/2013,
tanggal 18 April 2013, RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro memperoleh penetapan
sebagai Rumah Sakit Pendidikan Satelit Fakultas Kedokteran Universitas Gajah
Mada.


4
B. VISI, MISI, TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT

a. Visi
Menjadi Rumah Sakit Rujukan Nasional yang ramah Lansia pada tahun
2019
b. Misi
1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pelayanan kesehatan
paripurna, berkualitas dan terjangkau sesuai dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi kedokteran dan kesehatan.
2. Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan dan penelitian yang
berkualitas.
3. Mewujudkan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan kepuasan
stakeholder.
4. Meningkatkan kesejahteraan dan jenjang karier karyawan.
c. Nilai-Nilai dan Budaya Organisasi RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro:
1. Integritas
2. Profesionalisme
3. Akuntabilitas
4. Keterbukaan
5. Ikhlas

Fungsi rumah sakit :


1. Menyelenggarakan pelayanan medis.
2. Menyelenggarakan pelayanan penunjang medis dan non medis.
3. Menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan.
4. Menyelenggarakan pelayanan rujukan.
5. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan.
6. Menyelenggarakan pelayanan penelitian dan pengembangan.
7. Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan.

5
C. FALSAFAH RSUP DR. SOERADJI TIRTONEGORO
Falsafah Rumah Sakit Umum Pusat dr. Soeradji Tirtonegoro terdiri dari
Keyakinan Dasar dan Tata Nilai.
Keyakinan Dasar :
1. Karyawan yang berkualitas dan berkomitmen tinggi kepada rumah sakit adalah
investasi yang paling berharga dan terhormat.
2. Kepuasan dan kesetiaan pelanggan adalah dasar kelangsungan hidup rumah
sakit.
3. Mutu pelayanan rumah sakit sebagai pengikat kesetiaan pelanggan.
4. Kebersamaan adalah kunci utama dalam mencapai kesuksesan.

Tata Nilai :
1. Integritas
2. Profesionalisme
3. Akuntabilitas
4. Keterbukaan
5. Ikhlas

6
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. UNIT KERJA
Unit kerja yang digunakan oleh penulis untuk mengaktualisasikan
pemecahan isu adalah bagian Orthopaedi dan Traumatologi RSUP dr. Soeradji
Tirtonegoro Klaten. Penulis merupakan dokter spesialis orthopaedi dan
traumatologi yang bertugas di ruang operasi, poliklinik orthopaedi dan
traumatologi, dan ruangan (bangsal).

B. IDENTIFIKASI ISU
1. Isu yang diangkat
Penulis sudah bekerja selama 1,5 tahun di bagian orthopaedi dan traumatologi
RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Selama masa kerja ini, penulis melihat
beberapa permasalahan yang ditemukan di dalam pelayanan pasien dengan
keluhan nyeri tulang belakang di poliklinik orthopaedi dan traumatologi RSUP dr.
Soeradji Tirtonegoro. Permasalahan itu adalah belum optimalnya pelayanan pain
management pada pasien dengan keluhan nyeri tulang belakang.
Sebagian besar (80 persen) pasien yang datang ke poliklinik orthopaedi dan
traumatologi RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten adalah pasien dengan keluhan
nyeri tulang belakang. Selama ini pasien yang datang dengan keluhan nyeri tulang
belakang ini masih banyak yang menganggap bahwa satu-satunya jalan untuk
penanganannya adalah dengan tindakan operasi saja.
Referensi yang baru menyebutkan bahwa terdapat metode baru untuk
penanganan nyeri tulang belakang ini. Metode ini adalah pain managemen pada
tulang belakang.
Selain itu terdapat permasalahan yang terjadi di ruang operasi orthopaedi dan
traumatologi yaitu masih kurangnya instumen untuk operasi tulang belakang. Saat
ini prosedur operasi tulang belakang masih memerlukan instrumen tambahan dari
vendor luar rumah sakit.
7
Hal lainnya terjadi masalah saat dokter spesialis orthopaedi akan
memondokkan pasien rawat inap sering terdapat ketidaksesuaian jadwal operasi
yang ditulis di status dengan jadwal di TURP. Berdasarkan dari permasalahan atau
isu tersebut maka perlu dicarikan solusinya, oleh karena itu penulis mengangkat
permasalahan atau isu sebagai berikut :
a. Upaya optimalisasi pelayanan pain management pada pasien tulang
belakang di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten
b. Upaya optimalisasi intrumen operasi tulang belakang di ruang operasi
RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten
c. Belum optimalnya penjadwalan operasi orthopaedi di RSUP dr. Soeradji
Tirtonegoro Klaten

2. Dampak bila Isu Tidak Ditangani


Dari ketiga isu yang didapatkan di Instalasi Gawat Darurat RSUP dr.
Soeradji Tirtonegoro Klaten penulis menguraikan dampak jika tidak dicarikan
solusi dari isu-isu tersebut, diantaranya :
Tabel 1. Keterkaitan isu dengan dampak

No Isu Dampak Apabila Isu Tidak Ditangani


1 Upaya optimalisasi pelayanan pain a. Terjadi penurunan kualitas hidup
management pada pasien tulang pasien dengan keluhan nyeri tulang
belakang di RSUP dr. Soeradji belakang karena nyeri masih terus
Tirtonegoro Klaten dirasakan pasien.
b. Terjadi penumpukan pasien tulang
belakang di poliklinik orthopadi
karena pasien tulang belakang belum
dilakukan tindakan medis.
c. Muncul komplain dari pasien akibat
ketidaktahuan pasien mengenai
penanganan pasien tulang belakang.

8
2 Upaya optimalisasi intrumen operasi a. Berkurangnya efektifitas operasi
tulang belakang di ruang operasi tulang belakang.
RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro b. Bertambahnya risiko infeksi
Klaten

3 Belum optimalnya penjadwalan a. Dokter spesialis orthopaedi bingung


operasi orthopaedi di RSUP dr. mengenai penjadwalan operasi.
Soeradji Tirtonegoro Klaten b. P a s i e n b i n g u n g m e n g e n a i
penjadwalan operasi.

Dampak positif bila isu tertangani, maka isu tersebut akan terselesaikan dan
pelayanan orthopaedi lebih optimal.
Nilai-nilai ANEKA yang merupakan nilai dasar PNS, sebaiknya
diimplementasikan dalam memecahkan isu karena jika tidak maka isu tetap akan
selesai tetapi hanya berorientasi hasil tidak mempertimbangkan baik buruknya
proses.

3. Prioritas Isu
Berdasarkan dampak yang ditimbulkan apabila isu tersebut tidak
diselesaikan, penulis menentukan prioritas masalah utama yang akan digunakan
dalam rancangan aktualisasi dengan menggunakan metode analisis USG
(Urgency, Seriousness, Growth) mendapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 2. Pemilihan Isu Melalui Kriteria USG

No Identifikasi Isu Prioritas U S G total


1 Upaya optimalisasi pelayanan pain management pada 5 5 4 11
pasien tulang belakang di RSUP dr. Soeradji
Tirtonegoro Klaten
2 Upaya optimalisasi intrumen operasi tulang belakang 4 5 3 9
di ruang operasi RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro
Klaten

9
3 Belum optimalnya penjadwalan operasi orthopaedi di 4 4 3 7
RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten
Keterangan :
Skala Likert 1-5 (5= sangat besar, 4 = besar, 3= sedang, 2= kecil, 1= sangat kecil)
Urgency (urgensi) : seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan
dengan waktu yang tersedia.
Seriousness (keseriusan) : seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan
dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah.
Growth (perkembangan Isu) : Seberapa besar kemungkinan isu tersebut menjadi
berkembang dikaitkan dengan kemungkinan masalah akan lebih buruk jika
dibiarkan.
Dari ketiga isu yang diangkat, telah didapatkan prioritas isu dengan
menggunakan metode USG yaitu Upaya optimalisasi pelayanan pain management
pada pasien tulang belakang di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.

C. ANALISIS PEMECAHAN ISU


Agar dapat memecahkan masalah yang ada, dilakukan analisis penyebab
yang memunculkan masalah Upaya optimalisasi pelayanan pain management
pada pasien tulang belakang di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Penyebab
tersebut diinventarisasi dan dianalisis menggunakan metode diagram fishbone.

10
Man Environment

Ruang operasi pain management


belum tertata dengan baik
Kompetensi dokter spesialis orthopaedi
tentang pain management masih kurang

Upaya optimalisasi
pelayanan pain
management pada
pasien tulang
belakang di RSUP
dr. Soeradji
Tirtonegoro Klaten
Belum adanya buku pedoman
pain managemen
Belum adanya brosur pain
management untuk pasien

Material

Gambar 1. Diagram fishbone analisis penyebab masalah

D. GAGASAN PEMECAHAN ISU


Penulis mengusulkan gagasan pemecahan isu yang tertuang dalam beberapa
kegiatan yang tertulis dalam Tabel 2 sebagai berikut.
Tabel 2. Gagasan kegiatan

No Kegiatan Sumber
Mengidentifikasi pasien tulang belakang di poliklinik orthopaedi
yang membutuhkan pelayanan pain management SKP

Membuat SOP tentang prosedur pain management pada pasien


Inovasi
tulang belakang
Membentuk tim pain management di RSUP Soeradji
Inovasi
Tirtonegoro Klaten
Membuat media edukasi (poster) mengenai pain management Inovasi
Melakukan pelatihan prosedur operasi pain management untuk
Inovasi
tim pain management di RSST
Implementasi prosedur operasi pain management di OK RSST Inovasi

11
Monitoring dan evaluasi operasi pain management yang telah
dilakukan Inovasi

12
13
MATRIKS AKTUALISASI

Isu : Upaya optimalisasi pelayanan pain management pada


pasien tulang belakang di RSUP dr. Soeradji
Tirtonegoro Klaten
Unit Kerja : KSM Orthopaedi dan Traumatologi
Instansi : RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Tabel 5. Matriks aktualisasi

Kontribu
si Penguata
N Kegiata Tahapan Nilai-nilai Dasar Terhadap n Nilai
Output
o. n Kegiatan ANEKA Visi Misi Organisa
Organisa si
si

14
1. Mengide a. Kons Pimpin • Akuntabilitas Dengan Memenuh
ntifikasi ultasi an (Bertanggungja Melaksan i nilai:
pasien dan menget wab sesuai akan 2. Akunt
tulang memi ahui tugas, kegiatan abilita
belakang nta dan kepemimpinan) ini, misi s
di perset menyet • Nasionalisme RS yang 3. Keterb
poliklini ujuan ujui (diadakan dapat ukaan
k kepad gagasan secara dicapai 4. Profes
orthopae a yang bermusyawara adalah : ionalis
di yang pimpi disamp h) Menyelen me
membutu nan aikan • Etika Publik ggarakan
hkan (ketua (Sopan, santun, dan
pelayana KSM mendengarkan mengemb
n pain Ortho saran atau angkan
manage paedi) arahan dari pelayanan
ment tentan pimpinan kesehatan
g dengan baik, paripurna,
gagas kebersamaan ) berkualita
an • Komitmen s dan
mutu terjangkau
(Orientasi sesuai
mutu) dengan
• Anti korupsi ilmu
(datang tepat pengetahu
waktu sesuai an dan
dengan teknologi
kesepakatan). kedoktera
n dan
b. Meng Menilai • Akuntabilitas
kesehatan.
umpu indikasi (Transparansi,
lkan pasien bertanggungja
data yang wab terhadap
dari membu pekerjaan)
rekam tuhkan • Komitmen
medik pelayan Mutu
pasie an (Melakukan
n operasi inovasi dalam
tulang pain pengelolaan
belak manage rekam medis)
ang ment
rawat
jalan

15
c. Mela Menda • Akuntabilitas
kukan patkan (Kejelasan
analis hasil pemetaan
is analisis pasien tulang
pasie dan belakang yang
n melapo membutuhkan
yang rkan pelayanan pain
memb kembali management)
utuhk ke • Etika publik
an atasan (Inovatif)
pelay • Antikorupsi
anan (Kepedulian)
pain
mana
geme
nt
d. Memi Pimpin • Nasionalis
nta an me
feedb menya (Bermusya
ack mpaika warah)
kepad n • Etika
a pendap Publik
pimpi at dan (Mendenga
nan membe rkan saran
rikan atau arahan
masuka dari
n pimpinan
dengan
baik,
kebersama
an)

16
2. Mengaju a. Mera Adanya • Akuntabilitas Dengan Memenuh
kan ncang SOP (Bertanggungja Melaksan i nilai:
rancanga konse pain wab dengan akan 1. Integri
n konsep p manage kegiatan) kegiatan tas
SOP pain SOP ment • Nasionalisme ini, misi 2. Akunt
manage (musyawarah) RS yang abilita
ment • Etika Publik dapat s
(Orientasi dicapai 3. Keterb
organisasi, adalah : ukaan
mendengarkan Menyelen
saran atau ggarakan
arahan dari dan
pimpinan mengemb
dengan baik) angkan
pelayanan
kesehatan
b. Kons Masuka • Akuntabilitas
paripurna,
ultasi n dan (bertanggunghj
berkualita
kepad arahan awab dengan
s dan
a dari tugas)
terjangkau
pimpi pimpin • Komitmen
sesuai
nan an Mutu (inovasi
dengan
(ketua tentang adanya SOP)
ilmu
KSM konsep
pengetahu
ortho SOP
an dan
paedi)
teknologi
tentan
kedoktera
g
n dan
konse
kesehatan.
p
SOP

17
c. Memi Pimpin • Nasionalisme
nta an (bertanggungja
feedb menyet wab dalam
ack ujui melaksanakan
kepad dan tugas)
a membe • Etika Publik
pimpi rikan (Mendengarka
nan masuka n saran atau
meng n arahan dari
enai terkait pimpinan
hasil desain dengan baik)
desai
n
3. Membent a. Kons Masuka • Akuntabilitas Dengan Memenuh
uk tim ultasi n dan (Bertanggungja Melaksan i nilai:
pain kepad arahan wab dengan akan 4. Akunt
manage a dari kegiatan) kegiatan abilita
ment pimpi pimpin • Nasionalisme ini, misi s
nan an (musyawarah) RS yang
(Ka tentang • Etika Publik dapat
KSM tim (Mendengarka dicapai
Ortho pain n saran atau adalah :
pedi) manage arahan dari Menyelen
tentan nent pimpinan ggarakan
g dengan baik) dan
gagas • Komitmen mengemb
an mutu (inovatif) angkan
pelayanan
kesehatan

18
kesehatan
b. Mela Undang • Akuntabilitas
paripurna,
kukan an rapat (Kepemimpina
berkualita
rapat koordin n,
s dan
koord asi Bertanggungja
terjangkau
inasi wab terhadap
sesuai
denga Kesepat tugas)
dengan
n akan • Nasionalisme
ilmu
KSM dari (musyawarah
pengetahu
terkai KSM mufakat)
an dan
t terkait • Komitmen
teknologi
(Orth untuk mutu
kedoktera
opaed membe (dilakukan
n dan
i, ntuk bertujuan untuk
kesehatan.
Anest tim perbaikan
esi, pelayanan dan
Neuro memenuhi
logi, kepuasan
Reha masyarakat
bilitas kedepannya)
i •
Medi
k)
untuk
memb
entuk
tim
pain
mana
geme
n

19
c. Mela Terbent • Akuntabilitas
kukan uknya (Kepemimpina
konso tim n, integritas,
lidasi pain kepercayaan)
intern manage • Nasionalisme
al tim ment (persatuan
pain antar KSM)
mana • Komitmen
geme mutu
nt (dilakukan
bertujuan untuk
perbaikan
pelayanan dan
memenuhi
kepuasan
masyarakat
kedepannya)
4. Membuat a. Meng Terkum • Akuntabilitas Dengan Memenuh
media umpu pulnya (bertanggungja Melaksan i nilai:
edukasi lkan materi wab terhadap akan 5. Integri
(poster mater beruoa tugas) kegiatan tas
d a n i data, • Nasionalisme ini, misi 6. Akunt
brosur) untuk cara, (musyawarah) RS yang abilita
p a i n memb manfaat • Etika Publik dapat s
manage uat , dan (Mendengarka dicapai Keterbuka
ment desai hasil n saran atau adalah : an
n pain arahan dari Menyelen
media manage pimpinan ggarakan
eduka ment dengan baik) dan
si • Anti korupsi mengemb
(datang tepat angkan
waktu sesuai pelayanan
dengan kesehatan
kesepakatan). paripurna,
berkualita

20
berkualita
b. Mera Hasil • Komitmen
s dan
ncang gambar Mutu
terjangkau
desai an (Melakukan
sesuai
n desain inovasi dalam
dengan
bentu jadi pembuatan alat
ilmu
k dan dari bantu)
pengetahu
ukura rancang
an dan
n an
teknologi
tulisa
kedoktera
n
n dan
c. Mena Pimpin • Akuntabilitas kesehatan.
nyaka an (Bertanggungja
n menget wab dengan
feedb ahui tugas)
ack dan • Nasionalisme
hasil menyet (diskusi dengan
desai ujui bermusyawara
n gagasan h)
kepad • Etika Publik
a (Mendengarka
pimpi n saran atau
nan arahan dari
pimpinan
dengan baik)
• Anti korupsi
(datang tepat
waktu sesuai
dengan
kesepakatan).
d. Berko Pihak • Etika publik
ordin terkait (Bersikap
asi menget sopan dan
denga ahui santun dalam
n dan penyampaian)
pihak menyet • Komitmen
terkai ujui mutu
t gagasan (mengutamaka
(Hum n kepuasan
as) masyarakat)

21
5. Peletaka a. Kons Pimpin • Akuntabilitas
Dengan Memenuh
n poster ultasi an (Bertanggungja
Melaksan i nilai:
informasi kepad menyet wab dengan akan 1. Akunt
pelayana a ujui kegiatan) kegiatan abilita
n pain pimpi tempat • Nasionalismeini, misi s
manage nan peletak (musyawarah)RS yang
ment di untuk kan • Etika Publikdapat
poliklini lokasi (Mendengarkadicapai
k peleta n saran atauadalah :
orthopae kkan arahan dari Menyelen
di pimpinan ggarakan
dengan baik)dan
mengemb
b. Melet Poster • Komitmen
angkan
akkan informa mutu
pelayanan
poster si (dilakukan
kesehatan
di berada bertujuan untuk
paripurna,
poli di perbaikan
berkualita
ortho ruang pelayanan dan
s dan
paedi tunggu memenuhi
terjangkau
pasien kepuasan
sesuai
poli masyarakat ke
dengan
orthopa depannya)
edi • Akuntabilitas ilmu
pengetahu
(Bertanggungja
an dan
wab dengan
teknologi
tugas)
kedoktera
n dan

22
kedoktera
c. Mem Kru • Akuntabilitas n dan
berika IGD (Bertanggungja kesehatan.
n menget wab dengan
infor ahui kegiatan)
masi fungsi • Komitmen
kepad papan mutu
a kru Informa (dilakukan
IGD si bertujuan untuk
meng tersebut perbaikan
enai pelayanan dan
fungsi memenuhi
dari kepuasan
papan masyarakat
infor kedepannya)
masi
terseb
ut
6. Sosialisa a. Kons Pimpin • Akuntabilitas Dengan Memenuh
si kepada ultasi an (Bertanggungja Melaksan i nilai:
sejawat kepad menget wab dengan akan 2. Integri
dan a ahui tugas) kegiatan tas
perawat pimpi dan • Nasionalisme ini, misi 3. Profes
di nan menyet (musyawarah) RS yang ionalis
poliklini tentan ujui • Etika Publik dapat me
k tentang g gagasan (Mendengarka dicapai 4. Akunt
sudah gagas n saran atau adalah : abilita
adanya an arahan dari Menyelen s
pelayana pimpinan ggarakan 5. Keterb
n pain dengan baik) dan ukaan
manage • Anti korupsi mengemb
ment (datang tepat angkan
waktu sesuai pelayanan
dengan kesehatan
kesepakatan). paripurna,
berkualita

23
berkualita
b. Memi Pimpin • Nasionalisme
s dan
nta an (diskusi dengan
terjangkau
ijin membe atasan)
sesuai
kepad rikan • Etika publik
dengan
a ijin dan (Bersikap
ilmu
pimpi menent sopan dan
pengetahu
nan ukan santun dalam
an dan
untuk waktu penyampaian)
teknologi
melak untuk
kedoktera
ukan sosialis
n dan
sosial asi
kesehatan.
isasi
c. Mela Menda • Akuntabilitas
kukan pat (Kejelasan)
telaah pemaha
SOP man
mengen
ai SOP

24
d. Hari Peneri • Akuntabilitas
kegiat ma (Tanggung
an materi jawab dalam
sosial mendap penyelenggaraa
isasi atkan n sosialisasi
informa pada hari
si tersebut, tidak
mengen memberikan
ai informasi yang
sosialis salah atau
asi menyesatkan)
yang • Etika publik
diberik (komunikasi
an dan kerjasama,
penyampaian
dengan sopan)
• Antikorupsi
(dalam
kegaiatan
sosialisasi,
maka ketepatan
kehadiran
menunjukkan
tidak adanya
korupsi waktu).

25
7. Impleme a. Kons Pimpin • Akuntabilitas Dengan Memenuh
ntasi ultasi an (Bertanggungja Melaksan i nilai:
pelayana kepad menget wab terhadap akan 1. Integri
n pain a ahui tugas ) kegiatan tas
manage pimpi dan • Nasionalisme ini, misi 2. Profes
ment di nan menyet (diadakannya RS yang ionalis
OK tentan ujui diskusi dengan dapat me
RSST g gagasan atasan) dicapai 3. Akunt
gagas • Etika Publik adalah : abilita
an (Mendengarka Menyelen s
n saran atau ggarakan
arahan dari dan
pimpinan mengemb
dengan baik) angkan
• Anti korupsi pelayanan
(datang tepat kesehatan
waktu sesuai paripurna,
dengan berkualita
kesepakatan). s dan
terjangkau
b. Meny Ruanga • Komitmen
sesuai
usun n dan Mutu
dengan
ruang instume (dilakukan
ilmu
dan n untuk bertujuan
pengetahu
instru tindaka unutuk
an dan
ment n paint perbaikan
teknologi
untuk manage pelayanan)
tindak ment • Akuntabilitas kedoktera
n dan
an sudah (Integritas,
kesehatan.
pain siap Bertanggungja
mana wab terhadap
geme tugas yang
nt telah diberikan)

26
c. Mem Rutinita • Akuntablitas
ulai s yang (sebagai bentuk
pelay dikerja tanggung
anan kan jawab kita
pain secara sebagai dokter,
mana konsist integritas)
geme en oleh • Etika Publik
nt di dokter ( menjalankan
OK spesiali tugas secara
RSST s professional )
orthopa • Komitmen
edi dan Mutu
perawat (dilakukan
bertujuan
unutuk
perbaikan
pelayanan dan
memenuhi
kepuasan
masyarakat ke
depannya,
inovasi
pelayanan)

27
E. JADWAL PELAKSANAAN
Tabel 6. Jadwal Pelaksanaan

AGUST
N MEI JUNI JULI
KEGIATAN US
O
IV V I II III IV I II III IV I II III IV

Pembuatan penanda warna triase berupa


1 stiker warna (merah, kuning, hijau, hitam)
yang akan diletakkan di status pasien
Pembuatan alat promosi mengenai Triase
2 berupa papan informasi yang diletakkan
pada meja dokter dan meja Triase.
Peletakan papan informasi Triase di meja
3
dokter dan meja Triase
Pembuatan media promosi berupa papan
informasi bertulisan “KAMI MELAYANI
4 B E R D A S A R K A N K E G AWATA N
BUKAN KEDATANGAN” yang akan
diletakkan dimeja Triase.
Peletakan papan informasi tulisan “KAMI
M E L AYA N I B E R D A S A R K A N
5 KEGAWATAN BUKAN KEDATANGAN”
di meja Triase
Sosialisasi kepada teman sejawat dan kru
6 di Instalasi Gawat Darurat tentang
pemakaian stiker warna di status pasien.

Melakukan screening pasien IGD dengan


memakai stiker penanda triase (pembagian
7
pasien menjadi warna merah, kuning,
hijau, atau hitam)

Salaman, Mei 2018

dr. Wicaksono Sigit Prasetyo


198905062018011001


28
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasar uraian diatas, penulis melakukan identifikasi masalah atau isu dan
menemukan isu mengenai “Upaya Optimalisasi Pelayanan Triase di Instalasi
Gawat Darurat RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten“. Dimana isu tersebut
muncul akibat faktor Man, Material, Metode dan Lingkungan yang telah penulis
analisis. Bila isu tersebut tidak terselesaikan maka akan berdampak pada kualitas
pelayana di IGD yang berujung pada ketidakpuasan dari pasien. Oleh karena itu,
untuk menyelesaikan permasalahan isu digunakan beberapa gagasan kreatif yang
dituangkan dalam bentuk kegiatan dan usulan yaitu :
1. Pembuatan penanda warna triase berupa stiker warna (merah, kuning, hijau,
hitam) yang akan diletakkan di status pasien.
2. Pembuatan alat promosi mengenai Triase berupa banner kecil yang diletakkan
pada meja dokter.
3. Peletakan papan informasi Triase di meja dokter dan meja Triase
4. Pembuatan media promosi berupa tulisan “KAMI MELAYANI
BERDASARKAN KEGAWATAN BUKAN KEDATANGAN” yang akan
diletakkan ditempat yang bisa dilihat oleh pasien.
5. Peletakan papan informasi tulisan “KAMI MELAYANI BERDASARKAN
KEGAWATAN BUKAN KEDATANGAN” di meja Triase
6. Sosialisasi kepada teman sejawat dan kru di Instalasi Gawat Darurat tentang
pemakaian stiker warna di status pasien.
7. Melakukan screening pasien IGD dengan memakai stiker penanda triase
(pembagian pasien menjadi warna merah, kuning, hijau, atau hitam).

Dari kegiatan-kegiatan tersebut diatas yang telah dituangkan dalam beberapa


tahapan kegiatan diharapkan mampu meningkatkan kualitas pelayanan triase di
Instalasi Gawat Darurat RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten yang bersumber
29
dari keterkaitan gagasan penyelesaian isu dengan nilai-nilai dasar akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitemen mutu, dan anti korupsi, serta sejalan
dengan visi, misi dan nilai dari organisasi.

B. Saran
Dari sekian rancangan kegiatan yang akan dilakukan di Instalasi Gawat
Darurat RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten agar dapat berjalan dengan baik,
perlu adanya beberapa hal yang diperlukan diantaranya:
1. Persetujuan dan dukungan baik dari pimpinan, rekan kerja, dan pihak yang
terlibat dalam kegiatan aktualisasi di unit kerja
2. Koordinasi dan kolaborasi yang baik dengan pimpinan, rekan kerja atau pihak
yang terlibat dalam kegiatan aktualisasi.

30
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Akuntabilitas. Modul Pendidikan dan
pelatihan Prajabatan Golongan I dan II
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Anti Korupsi. Modul Pendidikan dan
pelatihan Prajabatan Golongan I dan II
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Etika Publik. Modul Pendidikan dan
pelatihan Prajabatan Golongan I dan II
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Komitmen Mutu. Modul Pendidikan dan
pelatihan Prajabatan Golongan I dan II
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Nasionalisme. Modul Pendidikan dan
pelatihan Prajabatan Golongan I dan II
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Habituasi: Modul Pendidikan dan Pelatihan
Latihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

31
32
LAMPIRAN

RANCANGAN PEMBUATAN MEDIA PROMOSI

KAMI MELAYANI BEDASARKAN KEGAWAT


BUKAN KEDATANGAN

33

Anda mungkin juga menyukai