Bahan Tekbor
Bahan Tekbor
Sirkulasi 1 :
- Catat dan beri tanda SIDP dan SICP pada manometer
- Jalankan pmpa 0 sampai KRP tercapai jaga tekanan casing konstan
- Setelah KRP tercapai catat dan beri tanda pada manometer tekanan di DP dijaga konstan sampai
semua gas keliar dari dalam lubang bor
- Tutup choke pelan-pelan sambil mengurangi kecepatan pompa, jaga tekanan casing konstan
sampai tutup choke dan stop pompa
- Baca tekanan, bila gas telah keluar seharusnya DPP=CP
TOP KILL
Kondisi : Kick dgn kondisi pahat tidak didasar lubang bor, gas dbiarkan naik sampai pmukaan.
Metode Top Kill : Pompakan lumpur brt u/ menggantikan lumpur lama. Lumpur baru mengisi DS &
annulus sedalam posisi pahat, kmdn turunkan pahat sampai kedalaman tertentu. Pompakan lumpur
brt mengganti seluruh lumpur, sedlm posisi pahat baru. Turunkan pahat lagi & diulang-ulang sampai
pahat mencapai dasar.
STRIPPING
- Jika tjd kick bit tdk di dsr lubang maka slh satu jalan u/ mematikan kick adalah brusaha u/
mmasukkan kembali rangkaian pipa pmboran sampai k dsr lubang kembali, slnjutnya baru dlakukan
sirkulasi u/ mematikan kick.
- Pkerjaan mmasukkan rangk pipa pmboran pd keadaan sumur btekanan & BOP tertutup & dgn
mmanfaatkan brt string itu sndiri sbg tenaga pdorong ke bwh pekerjaan ini disebut stripping in.
- U/ pkiraan stripping dpt dilakukan/tdk maka perlu dihitung brt string tkecil agar dpt u/ melakukan
stripping dibandingkan dgn berat string yg ada.
WELL CONTROL
Prinsip : Botoom Hole Pressure Constant
Untuk mematikan sumur gas tdk boleh migrasi, hanya boleh mengembang
Parameter : SICP (Shut In Casing Pressure), SICP (Shut In Drill Pipe), dan Pit Gain
KILL RATE PRESSURE : hasil dari mengetahui loss dengan diadakan uji coba
Well Kick : peristiwa masuknya fluida formasi
UBD underbalanced drilling : Tujuannya u/ mencegah infiltrasi mud ke formasi yg dpt merusak
formasi. Menghasilkan tek hidrostatik < daripada formasi.
Keuntungan pemboran underbalanced :
- Mencegah tjd kerusakan formasi
- Meningkatkan laju pemboran (ROP)
- Mencegah pipa terjepit
- Mengurangi tjdnya kehilangan sirkulasi
Teknik Aerated Drilling = penginjeksian udara u/ mengurangi densitas biar sampai 4-7ppg
Kelebihan lumpur aerated : dpt digunakan u/ pemboran di formasi2 ber tek rendah, tdk
menyebabkan tjdnya pembesaran lubang (wash out)
Alat yang digunakan :
- Rotary control device = u/ tek balik – diatas BOP
- Kompressor = patokan udara
- Nitrogen Processing Unit (NPU) = pemisahan N2 & O2
- Booster = di wellhead & separator. Ada single stage (low booster) dan two stage (high)
- Separator = misahin fasa-fasa
- Choke manifold = bantu ngontrol sumur bila tjd kick
- Float valve = jaga aliran balik dr annulus ke DS
STUCK PIPE = keadaan dmn bag dr pipa stuck (terjepit) di lubang pemboran
Jenis penyebab :
- Diffrential = perbedaan Ph & Pf ( Ph>Pf)
- Mechanical = hole pack off (runtuhnya formasi), lubang bor berubah-ubah, operasi bor tdk baik
Di mechanical ada :
a. Keyseat = Pds > Pres, jadi lubang kunci
b. Pack off = runtuhnya formasi
c. Settled cutting = mengendapnya cutting
d. Undergauge Hole = lubang bor mengecil akibat bit haus
e. Shale instability swelling = lumput water base mud, dicegah o/ KCL polimer
Drilling paramater = WOB naik, RPM turun, ROP turun, SPM turun, torsi naik
Bit Balling = diselesaikan dgn diangkat ke pmukaan & dibersihkan dgn wiper sonic
JAR UP 80000lbs (pantulan ke atas) dan JAR DOWN 50000lbs (pantulan ke bawah)
Perendaman = setelah jar, DS tetap diputar pelan2 agar gel strength tdk terlalu besar
- Memasukkan lumpur dgn densitas yg lbh rendah dari densitas lumpur yg digunakan sebelumnya
- Masukkan black magic (awalnya berupa serbuk) di ats lumpur yg lebih rendah tsb