Anda di halaman 1dari 3

PERCOBAAN KE - V

IDENTIFIKASI BIOMOLEKUL

A. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari percobaan sebagai berikut.
1) Mampu mengidentifikasi keberadaan karbohidrat dalam sampel menggunakan uji
Molish
2) Mampu mengidentifikasi protein dalam sampel menggunakan uji Biuret.

B. DASAR TEORI
Biomolekul adalah molekul organic terutama makromolekul seperti karbohidrat,
protein dalam organisme hidup. Karbohidrat adalah sumber energi utama tubuh,
merupakan zat gizi yang terdapat dalam makanan yang tersusun dari unsure Carbon (C),
Hidrogen (H), dan Oksigen (O). Sumber-sumber karbohidrat sangat banyak seperti pada
beras, jagung, gandum, dan lain-lain. Karbohidrat yang paling sederhana adalah
monosakarida. Karbohidrat yangterdiri dari dua molekul monosakarida disebut
disakarida. Polisakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari banyak molekul.
Protein adalah senyawa organic kompleks yang tersusun atas unsure Carbon (C),
Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N), dan kadang-kadang mengandung zat belerang
(S), dan Fosfor (P). Protein merupakan makromolekul yang terdiri dari satu atau lebih
polimer. Setiap polimer tersusun atas monomer yang disebut asam amino. Masing-
masing asam amino mengandung satu atom Carbon (C) yang mengikat satu atom
Hidrogen (H), satu gugus atom (NH2), satu gugus karboksil (-COOH), dan lain-lain
gugus (R). ikatan peptide dapat diidentifikasi dengan uji biuret yang membentuk ikatan
kompleks berwarna ungu kebiruan.

C. ANALISIS PROSEDUR
1) Identifikasi Karbohidrat
a. Menyiapkan 6 tabung reaksi yang bersih dan
Kode tabung Sampel
kering. Memberi label pada masing-masing I 2 mL akuades
tabung dengan kode I-VI untuk II 2 mL glukosa 1%
memudahkan dalam membedakan tiap III 2 mL amilum 1%
tabung yang berisi larutan yang akan di uji IV 2 mL sampel A
kadar karbohidratnya. Isilah sesuai dengan V 2 mL sampel B
tabel berikut: VI 2 mL sampel C
b. Menambahkan pada masing-masing tabung 2 tetes reagen molish, dikocok hingga
homogen untuk mengetahui larutan mana yang mengandung karbohidrat.
c. Meneteskan melalui dinding tabung , dialirkan secara perlahan menggunakan pipet
tetes ± 1 mL asam sulfat pekat yang dilakukan di dalam lemari asam supaya terjadi
reaksi dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat yang menghasilkan bentuk cincin
furfural.
d. Dibiarkan sebentar, hingga membentuk 2 lapisan untuk mengetahui dua lapisan warna
yang akan terjadi.
e. Diamati dengan hati-hati perubahan warna pada batas kedua lapisan tersebut untuk
menentukan mana larutan sampel yang mengandung karbohidrat ditinjau dari
perubahan warna yang terjadi.

2) Identifikasi Protein

a. Menyiapkan masing-masing 6 buah


tabung reaksi yang bersih dan kering. Kode Tabung Sampel
Meberi label pada masing-masing tabung I 2 mL akuades
kode : I-VI untuk memudahkan dalam II 2 mL glisin
membedakan tiap tabung yang berisi II 2 mL gelatin
IV 2 mL sampel A
larutan yang akan di uji kadar proteinnya.
V 2 mL sampel B
Mengisi sesuai dengan tabel berikut. VI 2 mL sampel C
b. Menambahkan pada masing-masing
tabung 1 mL NaOH 2,5 N, dikocok hingga homogen penambahan larutan NaOH ini
sebagai katalis yang berfungsi untuk menghancurkan atau memecahkan protein.
c. Menambahkan 5 tetes CuSO4 0,01 M untuk mengetahui kuat lemahnya ikatan
peptida pada larutan sampel.
d. Mengamati warna larutan sebelum dan setelah penambahan CuSO4 0,01 M Untuk
menentukan manakah sampel yang mengandung protein dan yang tidak.

D. DATA
1. Karbohidrat
Larutan Sampel Lapisan 1 Lapisan 2
2 mL akuades Bening kuning
2 mL glukosa 1% Bening 3 lapisan warna = hijau,
ungu, bening, dan sedikit
berserabut
2 mL amilum 1% Bening 4 lapisan warna = hijau,
ungu, bening, putih keruh
2 mL sampel A Bening Ungu kental yang
mengendap dibawah tabung
2 mL sampel B Bening 3 lapisan warna = bening,
ungu, dan hijau
2 mL sampel C Bening 3 lapisan = endapan, ungu,
hijau.

2. Protein
Larutan Sampel Sebelum ditambah CuSO4 Setelah ditambah CuSO4
2 mL Akuades Tidak ada perubahan warna Terdapat 2 lapisan yaitu
berwarna biru (atas), bening
(bawah)
2 mL glisin 1% Bening Tetap berwarna bening
2 mL gelatin 1% Bening Terdapat 2 lapisan yaitu
berwarna ungu (atas), bening
(bawah)
2 mL sampel A Tidak ada perubahan warna Terdapat 2 lapisan yaitu
berwarna biru (atas), bening
(bawah)
2 mL sampel B Bening Terdapat 2 lapisan yaitu
berwarna biru (atas), bening
(bawah)
2 mL sampel C Bening dan terdapat endapan ungu

E. ANALISIS DATA
1) Identifikasi Karbohidrat
Pada uji molish saat ditambahkan larutan H2SO4 pekat, akuades dihasilkan
warna kuning menandakan aquades mengandung karbohidrat. Glukosa
menghasilkan warna hijau, ungu, dan bening, yang berarti mengandung karbohidrat.
Amilum menghasilkan 4 lapisan warna yaitu hijau, ungu, bening, dan putih keruh
yang berarti mengandung karbohidrat. Sampel A, B, C yang terjadi perubahan warna
dai bening menjadi ungu yang berarti mengandung karbohidrat.
2) Identifikasi Protein
Pada percobaan ini dapat diidentifikasi bahwa pada aquades terjadi perubahan
warna dari bening menjadi biru yang berarti mengandung protein. Glisin tidak
terjadi perubahan warna yang berarti glisin tidak mengandung protein. Gelatin
menghasilkan warna ungu dan bagian bawah berwarna bening yang berarti gelatin
tidak mengandung protein. Pada sampel A dan B menghasilkan warna biru bagian
atas dan bawah berwarna putih yang berarti sampel A dan B menganduing protein.
Pada sampel C menghasilkan warna ungu yang berarti sampel C tidak mengandung
protein.

F. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah
1) Uji Molish dapat mengetahui larutan mana yang mengandung karbohidrat dilihat dari
perubahan warna dan adanya lapisan warna. Jika menghasilkan warna ungu maka
larutan positif mengandung karbohidrat. Jika menghasilkan warna hijau maka larutan
negatif mengandung karbohidrat. Data yang diperoleh adalah dari aquades negatif,
glukosa 1% positif, amilum 1% positif, sampel A positif, sampel B negatif dan sampel
C positif mengandung karbohidrat.
2) Uji Biuret dapat mengetahui larutan mana yang mengandung protein dilihat dari
perubahan warna yang terjadi. Jika menghasilkan warna ungu maka larutan positif
mengandung protein. Jika menghasilkan warna selain ungu, maka larutan negatif
mengandung protein. Data yang diperoleh adalah dari aquades negatif, glisin 1%
negatif, gelatin 1% positif, sampel A negatif, sampel B negatif dan sampel C positif
mengandung protein.

Anda mungkin juga menyukai