Anda di halaman 1dari 9

1.

MUATAN LISTRIK
Bagian terkecil penyusun suatu benda dan tidak dapat dibagi lagi disebut atom. Atom terdiri
atas inti atom yang teridiri dari proton dan neutron dan dikelilingi oleh sejumlah elektron.
 Benda bermuatan positif = kekurangan elektron
 Benda bermuatan negatif = kelebihan elektron
 Benda tidak bermuatan = jumlah proton sama dengan jumlah elektron

2. HUKUM COULOMB
a) Gaya Coulomb Antara Dua Muatan Titik
Augustin de coulomb pertama kalinya menyelidiki hubungan antarmuatan listrik
menggunakan neraca puntir.

Gaya interaksi elektrostatis antar muatan Gaya interaksi elektrostatis antar muatan
sejenis tolak menolak tidak sejenis tarik menarik

Bunyi Hukum Coulomb (1786) : “gaya interaksi


antata dua buah benda titik bermuatan listrik,
berbanding lurus dengan hasil kali masing-masing =
muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat
jarak antara kedua benda tersebut.”

k = konstanta pembanding = 9 x 109 N/m2C2 =


= permitivitas ruang hampa = 8,85 x 10-12 C2/Nm-2

b) Resultan Gaya Coulomb


 Resultan gaya-gaya sejajar
= ∓

 Resultan gaya-gaya yang


membentuk sudut

= + + .
3. KUAT MEDAN LISTRIK
Medan adalah ruang disekitar benda dimana setiap titik di dalam ruang tersebut akan
terpengaruh oleh gaya yang ditimbulkan oleh benda.
Benda bermuatan  gaya listrik  medan listrik
Kuat medan listrik (E) dirumuskan :

=
a) Kuat Medan Listrik akibat Sebuah Muatan Titik
Muatan uji adalah sebuah muatan yang menghasilkan medan listrik yang jauh lebih kecil
daripada muatan yang akan dihitung kuat mendannya (q’ < q).
Arah kuat medan listrik di suatu titik selalu searah dengan gaya yang dialami oleh muatan
uji positif di suatu titik tersebut.
Muatan uji positif, gaya coulomb
F searah dengan kuat medan
listrik E
(E menjauh q)
Muatan uji negatif, gaya coulomb F
berlawanan arah dengan kuat
medan E
(E mendekat)
Kuat medan listrik di suatu titik hanya ditentukan oleh besar dan jenis muatan sumber (q),
serta jarak titik tersebut ke muatan sumber (r).

= =

b) Kuat Medan Listrik akibat Dua Buah Muatan Titik


 Sejajar
= ∓

 Membentuk sudut

Medannya satu arah (ditambah) = + + .

Perhatikan gambar disamping, sebuah partikel bermuatan +5 dan bermassa 1 mg terapung bebas
dalam medan listrik yang ditimbulkan oleh dua pelat bermuatan. Tentukanlah kuat medan listrik
yang mempengaruhi partikel tersebut

Pada titik sudut B dan D sebuah persegi ABCD masing-masing diletakkan sebuah partikel
bermuatan +Q. Agar kuat medan listrik di titik A nol, maka di titik C harus diletakkan sebuah
partikel bermuatan sebesar ....

4. HUKUM GAUSS
a) Fluks Listrik
Fluks listrik merupakan garis-garis gaya listrik dari suatu
medan listrik homogen yang menembus tegak lurus suatu
bidang seluas A.
ф= .
ф= .
dengan ф = fluks listrik (Nm/C-2 atau Weber (Wb)
E = kuat medan listrik (N/C
A = luas bidang yang ditembus medan listrik (m2)
= sudut antara E dan garis normal
Hukum Gauss “jumlah garis-garis gaya listrik yang menembus suatu permukaan
tertutup sebanding dengan jumlah muatan listrik yang dilingkupi oleh permukaan
tertutup tersebut”
. =
Misalkan sebuah muatan Q memiliki medan listrik ke segala
arah sehingga kita misalkan batas medan listriknya (berbentuk
lingkaran karena ke segala arah).
=

5. POTENSIAL LISTRIK

 Muatan listrik oleh sebuah muatan titik


=
 Muatan titik oleh beberapa muatan titik
Misalkan ada sebuah titik P yang dipengaruhi oleh 3 muatan
yaitu Q1, Q2, Q3 dengan jaraknya masing-masing. Maka
potensial listrik pada titik P tersebut sebagai berikut.

∑ =

∑ = − +

6. ENERGI POTENSIAL LISTRIK


 Teori usaha energi
Oleh karena itu kita tentukan dulu beda potensial
antara kedua titik A dan B tersebut.
∆ = −

∆ = −
 Hubungan dengan gaya coulomb Menurut teorema usaha – energi, besarnya usaha
Misalkan ada muatan Qc yang ingin sama dengan perubahan energi.
dipindahkan dari titik A ke titik B. Nah
=∆ dengan Ep = Q.V
dibutuhkan usaha.
Besarnya energi potensial listrik = .∆
sebanding dengan usaha yang 1 1
= . −
diperlukan untuk melawan gaya
Coulomb (Fc). Secara matematis
perubahan Ep dari keadaan 1 ke = −
keadaan kedua adalah
Dengan :
∆Ep = Energi potensial listrik antara kedudukan
= =− .
akhir rA dan kedudukan awal rB
W = Usaha yang dilakukan untuk memindahkan
Apabila arah gaya F terhadap arah
muatan Qc dari kedudukan A ke B
perpindahan muatan bersudut , maka
Q = muatan uji
Qc = muatan sumber
= =−
dan = jarak antara muatan uji Q pada
kedudukan awal dan kedudukan akhir

7. HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK DALAM MEDAN LISTRIK


a) Sebuah Partikel Dipengaruhi Oleh Potensial Listrik
Apabila Partikel tidak mengalami gaya luar selain gaya coulomb, maka
= +
+ = +

+ = +

b) Sebuah Partikel Diantara Dua Pelat Sejajar


 Usaha yang diperlukan memindahkan sebuah muatan Q daei
pelat bermuatan negatif ke pelat bermuatan positif adalah
= .∆ = ( − )
 Usaha untuk memindahkan muatan Q sejauh d dengan gaya
F adalah W = Fd
 Dengan F = QE sehingga W = Qed
Dari persamaan usaha tersebut, diperoleh
( − )=
( − )=
( − ) ini dapat ditulis sebagai beda potensial V antara kedua pelat. Jadi
=

Kecepatan muatan untuk berpindah : = dengan = ∆


=

8. DUA KEPING SEJAJAR


a) Medan listrik
=

=
b) Potensial listrik diantara dua keping
= .
c) Potensial listrik di luar keping
= .

9. BOLA BERONGGA
a) Medan listrik b) Potensial listrik
 E di dalam bola (r < R)  V di dalam bola (r
Karena di dalam bola < R) dan
(ruang rongga) tidak V di permukaan
memiliki muatan, maka : kulit (r = R) adalah
= “SAMA”
 E di permukaan kulit (r
= R) =
Gambar bola berongga. Dengan
=  V di luar bola (rp >
muatan listrik berada pada
R)
permukaan kulit bola. R jari-jari  E di luar bola (rp > R)
permukaan kulit bola, r jari-jari =
rongga di dalam kulit, dan rp jarak =
pusat bola ke titik P yang terletak
di luar bola.
Grafik hubungan potensial listrik V dengan
Grafik hubungan medan listrik E dan jarak r
jarak r

10. KAPASITOR
a) Kapasitas kapasitor
Kapasitor merupakan komponen listrik yang memiliki kemampuan untuk menyimpan
muatan listrik. Pada prinsipnya kapasitor teridiri dari dua permukaan konduktor (pelat)
yang dipisahkan oleh suatu bahan isolator (dielektrik).
Pada saat saklar ditutup akan timbul beda potensial baterai yang akan menarik elektron
dari pelat kiri dan dipindahkan kekanan sehingga pelat kiri bermuatan positif dan pelat
kanan bermuatan negatif. Proses ini berlangsung terus sampai beda potensial pelat sama
dengan benda potensial kutub beterai dan pemindahan muatanpun berhenti (kapasitor
penuh).
Kapasitas kapasitor sendiri merupakan kemampuan kapasitor untuk memperoleh dan
menyimpan muatan listrik. Kapasitas kapasitor didefinisikan sebagai perbandingan tetap
antara muatan Q yang tersimpan dalam kapasitor dan beda potensial antara kedua pelat
konduktor.
C = kapasitas kapasitor (Farad)
= Q = muatan yang tersimpan dalam kapasitor (Coulomb)
V = beda potensial antara kedua pelat konduktor (Volt)

b) Kapasitas kapasitor keping sejajar dan dielektrik


Efisiensi relatif suatu
bahan sebagai dielektrik
ditunjukkan oleh konstanta
dielektrik (K) dan
permitivitas bahan.
Misalkan ruang diantara
Misalkan ruang diantara
pelat diisikan bahan
kedua pelat kosong (berisi
dielektrik (plastik, dll) maka
udara), maka :

=
=
Sehingga kapasitas kapasitornya menjadi =
Dengan : K = = = permitivitas relatif bahan
C’= kapasitas kapasitor dengan dielektrik bahan tertentu
C = kapasitas kapasitor dengan dielektrik udara

c) Kapasitas bola konduktor


= dan = maka

= =
Dengan k = 9 x 109

d) Rangkaian kapasitor
 Rangkaian seri kapasitor
 Kapasitor pengganti = + +

 Muatan yang tersimpan sama = =


 Pembagi tegangan = + +
 Tegangan berbanding terbalik dengan kapasitor
: : = : :

 Rangkaian paralel kapasitor


 Kapasitor pengganti = + +
 Pembagi muatan + +
 Tegangan sama = =
 Muatan berbanding lurus dengan kapasitor
: : = : :

e) Energi yang tersimpan dalam kapasitor


Pemberian muatan pada kapasitor dimulai dari nol yaitu saat belum ada muatan diantara
pelat sejajar (W = 0) hingga mencapai q Coulomb. = =

Anda mungkin juga menyukai