Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Elemen utama sebuah sel adalah protoplasma. Protoplasma pada semua sel
terdiri atas dua komponen utama, yaitu komponen anorganik dan komponen
organik. Komponen-komponen anorganik terdiri atas air, garam-garam mineral,
gas oksigen, karbon dioksida, nitrogen, dan amonia, sedangkan komponen
organik terutama terdiri atas karbohidrat, lipida, protein, dan beberapa
komponen-komponen spesifik seperti enzim, vitamin, dan hormon (Sheeler &
Bianchi, 1983). Pada sel hewan dan tumbuhan, protoplasma mengandung sekitar
75-85% air, 10-20% protein, 2-3% lipida, 1% karbohidrat, dan 1% zat-zat
anorganik lainnya (De Robertis et al., 1975). Pengetahuan akan komposisi dan
cara kerja sel merupakan hal mendasar bagi semua bidang ilmu biologi.

Pengetahuan akan persamaan dan perbedaan di antara berbagai jenis sel


merupakan hal penting khususnya bagi bidang biologi sel dan biologi molekular.
Persamaan dan perbedaan mendasar tersebut menimbulkan tema pemersatu, yang
memungkinkan prinsip-prinsip yang dipelajari dari suatu sel diekstrapolasikan
dan digeneralisasikan pada jenis sel lain. Penelitian biologi sel berkaitan erat
dengan genetika, biokimia, biologi molekular, dan biologi perkembangan.

Kemajuan dalam bidang biologi sel sejalan dengan kemajuan bidang ilmu
fisika dan ilmu kimia. Dengan menggunakan mikroskop elektron struktur sel
dapat dikenal sampai pada tingkat dan aturan milimikron, misalnya organel yang
berukuran kecil dan struktur makromolekul yang berukuran besar. Sedangkan
kemajuan di bidang kimia dapat digunakan untuk membantu menganalisis
struktur molekul sel.

B. Rumusan Masalah
Apa saja penyusun komponen kimiawi sel?

C. Tujuan
Mengetahui penyusun komponen kimiawi sel

1
BAB II
PEMBAHASAN

Sel hidup tersusun dari kumpulan elemen, yang terbanyak hampir 99% dari
berat sel adalah elemen C, H ,N , dan O. Bahan dasar sebuah sel terdiri atas air
sekitar 70-85%, protein sekitar 10-20%, lemak 2%, karbohidrat 1%, dan elektrolit.
Komponen kimia dalam sel dapat berupa komponen anorganik, misalnya air dan
ion-ion mineral, dan komponen organik misalnya protein, lipida, karbohidrat, dan
asam nukleat.

1. Air

Air merupakan senyawa utama dan merupakan senyawa dalam jumlah


terbesar penyusun sel (50 – 60% berat sel). Air merupakan bagian esensial cairan
tubuh yang terdiri dari cairan intrasel( sitoplasma), plasma darah dan cairan
ekstraseluler. Air berfungsi sebagai pelarut dan sebagai katalisator reaksi-reaksi
biologis.

Di dalam sel, air terdapat dalam dua bentuk, Dua bentuk itu yaitu bentuk
bebas dan bentuk terikat. Air dalam bentuk bebas mencakup 95% dari total air di
dalam sel. Umumnya air berperan sebagai pelarut dan sebagai medium dispersi
sistem koloid. Air dalam bentuk terikat mencakup 4-5% dari total air di dalam sel
Kandungan air pada berbagai jenis sel bervariasi di antara tipe sel yang berbeda.
Kandungan air (persen dari berat basah total) pada hati tikus 6—72%, otot rangka
tikus 76%, telur bintang laut 77%, E. coli 73%, dan biji jagung 13% tentu berbeda
beda karena lingkungan dan perannya

Air merupakan medium tempat berlangsungnya transpor nutrien, reaksi-reaksi


enzimatis metabolisme sel dan transpor energi kimia Di dalam sel hidup,
kebanyakan senyawa biokimia dan sebahagian besar dari reaksi-reaksinya
berlangsung dalam lingkungan cair. Air berperan aktif dalam banyak reaksi
biokimia dan merupakan penentu penting dari sifat-sifat makromolekul seperti
protein

2
Karena struktur air mempunyai produk ionisasinya seperti ion O+ dan H maka
sangat mempengaruhi berbagai sifat komponen penting sel seperti enzim, protein,
asam nukleat, dan lipida. Hal yang sering muncul sebagai contoh, aktivitas
katalitik enzim sangat tergantung pada konsentrasi ion H+ dan OH-. Karena itulah
, semua aspek dari struktur dan fungsi sel harus beradaptasi dengan sifat-sifat fisik
dan kimia air.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa air merupakan komponen sel yang
dominan dan berfungsi untuk :

 Pelarut berbagai zat organik dan anorganik, misalnya berbagai jenis ion-
ion, glukosa, sukrosa, asam amino, serta berbagai jenis vitamin.
 Bahan pengsuspensi zat-zat organik dengan molekul besar seperti protein,
lemak, dan pati. Dalam hal tersebut, air merupakan medium dispersi dari
sistem koloid protoplasma.
 Air merupakan media transpor berbagai zat yang terlarut atau yang
tersuspensi untuk berdifusi atau bergerak dari suatu bagian sel ke bagian
sel yang lain.
 Air merupakan media berbagai proses reaksi-reaksi enzimatis yang
berlangsung di dalam sel.
 Air digunakan untuk mengabsorbsi panas dan mencegah perubahan
temperatur yang drastis atau mendadak di dalam sel.
 Air sebagai bahan baku untuk reaksi hidrolisis dan sintesis karbohidat,
misal dalam fotosintesis.

3
2. Protein

Protein (protos yang berarti ”paling utama”) adalah senyawa organik


kompleks yang mempunyai bobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari
monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan
peptida. Peptida dan protein merupakan polimer kondensasi asam amino dengan
penghilangan unsur air dari amino dan gugus karboksil.

Jika bobot molekul senyawa lebih kecil dari 6.000, biasanya digolongkan
sebagai polipeptida. Proetin banyak terkandung di dalam makanan yang sering
dikonsumsi oleh manusia. Seperti pada tempe, tahu, ikan dan lain sebagainya.
Secara umum, sumber dari protein adalah dari sumber nabati dan hewani. Protein
sangat penting bagi kehidupan organisme pada umumnya, karena ia berfungsi
untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak dan suplai nutrisi yang dibutuhkan
tubuh.

Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk
hidup dan virus. Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. jenis
protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya
protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton.

4
Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem
kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan
juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan
sebagai sumber asam aminobagi organisme yang tidak mampu membentuk asam
amino tersebut (heterotrof). Protein merupakan salah satu dari biomolekul
raksasa, selain polisakarida,lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun
utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang
paling banyak diteliti dalam biokimia.

Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun1838. Biosintesis


protein alami sama dengan ekspresi genetik . Kode genetik yang dibawa DNA
ditranskripsi menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan bagi translasi yang
dilakukan ribosom. Sampai tahap ini, protein masih “mentah”, hanya tersusun dari
asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah
protein yang memiliki fungsi penuh secara biologi.Sumber – sumber protein
berasal dari Daging, Ikan, Telur , Susu, dan produk sejenis Quark , Tumbuhan
berbji, Suku polong-polongan dan Kentang.
2. Komponen Penyusun Protein
Unit dasar penyusun struktur protein adalah asam amino. Dengan kata lain protein
tersusun atas asam-asam amino yang saling berikatan.
Struktur asam amino
Suatu asam amino-α terdiri atas:
1. Atom C α. Disebut α karena bersebelahan dengan gugus karboksil (asam).
2. Atom H yang terikat pada atom C α.
3. Gugus karboksil yang terikat pada atom C α.
4. Gugus amino yang terikat pada atom C α.
5. Gugus R yang juga terikat pada atom C α.

3.Fungsi Protein
Protein mempunyai fungsi unik bagi tubuh, antara lain:
a) Menyediakan bahan-bahan yang penting peranannya untuk pertumbuhan
dan memeliharajaringan tubuh,
b) Mengatur kelangsungan proses di dalam tubuh,

5
c) Memberi tenaga jika keperluannya tidak dapat dipenuhi oleh karbohidrat
dan lemak.

d)Sumber energi
e) Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan
f) Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibodi
g) Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel
4. Kekurangan Protein

Protein sendiri mempunyai banyak sekali fungsi di tubuh kita.Pada


dasarnya protein menunjang keberadaan setiap sel tubuh, proses kekebalan
tubuh.Setiap orang dewasa harus sedikitnya mengkonsumsi 1 g protein pro kg
berat tubuhnya. Kebutuhan akan protein bertambah pada perempuan yang
mengandung dan atlet-atlet .Kekurangan Protein bisa berakibat fatal:
• Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein -Keratin)
• Yang paling buruk ada yang disebut dengan Kwasiorkor, penyakit kekurangan
protein.[7] Biasanya pada anak-anak kecil yang menderitanya, dapat dilihat dari
yang namanya busung lapar, yang disebabkan oleh filtrasi air di dalam pembuluh
darah sehingga menimbulkan odem.Simptom yang lain dapat dikenali adalah:
a. Hipotonuso gangguan pertumbuhan
b. Hati lemak
• Kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan berkibat kematian

Bentuk Struktur Molekul Protein

6
3.Lemak ( Lipid )

Lipid, yang merupakan makronutrien penghasil energi kedua, terus mengalami


perkembangan. Walaupun kita biasa mendengar tentang bahaya diet berlemak
tinggi dan risiko penyakit jantung, tetapi kita juga membaca tentang manfaat
kesehatan dari diet Mediterania yang cukup tinggi kandungan lemaknya. Sebuah
survei konsumen terbaru menyelidiki alasan-alasan mengapa masyarakat umum
sangat menyukai hamburger-hamburger siap saji dan survei ini menemukan
jawaban antara lain “Memiliki rasa yang tidak ada duanya,” “Cukup hangat dan
menggoda,” dan “Tepat mengobati rasa lapar.” Sebagian besar dari opini ini
disebabkan oleh lemak. Lemak menambahkan cita rasa dan sensasi dalam mulut
yang nikmat bagi makanan kita dan berkontribusi bagi “perasaan puas kita”.
Lemak sendiri adalah sebuah gizi yang esensial.

Lipid adalah nama suatu golongan senyawa organik yang meliputi


sejumlah senyawa yang terdapat di alam yang semuanya dapat larut dalam
pelarut-pelarut organik tetapi sukar larut atau tidak larut dalam air.

Suatu lipid didefinisikan sebagai senyawa organik yang terdapat dalam alam
serta tak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik nonpolar seperti suatu
hidrokarbon atau dietil eter.Lipid adalah ester asam lemak. Biasanya zat tersebut
tidak larut dalam air akan tetapi larut dalam pelarut lemak. Pelarut lemak adaah
eter, chloroform, benzena, carbontetrachlorida, xylena, alkohol panas, dan aseton
panas. (Iskandar, 1974).

7
2. Fungsi Lipida

Fungsi lipida termasuk (soendoro, 1981) :

a.) Penyimpan energy dan transport

b.) Struktur membrane

c.)Kulit pelindung, komponen dinding sel

d.)Penyampai kimia

Selain itu ada beberapa referensi peran lipid dalam sistem makhluk hidup adalah
sebagai berikut (Toha, 2005) :

 Komponen struktur membran

Semua membran sel termasuk mielin mengandung lapisan lipid ganda. Fungsi
membran diantaranya adalah sebagai barier permeabel.

 Lapisan pelindung pada beberapa jasad

Fungsi membran yang sebagian besar mengandung lipid sperti barier permeabel
untuk mencegah infeksi dan kehilangan atau penambahan air yang berlebihan.

 Bentuk energi cadangan.

3. Karakteristik Lipid

Lemak berkarakteristik sebagai biomolekul organik yang tidak larut atau


sedikit larut dalam air dan dapat diekstrasi dengan pelarut non-polar seperti
chloroform, eter, benzene, heksana, aseton dan alkohol panas. Di masa lalu, lemak
bukan merupakan subjek yang menarik untuk riset biokimia. Karena
kesukarannya dalam meneliti senyawa yang tidak larut dalam air dan berfungsi
sebagai cadangan energi dan komponen struktural dari membran, lemak dianggap
tidak memiliki peranan metabolik beragam seperti yang dimiliki biomolekul lain,
contohnya karbohidrat dan asam amino.

Namun, dewasa ini, riset lemak merupakan subjek yang paling menawan
dari riset biokimia, khususnya dalam penelitian molekular mengenai membran.
Pernah diduga sebagai struktur lembam (inert), dewasa ini membran dikenal
secara fungsional sebagai dinamik dan suatu pengertian molekular dari fungsi

8
selularnya merupakan kunci untuk menjelaskan berbagai komponen biologi yang
penting, contohnya, sistem transport aktif dan respon selular terhadap rangsang
luar. Jaringan bawah kulit di sekitar perut, jaringan lemak sekitar ginjal
mengandung banyak lipid terutama lemak kira-kira sekitar 90%, dalam jaringan
otak atau dalam telur terdapat lipid kira-kira sebesar 7,5-30%.

Lipid menurut International Congress of Pure and Applied Chemistry adalah


kelompok senyawa kimia yang mempunyai sifat-sifat :

 Tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik seperti eter,

CHCl3, benzen,alkohol/aseton panas, xylen, dll. serta dapat diekstraksi dari sel
hewan/tumbuhan dengan pelarut tersebut.

 Secara kimia, penyusun utama adalah asam lemak (dalam 100 gram lipid
terdapat 95%asam lemak).
 Lipid mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh manusia seperti asam
lemak essential (EFA contohnya asam linoleat) dari asam linoleat dapat
dibuat asam linolenat dan asam arakidonat.

Dalam penjelasan yang lain di sebutkan bahwa karakteristik suatu lipid dibagi
menjadi dua, yaitu sebagai berikut :

1.) Karakteristik Fisik Lipid

Berikut ini adalah beberapa karakteristik fisik lipid, yaitu (Rolifartika, 2011) :

a) Pada suhu kamar, lemak hewan pada umumnya berupa zat padat,
sedangkan lemak dari tumbuhan berupa zat cair.
b) Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi mengandung asam lemak
jenuh, sedangkan lemak yang mempunyai titik lebur rendah mengandung
asam lemak tak jenuh. Contoh: Tristearin (ester gliserol dengan tiga
molekul asam stearat) mempunyai titik lebur 71 °C, sedangkan triolein
(ester gliserol dengan tiga molekul asam oleat) mempunyai titik lebur –17
°C.

9
c) Lemak yang mengandung asam lemak rantai pendek larut dalam air,
sedangkan lemak yang mengandung asam lemak rantai panjang tidak larut
dalam air.
d) Semua lemak larut dalam kloroform dan benzena. Alkohol panas
merupakan pelarut lemak yang baik.
e) Pada suhu kamar, jika berbentuk cair cenderung disebut dengan minyak.
Jika berbentuk padat disebut sebagai lemak.
f) Tidak larut dalam air sehingga disebut hidrofobik (takut air), sifat ini
sangat penting dalam pembentukan membran sel
g) Namun, fosfolipid bersifat ampifatik, yaitu dalam satu molekul ada bagian
molekul yang nonpolar dan hidrofob dan di bagian ada yang polar dan
hidrofil (suka air).
h) Larut dalam solven semacam alkohol, hidrogen, dan oksigen, tetapi kadar
oksigen setiap molekulnya lebih rendah dari yang dimiliki karbohidrat.
Juga larut dalam pelarut nonpolar, seperti kloroform dan eter. Minyak
mempunyai titik leleh dan titik didih lebih rendah daripada lemak.

2.) Karakteristik Kimia Lipid

Beberapa karakteristik kimia lipid adalah sebagai berikut:

a) Penyabunan atau Saponifikasi (Latin, sapo = sabun)

Hidrolisis yang paling umum adalah dengan alkali atau enzim lipase. Hidrolisis
dengan alkali disebut penyabunan karena salah satu hasilnya adalah garam asam
lemak yang disebut sabun

b) Pembentukan membran, misel (micelle) dan emulsi.

Pada umumnya lipid tidak larut dalam air, karena mengandung hidrokarbon
adalah nonpolar. Akan tetapi asam lemak, beberapa fosfolipid, sfingolipid
mengandung lebih banyak bagian yang polar dibandingkan dengan bagian yang
non polar. Karena itu dinamakan polar lipid. Polar lipid tersebut sebagian larut
dalam air, dan bagian lain larut dalam pelarutan nonpolar. Pada oil water

10
interface, bagian yang polar dalam fase air (water phase) sedangkan bagian yang
nonpolar pada fase minyak (oil phase). Dengan adanya polar lipid tersebut dapat
membentuk membran biologik dengan lapis ganda (double layer).

4.Klasifikasi Lipid

Lipid yang terdapat dalam tubuh dapat diklasifikasikan menurut struktur


kimianya ke dalam 5 grup, seperti pada tabel di bawah. Asam lemak, kelas
pertama , berfungsi sebagai sumber energi utama bagi tubuh. Selain itu, asam
lemak adalah blok pembangun dario asamlemak ini kompleks – kompleks lipid
disintetis. Prostaglandin, yang dibentukdariasam lemak tidak jenuh ganda tertentu,
adalah substansi pengatur intrasel yang mengubah tanggapan – tanggapan sel
terhadap rangsangan luar. Karena prostaglandin berperan dalam kerja hormon.
Kelas lipid kedua terdiri dari ester-ester gliseril. Ester-ester ini termasuk pula
asilgliserol, yang selain merupakan senyawa antara atau pengangkut metabolik
dan bentuk penyimpanan asam lemak, dan fosfogliserid yang merupakan
komponen utama lipid dari membran sel. Sfingolipid, kelas ketiga, juga
merupakan komponen membran. Mereka berasal dari alkohollemak sfingosin.
Sterol mencangkup kelas ke empat lipid. Derivat sterol, termasuk kolesterol, asam
empedu, hormon steroid, dan vitamin D sangat penting dari segi kesehatan.
Aspek-aspek metabolisme ester kolesteril yang berkaitan dengan bagian-bagian
asam lemaknya. Terpen, kelas terakhir lipid, mencangkup dolikol dan vitamin A,
E, K yang larut dalam lemak. Derivat-derivat isoprene ini terdapat dalam jumlah
kecil, tetapi mempunyai fungsi metabolik yang sangat penting dan terpisah.

Tabel klasifikasi dan fungsi lipid

No Lipid Fungsi
1 Asam LemakProstaglandin Bahan bakar metabolik, blok
pembangun untuk lipid
lainModulator intrasel
2 EstergliserilAsilgliserolFosfogliseril Penyimpanan asam lemak, senyawa
metabolikStruktur membran
3 SfingolipidSfingomielinGlikosfingolipid Struktur membranMembran antigen,
permukaan
4 Derivat sterolKolesterolEster Kolesterol Membran dan struktur

11
lipoproteinPenyimpanan dan
Asam empedu angkutan

Hormon steroid Pencernaan lipid dan absorbsi

Vitamin D Pengaturan metabolik

Metabolisme kalsium dan fosfor


5 TerpenDolikolVitamin A Sintesis glikoproteinPenglihatan,
integritas epitel
Vitamin E
Antioksidan lipid
Vitamin K
Pejendalan darah

5. Struktur molekul Lemak

4. KARBOHIDRAT

Karbohidrat atau Hidrat Arang adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya
sebagai penghasil energi, dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori.
Walaupun lemak menghasilkan energi lebih besar, namun karbohidrat lebih

12
banyak di konsumsi sehari-hari sebagai bahan makanan pokok, terutama pada
negara sedang berkembang. Di negara sedang berkembang karbohidrat
dikonsumsi sekitar 70-80% dari total kalori, bahkan pada daerah-daerah miskin
bisa mencapai 90%. Sedangkan pada negara maju karbohidrat dikonsumsi hanya
sekitar 40-60%. Hal ini disebabkan sumber bahan makanan yang mengandung
karbohidrat lebih murah harganya dibandingkan sumber bahan makanan kaya
lemak maupun protein.

Karbohidrat banyak ditemukan pada serealia (beras, gandum, jagung,


kentang dan sebagainya), serta pada biji-bijian yang tersebar luas di alam.
Karbohidrat termasuk penyusun sel karena penyusun sel terdiri dari molekul
organik, yaitu molekul yang mengandung atom karbon (C), hidrogen (H), dan
aksigen (O). Secara biologis, karbohidrat memiliki fungsi sebagai bahan baku
sumber energi baik pada hewan, manusia dan tumbuhan.

Secara umum definisi karbohidrat adalah senyawa organik yang


mengandung atom Karbon, Hidrogen dan Oksigen, dan pada umumnya unsur
Hidrogen dan oksigen dalam komposisi menghasilkan H2O. Di dalam tubuh
karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian dari gliserol
lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang
dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber bahan makan yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan.

Sumber karbohidrat nabati dalam bentuk glikogen, hanya dijumpai pada


otot dan hati dan karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya dijumpai di dalam susu.
Pada tumbuh-tumbuhan, karbohidrat di bentuk dari basil reaksi CO2 dan H2O
melalui proses foto sintese di dalam sel-sel tumbuh-tumbuhan yang mengandung
hijau daun (klorofil). Matahari merupakan sumber dari seluruh kehidupan, tanpa
matahari tanda-tanda dari kehidupan tidak akan dijumpai.

Pada proses fotosintesis, klorofil pada tumbuh-tumbuhan akan menyerap


dan menggunakan enersi matahari untuk membentuk karbohidrat dengan bahan
utama CO2 dari udara dan air (H2O) yang berasal dari tanah. Energi kimia yang
terbentuk akan disimpan di dalam daun, batang, umbi, buah dan biji-bijian.

13
Jadi, karbohidrat adalah hasil sintesis CO2 dan H2O dengan bantuan sinar
mataharidan zat hijau daun (klorofil) melalui fotosintesis. Karbohidrat merupakan
suatu molekul yang tersusun dari unsure-unsur karbon, hydrogen, dan oksigen.
Rumus umumnya adalah CnH2nOn. Karbohidrat berfungsi sebagai penghasil
energi.

2. Penggolongan Karbohidrat

a) Karbohidrat yang Terdapat pada Makanan

Karbohidrat yang terdapat pada makanan dapat dikelompokkan menjadi:

 Available Carbohydrate (Karbohidrat yang tersedia): yaitu karbohidrat


yang dapat dicerna, diserap serta dimetabolisme sebagai karbohidrat.
 Unvailable Carbohydrate (Karbohidrat yang tidak tersedia), yaitu
karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisa oleh enzim-enzim pencernaan
manusia, sehingga tidak dapat diabsorpsi.

b) Karbohidrat Berdasarkan Jumlah Molekulnya

 Monosakarida

Karbohidrat yang paling sederhana (simple sugar), oleh karena tidak bisa
lagi dihidrolisa, hanya terdiri dari satu gugus. Rumus umumnya yaitu
C6H12O6.Monosakarida larut di dalam air dan rasanya manis, sehingga secara
umum disebut juga gula. Penamaan kimianya selalu berakhiran -osa. Tiga jenis
monosakarida yang penting yaitu, glukosa, fruktosa dan galaktosa.

 Glukosa

Disebut juga gula anggur ataupun dekstrosa. Banyak dijumpai di alam, Buah-
buahan, sayur-sayuran, madu, sirup jagung dan tetes tebu. Di dalam tubuh glukosa
didapat dari hasil akhir pencernaan amilum, sukrosa, maltosa dan laktosa. Dalam
aliran darah (disebut Kadar Gula Darah) dan berfungsi sebagai penyedia energi
bagi seluruh sel-sel dan jaringan tubuh. N 80-120 mg %. Melebihi normal disebut
hiperglikemia, pada penderita Diabetes Mellitus.

 Fruktosa

14
Disebut juga gula buah ataupun levulosa. Disebut levulosa karena larutan
fruktosa memutar bidang polarisasi ke kiri (laevus=kiri). Merupakan jenis
sakarida yang paling manis, Banyak dijumpai pada buah-buahan, mahkota bunga,
madu dan hasil hidrolisa dari gula tebu. Di dalam tubuh fruktosa didapat dari hasil
pemecahan sukrosa.

 Galaktosa

Tidak dijumpai dalam bentuk bebas di alam .Galaktosa yang ada di dalam
tubuh merupakan hasil hidrolisa dari laktosa.

 Disakarida

Merupakan gabungan antara 2 (dua) monosakarida, pada bahan makanan


disakarida terdapat 3 jenis yaitu sukrosa, maltosa dan laktosa.

3. Sumber dan Fungsi Karbohidrat

Bahan-bahan yang mengandung karbohidrat antara lain padi, gandum, jagung, ubi
jalar, talas, ketela, kentang dan sagu.

Fungsi karbohidrat

Karbohidrat merupakan suatu molekul yang tersusun dari unsur-unsur karbon,


hydrogen, dan oksigen. Rumus umumnya adalah CnH2nOn.

Sumber karbohidrat antara lain padi, gandum, jagung, ubi jalar, talas, ketela,
kentang dan sagu dll. Karbohidrat memiliki beberapa fungsi, utamanya yaitu
sebagai sumber energi.

Karbohidrat mempunyai peranan penting dalam menentukan karakteristik bahan


makanan, seperti rasa, warna dan tekstur.

Fungsi karbohidrat di dalam tubuh adalah:

1. Fungsi utamanya sebagai sumber enersi

15
Setiap 1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori bagi kebutuhan sel-sel
jaringan tubuh. Sebagian dari karbohidrat diubah langsung menjadi enersi
untuk aktifitas tubuh, clan sebagian lagi disimpan dalam bentuk glikogen di
hati dan di otot. Ada beberapa jaringan tubuh seperti sistem syaraf dan eritrosit,
hanya dapat menggunakan enersi yang berasal dari karbohidrat saja.

2. Melindungi protein agar tidak dibakar sebagai penghasil energi.

Kebutuhan tubuh akan enersi merupakan prioritas pertama; bila


karbohidrat yang di konsumsi tidak mencukupi untuk kebutuhan enersi tubuh
dan jika tidak cukup terdapat lemak di dalam makanan atau cadangan lemak
yang disimpan di dalam tubuh, maka protein akan menggantikan fungsi
karbohidrat sebagai penghasil enersi. Dengan demikian protein akan
meninggalkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun. Apabila keadaan ini
berlangsung terus menerus, maka keadaan kekurangan enersi dan protein
(KEP) tidak dapat dihindari lagi.

3. Membantu metabolisme lemak dan protein dengan demikian dapat mencegah


terjadinya ketosis dan pemecahan protein yang berlebihan.

4. Di dalam hepar berfungsi untuk detoksifikasi zat-zat toksik tertentu.

5. Beberapa jenis karbohidrat mempunyai fungsi khusus di dalam tubuh. Laktosa


rnisalnya berfungsi membantu penyerapan kalsium. Ribosa merupakan
merupakan komponen yang penting dalam asam nukleat.

6. Selain itu beberapa golongan karbohidrat yang tidak dapat dicerna,


mengandung serat (dietary fiber) berguna untuk pencernaan, memperlancar
defekasi.

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Air merupakan senyawa utama dan merupakan senyawa dalam jumlah


terbesar penyusun sel (50 – 60% berat sel). Air merupakan medium tempat
berlangsungnya transpor nutrien, reaksi-reaksi enzimatis metabolisme sel dan
transpor energi kimia Di dalam sel hidup, kebanyakan senyawa biokimia dan
sebahagian besar dari reaksi-reaksinya berlangsung dalam lingkungan cair.Air
merupakan media berbagai proses reaksi-reaksi enzimatis yang berlangsung di
dalam sel.Air digunakan untuk mengabsorbsi panas dan mencegah perubahan
temperatur yang drastis atau mendadak di dalam sel.Air sebagai bahan baku untuk
reaksi hidrolisis dan sintesis karbohidat, misal dalam fotosintesis.

Protein (protos yang berarti ”paling utama”) adalah senyawa organik


kompleks yang mempunyai bobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari
monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan
peptida. Protein mempunyai fungsi unik bagi tubuh, yaitu Menyediakan bahan-
bahan yang penting peranannya untuk pertumbuhan dan memeliharajaringan
tubuh,Mengatur kelangsungan proses di dalam tubuh,Memberi tenaga jika
keperluannya tidak dapat dipenuhi oleh karbohidrat dan lemak,Sumber energi,
Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan,Sebagai sintesis hormon,enzim, dan
antibodi,Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel

Lipid, yang merupakan makronutrien penghasil energi kedua, terus


mengalami perkembangan. Lipid adalah nama suatu golongan senyawa organik
yang meliputi sejumlah senyawa yang terdapat di alam yang semuanya dapat larut
dalam pelarut-pelarut organik tetapi sukar larut atau tidak larut dalam air. Fungsi
lipida termasuk Penyimpan energy dan transport,Struktur membrane,Kulit
pelindung, komponen dinding sel,Penyampai kimia. Selain itu ada beberapa
referensi peran lipid dalam sistem makhluk hidup adalah sebagai Komponen

17
struktur membran,Semua membran sel termasuk mielin mengandung lapisan lipid
ganda. Fungsi membran diantaranya adalah sebagai barier permeabel.Lapisan
pelindung pada beberapa jasad Fungsi membran yang sebagian besar mengandung
lipid sperti barier permeabel untuk mencegah infeksi dan kehilangan atau
penambahan air yang berlebihan.Bentuk energi cadangan.

Karbohidrat atau Hidrat Arang adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya
sebagai penghasil energi, dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori.
Walaupun lemak menghasilkan energi lebih besar, namun karbohidrat lebih
banyak di konsumsi sehari-hari sebagai bahan makanan pokok, terutama pada
negara sedang berkembang. Secara umum definisi karbohidrat adalah senyawa
organik yang mengandung atom Karbon, Hidrogen dan Oksigen, dan pada
umumnya unsur Hidrogen dan oksigen dalam komposisi menghasilkan H2O.
Fungsi karbohidrat di dalam tubuh adalah: Fungsi utamanya sebagai sumber
enersi Melindungi protein agar tidak dibakar sebagai penghasil energi. Membantu
metabolisme lemak dan protein dengan demikian dapat mencegah terjadinya
ketosis dan pemecahan protein yang berlebihan.Di dalam hepar berfungsi untuk
detoksifikasi zat-zat toksik tertentu.Beberapa jenis karbohidrat mempunyai fungsi
khusus di dalam tubuh. Laktosa rnisalnya berfungsi membantu penyerapan
kalsium. Ribosa merupakan merupakan komponen yang penting dalam asam
nukleat.Selain itu beberapa golongan karbohidrat yang tidak dapat dicerna,
mengandung serat (dietary fiber) berguna untuk pencernaan, memperlancar
defekasi.

B. Saran

Saran kami setiap individu harus mengetahui dan mempelajari tentang apa saja
komponen kimia yang ada pada sel sehingga setiap individu paham tentang
komopnen dan fungsi pada sel dan bisa berguna dalam kehidan sehari harinya.

18
DAFTAR PUSTAKA

19

Anda mungkin juga menyukai