Anda di halaman 1dari 12

PEMBUAHAN TUNGGAL DAN GANDA

Pembuahan Tunggal pada Gymnospermae


Gymnospermae (dari bahasa Yunani: gymnos(telanjang) dan sperma (biji) atau tumbuhan
berbiji terbuka merupakan kelompok tumbuhan berbiji yang bijinya tidak terlindung
dalam bakal buah(ovarium). Pada tumbuhan berbunga (Angiospermae,
atau Magnoliophyta), biji atau bakal biji selalu terlindungi penuh oleh bakal buah sehingga
tidak terlihat dari luar.
• Serbuk sari sampai pada tetes penyerbukan, kemudian diserap ke ruang serbuk
sari melalui mikrosfil. Di sini serbuk sari terdiri atas dua sel:
→ sel vegetatif
→ sel generatif.
• Serbuk sari kemudian membuat pembuluh serbuk sari ke ruang arkegonium. Di dalam
pembuluh ini, sel generatif membelah menjadi 2 yaitu:
→ sel dinding (dislokator)
→ sel spermatogen (calon spermatozoid)
• Sel spermatogen kemudian membelah menjadi 2 sel spermatozoid yang dilengkapi
bulu/rambut getar.
• Kemudian sel vegetatif lenyap. Sedangkan sel spermatozoid membuahi ovum yang
terdapat pada ruang arkegonium. Terbentuklah zigot.
Gambar Skema Pembuahan Tunggal pada Gymnospermae

Pembuahan Ganda pada Angiospermae


Pengertian angiospermae adalah tumbuhan yang memiliki berbiji
tertutup. Angiospermae merupakan salah satu tumbuhan berbiji (spermatophyta)
selain tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae).

Angiospermae dapat di bedakan menjadi dua yaitu dikotil dan monokotil. Dikotil
adalah tumbuhan yang memiliki biji terbelah sedangkan monokotil adalah tumbuhan
yang memiliki biji tunggal.

• Serbuk sari yang jatuh di kepala putik terdiri atas satu sel dengan 2 dinding pembungkus:
→ ektin = selaput luar
→ intin = selaput dalam.
• Ektin pecah, kemudian intin membuat pembuluh serbuk sari. Buluh serbuk ini akan
tumbuh menuju ke ruang bakal biji.
• Bersamaan dengan ini, inti serbuk sari membelah menjadi 2:
→ yang besar di depan (inti vegetatif)
→ yang kecil di belakang (inti generatif).
• Inti generatif membelah lagi menjadi 2 inti generatif atau spermatozoid (tidak
dilengkapi bulu getar).
• Bersamaan dengan perkembangan sari dalam buluh serbuk sari, di dalam ruang bakal
biji → sel Nuselus (mata biji) membelah menjadi 4 sel baru, tiga diantaranya mereduksi
dan yang satu tumbuh menjadi calon inti kandung lembaga primer.
• Inti calon kandung primer membelah menjadi 2, yang selanjutnya masing-masing menuju
ke kutub yang berlawanan. Yang satu bergerak ke Kalaza, dan yang lain
mendekati Mikrosfil.
• Kemudian masing-masing membelah lagi 2 kali, sehingga terbentuklah 8 inti.
→ Yang dekat dengan kalaza: 3 inti menempatkan diri dekat dinding
disebut antipoda, yang satu lagi bergerak ke tengah.
→ Yang dekat dengan mikrosfil: 3 inti menempatkan diri dekat mikrosfil, yang
tengah adalah ovum, sedang pengapitnya adalah sinergid, yang satu lagi
menuju ke tengah.
• Dua inti yang bertemu di tengah membentuk inti kandung lembaga sekunder yang
diploid (2n).
• Spermatozoid yang satu membuahi ovum sehingga menjadi zigot. Sedangkan
spermatozoid yang lain membuahi inti kandung lembaga sekunder →
calon endosperma (Triploid).

Gambar Skema Pembuahan Ganda pada Angiospermae


Biji

Biji mengandung embrio dari sporofit, cadangan makanan, kulit pelindung.

Embrio di dalam biji bersifat dorman ('tidur' atau tidak aktif)sehingga mampu bertahan dalam jangka
waktu yang lama tanpa penambahan air atau makanan. ketika kondisi menguntungkan embrio mulai
tumbuh atau dikatakan biji mulai berkecambah.

Struktur biji

Biji mengandung embrio yang dibungkus oleh kulit biji yang disebut testa

Dalam biji tersimpan cadangan makanan atau endosperm, yang digunakan oleh tanaman untuk
tumbuh dan berkembang

Biji terbentuk dari ovula dewasa yang telah dibuahi

Bagian-bagian dari biji:

akar pertama yang disebut radikula

satu atau dua lembar daun embrio yang disebut kotiledon

daun pertama yang disebut plumula yang akan bercabang membentuk ranting

batang yang terletak di bagian bawah kotiledon disebut hipokotil

batang yang terletak di bagian atas kotiledon disebut epikotil


berikut gambar bagian-bagian pembentuk biji:

KINGDOM ANIMALIA(DUNIA HEWAN)

Kingdom animalia adalah salah satu kingdom yang memiliki anggota yang paling banyak dan
bervariasi. Secara garis besar kingdom animalia dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu
golongan vertebrata (hewan bertulang belakang) dan golongan invertebrata (hewan tak bertulang
belakang. Dan berikut akan dijelaskan mengenai ciri-ciri, struktur lapisan tubuh, dan klasifikasi dari
kingdom animalia.

Klasifikasi Hewan Invertebrata


Berdasarkan jenis simetri tubuhnya,invertebrata dapat dibedakan menjadi kelompok
hewan bersimetri radial dan kelompok hewan bersimetri bilateral. Kelompok hewan
tertentu disebut hewan bersimetri radial karena tubuhnya dapat dipotong menjadi dua
bagian yang simetris melalui lebih dari satu arah. Oleh karena itu, tubuh hewan yang
bersimetri radial biasanya bebrentuk silindris atau membulat. Bagian tubuh setelah atas
yang dekat dengan mulut disebut bagian oral, sedangkan bagian sebelah bawah disebut
bagian suboral

Jika seluruh hewan yang ada di alam kita kelompokkan berdasarkan ada tidaknya
tulang belakang, maka sebagian besar akan termasuk kepada hewan yang tidak bertulang
(Invertebrata dan Avertebrata). Hewan intertebrata ada yang tersusun dari satu sel
(uniseluler) dimana seluruh aktivitas kehidupannya dilakkukan oleh sel itu sendiri.
Sedangkan hewan invertebrata yang tersusun oleh banyak sel (multiseluler/metazoa) sel-
selnya mengalami diferensiasi dan spesialisasi membentuk jaringan dan organ tubuh dan
aktivitasnya semakin komplek. Hewan yang termasuk pada invertebrata meliputi semua
protozoa, yaitu hewan bersel satu dan sebagian metazoa yaitu hewan yang bersel banyak

Adapun kelompok hewan yang lain disebut hewan bersimetris bilateral karena
tubuhnya dapat dipotong menjadi dua bagian yang simetris hanya melalui satu arah. Oleh
karena itu, tubuh hewan yang bersimetri bilateral biasanya dapat dipotong menghasilkan
dua bagian yang simetris dari arah kepala (cepal) lalu ke arah eklor (caudal) atau dari arah
atas (superior) ke arah bawah (interior)

Berdasarkan tingkat perkembangan lapisan tubuhnya, invertebrata dapat dibedakan


menjadi diploblastik dan triploblastik. Hewan diploblastik memiliki dua lapisa tubuh, yaitu
endodermis (dalam) dan ektodermis (luar), misalnya Porifera dan Coelenterata. Berdasarkan
ada tidaknya rongga tubuh (selom), hewan triplobalstik dibedakan menjadi triploblastik
aselomata, triplobalstik pseudoselomata, dan triplobalstik selomata

Hewan-hewan triploblastik aselomata memiliki tiga lapisan tubuh (ektodermis,


mesodermis, dan endodermis) dan tidak memiliki rongga tubuh, misalnya Platyhelminthes.
Hewan-hewan golongan triploblastik Pseu doselomata memilikitiga lapisan tubuh
(ektodermis, mesodermis, dan endodermis) yang memiliki ronga dalam saluran tubuh
misalnya Nemathelminthes. Hewan-hewan triploblastik selomata memiliki tiga lapisan
tubuh (ektodermis, mesodermis, dan endodermis) serta memilii ronga tubuh yang terisi oleh
cairan dan ada penggantung organ (disebut mesenteron), misalnya Annelida, Mollusca,
Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata (hewan bertulang belakang)

Hewan-hewan yang termasuk kelompok invertebrata, antara lain Porifera (hewan


berpori), Coelenterata (hewan berongga), Platyhelminthes (cacing pipih), Nemathelminthes
(cacing benang), Annelida (cacing gelang), Mollusca (hewan bertubuh lunak), Artrhopoda
(hewan yang memiliki kaki bersendi-sendi) dan Echinodermata (hewan berkulit duri) .[2]
1. Porifera (hewan berpori)

(Latin: porus = pori,fer = membawa) atauspons atau hewan berpori adalah sebuah filum
untuk hewan multiseluler yang paling sederhana.

Ciri-ciri morfologinya antara lain:

 tubuhnya berpori (ostium)

 multiseluler

 tubuh porifera asimetri (tidak beraturan), meskipun ada yang simetri radial.

 berbentuk seperti tabung, vas bunga, mangkuk, atau tumbuhan

 warnanya bervariasi

 tidak berpindah tempat (sesil)

Porifera hidup secara heterotrof. Makanannya adalah bakteri dan plankton. Makanan yang
masuk ke tubuhnya dalam bentuk cairan sehingga porifera disebut juga sebagai pemakan
cairan. Habitat porifera umumnya di laut.

Contoh : Sycon, Clathrina, Euspongia, Spongia[3]

2. Coelenterata (Hewan Berongga)

Coelenterata (dalam bahasa yunani, coelenteron = rongga) adalah invertebrata yang


memiliki rongga tubuh.Rongga tubuh tersebut berfungsi sebagai alat pencernaan
(gastrovaskuler).Coeleanterata disebut juga Cnidaria (dalam bahasa yunani, cnido =
penyengat) karena sesuai dengan cirinya yang memiliki sel penyengat.Sel penyengat terletak
pada tentakel yang terdapat disekitar mulutnya coelenterate memiliki struktur tubuh yang
lebih kompleks sel-sel coleonterata sudah terorganisasi membentuk jaringan dan fungsi
dikoordinasikan oleh saraf sederhana.

Contoh: hydra, koral, polip dan jellyfish atau ubur-ubur.


3. Platyhelminthes (cacing pipih)

Platyhelminthes adalah binatang sejenis cacing pipih dengan simetri tubuh simetris
bilateral tanpa peredaran darah dengan pusat syarah yang berpasangan. Cacing pipih
kebanyakan sebagai biang timbulnya penyakit karena hidup sebagai parasit pada binatang /
hewan atau manusia.

Contoh dari cacing pipih antara lain :

 cacing getar : planaria

 cacing pita : Taenia saginata (cacing pita sapi), Taenia solium (cacing pita babi),
Echinococcus granulosum (cacing pita anjing)

 cacing isap : cacing hati (Fasciola hepatica)

4. Nemathelminthes (Cacing gilig)


Nemathelminthes atau cacing gilik / gilig adalah hewan yang memiliki tubuh simetris
bilateral dengan saluran pencernaan yang baik namun tiak ada sistem peredaran darah.

Contoh : cacing perut (Ascaris lumbricoides), cacing kremi (Oxyuris vermicularis), cacing
tambang (Ancylostoma duodenale) , cacing filaria (Wuchereria bancrofti).

5. Annelida (Cacing Gelang)

Annelida adalah cacing gelang dengan tubuh yang terdiri atas segmen-segmen dengan
berbagai sistem organ tubuh yang baik dengan sistem peredaran darah tertutup. Annelida
sebagian besar memiliki dua kelamin sekaligus dalam satu tubuh atau hermafrodit.

Contoh : cacing tanah (Lumbricus terrestris), cacing wawo, cacing palolo, lintah (Hirudo
medicinalis) dan pacet (Haemodipsa)

6. Mollusca (Hewan bertubuh lunak)


Mollusca adalah hewan bertubuh lunak tanpa segmen dengan tubuh yang lunak dan
biasanya memiliki pelindung tubuh yang berbentuk cangkang atau cangkok yang terbuat dari
zat kapur untuk perlindungan diri dari serangan predator dan gangguan lainnya. Hidup di air
laut, air tawar dan di darat.

Contoh : kerang, , gurita, cumi-cumi, sotong, siput darat, siput laut, chiton.

7. Echinodermata (Hewan berkulit duri)

Echinonermata adalah binatang berkulit duri yang hidup di wilayah laut dengan jumlah
lengan lima buah bersimetris tubuh simetris radial. Beberapa organ tubuh echinodermata
sudah berkembang dengan baik. Tubuh ditutupi duri yang tersusun atas zat kapur, memiliki
daya regenerasi yang tinggi, hidup di laut, berkembang biak secara kawin yang
pembuahannya diluar tubuh.

Contoh :

Bintang laut (Asteroidea), Landak laut (Echinoidea), Bintang ular (Ophiuroidea), lili laut
(Crinoidea), teripang (Holothuroidea).[4]
8. Arthropoda (Hewan Berbuku-buku)

Arthropoda adalah hewan dengan kaki beruas-ruas dengan sistem saraf tali dan organ
tubuh telah berkembang dengan baik. Tubuh artropoda terbagi atas segmen-segmen yang
berbeda dengan sistem peredaran darah terbuka.

Arthropoda dibagi menjadi 4 kelas, yaitu :

a. Insecta (Serangga)

Insecta adalah kelompok utama dari hewan beruas (Arthropoda) yang bertungkai
enam (tiga pasang); karena itulah mereka disebut pula Hexapoda(dari bahasa Yunani yang
berarti “berkaki enam”)

Contoh : kecoa, kupu-kupu, nyamuk, lalat

b. Crustaceae (Udang-udangan)

Mayoritas merupakan hewan air, baik air tawar maupun laut, walaupun beberapa
kelompok telah beradaptasi dengan kehidupan darat, seperti kepiting darat. Kebanyakan
anggotanya dapat bebas bergerak, walaupun beberapa takson bersifat parasit dan hidup
dengan menumpang pada inangnya.

Tubuh Crustacea terdiri atas dua bagian, yaitu kepala dada yang menyatu
(sefalotoraks) dan perut atau badan belakang (abdomen). Bagian sefalotoraks dilindungi
oleh kulit keras yang disebut karapas dan 5 pasang kaki yang terdiri dari 1 pasang kaki capit
(keliped) dan 4 pasang kaki jalan. Selain itu, di sefalotoraks juga terdapat sepasang antena,
rahang atas, dan rahang bawah. Sementara pada bagian abdomen terdapat 5 pasang kaki
renang dan di bagian ujungnya terdapat ekor. Pada udang betina, kaki di bagian abdomen
juga berfungsi untuk menyimpan telurnya.

Contoh : kepiting, ketam, udang

c. Arachnoidea (Laba-laba)

Laba-laba, atau disebut juga labah-labah, adalah sejenis hewan berbuku-buku


(arthropoda) dengan dua segmen tubuh, empat pasang kaki, tak bersayap dan tak memiliki
mulut pengunyah. Laba-laba merupakan hewan pemangsa (karnivora), bahkan kadang-
kadang kanibal. Mangsa utamanya adalah serangga.
Tidak semua laba-laba membuat jaring untuk menangkap mangsa, akan tetapi
semuanya mampu menghasilkan benang sutera –yakni helaian serat protein yang tipis
namun kuat– dari kelenjar (disebut spinneret) yang terletak di bagian belakang tubuhnya.
Serat sutera ini amat berguna untuk membantu pergerakan laba-laba, berayun dari satu
tempat ke tempat lain, menjerat mangsa, membuat kantung telur, melindungi lubang
sarang, dan lain-lain.[5]

Contoh : kalajengking, laba-laba, kutu buku.

d. Myriapoda (Lipan)

Kelabang adalah hewan yang memiliki sepasang kaki di setiap ruas tubuhnya. Hewan
ini termasuk hewan yang berbisa, dan termasuk hewan nokturnal (beraktivitas di malam
hari).

Contoh : lipan (kelabang), luwing (kaki seribu)

9. Protozoa atau Protosoa


Protozoa adalah hewan bersel satu karena hanya memiliki satu sel saja alias bersel
tunggal dengan ukuran yang mikroskopis hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Protozoa
dapat hidup di air atau di dalam tubuh makhluk hidup atau organisme lain sebagai parasit.
Hidupnya dapat sendiri atau soliter atau beramai-ramai atau koloni. Contohnya : amuba /
amoebia.

Anda mungkin juga menyukai