Anda di halaman 1dari 6

Pusat Penelitian BIDANG KESEJAHTERAAN SOSIAL

Badan Keahlian DPR RI


Gd. Nusantara I Lt. 2
Jl. Jend. Gatot Subroto
Jakarta Pusat - 10270
c 5715409 d 5715245
m infosingkat@gmail.com KAJIAN SINGKAT TERHADAP ISU AKTUAL DAN STRATEGIS Vol. X, No. 24/II/Puslit/Desember/2018

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU


MENUJU ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Dinar Wahyuni
13
Abstrak
Peringatan Hari Guru Nasional menjadi momentum untuk merefleksikan
pencapaian penyelesaian persoalan guru. Persoalan guru akan semakin
kompleks memasuki era Revolusi Industri 4.0, di mana guru harus mempunyai
kompetensi dalam menghadapi perkembangan teknologi. Tulisan ini mengkaji
upaya peningkatan kompetensi guru menuju era Revolusi Industri 4.0. Upaya
peningkatan kompetensi guru dilakukan dengan perbaikan sistem rekrutmen
guru, pola peningkatan kompetensi guru yang bersifat bottom up, pemberdayaan
Kelompok Kegiatan Guru dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran untuk
menciptakan suatu kolaborasi yang berorientasi pada pengembangan diri
guru, dan optimalisasi program Peningkatan Keprofesian Berkelanjutan dan
lesson study dengan dukungan e-literasi. DPR RI dalam menjalankan fungsi
legislasi, dapat memberikan dukungan berupa komitmen untuk mempercepat
penyusunan Rancangan Undang-Undang tentang Guru. Perlu perhatian
khusus dalam merumuskan substansi mengenai kompetensi guru.

Pendahuluan menekankan pada digital economy,


Tanggal 25 November artificial intelligence, big data, dan
diperingati sebagai Hari Guru robotic, menuntut dunia pendidikan
Nasional. Peringatan Hari Guru mengonstruksi kreativitas, pemikiran
Nasional menjadi momentum kritis, penguasaan teknologi, dan
untuk merefleksikan pencapaian kemampuan literasi digital (Krjogja.
upaya penyelesaian masalah com, 10 Desember 2018). Karena
guru. Karena sampai saat ini, guru itu, perubahan dalam pendidikan
masih menghadapi persoalan dan pembelajaran merupakan suatu
PUSLIT BKD yang sangat kompleks. Belum juga keniscayaan. Perubahan harus
selesai berbagai persoalan guru, dimulai dari penguatan kompetensi
saat ini kita sudah dihadapkan guru sebagai garda terdepan
pada era Revolusi Industri 4.0. pendidikan. Guru dituntut untuk
Era Revolusi Industri 4.0 yang mengubah cara pandang pendidikan
baik metode pembelajaran maupun pedagogik dan profesional tahun
konsep pendidikan sesuai dengan 2015 menunjukkan bahwa rata-
tuntutan era Revolusi Industri 4.0. rata nasional untuk kedua bidang
Menteri Pendidikan dan kompetensi tersebut adalah 53,02.
Kebudayaan, Muhadjir Effendy, Angka ini masih di bawah standar
dalam sambutan tertulis peringatan kompetensi minimal (SKM) nasional,
Hari Guru Nasional dan HUT PGRI yaitu 55. Bahkan kompetensi
ke-73 tingkat Provinsi Jawa Barat pedagogik yang menjadi kompetensi
mengungkapkan bahwa guru perlu utama guru, rata-rata nasional
meningkatkan profesionalisme terkait hanya mencapai 48,94 (Kemdikbud.
mental, komitmen, dan kualitas go.id, 10 Desember 2018). Hal ini
agar memiliki kompetensi sesuai mengindikasikan bahwa kompetensi
dengan perkembangan Revolusi guru di Indonesia masih rendah.
Industri 4.0. Karena Revolusi Syarifudin Yunus (Detik.com, 4
Industri 4.0 menuntut guru mampu
memanfaatkan kemajuan teknologi
Desember 2018) menyatakan bahwa
penyebab rendahnya kompetensi
14
informasi yang super cepat untuk guru di Indonesia adalah, pertama,
meningkatkan kualitas proses belajar ketidaksesuaian disiplin ilmu dengan
mengajar dan mempersiapkan bidang ajar. Sampai saat ini, masih
sumber daya manusia yang unggul banyak guru yang mengajar mata
(Tempo.co, 10 Desember 2018). Oleh pelajaran yang bukan bidang studinya.
karena itu, peningkatan kompetensi Hal ini disebabkan persebaran guru
guru menjadi hal yang penting. Saat masih belum merata di semua wilayah
ini, DPR RI juga sedang menyusun sehingga banyak sekolah yang
RUU tentang Guru di mana salah kekurangan guru. Untuk menutup
satu substansi yang dibahas adalah kekurangan guru, pihak sekolah
kompetensi guru menuju era kemudian menugaskan guru mengajar
Revolusi Industri 4.0. Berdasarkan beberapa disiplin ilmu agar setiap
uraian tersebut, tulisan ini mengkaji peserta didik bisa merasakan semua
upaya peningkatan kompetensi guru pelajaran yang wajib mereka dapatkan.
menuju era Revolusi Industri 4.0. Ketidaksesuaian disiplin ilmu dengan
bidang ajar ini berdampak pada
Kompetensi Guru Di Indonesia proses pembelajaran menjadi tidak
Data UNESCO dalam Global maksimal dan peserta didik tidak
Education Monitoring (GEM) menguasai secara keseluruhan materi
Report 2016 menunjukkan bahwa yang diajarkan oleh guru tersebut.
pendidikan di Indonesia menempati Kedua, kualifikasi guru yang belum
peringkat ke-10 dari 14 negara setara sarjana. Misalnya, kualifikasi
berkembang. Sedangkan komponen guru PAUD. Menurut Dirjen PAUD
penting dalam pendidikan, yaitu dan Dikmas Kementerian Pendidikan
guru menempati urutan ke-14 dari 14 dan Kebudayaan, Harris Iskandar,
negara berkembang di dunia (Detik. sampai Desember 2017, jumlah
com, 4 Desember 2018). Persoalan guru PAUD di Indonesia mencapai
guru memang sangat kompleks. 552.894 orang. Dari jumlah tersebut,
Apalagi masalah kompetensi baru 47,79% yang sudah memenuhi
guru masih menjadi pekerjaan kualifikasi sarjana (Koran-jakarta.
rumah utama bangsa. Hasil Uji com, 4 Desember 2018). Bahkan guru
Kompetensi Guru (UKG) di bidang PAUD yang sudah sarjana pun tidak
semua yang memiliki kualifikasi sistem pendidikan di Indonesia.
pendidikan yang relevan dengan Perubahan dalam sistem pendidikan
PAUD. Akibatnya standar keilmuan tentunya akan berdampak pula pada
yang dimiliki guru menjadi tidak peran guru sebagai tenaga pendidik.
memadai untuk mengajarkan bidang Guru dituntut memiliki kompetensi
studi yang menjadi tugasnya. Ketiga, tinggi untuk menghasilkan peserta
program Peningkatan Keprofesian didik yang mampu menjawab
Berkelanjutan (PKB) guru yang masih tantangan Revolusi Industri 4.0.
rendah. Program PKB dirancang Qusthalani dalam laman rumah
untuk meningkatkan kompetensi belajar Kementerian Pendidikan dan
guru melalui pengembangan diri Kebudayaan (Kemdikbud.go.id, 10
karena ilmu pengetahuan dan Desember 2018) menyebutkan lima
teknologi terus berkembang. Namun kompetensi yang harus dipersiapkan
demikian, masih banyak guru yang guru memasuki era Revolusi
15 tidak mau mengembangkan diri
untuk meningkatkan kompetensinya
Industri 4.0, yaitu, pertama, educational
competence, kompetensi pembelajaran
sesuai dengan perkembangan zaman. berbasis internet sebagai basic skill;
Apabila hal ini terus berlangsung, kedua, competence for technological
maka guru tidak akan mempunyai commercialization. Artinya seorang
kompetensi sesuai dengan tuntutan guru harus mempunyai kompetensi
pendidikan di era Revolusi Industri yang akan membawa peserta didik
4.0. Keempat, rekrutmen guru yang memiliki sikap entrepreneurship
belum efektif. Masih banyak calon dengan teknologi atas hasil karya
guru yang direkrut tanpa melalui inovasi peserta didik; ketiga, competence
sistem rekrutmen yang dipersyaratkan. in globalization, yaitu, guru tidak
Apalagi untuk sekolah yang gagap terhadap berbagai budaya dan
kekurangan guru, sering terjadi mampu menyelesaikan persoalan
penerimaan guru hanya berlandaskan pendidikan. Keempat, competence in
ijazah sarjana kependidikan tanpa future strategies dalam arti kompetensi
mempertimbangkan kemampuan untuk memprediksi dengan tepat
calon guru tersebut dalam kegiatan apa yang akan terjadi di masa depan
pendidikan dan pembelajaran yang dan strateginya, dengan cara joint-
bermutu. Belum lagi proses rekrutmen lecture, joint-research, joint-resources,
guru yang memprioritaskan hubungan staff mobility, dan rotasi. Kelima, conselor
kekerabatan, bukan seleksi kompetensi. competence, yaitu kompetensi guru
Kondisi ini menjadikan kompetensi untuk memahami bahwa ke depan
guru semakin rendah dan akan masalah peserta didik bukan hanya
menghambat guru dalam menghadapi kesulitan memahami materi ajar,
tantangan yang ada pada Revolusi tetapi juga terkait masalah psikologis
Industri 4.0. akibat perkembangan zaman.
Upaya untuk mencapai
Upaya Peningkatan kompetensi tersebut bisa dimulai
Kompetensi Guru Menuju dengan memperbaiki sistem
Era Revolusi Industri 4.0 rekrutmen guru. Rekrutmen guru
Revolusi Industri 4.0 yang sarat dilakukan dengan pola yang selektif
akan teknologi yang super cepat akan dan berstandar sesuai kebutuhan
membawa perubahan yang cukup perkembangan teknologi. Pola
signifikan, salah satunya terhadap rekrutmen tidak hanya menguji
kemampuan intelektual para calon profesinya (Kemendikbud, 2012).
guru, tetapi juga menguji psikologis Guru dapat melaksanakan PKB secara
dan kepribadian calon guru dalam konsisten dan berkesinambungan
menghadapi segala tantangan melalui partisipasi aktif dalam
memasuki era Revolusi Industri 4.0. kegiatan seminar, diklat, dan workshop
Pola peningkatan kompetensi terkait pengembangan metode
guru yang bersifat bottom up pembelajaran sesuai perkembangan
juga perlu dilakukan agar setiap era Revolusi Industri 4.0. Selain itu,
permasalahan dan kendala yang publikasi ilmiah berupa gagasan ilmu
dihadapi guru di daerah dapat pendidikan formal dan pembelajaran,
diakomodir untuk kemudian dikaji publikasi buku teks pelajaran, serta
bersama. Terkait hal ini, peran penciptaan karya inovatif seperti
Kelompok Kerja Guru (KKG) dan alat pembelajaran berbasis teknologi
Musyawarah Guru Mata Pelajaran akan meningkatkan kompetensi
(MGMP) perlu dioptimalkan. Upaya
pemberdayaan KKG dan MGMP
guru. Untuk mendukung program
PKB, pemerintah perlu menyediakan
16
harus terus dilakukan sehingga sarana prasarana pendukung seperti
tercipta suatu kolaborasi yang diklat fungsional yang merata
berorientasi pada pengembangan diri sehingga guru di daerah terpencil
guru untuk menghadapi Revolusi tetap dapat mengaksesnya dan
Industri 4.0. Pemberdayaan KKG dan menyediakan dana penelitian atau
MGMP dapat dimulai dari pemetaan laboratorium untuk menghasilkan
jumlah dan sebaran KKG dan MGMP inovasi pembelajaran.
di setiap daerah, memfasilitasi Selain program PKB, kegiatan
pembentukan KKG dan MGMP di lesson study yang dirancang dengan
daerah yang belum ada, membenahi baik akan mendukung peningkatan
organisasi dan manajemen KKG dan kompetensi guru. Lesson study
MGMP, serta menyelenggarakan merupakan model pembinaan
kegiatan diklat guru model bermutu profesi pendidik melalui pengkajian
yang menerapkan recognition of prior pembelajaran secara kolaboratif dan
learning yang dibiayai oleh dana berkelanjutan berlandaskan prinsip-
bantuan langsung. Pemerintah dapat prinsip kolegalitas dan mutual learning
memberikan dukungan melalui untuk membangun komunitas
penyelenggaraan trainee of trainer di belajar (Hendrayana dkk, 2006: 10).
daerah, penyediaan pelatih diklat Melalui serangkaian kegiatan lesson
bersertifikat, dan penyelenggaraan study, akan terjadi proses belajar
supervisi pemberdayaan KKG dan antarsesama guru anggota tim lesson
MGMP di daerah sesuai rancangan study sehingga secara tidak langsung
program diklat bermutu. akan meningkatkan kualitas proses
Upaya selanjutnya adalah pembelajaran sekaligus meningkatkan
peningkatan profesi guru secara kompetensi pedagogik guru.
berkelanjutan melalui program PKB. Demikian juga kegiatan diskusi,
PKB diarahkan untuk memperkecil akan meningkatkan kompetensi
jarak antara pengetahuan, kepribadian dan kompetensi sosial
keterampilan, kompetensi sosial, anggota tim. Sedangkan kompetensi
dan kepribadian yang mereka miliki profesional guru akan diperoleh
sekarang dengan apa yang menjadi melalui aktivitas guru dalam
tuntutan ke depan berkaitan dengan mengindentifikasi permasalahan
dalam praktik pembelajaran, mencari memberikan dukungan berupa
solusi, merencanakan pembelajaran, komitmen untuk mempercepat
melaksanakan pembelajaran, dan penyusunan Rancangan Undang-
mengevaluasi proses maupun hasil Undang tentang Guru. Perlu
pembelajaran. perhatian khusus dalam merumuskan
Upaya peningkatan kompetensi substansi mengenai kompetensi
guru akan lebih mudah dengan guru sehingga guru mempunyai
dukungan e-literasi. Guru dapat ruang untuk terus meningkatkan
memanfaatkan e-literasi untuk kompetensinya memasuki era
mencari berbagai informasi yang Revolusi Industri 4.0.
dibutuhkan. Informasi yang diperoleh
dari internet kemudian diolah, Referensi
dianalisis sehingga tercipta informasi “7 Provinsi Raih Nilai Terbaik Uji
baru. Selain itu, pemanfaatan e-literasi Kompetensi Guru 2015”, https://
17 akan menambah pengetahuan dan
wawasan guru menyongsong era
www.kemdikbud.go.id/main/
blog/2016/01/7-provinsi-raih-nilai-
Revolusi Industri 4.0. terbaik-uji-kompetensi-guru-2015,
diakses 10 Desember 2018.
Penutup “Guru Era 4.0”, http://krjogja.com/
Memasuki era Revolusi Industri web/news/read/59981/Guru_
4.0, kebutuhan dunia pendidikan Era_4_0, diakses 10 Desember 2018.
akan teknologi merupakan suatu “Guru PAUD Harus Lulus Sarjana
keniscayaan. Karena itu, guru dituntut Pendidikan”, http://www.koran-
mempunyai kompetensi yang tinggi jakarta.com/guru-paud-harus-
untuk menghadapi perkembangan lulusan-sarjana-pendidikan/,
teknologi. Peningkatan kompetensi diakses 4 Desember 2018.
guru dimulai dari perbaikan sistem Hendayana, Sumar, dkk. 2006. Lesson
rekrutmen guru. Kemudian pola Study: Suatu Strategi Untuk
peningkatan kompetensi guru Meningkatkan Keprofesionalan
yang bersifat bottom up untuk Pendidik. Bandung: UPI Press.
menjaring berbagai persoalan Kementerian Pendidikan dan
pembelajaran di setiap daerah. Kebudayaan. (2012). Pedoman
Selanjutnya peran Kelompok Kerja Pengelolan Pengembangan Keprofesian
Guru dan Musyawarah Guru Mata Berkelanjutan. Jakarta: Kementerian
Pelajaran perlu dimaksimalkan Pendidikan dan Kebudayaan.
dan upaya pemberdayaannya “Ki Hadjar Dewantara dan Guncangan
terus dilakukan sehingga tercipta Pendidikan Era Industri 4.0”,
suatu kolaborasi yang berorientasi https://edukasi.kompas.com/
pada pengembangan diri guru. read/2018/05/02/15561621/ki-
Program Peningkatan Keprofesian hadjar-dewantara-dan-guncangan-
Berkelanjutan dan lesson study juga pendidikan-era-industri-40, diakses
dioptimalkan dengan dukungan 10 Desember 2018.
e-literasi sebagai sarana bagi guru “Literasi Informasi Pada Guru”,
untuk memperluas pengetahuan https://www.researchgate.net/
dan wawasannya sehingga mampu publication/324273910_Literasi_
menciptakan berbagai inovasi Informasi_pada_guru, diakses 5
pembelajaran. DPR RI dalam Desember 2018.
menjalankan fungsi legislasi dapat
Mahmudi, Ali. (2009). Mengembangkan “Portal Rumah Belajar, Cara Pintar
Kompetensi Guru Melalui Lesson Belajar Tanpa Kertas”, http://pena.
Study. Jurnal Forum Kependidikan, belajar.kemdikbud.go.id/2018/12/
Volume 28, No. 2, Maret 2009. portal-rumah-belajar-cara-pintar-
“Mengkritisi Kompetensi Guru”, https:// belajar-tanpa-kertas/, diakses 10
news.detik.com/kolom/d-3741162/ Desember 2018.
mengkritisi-kompetensi-guru, “Revolusi Industri 4.0, Guru Perlu Tingkatkan
diakses 4 Desember 2018. Kompetensi dan Kualitas”, https://
“Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan nasional.tempo.co/read/1149881/
(PKB): Peluang Peningkatan revolusi-industri-4-0-guru-perlu-
Karir Guru”, https://www. tingkatkan-kompetensi-dan-kualitas,
kompasiana.com/ahmadturmuzi/ diakses 3 Desember 2018.
5508e678813311be1cb1e214/
pengembangan-keprofesian-
berkelanjutan-pkb-peluang-
peningkatan-karir-guru, diakses 6
18
Desember 2018.

Dinar Wahyuni
dinar.wahyuni@dpr.go.id

Dinar Wahyuni, S.Sos., M.Si. menyelesaikan pendidikan S1 Sosiatri Universitas


Gadjah Mada pada tahun 2004 dan pendidikan S2 Magister Sosiologi Universitas
Gadjah Mada pada tahun 2007. Saat ini menjabat sebagai Peneliti Madya Sosiologi
pada Pusat Penelitian-Badan Keahlian DPR RI. Beberapa karya tulis ilmiah yang
telah dipublikasikan melalui jurnal dan buku, antara lain: “Kebijakan Pendidikan
yang Ramah Terhadap Penyandang Disabilitas” (2014); ”Pencegahan Perdagangan
Orang Berbasis Partisipasi Masyarakat” (2015); dan “Kontribusi Corporate Social
Responsibility Dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat” (2015).

Info Singkat
© 2009, Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang
http://puslit.dpr.go.id mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh
ISSN 2088-2351 isi tulisan ini tanpa izin penerbit.

Anda mungkin juga menyukai