Anda di halaman 1dari 17

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 2


A. Latar Belakang ............................................................................................................................ 2
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 3
A. Pengertian OSI Layer .................................................................................................................. 3
B. Pengertian & OSI Layer .............................................................................................................. 3
C. Pengertian Physical Layer ........................................................................................................... 7
D. Bagian-Bagian Physical Layer .................................................................................................... 8
E. Medium Access Control............................................................................................................ 12
BAB III KESIMPULAN....................................................................................................................... 17
KEISMPULAN ................................................................................................................................. 17

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Physical layer ada di antara data link layer dan media transmisi. Tugas utamanya adalah
menyediakan servis untuk data link layer. Salah satu servis yang disediakan oleh physical layer
adalah membentuk sinyal yang merepresentasikan aliran data dalam bentuk bit 0 dan 1 dari
data link layer.

Physical layer juga mengatur media transmisi.Layer inilah yang menentukan aliran
data, dan jumlah saluran (logical channel) utnuk mengirimkan data yang datang dari sumber
yang berbeda.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa masalah , yaitu:

1. Apa itu Physical Layer?

2. Apa saja OSI 7 Layer ?

3. Apa itu Data Link Layer ?

4. Apa itu Network Layer ?

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian OSI Layer
OSI adalah standar komunikasi yang diterapkan di dalam jaringan komputer. Standar
itulah yang menyebabkan seluruh alat komunikasi dapat saling berkomunikasi melalui
jaringan. Model referensi OSI (Open System Interconnection) menggambarkan bagaimana
informasi dari suatu software aplikasi di sebuah komputer berpindah melewati sebuah media
jaringan ke suatu software aplikasi di komputer lain. Model referensi OSI secara konseptual
terbagi ke dalam 7 lapisan dimana masing-masing lapisan memiliki fungsi jaringan yang
spesifik. Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International
Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur
bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan
untuk industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda
secara efisien.

B. Pengertian & OSI Layer


Terdapat 7 layer pada model OSI. Setiap layer bertanggung jawab secara khusus pada proses
komunikasi data. Misalnya, satu layer bertanggung jawab untuk membentuk koneksi antar
perangkat, sementara layer lainnya bertanggungjawab untuk mengoreksi terjadinya “error”
selama proses transfer data berlangsung.

3
Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer jaringan
memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data.
Termasuk jenis-jenis protokol jaringan dan metode transmisi.

Fungsi 7 Layer OSI, berikut adalah nama-nama layer tersebut :

7) APPLICATION LAYER

Lapisan ke-7 ini menjelaskan spesifikasi untuk lingkup dimana aplikasi jaringan
berkomunikasi dg layanan jaringan. Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini
bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e-mail,
dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya.
Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur
bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan.

Protokol yang berada dalam lapisan ini :

1. HTTP (Hyper Text Transfer Protocol )Protokol yang dipergunakan untuk mentransfer
dokumen dan web dalam sebuah web browser, melalui www. HTTP juga merupakan protokol
yang meminta dan menjawab antar klien dan server.

2. FTP (File Transfer Protokol) Protokol internet yang berjalam dalam layer aplikasi yang
merupakan standar untuk mentransfer file komputer antar mesin-mesin dalam sebuat jaringan
internet.

3. DNS (Domain Name System) Protokol yang digunakkan untuk memberikan suatu nama
domain pada sebuah alamat IP agar lebih mudah diingat.

4. POP3 (Post Office Protocol) Protokol yang digunakan untuk mengambil mail dari suatu
mail transfer agent yang akhirnya mail tersebut akan di dowbload kedalam jaringan local.

5. SMB (Server Messange Block) Protokol yang digunakan untuk mentransfer server-
server file ke DOS dan Windows.

6. NNTP (Network News Transfer Protocol) Protokol yang digunakan untuk menerima dan
mengirim newsgroup.

7. DHCP (Dynamic Configuration Protocol) Layanan yang memberikan no IP kepada


komputer yang meminta nya secara otomatis.

4
6) PRESENTATION LAYER

Lapisan ke-6 ini berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh
aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan.

Protokol yang berada dalam level ini :

1. TELNET Protokol yang digunakan untuk akses remote masuk ke suatu host,
data berjalan secara lain teks.
2. SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) Salah satu protokol yang biasa
digunakan dalam pengiriman e-mail di internet atau untuk mengirimkan data dari komputer
pengirim e-mail ke server e-mail penerima.
3. SNMP (Simple Network Management Protocol) Protokol yang digunakan
dalam suatu manajemen jaringan.

5) SESSION LAYER

Lapisan ke-5 ini berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat,
dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.

Protokol yang berada dalam lapisan ini :

1. NETBIOS Berfungsi sebagai penyiaran pesan maksud nya memungkinkan user


mengirim pesan tunggal secara serempak ke komputer lain yang terkoneksi.
2. NETBEUI (NETBIOS Extended User Interface) Berfungsi sama dengat
NETBIOS hanya sedikit di kembangkan lagi dengan menambahkan fungsi yang
memungkinkan bekerja dengan beragam perangkat keras dan perangkat lunak.
3. ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol) Berfungsi protokol ini memantau
aliran datadiantara dua komputer dan untuk memeriksa aliran data tersebut tidak terputus.
4. PAP (Printer Access Protocol) Berfungsi printer Postscript untuk akses pada
jaringan AppleTalk dan untuk mengendalikan bagaimana pola komunikasi antar node.
5. SPDU (Session Protokol Data unit) Berfungsi mendukung hubungan antara dua
session service user.
6. RCP

4) TRANSPORT LAYER

5
Lapisan ke-4 ini berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta
memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi
tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket
diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket
yang hilang di tengah jalan.
Protokol yang berada dalam lapisan ini :

1. TCP (Trasmission Control Protocol) Protokol yang menyediakan layanan penuh


lapisan transport untuk aplikasi.
2. UDP (User Datagram Protocol) Protokol connectionless dan proses-to-procces
yang hanya menambahkan alamat port, cheksum error control dan panjang informasi data pada
layer di atasnya.

3) NETWORK LAYER

Lapisan ke-3 ini berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header
untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan
menggunakan router dan switch layer-3.

Protokol yang berada dalam lapisan ini :

1. IP (Internetworking Protocol) Mekanisme transmisi yang digunakan untuk


menstransportasikan data dalam-dalam paket yang disebut datagram.
2. ARP (Address Resulotion Protocol) Protokol yang digunakan untuk mengetahui
alamat IP berdasarkan alamat fisik dari sebuah komputer.
3. RARP (Reverse Address Resulotion Protocol) Protokol yang digunakan untuk
mengetahui alamat fisik melalui IP komputer.
4. ICMP (Internet Control Message Protocol) Mekanisme yang digunakan oleh
sejumlah host untuk mengirim notifikasi datagram yang mengalami masalah pada hostnya.
5. IGMP (Internet Group Message Protocol) Protokol yang digunakan untuk memberi fasilitas
message yang simultan kepada group penerima.

2) DATA LINK LAYER

Lapisan ke-2 ini berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan
menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan,
flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address
(MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge,

6
repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua
level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control
(MAC). Protokol yang berada dalam lapisan ini :

1. PPP (Point to Point Protocol) Protokol yang digunakan untuk point to point pada
suatu jaringan.
2. SLIP (Serial Line Internet Protocol) Protokol yang digunakan untuk
menyambung serial.

1) PHYSICAL LAYER

Lapisan ke-1 ini berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode
pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring),
topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network
Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.

Protokol yang berada dalam lapisan ini :

Tidak mempunyai protokol yan spesifik di layer ini, bertanggung jawab atas proses data
menjadi bit dan mentransfernya melalui media, seperti kabel, dan menjaga koneksi fisik antar
sistem, pada layer ini hanya mengirimkan bit bit data.

C. Pengertian Physical Layer


Physical layer adalah layer OSI yang terletak di paling bawah. Physical layer bertugas
mendefinisikan media transmisi jaringan ke media fisik serta membawa sinyal ke layer yang
lebih tinggi. Phyical layer memberikan hal berikut :

1. Data encoding (bagaimana merepresentasikan binari 1, menerima dan


mengelola bit)
2. Physical medium attachment (mengakomodasi kemungkinan dalam
berkomunikasi dengan media tertentu)
3. Transmission technique (transmisi digital atau analog)
4. Physical medium transmission (mentransmisikan bits sebagai electrical atau
optical signal ke media fisik)

Troubleshooting pada jaringan

Kebanyakan masalah network boleh diselesaikan dengan menganalisis network


communication pada 4 layer yang pertama. Physical, Data Link, Network & Transportation

7
Network troubleshooter sepatutnya bermula dari bawah (physical layer) dan ke atas.
Contoh :

a. Physical layer (Cek kabel bersambung normal tidak, tercabut, putus, power outage)
b. Data Link layer (Cek host boleh cari MAC address yang diperlukan untuk antar frame)
c. Network layer (Cek router boleh forward daripada network interface)
d. Transportation layer (Cek port number yang dipakai untuk servis tersebut betul ke tidak)

D. Bagian-Bagian Physical Layer


a) ADSL (Asymmetric Digital Subcriber Lines)

ADSL merupakan perkembangan selanjutnya dari HDSL. Seperti namanya, ADSL


mentransmisikan data secara asimetrik, yaitu kapasitas transmisinya berbeda antara saat
downstream (dari jaringan ke pelanggan) dan saat upstream (dari pelanggan ke jaringan).
Kapasitas downstream lebih tinggi daripada kapasitas upstream. Ada beberapa alasan
mengenai transmisi datanya yang asimetrik, antara lainkarena kebutuhan kapasitas
transmisinya,sifat saluran transmisi, dan sisi aplikasinya.Kebutuhan kapasitas yang tidak perlu
sama dapat dilihat dari kebiasaan yang ada sampai saat ini, yaitu biasanya para pelanggan
(misalnya pelanggan layanan Internet) hanya memerlukan pengambilan data (download) dari
penyedia informasi. Jika informasi yang diambil tersebut berupa informasi multimedia (atau
apapun yang memiliki ukuran data yang relatif besar), seharusnya diperlukan saluran
transportasi dengan kapasitas yang besar untuk keperluandownload tersebut. Di sisi lain,
pelanggan jarang sekali melakukan pengiriman data ke jaringan (upload). Jika dilakukan,
biasanya hanya

Untuk ADSL konvensional, rata-rata laju downstream dimulai pada 256 kbit/s dan
umumnya dapat mencapai 8 Mbit/s pada jarak 1,5 km (5000 ft) dari kantor sentral yang
dilengkapi DSLAM atau remote terminal. Rata-rata laju upstream dimulai pada 64 kbit/s dan
umumnya dapat mencapai 256 kbit/s dan kadang dapat pula melaju sampai 1024 kbit/s. Nama
ADSL Lite biasanya digunakan untuk versi yang lebih lambat.

b) SDSL

SDSL akan banyak dibutuhkan pada aplikasi yang memerlukan akses simetris dan karena
itudapat dikatakan bahwa layanan SDSL adalah komplementari dari aplikasi ADSL. Hal yang
perlu diperhatikan bahwa jangkauan dari SDSL tidak akan melebihi 3000 m, di mana pada
jarak tersebut ADSL mampu mencapai bit rate 6 Mbps.

8
Keuntungan :

Bandwidth yang disalurkan simetrik dalam artian kecepatan upload dan download sama
sesuai paket layanan yang pelanggan pilih sebelumnya.

Delay rendah

Tidak tergantung dan tidak mengganggu pada saluran telepon yang ada

System point to point antara ISP dengan pelanggan, sehingga secara teknis bandwidth
terbagi (ini juga tergantung kebijakan dari ISPnya).

Kelemahan :

Jika tidak menggunakan sistem anti petir yang baik maka akan boros modem ( terkena
petir terus)

Modemnya lebih mahal dari modem ADSL.

c) HOTSPOT

Hotspot adalah lokasi dimana user dapat mengakses melalui mobile computer (seperti
laptop atau PDA) tanpa mengguakan koneksi kabel dengan tujuan suatu jarigan seperti internet.
Jaringan nirkabel menggunakan radio frekuensi untuk melakukan komunikasi antara perangkat
komputer dengan akses point dimana pada dasarnya berupa penerima dua arah yang bekerja
pada frekuensi 2.4 GHz (802.11b, 802.11g) dan 5.4 GHz (802.11a)

Pada umumnya peralatan wifi hotspot menggunakan standarisasi IEEE 802.11b atau
IEEE 802.11g dengan menggunakan beberapa level keamanan seperti WEP dan/atau WPA.
Perangkat laptop sudah banyak yang dilengkapi dengan adapter IEEE 802.11b atau IEEE
802.11g. Akan tetapi dapat juga digunakan peralatan wireless dalam bentuk PCMCIA atau
USB.
Daerah hotspot di PENS saat ini adalah gedung D3, gedung D4 dan ruang manajemen PENS.

Tujuan Membangun Hotspot :

1. Turut serta dalam pengembangan internet murah di masyarakat.

2. Membangun komunitas yang sadar akan kehadiran teknologi informasi dan internet.

9
3. Sharing informasi dilingkungan RT/RW atau Komplek perumahan sehingga
masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan disekitarnya.

4. Mempromosikan setiap kegiatan masyarakat RT/RW ke Internet sehingga komunitas


tersebut dapat lebih di kenal dan bisa dijadikan sarana untuk melakukan bisnis internet.

Peralatan Yang Dibutuhkan Client :

Setiap warga yang ingin bergabung dalam komunitas hotspot ini maka peralatan yang
dibutuhkan adalah :

- PC Desktop/Notebook.
- Kartu Wireless ( untuk komputer/Notebook yang belum memilki Card Wireless/WiFi)
- Antena Wifi Yagi, Panel, Grid, dll.
- Akses Point (AP/Radio).

Tipe Hotspot

Ada beberapa jenis area bersinyal yang biasa digunakan, yaitu :

Hotspot (Area besinyal) gratis sebagai tambahan pelanggan umum biasanya dioperasikan
di hotel, di lobi hotel, di ruang konferensi, kedai kopi, atau di kafe. Kadang area besinyal jenis
ini merupakan instalasi semi permanen, di acara pameren komputer atau konferensi / seminar
komputer.

Hotspot (Area bersinyal) yang dibayar langsung ke pemilik gedung, biasanya di ruangan
hotel, restoran, atau kedai kopi. Tidak semua hotel mampu memberikan servis wi-fi gratis.
Mereka mengambil kebijakan untuk memberikan servis berbayar kepada pengguna area
besinyal untuk menalangi biayaleased line atau tak terbatas (unlimited) ADSL ke Internet.

Hotspot (Area bersinyal) berbayar ke operator area besinyal wi-fi, misalnya Boingo,
iPASS. Operator area besinyal wi-fi ini merupakan jaringan internasional yang global dengan
banyak sekali pengguna yang berpindah tempat (mobile) secara internasional. Jenis area
besinyal ini biasanya akan lebih menarik bagi mereka yang memiliki banyak pengguna yang
datang dari mancanegara.

Tentunya sebuah Hotspot dapat merupakan gabungan dari beberapa tipe area besinyal
menjadi satu kesatuan, tidak harus menyediakan hanya satu tipe saja. Jadi bisa saja, area
besinyal berbayar ke pemilik gedung dan berbayar ke operator area besinyal wi-fi dioperasikan
pada sebuah area besinyal.

10
d) WIFI

Wifi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity yaitu sebuah media penghantar
komunikasi data tanpa kabel yang bisa digunakan untuk komunikasi atau mentransfer program
dan data dengan kemampuan yang sangat cepat. Kenapa bisa cepat? Karena media
penghantarnya menggunakan sinyal radio yang bekerja pada frekwensi tertentu. Mungkin
istilah wifi banyak dikenal oleh masyarakat sebagai media untuk internet saja, namun
sebenarnya bisa juga difungsikan sebagai jaringan tanpa kabel (nirkabel) seperti di perusahaan-
perusahaan besar dan juga di warnet. Jaringan nirkabel tersebut biasa diistilahkan dengan LAN
(local area network). Sehingga antara komputer dilokasi satu bisa saling berhubungan dengan
komputer lain yang letaknya berbeda.

Sedangkan untuk penggunaan internet, wifi memerlukan sebuah titik akses yang biasa
disebut dengan hotspot untuk menghubungkan dan mengontrol antara pengguna wifi dengan
jaringan internet pusat. Sebuah hotspot pada umumnya dilengkapi dengan password yang bisa
meminimalisasi siapa saja yang bisa menggunakan fasilitas tersebut. Ini sering digunakan oleh
pengguna rumahan, restoran, swalayan, café dan hotel. Namun ada juga hotspot yang tidak
diberi password, sehingga siapa saja boleh menggunakan fasilitas tersebut. Misalnya taman
hiburan dan stadion. Sebagai contoh di surabaya yaitu taman Sulawesi.

Untuk masalah frekuensi kerja dari sebuah berdasarkan standard dari IEEE (Electrical
and Electronis Engineers), itu dibagi menjadi empat bagian yaitu :

1. 802.11b 11 Mb/s 2.4 GHz B

2. 802.11a 54 Mb/s 5 GHz A

3. 802.11g 54 Mb/s 2.4 GHz b, g

11
4. 802.11n 100 Mb/s 2.4 GHz b, g, n

Jenis “b” merupakan produk Wi-Fi yang pertama. Sedangkan type “g” dan “n” adalah
salah satu produk yang memiliki penjualan palingbanyak diminati masyarakat pada sekitar
tahun2005.

Berdasarkan bentuk fisiknya, wi-fi dibedakan menjadi dua yaitu :

- Bentuk PCI
- Bentuk USB

Jenis PCI biasanya digunakan pada sebuah PC (personal computer), sedangkan untuk jenis
usb penggunaannya lebih portabel bisa untuk laptop ataupun PC. Hal ini dikarenakan didesain
dengan jenis colokan USB. Sehingga lebih memudahkan pengguna.

Kelebihan dari menggunakan wifi yaitu lebih portable, artinya kita tidak repot dengan
memikirkan kabel penghubung ke hotspot. Dan juga, akses transfer data lebih cepat (ini bisa
diperoleh jika peralatan kita masih dalam jangkauan pusat hotspot. Namun ada juga kelemahan
dari wi-fi ini, yaitu sering di hack (dibobol) oleh orang lain.

E. Medium Access Control


Pengertian Medium Access Control (MAC)

Media Access Control adalah sebuah metode untuk mentransmisikan sinyal yang dimiliki
oleh node-node yang terhubung ke jaringan tanpa terjadi konflik. (sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Media_Access_Control

Medium Acces Control menjelaskan tentang pentingnya dilakukan mekanisme control


atas pemakaian saluran komunikasi oleh beberapa node yang hendak melakukan transmisi /
pengiriman data.

Control dimaksudkan agar tidak terjadi benturan (collision) diantara data-data yang
dikirimkan oleh beberapa node yang hendak melakukan transmisi.

Fungsi Medium Access Control (MAC)

a. Media akses kontrol

b. Error detection

c. station addressing

12
1. CHANNEL ALLOCATION LAN

Channel Allocation Lan menggunakan konsep multi access channel (broadcast). Channel
allocation LAN ini terdiri dari 2 jenis, yaitu :

a. Static Allocation.

b. Dynamic Allocation.

2. STATIC ALLOCATION LAN

Static alloaction lan merupakan cara tradisional dalam mengalokasikan sebuah saluran
misalnya kabel telepon dengan banyak pengguna. Menggunakan Frequency Division
Multiplexing (FDM). Dengan FDM akan bandwith dibagi menjadi N bagian yang sama di
mana setiap pemakai memiliki frekuensi band sendiri, tanpa ada interferensi. Alokasi ini dibagi
berdasarkan waktu interval-interval diskrit dan algoritma, round robin (mengijinkan setiap
mesin untuk mlakukan broadcast hanya bila slot waktunya sudah diterima). Alokasi ini juga
sering menyianyiakan kapasitas saluran, karena itu sebagian besar sistem cenderung
mengalokasi salurannya secara dinamik.

3. DYNAMIC ALLOCATION LAN

Metode ini dapat dibagi menjadi tersentralisasi ataupun terdesentralisasi. Tersentralisasi


karena terdapat sebuah entity tunggal, misalnya unit bus pengatur, yang menentukan siapa
giliran berikutnya. Sehingga pengiriman paket ini bisa dilakukan setelah menerima giliran dan
membuat keputusan yang berkaitan dengan algoritma internal.

Sedangkan desentralisasi, tidak terdapat entity sentral, setiap mesin harus dapat
menentukan dirinya sendidikapan bisa atau tidaknya mengirim.

13
Dalam DynamicAllocation ini terdapat beberapa asumsi yang digunakan, berikut adalah
asumsi asumsi yang digunakan :

1. Station model

Model terdiri dari n buah stasiun yang independent (komputer telepon alat
komunikasi pribadi, dll) yang masing-masing memiliki program dan pengguna yang
menghasilkan frame untuk trasmisi, stasiun akan diblokir dan tidak melakukan apapun
juga sampai frame tersebut berhasil ditrasmisikan.

2. Asumsi saluran tunggal

Saluran tersedia hanya satu bagi semua jenis komunikasi, semua stasiun dapat
mentrasmisikan melalui saluran tersebut dan semua dapat menerima melalui saluran itu
juga.

3. Collision Assumption

Bila dua buah frame ditrasmisikan secara bersama, keduaanya bertumpah tindih
waktunya (tabrakan/collision) dan akan menyebabkan signal yang rusak. Semua stasiun
dapat mendeteksi tabrakan. Frame yang bertabrakan harus ditranmisikan ulang.

4. Carrier Sense

Stasiun dapat mengetahui bahwa suatu saluran sedang dipakai sebelum


mencoba menggunakannya, bila saluran sedang sibuk maka tidak akan ada stasiun yang
akan mencoba menggunakannya sampai saluran tersebut berada dalam keadaan idle

5. No Carrier Sense

Stasiun tidak dapat merasakan keadaan suatu saluran sebelum menggunakanya.


Stasiun mencoba menggunakan trasmisi. Setelah beberapa saat kemudian stasiun akan
mengetahui apakah trasmisi tersebut berhasil atau gagal.

4. MULTIPLE ACCESS PROTOCOL

Multiple Access Protocol merupakan cara pengaksesan di mana waktu pengiriman setiap
user telah dijadwalkan sebelumnya untuk menghindari terjadinya tabrakan/collision paket data
apabila beberapa user mengakses suatu saluran pada saat yang sama. Pola aksesnya bersifat
broadcast (sebuah frame yang dikirimkan akan diterima oleh semua stasiun). Berikut adalah
beberapa contoh Multiple Access Protocol :

14
1. ALOHA

2. Carrier Sense Multiple Access Protocols

3. Collision-Free Protocols

4. Limited-Contention Protocols

5. Wavelength Division Multiple Access Protocols

6. Wireless LAN Protocols

5. METODE KONTROL MAC

Berikut adalah metode kontrol MAC :

a. Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection (CSMA/CD) : metode ini
digunakan di dalam jaringan Ethernet half-duplex (jaringan Ethernet full-duplex
menggunakan switched media ketimbang menggunakan shared media sehingga tidak
membutuhkan metode ini). CSMA/CD merupakan metode akses jaringan yang paling
populer digunakan di dalam jaringan lokal, jika dibandingkan dengan teknologi metode
akses jaringan lainnya. CSMA/CD didefinisikan dalam spesifikasi IEEE 802.3 yang
dirilis oleh Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE).

b. Carrier Sense Multiple Access with Collision Avoidance (CSMA/CA): metode ini
digunakan di dalam jaringan dengan teknologi AppleTalk dan beberapa bentuk jaringan
nirkabel (wireless network), seperti halnya IEEE 802.11a, IEEE 802.11b, serta IEEE
802.11g. Untuk AppleTalk, CSMA/CA didefinisikan dalam spesifikasi IEEE 802.3,
sementara untuk jaringan nirkabel didefinisikan dalam IEEE 802.11.

c. Token passing: metode ini digunakan di dalam jaringan dengan teknologi Token Ring
dan Fiber Distributed Data Interface (FDDI). Standar Token Ring didefinisikan di
dalam spesifikasi IEEE 802.5, sementara FDDI didefinisikan oleh American National
Standards Institute (ANSI).

d. Demand priority: digunakan di dalam jaringan dengan teknologi 100VG-AnyLAN


dan didefinisikan dalam standar IEEE 802.12.

15
16
BAB III
KESIMPULAN

KEISMPULAN
Layer OSI adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan
International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. Dari ketujuh
layer tersebut mempunyai 2 tingkatan layer, yaitu :
1. Lower Layer, meliputi : Physical Layer, Data Link Layer, Network Layer dan
Transport

Layer.
2. Upper Layer, meliputi : Session Layer, Presentation Layer dan Application Layer.

17

Anda mungkin juga menyukai