https://www.google.co.id/search?biw=1301&bih=653&tbm=isch&sa=1&q=kbbi.kemdikbud
.+edisi+lima&oq=kbbi.kemdikbud.+edisi+lima&gs_
1. Gawai
Sebelum kata gawai muncul, masyarakat Indonesia sangat tak asing dengan
kata gadget. Kata gadget mulanya digunakan untuk menggambarkan sebuah perangkat
elektronik, termasuk tablet, ponsel, laptop, dan yang lainnya yang termasuk dalam alat
atau perkakas elektronik.
2. Tetikus
Sejak diperkenalkan pada tahun 1970 oleh Douglas Engelbart, alat piranti penunjuk
diberi nama mouse kemudian digantikan menjadi tetikus dalam KBBI edisi kelima.
3. Warganet
Awalnya, berasal dari kata Netizen yang berarti Internet dan Citizen yang bermakna
warga atau penghuni dunia internet.
4. Pranala
Kata pranala menggantikan penggunaan kata hyperlink atau link, yang merupakan
kata yang sering digunakan di bidang IT.
5. Daring dan Luring
Kata daring menggantikan penggunaan kata online. Daring juga akronim dari dalam
jaringan. Sedangkan Luring adalah akronim dari luar jaringan muncul untuk
menggantikan kata offline.
6. Swafoto
Penggunaan kata selfie yang sangat akrab di telinga warganet ini digantikan dengan
kata swafoto. Swafoto sendiri memiliki arti menggambil gambar atau foto dengan
usaha sendiri.
7. Peladen
Kata server yang mulanya diartikan sebagai media penyimpanan data digantikan
dengan kata peladen.
8. Komedi Tunggal
Bentuk komedi yang disajikan dengan apik sedang menjadi tren saat ini adalah Stand
Up Comedy. Namun digantikan dengan penggunaan frase komedi tunggal.
9. Saltik
Kata saltik juga merupakan akronim, yang berarti salah ketik.
10. Derau
Kata derau menggantikan kata Noise yang berarti ribut atau suara yang tidak
diperlukan dalam satu rekaman suara atau video.
11. Pratayang
Kata pratayang akan digunakan menggantikan kata preview.
12. Portofon
Istilah Handy Talkie (HT) dalam bahasa Indonesia digantikan dengan Portofon.
13. Narahubung
Frasa contact person digantikan dengan kata narahubung
14. Pelantang
Kata ini digunakan untuk menggantikan kata microphone.
15. Hoaks dan meme. Hoaks berasal dari kata hoax dalam bahasa Inggris. Dalam KBBI,
keduanya bisa menjadi kata sifat (adjective) tapi juga bisa menjadi kata benda (nomina).
Hoaks menjadi kata sifat bermakna tidak benar, bohong. Sedangkan hoaks menjadi
nomina bermakna berita bohong. Sedangkan meme memiliki dua makna, yaitu; (i) ide
atau prilaku aneh atau lucu yang menyebar dari satu orang ke orang lain dalam sebuah
budaya. (ii) meme juga berarti cuplikan gambar, film, atau gambar yang dibuat sendiri
dengan bentuk yang lucu, lalu diselipin kata kata humor dengan tujuan untuk
menghibur.
Masuknya beberapa kosakata baru dari bahasa asing seperti dalam contoh di atas terjadi
seiring perkembangan teknologi informasi dan ilmu pengetahuan saat ini. Sebagian sumber
pengetahuan teknologi berasal dari barat dan menggunakan bahasa asing. Fenomena ini sulit
untuk dihindari. Menurut Sunaryo seorang pakar bahasa, tanpa adanya bahasa (termasuk
bahasa Indonesia) iptek tidak dapat tumbuh dan berkembang. Perkembangan bahasa,
khususnya bahasa Indonesia harus mampu beriringan dengan perkembangan teknologi. Jika
tidak sejalan, niscaya bahasa Indonesia akan terkikis oleh maraknya gempuran penggunaan
kata-kata asing. Saat ini, masyarakat Indonesia cukup banyak menggunakan kata-kata yang
diambil dari bahasa asing dalam berkomunikasi sehari-hari. Kata-kata tersebut dapat dijumpai
diberbagai situasi dan kondisi.
Meskipun demikian, jangan sampai arus deras masuknya bahasa asing akan
meminggirkan bahasa Indonesia yang merupakan bahasa resmi dalam percakapan dan
komunikasi sehari-hari. Oleh sebab itu, perlu kesadaran dan kepedulian dari masyarakat dan
juga pemerintah untuk selalu menjaga dan tetap melestarikan penggunaan bahasa Indonesia
secara baik dan benar, tanpa harus menafikan atau anti terhadap penggunaan istilah asing.