Anda di halaman 1dari 2

Heri Supriyanto

5216201009
Tugas 1

Pengintegrasian sistem informasi merupakan salah satu konsep kunci dari sistem Informasi
Manajemen. Sistem Integrasi merupakan kemampuan teknis perusahaan untuk menghubungkan
sistem informasi pada rantai pasok perusahaan sebagai alat informasi koordinasi proses bisnis yang
digunakan bersama atau dilakukan dengan pihak luar seperti pelanggan dan pemasok (Pei-Fang
Hsu, 2013). Terdapat dua komponen penting dalam sistem integrasi yaitu sistem integrasi
informasi dan koordinasi proses bisnis. Sistem Integrasi mengacu pada penciptaan hubungan yang
lebih erat antara sistem informasi dan database berbasis komputer yang berbeda sedangkan
Koordinasi proses bisnis menunjukkan sejauh mana proses bisnis dua perusahaan dikoordinasikan
dengan baik dan distandarisasi melalui sistem informasi (H. Barki et al., 2005; G. Truman, 2000).
Enterprise resources planning (ERP) adalah paket perangkat lunak komersial besar yang
membakukan proses bisnis dan mengintegrasikan data bisnis ke seluruh organisasi (D. Strong et
al., 2010). Sistem ini menyusun dan mengatur data bisnis perusahaan menjadi terintegrasi dan
mengubah data menjadi informasi bermanfaat yang mendukung keputusan bisnis. Nilai Bisnis
ERP dapat dikategorikan menjadi tiga aspek, intangible, operational, and financial. Pada tingkat
Intangible, (Mabert et al., 2000) menyantakan bahwa perbaikan paling banyak setelah
menggunakan ERP berada di area intangible seperti peningkatan interaksi di seluruh perusahaan,
waktu respon yang lebih cepat untuk mendapatkan informasi, integrasi proses bisnis, dan
ketersediaan dan kualitas informasi. Pada tingkat Operational, (Banker et al., 2006). menemukan
bahwa sistem ERP memiliki dampak positif pada kinerja pabrik termasuk kualitas produk, waktu
produk ke pasar, dan efisiensi pabrik. Sedangkan Pada level financial, (Hitt et all., 2002)
membandingkan data dari 350 pengguna ERP dan non pengguna menemukan bahwa pengguna
ERP menunjukkan hasil kinerja yang positif namun tidak konsisten terhadap produktivitas,
profitabilitas, dan ukuran nilai pasar.
Selain itu, Enterprise Architecture (EA) dilakukan untuk memahami implikasinya, dan
mengeksplorasi hubungan antara dimensi bisnis dan teknologi informasi (TI) untuk mengelola
informasi tentang kebutuhan klien (Jallow et all., 2017). (Pearlson & Saunders, 2012)
menunjukkan bahwa organisasi menggunakan EA untuk menentukan bagaimana teknologi
informasi akan mendukung proses bisnis. Demikian pula, (Ross et al. 2006) mengamati bahwa EA
menyertakan elemen umum: (i) Core Business Processes: proses perusahaan yang menyediakan
kemampuan yang diperlukan untuk menjalankan model operasi untuk menciptakan produk dan
layanan, (ii) Shared data: data yang diperlukan untuk pelaksanaan proyek. Data ini dapat dibagi
ke seluruh unit fungsional perusahaan, (iii) Linking And Automation Technologies: mencakup
perangkat lunak, perangkat keras, dan jaringan, dan (iv) Key Customers: kelompok pelanggan
yang akan dilayani oleh EA saat diimplementasikan ke dalam infrastruktur dan sistem TI.
Kerangka kerja EA yang menggunakan model dan standar untuk merancang arsitektur.
Dua kerangka utama adalah: Zachman Framework dan TOGAF (Kerangka Arsitektur Grup
Terbuka). Zachman Framework: mendefinisikan kebutuhan arsitektur dengan memberikan
pandangan luas yang membantu memandu analisis tampilan mendetail. Perspektifnya berkisar dari
lingkup perusahaan hingga model kritisnya dan, akhirnya, hingga representasi data, program,
jaringan, keamanan, dan sebagainya yang sangat rinci. TOGAF: sebagai kerangka arsitektur,
TOGAF digunakan sebagai Architecture Development Method (ADM), yang digunakan untuk
mendefinisikan kebutuhan bisnis dan mengembangkan arsitektur yang memenuhi persyaratan
tersebut. TOGAF mendukung desain semua jenis arsitektur: arsitektur bisnis, arsitektur aplikasi,
arsitektur data dan teknologi.
Daftar Pustaka

D. Strong, O. Volkoff., 2010. Understanding organization-enterprise system fit: a path to


theorizingtheinformation technologyartifact, MISQuarterly34 (4) 731–756.
G. Truman., 2000. Integrationinelectronic exchangeenvironments, Journalof Management
Information Systems 17 (1) 209–244.
H. Barki, A. Pinsonneault., 2005. A model of organizational integration, implementation
effort, and performance, Organization Science 16 (2) 165–179.
L. Hitt, D. Wu, X. Zhou, Investment in enterprise resource planning: business impact and
productivity measures, Journal of Management Information Systems 19 (1) (2002) 71–98.
Pearlson, K. E., & Saunders, C. S. 2012. Managing & using information systems: A strategic
approach (5th ed.). New Jersey: Wiley.
Pei-Fang Hsu., 2013. Integrating ERP and e-business: Resource complementarity in business value
creation, Decision Support Systems xxx (2013) xxx–xxx.
Jallow, A K.,, Demian P, Anumba C. J, Baldwin N. 2017. A. An enterprise architecture framework
for electronic requirements information management. International Journal of Information
Management 37 (2017) 455–472.
R. Banker, I.R. Bardhan, H. Chang, S. Lin., 2006. Plant information systems, manufacturing
capabilities, and plant performance, MIS Quarterly 30 (2) 315–337.
Ross, J. W., Weill, P., & Robertson, D. 2006. Enterprise architecture as strategy: Creating a
foundation for business execution. Boston: Harvard Business Review Press.
V.A. Mabert, A. Soni.,2003. The impact of organization size on enterprise resourceplanning (ERP)
implementations in the US manufacturing sector, International Journal of Management
Science 31 (3) 235–246.

Anda mungkin juga menyukai