Anda di halaman 1dari 5

Statika adalah salah satu cabang dari mekanika teknik yang berhubungan dengan analisis gaya-

gaya yang bekerja pada sistem struktur yang dalam keadaan diam/statis dan setimbang. Gaya-
gaya yang dimaksud disini pada umumnya termasuk gaya itu sendiri dan juga momen. Di dalam
statika, sistem struktur diidealisasikan/dianggap sangat kaku sehingga pengaruh dari lendutan
tidak diperhatikan. Ilmu statika umumnya merupakan salah satu mata kuliah bidang teknik
pertama yang diberikan di level universitas. Prinsip-prinsip yang dipelajari dalam statika cukup
mendasar dan mudah dipahami, hanya memerlukan sedikit dari hukum-hukum fisika mekanika
dan matematika dasar. Akan tetapi, karena bidang teknik adalah bidang yang mengaplikasikan
teori ke dalam dunia praktis, banyak penyederhanaan yang harus dilakukan sebelum
suatu struktur bisa dianalisis dengan ilmu statika. Ini yang kadang membuat statika sulit untuk
dipahami oleh sebagian orang. Elemen-elemen struktur yang dibahas dalam statika sudah
berupa model dari bangunan fisik. Sedangkan pemodelan itu sendiri tidak secara terinci dibahas
dalam statika, karena memerlukan tingkat pengetahuan yang lebih tinggi dan juga pengalaman.
Perlu ditekankan disini bahwa meskipun dalam statika hanya membahas hal-hal yang relatif
mudah, bukan berarti pengetahuan yang didapat disini tidak ada pengaplikasiannya di dunia
kerja. Banyak struktur-struktur penting yang telah berhasil dibangun dan beroperasi hanya
dengan mengunakan prinsip-prinsip statika. Gambar-gambar berikut adalah contoh-contoh
struktur jembatan yang didesain dengan menggunakan konsep-konsep dasar yang pelajari dalam
statika.
Jembatan sedernahana menggunakan konsep balok diatas dua tumpuan.

Metode konstruksi kantilever untuk jembatan.


Konsep dasar dari statika adalah kesetimbangan gaya-gaya yang bekerja pada suatu struktur.
Artinya semua gaya-gaya yang bekerja pada suatu struktur adalah dalam keadaan setimbang,
baik struktur itu ditinjau secara keseluruhan maupun sebagian. Jadi hukum Newton ketiga,
yaitu jika ada aksi maka akan diimbangi oleh reaksi. Artinya jumlah gaya-gaya yang bekerja
adalah nol. Berikut akan kita coba bahas hal-hal penting di dalam statika seperti gaya,
momen, free-body diagram.
Gaya
Gaya secara sederhana bisa dikatakan sebagai suatu tarikan atau dorongan terhadap sebuah
objek. Jadi kalau kamu menarik tambang yang diikatkan ke sebuah pohon, berarti kamu
memberi gaya yang berupa tarikan terhadap pohon tersebut. Tergantung besarnya pohon dan
juga gaya tarik yang kamu berikan, pohon itu bisa roboh, miring atau sama sekali tidak
bergeming. Jadi jelas disini bahwa gaya (tarikan atau dorongan/tekanan) tidak selalu
menyebabkan objek yang dikenakan bergerak/berubah lokasi. Untuk yang dorongan bisa
dicontohkan dengan mobil yang sedang berada di atas jembatan. Mobil itu akan berusaha
mendorong/menekan jembatan ke bawah. Besarnya dorongan oleh mobil terhadap jembatan
dalam hal ini adalah sebesar berat dari mobil tersebut karna gaya berat bekerja ke arah bawah.
Kalau jembatan didesain secara benar harusnya jembatan tersebut sanggup menahan gaya akibat
mobil tersebut. Secara ringkas gaya adalah sebuah besaran yang bertendensi
mendorong/merubah bentuk objek yang dikenakan dalam arah gaya tersebut bekerja. Bukan
berarti objek yang dikenakan gaya akan berubah bentuk atau bergerak.
Gaya adalah sebuah besaran vektor, yang secara umum artinya sebuah besaran yang tidak hanya
bergantung pada besarnya saja, tapi juga arahnya. Untuk gaya, selain dua hal di atas juga
bergantung pada titik bekerjanya. Jadi gaya mempunyai tiga karakteristik, yaitu besarnya,
arahnya dan juga titik/lokasi bekerjanya yang biasanya direpresentasikan garis bertanda panah
seperti terlihat pada gambar dibawah ini. Titik aplikasi bisa direpresentasikan oleh pangkal atau
ujung/kepala dari gambar anak panah.

Artinya jika satu atau lebih dari tiga karakteristik ini dirubah, maka efeknya terhadap objek yang
dikenakan gaya tersebut akan berubah juga. Besarnya gaya jelas pengaruhnya. Sebagai contoh,
kalau kita berusaha mendorong mobil yang relative besar sendirian, kemungkinan besar mobil
tidak bergerak karena gaya yang kita berikan ke mobil tidak cukup besar. Tetapi jika kita minta
bantuan dua orang lagi untuk membantu mendorong mobil, maka besar kemungkinan mobil
bisa didorong oleh tiga orang tersebut karena gaya yang ditimbulkan oleh ketiga orang tersebut
lebih besar dibandingkan dengan gaya yang dihasilkan oleh satu orang. Arah dari gaya jelas
mempunyai efek terhadap benda yang dikenai gaya tersebut seperti terlihat pada gambar
dibawah ini dimana sebuah gaya diaplikasikan terhadap sebuah peti dalam dua arah berbeda,
horisontal dan vertikal. Walaupun kedua gaya tersebut mempunyai besar dan titik aplikasi yang
sama, akan tetapi reaksi peti tersebut terhadap gaya horisontal akan berbeda jika dibandingkan
dengan reaksi terhadap gaya vertikal.
Sedangkan titik aplikasi bisa di gambarkan sebagai berikut dimana sebuah jembatan
sederhana yang didukung oleh tumpuan kiri dan tumpuan kanan. Jika gaya yang bekerja
posisinya dekat dengan tumpuan yang sebelah kiri (gaya direpresentasikan oleh garis penuh)
maka kita dapat merasakan bahwa tumpuan yang kiri akan menerima gaya yang lebih besar dari
tumpuan yang sebelah kanan. Sebaliknya jika gaya yang bekerja dekat dengan tumpuan yang
sebelah kanan (gaya direpresentasikan oleh garis putus-putus) maka tumpuan sebelah kanan
yang akan menerima gaya yang lebih besar. Disini terlihat bagaimana merubah titik aplikasi dari
gaya merubah reaksi yang terjadi dari sistem struktur.
Momen
Momen adalah besarnya tendensi dari suatu gaya untuk memutar suatu objek/benda terhadap
suatu titik. Dalam bentuk skalar, besarnya momen adalah gaya dikali lengan momen yang
merupakan jarak tegak lurus antara titik yang ditinjau dan garis kerja gayanya. Gambar berikut
mengilustrasikan sebuah moment.

Jadi besarnya momen tergantung pada dua faktor, yaitu lengan momen dan gaya yang bekerja.
Jika gaya yang bekerja besarnya tetap, maka besarnya momen akan berbanding lurus dengan
lengan momen. Lengan momen besar, maka momen yang dihasilkan juga besar dan sebaliknya.

Jadi jelas di sini bahwa dalam statika kita mempelajari analisis gaya-gaya, baik gaya-gaya yang
bekerja maupun gaya-gaya dalam. Untuk menggeluti bidang teknik pada umumnya dan bidang
tehnik sipil pada khususnya memerlukan latar belakang yang kuat dalam bidang fisika mekanika
dan juga matematika. Selain itu juga diperlukan kreativitas yang tinggi sehingga memecahkan
persoalan dan juga menghasilkan inovasi-inovasi dan/penemuan yang bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai