Oksigen Panas
Bahan Bakar
Berdasarkan teori segitiga api, suatu api kebakaran bisa terjadi, diperlukan
sejumlah oksigen. Suplai oksigen dari kebanyakan kebakaran dari udara
disekitarnya. Namun teori segiiga api hanya berlaku untuk bahan bakar berupa gas,
sedang bahan bakar berupa cair dan padat diperlukan sumber energi atau panas
untuk merubah fase dari cair atau padat menjadi gas.
Non Thermal
Heat (Asap + Gas)
Fuel Panas
Oksigen
Temperatur
Bahan Bakar
Bahan Pengoksidasi
Pada saat proses pembakaran dari gabungan ketiga unsur tadi terjadi juga
gas-gas lainnya seperti H2S1, NH3, HCN (sesuai dengan benda yang terbakar). Hasil
reaksi yang penting adalah atom bebas O dan H yang dikenal sebagai atom-atom
radikal. Keduanya membentuk Hydoksida Radikal (OH) dua molekul OH bisa pecah
menjadi H2 dan O.
Atom radikal O ini akan memberikan umpan terhadap rantai reaksi kimia dan
membentuk api menjadi lebih besar lagi.
Proses pembakaran terdiri dari 2 cara :
1. Dengan penyalaan (termasuk peledakan)
2. Permukaan membara yang menimbulkan bara (tidak menyala), seperti rokok, arang,
dll
Hydrogen : 4% - 75%
Bensin : 1% - 7%
LPG : 2% - 8%
Minyak Tanah : 1% - 8%
II. Istilah-istilah
A. Titik Nyala (Flash Point)
Suhu terendah dimana suatu zat (bahan bakar), cukup mengeluarkan
uap dan menyala (terbakar sekejap) bila diberi sumber panas yang cukup.
Titik Nyala antara suatu zat dengan zat lainnya berbeda-beda, seperti
contoh :
Bensin : -38 °F
Minyak Tanah : 110 – 130 °F
Minyak solar (diesel) : 125 – 150 °F
Dengan teori itu maka apabila salah satu unsur dari segitiga api
tersebut tidak berada pada persyaratan yang cukup, maka api tidak akan
terjadi. Bahan yang dapat terbakar jenisnya dapat berupa bahan padat, cair
maupun gas. Sifat penyalaan dari jenis-jenis bahan tadi terdapat perbedaan,
yaitu gas lebih mudah terbakar dibandingkan dengan bahan cair maupun
padat, demikian juga bahan cair lebih mudah terbakar dibandingkan dengan
bahan padat, disini menggambarkan adanya tingkat suhu yang berbeda pada
setiap jenis bahan, hal ini disebabkan karena karakteristi yaang berbeda.
Unsur atau elemen pembentuk segitiga api adalah sebagai berikut :
a. Oksigen : di dalam udara mengandung oksigen sebesar 21%
b. Sumber panas
Panas atau sumber api yang dimaksud yang disini adalah energi yang
terbentuk dan cukup mampu untuk menimbulkan suatu proses
penyalaan/pembakaran dari campuran uap atau gas bahan bakar dengan
oksigen (udara) sesuai dengan karakteristik masing-masing media bahan
bakarnya.
Panas atau sumber api yang potensial untuk suatu penyalaan media
(bahan bakar) dan mengakibatkan terjadinya kebakaran antara lain :
Api terbuka
Nyala api yang tidak terlindungi seperti : api rokok, api las, kompor, lilin,
lampu minyak tanah, bunga api (spark), api dapur.
Listrik
- Bunga api listrik yang timbul karena hubungan singkat.
- Sambungan kabel yang kurang sempurna, sakelar, busi, las listrik dan
sebagainya.
- Alat pemanas seperti, heater, sstrika listrik, solder listrik an sebagainya.
Kabel instalasi alat listrik yang dibebani berlebihan (overhead).
- Petir/kilat dan listrik statis akibat dari adanya perbedaan potensial antara
muatan positif an negatif.
Reaksi kimia
Percampuran 2 (dua) elemen yang berbeda dan bersifat reaktif, contoh
kalium permagnat dengan gliserin.
To be continue...