Anda di halaman 1dari 5

1.

2 DASAR TEORI

Dalam larutan ideal, semua komponen (pelarut dan zat terlarut) mengikuti
Hukum Roult pada seluruh selang konsentrasi. Dalam semua larutan encer yang
tak mempunyai interaksi kimia di antara komponen-komponennya, Hukum Roult
berlaku bagi pelarut, baik ideal maupun tak ideal. Tetapi Hukum Roult tak berlaku
pada zat terlarut pada larutan tak ideal encer. Perbedaan ini bersumber pada
kenyataan : molekul-molekul pelarut yang luar biasa banyaknya. Hal ini
menyebabkan lingkungan molekul terlarut sangat berbeda dalam lingkungan
pelarut murni. Zat terlarut dalam larutan tak ideal encer mengikuti Hukum Henry,
bukan Hukum Roult (Petrucci, 1987).
Bila dua cairan bercampur maka ruang diatasnya berisi uap kedua cairan
tersebut. Tekanan uap jenuh masing-masing komponen ( 𝑃1 ) diruang itu lebih
kecil dari pada tekanan uap jenuh cairan murni ( 𝑃10 ), karena permukaan larutan
diisi oleh dua jenis zat sehingga peluang tiap komponen untuk menguap
berkurang. Peluang itu setara dengan fraksi molnya masing-masing ( 𝑥1 )
(Syukri, 1999).
I–9
Etanol atau etil alkohol adalah alkohol yang sering digunakan dalam
kehidupan sehari-hari karena sifatya yang tidak beracun. Etanol adalah cairan
jernih yang mudah terbakar dengan titik didih pada 78,4oC dan titik beku pada -
112oC. Etanol tidak berwarna dan tidak berasa tapi memiliki bau yang khas.
Rumus molekul etanol adalah C2H5OH. Adapun sifat-sifat fisika etanol dapat
dilihat pada Tabel 1.4:

Tabel 1.4 Sifat-sifat fisika etanol


Berat Molekul 46, 07 g/gmol
Titik Didih & Lebur 78,4oC & -112oC
Densitas 0,7893 g/mL
Indeks Bias 1,36143 cP
Viskositas 20oC 1,17 cP
Panas Penguapan 200,6 kal/g
Merupakan cairan tidak berwarna
Dapat larut dalam air dan eter
Memiliki bau yang khas

I-2
I-3

Selain memiliki sifat-sifat fisika, etanol juga memiliki sifat-sifat kimia. Adapun
sifat-sifat kimia tersebut adalah :
1. Merupakan pelarut yang baik untuk senyawa organik
2. Mudah menguap dan mudah terbakar
3. Bila direaksikan dengan asam halida akan membentuk alkil halida dan air

CH3CH2 + CH = CH CH3CH2OCH = CH2 …(1.1)

4. Bila direaksikan dengan asam karboksilat akan membentuk ester dan air

CH3CH2OH + CH3COOH CH3COOCH2CH3 + H2O …(1.2)

5. Dihidrogenasi etanol menghasilkan asetaldehid


6. Mudah terbakar diudara sehingga menghasilkan lidah api (flame) yang
berwarna biru dan trasnparan dan membentuk H2O dan CO2
(Science lab, 2007).
Air memiliki rumus molekul H2O merupakan zat yang memiliki
penampilan fisik cair. Air adalah zat yang tidak berbau, dan tidak berwarna,
memiliki berat molekul 18,02 gram/mol. Air memiliki titik didih pada 100oC atau
212oF, dan memiliki tekanan uap sebesar 2,3 kPa pada 20oC. Air memiliki pH
netral yaitu 7, dan merupakan produk yang stabil (Science lab, 2005).
Larutan merupakan suatu campuran yang homogen dan dapat berwujud
padatan maupun cairan. Akan tetapi larutan yang paling umum dijumpai adalah
larutan cair. Dimana suatu zat tertentu dilarutkan dengan pelarut berwujud cairan
yang sesuai hingga konsentrasi tertentu (Sukma, 2015).
Larutan dikatakan ideal jika larutan tersebut mengikuti hukum Raoult
dalam bentuknya yang telah umum didefinisikan sebagai fugasitas dari tiap
komponen dengan larutan yang sama dengan hasil kali fugasitasnya dalam
keadaan murni pada temperatur dan tekanan yang sama seperti fraksi molnya
yakni:
I-4

Pi = Xi . Pio ... (1.3)

Keterangan: Pi = Tekanan uap parsial


Xi = Fraksi mol
Pi° = Tekanan uap murni
Sedangkan hubungan antara tekanan parsial dan suatu komposisinya dalam
larutan merupakan pendekatan dalam hal larutan yang mempunyai komponen
tekanan parsial kecil (Dogra, 1990).
Larutan ideal dua cairan, tekanan uap komponen-komponennya
berhubungan dengan komposisinya berdasarkan hukum Raoult. Tekanan uap
komponennya dirumuskan sebagai berikut:

PA= XA . PAo PB= XB . PBo ...(1.1)

Dengan PA menyatakan tekanan uap A murni dan PB menyatakan tekanan uap B


murni. Oleh karena itu, tekanan uap campuran total P adalah:

Pt= PA + PB= XA . PAo + XB . PBo


= PB + (PAo - PBo) XA ...(1.2)

Keterangan: Pt= Tekanan uap total


P= Tekanan uap jenuh
X= Fraksi mol
Po= Tekanan uap jenuh pelarut murni

Pasangan ini memperlihatkan bahwa tekanan uap total berubah secara linear
berdasarkan komposisinya (Atkins, 1999).

Tabel 1.1 Data Kesetimbangan Untuk Sistem Etanol – Air Pada 101,325 Kpa

(Geankoplis, 2003).
I-5

Tabel 1.2 Hubungan Densitas Etanol Pada Berbagai Suhu

(Perry, 1984).
I-6

Tabel 1.3 Hubungan Densitas Larutan Etanol-Akuades (20℃)

(Perry, 1984).

Anda mungkin juga menyukai