Anda di halaman 1dari 11

Klasifikasi Lampu

Lampu terdapat beragam jenis. Oleh karena itu pada materi ini, lampu
diklasifikasikan berdasarkan cara kerja, arah, lingkup, dan disrtibusi cahaya. Masing-
masing hasil pengelompokkan akan dibahas dibawah ini.

A. Berdasarkan Cara kerja

Berdasarkan cara kerjanya, lampu diklasifikasikan menjadi lima jenis,


yaitu sebagai berikut.

a. Lampu Pijar (Incandescent)

Gambar lampu pijar

Lampu pijar adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui


penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan
menghasilkan cahaya. Kaca yang menyelubungi filamen panas tersebut
menghalangi udara untuk berhubungan dengannya sehingga filamen tidak akan
langsung rusak akibat teroksidasi.

Penerapan lampu pijar pada ruangan

Lampu pijar dipasarkan dalam berbagai macam bentuk dan tersedia


untuk tegangan (voltase) kerja yang bervariasi dari mulai 1,25 volt hingga 300
volt. Energi listrik yang diperlukan lampu pijar untuk menghasilkan cahaya
yang terang lebih besar dibandingkan dengan sumber cahaya buatan lainnya
seperti lampu pendar dan diode cahaya, maka secara bertahap pada beberapa
negara peredaran lampu pijar mulai dibatasi.
Lampu pijar sebagai hiasan dinding pada kafe

Di samping memanfaatkan cahaya yang dihasilkan, beberapa


penggunaan lampu pijar lebih memanfaatkan panas yang dihasilkan, contohnya
adalah pemanas kandang ayam, dan pemanas inframerah dalam proses
pemanasan di bidang industri.

b. Lampu Flourescent / Lampu Pendar

Gambar lampu pendar

Lampu Flourescent atau biasa disebut lampu pendar adalah salah satu
jenis lampu lucutan gas yang menggunakan daya listrik untuk
mengeksitasi uap raksa. Uap raksa yang tereksitasi itu menghasilkan
gelombang cahaya ultraungu yang pada gilirannya menyebabkan
lapisan fosfor berpendar dan menghasilkan cahaya kasatmata. Lampu pendar
mampu menghasilkan cahaya secara lebih efisien daripada lampu pijar.

Penerapan lampu pendar pada dinding ruang makan

Lampu pendar dikenal dalam dua bentuk utama. Yang pertama berbentuk
tabung panjang atau yang umum dikenal dengan lampu TL (tubular lamp)
atau lampu neon dan yang kedua berukuran lebih kecil dengan tabung ditekuk
menyerupai spiral, umum disebut dengan sebutan lampu hemat energi (LHE).
Penerapan lampu pendar pada mall

Karena lampu pendar memiliki efisiensi lebih tinggi daripada lampu


pijar, pemerintah Indonesia pernah mencanangkan program penggantian lampu
pijar dengan lampu pendar secara gratis. Namun seiring dengan kemajuan
teknologi, efisiensi pencahayaan diode cahaya atau lebih dikenal dengan lampu
LED mulai setara dengan efisiensi pencahayaan lampu pendar walaupun harus
dalam kondisi tertentu.

c. Lampu Halogen

Gambar lampu halogen

Lampu halogen adalah sebuah lampu pijar di mana


sebuah filamen wolfram disegel di dalam sampul transparan kompak yang diisi
dengan gas lembam dan sedikit unsur halogen seperti iodin atau bromin.

Penerapan lampu halogen pada hiasan kamar

Putaran halogen menambah umur dari bola lampu dan mencegah


penggelapan kaca sampul dengan mengangkat serbuk wolfram dari bola lampu
bagian dalam kembali ke filamen. Lampu halogen dapat mengoperasikan
filamennya pada suhu yang lebih tinggi dari lampu pijar biasa tanpa
pengurangan umur. Lampu ini memberikan efisiensi yang lebih tinggi dari
lampu pijar biasa (10-30 lm/W), dan juga memancarkan cahaya dengan suhu
warna yang lebih tinggi.

d. Lampu HID

Gambar lampu HID pada motor

Lampu HID merupakan singakatn dari High Intensity Discharge, seperti


lampu fluorescent, lampu jenis ini termasuk gas discharge lamp, tetapi memliki
intensitas cahaya tinggi.

Penerapan lampu HID pada mobil

Struktur bola lampu terdiri atas dua lapis. Lapisan terdalamnya quartz
arc tube yang terdapat gas garam metal. Bagian terluar glass bulb dimana
terdapat lapisan tipis fosfor pada permukaan dalamnya.

Saat elektron dilepas dari elektroda di dalam quartz arc tube, panas yang
dihasilkan, menguapkan garam metal, akibatnya terpancar cahaya tampak
dengan intensitas tinggi. Sementara itu cahaya ultraviolet yang dihasilkan saat
elektron atom gas tersebut tereksitasi, menimpa lapisan fosfor, sehingga
berpendar menghasilkan cahaya tampak.

Berdasarkan bentuknya, terdapat dua jenis lampu HID yaitu HID


berbentuk tabung besar dan compact HID yang berbentuk tabung kecil, pipih,
atau silinder. Namun berdasarka gas utama pengisi quartz arc tube, terdapat tiga
jenis lampu HID, yaitu mercury vapour lamp yang uap metal merkurinya
bertekanan tinggi, lampu metal halide, serta sodium vapour lamp yang uap
sodiumnya bertekanan tinggi dengan cahaya kuning-orange dan menghasilkan
Ra rendah
e. Lampu LED

Gambar lampu LED biasa dan LED roll

Lampu LED adalah produk diode pancaran cahaya (LED) yang disusun
menjadi sebuah lampu. Lampu LED memiliki usia pakai dan efisiensi
listrik beberapa kali lipat lebih balik daripada lampu pijar dan tetap jauh lebih
efisien daripada lampu neon, beberapa chip bahkan dapat menghasilkan lebih
dari 300 lumen per watt. Pasar lampu LED diperkirakan akan meningkat hingga
12 kali lipat dalam satu dekade ke depan, dari US$2 milyar diawal tahun 2014
menjadi US$25 milyar pada tahun 2023. Lampu LED hanya butuh energi
sebesar 10% dari energi yang dibutuhkan lampu pijar.

Penerapan lampu LED roll pada dinding ruang tamu

Tidak seperti lampu pijar dan lampu neon, lampu LED akan
menghasilkan terang sepenuhnya tanpa perlu waktu pemanasan (warm-up); usia
pakai lampu neon juga berkurang jika sering menyalakan dan mematikan
lampu. Biaya awal lampu LED umumnya lebih mahal. Degradasi pewarna LED
dan material pembungkus mengurangi keluaran cahaya seiring waktu.

B. Berdasarkan Arah, Lingkup, dan Distribusi Cahaya

Berdasarkan arah cahayanya lampu dibedakan menjadi lampu downlight


dan uplight, sidelight, serta frontlight dan backlight. Berdasarkan lingkup
cahayanya lampu dibedakan menjadi spotlight dan floodlight. Berdasarkan
distribusi cahayanya lampu dibedakan menjadi direct dan indirect.

a) Lampu Downlight
Gambar lampu Downlight dan penerapannya pada ruang meeting

Lampu Downlight adalah lampu yang menyorot ke arah bawah. Biasanya


lampu ini ditanam atau digantung pada plafon. Beragam lampu downlight
tersedia dipasaran dengan berbagai model dan bentuk.

b) Lampu Uplight

Gambar lampu uplight dan penerapannya pada taman

Lampu Uplight adalah lampu yang sorotan cahayanya ke atas. Biasanya


lampu uplight ditanam di lantai. Lampu Uplight dan downlight jika dipasang
pada lokasi tertentu akan memberi efek dramatis.

c) Lampu Sidelight

Gambar lampu sidelight dan penerapannya pada tangga

Berbeda dengan lampu downlight dan uplight, lampu sidelight yaitu


lampu dengan sorotannya ke arah samping. Peletakannya pun didinding. Tidak
hanya di dinding, lampu sideli ght juga banyak diaplikasikan pada tangga.

d) Frontlight dan Backlight


Penerapan lampu frontlight dan backlight pada papan reklame dan poster

Lampu frontlight menyorot cahaya ke arah depan objek. Biasanya


digunakan untuk mempertegas objek yang ingin ditonjolkan pada suatu lokasi.
Lampu frontlight biasa diterapkan untuk bangunan, sculpture, benda-benda seni,
dan taman. Sementara backlight menyorot cahaya dari belakang objek . Lampu
backlight biasa diterapkan untuk signage dan poster box.

e) Spotlight dan Floodlight

Gambar lampu spotlight dan floodlight

Lampu spotlight menyorot hanya pada titik tertenu, terbatas pada satu
arah. Penerapan lampu ini juga perlu memilih luminer yang tepat agar sesuai
dengan tujuan dan nilai estetika yang diinginkan. Penerapan lampu spotlight
biaanya untuk display barang di toko, galeri seni, dan museum. Biasanya lampu
yang digunakan jenis halogen karena colour rendering baik, tetapi panas yang
dihasilkan dapat memudarkan warna objek.

Penerapan lampu spotlight dan floodlight pada galeri seni dan stadion

Lampu foodight sorotannya lebih luas ketimbang lampu spotlight.


Aplikasinya perlu menggunakan luminer khusus. Biasanya lampu ini untuk
penerangan billboard, arena olahraga indoor atau outdoor, dan trotoar. Lampu
HID biasa digunakan karena intensitas cahayanya cukup tinggi. Di stadion
biasanya menggunakan lampu berjenis HID metal halide, sebab colour
rendering-nya kurang baik, tetapi dapat menembus kabut. Lampu jenis ini
sesuai untuk penerangan jalan.

f) Direct dan Indirect

Penerapan sistem direct (kiri) dan indirect (kanan)

Lampu dengan distribusi cahaya direct(langsung) memancarkan cahaya


dari tabungnya langsung ke objek. Lampu berfungsi sebagai sumber cahaya,
dimana cahaya yang diterima objek bukan hasil pantulan dari luminer atau
interior ruang.

Lampu dengan distribusi cahaya indirect (tidak langsung) menggunakan


media reflector sebagai sumber cahaya. Reflector incandescent dapat
berfungsikan untuk memantulkan cahaya ke plafon sebelum dipantulkan ke
seluruh bagian ruangan.

C. Berdasarkan Sistem dan Fungsi Pencahayaan

Berdasarkan sistem pencahayaannya lampu dapat dikelompokan menjadi


general lighting dan localized lighting. Berikut akan dipaparkan mengenai
keduanya.

a. General Lighting

Penerangan secara general lighting pada ruangan

Suatu lampu dengan sistem pencahayaan general lighting dikondisikan


agar arah cahayanya terdistribusi merata ke seluruh ruang, sehingga dapat
menjadi penerangan umum. Sudut ruang cahaya lampu tidak terbatas karena
luminer tidak membatasi arah pancaran cahaya.

b. Localized Lighting
Penerangan secara localized lighting pada kafe

Suatu lampu sisitem pencahayaan localized lighting dikondisikan agar


cahayanya terdistribusikan hanya terfokus ke satu titik lampu terbatas (sempit,
sedang, dan lebar), sehingga hanya dapat menjadi penerangan setempat. Lampu
yang digunakan adalah jenis spotlight. Sudut ruang cahaya lampu terbatas
karena luminer membatasi arah pancaran cahaya.

Menurut fungsi pencahayaannya jenis lampu dikelompokkan menjadi


general lighting, task lighting, dan accent lighting. Berikut akan dipaparkan
ketiganya.

a) General Lighting

Penerangan secara general lighting pada ruang ICU

Lampu dengan fungsi pencahayaan general lighting berfungsi sebagai


sumber cahaya untuk aktivitas umum dalam ruang(bukan aktivitas spesifik).
Intensitas cahaya yang dipancarkan lampu harus dapat menghasilkan kuat
penerangan yang memenuhi syarat bagi aktivitas apapun yang secara umum
terjadi diruang tersebut. Pemasangan titik lampu tersebar.

b) Task Lighting

Penerangan secara task lighting


Lampu dengan fungsi pencahayaan task lighting berfungsi
sebagaisumber cahaya untuk aktivitas spesifik. Pemasangan titik lampu tidak
tersebar. Lampu halogen ideal digunakan untuk task lighting, dengan sudut
ruang cahaya 10º - 38º

c) Accent Lighting

accent lighting

Lampu dengan fungsi pencahayaan accent linghting hanya berfungsi


untuk efek cahaya tertentu untuk meningkatkan nilai estetika. Pemasangan titik
lampu bebas tergantung hasil yang diinginkan.

D. Berdasarkan Aplikasi Pencahayaan

Gambar lampu indoor. Chendelier (kiri) dan lampu gantung (kanan)

Berdasarkan aplikasi pencahayaannya, jenis lampu diklasifikasikan


menjadi lampu indoor, outdoor, dan underwater. Lampu indoor diaplikasikan
didalam bangunan. Intensitas cahaya, daya tahan terhadap cuaca, dan usia pakainya
lebih rendah dibandingkan lampu outdoor. Lampu outdoor khusus diaplikasikan
diluar ruangan. Sementara lampu underwater khusus diaplikasikan didalam air.
Misalnya kolam, air mancur, dan aquarium. Lampu jenis ini harus anti air, tahan
terhadap cuaca dan usia pakainya lama.
Gambar lampu outdoor (kiri) dan under water (kanan)

Aliran air bersifat meneruskan cahaya lampu. Jika menggunakan lampu


LED, warna, intensitas, dan durasi cahaya dapat diprogram melalui kontrol
pencahayaan agar sesuai pancaran air dan alunan musik

Anda mungkin juga menyukai