Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

DENSITAS MASSA

AQILLA NURSUKMA RISMAYANDI

18040006

FASHION DESIGN

1G5

POLITEKNIK STTT BANDUNG

2018
Abstrak

Pada eksperimen ini,akan dilakukan sebuah metode untuk menentukan densitas


massa jenis larutan yaitu dengan menggunakan air murni. Dalam eksperimen
ini,praktikan diminta membuktikan densitas massa dengan menggunakan neraca
teknis dan alat alat pengukur panjang juga pengukur massa.Eksperimen ini
bertujuan untuk mengetahui cara mengukur massa benda,panjang benda dan juga
membandingkan panjang-panjang dengan memerhatikan teori ralat.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Densitas massa adalah salah satu materi untuk pengaplikasian cara mengukur
panjang dan juga massa. Mengukur densitas massa adalah bertujuan untuk
mengetahui cara melakukan panjang dengan memperhatikan ketelitian yang
nantinya diaplikasikan pada teori ralat dengan menggunakan neraca teknis untuk
menentukan densitas massa jenis zat cair,.

Dalam mempelajari eksperimen ini,yaitu menjalankan prinsip Archimides


tentang gaya buonant untuk menentukan massa jenis zat cair,maka penjelasan
mekanika newton atau sering disebut sebagai mekanika klasik dapat
digunakan,mekanika klasikadalah teori tentang gerak yang didasarkan pada konsep
massa dan gaya dan hokum-hukum yang menghubungkan konsep-konsep fisis ini
dengan besaran kinematika dan dinamika.

1.2 Maksud dan Tujuan


1. Mampu menggunakan neraca teknis untuk pengukuran densitas massa
2. Mampu menggunakan teori ralat dalam melakukan eksperimen
3. Mampu mengerti cara penulisan ilmiah
BAB II
TEORI DASAR

2.1 Densitas

Densitas adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin


tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap
volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi
dengan total volumenya,

2.2 Massa jenis relatif


Massa jenis relatif adalah nilai perbandingan massa jenis. Kegunaannya untuk
mengetahui massa jenis zat. Massa jenis relatif tidak mempunyai satuan.
Dasar penggunaan massa jenis relative Massa jenis merupakan besaran turunan dari
massa dan volume dalam praktiknya pengukuran volume biasanya kurang teliti
dibandingkan dengan pengukuran massa, Oleh karena itu, untuk lebih teliti dalam
menentukan massa jenis dapat dilakukan dengan mengukur massanya dengan
massa jenis air, Karena massa jenis air merupakan bilangan yang mudah diingat,
yaitu 1 g/cm3 atau 1,000 kg/m3, dengan demikian untuk mengetahui massa jenis
relatif suatu zat selalu akan menggunakan perbandingan massa jenis zat dengan
bilangan 1 g/cm3 atau 1,000 kg/m3 (Kondo, 1982).

Massa jenis zat dapat dihitung dengan membandingkan massa zat (benda)
dengan volumenya. Massa jenis merupakan salah satu ciri untuk mengetahui
kerapatan zat, Pada volume yang sama,semakin rapat zatnya, semakin besar
massanya. Sebaliknya makin renggang, makin kecil massa suatu benda, Pada
massa yang sama, semakin rapat zatnya, semakin kecil volumenya.Sebaliknya,
semakin renggang kerapatannya semakin besar volumenya (Bredthauer, 1993),
Hukum Archimedes:

“Jika sebuah benda dicelupkan kedalam zat cair, maka benda tesebut akan
mendapat gaya yang disebut gaya apung sebesar berat zat cair yang dipindahkan
nya”

Akibat adanya gaya apung itulah mengapa berat benda yang berada di dalam zat
cair akan berkurang, Hal itu dikarenakan adanya gaya ke atas yang ditimbulkan
oleh air yang diterima oleh suatu benda, Hubungan antara berat benda di udara,
gaya ke atas dan berat semua adalah:

Ws = W - Fa

Keterangan:

Ws= berat benda dalam zat cair (kg m/s2)

W = berat benda sebenarnya(kg m/s2)

Fa = gaya apung (N)

Dan besar gayaapung (Fa) dirumuskan sebagai berikut:

Fa = ρzat cair , Vo , g

Keterangan:

ρzat cair = Massa jenis zat cair (kg/m3)

Vo = Volume benda yang tercelup (m3)

g = Pecepatan gravitasi (m/s2)


Penerapan Hukum Archimedes untuk menentukan Densitas massa jenis

𝑚
𝜌= (𝑔/𝑐𝑚3 )
𝑣

Keadaan tanpazat cair

∑F = 0

T1 = Mg

Keadaan dengan zat cair

∑F = 0

B + T2 = Mg

B = Mg – T2 – T2 = T1 – T2

Besar B adalah besar gaya buoyant yang merupakan besar gaya reaksi zat cair.
Karena T1 dan T2 masing – masing dihitung dengan menggunakan neraca
teknis,maka variabel yang teukur adalah massa sehingga massa zat cair dapat
ditentukan dari:

𝐵
= Mzat cair = MT1 - MT2
𝑔
BAB III

METODE EKSPERIMEN

3.1 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang dipakai pada eksperimen ini adalah :

 Mikrometer sekrup
 Jangka sorong
 Pipet tetes
 Neraca Quodrople Beam Balance
 Batang zat padat
 Gelas ukur
 Penggaris

3.2 Prosedur
1) Diukur panjang , lebar dan tebal 3 zat padat dengan pengukuran berulang
kemudian dihitung volume 3 benda padat
2) Dihitung massa 3 benda zat padat
3) Diukur massa air dan gelas
4) Diukur gaya buoyant per konstanta percepatan gravitasi
5) Diukur massa kenaikan zat cair dan densitasnya
1. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil percobaan ditemukan data sebagai berikut :

Tabel-1 data benda 1


p 3,29cm
l 3cm
t 10,001 mm
T1 87,51 gram
T2 76,86 gram
Massa
47 gram
gelas
Massa
kenaikan 58,74gram
air
Ketinggian
0,525 cm
air
Diameter
4,72 cm
gelas

Menghitung ralat p, l, dan t benda 1

1
∆p = 0,1
20

= 0,005 cm
1
∆l = 0,1
20

= 0,005 cm
1
∆t = 0,5
50

= 0,01 mm
= 0,001 cm

Sehingga :
p ± ∆p = (3,29 ± 0,005) cm
l ± ∆l = (3 ± 0,005) cm
t ± ∆t = (1 ± 0,001) cm

Menghitung V ± ∆V benda 1

V =p.l.t
= 3,29 . 3 . 1
= 9,870 cm3

∆V = |𝑡𝑙 ∆𝑝| + |𝑝𝑡 ∆𝑙| + |𝑝𝑙 ∆𝑡|


=|1 . 3 . 0,005| + |3,29 . 1 . 0,005| + |3,29 . 3 . 0,001|
= |0,015| + |0,01645| + |0,00987|
= 0,041 cm3
Sehingga :

V ± ∆V
(9,870 ± 0,041) cm3

Menghitung 𝜌𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 ± ∆𝜌𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖

1
∆t = 20 0,1

= 0,005 cm
1
∆r = 20 0,1

= 0,005 cm
1
∆m = 20 0,01

= 0,005 gr

V = 𝜋𝑟 2 𝑡
= 3,14 . 2,362 . 0,525
= 9,181cm3
∆V = |𝜋𝑟 2 ∆𝑡| + |2𝜋𝑟𝑡∆𝑟|
= |3,14 . 2,362 0,005| + |2 .3,14 . 2,36 . 0,525 . 0,005|
= |0,087| + |0,038|
= 0,126 cm3

𝑚 𝑇1−𝑇2
‘ 𝜌𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 = =
𝑉 𝑉
87,51−76,86
=
9,181

= 1,160 gr/cm3

1 𝑚
∆𝜌𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 = |𝑉 ∆𝑚| + |𝑉 2 ∆𝑉|
1 10,65
= |9,181 0,005| + |9,1812 0,126|

= |0,0005| + |0,0159|
= 0,016 gr/cm3

Sehingga :
𝜌𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 ± ∆𝜌𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
(1,160 ± 0,016) gr/cm3

Menghitung 𝜌𝑒𝑘𝑠𝑝𝑒𝑟𝑖𝑚𝑒𝑛 ± ∆𝜌𝑒𝑘𝑠𝑝𝑒𝑟𝑖𝑚𝑒𝑛

𝑚 𝑚𝑘𝑒𝑛𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑖𝑟−𝑚𝑔𝑒𝑙𝑎𝑠
𝜌𝑒𝑘𝑠𝑝𝑒𝑟𝑖𝑚𝑒𝑛 = =
𝑉 𝑉
58,74−47
=
9,181

= 1,278 gr/cm3

1 𝑚
∆𝜌𝑒𝑘𝑠𝑝𝑒𝑟𝑖𝑚𝑒𝑛 = |𝑉 ∆𝑚| + |𝑉 2 ∆𝑉|
1 10,65
= |9,181 0,005| + |9,1812 0,126|
= |0,0005| + |0,0159|
= 0,016 gr/cm3

Sehingga :
𝜌𝑒𝑘𝑠𝑝𝑒𝑟𝑖𝑚𝑒𝑛 ± ∆𝜌𝑒𝑘𝑠𝑝𝑒𝑟𝑖𝑚𝑒𝑛
(1,278 ± 0,016) gr/cm3

Tabel-2 data benda 2


P 3,6 cm
L 1,61 cm
T 15,23 mm
T1 87,51 gram
T2 76,86 gram
Massa
47 gram
gelas
Massa
kenaikan 56,42 gram
air
Ketinggian
0,54 cm
air
Diameter
4,72 cm
gelas

Menghitung ralat p, l, dan t benda 2

1
∆p =20 0,1
= 0,005 cm
1
∆l =20 0,1

= 0,005 cm
1
∆t = 0,5
50

= 0,01 mm
= 0,001 cm
Sehingga :

p ± ∆p = (3,6 ± 0,005) cm
l ± ∆l = (1,61 ± 0,005) cm
t ± ∆t = (1,523 ± 0,001) cm

Menghitung V ± ∆V benda 1

V =p.l.t
= 3,6 . 1,61 . 1,523
= 8,827 cm3

∆V = |𝑡𝑙 ∆𝑝| + |𝑝𝑡 ∆𝑙| + |𝑝𝑙 ∆𝑡|


=|1,523 . 1,61 . 0,005| + |3,6 . 1,523 . 0,005| + |3,65. 1,61 . 0,0001|
= |0,0122| + |0,0274| + |0,0005|
= 0,041 cm3

Sehingga :
V ± ∆V
(8,827 ± 0,041) cm3

Menghitung 𝜌𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 ± ∆𝜌𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖

1
∆t = 20 0,1

= 0,005 cm
1
∆r = 20 0,1

= 0,005 cm
1
∆m = 20 0,01

= 0,005 gr

V = 𝜋𝑟 2 𝑡
= 3,14 . 2,362 . 0,54
= 9,443 cm3

∆V = |𝜋𝑟 2 ∆𝑡| + |2𝜋𝑟𝑡∆𝑟|


= |3,14 . 2,362 . 0,005| + |2 . 3,14 . 2,36 . 0,54 . 0,005|
= |0,087| + |0,040|
= 0,127 cm3

𝑚 𝑇1−𝑇2
𝜌𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 = =
𝑉 𝑉
87,51−76,86
=
9,443

= 1,127 gr/cm3

1 𝑚
∆𝜌𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 = |𝑉 ∆𝑚| + |𝑉 2 ∆𝑉|
1 10,56
= |9,443 0,005| + |9,4432 0,127|

= |0,0005| + |0,0150|
= 0,015 gr/cm3

Sehingga :

𝜌𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 ± ∆𝜌𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖

(1,127 ± 0,015) gr/cm3

Menghitung 𝜌𝑒𝑘𝑠𝑝𝑒𝑟𝑖𝑚𝑒𝑛 ± ∆𝜌𝑒𝑘𝑠𝑝𝑒𝑟𝑖𝑚𝑒𝑛

𝑚 𝑚𝑘𝑒𝑛𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑖𝑟−𝑚𝑔𝑒𝑙𝑎𝑠
𝜌𝑒𝑘𝑠𝑝𝑒𝑟𝑖𝑚𝑒𝑛 = =
𝑉 𝑉
56,42−47
=
9,443
= 0,997 gr/cm3 ...(36)

1 𝑚
∆𝜌𝑒𝑘𝑠𝑝𝑒𝑟𝑖𝑚𝑒𝑛 = |𝑉 ∆𝑚| + |𝑉 2 ∆𝑉|
1 10,56
= |9,443 0,005| + |9,4432 0,127|

= |0,0005| + |0,0150|
= 0,015 gr/cm3
Sehingga :
𝜌𝑒𝑘𝑠𝑝𝑒𝑟𝑖𝑚𝑒𝑛 ± ∆𝜌𝑒𝑘𝑠𝑝𝑒𝑟𝑖𝑚𝑒𝑛

(0,997 ± 0,015) gr/cm3

2. PEMBAHASAN

Setelah melakukan praktikum tentang densitas massa diketahui bahwa densitas adalah
pengukuran massa dibagi dengan volume, densitas massa tidak bergantung oada penentuan
zat, jumlah zat, sedikit banyaknya jumlah zat, memiliki massa jenis yang tetap. Hal ini
menunjukan bahwa densitas merupakan ciri khas suatu zat. Perbedaan massa benda dan
juga volume benda menyebabkan hasil massa jenis zat cair yang diperoleh untuk massa
jenis zat cair berbeda-beda.

Penggunaan teori ralat pada praktikum telah disepakati di dunia teknik dan sains
dikarenakan nilai ralat memperlihatkan nilai ketidakpastian. Tanpa adalanya nilai ralat ini,
maka suatu praktikum menjadi tidak ada artinya. Pada perhitungan densitas massa ini nilai
ralat yang digunakan pada jangka sorong, mikrometer sekrup, neraca, ralat volume, dan
ralat densitas.

Yang akhirnya ditemukan bahwa pada benda 1 memiliki :


V ± ∆V
(9,870 ± 0,041) cm3

𝜌𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 ± ∆𝜌𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
(1,160 ± 0,016) gr/cm3

𝜌𝑒𝑘𝑠𝑝𝑒𝑟𝑖𝑚𝑒𝑛 ± ∆𝜌𝑒𝑘𝑠𝑝𝑒𝑟𝑖𝑚𝑒𝑛
(1,278 ± 0,016) gr/cm3
Yang akhirnya ditemukan bahwa pada benda 2 memiliki :
V ± ∆V
(8,827 ± 0,041) cm3

𝜌𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 ± ∆𝜌𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
(1,127 ± 0,015) gr/cm3

𝜌𝑒𝑘𝑠𝑝𝑒𝑟𝑖𝑚𝑒𝑛 ± ∆𝜌𝑒𝑘𝑠𝑝𝑒𝑟𝑖𝑚𝑒𝑛

(0,997 ± 0,015) gr/cm3

3. KESIMPULAN

Hasil dari praktikum kali ini bisa disimpulkan bahwa, setelah mengetahu bahwa densitas
adalah perbandingan antara massa benda dengan volume benda, maka harus diketahui
massa benda ketika di udara dan di dalam zat cair. Kemudian dicari volume kenaikan
airnya. Maka diketahui densitas massa benda tersebut.

Penggunaan ralat pengukuran tunggal maupun berulang untuk menghitung volume suatu
permukaan batang zat padat. Pada percobaan ini densitas massa dapat diukur dengan
menggunakan prinsip kerja mekanika Newton dengan hasil :

 Benda 1 (𝜌 ± ∆𝜌)𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 =
1,160 ± 0,016 gr/cm3
 Benda 2 (𝜌 ± ∆𝜌)𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 =
1,127 ± 0,015 gr/cm3
 Benda 1 (𝜌 ± ∆𝜌)𝑒𝑘𝑠𝑝𝑒𝑟𝑖𝑚𝑒𝑛 =
1,278 ± 0,016 gr/cm3
 Benda 2 (𝜌 ± ∆𝜌)𝑒𝑘𝑠𝑝𝑒𝑟𝑖𝑚𝑒𝑛 =
0,997 ± 0,015 gr/cm3

Pada praktikum adanya ketidaksesuaian antara praktikum dengan teori maupun literature
dikarenakan keterbatasan alat yang kurang representative untuk dilakukan percobaan
yang baik serta pengukuran tunggal dan berulang yang memperlihatkan hasil yang kurang
teliti
DAFTAR PUSTAKA

1. Halliday, D., Resnick., Walker, Fundamental of Physics-Extended, 5𝑡ℎ , John


Wiley & Sons, New York 1997.
2. Mary L Boas, Mathematical Methods in The Physical Sciences, John Wiley and
Sons Inc, Canada, 2006.
3. Vidia, Galih dan Mulyono, Olimpiade Fisika SMA, CV. Andi Publisher,
Yogyakarta, 2011.
4. http://ahaznam.blogspot.co.id/2012/08/daya-apung-buoyancy.html (diakses pada
15 November 2016)
5. http://dokumen.tips/documents/hukum-archimedes-dan-penerapanpdf.html
(diakses pada 15 November 2016)

Anda mungkin juga menyukai