Kak DBD
Kak DBD
KERANGKA ACUAN
DBD
UPT PUSKESMAS HAURPANGGUNG
a. Pendahuluan
Penyakit Demam Berdarah Dengue adalah salah satu masalah kesehatan
masyarakat di Indonesia. Sejak tahun 1968 jumlah kasusnya cenderung
meningkat dan penyebarannya bertambah luas. Keadaan ini erat
kaitannya dengan peningkatan mobilitas penduduk sejalan dengan
semakin lancarnya hubungan transportasi serta tersebar luasnya virus
dengue dan nyamuk penularnya di berbagai wilayah Indonesia.
Penyakit ini merupakan salah satu penyakit menular berbahaya yang
penularannya melalui gigitan nyamuk aedes aegypty. Nyamuk Aedes
Aegypty banyak berkembang biak di tempat – tempat yg tergenang air
sehingga penyakit DBD banyak terdapat di musim penghujan dan daerah-
daerah perkotaan dan pemukiman kumuh. Biasanya penyakit ini
menyerang pada pagi hari dan sore hari. Prevalensi penyakit DBD lebih
banyak terjadi pada anak usia sekolah, dan penyakit ini termasuk
penyakit menular melalui gigitan nyamuk dari penderita kepada orang
yang sakit.
b. Latar belakang
Di Jawa Barat, menurut laporan dari Subdin P2 & PL tahun 2015, jumlah
kejadian penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) pada 26 kab./kota
sebanyak 2.636 penderita dengan kematian 39 orang (CFR= 1,48 %),
disamping itu pula jumlah kejadian luar biasa (KLB) sebanyak 82 kejadian
dengan jumlah kasus sebanyak 495 penderita dan kematian 19 orang
(CFR=3,84%). Bila dibandingkan dengan kejadian KLB Demam Berdarah
Dengue Tahun 2014 maka jumlah kejadian mengalami peningkatan
sebesar 1,60 kali, jumlah penderita meningkat sebesar 4,21 kali dan
-2-
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan Angka Bebas Jentik.
f. Sasaran
1) Masyarakat
2) Rumah
3) Tidak ditemukan penderita baru DBD atau suspek DBD
1 PE DBD Masyarakat
2 PENYULUHAN Masyarakat
INDIVIDU
SETIAP ADA
KASUS
3 DBD Rumah
-4-