Bab I-V Gayuh
Bab I-V Gayuh
PENDAHULUAN
1
2
darah multiple sistolik rerata pada dua atau lebih kunjungan berikutnya
secara konsisten lebih tinggi dari 140mmHg. (Potter & Perry, 2005).
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dapat dibedakan menjadi dua golongan
yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer meliputi
lebih kurang 90% dari seluruh pasien hipertensi dan 10% lainnya
disebabkan oleh disebabkan oleh hipertensi sekunder. Hanya 50% dari
golongan hipertensi sekunder dapat di ketahui penyebabnya dan dari
golongan ini hanya beberapa persen yang dapat diperbaiki kelainannya.
Oleh karena itu upaya penanggulangan hipertensi terhadap hipertensi primer
baik menggenai pathogenesis maupun tentang penggobatannya. Hipertensi
tidak boleh di anggap penyakit yang ringan karena jika terlambat
memberikan pertolongan penyakit ini akan merenggut nyawa penderita.
Saat ini banyak penderita hipertensi yang tidak tahu/tidak mengerti
penyakitnya bahkan banyak yang tidak tahu resiko dari penderita hipertensi
apabila tidak di atasi. Beberapa komplikasi penyakit yang sering terjadi
akibat penyakit hipertensi yang tidak cepat di atasi adalah stroke, insomnia,
fertigo.
2.1.2 Topografi
Topografi wilayah kerja Puskesmas Margojadi dibagi menjadi 3
bagian, antaranya adalah :
Daerah Dataran
Wilayah dataran sebagian besar berada di Desa Margojadi,
Margojaya, Margomulyo, Tanjung Menang, Tanjung Menang
Raya, Tebing Karya Mandiri dan dimanfaatkan oleh masyarakat
untuk tempat tinggal dan perkebunan karet atau sawit.
Daerah Perairan
Sedangkan wilayah perairan sebagian besar berada di Desa Sungai
Cambai dan Talang Batu yang biasanya dimanfaatkan masyarakat
sebagai penangkaran ikan dan Nelayan.
2.4 Strategi
Dalam melaksanakan visi dan misi diperlukan strategi untuk mencapai
keberhasilan yang sempurna, adapun strategi tersebut adalah sebagai
berikut:
JARAK WAKTU
NO NAMA DESA
TEMPUH TEMPUH
1 Margojadi 1 km 15 menit
2 Margojaya 1 km 15 menit
3 Margomulyo 1 km 15 menit
4 Tanjung Menang 4 km 25 Menit
5 Tanjung Menang Raya 6 km 30 Menit
6 Eka Mulya 10 km 45 Menit
7 Dwi Karya Mustika 10 km 45 Menit
8 Wonosari 15 km 60 Menit
9 Sungai Cambai 25 km 90 Menit
10 Talang Batu 30 km 180 Menit
11 Tebing Karya Mandiri 13 km 60 menit
Adapun Pimpinan Puskesmas Margojadi sampai dengan saat ini sudah lebih
dari 10 orang yang memimpin antara lain :
9
BAB III
LAPORAN PENDAHULUAN
3.1 Definisi
Hipertensi merupakan peningkatan tekanan sistolik lebih besar atau sama
dengan 160 mmHg dan tekanan diastolik sama atau lebih besar 95 mmHg.
( Kodim Nasrin, 2003 ).
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi atau suatu keadaan dimana terjadi
gangguan pada mekanisme pengaturan tekanan darah ( mansjoer, 2005).
Hipertensi adalah keadaan menetap tekanan sistolik melebihi dari 140
mmHg atau tekanan diastolik lebih tinggi dari 90 mmHg diagnostik ini
dapat dipastikan dengan mengukur rata-rata tekanan darah pada waktu yang
terpisah ( FKUI, 2001 ).
3.2 Etiologi
Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik
(idiopatik) hipertensi terjadi sebai respon peningkatan cardiac output atau
peningkatan desifer.
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dapat dibedakan menjadi 2 golongan
yaitu :
1. Hipertensi esensial ( primer )
Yaitu hipertensi yang tidak diketahui biasanya berhubungan dengan
faktor keturunan dan lingkungan.
Faktor yang berkaitan dengan hipertensi esensial yaitu :
a. Faktor genetik.
b. Usia dan jenis kelamin.
c. Berat badan atau obesitas : lebih dari 25% berat badan ideal.
d. Diet : konsumsi diet tinggi garam atau lemak.
e. Gaya hidup : merokok atau minum alkohol berlebihan.
10
2. Hipertensi sekunder
Yaitu hipertensi yang penyebabnya dapat diketahui secara pasti seperti
gangguan pembuluh darah dan penyakit ginjal.
Faktor pemicu hipertensi sekunder :
a. Penggunaan kontrasepsi oral.
b. Coarctation aorta.
c. Neurogenik ( tumor,otak,ensefalitas,gangguan psikis atris )
d. Kehamilan
e. Peningkatan volume intravaskular.
f. Luka bakar dan stres.
3.3 Patofisiologi
11
3.4 Tanda dan Gejala Hipertensi
Hipertensi tidak menimbulkan gejala meskipun secara tidak sengaja,
beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan
tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak) gejala yang dimaksut
adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan
kelelahan bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi maupun pada
seseorang tekanan darah normal.
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati dapt timbul gejala
berikut :
a. Sakit kepala
b. Kelelahan
c. Mual
d. Muntah
e. Sesak nafas
f. Gelisah
g. Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada
otak, mata, jantung dan ginjal.
h. Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan
bahkan koma, karena terjadi pembengkakan otak (ensefalopati
hipertensi) memerlukan penanganan segera.
i. Nyeri dada
j. Tumor otot
k. Tinitus (telinga berdenging)
l. Rasa berat ditengkuk.
12
4. Kalsium serum : hipokolemia dapat mengindikasikan adanya aldosteron
utama (penyebab) atau menjadi efek samping terapi divretik.
5. Kalsium serum : peningkatan kadar klsium serum dapat menyebabkan
hipertensi.
3.6 Penatalaksanaan
Penanggulangan hipertensi secara garis besar dibagi menjadi dua jenis yaitu:
a. Penatalaksanaan non farmakologis
- Diet
Pembetasan atau pengurangan garam, penurunan BB, dapat
menurunkan tekanan darah dan bersamaan dengan penurunan
aktivitas rennin dalam plasma dan kadar adosteron dalam plasma.
- Aktivitas : seperti berjalan, jogging, bersepeda dan berenang.
b. Penatalaksanaan farmakologis
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian atau pemilihan
obat anti hipertensi yaitu :
1. Mempunyai efektifitas yang tinggi.
2. Mempunyai toksitas dan efek samping yang ringan atau minimal.
3. Memungkinkan penggunaan obat secara oral.
3.7 Komplikasi
Efek pada organ, otak ( pemekaran pembuluh darah, perdarahan, kematian
sel otak : stroke), ginjal ( malam banyak kencing, kerusakan sel ginjal, gagal
ginjal ), jantung ( membesar,sesak nafas, cepatlelah, gagaljantung ).
13
a. Pengelolaan secara menyeluruh bagi penderita baik dengan obat
maupun dengan tindakan-tindakan seperti pada pencegahan primer.
b. Harus dijaga supaya tekanan darahnya dapat terkontrol secara secara
normal dan stabil.
c. Faktor-faktor resiko penyakit jantung ischemik yang lain harus
dikontrol.
d. Batasi aktifitas.
14
BAB IV
ASUHAN KEPERWATAN
4.1 Pengkajian
4.1.1 Data Demografi
1. Biodata Pasien
Nama : Ny. C
Umur : 58 Th
Jenis kelamin : Perempuan
Status Pernikahan : Menikah
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Alamat : Sungai Cambai
Diagnosa Medis : Hipertensi
2. Penanggung jawab
Nama : Tn. M
Usia : 20 Th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan ; Wiraswasta
Alamat : Tebing Tinggi
Hubungan dengan Pasien : Anak Pasien
15
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
Os mengatakan sebelumnya tidak pernah mengalami sakit
hipertensi.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Os mengatakan bahwa penyakit hipertensi yang dideritanya adalah
keturunan dari keluarganya.
d. Data Genogram
Laki – Laki
Perempuan
Pasien
X Sudah Meninggal
16
lanjutkan pemeriksaan dengan menggunakan IPPA.
a. Abdomen
- Inspeksi ( melihat ) : perut klien simetris.
- Palpasi ( meraba ) : pada saat palpasi tidak terdapat
benjolan di 4 kuadran klien.
- Perkusi ( mengetuk ) : suara lambung klien normal ( tidak
ada kembung ).
- Auskultasi ( mendengar ) : bising usus 18x/menit.
b. Dada
- Inspeksi ( melihat ) : bentuk dada klien simetris.
- Palpasi ( meraba ) : tidak terdapat benjolan pada dada klien
- Perkusi ( mengetuk ) : paru-paru klien normal.
- Auskultasi ( mendengar ) : suara nafas klien normal.
2. Tanda-Tanda Vital
- TD : 200/100 mmHg
- T : 36,50C
- N : 76x/menit
- RR : 18x/menit
3. Sistem Pencernaan
a. Bibir
- Berbentuk simetris saat tersenyum dan bicara.
- Tidak terdapat luka dimulut dan bibir.
b. Mulut
- Tidak ada pembengkakan pada gusi klien.
c. Anus
- ada
4. sistem pengindraan
a. Mata
- Kelopak mata klien normal.
17
- Konjungtiva berwarna merah muda ( anemis ) tidak ada tanda
anemia.
- Tidak menggunakan alat bantu untuk melihat seperti
lensa/kacamata.
b. Hidung
Hidung klien simetris, tidak terasa nyeri saat dipegang, tidak
ada kelainan pada hidung klien.
c. Telinga
Kedua daun telinga simetris, klien dapat mendengar dengan
baik.
d. Sistem saraf
Klien dapat berjalan dan berdiri tegak tanpa jatuh dan mampu
menggerakkan anggota tubuh dalam keadaan sadar.
5. Sistem muskuloskeletal
- Bentuk kepala klien normal.
- Punggung klien normal.
- Kaki dan tangan klien normal tidak ada kelainan.
6. Sistem Intergumen
a. Rambut
Kebersihan rambut klien baik, warna rambut klien hitam.
b. Kulit
Tugor kulit kembali pada saat < 2detik, tidak ada perubahan
warna kulit, warna kulit klien coklat.
c. Kuku
Kebersihan kuku klien baik tiak ada jamur kuku dan tidak
mudah patah.
7. Sistem Endrokin
- Klien bertumbuh kembang dengan baik.
18
- Ekskresi urine tidak berlebih, keringat tidak berlebih, tidak
terdapat kelenjar thyroid.
8. Sitem Kardiovaskular
Frekuensi denyut jantung diatasnormal, bunyi jantung berirama
tidak ada nyeri pada dada.
19
4.2 Diagnosa Keperawatan
4.2.1 Data Fokus
Data Obyek (DO) Data Subyek (DS)
Keadan umum : - Os mengatakan sakit kepala.
- Os tampak lemah - Os mengatakan nyeri pada ulu hati.
- Os tampak sadar - Os mengatanleher dan tengkuk terasa
TD : 200/100 mmHg tegang.
T : 36,5oC - Os mengatakan sakit pinggang.
N : 76x/menit
RR : 18x/menit
Diagnosa keperawatan :
20
4.2.3 Intervensi
DX NOC NIC
Nyeri akut sakit kepala Setelah dilakukan - Kaji TTV
berhubungan dengan tindakan - Anjurkan pada
peningkatan tekanan keperawatan 1x 30 pasien untuk
vaskuler selebral ditandai menit, diharapkan banyak istirahat.
dengan : nyeri kepala teratasi - Kolaborasi
DS : dengan kriteria hasil: dengan dokter
- Os mengatakan sakit a. Os tidak untuk pemberian
kepala. merasapusing terapi.
- Os mengatakan nyeri pada lagi.
ulu hati. b. TTV dalam batas
- Os mengatanleher dan normal.
tengkuk terasa tegang.
- Os mengatakan sakit
pinggang.
DO :
Keadan umum :
- Os tampak lemah
- Os tampak sadar
TD : 200/100 mmHg
T : 36,5oC
N : 76x/menit
RR : 18x/menit
21
4.2.4 Implementasi
DX Jam Tindakan
Nyeri akut sakit Selasa, 9 Januari
kepala 2018
berhubungan 10.00 - Mengkaji TTV
dengan 10.05 - Menganjurkan pasien untuk
peningkatan banyak istirahat.
tekanan vaskuler 10.07 - Berkolaborasi dengan dokter
selebral untuk pemberin terapi.
4.2.5 Evaluasi
22
BAB V
5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada Ny. C dengan penyakit
hipertensi di puskesmas rawat inap Margojadi didapatkan kesimpulan
bahwa dalam pengkajian telah dilakukan anamesa yang meliputi data
subjektif dan data objektif, dan pengkajian tersebut diambil diagnosa dan
masalah berdasarkan data yang menunjang didapatkan hipertensi dengan
masalah nyeri Nyeri akut sakit kepala berhubungan dengan peningkatan
tekanan vaskuler selebral.
5.2 Saran
Pada akhir dari bagian karya tulis ini, saya akan menyampaikan saran, baik
untuk pihak sekolah pelaksanaan praktik kerja lapangan ( PKL ).
1. Untuk Perusahaan/Puskesmas
a. Untuk para karyawan untuk lebih ditingkatkan lagi motivasi dan
kedisiplinan dalam bekerja.
b. Petugas kesehatan juga harus lebih sabar menangani pasien dengan
kondisi apapun.
c. Puskesmas harus lebih memberikan pelayanan yang maksimal pada
pasien.
d. Hubungan antara karyawan dengan siswa/siswi PKL diharapkan
selalu terjaga agar dapat tercipta susana kerja sama yang baik.
23
2. Untuk sekolah
a. Pemantauan terhadap siswa/siswi yang seda Nyeri akut sakit kepala
berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler selebral ng PKL
maupun yang baru akan melaksanakan PKL agar lebih ditingkatkan
lagi untuk meyakinkan pihak perusahaan terhadap program PKL.
b. Dalam pembekalan materi fisik maupun mental agar lebih
ditingkatkan terutama untuk pembinaan mental siswa/siswi.
c. Dan juga guru selalu memberikan motivasi, bimbingan dan
keringanan pada siswa/siswi yang sedang PKL.
24
DAFTAR PUSTAKA
Kapita Selekta kedokteran edisiketiga jilid pertama, 2001 :542, Materi Asam
Urat. http://id.wikipedia.org/wiki/arthritis_reumatoid_fisiologi
//sectloladaveris.wordpress.com / artikel-kedokteranpatofisiologi-
18.05 WIB
25