Anda di halaman 1dari 2

4.

Analisis

Gambar 1. Sebaran penduduk ≥ 10 tahun kurang makan sayur dan buah tiap provinsi di
Indonesia tahun 2007 dan 2013
Berdasarkan hasil RISKESDAS mengenai pola makan buah dan sayur pada tahun 2007 dan
2013 menunjukkan bahwa > 90% penduduk Indonesia yang berumur ≥ 10 tahun tidak
memenuhi kecukupan konsumsi buah dan sayur. Dikatakan konsumsi buah dan sayur cukup
apabila penduduk mengkonsumsi sayur dan/buah minimal 5 porsi setiap harinya dalam
seminggu. Prevalensi nasional kurang makan sayur dan buah pada tahun 2007 adalah 93,6%.
Sedangkan pada tahun 2013 prevalensi kurang makan sayur dan buah sebesar 93,5%. Tampak
penurunan sebesar 0,01%. Meskipun terjadi penurunan, namun penurunan prevalensi kurang
konsumsi sayur dan buah masih sedikit. Terjadi peningkatan drastis kurang makan sayur dan
buah di provinsi Gorontalo, dari 83,5% menjadi 92,5%. Hal ini menunjukkan bahwa program
terkait peningkatan konsumsi buah dan sayur masih kurang efektif dikarenakan jumlah
nasional kurang makan buah dan sayur masih terbilang tinggi, yakni > 90%.
Gambar 2. Sebaran penduduk ≥ 5 tahun kurang makan sayur dan buah tiap provinsi di
Indonesia tahun 2018
Hasil RISKESDAS mengenai konsumsi buah dan sayur di Indonesia tahun 2018 menunjukkan
bahwa 95,5% penduduk yang berumur ≥ 5 tahun tidak memenuhi kecukupan konsumsi buah
dan sayur dikarenakan rata-rata konsumsi buah dan sayur di Indonesia kurang dari 5 porsi per
hari dalam satu minggu. Kalimantan Selatan menjadi provinsi yang kurang konsumsi sayur dan
buah paling tinggi, sementara kurang makan sayur dan buah di provinsi Papua Barat paling
rendah diantara semua provinsi di Indonesia pada tahun 2018. Melihat besaran maslah
kurangnya konsumsi sayur dan buah di Indonesia yang cukup tinggi sehingga diperlukan
evaluasi program terkait konsumsi buah dan sayur mengingat masyarakat terutama anak-anak
pada masa pertumbuhan memerlukan asupan nutrisi sarana pemeliharaan dan pemulihan
berbagai aktivitas sel tubuh.

Anda mungkin juga menyukai