Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Histopatologi FMIPA UNMUL 2018

19 Oktober 2018, Samarinda, Indonesia

PENGAMATAN PREPARAT HISTOPATOLOGI PADA USUS (INTESTINUM)


FMIPA UNMUL 2018

Dinda Prameswari1, Diana Diah Nurti2*


1Laboratorium Anatomi Hewan dan Mikroteknik, Program Studi Biologi
2Jurusan Biologi FMIPA Universitas Mulawarman
*Corresponding Author : dianadiahnurti@yahoo.com

Abstrak. Usus merupakan salah satu organ yang menyusun sistem pencernaan atau digestoria yang
berawal dari lambung hingga ke anus. Sistem pencernaan pada makhluk hidup berfungsi untuk
menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses
tersebut melalui anus. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui bagian – bagian histologi
pada usus. Metode yang diterapkan pada praktikum ini adalah mengamati preparat usus
menggunakan mikroskop dengan perbesaran yang sesuai. Berdasarkan dari hasil praktikum yang
dilakukan diketahui bahwa histologi usus kecil yaitu duodenum memiliki bagian – bagian yang tampak
jelasyaitu lumen, vili dan mikrovili sedangkan pada usus besar memiliki bagian-bagian yaitu lumen,
vili, mikrovili dan jaringan fibroblas.

Kata Kunci : Duodenum, Colon, Tunica Mucosa, Tunica Submucosa, TunicaMuscularis

Pendahuluan penyerapan nutrisi dikarenakan penyerapan


Salah satu organ pencernaan yang nutrisi terbesar terjadi dalam ileum. Ileum
berfungsi dalam proses penyerapan nutrisi memiliki peranan mengabsorbsi nutrisi seperti
adalah usus halus. Usus halus merupakan asam amino, vitamin, dan monosakarida.
organ utama tempat berlangsungnya Ileum mengandung sedikit vili yang sempit dan
pencernaan dan absorbsi produk pencernaan pendek; selain itu, epitel pada ileum
dan mempunyai perananpenting dalam mengandung lebih banyak sel goblet
transfer nutrisi [3] dibandingkan dengan duodenum dan jejunum
Usus halus (intestinum tenue) merupakan [4].

saluran panjang berkelok-kelok dengan Setiap bagian usus halus terdiri dari empat
panjang kira-kira 5-7 meter yang merupakan selaput atau lapisan yaitu mukosa,
bagian saluran pencernaan terpanjang. submukosa, tunika muskularis, dan adventisia
Terletak antara lambung dan usus besar yang atau serosa. Pada lapisan mukosa usus halus
merupakan tempat utama terjadinya terdapat suatu bentuk khusus berupa vili-vili.
pencernaan secara kimia dan penyerapan Vili berfungsi untuk memperluas permukaan
nutrisi [3]. area lumen serta mengefisienkan proses
Panjang usus bervariasi sesuai dengan absorbsi [5].
ukuran tubuh, tipe makanan dan faktor-faktor Selaput lendir usus halus memiliki jonjot
lain.Secara anatomis, usus halus dibagi yang lembut dan menonjol seperti jari. dinding
menjadi 3 bagian yaitu duodenum, jejunum, usus halus akan mensekresikan getah usus
dan ileum [1]. yang mengandung erepsin dan beberapa
Duodenum merupakan bagian terpendek enzim. Erepsin bertugas menyempurnakan
dari usus halus. Vili di bagian ini tampak lebar, pencernaan protein dan menghasilkan asam
tinggi, dan banyak, dengan sedikit sel goblet amino. Enzim yang diskresikan yaitu
pada lapisan epitel [2]. peptidase, sukrose, maltose, lactase dan
Jejunum memiliki vili yang lebih pendek, polinukleatidase [1].
lebih sempit, dan lebih sedikit daripada Kemampuan pencernaan dan penyerapan
duodenum, sedangkan sel goblet pada epitel zat-zat makanan dapat dipengaruhi oleh luas
jumlahnya lebih banyak [1]. permukaan epithel usus, jumlah lipatan-
Ileum yang merupakan bagian paling ujung lipatannya, dan banyaknya villi dan mikrovilli
dari usus halus berfungsi dalam proses yang memperluas bidang penyerapan dan
Jurnal Histopatologi FMIPA UNMUL 2018
19 Oktober 2018, Samarinda, Indonesia

dipengaruhi juga oleh tinggi dan luas yang telah disediakan dan diberi keterangan
permukaan villi, duodenum, jejunum, dan gambar.
ileum. Luas permukaan usus halus seperti
tinggi villi menggambarkan area untuk Hasil dan Pembahasan
penyerapan zat-zat nutrisi. Vili merupakan Adapun hasil dan pembahasan dari
tonjolan kecil mirip jari atau daun yang percobaan berikut:
terdapat pada membran mukosa, panjangnya
0,5 sampai 1,5 mm dan hanya terdapat pada
usus halus. Vili pada ileum bentuknya mirip jari
dan lebih pendek dibandingkan dengan vili
yang terdapat pada duodenum dan jejejnum [6].
Vili berfungsi untuk memperluas
permukaan usus halus yang berpengaruh
terhadap proses penyerapan makanan.
Semakin lebar vili semakin banyak zat-zat
makanan yang akan diserap pada akhirnya
dapat berdampak pada pertumbuhan organ-
organ tubuh dan karkas yang meningkat [2].
Pemeriksaan histopatologi pada vili usus Gambar 4.1Duodenum
memperlihatkan kematian sel (nekrosa), Perbesaran 40 ×10
pendarahan dan peluruhan (deskuamasi). Keterangan : 1. Vili; 2. Lumen; 3. Mikrovili
Infeksi nematoda di usus halus akan
meningkatkan infiltrasi sel radang dan
peningkatan gerak peristaltik usus halus [4].
Oleh karena itu dilakukan praktikum untuk
yang bertujuan untuk mengetahui bagian –
bagian histologi pada usus.

Metode
Waktu dan Tempat
Praktikum Histopatologi dengan tema
“Pengamatan Preparat Histopatologi pada
Usus (Intestinum) ” ini dilaksanakan pada hari
Jumat, 19 Oktober 2018 pada pukul 10.00 –
12.00 WITA Bertempat di Laboratorium
Anatomi Hewan dan Mikroteknik, Gedung G, Gambar 4.2Usus Besar
Lantai 3, Universitas Mulawarman, Samarinda. Perbesaran 40 ×10
Keterangan : 1. Lumen; 2. Vili; 3. Mikrovili; 4.
Alat dan Bahan Jaringan fibroblas
Pada praktikum ini, alat-alat yang
Berdasarkan hasil praktikum yang telah
digunakan adalah cover glass, object glass,
dilakukan dapat diketahui bahwa pada
mikroskop, alat tulis dan kamera digital.
preparat duodenum terlihat bagian bagiannya
Bahan-bahan yang digunakan adalah preparat
yaitu vili, lumen dan mikrovili sedangkan pada
histologi yaitu usus kecil (duodenum) dan usus
preparat usus besar terdapat bagian yaitu
besar.
lumen, vili, mikrovili dan jaringan fibroblas.
Hal ini sesuai dengan literatur yang
Cara Kerja
menyatakan bahwa vili merupakan tonjolan
Mula-mula disiapkan mikroskop dan
kecil pada membran mukosa. Tiap vili dilapisi
diletakkan preparat diatas meja sediaan
oleh epitel selapis silindris dan bagian
mikroskop. Kemudian diamati dengan
tengahnya terdiri atas jaringan ikat lamina
perbesaran awal 4 × 10, lalu diperbesar sesuai
propria. Epitel selapis silindris pada usus halus
kebutuhan. Selanjutnya digambar pada kertas
terdiri atas sel absorptif dan sel goblet. Sel
Jurnal Histopatologi FMIPA UNMUL 2018
19 Oktober 2018, Samarinda, Indonesia

absorptif berbentuk silinder tinggi. Sel goblet - Mencerna dan mengabsorpsi chime
tersebar diantara sel absorptif [1]. (bubur makanan/cairan yang mengental)
Usus terbagi menjadi dua bagian, yaitu dari lambung
usus halus dan usus besar. Usus halus terdiri - sebagai bagian yang paling luas dari
atas tiga bagian yang tidak terpisah secara organ pencernaan untuk penyerapan
jelas yaitu duodenum, jejunum dan ileum . nutrisi makanan
Usus halus memiliki fungsi yaitu sebagai - memiliki tugas untuk melakukan
tempat pencernaan dan penyerapan zat penyerapan nutrisi yang dibutuhkan tubuh
makanan [3]. dan berasal dari makanan. Prosesnya
Duodenum merupakan bagian terpendek terjadi sebagaimana proses mekanis
dari usus halus. Vili di bagian ini tampak lebar, pencernaan pada manusia[2].
tinggi, dan banyak, dengan sedikit sel goblet
pada lapisan epitel [2]. Kesimpulan
Jejunum memiliki vili yang lebih pendek, Berdasarkan dari hasil praktikum yang
lebih sempit, dan lebih sedikit daripada dilakukan diketahui bahwa histologi usus kecil
duodenum, sedangkan sel goblet pada epitel yaitu duodenum memiliki bagian – bagian yang
jumlahnya lebih banyak [1]. tampak jelas yaitu lumen, vili dan mikrovili
Ileum yang merupakan bagian paling ujung sedangkan pada usus besar memiliki bagian-
dari usus halus berfungsi dalam proses bagian yaitu lumen, vili, mikrovili dan jaringan
penyerapan nutrisi dikarenakan penyerapan fibroblas.
nutrisi terbesar terjadi dalam ileum. Ileum
memiliki peranan mengabsorbsi nutrisi seperti Ucapan Terima Kasih
asam amino, vitamin, dan monosakarida. Penulis mengucapkan terima kasih pada
Ileum mengandung sedikit vili yang sempit dan Laboratorium Anatomi Hewan dan Mikroteknik
pendek; selain itu, epitel pada ileum atas fasilitas yang diberikan untuk melakukan
mengandung lebih banyak sel goblet praktikum ini serta asisten yang telah
dibandingkan dengan duodenum dan jejunum menuntun dalam praktikum. Demikian pula,
[4]. penulis berterima kasih kepada teman-teman
Sedangkan usus besar terbagi menjadi tiga atas diskusinya yang bermanfaat.
bagian yaitu ceccum, colon dan rektum.Fungsi
dari usus besar adalah proses penyerapan air Referensi
[3]. [1] Ganong, W. F., 2008. Buku Ajar Fisiologi
Usus besar dimulai dari kuadran kanan KedokteranEdisi 22. Jakarta : EGC.
bawah abdomen yang dinamakan caecum, [2] Guyton, A. C., Hall, J. E., 2014. Buku Ajar
berlanjut ke kranial sebagai kolon ascendens, Fisiologi KedokteranEdisi 12. Jakarta
fleksura hepatika, kolon transversum, fleksura : EGC.
lienalis, kolon descendens, kolon sigmoid, dan [3] Junqueira L.C., J.Carneiro, R.O. Kelley.
rektum. Kolon diperkirakan memiliki panjang 2007. Histologi Dasar Edisi ke-
150 cm, dengan diameter mengecil secara 5.Jakarta: EGC.
bertahap mulai caecum sampai rectosigmoid [4] Pearce, E. 2008. Anatomi Dan Fisiologi
junction dan terdapat pelebaran kembali pada Untuk Para Medis. Jakarta: PT
ampula rektum. Kolon berbeda dari usus kecil Gramedia.
karena memiliki karakteristik tertentu seperti [5] Sherwood, L. 2001. Fisiologi Manusia dari
haustra, taenia, dan apendiks epiploica. Sel ke Sistem. Jakarta: Buku
Mukosa usus besar tidak memiliki vili maupun Kedokteran EGC.
plika kecuali pada bagian rektum. Lekukan [6] Sutoyo D. 2009. Histologi. Surakarta:
mukosa dapat masuk sampai muara kelenjar Lembaga Pengembangan
tubular intestinal yang berdampingan dengan Pendidikan UNS & UPT
sel goblet, sel absorbsi, dan sejumlah kecil sel
enteroendokrin [3].
Fungsi usus halus adalah:
Jurnal Histopatologi FMIPA UNMUL 2018
19 Oktober 2018, Samarinda, Indonesia

Lampiran Laporan Sementara


Jurnal Histopatologi FMIPA UNMUL 2018
19 Oktober 2018, Samarinda, Indonesia

Lampiran Hasil Pengamatan

Preparat usus adenokasionma


Perbesaran 4 x 10

Preparat usus duodenum


Perbesaran 4 x 10

Anda mungkin juga menyukai