Abstrak. Spermatozoa di bentuk di dalam testes melalui proses yang disebut spermatogenesis, tetapi mengalami
pematangan lebih lanjut di dalam epididimis di mana sperma di simpan sampai ejakulasi.Tujuan dilakukan
percobaan ini adalah untuk mengetahui morfologi dan viabilitas spermatozoa yang terjadi pada mencit. Metode yang
dilakukan dalam melakukan percobaan ini adalah dengan cara membedah mencit jantan dan diambil testisnya,
kemudian dimasukkan kedalam larutan NacL 0.9% hangat dan dipecahkan sehingga spermanya keluar. Kemudian
diamati dengan menggunakan perbesaran yang sesuai dan dihitung viabilitas spermatozoanya dengan menggunakan
rumus, lalu kemudian diamati. Hasil yang didapatkan dari percobaan yang telah dilakukan adalah morfologi dari Commented [A1]: perb
sperma mencit berupa sperma normal dan sperma abnormal, pada spermatozoa normal bagian-bagian yang
didapatkan berupa kepala, badan dan ekor sedangkan pada spermatozoa abnormal nampak bahwa kepalanya
berbentuk lonjong dan tidak memiliki kait akan tetapi tetap memiliki bagian kepala dan ekor. Lalu, pada pengukuran
viabilitas didapatkan viabilitas sekitar 36,26%.
PENDAHULUAN dari tiga bagian yaitu kepala, leher dan juga ekor
Latar belakang spermatozoa[5]..
Spermatogenesis adalah suatu proses
Setelah melalui tahap spermiogenesis,
diferensiasi dari spermatogonium menjadi
spermatozoa akan dibebaskan dari sel sertolis ke
spermatozoa. Spermatogenesis merupakan
limen tubulus seminiferus untuk selanjutnya
proses yang kompleks dan juga melibatkan
menuju epididimis. Proses pelepasan tersebut
pembelahan baik pembelahan secara meiosis dan
dinamakan dengan spermiasi[3].
juga pembelahan secara mitosis[4].
Spermatozoa pada dasarnya belum memiliki
Pada manusia, spermatogenesis dimulai sejak
kemampuan untuk bergerak sendiri (non-motil).
masa pubertas dan akan terus berlanjut
Spermatozoa non-motil ini ditranspor dalam
sepanjang hidup individu. Spermatogenesis
cairan testikular hasil sekresi sel sertoli dan akan
berlangsung di tubulus seminiferus. Hampir
bergerak menuju epididimis yang disebabkan
90% volume testis ditempati oleh tubulus
oleh konsentrasi otot peritubuler[3].
seminiferus dengan berbagai tahapan
Secara umum bagian kepala spermatozoa
perkembangan sel gamet jantan[1].
yang telah masak terbentuk akrosom yang
Didalam tubulus seminiferus, sel-sel gamet
terbentuk dari badan golgi dan mengandung
jantan yang mengalami proses perkembangan
enzim hialuronidase dan proteinase yang
tersebut tersusun dengan menggunakan susunan
berfungsi untuk menembus lapisan pelindung
yang tertata atau beraturan, dimulai dari bagian
ovum. Pada bagian ini juga terdapat inti
membrana basalis dan menuju lumen[2].
spermatozoa yang menyimpan sejumlah
Tahap spermiogenesis, merupakan tahap
informasi genetik yang akan diwariskan kepada
transformasi spermatid menjadi spermatozoa.
keturunannya. Bagian leher spermatozoa
Tahapan ini terdiri dari empat fase yaitu fase
biasanya banyak mengandung mitokondria.
golgi, fase tutup, fase akrosom dan juga fase
Leher spermatozoa merupakan tempat oksidasi
pematangan. Spermatozoa yang terbentuk terdiri
sel untuk membentuk energi, sehingga sperma
dapat bergerak aktif. Bagian ekor dari
Praktikum Fisiologi Reproduksi (2018)
spermatozoa merupakan alat gerak yang Pada praktikum ini, bahan-bahan yang
mendorong spermatozoa masuk kedalam vas digunakan adalah mencit (Mus musculus), NacL
deferen dan juga ductus ejakulatorius dan 0.9%, Giemsa, dan aquades.
menuju ovum untik selanjutnya masuk ke proses Prosedur Kerja
fertilisasi[4]. Metode yang dilakukan dalam melakukan
Ukuran untuk viabilitas dari spermatozoa percobaan ini adalah dengan cara membedah
merupakan hal yang penting untuk diketahui mencit jantan dan diambil testisnya, kemudian
karena hal ini sebagai penanda yang testis yang telah didapatkan dimasukkan
menunjukkan kemampuan spermatozoa untuk kedalam larutan NacL 0.9% hangat dan
dapat terus bertahan hidup selama beberapa dipecahkan sehingga spermanya keluar.
waktu setelah dikeluarkan dari saluran Kemudiandiwarnai dengan menggunakan
reproduksi jantan. Selanjutnya viabilitas juga pewarna Giemsa dengan cara ditambahkan pada
dapat digunakan untuk menunjukkan tingkat NacL 0.9%dan diteteskan pada kaca preparat,
kesehatan spermatozoa karena hanya ditutup dengan menggunakan object glass
spermatozoa yang memilki kondisi yang baik kemudian diamati morfologinya serta dihitung
saja yang memiliki kemampuan untuk dapat viabilitas yang didapatkan
bertahan terhadap perubahan lingkungan yang
terjadi, terutama perubahan temperatur yang HASIL DAN PEMBAHASAN
tidak sesuai dengan kondisi atau temperatur Hasil Pengamatan
didalam testis, viskositas media, dan perubahan Berdasarkan pengamatan yang telah
derajat keasaman atau pH dari lingkungan [5]. dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut.
Tujuan praktikum HASIL DAN PEMBAHASAN
Tujuan dilakukan percobaan ini adalah untuk Hasil pengamatan
mengetahui morfologi dan viabilitas Adapun hasil dan pembahasan dari
spermatozoa yang terjadi pada mencit (Mus percobaan berikut:
musculus).
METODE PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat
Praktikum Fisiologi Reproduksi Hewan
dengan tema “Pengamatan Morfologi dan
Viabilitas Spermatozoa Mencit (Mus musculus)
ini dilaksanakan pada hari Kamis, 18 Oktober
2018 pada pukul 07.30 – 09.30 WITA
Bertempat di Laboratorium Fisiologi,
Perkembangan dan Molekuler Hewan, Gedung Gambar 2.1 Sperma Normal
C, Lantai 2, Universitas Mulawarman, Perbesaran 40×10
Samarinda. Keterangan : 1. Kepala; 2. Leher; 3. Ekor; 4.
Alat dan Bahan Akrosom; 5. Mitokondria.
Pada praktikum ini, alat-alat yang digunakan
adalah cover glass, disecting set, hotplate,object
glass, mikroskop, alat tulis, pipet tetes, botol
semprot dan kamera digital.
Praktikum Fisiologi Reproduksi (2018)
ciri-ciri dari spermatozoa yang abnormal. Kecepatan dari gerak maju spermatozoa
Faktor yang dapat menyebabkan spermatozoa nampak pada pergerakan spermatozoa yang
rusak di antaranya trauma fisik, suhu yang bergerak kedepan secara terus menerus dan
terlalu panas, adanya racun dalam tubuh, radiasi, progressif serta waktu yang diperlukan oleh
kemoterapi, infeksi bakteri, dan beberapa obat spermatozoa dalam menempuh jarak yang telah
yang dapat menyebabkan gangguan pada proses ditentukan. Menurut [3] yang menyatakan bahwa
pembentukan sperma[4]. nilai kecepatan gerak spermatozoa normal yaitu
sekitar 188,25 μm/dt
Praktikum Fisiologi Reproduksi (2018)
Perbedaan yang terdapat antara spermatozoa dengan ekor putus, kepala pecah, dan kepala
normal dan abnormal biasanya dapat dilihat dari tanpa ekor [4].
morfologi nya. Dimana diketahui bahwa
spermatozoa normal terdiri atas kepala, leher PENUTUP
dan ekor sedangkan spermatozoa abnormal Kesimpulan
dapat dilihat dari struktur tubuh yang Berdasarkan percobaan yang telah
dimilikinya. Contoh abnormalitas yang terjadi dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa hasil
pada spermatozoa yaitu spermatozoa tanpa ekor yang didapatkan yaitu morfologi dari sperma
ataupun sebaliknya, satu kepala spermatozoa mencit berupa sperma normal dan sperma
dengan dua ekor atau sebaliknya, ekor yang abnormal, pada spermatozoa normal bagian-
bengkok atau patah dan kepala spermatozoa bagian yang didapatkan berupa kepala, badan
yang terlalu kecil[6]. dan ekor sedangkan pada spermatozoa abnormal
Perbedaan ini nampak dari warna yang nampak bahwa kepalanya berbentuk lonjong dan
terlihat, sperma yang masih hidup tidak akan tidak memiliki kait akan tetapi tetap memiliki
tewarnai atau hanya berwarna seperti sperma bagian kepala dan ekor. Lalu, pada pengukuran
asli yaitu putih dan sperma yang telah mati akan viabilitas didapatkan viabilitas sekitar 36,26%.
tewarnai dengan pewarna giemsa yaitu warna
merah. Ucapan Terima Kasih
Faktor kesalahan yang terjadi pada praktikum Pertama-tama penulis mengucapkan terima
ini adalah sperma yang dibawa hanya sedikit dan kasih kepada Allah SWT yang telah
pembuatan preparat terlambat sehingga melancarkan dalam penulisan jurnal ini Terima
menyebabkan spermatozoa sudah mati dan hal kasih kepada Laboratorium Fisiologi,
ini mengakibatkan tiga pengamatan tidak dapat Perkembangan dan Molekuler Hewan yang telah
dilaksanakan yaitu motilitas, kecepatan gerak menyiapkan alat-alat laboratorium pada
maju dan juga konsentrasi spermatozoa. praktikum kali ini. Serta terima kasih kepada
Motilitas adalah suatu kemampuan yang para asisten yang sudah membina jalannya
dimiliki oleh spermatozoa untuk bergerak secara paktikum ini dan membagi ilmunya kepada
progresif. Motilitas spermatozoa ini berasal dari seluruh praktikan.
gerakan mendorong spermatozoa yang
dilakukan pada bagian ekor yang mana gerakan Referensi
ini terlihat menyerupai gerakan cambuk. Adapun [1]Fried, George H., Hademenos, George
rata-rata persentase motilitas spematozoa normal J.2005. Schaum’s Outlines. Biologi
yang didapatkan yaitu sekitar 60,44 – 79,33 % Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.
[2]
. Bentuk dari abnormalitas pada spermatozoa [2]Malini, D. 2013. Pengaruh ekstrak etanol dan
dibagi menjadi abnormalitas primer dan spinasterol daun senggugu
abnormalitas sekunder. Abnormalitas primer (Clerodendron serratum L.) terhadap
yaitu dimana suatu spermatozoa yang kualitas sperma mencit (Mus musculus
mengalami kelainan pada saar spermatogenesis, L.). Jurnal IJAS. 3(3).
meliputi kepala yang terlampau besar, kepala [3]Setyadi, Aditya D. Organ reproduksi dan
yang terlampau kecil, kepala pendek, kepala kualitas sperma mencit (Mus musculus)
pipih memanjang, kepala rangkap dan ekor yang mendapat pakan tambahan
ganda. Abnormalitas sekunder yaitu dimana kemangi (Ocinumbasilicum) segar.
spermatozoamengalami kelainan setelah Skripsi Institut Pertanian Bogor.
meninggalkan tubulus seminiferus, ditandai
Praktikum Fisiologi Reproduksi (2018)
Perbesaran 40×10
Perbesaran 40×10