Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
2 Tahun 2018
Pengaruh Kompetensi Dan Motivasi Auditor Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor
Inspektorat Kabupaten Rokan Hulu
Sri Yunawati
Abstrak
This research aims to examine the influence of competence and motivation on the
audit quality of the inspectorate of the Rokan Hulu district, the general problem found in this
research is the audit findings detected by the inspectorate apparatus as the internal
government auditor, but found by the external auditor, ). Data were collected from
questionnaires distributed from respondents. The independent variables are competence (X1)
and motivation (X2), while the dependent variable is audit quality (Y). The data were
analyzed by using multiple linear regression, and hypothesis test that is F test and t test.
The result of the research in this research is that simultaneously by using F test, the
competence and motivation of the auditor have an effect on the quality of audit. While
partially using t test, auditor competence variables affect the quality of audits while auditor
motivation does not affect the auditor's motivation.
hal dapat melakukan audit dengan baik. Kualitas hasil pekerjaan auditor
Sebagaimana dengan adanya motivasi dapat dipengaruhi oleh rasa kebertanggung
maka seorang auditor akan mempunyai jawaban yang dimiliki auditor dalam
semangat juang yang tinggi untuk meraih menyelesaikan pekerjaan audit.
tujuan dan memenuhi standar yang ada. Akuntabilitas merupakan dorongan
Dengan kata motivasi akan mendorong psikologi sosial yang dimiliki seseorang
seseorang untuk berprestasi, komitmen untuk menyelesaikan kewajiban yang akan
terhadap terhadap kelompok serta dipertanggungjawabkan kepada
memiliki inisiatif dan optimism yang lingkungannya.
tinggi. Kualitas Audit menurut De Angelo
Berdasarkan latar belakang diatas, mendefinisikan Kualitas Audit sebagai
maka peneliti tertarik untuk menelitian kemungkinan (joint probability) dimana
penelitian yang berjudul: ”Pengaruh seorang auditor akanmenemukan dan
Kompetensi Dan Motivasi Terhadap melaporkan pelanggaran yang ada dalam
Kualitas Audit Aparat Inspektorat system akuntansi kliennya. Faktor-Faktor
Dalam Pengawasan Keuangan Daerah yang mempengaruhi kualitas audit:
Kabupaten Rokan Hulu”. Untuk a. Kompetensi
mengetahui bagaimana kinerja auditor Menurut SPAP tahun 2011, standar
inspektorat dalam mengaudit keuangan umum pertama menyebutkan bahwa
didaerah Rokan Hulu melalui penelitian kualitas audit harus dilaksanakan oleh
saya apakah sama dengan kenerja seorang atau lebih yang memiliki
pemerintah daerah lain. keahlian dan pelatihan teknis yang
cukup sebagai auditor.
Perumusan Masalah b. Tekanan waktu
Berdasarkan latar belakang yang Dalam setiap melakukan kegiatan
telah diungkapkan di atas, maka audit, auditor akan menemukan
rumusan masalah dalam penelitian ini, kendala dalam menentukan waktu
adalah: untuk mengatur hasil audit yang
1. Bagaimana pengaruh kompetensi, dan akurat dan sesuai dengan aturan yang
motivasi auditor terhadap kualitas ditetapkan. Tekanan waktu yang
audit secara parsial? sering dialami oleh auditor ini dapat
2. Bagaimana pengaruh kompetensi dan berpengaruh terhadap kualitas audit
motivasi auditor terhadap kualitas karena auditor dituntut untuk
audit secara simultan? menghasilkan hasil audit yang baik
dengan waktu yang telah dijanjiakan
TINJAUAN PUSTAKA dengan klien.
Kualitas Audit c. Pengalaman kerja
AAA Financial Accounting Commite Pengalaman kerja yaitu melaksanakan
(2000) dalam indah (2010) menyatakan audit untuk sampai pada suatu
bahwa “ kualitas audit ditentukan oleh 2 pernyataan pendapat, auditor harus
hal yaitu kompetensi (keahlian) dan senantiasa bertindak sebagai seorang
independensi. Kedua hal tersebut ahli dalam bidang akuntansi dan
berpengaruh langsung terhadap kualitas bidang auditing. Pencapaian keahlian
audit. Persepsi laporan keuangan atas tersebut dimulai dengan pendidikan
kualitas audit merupakan fungsi dari formalnya, yang diperluas dengan
persepsi mereka atas independensi dan pengalaman-pengalaman dalam
keahlian auditor”. praktik auditing.
d. Etika
Etika adalah suatu perinsip moral dan bidang-bidang lain, termasuk dalam
perbuatan yang menjadi landasan bidang bisnis dan keuangan, ia tidak dapat
bertindaknya seseorang sehingga apa memenuhi persyaratan yang dimaksudkan
yang dilakukannya dipandang oleh dalam standar auditingini, jika ia tidak
masyarakat seabgai perbuatan yang memiliki pendidikan serta pengalaman
terpuji dan meningkatkan martabat memadai dalam bidang auditing .
dan kehormatan seseorang.
e. Independensi Auditor harus memiliki kualifikasi
Independensi menurut Arens dkk. untuk memahami kriteria yang digunakan
(2008) berarti mengambil sudut dan harus kompeten untuk mengetahui
pandang yang tidak biasa.Auditor jenis serta jumlah bukti yang akan
tidak harus independensi dalam fakta, dikumpulkan guna mencapai kesimpulan
tetapi juga harus independen dalam yang tepat setelah memeriksa bukti itu
penampilan. Independen dalam fakta (Arens et al;2012).
ada bila auditor benar-benar mampu Menurut Tampubolon (2005)
mempertahankan sikap yang tidak kompetensi dapat diperoleh melalui
biasa sepanjang audit, sedangkan pendidikan dan pelatihan yang
independen dalam penampilan adalah berkelanjutan serta pengalaman yang
hasil dari interprentasi lain atas memadai dalam melaksanakan audit.
independensi. Dengan kata lain dapat disimpulkan yang
menjadi indikator untuk mengukur tingkat
Kompetensi kompetensi auditor adalah penguasaan
Pernyataan standar umum pertama terhadap standar akuntansi dan auditing,
dalam SPKN adalah: “Pemeriksa secara penguasaan terhadap obyek audit (entitas
kolektifharus memiliki kecakapan yang diperiksa), serta ada tidaknya
profesional yang memadai untuk program atau proses peningkatan keahlian.
melaksanakan tugas pemeriksaan”.
Dengan Pernyataan Standar Pemeriksaan Menurut Arens (2012) kompetensi
ini semua organisasi pemeriksa adalah kualitas pribadi yang harus dimiliki
bertanggung jawab untuk memastikan oleh seorang auditor yang diperoleh
bahwa setiap pemeriksaan dilaksanakan melalui latar belakang pendidikan formal
oleh para pemeriksa yang secara kolektif auditing dan akuntansi, pelatihan kerja
memiliki pengetahuan, keahlian, dan yang cukup dalam profesi dan akan
pengalaman yang dibutuhkan untuk ditekuninya dan selalu mengikuti
melaksanakan tugas tersebut.Oleh karena pendidikan-pendidikan profesi yang
itu, organisasi pemeriksa harus memiliki berkelanjutan. Seorang auditor harus
prosedur rekrutmen, pengangkatan, memiliki kualifikasi untuk memahami
pengembangan berkelanjutan, dan evaluasi kriteria yang digunakan dan harus
atas pemeriksa untuk membantuorganisasi kompeten untuk mengetahui jenis serta
pemeriksa dalam mempertahankan jumlah bukti yang akan dikumpulkan guna
pemeriksa yang memiliki kompetensi yang mencapai kesimpulan yang tepat setelah
memadai. memeriksa bukti itu. Menurut Reni (2010)
dalam Yusuf (2014) menunjukkan bahwa
Standar umum pertama (IAI, 2011) indikator kompetensi untuk auditor terdiri
menyebutkan bahwa audit harus atas :
dilaksanakan oleh sesorang yang lebih
memilki keahlian danmpelatihan yang (1) Komponen pengetahuan, merupakan
cukup sebagai auditor. Betapapun komponen yang penting dalam suatu
tingginya kemampuan seseorang dalam kompetensi. Komponen ini meliputi
Manfaat dari penelitian ini adalah: data yang digunakan untuk setiap
1. Diharapkan hasil penelitian ini dapat variabel.
bermanfaat bagi inspketorat Metode analisis yang
kabupaten rokan hulu sebagai auditor digunakan adalah analisis regresi
internal dalam pelaksanaan audit. linier berganda yakni hubungan
2. Menambah referensi bagi peneliti secara linier antara dua atau lebih
selanjutnya sebagai penyempurna variabel independen (X1, X2,..,Xn)
untuk penelitian-penelitian dan dependen (Y). Persamaan analisis
berikutnya. regresi linier Berganda dalam
3. Dapat menambahkan kontribusi penelitian ini adalah:
bagi pengembangan ilmu di Y = a +b1 X1+b2X2+e
bidang audit. Keterangan:
Y = Kualitas audit
METODE PENELITIAN X1 = Variabel independen ( kompetensi
Lokasi Penelitian auditor)
X2 = Variabel independen ( motivasi
Penelitian ini dilaksanakan pada auditor)
Inspektorat Kabupaten Rokan Hulu. b1 = Koefisien regresi kompetensi
auditor
Metode Pengumpulan Data b2 = Koefisien regresi objektivitas
Teknik pengumpulan data auditor
dalam penelitian ini adalah e = error
dengan cara menyebarkan kuesioner
kepada seluruh auditor Inspektorat Pengujian Hipotesis
Kabupaten Rokan Hulu. Uji hipotesis yang dilakukan dalam
penelitian ini menggunakan Uji
Jenis dan Sumber Data simultan (Uji F) dan Uji parsial (Uji t).
Jenis data yang digunakan (Susana Anita dan Winston Pontoh).
dalam penelitian ini adalah data
primer yakni berupa hasil dari Uji simultan (Uji F)
penyebaran kuesionar yang kepada Uji signifikn simultan yang sering
seluruh auditor dengan indikator disebut dengan uji F akan dilakukan
seperti pemahaman auditor terhadap untuk menguji bagaimana dari
lingkup yang akan di audit dan keseluruhan variabel independen terhadap
motivasi yakni kemauan atau keingin variabel dependen. Untuk melihat
tahuan yang kuat oleh auditor. pengaruh tersebut dilakukan
Adapun sumber data untuk perbandingan antara F hitung dengan F
mengumpulkan data tersebut tabel, dimana F hitung akan dilakukan
diperoleh langsung dari seluruh menggunakan program SPSS. Dengan
auditor yang bertugas di kantor ketentuan sebagai berikut:
Inspektorat Kabupaten Rokan Hulu. Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak,
sedangkan
4.4. Teknik Analisis Data Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima.
Teknik analisis data yang
Berikut hipotesis untuk uji simultan (Uji
digunakan dalam penelitian ini
F)
adalah analisis statistik deskriptif
yakni memberikan gambaran kondisi
Tabel 5.2
Uji parsial (Uji t) Uji t dengan Model Coefficients
Uji statistik t dilakukan untuk Coefficientsa
menguji pengaruh dari variabel Model Standar
independen terhadap variabel dependen dized
Unstandardized Coeffici
secara individu. Untuk melihat pengaruh Coefficients ents
tersebut dilakukan perbandingan antara t Std.
hitung dengan t tabel, dimana t hitung B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2,298 7,142 ,322 ,753
akan dilakukan menggunakan program Kompetens ,585 ,156 ,747 3,75 ,003
SPSS. Dengan ketentuan sebagai berikut: i Auditor 4
Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak, Motivasi -,006 ,138 -,009 -,04 ,964
Auditor 6
sedangkan
Jika thitung < ttabel, maka H0 diterima.
a. Dependent Variable: Kualitas Audit