SKRIPSI
Oleh:
SAHLI ROIS
G1D010072
i
iv
vi
PERSEMBAHAN
HALAMAN PERSEMBAHAN
Assalamu‟alaikum wr. wb
Alhamdulillahi robbil „alamin, penulis sanjungkan sebagai wujud syukur atas rahmat yang
diberikan-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan studinya. Semoga ilmu yang
didapat selama studi dapat bermanfaat bagi diri penulis dan orang lain pada umumnya
serta mampu mengamalkan dan mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam kehidupan
sehari-hari.
Amien. . . .
Buat bapak dan mamah di rumah. .terimakasih atas semua nasehat, ridho, dukungan moril
maupun materiil, pengorbanan, dan cinta kasih yang tulus. Termikasih pula atas doa yang
tak henti-hentinya kalian panjatkan untuk putramu yang bandel ini agar selalu diberi
kesehatan, kekuatan dan kesabaran sehingga penulis mampu menyelesaikan studinya.
Penulis persembahkan gelar sarjananya unutk bapak dan mamah. Maaf teruacap dari
lisan anakmu yang bandel ini karena belum mampu membahagiakan kalian. Semoga
suatu hari nanti penulis bisa dan mampu membuat kalian tersenyum bangga dan bahagia.
Amien. . . .
Terimkasih penulis haturkan buat saudara terbaik dan terhebat di dunia ini mas Achmad,
mas Agus, mba Lina dan adiku Itmamul Wafa yang selalu memberikan kasih sayang, doa,
perhatian, dan dukungan serta tawa candaya sehingga penulis mampu melewati hari-hari
yang begitu melelahkan selama proses studinya. Terimaksih pula buat malaikat kecilnya
mba Lina “Fara Diba Khairul Hayya” yang telah membawa surga ke dalam rumah
sehingga menjadi motivasi bagi penulis agar tidak terlana dengan kemalasan. Semoga
kalian semua diberi kesehatan, kesusuksesan dan barokah hidupnya serta bisa menjadi
anak soleh-solehah.yang mampu membanggakan dan membahagiakan bapak dan mamah.
Amien. . .
Buat pengasuh pondok pesantren Darul Abror, abah Taufikurrohman yang selalu
mendoakan santri-santrinya agar dapat menjadi orang yang sukses di dunia dan di
akhirat. Abah. .terimakasih banyak atas wejangan-wejangan selama ini. Buat semua santri
pondok pesantren Darul Abror, santri putra dan santri putri, trimakasih atas tawa
candanya, dukungan, kasih sayang sehingga penulis mampu menyelesaikan program
sarjannya. Semoga pondok pesantren Darul Abror menjadi pondok yang besar dan
menghasilkan santri-santri yang berkualitas dan berintelektualitas tinggi.
Amien. . . .
Buat sahabatt terbiak penulis, keluarga besar keperawatan angkatan 2010 yang tidak bisa
penulis sebut namanya satu persatu. Penulis ucapkan terimakasi. Bayak unutk
kebersamaannya selama ini. Buat sahabat seperjuangan dan ”sepergembelan”, Yudha,
Muqodir, Diaz, Cakra, Neru, Hanif, Yoga, Suryo, Jepy penulis ucapkan termakasih atas
semua dukungan, perhatian, motivasi dan tawa candanya. Semoga persahabatan ini tidak
cuma hanya sebatas ini tetapi dapat berlanjut sampai kakek-kakek.
Amien. . . .
Buat pak Arief, pak yuli dan ibu anti sebagai pembimbing dan penguji, penulis ucapkan
terimakasih karena sudah membimbing sampai skripsi ini kelar, terimaksih juga buat
arahan, ilmu, masukan, saran, nasehat dan motivasinya sampai penulis dapat tambahan
nama. Semoga tambahan nama itu bisa barokah.
Amien. . . .
Terimkasih buat semua orang yang pernah hadir dalam kehidupan penulis. Terimakasih
juga buat “Calon Bidadari Surgaku” yang tak bosan-bosannya mendoaakan penulis di
setiap helaan nafasnya, mencurahkan perhatian dan kasih sayangnya sehingga penulis
terpacu untuk menyelesaikan skripsi ini agar sesuai target. Semoga doa yang engkau
panjatkan dan penulis panjatkan dapat di ijabah oleh Alloh SWT agar kita bisa
dipersatukan dalam ikatan yang halal. Semoga Alloh SWT meridhoi kita.
Amien. . . .
viii
Motto
dikehendaki-Nya,
(Ibnu Atha’ilah)
2. SD N 1Karangjengkol (1997-2003)
1
Jurusan Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas
Jenderal Soedirman, Purwokerto
2
Jurusan Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas
Jenderal Soedirman, Purwokerto
3
Rumah Sakit Umum Daerah Purbalingga
ABSTRAK
1
Nursing Departement, Faculty of Medicine and Health Sciences, Jenderal
Soedirman University, Purwokerto
2
Nursing Departement, Faculty of Medicine and Health Sciences, Jenderal
Soedirman University, Purwokerto
3
Purbalingga Hospital
ABSTRACT
Keyword: Stroke, the fisrt attack, recurrent attack, and spiritual level
xii
PRAKATA
Proses penyusunan skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
1. Dr. Warsinah, M.Si, Apt, selaku dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu-
4. Arif Setyo Upoyo, S.Kep., Ns., M.Kep., selaku dosen pembimbing I yang
5. Yuli Dwi Hartanto, S.Kep., Ns., Selaku dosen pembimbing II, terimakasih
7. Kedua orang tua, adik, kakak-kakak dan keponakan yang saya cintai,
8. Pengasuh pondok pesantren “ Darul Abror” beserta santri putra dan santri
banggakan
skripsi ini, oleh karena itu diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi hasil yang lebih baik. Semoga hasil skripsi ini mendapat ridho dari Allah
Penulis
xiv
DAFTAR ISI
Halaman
PRAKATA ................................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan Penelitian........................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian......................................................................... 7
A. Landasan Teori
1. Stroke
2. Spiritual
f. Tingkatan Spiritual.......................................................... 30
D. Hipotesis ........................................................................................ 36
B. Pembahasan .................................................................................. 53
A. Kesimpulan .................................................................................. 64
B. Saran ............................................................................................ 65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Halaman
DAFTAR TABEL
Halaman
Berulang .................................................................................................... 52
Purbalingga
Lampiran 7. Surat Ijin Penelitian dari Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
terhentinya aliran darah melalui sistem suplai arteri otak (Price & Wilson,
Dari jumlah tersebut, lima juta orang meninggal karena stroke dan lima juta
data riset kesehatan dasar tahun 2007, prevalensi stroke di Indonesia sebesar
0,8 %. Stroke juga menjadi penyebab kematian paling tinggi yaitu mencapai
15, 9 % pada kelompok umur 45 sampai 54 tahun dan meningkat menjadi 26,
mencapai 5,3 % yang telah didiagnosa oleh tenaga kesehatan dan 6,8 %
dengan gejala atau yang telah didiagnosa oleh tenaga kesehatan (Riset
1
2
Kesehatan Dasar, 2007, hal 111). Menurut data rekam medik RSUD dr. R.
prevalensi stroke mencapai 723 kasus stroke di ruang rawat jalan dan di rawat
inap mencapai 366 kasus stroke. Jadi total kasus stroke di RSUD dr. R.
kecacatan. Pada saat terjadinya stroke, individu akan menunjukan gejala dan
dari aspek personal, sosial, vokasional dan fisik (Handayani & Dewi, 2009).
tetapi juga salah satu penyebab utama kelumpuhan atau kecacatan. Pasien
psikologi, sosial dan spiritual (Utami & Supratman, 2009). Dampak yang
terhadap Tuhan sebagai pemberi kekuatan, harapan dan arti kehidupan dibalik
kejadian yang telah menimpanya. Dalam kondisi seperti itu seseorang akan
mengalami depresi berat. Umumnya gejala depresi timbul dalam waktu 1-2
bulan. Depresi muncul sebagai gejala-gejala berupa rasa sedih yang persisten,
perasaan putus asa dan pesimis, rasa bersalah dan tak berguna, rasa lelah yang
(Suwantara, 2004).
karena semakin tinggi kualitas hidup seseorang semakin tinggi pula tingkat
lain dan lingkungan serta mampu memaknai tujuan hidup agar dapat
harapan, arti dan tujuan hidup seseorang dengan diri sendiri, orang lain dan
kekuatan yang lebih besar dari dirinya (Nanda, 2005). Distres spiritual dapat
berkembang apabila seseorang merasa sendiri dan terisolasi dari orang lain
sehingga timbul pertanyaan tentang nilai spiritual mereka, tujuan hidup dan
sumber makna hidup (Potter & Perry, 2005). Distres spiritual yang terjadi
faktor pengalaman hidup, faktor kritis dan perubahan, dan faktor isu moral
memaknai setiap peristiwa yang terjadi (Potter & Perry, 2005). Hal tersebut
pertama dan serangan berulang. Stroke serangan pertama adalah stroke yang
baru pertama kali individu alami. Serangan ini terjadi secara mendadak,
tubuh seperti afektif, psikomotor, kognitif dan perubahan mood. Pada stroke
serangan pertama, penderita biasanya mengalami kehilangan kontrol terhadap
secara mandiri sehingga timbul perasaan tidak berdaya, marah, sedih, rendah
lagi apabila pada awalnya penderita jauh dari penghayatan religiusitas dan
Banyak orang yang menemukan makna hidup melalui pengalaman sakit. Hal
tersebut terjadi karena sakit seperti halnya orang yang sedang menghadapi
yang tidak sanggup dihadapi sendiri. Praktik seperti berdoa, meditasi atau
bagi klien. Selain itu dukungan kasih sayang dan perhatian yang diberikan
6
keluarga atau orang terdekat meberikan inspirasi untuk tetap bertahan hidup,
menemukan makna dari pesan Tuhan dibalik kejadian yang dialaminya. Pada
tahap ini penderita lebih menerima dan bertawakal terhadap kondisi yang
terjadi sebagai bentuk kasih sayang Tuhan. Oleh karena itu serangan stroke
Purbalingga”.
B. Rumusan Masalah
emosional, perilaku dan kognitif. Gangguan yang muncul seperti halnya rasa
perhatian dan minat, perasaan pututs asa dan pesimis, rasa bersalah dan tidak
berguna, sulit berkonsentrasi, insomnia, rasa lelah yang berlebihan serta
Taroenadibrata Purbalingga”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
(recurrent stroke)
D. Manfaat Penelitian
3. Bagi Peneliti
4. Bagi Pasien
dan spiritual.
E. Keaslian Penelitan
beberapa perbedaan aspek atau metode penelitian yang dilakukan oleh peneliti
Dilakukan pada 63 pasien rawat jalan yang terdiri dari 32 pasien stroke
dan 31 orang sehat sebagai kontrol. Analisis yang digunakan adalah cross
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Stroke
a. Definisi Stroke
aliran darah melalui sistem suplai arteri otak (Price & Wilson, 2005).
b. Manifestasi Stroke
Stroke tidak hanya menyerang orang yang sakit saja tetapi juga
dapat menyerang orang yang secara fisik tampak sehat. Hal tersebut
(Smeltzer & Bare, 2002) tanda dan gejala yang biasanya muncul pada
11
12
satu sisi tubuh), paralis dan hilang atau menurunnya refleks tendon.
bermusuhan.
c. Klasifikasi Stroke
1) Stroke Iskemik
2004):
21 hari.
2) Stroke Hemoragik
d. Patofisiologi Stroke
mengikuti aliran darah menuju arteri yang lebih kecil maka dapat
2) Stroke Hemoragik
e. Faktor Risiko
yang dapat dimodifikasi dan faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi
(Israr, 2008).
2) Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi antara lain: umur, jenis
f. Pencegahan Stroke
(b) Keluarga ikut peran serta dalam mengatasi krisis sosial dan
secara mandiri.
sedang.
18
faktor yang dapat dimodifikasi dan faktor yang tidak dapat dimodifikasi
(Israr, 2008).
ini merupakan faktor yang tidak dapat dimodifikasi meliputi usia, jenis
gaya hidup yang kurang sehat dan psikologi yang umumnya menjadi
B. Spiritual
1. Definisi Spiritual
emosional, penyakit fisik baik kronis, kritis, terminal dan kematian (Utami
20
tentang adanya kekuatan non-fisik yang jauh lebih besar dari kekuatan yang
kausa pertama.
2. Karakteristik Spiritual
melakukan ritual agama. Doa dan ritual agama merupakan hal yang
individu yang menjalankannya. Selain itu, doa dan ritual agama juga
sendiri, orang lain dan dengan lingkungan (Utami & Supratman, 2009):
penyakitnya.
3. Fungsi Spiritual
dapat mencapai kesehatan dan kesejahteraan hidup yang lebih baik. Pada
agamanya. Dukungan ini sangat penting bagi setiap individu yang sedang
sakit atau yang memerlukan proses penyembuhan yang lama dan hasilnya
belum pasti. Dukugan tersebut diberikan agar individu yang sakit dapat
membaca kitab dan ritual agama yang lain merupakan cara memenuhi
maupun psikologis.
a) Perkembangan
baik. Bayi dan toddler melum memilki rasa salah dan benar serta
2) Prasekolah
atau bertolak belakang antara apa yang dilihat dan apa yang
Tuhan itu tinggal, dan apa itu surga. Pada tahap ini metode
3) Usia sekolah
dengan harapannya.
anatara orang tuanya dengan orang tua orang lain. mereka juga
4) Dewasa
agama yang lebih matang sering dapat membantu orang tua untuk
b) Budaya
dari hubungan keluarga dan peran serta dalam berbagai bentuk kegiatan
keagamaan.
c) Keluarga
tentang spiritual dan belajar tentang Tuhan, diri sendiri, serta kehidupan
tersebut.
d) Agama
sendiri. Agama adalah salah satu cara yang dapat dijadikan sebagai
yang telah terjadi padanya. Sebagai contoh, ada dua orang ibu yang
sendiri, merasa tidak berdaya, sedih dan marah terhadap kejadian yang
bahwa semua yang ada padanya hanya titipan yang suatu saat dapat
kemampuan dan kehabatan dirinya serta jauh dari nilai religiusitas dan
spiritualitas.
intervensi medis tidak sesuai dengan agama yang sering kali dapat
28
efek terapi yang menimbulkan rasa sakit dan berisiko untuk terjadi
harapan dan makna kehidupan. Maka dari itu, penderita perlu dilakukan
individu agar merasa diterima oleh orang lain tanpa syarat serta agar
d) Kebutuhan tentang arti dan tujuan hidup adalah agar individu memiliki
bertanggungjawab.
6. Tingkatan Spiritual
egoistik sampai suci secara spiritual. Tingkatan spiritual tidak dapat dinilai
oleh manusia akan tetapi dinilai langsung oleh Tuhan. Manusia hanya dapat
mengukur tingkat spritual yang tampak dari perilaku yang dilakukan setiap
hari baik dengan sesama mahkluk ataupun dengan Tuhan yang diwujudkan
a) Nafs Ammarah
b) Nafs Lawwamah
mana yang baik dan yang benar serta menyesali keselahan yang pernah
dilakukan. Pada tahap ini kemampuan untuk mengubah gaya hidup
baik. Terdapat tiga hal yang dapat merubah prilaku seseorang seperti
c) Nafs Mulhiman
moral. Pada tahap ini merupakan awal dari praktik sufisme walaupun
belum bisa terbebas dari keinginan dan ego. Secara keseluruhan orang
akan memilliki emosi yang matang, menghargai dan dihargai orang lain
d) Nafs Muthma’innah
dan dijalani dengan penuh kesabaran dan ketakwaan serta tidak berbeda
e) Nafs Radhiyah
Pada tahap ini mereka tetap tenang dan bahagia walaupun dalam
mereka telah sampai tahap ini maka rasa cinta dan bersykur kepada-Nya
sangat tinggi.
f) Nafs Mardhiyah
kejadian yang menimpanya tidak lepas dari campur tangan Tuhan yang
g) Nafs Safiyah
kebenaran sejati, “Tidak Ada Tuhan Selain Allah” dan hanya keilahian
seharusnya dipandang secara holistik dan unik. Apabila salah satu aspek
tidak terpenuhi maka dapat menyebabkan gangguan keseimbangan pada ke
salah satu aspek penting yang sering diabaikan dalam pemberian asuhan
menganggap Tuhan tidak adil terhadap dirinya (Potter & Perry, 2005).
mengisolasi dirinya dari lingkungan sosial. Selain itu cemas dan takut akan
adaptif yaitu lebih bisa menerima dan berfikir positif terhadap setiap
nilai, tujuan, dan sistem keyakinan sebagai hubungan dengan diri sendiri,
orang lain dan Tuhan. Dari beberapa hasil penelitan menunjukan bahwa
2009).
C. Kerangka Teori
Serangan
Serangan Pertama Spiritual
Stroke Pasien
Serangan
Berulang
Faktor risiko yang Spiritual Tinggi
dapat mempengaruhi
meliputi: Spiritual Rendah
Serangan Stroke
Pertama Spiritualitas Pasien
Serangan stroke
Berulang
Variabel Penganggu:
1. Faktor Pengalaman
Hidup
2. Faktor Krisis dan
Perubahan
3. Isu Moral Terkait
Terapi
4. Asuhan
Keperawatan
Keterngan:
E. Hipotesis
yaitu: “ada perbedaan tingkat spiritual yang bermakna antara pasien stroke
Taroenadibrata Purbalingga”.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
1. Jenis Penelitian
Desain penelitian yang digunakan yaitu cross sectional atau potong lintang
karena pengukuran dan obsevasi variabel hanya dilakukan pada saat itu
atau tertentu saja. Pengukuran variabel dilakukan hanya sekali dan tidak
1. Populasi Penelitian
2006). Populasi dalam penelitian ini adalah pasien stroke di RSUD dr. R.
37
38
2. Sampel penelitian
dimana sampel diambil dari semua subyek yang datang dan memenuhi
a. Kriteria inklusi:
N = Jumlah populasi
= 50 pasien
C. Variabel Penelitian
D. Definisi Operasional
yang meliputi variabel, definisi operasional, alat ukur, hasil ukur dan skala
ukur (Saryono, 2011). Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
hasilnya lebih baik (cermat, lengkap, dan sistematis) sehingga mudah diolah.
pertanyaan.
untuk jenis serangan stroke, mulai dari serangan stroke 1 sampai serangan
menggunakan skala Guttman. Skala pengukuran dengan tipe ini, akan didapat
jawaban yang tegas, yaitu “ya-tidak”. Data yang diperoleh berupa data
rentang skor 13-25 dengan tingkat spiritual tinggi. Pernyataan yang termasuk
unfavorabel meliputi item 6, 11, 12, 14, 21. Nilai 1 untuk jawaban tidak dan
favorabel meliputi item 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22,
23, 24, 25. Nilai 1 untuk iya dan nilai 0 untuk jawaban tidak.
42
1. Validitas
diuji terlebih dahulu sebelum digunakan agar data yang diperoleh dapat
ini merupakan hasil proses adopsi dari penelitian Wahyu ningsing, (2009)
√ √
Keterangan
N = Jumlah sampel
X = Skor variabel X
Y = Skor variabel Y
dinyatakan tidak valid. Item yang tidak valid ini dihilangkan dengan
pertimbangan bahwa item ini tidak terlalu mewakili varabel yang diteliti
valid.
2. Reliabilitas
2008) adalah:
[ ][ ]
Keterangan:
r = Reliabilitas instrumen
= Varians total
44
lebih besar dari 0.700 sehingga instrumen dapat dinyatakan reliabel (Kaplan &
G. Jalannya Penelitian
pembimbing.
Purbalingga.
9. Data responden yang sesuai dengan kriteria inklusi untuk menjadi sampel
penelitian.
10. Memberikan penjelasan pada pasien ataupun keluarga tentang maksud dan
menjawab pertanyaan.
13. Menarik kembali dan memastikan kuisioner sudah lengkap dan terisi
penuh.
14. Data yang sudah lengkap kemudian diolah dengan menggunakan komputer.
1. Pengolahan Data
(Notoatmodjo, 2010):
46
a. Editing
b. Coding
membacanya.
c. Scoring
menganalisis data.
d. Tabulasi
e. Entri Data
a. Analisis Univariat
b. Analisa Bivariat
Analisis bivariat pada penelitian ini menggunakan uji fisher’s exact. Hal
tersebut merupakan uji alternatif dari chi square karena pada hasil uji chi
square terdapat sel yang nilai ekspetasinya kurang dari 5 serta melebihi
( )( )
( )
Bila nilai fisher’s exact lebih kecil atau sama dengan nilai tabel
(Xh² < Xt²) atau nilai p < 0,05, maka H0 ditolak berarti ada perbedaan
yang bermakna.
I. Etika Penelitian
meliputi:
responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada
responden.
50
BAB IV
serangan berulang. Responden yang diambil dalam penelitian ini sesuai dengan
A. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
tingkat pendidikan.
tingkat spiritual tinggi dan tidak terdapat orang dengan tingkat spiritual
Tingkat spiritual
No Variabel Tinggi Rendah Jumlah
Jumlah % Jumlah %
1. Serangan 19 54,3% 16 45,7% 35
pertama
2. Serangan 15 100% 0 0% 15
berulang
Jumlah 34 68% 16 32% 50
dan tidak terdapat tingkat spiritual rendah. Hal tersebut tersaji dalam
B. Pembahasan
1. Karakteristik Responden
a. Usia
tahun.
80 tahun. Hal tersebut terjadi karena pada usia 45 tahun atau usia
minim akan aktivitas dan konsumsi makanan cepat saji (fast food)
b. Jenis Kelamin
Rachmawati, 2013).
c. Pendidikan
Serangan Berulang
stroke serangan pertama di poli syaraf dan rawat inap di RSUD Dr. R.
faktor krisis dan perubahan terjadi pada individu yang mengalami sakit
disabiliti yang terjadi (Andri & Susanto, 2008). Seseorang yang secara
motorik akan tetapi stroke juga dapat menyerang harga diri, kesabaran,
lama menderita stroke, dia akan merasa stress, sedih, cemas dan
stroke serangan berulang di poli syaraf dan rawat inap di RSUD Dr. R.
dengan tingkat spiritual tinggi dan tidak terdapat orang dengan tingkat
dan depresi yang dialaminya (Adientya, G., & Handayani, F., 2012 ).
pengalaman sakit yang telah didapatnya. Hal itu tampak karena sakit
60
karena itu rasa empati, motivasi, kasih sayang dan perhatian dari orang
spiritual yang didapat pada periode awal storke menjadi sangat penting
hidup atau mengambil hikmah dari pesan Tuhan dibalik stroke yang
Berulang
berulang di poli rawat jalan dan rawat inap RSUD Dr. R. Goeteng
terhadap kekuatan, harapan dan arti kehidupan (Potter & Perry, 2005).
diri, menyalahkan diri sendiri, dan tidak dapat menerima kondisi yang
Apabila terjadi sakit yang sama pola pikir penderita cenderung sudah
dengan kondisi yang pernah mereka alami sehingga penderita lebih bisa
C. Keterbatasan penelitian
pertama dan serangan berulang di ruang poli syaraf dan rawat inap RSUD Dr.
penelitian:
BAB V
A. Kesimpulan
Spiritual Pasien Stroke Serangan Pertama dan Serangan Berulang di RSUD Dr. R
responden pada stroke serangan pertama dan 40,0% pada stroke serangan
berulang.
rendah
3. Gambaran tingkat spiritual pasien stroke serangan berulang sebanyak
B. Saran
Spiritual Pasien Stroke Serangan Pertama dan Serangan Berulang di RSUD Dr. R.
berikut:
Penelitian ini dapat menjadi bahan masukan dan perbaikan dalam masalah
dan spiritual.
66
Adientya, G. (2012). Stres Pada Kejadian Stroke. Jurnal Nursing Studies, 1, 183-
188.
Andri, & Susanto, M. (2008). Tatalaksana Depresi Pasca Stroke. 58. Diperoleh
pada tanggal 24 Januari 2014 dari:
http://www.researchgate.net/publication/236585976_Treatment_of_Post-
Stroke_Depression Review_Article/file/60b7d518137532d18c.pdf.
Azmi, E. (2012). Gambaran Kadar Kolesterol HDL dan Tekanan Darah Pasien
Stroke yang Dirawat Di Bagian Saraf RSUD Arifin Achmad Provinsi
Riau. Jurnal Publikasi. Pekanbaru: Fakultas Kedokteran Universitas Riau.
Budiyanto, T. (2005). Hubungan Derajat Berat Stroke Non Hemoragik Pada Saat
Masuk Rumah Sakit Dengan Waktu Pencapaian Maksimal Aktifitas
Kehidupan Sehari-hari. Jurnal Publikasi. Semarang: Universitas
Diponegoro, Semarang.
Burn J. (1994). Long-term risk of recurrent stroke after a firs-ever stroke. The
Oxofordshire Community Stroke Project. 25. Diperoleh pada 28 Oktober
2013 dari: http://stroke.ahajournals.org/content/25/2/333.full.pdf.
Dover, V., Leslie. J., Bacon, J. M. (2001). Spiritual care in nursing practice: A
clos-up view. Nursing Forum: Jul-Sep 201: 36, 3: ProQuest Research
Library. Pg. 18
Galek, K., Flannelly, K., & Vane, A. (2005). Assesing a patient's spiritual need's:
a comprehnsive instrument. Jurnal of Holistik Nursing Practice, 19 (2):
62-69.
Giaquinto, S., et all. (2010). Religious and spiritual beliefs in stroke rehabilitation.
Clinical and Experimental Hypertension, 32 (6): 329-334.
Handayani, D. Y., & Dewi, D. E. (2009). Analisis kekuatan hidup penderita dan
keluarga pasca serangan stroke (dengan gejala sisa). Jurnal Publikasi.
Purwokerto: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhamadiyah.
Mardjono, M & Sidharta, P. (2009). Neurologi klinis dasar. Jakarta: Dian Rakyat.
Rachmawati, F., Utomo, W., & Nauli, F. A. (2013). Gambaran Status Fungsional
Pasien Stroke Saat Masuk Ruang Rawat Inap RSUD Arifin Achmad.
Jurnal Publikasi. Pekanbaru: Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas
Riau
Riset Kesehatan Dasar (2007). Laporan Nasional 2007: Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan. Departemen Kesehatan, Rebuplik Indonesia,
Desember 2008. Diperoleh pada 05 Desember 2013 dari:
http://www.k4health.org/sites/default/files/laporanNasional%20Riskesdas
%202007.pdf.
Yang, N. c., & Yen, S. h. (2012). An experience applying a spiritual care model
to a first-time stroke patient.