Full PDF
Full PDF
SKRIPSI
Disusun oleh :
TRI RETNOWATI
NIM : 002214132
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
Oleh :
Tri Retnowati
NIM : 002214132
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Motto :
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Allah SWT atas segala berkat,
skripsi ini. Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik moral maupun material. Untuk
itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Ir. P. Wiryono P., S.J. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma
2. Drs. Alex Kahu Lantum, M.S. ; selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Bapak & ibu yang telah memberikan perhatian dan kasih sayang serta
9. Mas Karman, Mbak Nina, dan Mbak Ichan yang telah banyak memberikan
bantuan moril dan material selama aku kuliah serta dalam penyusunan
10. Ponakan ku tersayang: Eka & Fadhil yang lucu dan nakal banget, kalian
11. “Antonku” ; terima kasih untuk segala cinta dan kasih sayang, kesabaran,
12. Spesial thanks to “My best friend”; Puri, Mbak Alva, Bude Sherly, Bude
Dessy, Santi, Noni, Jenny, Vero, Citra, Rusman, Pakde Nano, Om Indra
makasih atas segala cinta dan persahabatan yang telah terjalin indah dalam
13. Teman-teman Manajemen B “00” Blacky, Danang, Dedek, Eny, Oki, Becak,
Oshak, Iid dan semuanya. Makasih atas segala cinta dan persahabatan dalam
14. Untuk teman-teman Kos Pandega Reksa, Teman-teman MPT, terima kasih
atas kerjasamanya.
15. Dan semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun skripsi ini.
Penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun bagi
Penulis
Tri Retnowati
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS............................ v
HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................... vi
HALAMAN DAFTAR ISI ................................................................................. vii
HALAMAN DAFTAR TABEL ......................................................................... x
HALAMAN DAFTAR GAMBAR..................................................................... xi
ABSTRAK .......................................................................................................... xii
ABSTRACT........................................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 5
1.3 Batasan Masalah ......................................................................... 5
1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................ 6
1.5 Manfaat Penelitian ...................................................................... 6
1.6 Sistematika Penulisan ................................................................. 7
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................... 9
2.1. Atribut Produk............................................................................. 9
2.2. Pengetahuan Konsumen .............................................................. 12
2.2.1. Organisasi Pengetahuan ................................................... 14
2.2.2. Pengukuran Pengetahuan ................................................. 14
2.3. Persepsi Konsumen ..................................................................... 14
2.3.1. Persepsi Terhadap Merek Pelopor ................................... 17
2.4. Pemrosesan Informasi ................................................................. 18
2.4.1. Tahap-tahap Pemrosesan.................................................. 18
2.5. Pembelajaran ............................................................................... 20
2.6. Proses Pengambilan Keputusan .................................................. 21
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Tri Retnowati
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2008
ABSTRACT
Tri Retnowati
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2008
BAB I
PENDAHULUAN
Di era persaingan bisnis yang semakin ketat dibutuhkan suatu manajemen strategi
untuk bisa tetap eksis di tengah persaingan yang semakin global. Salah satunya dengan
inovasi produk untuk memenangkan persaingan pasar yaitu dengan menciptakan produk
yang belum ada dipasaran sehingga bisa menjadi Merek Pelopor. Mempunyai merek
pelopor adalah merupakan keunggulan bersaing, salah satu fenomena umum yang mana
Merek pelopor adalah sebagai pemain yang masuk pertama dalam kategori produk
novel dan gambaran perhatian. Konsumen akan lebih ekstrim (tapi secara positif) dan
akan lebih percaya terhadap merek pelopor dari pada merek follower (yang selanjutnya
disebut merek pengikut) (Kardes dan Kalyanaran,1992). Sebagai merek yang pertama
dalam suatu kategori produk tertentu, maka merek pelopor tersebut akan menjadi
(Wibowo,1996:92).
Merek pelopor adalah merek yang lahir, tumbuh dan kemudian berkembang benar-
benar dari pasar. Mereka lahir bertolak dari kejelian membaca peluang dan kebutuhan
masyarakat, kemudian berkembang dari pasar yang sepi dari distorsi sehingga tumbuh
Dalam penelitian ini dipilih kategori produk minuman isotonik. Dalam suatu
sebagai obyek penelitian adalah karena diluar urusan keunggulan produk, sebetulnya
ada juga fakta yang tampak seiring dengan pedulinya masyarakat atas produk yang
berbau kesehatan, jelas saja persaingan produk minuman isotonik tersebut kini kian
ramai.
Sebagai merek pelopor maka Pocari Sweat akan mendapatkan keuntungan, yang
antara lain disebutkan oleh kardes et.al (1993: 63) seperti dikutip Alpert dan Kamins
1. Ciri kombinasi yang ideal dibentuk oleh kombinasi yang ditawarkan oleh
merek pelopor.
2. Merek pelopor menjadi bentuk asli atau dasar untuk suatu kategori.
dikutip oleh Alpert dan Kamins (1995: 35), menunjukkan kalau konsumen akan lebih
banyak belajar tentang merk pelopor dibandingkan merek-merek pengikut. Hal ini
disebabkan karena merek pelopor sebagai peserta yang pertama kali masuk dalam
sebagai sesuatu yang baru dan menarik perhatian. Secara umum sikap konsumen akan
lebih yakin dan percaya (beliefs) terhadap merek pelopor daripada merek-merek
pengikut. Keuntungan merek pelopor juga dikemukakan oleh Carpenter dan Nakamoto
(1989) seperti dikutip oleh Alpert dan Kamins (1995: 35), menunjukkan bahwa
konsumen mempunyai persepsi bahwa merek pelopor menjadi bentuk dasar dari
kategori produknya.
image (citra) yang lebih baik daripada merek-merek pengikut. Hal ini disebabkan
karena merek pelopor lebih sesuai dengan ideal self image (citra diri ideal) konsumen
Merek yang pertama kali masuk di pasar bukanlah suatu jaminan untuk
Keunggulan inovasi yang lebih maju dari perusahaan pesaing membuat merek-merek
pengikut dapat lebih memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, yang akan
pelopor harus tetap melakukan suatu inovasi agar tetap memiliki keunggulan bersaing
yang lebih tinggi dibandingkan merek pengikut (Taufik, 1997: 54). Serta agar
menghadapi persaingan dengan merek-merek pengikut, merek pelopor juga harus tetap
melakukan kegiatan promosi dan memiliki jaringan distribusi yang kuat (Eksekutif,
sekaligus sebagai merek pesaing pada kategori minuman isotonik. Para pemain pasar
yang merupakan pengikut dikategori minuman isotonik antara lain yaitu Mizone,
Vitazone, Prosweat dab Isotonik. Berdasarkan uraian di atas penelitian ini akan
ProSweat, dan Isotonik sebagai produk-produk minuman isotonik. Penelitian ini juga
Faktor tingkat pengetahuan konsumen juga menjadi variabel penelitian karena tingkat
tersebut tidak mempunyai jumlah informasi pada alternatif merek yang sama baiknya
dengan konsumen yang mempunyai tingkat pengetahuan yang lebih baik. Yang lebih
yang sudah diketahui oleh konsumen, karena pengetahuan adalah faktor utama dari
perilaku konsumen. Produk-produk minuman isotonik apa yang sering dibeli oleh
Dari uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
Dengan melihat dari latar belakang masalah yang telah terurai diatas, maka
atribut produknya.
1. Bagi penulis
2. Bagi Universitas
3. Bagi Perusahaan
sehingga perusahaan tersebut dapat menentukan strategi bersaing yang tepat dan
Bab I : Pendahuluan
penulisan.
Pada bab II ini berisikan tentang teori-teori yang menjadi dasar dan acuan
Pada bab III ini dijelaskan mengenai jenis penelitian, tempat dan lokasi
Pada bab V ini dijelaskan mengenai uraian atau hasil dari pengolahan data
BAB II
LANDASAN TEORI
produk, harga, saluran distribusi dan kegiatan promosi yang dapat dikendalikan oleh
perusahaan untuk mempengaruhi reaksi konsumen. Penetapan komposisi yang tepat dari
menciptakan image produk yang diinginkan oleh perusahaan. Secara singkat ke empat
1. Produk
kebutuhan dan keinginan meliputi barang fisik, jasa, kegiatan, orang, tempat,
Strategi produk sangat penting karena dengan penampilan produk yang khas akan
Ada tiga karakteristik wujud fisik produk ( kotler, 1992: 354-357), yaitu :
a. Mutu Produk
10
yang bernilai. Dari sudut pemasaran, mutu harus diukur dari segi persepsi
pembeli. Mutu produk juga dapat ditunjukkan melalui nama merk, kemasan,
b. Ciri Produk
c. Desain Produk
Cara lain untuk menambah kekhasan suatu produk adalah melalui desain
menarik perhatian yang lebih besar dari konsumen dan akan dapat
2. Harga
sebelum konsumen memutuskan untuk membeli suatu produk atau jasa. Oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
karena itu manajer harus mampu menetapkan harga yang bersifat akomodatif
3. Saluran distibusi
bagi konsumen sasaran. Pemilihan saluran distribusi yang tepat akan menunjang
4. Promosi
atribut produk apa saja yang hendak dikembangkan dan mana yang sebaiknya di
pertahankan. Sebab apabila suatu produk mempunyai suatu atribut atau sifat-sifat yang
sesuai dengan apa yang diharapkan pembelinya, maka produk tersebut akan dianggap
cocok oleh konsumen. Produk yang demikian akan menjadi produk yang berhasil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Atribut produk adalah suatu komponen yang merupakan sifat-sifat produk yang
menjamin agar produk-produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang
konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembeli. Atribut produk meliputi
Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
atribut produk adalah unsur-unsur yang melekat pada suatu produk yang menimbulkan
manfaat bagi produk tersebut sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen.
adalah :
Pengetahuan konsumen adalah himpunan bagian dari informasi total yang relevan
13
Yaitu mencakupi kesadaran akan kategori dan merek produk di dalam kategori
produk, terminologi produk, atribut atau ciri produk, dan kepercayaan tentang
dengan keputusan tentang dimana produk tersebut harus dibeli dan kapan
bagaimana suatu produk dapat digunakan dan apa yang diperlukan agar benar-
meningkatkan penjualan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
dengan merek berfungsi sebagai nodus sentral bagi struktur yang melibatkan
pengetahuan produk.
Yaitu pengukuran yang menyadap apa yang benar-benar sudah disimpan oleh
suatu produk yang ditawarkan di pasar. Persepsi timbul karena adanya stimulus
(rangsangan) dari luar yang akan menekan saraf sensorik seseorang, yaitu mengalirkan
data melalui penglihatan, pendengaran, penciuman, sentuhan dan rasa. Stimulus tersebut
kemudian oleh konsumen diseleksi, diorganisir, dan diinterpretasikan dengan cara yang
berbeda-beda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Setiap individu mungkin memandang pada satu benda yang sama tetapi akan
kadang memutar balik persepsi. Faktor-faktor ini dapat berada pada pihak pelaku
persepsi, dalam obyeknya atau target yang di persepsikan atau dalam konteks dari
1. Faktor stimulus, merupakan sifat fisik suatu obyek seperti ukuran, warna,
2. Faktor individu, merupakan sifat individu yang tidak hanya meliputi proses
sensorik tetapi juga pengalaman dari waktu lampau pada hal yang sama.
Stimulus adalah beberapa bentuk fisik yang dapat dilihat atau komunikasi verbal
Stimulus akan lebih disukai untuk dipercaya oleh konsumen ketika stimulus
4. Tidak kompleks
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
1. Perhatian/ Attention
2. Pemahaman / Comprehensive
3. Ingatan / Retention
17
Menurut Alpert, Kamins dan Graham ( 1992 ) seperti dikutip Alpert dan
Pendekatan serupa juga dilakukan oleh Alpert dan Kamins (1994) tetapi
Untuk mengetahui apakah konsumen akan merasa bahwa secara umum merek
pelopor lebih positif dalam kunci evaluasi atribut produk, maka Hoch dan Ha (1986)
Dan Carpenter dan Nakamoto (1989) melakukan penelitian yang menyatakan bahwa
untuk beberapa kasus atribut-atribut produk mempunyai sifat yang subyektif, seperti
atribut status merek pelopor yang memainkan peranan penting dalam evaluasi
18
merek pelopor secara umum akan diakui dan berasal dari suatu sikap yang
(Seperti dikutip oleh Alpert dan Kamins, 1995: 36), persepsi bahwa untuk menjadi
karena merupakan kategori terlama dan secara umum dari pengalaman sebelumnya
Dengan adanya reaksi konsumen terhadap stimulus yang akan bergantung pada
bagaimana stimulus bersangkutan diproses, dapat sangat membentuk sikap dan perilaku,
mengacu pada proses dimana stimulus diterima, ditafsirkan, disimpan dalam ingatan
1. Pemaparan
rupa sehingga muncul suatu peluang diaktifkannya satu atau lebih dari kelima
indera manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
2. Perhatian
Perhatian adalah alokasi kapasitas pemrosesan untuk stimulus yang baru masuk.
3. Pemahaman
4. Penerimaan
5. Retensi
Gambar 2.1
Tahap-tahap Pemrosesan Informasi
Pemaparan
Perhatian
Stimilus
Dominasi
Pemasar Pemahaman Ingatan
Lain-lain
Penerimaan
Retensi
Sumber: Engel, James F, Roger D.Blackwell, dan Paul W.Miniard, 1995,Perilaku Konsumen, jilid
dua, Edisi ke enam, Binarupa Aksara, Jakarta, hal.6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
pemrosesan agar tahap pertama dari pemrosesan informasi, yaitu pemaparan dapat
mengkaitkan makna pada stimulus tersebut, dan ini merupakan tahap pemahaman.
Setelah tahap pemahaman, tahap selanjutnya adalah tahap penerimaan yang sangat
percaya pada informasi tersebut. Tahap terakhir dari pemrosesan informasi adalah
Implikasi penting dari model pemrosesan ini adalah stimulus harus melewati
pembelajaran.
2.5. Pembelajaran
Definisi dari pembelajaran secara luas adalah ( Engel, Blackwell dan Miniard,
1995 : 40) :
21
Sedangkan pembelajaran dalam arti yang sempit yaitu dalam pendekatan kognitif
pembelajaran dalam pendekatan kognitif adalah pada pengertian akan proses mental
Proses mental, yang tidak diamati dan dengan begitu harus disimpulkan,diabaikan
dalam pendekatan ini. Pembelajaran lebih diperhatikan melalui perubahan perilaku yang
Dari proses pembelajaran diatas, maka untuk selanjutnya kita akan membahas
tentang proses pengambilan keputusan pembelian konsumen yang terdiri dari tahap-
tahap: Menganalisa atau pengenalan kebutuhan dan keinginan; pencarian informasi dan
kebutuhan dan keinginan yang belum terpenuhi atau terpuaskan. Jika kebutuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Tahap kedua dalam pembelian ini adalah pencarian informasi tentang sumber-
dirasakan. Pencarian informasi dapat bersifat aktif atau pasif, internal atau
terhadap beberapa toko dan membuat perbandingan harga dan kualitas produk,
majalah atau surat kabar tanpa mempunyai tujuan khusus dalam pikirannya
(opinion leader). Sedangkan informasi eksternal dapat berasal dari media massa
Tahap ini meliputi dua tahap, yaitu menetapkan tujuan pembelian dan menilai
masing-masing konsumen tidak selalu sama, tergantung pada jenis produk dan
23
Gambar 2.2
Kerangka Berpikir
Merek-merek iPersepsi
Minuman Isotonik Konsumen didasarkan atas Perilaku konsumen
Pocari sweat, Mizone, atribut produk Tujuan Pembelian
Vitazone, Prosweat, (fungsi, harga, Menggunakan merek
dan Isotonik merek, tersebut
kemasan, rasa).
Tingkat
pengetahuan
konsumen
Pocari sweat, Mizone, Vitazone, Prosweat, dan Isotonik sebagai merek-merek produk
minuman isotonik berdasarkan atribut produk yang terdiri dari fungsi, harga, merek,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
kemasan, dan rasa juga berdasarkan tingkat pengetahuan konsumen atas produk-produk
minuman isotonik yang akhirnya untuk mengetahui tujuan pembelian yang diambil oleh
pembelian.
2.8. Hipotesis
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Penelitian studi kasus
adalah penelitian yang terperinci tentang obyek tertentu dimana data yang diperoleh
akan diolah dan dianalisis sehingga kesimpulan yang akan diambil dari penelitian ini
hanya sebatas pada objek yang diteliti dan tidak berlaku secara umum.
26
Sanata Dharma.
Vitazone, Prosweat dan Isotonik yang meliputi fungsi, harga, merk, kemasan
dan rasa.
Dalam penelitian ini, variabel yang akan diteliti adalah hubungan tingkat
isotonik.
27
rating. Dimana responden diminta untuk menjawab pertanyaan pada salah satu jawaban
yang telah disediakan dengan interval angka dari 5 sampai dengan 1, dimana :
skala rating. Dimana responden diminta untuk menjawab pertanyaan pada salah satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
jawaban yang telah disediakan pada rentang jawaban interval angka dari 0 sampai
1. Data Primer
Data primer adalah data asli yang dikumpulkan sendiri oleh periset untuk
menjawab masalah risetnya secara khusus (Istijanto, 2005: 32). Data primer
isotonik.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan pihak lain, bukan oleh
periset sendiri, dan untuk tujuan lain (Istijanto, 2005 :27). Data sekunder dalam
penelitian ini diperoleh dari studi pustaka dan informasi lain yang berkaitan
29
kepada responden untuk diisi yang telah ditentukan terlebih dahulu berdasarkan
1. Populasi
dari subyek dan obyek, yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
(Sugiyono, 2001 : 72). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua
populasinya sangat luas maka penulis akan mengambil sampel yang dapat
2. Sampel
Karena adanya keterbatasan waktu dan biaya maka tidaklah mungkin meneliti
seluruh populasi yang ada, maka responden yang di ambil adalah 100 orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
yang diisyaratkan dalam penelitian ini adalah semua responden yang pernah
1. Validitas
2. Reliabilitas
31
diulangi 2 kali atau lebih. Untuk menganalisis keandalan digunakan tehnik alpha
cronbach. Tehnik ini merupakan pengembangan tehnik baru untuk uji keandalan
ini, data diolah menggunakan program komputer seri program statistik( SPSS-
Ho : µ1 = µ2 = µ3 = µ4 = µ5
Ha : µ1 ≠ µ2 ≠ µ3 ≠ µ4 ≠ µ5
Numerator : k-1
Denominator : N-k
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Nilai statistik uji atau yang di sebut F-ratio, di lihat dengan rumus :
n( Xij − X )
2
F – ratio : k −1
( Xij − X ) 2
N −k
Dimana :
n : banyaknya sampel
K : banyaknya kolom
5. Menarik kesimpulan :
33
Varian).
Ho : µ1 = µ2 = µ3 = µ4 = µ5
Ha : µ1 ≠ µ2 ≠ µ3 ≠ µ4 ≠ µ5
Numerator : k-1
Denominator : N-k
Nilai statistik uji atau yang di sebut F ratio, di lihat dengan rumus :
n( Xij − X )
2
F – ratio : k −1
( Xij − X ) 2
N −k
34
K : banyaknya kolom
5. Menarik kesimpulan :
minuman isotonik. Analisa ini digunakan untuk mengetahui adakah hubungan antara
35
N ∑ xy − (∑ X )(∑ Y )
[N ∑ X ] [ ]
1. Rumus rxy =
− (∑ X ) x N ∑ Y 2 − (∑ Y )
2 2 2
dimana :
R2 / k
Fh =
( )
1 − R 2 (n − k − 1)
Keterangan :
n = jumlah sampel
3. Pengujian hipotesis :
36
kesalahan 5%.
r n−2
t=
1− r2
:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
BAB IV
Di antara kita pasti sudah pernah mengalami kondisi tubuh dimana tubuh terasa
lelah, mual, muntah, nyeri kepala, kejang otot, kejang betis bahkan kejang otot lengan
dan perut. Itu semua tanda-tanda dehidrasi atau kondisi dimana tubuh kekurangan cairan
tubuh. Beban fisik yang terlampau berat akibat menumpuknya pekarjaan menimbulkan
menyerap zat-zat gizi didalam darah, membantu proses pencernaan, menjaga temperatur
mengherankan bila tubuh manusia memerlukan cairan rata-rata 2.500 ml/hari untuk
mengganti cairan yang keluar melalui pernafasan, keringat dan urine. Bila cairan yang
keluar tidak segera tergantikan, perlahan tapi pasti tubuh bisa mengalami dehidrasi.
Sejatinya, kitapun mampu menghasilkan air sekitar 200 ml/hari. Artinya, 2.300 ml lagi
harus “disubsidi” dari luar, baik dalam bentuk makanan maupun minuman.
Dalam plasma darah, 92 persen diantaranya adalah air. Oleh karena itu, dehidrasi
berdampak langsung pada volume darah dalam tubuh. Berkurangnya volume darah
sebesar 5% saja dapat menurunkan perfomance sampai dengan 30 persen. Bila lebih?
Tubuh terasa sakit. Jika hal ini terus berlanjut, potensi untuk koma dan meninggalpun
38
Setelah capek berolahraga, pasti badan terasa lelah dan ingin segera minum
untuk menghilangkan rasa haus. Hal ini dikarenakan pada saat berolahraga, atau
melakukan aktivitas yang berat, kita kehilangan banyak cairan yang keluar melalui
keringat. Cairan yang keluar tersebut berupa zat-zat elektrolit seperti Natrium dan
Kalium, dan cairan tersebut harus segera tergantikan, kalau tidak dapat menyebabkan
Pada keadaan ini memang minuman isotonik memang lebih baik daripada air
biasa, karena minuman isotonik dapat lebih cepat menggantikan zat-zat elektrolit yang
hilang. Isotonik berasal dari kata “iso” = sama, “tonik” = tekanan cairan tubuh, jadi
suatu minuman dikatakan isotonik jika minuman tersebut memiliki komposisi dan
tekanan osmotik yang sama denga cairan ( plasma ) tubuh yakni 240-349 mOsm.
Sedangkan bila lebih rendah dari tekanan osmotik tubuh ( kurang dari 240 mOsm )
disebut Hipotonik. Jika lebih tinggi dari tekanan osmotik tubuh ( lebih dari 340 mOsm )
kandungan elektrolit terutama Natrium, kalium, dan Kalsium. ( Kompas, des 18, 2007)
Minuman isotonik pertama kali diciptakan oleh Dr. Robert Cade pada tahun
1995. Ide Cade menciptakan minuman isotonik bermula saat dirinya mengamati tim
39
setiap pemain rata-rata kehilangan 8 kg kandungan air ( 90-95 persen di bagian tubuh )
Namun ketika pertama kali minuman isotonik “diuji cobakan”, banyak keluhan
muncul. Mereka mengatakan bahwa rasanya seperti cairan pembersih toilet. Maka Cade
Minuman isotonik ciptaan Cade ini di beri nama merk komersial “Gatorade”.
Terkait dengan asal nama Gatorade, ternyata nama itu di ambil dari nama maskot
Universitas Florida yang bernama Gator. Dan Cade menyatakan bahwa minuman
isotonik idealnya dikonsumsi para pelaku dunia olahraga, bukan konsumen biasa.
Fungsi utama dari minuman isotonik adalah dapat segera menggantikan cairan
tubuh yang hilang. Atau bahasa kerennya mengganti ion tubuh. Minuman isotonik ini
juga baik dikonsumsi pada saat kita mengalami dehidrasi atau diare, karena fungsinya
sama dengan oralit, hanya saja tidak ditambah dengan gula. Selain itu minuman isotonik
isotonik ini juga konon dapat menyembuhkan demam berdarah atau tifus. Sebenarnya
minuman ini hanya membantu proses pemulihan penderita, bila si pasien rajin
mengkonsumsi minuman isotonik, maka cairan tubuhnya yang hilang akan tergantikan
secara efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB V
Bagian analisis data ini digunakan untuk memberikan jawaban atas perumusan
masalah yang telah dikemukan pada bagian BAB Pendahuluan. Penelitian terhadap
Prosedur yang akan dipakai dalam pembahasan ini adalah sebagai berikut :
pernah mengkonsumsi produk-produk minuman isotonik, dan dalam penelitian ini yang
dijadikan obyek penelitian adalah tingkat pengetahuan dan persepsi konsumen terhadap
minuman isotonik Pocari sweat, Mizone, Vitazone, Prosweat dan Isotonik. Jumlah
menghindari pertanyaan yang kurang relevan dengan tujuan penelitian, terhindar dari
kekeliruan dan ketidak tepatan dalam perhitungan. Setelah diketahui bahwa kuesioner
valid dan reliabel, peneliti menyebar 70 eksemplar kuesioner kepada responden. Setelah
semua kuesioner kembali (100 eksemplar), peneliti kemudian mengolah data dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
produk minuman isotonik Pocari sweat, Mizone, Vitazone, Prosweat dan Isotonik,
untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap produk minuman isotonik Pocari sweat,
Mizone, Vitazone, Prosweat dan Isotonik dan juga untuk mengetahui hubungan tingkat
Pocari sweat, Mizone, Vitazone, Prosweat dan Isotonik dilihat dari atribut-atribut
produk yang dimiliki. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan seri program
1. Pengujian validitas dan reliabilitas terhadap item-item pertanyaan yang ada pada
kuesioner.
42
5.3. Kuesioner
penelitian yang dilakukan oleh penulis. Kuesioner ini terdiri dari beberapa pertanyaan
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga bagian yaitu :
responden.
43
1. Pengujian Kesahihan/Validitas
tersebut.
Hasil pengujian dikatakan valid jika nilai r hitung > r tabel. Dan seperti
terlihat pada Tabel 5.1, bahwa semua item dinyatakan valid / sahih yaitu r hitung
> r tabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel 5.1
Daftar Butir Pertanyaan Tingkat Pengetahuan konsumen Yang Valid
45
Tabel 5.2
Daftar Butir Pertanyaan Persepsi konsumen Yang Valid
46
47
2. Pengujian Keandalan/Reliabilitas
dalam perhitungan.
baru uji keandalan yang paling dianjurkan untuk digunakan. Dalam pengujian
Tabel 5.3
Hasil Pengujian Reliabilitas
48
menunjukkan nilai 0,7 atau lebih (Gay dan Diehl, 1992:170) dan hasil pengujian
reliabilitas dalam penelitian ini ditunjukkan dalam tabel 5.3. Faktor tingkat
koefisien alpha (α) > 0,7. Dan faktor persepsi konsumen terhadap produk-
produk minuman isotonik mempunyai koefisien alpha (α) > 0,7, dapat dilihat
dalam tabel 5.3. Jadi dalam penelitian ini untuk pengujian hasil reliabilitas
49
produk yang dimiliki oleh Pocari sweat, Mizone, Vitazone, Prosweat dan
Isotonik
isotonik pada dimensi atribut-atribut produk yang meliputi fungsi, harga, merk,
produk yang meliputi fungsi, harga, merk, kemasan dan rasa ditunjukkan dalam
Tabel 5.4
Rata-rata Tingkat Pengetahuan Konsumen
50
pengetahuan konsumen terhadap produk minuman isotonik Pocari sweat lebih tinggi
Isotonik. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata tingkat pengetahuan konsumen
terhadap minuman isotonik Pocari sweat lebih tinggi yaitu sebesar 11,51 dan nilai
Vitazone, Prosweat dan Isotonik. Hal ini ditunjukkan oleh nilai rata-rata pengukuran
tingkat pengetahuan konsumen terhadap Pocari sweat sebesar 11,51. Nilai rata-rata
sebesar 6,51 dan nilai rata-rata tingkat pengetahuan konsumen terhadap Prosweat
sebesar 4,89.
fungsi, harga, merk, kemasan dan rasa dengan menggunakan seri program
komputer (SPSS 2000) for windows 11,5 dan alat analisisnya adalah ONE WAY
ANOVA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
konsumen dan bila taraf signifikansi ≥ 5% maka tidak terdapat perbedaan tingkat
konsumen terhadap atribut-atribut produk yang dimiliki oleh Pocari sweat, Mizone,
Vitazone, Prosweat dan Isotonik, yang ditunjukkan oleh tingkat signifikansi p < 5%,
dan dari hasil analisis data (lihat lampiran) dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan
lebih mengetahui fungsi, harga, merk, kemasan dan rasa dari minuman isotonik
Pocari sweat daripada fungsi, harga, merk, kemasan dan rasa dari minuman isotonik
Mizone, Vitazone, Prosweat dan Isotonik. Ini ditunjukkan dengan rata-rata tertinggi
lebih mengetahui fungsi, harga, merk, kemasan dan rasa dari minuman isotonik
Mizone daripada fungsi, harga, merk, kemasan dan rasa dari minuman isotonik
Vitazone dan Isotonik. Ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata yang dimiliki oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Mizone lebih tinggi daripada nilai rata-rata Vitazone dan Isotonik. Nilai rata-rata
Mizone sebesar 10,45 sedangkan nilai rata-rata Vitazone sebesar 7,75 dan nilai rata-
rata Isotonik sebesar 6,51. Dari tingkat pengetahuan konsumen terhadap atribut-
atribut produk minuman isotonik Prosweatlah yang paling rendah dibanding tingkat
pengetahuan konsumen terhadap minuman isotonik yang lain yaitu Pocari sweat,
harga, merk, kemasan dan rasa dari minuman isotonik Prosweat, dibandingkan
dengan fungsi, harga, merk, kemasan dan rasa yang dimiliki oleh minuman isotonik
Pocari sweat, Mizone, Vitazone dan Isotonik.. Ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata
atribut produk yang meliputi fungsi, harga, merk, kemasan dan rasa.
fungsi, harga, merk, kemasan dan rasa ditunjukkan dalam tabel dibawah ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 5.5
Rata-rata Persepsi Konsumen
Isotonik. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata persepsi konsumen terhadap
minuman isotonik Pocari sweat lebih tinggi yaitu sebesar 11,51 dan nilai rata-rata
persepsi konsumen terhadap minuman isotonik Prosweat lebih rendah yaitu sebesar
4,89.
terhadap minuman isotonik Pocari sweat lebih tinggi dibandingkan dengan persepsi
Hal ini ditunjukkan oleh nilai rata-rata pengukuran persepsi konsumen terhadap
Pocari sweat sebesar 11,51. Nilai rata-rata pengukuran persepsi konsumen terhadap
54
Isotonik sebesar 6,51 dan nilai rata-rata pengukuran persepsi konsumen terhadap
meliputi fungsi, harga, merk, kemasan dan rasa dengan menggunakan seri program
komputer (SPSS 2000) for windows 11,5 dan alat analisisnya ONE WAY ANOVA.
Dalam pengujian dilakukan 2 arah dengan taraf signifikansi (α) = 5%. Apabila
taraf signifikansi < 5% maka terdapat perbedaan persepsi konsumen dan bila taraf
atribut-atribut yang dimiliki oleh Pocari sweat, Mizone, Vitazone, Prosweat dan
Isotonik yang ditunjukkan oleh tingkat signifikansi p < 5%. Konsumen mempunyai
persepsi yang lebih baik terhadap minuman isotonik Pocari sweat dibandingkan
dengan persepsi konsumen terhadap minuman isotonik yang lain yaitu Mizone,
Vitazone, Prosweat dan Isotonik. Artinya konsumen mempunyai persepsi yang lebih
Isotonik. Persepsi yang lebih baik ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata yang paling
tinggi terdapat pada minuman isotonik Pocari sweat yaitu sebesar 46,36.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Isotonik tidak lebih baik dibandingkan dengan persepsi konsumen terhadap atribut-
atribut produk minuman isotonik Mizone maupun Vitazone. Ini ditunjukkan oleh
nilai rata-rata persepsi konsumen terhadap Isotonik (22,04) lebih kecil bila
dibandingkan dengan nilai rata-rata yang dimiliki oleh Mizone (41,76) dan Vitazone
(25,56).
isotonik yang lain yaitu Pocari sweat, Mizone, Vitazone dan isotonik. Artinya
konsumen mempunyai persepsi yang kurang baik terhadap fungsi, harga, merk,
kemasan dan rasa yang dimiliki oleh Prosweat daripada persepsi konsumen terhadap
atribut-atribut produk yang dimiliki oleh Pocari sweat, Mizone, Vitazone dan
Isotonik. Ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata terendah yang dimiliki oleh Prosweat
Analisis korelasi dalam penelitian ini adalah analisis yang dilakukan untuk
atribut-atribut produk yang dimiliki Pocari sweat, Mizone, Vitazone, Prosweat dan
56
Pengolahan data ini menggunakan seri program komputer SPSS for windows
11,5. Dalam pengujian ini menggunakan taraf signifikansi (α) 5%. Hasil pengujian
Tabel 5.6
Hasil Analisis Korelasi Tingkat Pengetahuan dan Persepsi Konsumen Terhadap
Minuman Isotonik POCARI SWEAT
Tingkat Persepsi
Pengetahuan Konsumen
Konsumen
Tingkat pengetahuan Pearson Correlation 1 .406**
Konsumen
Sig.(2-tailed) . .000
N 100 100
Persepsi Konsumen Pearson Correlation .406** 1
Sig. (2-tailed) .000 .
N 100 100
**.Correlation is significant at the 0,01 level (2-tailed)
diperoleh r tabel sebagai berikut, pada taraf signifikansi 0,05 = 0,135 dan pada taraf
signifikansi 0,01 = 0,160. Dari hasil perhitungan telah diketahui bahwa r hitung =
0,406, ini berarti r hitung lebih besar dari r tabel baik taraf signifikan 0,01 = 0,160
maupun pada taraf 0,05 = 0,135. Dengan demikian hipotesa alternatif (Ha) diterima,
yang berarti ada korelasi yang signifikan antara tingkat pengetahuan konsumen
dengan persepsi konsumen terhadap produk minuman isotonik Pocari sweat. Tinggi
konsumen terhadap produk minuman isotonik Pocari sweat. Semakin tinggi tingkat
57
semakin baik persepsi konsumen terhadap produk minuman isotonik Pocari sweat,
produk minuman isotonik Pocari sweat maka semakin buruk persepsi konsumen
Tabel 5.7
Hasil Analisis Korelasi Tingkat Pengetahuan dan Persepsi Konsumen Terhadap
Minuman Isotonik MIZONE
Tingkat Persepsi
Pengetahuan Konsumen
Konsumen
Tingkat pengetahuan Pearson Correlation 1 .448**
Konsumen
Sig.(2-tailed) . .000
N 100 100
Persepsi Konsumen Pearson Correlation .448** 1
Sig. (2-tailed) .000 .
N 100 100
**.Correlation is significant at the 0,01 level (2-tailed)
diperoleh r tabel sebagai berikut, pada taraf signifikansi 0,05 = 0,135 dan pada taraf
signifikansi 0,01 = 0,160. Dari hasil perhitungan telah diketahui bahwa r hitung =
0,448, ini berarti r hitung lebih besar dari r tabel baik taraf signifikan 0,01 = 0,160
maupun pada taraf 0,05 = 0,135. Dengan demikian hipotesa alternatif (Ha) diterima,
yang berarti ada korelasi yang signifikan antara tingkat pengetahuan konsumen
58
baik persepsi konsumen terhadap produk minuman isotonik Mizone, begitu pula
minuman isotonik Mizone maka semakin buruk persepsi konsumen terhadap produk
Tabel 5.8
Hasil Analisis Korelasi Tingkat Pengetahuan dan Persepsi Konsumen Terhadap
Minuman Isotonik VITAZONE
Tingkat Persepsi
Pengetahuan Konsumen
Konsumen
Tingkat pengetahuan Pearson Correlation 1 .433**
Konsumen
Sig.(2-tailed) . .000
N 100 100
Persepsi Konsumen Pearson Correlation .433** 1
Sig. (2-tailed) .000 .
N 100 100
**.Correlation is significant at the 0,01 level (2-tailed)
diperoleh r tabel sebagai berikut, pada taraf signifikansi 0,05 = 0,135 dan pada taraf
signifikansi 0,01 = 0,160. Dari hasil perhitungan telah diketahui bahwa r hitung =
0,433, ini berarti r hitung lebih besar dari r tabel baik taraf signifikan 0,01 = 0,160
maupun pada taraf 0,05 = 0,135. Dengan demikian hipotesa alternatif (Ha) diterima,
yang berarti ada korelasi yang signifikan antara tingkat pengetahuan konsumen
59
baik persepsi konsumen terhadap produk minuman isotonik Vitazone, begitu pula
Tabel 5.9
Hasil Analisis Korelasi Tingkat Pengetahuan dan Persepsi Konsumen Terhadap
Minuman isotonik PROSWEAT
Tingkat Persepsi
Pengetahuan Konsumen
Konsumen
Tingkat pengetahuan Pearson Correlation 1 .510**
Konsumen
Sig.(2-tailed) . .000
N 100 100
Persepsi Konsumen Pearson Correlation .510** 1
Sig. (2-tailed) .000 .
N 100 100
**.Correlation is significant at the 0,01 level (2-tailed)
diperoleh r tabel sebagai berikut pada taraf signifikansi 0,05 = 0,135 dan pada taraf
signifikansi 0,01 = 0,160. Dari hasil perhitungan telah diketahui bahwa r hitung =
0,510 , ini berarti r hitung lebih besar dari r tabel baik pada taraf signifikan 0,01 =
0,160 maupun pada taraf 0,05 = 0,135. Dengan demikian hipotesa alternatif (Ha)
diterima, yang berarti ada korelasi yang signifikan antara tingkat pengetahuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
baik persepsi konsumen terhadap produk minuman isotonik Prosweat, begitu pula
Tabel 5.10
Hasil Analisis Korelasi Tingkat Pengetahuan dan Persepsi Konsumen Terhadap
Minuman Isotonik ISOTONIK
Tingkat Persepsi
Pengetauan Konsumen
Konsumen
Tingkat pengetahuan Pearson Correlation 1 .432**
Konsumen
Sig.(2-tailed) . .000
N 100 100
Persepsi Konsumen Pearson Correlation .432** 1
Sig. (2-tailed) .000 .
N 100 100
**.Correlation is significant at the 0,01 level (2-tailed)
diperoleh r tabel sebagai berikut pada taraf signifikansi 0,05 = 0,135 dan pada taraf
signifikansi 0,01 = 0,160. Dari hasil perhitungan telah diketahui bahwa r hitung =
0,432 , ini berarti r hitung lebih besar dari r tabel baik pada taraf signifikan 0,01 =
0,160 maupun pada taraf 0,05 = 0,135. Dengan demikian hipotesa alternatif (Ha)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
diterima, yang berarti ada korelasi yang signifikan antara tingkat pengetahuan
baik persepsi konsumen terhadap produk minuman isotonik Isotonik, begitu pula
Prosweat dan Isotonik) dapat ditunjukkan pada tabel 5.9. Hubungan tersebut
Semakin tinggi tingkat pengetahuan konsumen maka tinggi pula persepsi konsumen
62
Tabel 5.11
Korelasi Tingkat Pengetahuan dan Persepsi Konsumen
Terhadap Produk-Produk Minuman Isotonik
5.5. Pembahasan
minuman isotonik terjadi karena perbedaan sumber informasi yang didapat oleh
bagian dari informasi total yang relevan dengan fungsi konsumen di dalam pasar.
isotonik baik melalui media cetak maupun media elektronik. Kegiatan promosi dari
63
isotonik.
produk minuman isotonik Pocari sweat, Mizone, Vitazone, Prosweat dan Isotonik
timbul karena adanya stimulus (rangsangan) dari luar yang akan menekan saraf
Stimulus disini diartikan sebagai beberapa bentuk fisik yang dapat dilihat atau
fungsi dan bentuk kemasan dari minuman isotonik Pocari sweat, Mizone, Vitazone,
terhadap stimulus yang ditawarkan oleh produk minuman isotonik Pocari sweat,
Mizone, Vitazone, Prosweat dan Isotonik juga dipengaruhi oleh faktor individu
atau buruk terhadap minuman isotonik Pocari sweat, Mizone, Vitazone, Prosweat
dan Isotonik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
tahap khusus yaitu pada waktu produk-produk minuman isotonik dikenalkan kepada
minuman isotonik.
produk minuman isotonik Pocari sweat, Mizone, Vitazone, Prosweat dan Isotonik.
Pemrosesan informasi ini mengacu pada proses dimana pemaparan tentang produk-
isotonik tersebut dan ini merupakan tahap pemahaman. Setelah tahap pemahaman,
tahap selanjutnya adalah tahap penerimaan yang sangat penting dalam komunikasi
65
minuman isotonik yang ada untuk mengetahui apakah ada kebutuhan dan keinginan
mereka yang belum terpenuhi dari produk-produk minuman isotonik tersebut. Jika
produk-produk minuman isotonik ini dapat bersifat aktif atau pasif, internal dan
beberapa toko dan membuat perbandingan harga dan kuantitas terhadap produk-
perorangan, bisa dari keluarga, teman, maupun rekan kerja. Sedangkan informasi
minuman isotonik.
tidak selalu sama, tergantung pada jenis produk minuman isotonik dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
oleh Pocari sweat, Mizone, Vitazone, Prosweat dan Isotonik. Konsumen akan
melihat dari fungsi, harga, merk, kemasan dan rasa dari produk-produk minuman
isotonik tersebut.
isotonik, maka konsumen akan mendapat serangkaian keputusan yang harus diambil
menyangkut jenis produk-produk minuman isotonik mana yang dipilih dan dibeli,
merek mana yang dipilih, kemudahan mendapatkan produk, kuantitas dari produk-
produk minuman isotonik yang dipilih, waktu pembayaran dan cara pembayaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
BAB VI
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan penelitian dan analisis secara menyeluruh maka dapat di
minuman isotonik dilihat dari atribut-atribut produk yang dimiliki oleh Pocari
isotonik dilihat dari atribut-atribut produk yang dimiliki oleh Pocari sweat,
3. Ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan persepsi konsumen dilihat dari
6.2. Saran
melakukan komunikasi pemasaran baik melalui iklan di televisi atau media massa
keunikan rasa Pocari sweat. Produsen Pocari sweat harus mengalihkan pesan
iklannya dari kesadaran konsumen menjadi keyakinan dan pembelian produk baru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
kategori minuman isotonik, Pocari sweat sebagai merk pelopor dimana konsumen
lebih percaya akan kualitas Pocari sweat. Dan sebaiknya Pocari sweat tidak
terbujuk untuk mengeluarkan produk baru dalam varian rasa sehingga menjadikan
melakukan inovasi pengembangan produk dengan tetap mencari varian rasa yang
lebih disukai oleh konsumen. Hal tersebut untuk menjawab kebutuhan dan
keinginan dari konsumen yang tidak menyukai/kurang bisa menerima rasa dari
merk yang sebelumnnya sudah ada dipasaran (Pocari sweat). Dalam hal kemasan
Mizone mempunyai kemasan yang “user friendly”. Selain itu Mizone sebaiknya
varian rasa dan keunikan kemasan dengan tetap mempertahankan colour brand
kebutuhan vitamin C dan sekaligus memenuhi kebutuhan akan produk yang bisa
mengganti cairan tubuh yang hilang karena banyaknya aktivitas dalam kegiatan
sehari-hari. Keunggulan dan keunikan rasa dari Vitazone ini sebaiknya lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
dikomunikasikan dengan cara promosi yang lebih gencar dan lebih mengusung
pentingnya fungsi cairan tubuh dan kebutuhan vitamin C yang sangat penting
untuk daya tahan tubuh. Kegiatan promosi bisa dilakukan dengan mengangkat
kesehatan.
4. Untuk produk Prosweat dan Isotonik sebagai late commer dalam kategori
target pasar yang akan dibidik. Misalnya iklan di televisi atau menjadi sponsorship
pertandingan basket, futsal atau menjadi sponsorship acara musik baik di kampus-
Prosweat dan Isotonik sebaiknya memilih bermain aman, yaitu dengan mencontoh
atau mengikuti sang market leader (Pocari sweat) tapi dalam kemasan, rasa dan
70
6.3. Keterbatasan
2. Dalam penelitian ini penulis tidak dapat melacak kebenaran data yang diberikan
oleh responden. Apabila responden tidak dapat memberikan jawaban yang jujur,
maka hasil penelitian mungkin kurang tepat. Namun demikian penulis tetap
71
DAFTAR PUSTAKA
Engel, James f : Roger D.Blackwell, dan Paul w.miniard, 1995, Perilaku konsumen,
jilid 2, edisi ke-6, BINARUPA AKSARA, Jakarta.
Gay, L.R. dan P.L. Diehl, 1992, Research Methods Business and Management,
MacMillan Publishing Company.
Hidayat, Taufik, 2005, “Ramai-ramai mengepung Pocaru sweat” dalam Swa sembada,
8 Desember 2005.
Hasan, Iqbal , 2004, Analisis Data Penelitian dengan Statistik, PT. Bumi Aksara,
Jakarta.
Hadi, Sutrisno, 1984, Statistik jilid II, Yayasan penerbitan fakultas Psikologi UGM,
Jogjakarta.
J. Supranto, 1983, Teknik Riset Pemasaran dan Penjualan, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Swastha, Basu dan T. Hani Handoko, 1982, Manajemen Pemasaran : Analisis Perilaku
konsumen, Liberty, Jogjakarta.
Umar, Husein, 2002, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Pt. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kepada
Yth. Saudara/i Responden Penelitian
Di Tempat
Dengan Hormat,
Dengan ini saya mahasiswa tingkat akhir Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta dengan segenap permohonan, perkenankanlah saya meminta sedikit
waktu anda untuk mengisi daftar pertanyaan (kuesioner) yang terlampir berikut ini.
Kuesioner ini adalah sebagai alat pengumpulan data yang utama yang dibutuhkan
dalam penyusunan skripsi, sebagai bagian dari syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan.
Pertanyaan dalam kuesioner ini berhubungan dengan tingkat pengetahuan dan persepsi
konsumen terhadap produk-produk minuman isotonik dengan obyek penelitian pocari sweat,
mizone, vitazone, prosweat dan isotonik sebagai produk-produk minuman isotonik.
Oleh karena itu, saya mengharapkan kesediaan untuk mengisi kuesioner ini
dengan keadaan yang sebenarnya atau sejujurnya dan jawaban dari kuesionr ini tidak ada
salah atau benar karena hanya untuk kepentingan karya ilmiah dalam penulisan skripsi saja,
sehingga akan dijamin kerahasiaannya sesuai dengan etika penulisan.
Demikian permohonan saya, atas kesediaan dan kerjasamanya, saya ucapkan
banyak terima kasih.
Hormat saya,
Tri Retnowati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KUESIONER
Petunjuk : Berilah tanda silang (X) untuk jawaban yang sesuai dengan keadaan anda.
1. Jenis Kelamin Anda :
Pria
Wanita
2. Usia Anda :
16 – 25 th
26 - 35 th
36 – 45 th
46 – 55 th
> 56
3. Sumber Informasi Produk :
• Pocari sweat
TV
Brosur
Radio
Rekan/keluarga
Koran/majalah
• Mizone
TV
Brosur
Radio
Rekan/keluarga
Koran/majalah
• Vitazone
TV
Brosur
Radio
Rekan/keluarga
Koran/majalah
• Prosweat
TV
Brosur
Radio
Rekan/keluarga
Koran/majalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
• Isotonik
TV
Brosur
Radio
Rekan/keluarga
Koran/majalah
1 Fungsi 0 1 2 3
2 Harga 0 1 2 3
3 Merek 0 1 2 3
4 Kemasan 0 1 2 3
5 Rasa 0 1 2 3
MIZONE
1 Fungsi 0 1 2 3
2 Harga 0 1 2 3
3 Merek 0 1 2 3
4 Kemasan 0 1 2 3
5 Rasa 0 1 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
VITAZONE
1 Fungsi 0 1 2 3
2 Harga 0 1 2 3
3 Merek 0 1 2 3
4 Kemasan 0 1 2 3
5 Rasa 0 1 2 3
PROSWEAT
1 Fungsi 0 1 2 3
2 Harga 0 1 2 3
3 Merek 0 1 2 3
4 Kemasan 0 1 2 3
5 Rasa 0 1 2 3
ISOTONIK
1 Fungsi 0 1 2 3
2 Harga 0 1 2 3
3 Merek 0 1 2 3
4 Kemasan 0 1 2 3
5 Rasa 0 1 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Petunjuk : Isilah setiap kolom yang tersedia dengan memberi jawaban interval angka 1
sampai dengan 5 untuk setiap pertanyaan pada lima merek-merek produk
minuman isotonik di bawah ini :
Angka 5 : untuk poin tertinggi
Angka 1 : untuk poin terendah
Interval Jawaban
Pertanyaan tentang atribut-atribut produk Pocari Pro
No minuman isotonik Sweat Mizone Vitazone Sweat Isotonik
I Fungsi
6. Popularitas merek
IV Kemasan