Anda di halaman 1dari 110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN


DENGAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT-
ATRIBUT PRODUK MINUMAN ISOTONIK

Studi Kasus Pada Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi Universitas


Sanata Dharma Yogyakarta

SKRIPSI

Disusun oleh :

TRI RETNOWATI

NIM : 002214132

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN


DENGAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT-ATRIBUT
PRODUK MINUMAN ISOTONIK

Studi Kasus Pada Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi


Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen

Oleh :
Tri Retnowati
NIM : 002214132

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Motto :

™ “Tuhan Menjadikan Segala Sesuatu Indah Pada Waktunya”

™ “You can if you think you can”

Skripsi Aku persembahkan untuk yang tercinta :

Bapakku K. Santoso dan Ibuku Tri Yuliati


Mbak Nina dan Mas Karman
Mbak Ichan yang cantik
Ponakan-ponakan nakalku: Eka dan Fadhil
Masku yang selalu menemaniku
Sahabat-sahabatku yang selalu mendukungku

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Allah SWT atas segala berkat,

rahmat dan penyertaan-Nya dari awal penulisan hingga terselesaikannya penulisan

skripsi ini. Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan

bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik moral maupun material. Untuk

itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. P. Wiryono P., S.J. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma

2. Drs. Alex Kahu Lantum, M.S. ; selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Drs. Hendra Poerwanto G, M. Si. ; selaku Ketua Jurusan Manajemen.

4. Bapak V. Mardi Widyadmono, SE., MBA ; selaku dosen pembimbing I

yang dengan sabar telah memberikan pengarahan, bimbingan dan masukan

selama penyusunan skripsi ini.

5. Bapak A. Yudi Yuniarto, SE., MBA ; selaku dosen pembimbing II yang

telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan

pengarahan, bimbingan, dan masukan sehingga skripsi ini bisa terselesaikan.

6. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi yang telah memberikan

bimbingan dan bantuan selama belajar di Universitas Sanata Dharma.

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7. Segenap mahasiswa/i Universitas Sanata Dharma yang telah berkenan

membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian.

8. Bapak & ibu yang telah memberikan perhatian dan kasih sayang serta

dukungan dan doa selama menyelesaikan kuliah ini.

9. Mas Karman, Mbak Nina, dan Mbak Ichan yang telah banyak memberikan

bantuan moril dan material selama aku kuliah serta dalam penyusunan

skripsi hingga selesai.

10. Ponakan ku tersayang: Eka & Fadhil yang lucu dan nakal banget, kalian

berdua selalu bikin kangen Tante.

11. “Antonku” ; terima kasih untuk segala cinta dan kasih sayang, kesabaran,

perhatian dan dukungan serta doanya selama menyelesaikan skripsiku.

12. Spesial thanks to “My best friend”; Puri, Mbak Alva, Bude Sherly, Bude

Dessy, Santi, Noni, Jenny, Vero, Citra, Rusman, Pakde Nano, Om Indra

makasih atas segala cinta dan persahabatan yang telah terjalin indah dalam

kebersamaan kita selama ini. Tanpa kalian aku ga bisa apa-apa.

13. Teman-teman Manajemen B “00” Blacky, Danang, Dedek, Eny, Oki, Becak,

Oshak, Iid dan semuanya. Makasih atas segala cinta dan persahabatan dalam

kebersamaan kita selama ini.

14. Untuk teman-teman Kos Pandega Reksa, Teman-teman MPT, terima kasih

atas kerjasamanya.

15. Dan semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi

yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kiranya Tuhan yang Maha Kasih melimpahkan rahmat dan anugrahNya

kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun skripsi ini.

Penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun bagi

kesempurnaan tulisan ini.

Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna dan

bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak yang membutuhkan.

Penulis

Tri Retnowati

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS............................ v
HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................... vi
HALAMAN DAFTAR ISI ................................................................................. vii
HALAMAN DAFTAR TABEL ......................................................................... x
HALAMAN DAFTAR GAMBAR..................................................................... xi
ABSTRAK .......................................................................................................... xii
ABSTRACT........................................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 5
1.3 Batasan Masalah ......................................................................... 5
1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................ 6
1.5 Manfaat Penelitian ...................................................................... 6
1.6 Sistematika Penulisan ................................................................. 7
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................... 9
2.1. Atribut Produk............................................................................. 9
2.2. Pengetahuan Konsumen .............................................................. 12
2.2.1. Organisasi Pengetahuan ................................................... 14
2.2.2. Pengukuran Pengetahuan ................................................. 14
2.3. Persepsi Konsumen ..................................................................... 14
2.3.1. Persepsi Terhadap Merek Pelopor ................................... 17
2.4. Pemrosesan Informasi ................................................................. 18
2.4.1. Tahap-tahap Pemrosesan.................................................. 18
2.5. Pembelajaran ............................................................................... 20
2.6. Proses Pengambilan Keputusan .................................................. 21

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.7. Kerangka Berfikir ....................................................................... 23


2.8. Hipotesis...................................................................................... 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN........................................................... 25
3.1. Jenis Penelitian............................................................................ 25
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 25
3.3. Subyek dan Obyek Penelitian ..................................................... 25
3.4. Variabel Penelitian ...................................................................... 26
3.5. Data yang Dicari ......................................................................... 28
3.6. Teknik Pengumpulan Data.......................................................... 29
3.7. Populasi dan Sampel ................................................................... 29
3.8. Teknik Pengujian Instrumen ....................................................... 30
3.9. Teknik Analisis Data................................................................... 31
BAB IV GAMBARAN UMUM PRODUK ....................................................... 37
4.1. Minuman Isotonik ....................................................................... 38
4.2. Asal Mula Minuman Isotonik ..................................................... 38
4.3. Manfaat Minuman Isotonik......................................................... 39
BAB V HASIL ANALISIS DATA..................................................................... 40
5.1. Prosedur Pengumpulan Data ....................................................... 40
5.2. Prosedur Analisis ........................................................................ 41
5.3. Kuesioner .................................................................................... 42
5.4. Analisis Validitas dan Reliabilitas .............................................. 43
5.4.1. Pengujian Kesahihan/Validitas ......................................... 43
5.4.2. Pengujian Keandalan/Reliabilitas ..................................... 47
5.5. Analisa Anova............................................................................. 49
5.5.1. Dilihat Dari Tingkat Pengetahuan Konsumen .................. 49
5.5.2. Dilihat Dari Persepsi Konsumen....................................... 52
5.6. Analisis Korelasi ......................................................................... 55

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN........................... 67


6.1. Kesimpulan ................................................................................. 67
6.2. Saran............................................................................................ 67
6.3. Keterbatasan................................................................................ 70
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 71
LAMPIRAN

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 : Hasil Uji Validitas Tingkat Pengetahuan Konsumen Terhadap

Atribut-Atribut Produk Pocari sweat, Mizone, Vitazone,

Prosweat dan Isotonik ................................................................. 44


Tabel 5.2 : Hasil Uji Validitas Tingkat Pengetahuan Konsumen

Terhadap Atribut-Atribut Produk Pocari sweat, Mizone,

Vitazone, Prosweat dan Isotonik................................................. 45


Tabel 5.3 : Hasil Uji Reliabilitas Tingkat Pengetahuan Dan Hasil Uji

Reliabilitas Persepsi Konsumen Terhadap Atribut-Atribut

Pocari sweat, Mizone, Vitazone, Prosweat dan Isotonik ............ 47


Tabel 5.4 : Rata-rata Tingkat Pengetahuan Konsumen................................. 49

Tabel 5.5 : Rata-rata Persepsi Konsumen ..................................................... 53

Tabel 5.6 : Hasil Korelasi Tingkat Pengetahuan Dan Persepsi

Konsumen Terhadap Minuman Isotonik Pocari Sweat............... 56

Tabel 5.7 : Hasil Korelasi Tingkat Pengetahuan Dan Persepsi

Konsumen Terhadap Minuman Isotonik Mizone ....................... 57

Tabel 5.8 : Hasil Korelasi Tingkat Pengetahuan Dan Persepsi

Konsumen Terhadap Minuman Isotonik Vitazone ..................... 58

Tabel 5.9 : Hasil Korelasi Tingkat Pengetahuan Dan Persepsi

Konsumen Terhadap Minuman Isotonik Prosweat ..................... 59

Tabel 5.10 : Hasil Korelasi Tingkat Pengetahuan Dan Persepsi

Konsumen Terhadap Minuman Isotonik Isotonik ...................... 60

Tabel 5.11 : Hasil Rata-rata Korelasi .............................................................. 62

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Tahap-Tahap Pemrosesan Informasi......................................... 19


Gambar 2.1 : Kerangka Berfikir ..................................................................... 23

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

ANALISIS HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN


DENGAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT-ATRIBUT
PRODUK MINUMAN ISOTONIK

Studi Kasus Pada Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi Universitas Sanata


Dharma Yogyakarta

Tri Retnowati
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2008

Penelitian yang dilakukan pada mahasiswa/i Fakultas Ekonomi


Universitas Sanata Dharma Yogyakarta bertujuan untuk mengetahui hubungan
antara tingkat pengetahuan dan persepsi konsumen atas produk-produk minuman
isotonik berdasarkan atribut-atribut produknya, mengetahui perbedaan tingkat
pengetahuan konsumen atas produk-produk minuman isotonik berdasarkan
atribut-atribut produknya dan untuk mengetahui perbedaan persepsi konsumen
atas produk-produk minuman isotonik berdasarkan atribut-atribut produknya.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Pengumpulan data dilakukan
dengan menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa-mahasisiwi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta. Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui
apakah ada perbedaan tingkat pengetahuan konsumen dan perbedaan persepsi
konsumen atas produk-produk minuman isotonik berdasarkan atribut-atribut
produknya adalah uji One Way ANOVA. Kemudian untuk mengetahui bagaimana
hubungan antara tingkat pengetahuan dengan persepsi konsumen atas produk-
produk minuman isotonik berdasarkan atribut-atribut produknya digunakan
analisis korelasi Product Moment.
Berdasarkan analisa data yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai
berikut: bahwa terdapat perbedaan tingkat pengetahuan konsumen dan persepsi
konsumen atas produk-produk minuman isotonik berdasarkan atribut-atribut
produknya, dan terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan persepsi
konsumen atas produk-produk minuman isotonik berdasarkan atribut-atribut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

produknya. Artinya semakin tinggi tingkat pengetahuan konsumen terhadap


atribut-atribut produk minuman isotonik, maka semakin baik persepsi konsumen
terhadap atribut-atribut produk minuman isotonik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

THE ANALYSIS OF RELATION BETWEEN THE LEVEL OF


KNOWLEDGE AND THE CONSUMER’S PERCEPTION TOWARD THE
ATTRIBUTES OF ISOTONIC DRINK

The case study on students of The Faculty of Economics, Sanata Dharma


University Yogyakarta

Tri Retnowati
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2008

This research was conducted to analyze the relation between consumer’s


knowledge and perception on isotonic drink product based on the attributes of
isotonic drink, and to identify the difference of consumer’s knowledge on isotonic
drinks product based on the function, price, brand, packaging and taste, and to
identify the difference of consumer’s perception on isotonic drinks product based
on the function, price, brand, packaging and taste.
The research is a case study. The data were collected by distributing
questionnaire to the students of the Faculty of Economics, Sanata Dharma
University. The data analysis technique used to find out the differences between
the level of the consumer’s knowledge and perception on isotonic drink product
based on the attributes of isotonic drinks is One Way ANOVA. Product Moment
Correlation Analysis was used in order to find out the relation between the level
of consumer’s knowledge and consumer’s perceptions towards the attributes of
isotonic drink.
Based on the analysis data, researcher concludes that the consumer’s
knowledge and perception on isotonic product based on the attributes of isotonic
drinks are different, and there is a relationship between the level of consumer’s
knowledge and consumer’s perceptions towards the attributes of isotonic drinks.
Consequently, the higher level of consumer’s knowledge towards the attributes of
isotonic drinks, the better the consumer’s perceptions towards the attributes of
isotonic drinks.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di era persaingan bisnis yang semakin ketat dibutuhkan suatu manajemen strategi

untuk bisa tetap eksis di tengah persaingan yang semakin global. Salah satunya dengan

inovasi produk untuk memenangkan persaingan pasar yaitu dengan menciptakan produk

yang belum ada dipasaran sehingga bisa menjadi Merek Pelopor. Mempunyai merek

pelopor adalah merupakan keunggulan bersaing, salah satu fenomena umum yang mana

akan menambah suatu nilai pada merek tersebut.

Merek pelopor adalah sebagai pemain yang masuk pertama dalam kategori produk

pilihan, sehingga mempunyai keistimewaan yang dirasakan oleh konsumen sebagai

novel dan gambaran perhatian. Konsumen akan lebih ekstrim (tapi secara positif) dan

akan lebih percaya terhadap merek pelopor dari pada merek follower (yang selanjutnya

disebut merek pengikut) (Kardes dan Kalyanaran,1992). Sebagai merek yang pertama

dalam suatu kategori produk tertentu, maka merek pelopor tersebut akan menjadi

pemimpin pasar (market leader) untuk masing-masing kategori produknya

(Wibowo,1996:92).

Merek pelopor adalah merek yang lahir, tumbuh dan kemudian berkembang benar-

benar dari pasar. Mereka lahir bertolak dari kejelian membaca peluang dan kebutuhan

masyarakat, kemudian berkembang dari pasar yang sepi dari distorsi sehingga tumbuh

iklim persaingan yang bebas (Muhtarom,1996 :105).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dalam penelitian ini dipilih kategori produk minuman isotonik. Dalam suatu

kategori produk minuman isotonik, PT AMERTA INDAH OTSUKA dengan merek

produknya Pocari Sweat adalah merupakan merek pelopor (Hidayat, 2005).

Dipilihnya produk Pocari sweat, Mizone, Vitazone, Prosweat, dan Isotonik

sebagai obyek penelitian adalah karena diluar urusan keunggulan produk, sebetulnya

ada juga fakta yang tampak seiring dengan pedulinya masyarakat atas produk yang

berbau kesehatan, jelas saja persaingan produk minuman isotonik tersebut kini kian

ramai.

Sebagai merek pelopor maka Pocari Sweat akan mendapatkan keuntungan, yang

antara lain disebutkan oleh kardes et.al (1993: 63) seperti dikutip Alpert dan Kamins

(1995: 35), yaitu :

1. Ciri kombinasi yang ideal dibentuk oleh kombinasi yang ditawarkan oleh

merek pelopor.

2. Merek pelopor menjadi bentuk asli atau dasar untuk suatu kategori.

3. Proses perbandingan ciri-ciri asimetris membedakan merek pelopor dengan

merek pengikut dan menuntun atau memimpin merek-merek pengikut

sehingga merek-merek pengikut dipercaya sebagai tiruan belaka (copy cats).

Keuntungan juga dikemukakan oleh Kaerdes dan Kalyanaran (1992) seperti

dikutip oleh Alpert dan Kamins (1995: 35), menunjukkan kalau konsumen akan lebih

banyak belajar tentang merk pelopor dibandingkan merek-merek pengikut. Hal ini

disebabkan karena merek pelopor sebagai peserta yang pertama kali masuk dalam

masing-masing kategori produknya mempunyai ciri-ciri yang dirasa oleh konsumen


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

sebagai sesuatu yang baru dan menarik perhatian. Secara umum sikap konsumen akan

lebih yakin dan percaya (beliefs) terhadap merek pelopor daripada merek-merek

pengikut. Keuntungan merek pelopor juga dikemukakan oleh Carpenter dan Nakamoto

(1989) seperti dikutip oleh Alpert dan Kamins (1995: 35), menunjukkan bahwa

konsumen mempunyai persepsi bahwa merek pelopor menjadi bentuk dasar dari

kategori produknya.

Keuntungan merek pelopor juga menunjukkan bahwa merek pelopor mempunyai

image (citra) yang lebih baik daripada merek-merek pengikut. Hal ini disebabkan

karena merek pelopor lebih sesuai dengan ideal self image (citra diri ideal) konsumen

daripada citra merek-merek pengikut (Alpert dan Kamins, 1995: 35)

Merek yang pertama kali masuk di pasar bukanlah suatu jaminan untuk

keberhasilan merek pelopor untuk memimpin pasar dalam kategori produknya.

Keunggulan inovasi yang lebih maju dari perusahaan pesaing membuat merek-merek

pengikut dapat lebih memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, yang akan

mengakibatkan keunggulan merk pelopor akan lebih rendah dibandingkan dengan

keunggulan bersaing dari merek-merek pengikut. Dengan demikian sebagai merek

pelopor harus tetap melakukan suatu inovasi agar tetap memiliki keunggulan bersaing

yang lebih tinggi dibandingkan merek pengikut (Taufik, 1997: 54). Serta agar

perusahaan pelopor dapat bertahankan dan mempunyai keunggulan bersaing dalam

menghadapi persaingan dengan merek-merek pengikut, merek pelopor juga harus tetap

melakukan kegiatan promosi dan memiliki jaringan distribusi yang kuat (Eksekutif,

April 1996: 118).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Di pasaran sampai saat ini terdapat beberapa merek-merek pengikut yang

sekaligus sebagai merek pesaing pada kategori minuman isotonik. Para pemain pasar

yang merupakan pengikut dikategori minuman isotonik antara lain yaitu Mizone,

Vitazone, Prosweat dab Isotonik. Berdasarkan uraian di atas penelitian ini akan

membahas tentang persepsi konsumen terhadap Pocari sweat, Mizone, Vitazone,

ProSweat, dan Isotonik sebagai produk-produk minuman isotonik. Penelitian ini juga

akan menganalisis tentang tingkat pengetahuan konsumen terhadap Pocari sweat,

Mizone, Vitazone, Prosweat, dan Isotonik sebagai produk-produk minuman isotonik.

Faktor tingkat pengetahuan konsumen juga menjadi variabel penelitian karena tingkat

pengetahuan yang dimiliki mempunyai pengaruh pada konsumen dalam membuat

keputusan pembelian, bila tingkat pengetahuan konsumen rendah, maka konsumen

tersebut tidak mempunyai jumlah informasi pada alternatif merek yang sama baiknya

dengan konsumen yang mempunyai tingkat pengetahuan yang lebih baik. Yang lebih

mendasar, produsen produk-produk minuman isotonik mutlak perlu memeriksa apa

yang sudah diketahui oleh konsumen, karena pengetahuan adalah faktor utama dari

perilaku konsumen. Produk-produk minuman isotonik apa yang sering dibeli oleh

konsumen, dimana konsumen membeli produk-produk minuman isotonik tersebut, dan

kapan konsumen membeli produk-produk minuman isotonik tersebut akan bergantung

pada pengetahuan yang relevan dengan keputusan ini.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dari uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul ” Analisis hubungan tingkat pengetahuan dengan persepsi konsumen terhadap

atribut-atribut produk minuman Isotonik.”

1.2. Rumusan Masalah

Dengan melihat dari latar belakang masalah yang telah terurai diatas, maka

dapat dibuat suatu rumusan masalah yang akan di bahas yaitu :

• Apakah ada perbedaan tingkat pengetahuan konsumen atas produk-produk

minuman isotonik berdasarkan atribut-atribut produknya?

• Apakah ada perbedaan persepsi konsumen konsumen atas produk-produk

minuman isotonik berdasarkan atribut-atribut produknya?

• Bagaimana hubungan antara tingkat pengetahuan dengan persepsi konsumen

atas produk-produk minuman isotonik berdasarkan atribut-atribut produknya?

1.3. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, lingkup permasalahan hanya terbatas pada :

• Persepsi konsumen terhadap Pocari sweat, Mizone, Vitazone, Prosweat, dan

Isotonik sebagai produk-produk minuman isotonik.

• Tingkat pengetahuan konsumen terhadap Pocari sweat, Mizone, Vitazone,

Prosweat, dan Isotonik sebagai produk-produk minuman isotonik.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

• Untuk menganalisis adanya perbedaan tingkat pengetahuan konsumen atas

produk-produk minuman isotonik berdasarkan atribut-atribut produknya.

• Untuk menganalisis adanya perbedaan persepsi konsumen atas produk-

produk minuman isotonik berdasarkan atribut-atribut produknya.

• Untuk menganalisis hubungan tingkat pengetahuan dengan persepsi

konsumen atas produk-produk minuman isotonik berdasarkan atribut-

atribut produknya.

1.5. Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis

Dengan penelitian ini penulis berharap akan mendapatkan berbagai

pengetahuan dan pengalaman berdasarkan perbandingan pengetahuan teoritis

dengan praktis di lapangan.

2. Bagi Universitas

Penulis berharap hasil penelitian ini dapat menambah dan memperluas

khasanah ilmu pengetahuan bagi para mahasiswa Sanata Dharma.

3. Bagi Perusahaan

Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan pengetahuan bagi perusahaan

yang memiliki merek pelopor tentang keuntungan-keuntungan merk pelopor

sehingga perusahaan tersebut dapat menentukan strategi bersaing yang tepat dan

dapat mempertahankan pangsa pasar yang telah diraih, sedangkan untuk


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

perusahaan yang memiliki merek pengikut juga dapat menentukan strategi

bersaing dengan perusahaan yang lain termasuk perusahaan merek pelopor.

1.6. Sistematika Penulisan

Bab I : Pendahuluan

Pada bab I dijelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah,

batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika

penulisan.

Bab II : Landasan Teori

Pada bab II ini berisikan tentang teori-teori yang menjadi dasar dan acuan

dalam penulisan skripsi ini yaitu : pengertian produk, atribut produk,

pengetahuan konsumen, organisasi pengetahuan, pengukuran pengetahuan,

persepsi konsumen, persepsi terhadap merek pelopor, pemrosesan

informasi, pembelajaran, proses pengambilan keputusan.

Bab III : Metodologi Penelitian

Pada bab III ini dijelaskan mengenai jenis penelitian, tempat dan lokasi

penelitian, subjek penelitian, obyek penelitian, variabel penelitian, data

yang dibutuhkan, teknik pengumpulan data, populasi dan sampel, teknik

pengujian sampel, teknik analisis data.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Bab IV : Gambaran Umum Produk

Pada bab IV ini dijelaskan mengenai gambaran umum tentang produk

minuman isotonik yang mencakup pengertian minuman isotonik, asal mula

minuman isotonik, dan manfaat minuman isotonik.

Bab V : Analisis Data

Pada bab V ini dijelaskan mengenai uraian atau hasil dari pengolahan data

yang diperoleh, analisis data, dan pembahasannya.

Bab VI : Kesimpulan dan Saran

Pada bab VI ini dijelaskan mengenai kesimpulan yang ditarik dari

penelitian yang dilakukan, dan saran-saran yang dapat diberikan oleh

penulis kepada perusahaan atau pihak-pihak yang memerlukan, serta berisi

tentang keterbatasan dalam penelitian yang penulis lakukan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

LANDASAN TEORI

Bauran pemasaran merupakan kombinasi dari empat variabel pemasaran, yaitu

produk, harga, saluran distribusi dan kegiatan promosi yang dapat dikendalikan oleh

perusahaan untuk mempengaruhi reaksi konsumen. Penetapan komposisi yang tepat dari

ke empat variabel tersebut dapat menunjang keberhasilan strategi perusahaan dalam

menciptakan image produk yang diinginkan oleh perusahaan. Secara singkat ke empat

variabel tersebut akan diuraikan sebagai berikut :

1. Produk

Definisi produk menurut Kotler (1992:7) sebagai berikut :

Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan

perhatian, untuk dimiliki, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi

kebutuhan dan keinginan meliputi barang fisik, jasa, kegiatan, orang, tempat,

organisasi dan ide-ide.

Strategi produk sangat penting karena dengan penampilan produk yang khas akan

menciptakan image konsumen tersendiri terhadap produk tersebut, yang akhirnya

membuat konsumen terkesan pada produk tersebut dan selalu mengingatnya.

Ada tiga karakteristik wujud fisik produk ( kotler, 1992: 354-357), yaitu :

a. Mutu Produk

Mutu produk menunjukkan kemampuan suatu produk untuk menjalankan

fungsinya. Yang termasuk dalam mutu produk adalah ketahanlamaan,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

keandalan, ketelitian, taraf kemudahan operasi, dan atribut-atribut lainnya

yang bernilai. Dari sudut pemasaran, mutu harus diukur dari segi persepsi

pembeli. Mutu produk juga dapat ditunjukkan melalui nama merk, kemasan,

distribusi dan promosi. Semua unsur ini harus sama-sama mengkomunikasikan

dan mendukung citra produk.

b. Ciri Produk

Ciri produk merupakan sarana kompetitif untuk membedakan suatu produk

perusahaan dari produk pesaing. Produk yang ditawarkan oleh suatu

perusahaan dapat mempunyai ciri-ciri (keistimewaan) yang berbeda-beda,

sehingga perusahaan dapat menciptakan model-model tingkat tinggi dengan

menambahkan ciri-ciri atau keistimewaan pada produk.

c. Desain Produk

Cara lain untuk menambah kekhasan suatu produk adalah melalui desain

produk. Desain dapat merupakan salah satu sarana dalam pemasaran

perusahaan, produk-produk yang didesain atau dirancang dengan baik akan

menarik perhatian yang lebih besar dari konsumen dan akan dapat

meningkatkan penjualan perusahaan.

2. Harga

Harga adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan pembeli untuk

mendapatkan produk. Harga seringkali menjadi bahan pertimbangan utama

sebelum konsumen memutuskan untuk membeli suatu produk atau jasa. Oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

karena itu manajer harus mampu menetapkan harga yang bersifat akomodatif

sehingga mampu memenuhi kepentingan konsumen dan produsen.

3. Saluran distibusi

Saluran distribusi adalah aktivitas perusahaan untuk membuat produk tersedia

bagi konsumen sasaran. Pemilihan saluran distribusi yang tepat akan menunjang

keberhasilan masalah penempatan produk.

4. Promosi

Promosi merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu program pemasaran.

Promosi berarti aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan

membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya. Promosi bertujuan

meningkatkan keseluruhan volume penjualan perusahaan dan mempengaruhi

konsumen agar membeli produk yang ditawarkan perusahaan.

2.1. Atribut Produk

Pengembangan suatu produk mengharuskan perusahaan memperhatikan atribut-

atribut produk apa saja yang hendak dikembangkan dan mana yang sebaiknya di

pertahankan. Sebab apabila suatu produk mempunyai suatu atribut atau sifat-sifat yang

sesuai dengan apa yang diharapkan pembelinya, maka produk tersebut akan dianggap

cocok oleh konsumen. Produk yang demikian akan menjadi produk yang berhasil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

Pengertian Atribut Produk menurut Indriyo Gitosudarmo (1995:188), yaitu :

Atribut produk adalah suatu komponen yang merupakan sifat-sifat produk yang

menjamin agar produk-produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang

diharapkan oleh pembeli.

Sedangkan pengertian atribut produk menurut Tjiptono (1995:188), yaitu :

Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh

konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembeli. Atribut produk meliputi

merek, harga, rasa, kemasan dan lain-lain.

Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan

atribut produk adalah unsur-unsur yang melekat pada suatu produk yang menimbulkan

manfaat bagi produk tersebut sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan

konsumen.

2.2. Pengetahuan Konsumen

Definisi pengetahuan menurut (Engel, Blackwell, dan Miniard) dalam bukunya

Perilaku Konsumen adalah :

Pengetahuan adalah informasi yang disimpan dari dalam ingatan.

Sedangkan definisi pengetahuan konsumen menurut Engel, Blackwell, dan Miniard

adalah :

Pengetahuan konsumen adalah himpunan bagian dari informasi total yang relevan

dengan fungsi konsumen di dalam pasar.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

Pemasar khususnya harus mengerti tentang pengetahuan konsumen. Dimana

pemasar akan merasakan manfaat dari pemeriksaan pengetahuan konsumen di dalam

tiga bidang umum, yaitu :

1. Pengetahuan Produk (product knowledge)

Yaitu mencakupi kesadaran akan kategori dan merek produk di dalam kategori

produk, terminologi produk, atribut atau ciri produk, dan kepercayaan tentang

kategori produk secara umum dan mengenai merek spesifik.

2. Pengetahuan Pembelian (purchase knowledge)

Yaitu mencakupi bermacam potongan informasi yang dimiliki konsumen yang

berhubungan erat dengan pemerolehan produk.

Dimensi dasar dari pengetahuan pembelian melibatkan informasi berkenaan

dengan keputusan tentang dimana produk tersebut harus dibeli dan kapan

pembelian harus terjadi.

3. Pengetahuan Pemakaian (usage knowledge)

Yaitu mencakupi informasi yang tersedia dari dalam ingatan mengenai

bagaimana suatu produk dapat digunakan dan apa yang diperlukan agar benar-

benar menggunakan produk tersebut.

Pengetahuan pemakaian adalah bidang sisi lain yang patut dipertimbangkan.

Perluasan pengetahuan pemakaian dapat menjadi jalan yang berarti untuk

meningkatkan penjualan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

2.2.1. Organisasi Pengetahuan

Sejumlah perhatian ditujukan untuk mengerti bagaimana pengetahuan konsumen

diorganisasi di dalam ingatan. Ingatan diorganisasi dalam bentuk jaringan asosiatif,

dengan merek berfungsi sebagai nodus sentral bagi struktur yang melibatkan

pengetahuan produk.

2.2.2. Pengukuran Pengetahuan

Indikator yang digunakan untuk mengukur pengetahuan konsumen adalah :

1. Pengukuran Pengetahuan Objektif ( objective knowledge) :

Yaitu pengukuran yang menyadap apa yang benar-benar sudah disimpan oleh

konsumen di dalam ingatan.

2. Pengukuran Pengetahuan Subjektif ( subjective knowledge ) :

Yaitu pengukuran yang menyadap persepsi konsumen mengenai banyaknya

pengetahuan mereka sendiri.

2.3. Persepsi Konsumen

Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh persepsi konsumen terhadap

suatu produk yang ditawarkan di pasar. Persepsi timbul karena adanya stimulus

(rangsangan) dari luar yang akan menekan saraf sensorik seseorang, yaitu mengalirkan

data melalui penglihatan, pendengaran, penciuman, sentuhan dan rasa. Stimulus tersebut

kemudian oleh konsumen diseleksi, diorganisir, dan diinterpretasikan dengan cara yang

berbeda-beda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

Definisi persepsi menurut Assael (1995 : 90):

Persepsi adalah suatu proses dimana konsumen memilih, mengatur dan

mengartikan atau menafsirkan stimulus untuk membuat perasaan mereka.

Setiap individu mungkin memandang pada satu benda yang sama tetapi akan

mempersepsikan secara berbeda. Sejumlah faktor bekerja untuk membentuk dan

kadang memutar balik persepsi. Faktor-faktor ini dapat berada pada pihak pelaku

persepsi, dalam obyeknya atau target yang di persepsikan atau dalam konteks dari

situasi dimana persepsi dilakukan.

Ada dua faktor utama dalam persepsi konsumen yaitu :

1. Faktor stimulus, merupakan sifat fisik suatu obyek seperti ukuran, warna,

berat, dan lain-lain.

2. Faktor individu, merupakan sifat individu yang tidak hanya meliputi proses

sensorik tetapi juga pengalaman dari waktu lampau pada hal yang sama.

Sedangkan definisi dari stimulus adalah ( Assael, 1995 : 186):

Stimulus adalah beberapa bentuk fisik yang dapat dilihat atau komunikasi verbal

yang dapat mempengaruhi tanggapan individu.

Stimulus akan lebih disukai untuk dipercaya oleh konsumen ketika stimulus

tersebut sebagai berikut (Assael, 1995 : 90):

1. Sesuai dengan pengalaman terdahulu konsumen.

2. Kecenderungan beliefs konsumen sekarang terhadap suatu merek.

3. Berhubungan dengan komponen kebutuhan konsumen sekarang.

4. Tidak kompleks
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

5. Tidak menimbulkan kekhawatiran dan kegelisahan yang berlebihan.

Persepsi konsumen terhadap stimulus, sebaiknya pemasar mengetahui

stimulus mana yang dipilih konsumen. Dengan merasakan stimulus secara

selektif, konsumen akan mencapai suatu keseimbangan psikologis yaitu suatu

keadaan yang kurang bertentangan dan menghindari informasi yang

bertentangan atau tidak sesuai.

Pada waktu pemaparan stimulus, persepsi konsumen melalui tiga tahap

khusus, yaitu ( Assael, 1995 :90):

1. Perhatian/ Attention

Perhatian adalah proses pemberitahuan suatu stimulus atau beberapa bagian

dari stimulus. Pemilihan perhatian adalah konsumen lebih menyukai untuk

memperhatikan bagian dari suatu stimulus yang berhubungan dengan

kebutuhan mereka dan sesuai dengan pengalaman mereka.

2. Pemahaman / Comprehensive

Pemahaman merupakan suatu proses pemilihan dimana konsumen menyukai

atau menginterpretasikan suatu pesan untuk disetujui dengan beliefs mereka.

3. Ingatan / Retention

Sebuah pesan dapat diperhatikan, diinterprestasikan dan cepat dilupakan,

konsumen lebih menyukai untuk menyimpan dalam ingatan mereka pesan-

pesan yang lebih relevan dengan kebutuhan.

Selain proses seleksi, perbedaan persepsi juga disebabkan adanya proses

organisir terhadap rangsangan yang diterima. Seseorang cenderung untuk


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

mengorganisir rangsangan-rangsangan yang diterimanya ke dalam kelompok-

kelompok pendapat dan memandang seorang konsumen sebagai satu kesatuan.

Pandangan yang demikian akan menjadi latar belakang yang mendukung

terbentuknya suatu persepsi.

2.3.1. Persepsi Terhadap Merek Pelopor

Menurut Alpert, Kamins dan Graham ( 1992 ) seperti dikutip Alpert dan

Kamins ( 1996 : 36 ), untuk menjelaskan persepsi konsumen terhadap merek

pelopor digunakan komponen multiatribut produk, yang berdasarkan perspektif

penjual ulang/reseller menunjukkan kalau sikap keseluruhan konsumen lebih

menyenangi merek pelopor dibandingkan dengan merek-merek pengikut yang ada

dalam multiatribut produk. Secara signifikan persepsi konsumen lebih menyenangi

merek pelopor daripada merek-merek pengikut.

Pendekatan serupa juga dilakukan oleh Alpert dan Kamins (1994) tetapi

berdasarkan perspektif konsumen, menunjukkan bahwa variasi atribut khusus pada

merek pelopor dipercaya konsumen berhubungan dengan harga (seperti dikutip

Alpert dan Kamins, 1995 : 36).

Untuk mengetahui apakah konsumen akan merasa bahwa secara umum merek

pelopor lebih positif dalam kunci evaluasi atribut produk, maka Hoch dan Ha (1986)

Dan Carpenter dan Nakamoto (1989) melakukan penelitian yang menyatakan bahwa

untuk beberapa kasus atribut-atribut produk mempunyai sifat yang subyektif, seperti

atribut status merek pelopor yang memainkan peranan penting dalam evaluasi

produk (seperti dikutip oleh Alpert dan Kamins, 1995: 36)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

Menurut Achenbaum (1972), persepsi-persepsi khusus pada atribut-atribut

merek pelopor secara umum akan diakui dan berasal dari suatu sikap yang

menyenangkan pada sikap keseluruhan dan dimensi-dimensi atribut-atribut khusus

(Seperti dikutip oleh Alpert dan Kamins, 1995: 36), persepsi bahwa untuk menjadi

merek pelopor membutuhkan keahlian, kepercayaan timbul dari merek pelopor

karena merupakan kategori terlama dan secara umum dari pengalaman sebelumnya

pada merek pelopor (Alpert Kamins, 1995: 36).

2.4. Pemrosesan Informasi

Dengan adanya reaksi konsumen terhadap stimulus yang akan bergantung pada

bagaimana stimulus bersangkutan diproses, dapat sangat membentuk sikap dan perilaku,

suatu pengertian pemrosesan informasi sangatlah penting. Pemrosesan informasi

mengacu pada proses dimana stimulus diterima, ditafsirkan, disimpan dalam ingatan

dan kemudian diambil kembali (Engel, Blackwell dan Miniard, 1995:5).

2.4.1. Tahap-tahap Pemrosesan

Pemrosesan informasi dapat dibagi menjadi lima tahap, yaitu:

1. Pemaparan

Pemaparan adalah pencapaian pendekatan terhadap suatu stimulus sedemikian

rupa sehingga muncul suatu peluang diaktifkannya satu atau lebih dari kelima

indera manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

2. Perhatian

Perhatian adalah alokasi kapasitas pemrosesan untuk stimulus yang baru masuk.

3. Pemahaman

Pemahaman adalah tafsiran tentang stimulus.

4. Penerimaan

Penerimaan adalah tingkat sejauh mana stimulus mempengaruhi pengetahuan

dan/atau orang yang bersangkutan.

5. Retensi

Retensi adalah pemindahan tafsiran stimulus kedalam ingatan jangka panjang.

Gambar 2.1
Tahap-tahap Pemrosesan Informasi

Pemaparan

Perhatian
Stimilus
Dominasi
Pemasar Pemahaman Ingatan

Lain-lain
Penerimaan

Retensi

Sumber: Engel, James F, Roger D.Blackwell, dan Paul W.Miniard, 1995,Perilaku Konsumen, jilid
dua, Edisi ke enam, Binarupa Aksara, Jakarta, hal.6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

Dalam gambar diatas, ditunjukkan bahwa stimulus harus tersedia untuk

pemrosesan agar tahap pertama dari pemrosesan informasi, yaitu pemaparan dapat

terjadi. Sesudah pemaparan, konsumen mungkin menaruh perhatian pada atau

memproses stimulus tersebut. Selama pemrosesan ini, konsumen akan

mengkaitkan makna pada stimulus tersebut, dan ini merupakan tahap pemahaman.

Setelah tahap pemahaman, tahap selanjutnya adalah tahap penerimaan yang sangat

penting dalam bidang komunikasi persuasif, yaitu konsumen akan benar-benar

percaya pada informasi tersebut. Tahap terakhir dari pemrosesan informasi adalah

retensi yang melibatkan informasi kedalam ingatan jangka panjang.

Implikasi penting dari model pemrosesan ini adalah stimulus harus melewati

tiap tahap sebelum mencapai ingatan, sehingga keefektifan komunikasi persuasif

akan bergantung pada kemampuan komunikasi yang bersangkutan untuk bertahan

dalam semua tahap pemrosesan informasi tersebut.

Setelah mengetahui tentang pemrosesan informasi dan tahap-tahap

pemrosesan informasi, maka untuk selanjutnya akan dibahas tentang

pembelajaran.

2.5. Pembelajaran

Definisi dari pembelajaran secara luas adalah ( Engel, Blackwell dan Miniard,

1995 : 40) :

Pembelajaran adalah proses dimana pengalaman menyebabkan perubahan dalam

pengetahuan, sikap dan/atau perilaku.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

Sedangkan pembelajaran dalam arti yang sempit yaitu dalam pendekatan kognitif

(cognitive approach) dicerminkan melalui perubahan pengetahuan. Akibatnya fokus

pembelajaran dalam pendekatan kognitif adalah pada pengertian akan proses mental

yang akan menentukan bagaimana orang mempelajari informasi diteruskan ke dalam

ingatan jangka panjang.

Sedangkan sebagai kontras, dalam pendekatan behaviorisme (behaviorist

approach) terhadap pembelajaran semata-mata berkenaan dengan perilaku yang diamati.

Proses mental, yang tidak diamati dan dengan begitu harus disimpulkan,diabaikan

dalam pendekatan ini. Pembelajaran lebih diperhatikan melalui perubahan perilaku yang

disebabkan oleh berkembangnya asosiasi antara stimulus dan respons.

Dari proses pembelajaran diatas, maka untuk selanjutnya kita akan membahas

tentang proses pengambilan keputusan pembelian konsumen yang terdiri dari tahap-

tahap: Menganalisa atau pengenalan kebutuhan dan keinginan; pencarian informasi dan

penilaian sumber-sumber; penilaian dan seleksi terhadap alternative pembelian,

keputusan untuk membeli, perilaku sesudah pembelian.

2.6. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Konsumen

Proses pengambilan keputusan pembelian konsumen terdiri dari lima tahap,yaitu (

Swastha dan Handoko, 1982 : 103-109) :

1. Menganalisa atau pengenalan kebutuhan dan keinginan

Penganalisaan kebutuhan dan keinginan ini ditujukan untuk mengetahui adanya

kebutuhan dan keinginan yang belum terpenuhi atau terpuaskan. Jika kebutuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

tersebut diketahui, maka konsumen akan segera memahami adanya kebutuhan

yang belum segera harus dipenuhi.

2. Pencarian informasi dan penilaian sumber-sumber

Tahap kedua dalam pembelian ini adalah pencarian informasi tentang sumber-

sumber dan menilainya, untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan yang

dirasakan. Pencarian informasi dapat bersifat aktif atau pasif, internal atau

eksternal. Pencarian informasi yang bersifat aktif dapat berupa kunjungan

terhadap beberapa toko dan membuat perbandingan harga dan kualitas produk,

sedangkan informasi pasif, mungkin hanya membaca suatu periklanan di

majalah atau surat kabar tanpa mempunyai tujuan khusus dalam pikirannya

tentang gambaran produk yang diinginkan. Pencarian informasi intern tentang

sumber-sumber pembelian dapat berasal dari komunikasi perorangan (personal

communication) dan pengaruh perorangan termasuk berasal dari pelopor opini

(opinion leader). Sedangkan informasi eksternal dapat berasal dari media massa

seperti publikasi, iklan, atau informasi dari pedagang eceran.

3. Penilaian dan seleksi terhadap alternatif pembelian.

Tahap ini meliputi dua tahap, yaitu menetapkan tujuan pembelian dan menilai

serta mengadakan seleksi terhadap alternatif pembelian. Tujuan pembelian pada

masing-masing konsumen tidak selalu sama, tergantung pada jenis produk dan

kebutuhannya. Setelah tujuan pembelian ditetapkan, maka konsumen perlu

untuk mengidentifikasikan alternatif-alternatif pembelian. Atas dasar tujuan

pembelian, alternatif-alternatif pembelian yang telah diidentifikasikan, dinilai


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

dan diseleksi menjadi alternatif pembelian yang dapat memenuhi dan

memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.

4. Keputusan untuk membeli

Bila konsumen telah memutuskan untuk membeli maka konsumen mendapat

serangkaian keputusan yang harus diambil menyangkut jenis produk, merek,

penjual, kuantitas, waktu pembayaran dan cara pembayarannya.

5. Perilaku sesudah pembelian

Bagi perusahaan, perasaan dan perilaku sesudah pembelian sangat penting

karena dapat mempengaruhi penjualan ulang dan juga mempengaruhi ucapan-

ucapan pembeli kepada pihak lain tentang produk perusahaan.

2.7. Kerangka Berpikir

Gambar 2.2
Kerangka Berpikir

Merek-merek iPersepsi
Minuman Isotonik Konsumen didasarkan atas Perilaku konsumen
Pocari sweat, Mizone, atribut produk Tujuan Pembelian
Vitazone, Prosweat, (fungsi, harga, Menggunakan merek
dan Isotonik merek, tersebut
kemasan, rasa).
Tingkat
pengetahuan
konsumen

Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi persepsi konsumen terhadap

Pocari sweat, Mizone, Vitazone, Prosweat, dan Isotonik sebagai merek-merek produk

minuman isotonik berdasarkan atribut produk yang terdiri dari fungsi, harga, merek,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

kemasan, dan rasa juga berdasarkan tingkat pengetahuan konsumen atas produk-produk

minuman isotonik yang akhirnya untuk mengetahui tujuan pembelian yang diambil oleh

konsumen yang dilakukan melalui serangkaian proses pengambilan keputusan

pembelian.

2.8. Hipotesis

Berdasarkan penjabaran konsep tentang tingkat pengetahuan dan persepsi

konsumen atas produk-produk minuman isotonik, maka dapat dirumuskan hipotesis

penelitian sebagai berikut :

• Ho = Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan konsumen dengan

persepsi konsumen terhadap produk-produk minuman isotonik.

• Ha = Ada hubungan antara tingkat pengetahuan konsumen dengan persepsi

konsumen terhadap produk-produk minuman isotonik.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Penelitian studi kasus

adalah penelitian yang terperinci tentang obyek tertentu dimana data yang diperoleh

akan diolah dan dianalisis sehingga kesimpulan yang akan diambil dari penelitian ini

hanya sebatas pada objek yang diteliti dan tidak berlaku secara umum.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Universitas Sanata Dharma yang beralamat di

Mrican, PO. BOX 29 Yogyakarta

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan januari 2008

3.3. Subyek dan Obyek Penelitian

3.3.1. Subyek Penelitian

Yang dimaksud dengan subyek penelitian adalah pemberi atau sumber

informasi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Subjek penelitian

dalam penelitian ini adalah mahasiswa/i konsumen minuman isotonik(


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

Pocari sweat, Mizone, Vitazone, Prosweat dan Isotonik) di Universitas

Sanata Dharma.

3.3.2. Obyek Penelitian

Yang dimaksud obyek penelitian adalah variabel-variabel yang akan diteliti.

Dalam penelitian ini, obyek penelitiannya adalah tingkat pengetahuan dan

persepsi konsumen terhadap atribut-atribut produk Pocari sweat, Mizone,

Vitazone, Prosweat dan Isotonik yang meliputi fungsi, harga, merk, kemasan

dan rasa.

3.4. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini, variabel yang akan diteliti adalah hubungan tingkat

pengetahuan konsumen dengan persepsi konsumen terhadap produk-produk minuman

isotonik.

Berikut ini adalah penjelasan tentang variabel-variabel penelitian, yaitu :

1. Variabel masalah pertama : Produk-produk minuman isotonik

Dalam penelitian ini, produk-produk minuman isotonik yang diteliti adalah

Pocari sweat, Mizone, Vitazone, Prosweat dan Isotonik.

2. Variabel masalah kedua : Tingkat Pengetahuan konsumen terhadap produk-

produk minuman isotonik, yaitu untuk mengetahui sejauhmana tingkat

pengetahuan konsumen terhadap produk-produk minuman isotonik berdasarkan

atribut-atribut produk minuman isotonik. Atribut-atribut produk tersebut

meliputi : fungsi, harga, merk, kemasan dan rasa.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

3. Variabel masalah ketiga : Persepsi konsumen terhadap produk-produk minuman

isotonik. Yaitu untuk mengetahui bagaimana persepsi konsumen terhadap

produk-produk minuman isotonik berdasarkan atribut-atribut produk yang

meliputi : fungsi, harga, merk, kemasan dan rasa.

Sementara itu pengukuran mengenai tingkat pengetahuan konsumen dan

persepsi konsumen diperoleh dari kuesioner. Kuesioner merupakan daftar pertanyaan

dengan memberikan alternatif jawaban tertentu, dimana responden diminta memilih

salah satu di antara jawaban-jawaban yang telah di sediakan. Teknik pengukuran

terhadap variabel penelitian dilakukan dengan menggunakan skala rating.

Untuk mengukur persepsi konsumen terhadap Pocari sweat, Mizone, Vitazone,

Prosweat, dan Isotonik sebagai produk-produk minuman isotonik digunakan skala

rating. Dimana responden diminta untuk menjawab pertanyaan pada salah satu jawaban

yang telah disediakan dengan interval angka dari 5 sampai dengan 1, dimana :

• Angka 5 untuk nilai terbaik

• Angka 4 untuk nilai baik

• Angka 3 untuk nilai sedang

• Angka 2 untuk nilai rendah

• Angka 1 untuk nilai terendah

Untuk mengukur tingkat pengetahuan konsumen terhadap Pocari sweat, Mizone,

Vitazone, Prosweat dan Isotonik sebagai produk-produk minuman isotonik digunakan

skala rating. Dimana responden diminta untuk menjawab pertanyaan pada salah satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

jawaban yang telah disediakan pada rentang jawaban interval angka dari 0 sampai

dengan 3, dimana angka-angka itu menjelaskan :

• Angka 3 bila sangat mengetahui tentang atribut produk

• Angka 2 bila mengetahui tentang atribut produk

• Angka 1 bila sedikit mengetahui tentang atribut produk

• Angka 0 bila sama sekali belum mengetahui tentang atribut produk

3.5. Data yang dicari

1. Data Primer

Data primer adalah data asli yang dikumpulkan sendiri oleh periset untuk

menjawab masalah risetnya secara khusus (Istijanto, 2005: 32). Data primer

diperoleh dari hasil pengisian kuesioner mengenai hubungan tingkat

pengetahuan dengan persepsi konsumen terhadap produk-produk minuman

isotonik.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan pihak lain, bukan oleh

periset sendiri, dan untuk tujuan lain (Istijanto, 2005 :27). Data sekunder dalam

penelitian ini diperoleh dari studi pustaka dan informasi lain yang berkaitan

dengan penelitian ini.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

3.6. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan informasi dari responden, penulis menggunakan alat

pengumpul data yaitu kuesioner.

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan

kepada responden untuk diisi yang telah ditentukan terlebih dahulu berdasarkan

teknik sampling (Arsyad dan Suranto, 1993 : 96).

3.7. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Yang dimaksud dengan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

dari subyek dan obyek, yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2001 : 72). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua

responden yang sudah pernah mengkonsumsi Pocari sweat, Mizone, Vitazone,

Prosweat dan Isotonik sebagai produk-produk minuman isotonik. Karena

populasinya sangat luas maka penulis akan mengambil sampel yang dapat

mewakili keseluruhan populasi tersebut.

2. Sampel

Yang dimaksud dengan sampel adalah sebagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2001 : 73).

Karena adanya keterbatasan waktu dan biaya maka tidaklah mungkin meneliti

seluruh populasi yang ada, maka responden yang di ambil adalah 100 orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

responden yang pernah mengkonsumsi produk minuman isotonik Pocari sweat,

Mizone, Vitazone, Prosweat da Isotonik di wilayah Universitas Sanata Dharma.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Penelitian ini menggunakan 100 orang responden sebagai sampel yang

dipilih dengan menggunakan metode convience sampling. Karakteristik responden

yang diisyaratkan dalam penelitian ini adalah semua responden yang pernah

mengkonsumsi produk minuman isotonik Pocari sweat, Mizone, Vitazone,

Prosweat dan Isotonik. Selain itu untuk mempermudah dalam menyebarkan

kuesioner digunakan metode incidental sampling yaitu responden yang dapat

ditemui saat penyebaran kuesioner.

3.8. Teknik Pengujian Instrumen

1. Validitas

Dalam penelitian ini, validitas dianggap sebagai tingkat kemampuan suatu

instrumen untuk mengungkapkan sesuatu yang dianggap pokok pengukuran yang

dilakukan dengan instrumen tersebut. Untuk pengujian validitas instrumen,

penelitian ini dengan menggunakan program komputer seri program statistik

(SPSS-2000) windows 11,5.

2. Reliabilitas

Pengujian reliabilitas merupakan metode yang digunakan untuk

menunjukkan sejauhmana hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

diulangi 2 kali atau lebih. Untuk menganalisis keandalan digunakan tehnik alpha

cronbach. Tehnik ini merupakan pengembangan tehnik baru untuk uji keandalan

yang paling dianjurkan untuk digunakan. Dalam pengujian reliabilitas penelitian

ini, data diolah menggunakan program komputer seri program statistik( SPSS-

2000) windows 11.5.

3.9. Teknik Analisis Data

3.9.1. Analisis masalah pertama, yaitu perbandingan persepsi konsumen

terhadap Pocari sweat, Mizone, Vitazone, Prosweat, dan Isotonik sebagai

produk-produk minuman isotonik. Pengolahan data ini menggunakan uji

ANOVA (Analysis Of Variance).

Langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut (Atmaja, 1996 : 283) :

1. Menyatakan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha)

Ho : µ1 = µ2 = µ3 = µ4 = µ5

Ha : µ1 ≠ µ2 ≠ µ3 ≠ µ4 ≠ µ5

2. Menentukan daerah penerimaan Ho dan Ha

Pengujian dengan anova menggunakan distribusi F, titik kritis diperoleh dengan

bantuan tabel F dimana titik kritis ditentukan oleh :

* taraf nyata atau signifikansi (α) = 5%

* derajat bebas atau degree of freedom (df) yang terdiri dari :

Numerator : k-1

Denominator : N-k
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

3. Menentukan nilai statistik uji

Nilai statistik uji atau yang di sebut F-ratio, di lihat dengan rumus :

F –ratio : Variance between sample


Variance within sample

n( Xij − X )
2

F – ratio : k −1
( Xij − X ) 2
N −k

Dimana :

n : banyaknya sampel

Xij : individu ke 1 dari sample j

K : banyaknya kolom

X : Mean dari semua populasi

Untuk mengetahui nilai F ratio di gunakan tabel Anova

4. Membandingkan nilai F-ratio dengan daerah penerimaan Ho dan Ha, yaitu:

Ho diterima jika F-ratio < titik kritis

Ha diterima jika F-ratio > titik kritis

5. Menarik kesimpulan :

• Jika Ho diterima = maka tidak ada perbedaan persepsi di antara konsumen

terhadap Pocari sweat, Mizone, Vitazone, Prosweat dan

Isotonik sebagai produk-produk minuman isotonik.

• Jika Ha diterima = maka ada perbedaan persepsi di antara konsumen

terhadap Pocari sweat, Mizone, Vitazone, Prosweat dan

Isotonik sebagai produk-produk minuman isotonik.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

3.9.2. Analisis tingkat pengetahuan konsumen terhadap Pocari sweat, Mizone,

Vitazone, Prosweat, dan Isotonik sebagai produk-produk minuman

isotonik. Pengolahan data ini menggunakan uji ANOVA (Analysis Of

Varian).

Langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut (Atmaja, 1996 : 283) :

1. Menyatakan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha)

Ho : µ1 = µ2 = µ3 = µ4 = µ5

Ha : µ1 ≠ µ2 ≠ µ3 ≠ µ4 ≠ µ5

2. Menentukan daerah penerimaan Ho dan Ha

Pengujian dengan Anova menggunakan distribusi F, titik kritis diperoleh dengan

bantuan tabel F dimana titik kritis ditentukan oleh :

* taraf nyata atau signifikansi (α) = 5%

*derajat bebas atau degree of freedom (df) yang terdiri dari :

Numerator : k-1

Denominator : N-k

3. Menentukan nilai statistik uji

Nilai statistik uji atau yang di sebut F ratio, di lihat dengan rumus :

F –ratio : Variance between sample


Variance within sample

n( Xij − X )
2

F – ratio : k −1
( Xij − X ) 2
N −k

Dimana : n : banyaknya sampel


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

Xij : individu ke 1 dari sample j

K : banyaknya kolom

X : Mean dari semua populasi

Untuk mengetahui nilai F ratio di gunakan tabel Anova

4. Membandingkan nilai F-ratio dengan daerah penerimaan Ho dan Ha, yaitu:

Ho diterima jika F-ratio < titik kritis

Ha diterima jika F-ratio > titik kritis

5. Menarik kesimpulan :

• Jika Ho diterima = maka tidak ada perbedaan tingkat pengetahuan di antara

konsumen terhadap Pocari sweat, Mizone, Vitazone, Prosweat dan Isotonik

sebagai produk-produk minuman isotonik.

• Jika Ha diterima = maka ada perbedaan tingkat pengetahuan di antara

konsumen terhadap Pocari sweat, Mizone, Vitazone, Prosweat dan Isotonik

sebagai produk-produk minuman isotonik.

3.9.3. Analisis Korelasi

Analisis hubungan tingkat pengetahuan dan persepsi konsumen terhadap

Pocari sweat, Mizone, Vitazone, Prosweat, dan Isotonik sebagai produk-produk

minuman isotonik. Analisa ini digunakan untuk mengetahui adakah hubungan antara

tingkat pengetahuan konsumen dengan persepsi konsumen terhadap Pocari sweat,

Mizone, Vitazone, Prosweat, dan Isotonik sebagai produk-produk minuman

isotonik. Pengolahan data ini menggunakan Teknik Korelasi Product Moment.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

Langkah-langkah pengujian sebagai berikut :

N ∑ xy − (∑ X )(∑ Y )
[N ∑ X ] [ ]
1. Rumus rxy =
− (∑ X ) x N ∑ Y 2 − (∑ Y )
2 2 2

dimana :

rxy = korelasi product moment (moment tangkar)

N = Nilai seluruh butir per item

2. Menguji signifikansi dari koefisien korelasi ganda :

R2 / k
Fh =
( )
1 − R 2 (n − k − 1)

Keterangan :

R = koefisien korelasi ganda

n = jumlah sampel

k = jumlah variabel independen

3. Pengujian hipotesis :

Hipotesis nol (Ho) adalah hipotesis yang menyatakan tidak ada

hubungan antara tingkat pengetahuan dengan persepsi konsumen

terhadap produk-produk minuman isotonik.

Hipotesis alternatif (Ha) adalah hipotesis yang menyatakan ada

hubungan antara tingkat pengetahuan dengan persepsi konsumen

terhadap produk-produk minuman.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

Harga r hitung selanjutnya dibandingkan dengan harga r tabel

dengan dk pembilang = k dan dk penyebut = (n-k-1). Dengan taraf

kesalahan 5%.

Ho ditolak apabila r hitung (koefisien korelasi) > r tabel

Ho diterima apabila r hitung (koefisien korelasi) < r tabel

4. Menguji signifikansi hubungan masing-masing x dan y, yaitu :

Hubungan tingkat pengetahuan dengan persepsi konsumen terhadap

produk- produk minuman isotonik :

r n−2
t=
1− r2

Jika : t tabel < t hitung < t tabel maka Ho diterima

:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

BAB IV

GAMBARAN UMUM PRODUK

Di antara kita pasti sudah pernah mengalami kondisi tubuh dimana tubuh terasa

lelah, mual, muntah, nyeri kepala, kejang otot, kejang betis bahkan kejang otot lengan

dan perut. Itu semua tanda-tanda dehidrasi atau kondisi dimana tubuh kekurangan cairan

tubuh. Beban fisik yang terlampau berat akibat menumpuknya pekarjaan menimbulkan

tubuh kekurangan banyak cairan.

Cairan tubuh berperan penting dalam metabolisme, diantaranya mengangkut dan

menyerap zat-zat gizi didalam darah, membantu proses pencernaan, menjaga temperatur

tubuh dan sebagainya. Mengingat fungsinya yang sedemikian penting, tidaklah

mengherankan bila tubuh manusia memerlukan cairan rata-rata 2.500 ml/hari untuk

mengganti cairan yang keluar melalui pernafasan, keringat dan urine. Bila cairan yang

keluar tidak segera tergantikan, perlahan tapi pasti tubuh bisa mengalami dehidrasi.

Sejatinya, kitapun mampu menghasilkan air sekitar 200 ml/hari. Artinya, 2.300 ml lagi

harus “disubsidi” dari luar, baik dalam bentuk makanan maupun minuman.

Dalam plasma darah, 92 persen diantaranya adalah air. Oleh karena itu, dehidrasi

berdampak langsung pada volume darah dalam tubuh. Berkurangnya volume darah

sebesar 5% saja dapat menurunkan perfomance sampai dengan 30 persen. Bila lebih?

Tubuh terasa sakit. Jika hal ini terus berlanjut, potensi untuk koma dan meninggalpun

menjadi demikian besar. (Dadan Rohdiana)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

4.1. Minuman Isotonik

Setelah capek berolahraga, pasti badan terasa lelah dan ingin segera minum

untuk menghilangkan rasa haus. Hal ini dikarenakan pada saat berolahraga, atau

melakukan aktivitas yang berat, kita kehilangan banyak cairan yang keluar melalui

keringat. Cairan yang keluar tersebut berupa zat-zat elektrolit seperti Natrium dan

Kalium, dan cairan tersebut harus segera tergantikan, kalau tidak dapat menyebabkan

gangguan, terutama pada jantung.

Pada keadaan ini memang minuman isotonik memang lebih baik daripada air

biasa, karena minuman isotonik dapat lebih cepat menggantikan zat-zat elektrolit yang

hilang. Isotonik berasal dari kata “iso” = sama, “tonik” = tekanan cairan tubuh, jadi

suatu minuman dikatakan isotonik jika minuman tersebut memiliki komposisi dan

tekanan osmotik yang sama denga cairan ( plasma ) tubuh yakni 240-349 mOsm.

Sedangkan bila lebih rendah dari tekanan osmotik tubuh ( kurang dari 240 mOsm )

disebut Hipotonik. Jika lebih tinggi dari tekanan osmotik tubuh ( lebih dari 340 mOsm )

disebut Hipertonik. Komposisi minuman isotonik biasanya berupa karbohidrat dan

kandungan elektrolit terutama Natrium, kalium, dan Kalsium. ( Kompas, des 18, 2007)

4.2. Asal Mula Minuman Isotonik

Minuman isotonik pertama kali diciptakan oleh Dr. Robert Cade pada tahun

1995. Ide Cade menciptakan minuman isotonik bermula saat dirinya mengamati tim

American Football di kampusnya, Universitas Florida. Cade menemukan fakta bahwa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

setiap pemain rata-rata kehilangan 8 kg kandungan air ( 90-95 persen di bagian tubuh )

setelah bertanding 3 jam.

Namun ketika pertama kali minuman isotonik “diuji cobakan”, banyak keluhan

muncul. Mereka mengatakan bahwa rasanya seperti cairan pembersih toilet. Maka Cade

menambahkan gula dan jus jeruk untuk memberikan cita rasa.

Minuman isotonik ciptaan Cade ini di beri nama merk komersial “Gatorade”.

Terkait dengan asal nama Gatorade, ternyata nama itu di ambil dari nama maskot

Universitas Florida yang bernama Gator. Dan Cade menyatakan bahwa minuman

isotonik idealnya dikonsumsi para pelaku dunia olahraga, bukan konsumen biasa.

(Jawapos, 29 nov 2007).

4.3. Manfaat Minuman Isotonik

Fungsi utama dari minuman isotonik adalah dapat segera menggantikan cairan

tubuh yang hilang. Atau bahasa kerennya mengganti ion tubuh. Minuman isotonik ini

juga baik dikonsumsi pada saat kita mengalami dehidrasi atau diare, karena fungsinya

sama dengan oralit, hanya saja tidak ditambah dengan gula. Selain itu minuman isotonik

berkhasiat juga untuk menyembuhkan sariawan atau tenggorokan kering. Minuman

isotonik ini juga konon dapat menyembuhkan demam berdarah atau tifus. Sebenarnya

minuman ini hanya membantu proses pemulihan penderita, bila si pasien rajin

mengkonsumsi minuman isotonik, maka cairan tubuhnya yang hilang akan tergantikan

secara efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bagian analisis data ini digunakan untuk memberikan jawaban atas perumusan

masalah yang telah dikemukan pada bagian BAB Pendahuluan. Penelitian terhadap

konsumen produk-produk minuman isotonik dilakukan pada mahasiswa/I Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Data-data yang diperoleh dari penelitian

kemudian dianalisis guna menjawab permasalahan-permasalahan yang telah diajukan.

5.1. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur yang akan dipakai dalam pembahasan ini adalah sebagai berikut :

Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode

kuesioner. Responden adalah mahasiswa-mahasiswi Universitas Sanata Dharma yang

pernah mengkonsumsi produk-produk minuman isotonik, dan dalam penelitian ini yang

dijadikan obyek penelitian adalah tingkat pengetahuan dan persepsi konsumen terhadap

minuman isotonik Pocari sweat, Mizone, Vitazone, Prosweat dan Isotonik. Jumlah

kuesioner yang disebar sebanyak 100 eksemplar. Kuesioner didistribusikan untuk

mengumpulkan data terlebih dahulu kepada 30 responden untuk menguji kesahihan/

Validitas dan Keandalan/Reliabilitas kuesioner. Hal ini dimaksudkan untuk

menghindari pertanyaan yang kurang relevan dengan tujuan penelitian, terhindar dari

kekeliruan dan ketidak tepatan dalam perhitungan. Setelah diketahui bahwa kuesioner

valid dan reliabel, peneliti menyebar 70 eksemplar kuesioner kepada responden. Setelah

semua kuesioner kembali (100 eksemplar), peneliti kemudian mengolah data dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

jawaban-jawaban kuesioner untuk mengetahui tingkat pengetahuan konsumen terhadap

produk minuman isotonik Pocari sweat, Mizone, Vitazone, Prosweat dan Isotonik,

untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap produk minuman isotonik Pocari sweat,

Mizone, Vitazone, Prosweat dan Isotonik dan juga untuk mengetahui hubungan tingkat

pengetahuan konsumen dengan persepsi konsumen terhadap produk minuman isotonik

Pocari sweat, Mizone, Vitazone, Prosweat dan Isotonik dilihat dari atribut-atribut

produk yang dimiliki. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan seri program

komputer seri SPSS for windows 11,5.

5.2. Prosedur Analisis

Prosedur yang dipakai dalam pembahasan ini adalah sebagai berikut :

1. Pengujian validitas dan reliabilitas terhadap item-item pertanyaan yang ada pada

kuesioner.

2. Analisis varian (ANOVA) untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan

konsumen terhadap atribut-atribut produk minuman isotonik.

3. Analisis varian (ANOVA) untuk mengetahui perbedaan persepsi konsumen

terhadap atribut-atribut minuman isotonik.

4. Analisis korelasi untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan

konsumen dengan persepsi konsumen terhadap atribut-atribut minuman isotonik.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

5.3. Kuesioner

Kuesioner digunakan sebagai alat bantu untuk mengumpulkan data bagi

penelitian yang dilakukan oleh penulis. Kuesioner ini terdiri dari beberapa pertanyaan

untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan persepsi konsumen terhadap atribut-atribut

produk minuman isotonik. Kuesioner tersebut dibagikan kepada 100 responden.

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga bagian yaitu :

1. Bagian pertama berisi pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui karakteristik

responden.

2. Bagian kedua berisi pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui tingkat

pengetahuan konsumen terhadap atribut-atribut produk minuman isotonik.

Setiap jawaban diberi bobot sebagai berikut :

• Sangat Mengetahui mempunyai bobot 3

• Mengetahui mempunyai bobot 2

• Sedikit Mengetahui mempunyai bobot 1

• Sama Sekali Belum Mengetahui mempunyai bobot 0

3. Bagian ketiga berisi pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui persepsi

konsumen terhadap atribut-atribut produk minuman isotonik.

Setiap jawaban mempunyai bobot sebagai berikut :

• Terbaik mempunyai bobot 5

• Baik mempunyai bobot 4

• Sedang mempunyai bobot 3

• Rendah mempunyai bobot 2


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

• Terendah mempunyai bobot 1

5.4. Analisis Validitas dan Reliabilitas

5.4.1 Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Dalam penelitian ini digunakan 30 responden untuk menguji

kesahihan/validitas dan keandalan/reliabilitas kuesioner. Hal ini dimaksudkan untuk

menghindari pertanyaan yang kurang dimengerti oleh responden serta untuk

mengubah pertanyaan yang kurang relevan dengan tujuan penelitian.

1. Pengujian Kesahihan/Validitas

Validitas dianggap sebagai tingkat kemampuan suatu instrumen mengungkapkan

sesuatu yang dianggap pokok pengukuran yang dilakukan dengan instrumen

tersebut.

Untuk pengujian validitas instrumen, penelitian ini dengan menggunakan

program komputer seri program statistik (SPSS-2000) windows 11.5.

Hasil pengujian dikatakan valid jika nilai r hitung > r tabel. Dan seperti

terlihat pada Tabel 5.1, bahwa semua item dinyatakan valid / sahih yaitu r hitung

> r tabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

Tabel 5.1
Daftar Butir Pertanyaan Tingkat Pengetahuan konsumen Yang Valid

Tingkat Pengetahuan Konsumen Terhadap Atribut Pocari Sweat


Pertanyaan No R Hitung (Rxy) R Tabel Status
1 0,5046 0,239 Valid
2 0,7951 0,239 Valid
3 0,6421 0,239 Valid
4 0,7559 0,239 Valid
5 0,7174 0,239 Valid

Tingkat Pengetahuan Konsumen Terhadap Atribut Mizone


Pertanyaan No R Hitung (Rxy) R Tabel Status
1 0,6044 0,239 Valid
2 0,5793 0,239 Valid
3 0,4131 0,239 Valid
4 0,5502 0,239 Valid
5 0,6838 0,239 Valid

Tingkat Pengetahuan Konsumen Terhadap Atribut Vitazone


Pertanyaan No R Hitung (Rxy) R Tabel Status
1 0,7916 0,239 Valid
2 0,7655 0,239 Valid
3 0,4622 0,239 Valid
4 0,7064 0,239 Valid
5 0,8305 0,239 Valid

Tingkat Pengetahuan Konsumen Terhadap Atribut Prosweat


Pertanyaan No R Hitung (Rxy) R Tabel Status
1 0,6554 0,239 Valid
2 0,8890 0,239 Valid
3 0,9284 0,239 Valid
4 0,8401 0,239 Valid
5 0,8682 0,239 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

Tingkat Pengetahuan Konsumen Terhadap Atribut Isotonik


Pertanyaan No R Hitung (Rxy) R Tabel Status
1 0,7736 0,239 Valid
2 0,8623 0,239 Valid
3 0,7114 0,239 Valid
4 0,8607 0,239 Valid
5 0,7111 0,239 Valid

Tabel 5.2
Daftar Butir Pertanyaan Persepsi konsumen Yang Valid

Persepsi Konsumen Terhadap Pocari sweat


Pertanyaan No R Hitung (Rxy) R Tabel Status
1 0,9246 0,239 Valid
2 0,6390 0,239 Valid
3 0,4241 0,239 Valid
4 0,6744 0,239 Valid
5 0,7331 0,239 Valid
6 0,4645 0,239 Valid
7 0,7266 0,239 Valid
8 0,7378 0,239 Valid
9 0,9132 0,239 Valid
10 0,6777 0,239 Valid

Persepsi Konsumen Terhadap Mizone


Pertanyaan No R Hitung (Rxy) R Tabel Status
1 0,7768 0,239 Valid
2 0,6906 0,239 Valid
3 0,6915 0,239 Valid
4 0,7484 0,239 Valid
5 0,4730 0,239 Valid
6 0,5586 0,239 Valid
7 0,3812 0,239 Valid
8 0,3865 0,239 Valid
9 0,7434 0,239 Valid
10 0,3850 0,239 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

Persepsi Konsumen Terhadap Vitazone


Pertanyaan No R Hitung (Rxy) R Tabel Status
1 0,5729 0,239 Valid
2 0,6312 0,239 Valid
3 0,7275 0,239 Valid
4 0,3474 0,239 Valid
5 0,5281 0,239 Valid
6 0,6727 0,239 Valid
7 0,4253 0,239 Valid
8 0,4488 0,239 Valid
9 0,8042 0,239 Valid
10 0,7289 0,239 Valid

Persepsi Konsumen Terhadap Prosweat


Pertanyaan No R Hitung (Rxy) R Tabel Status
1 0,7223 0,239 Valid
2 0,7035 0,239 Valid
3 0,5976 0,239 Valid
4 0,6885 0,239 Valid
5 0,7401 0,239 Valid
6 0,3756 0,239 Valid
7 0,7519 0,239 Valid
8 0,5818 0,239 Valid
9 0,5946 0,239 Valid
10 0,3668 0,239 Valid

Persepsi Konsumen Terhadap Isotonik


Pertanyaan No R Hitung (Rxy) R Tabel Status
1 0,7174 0,239 Valid
2 0,7508 0,239 Valid
3 0,5473 0,239 Valid
4 0,5706 0,239 Valid
5 0,7903 0,239 Valid
6 0,5627 0,239 Valid
7 0,6969 0,239 Valid
8 0,7988 0,239 Valid
9 0,5573 0,239 Valid
10 0,7007 0,239 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

2. Pengujian Keandalan/Reliabilitas

Dalam penelitian ini digunakan seluruh responden untuk menguji

reliabilitas kuesioner, sehingga terhindar dari kekeliruan dan ketidaktepatan

dalam perhitungan.

Pengujian reliabilitas merupakan metode yang digunakan untuk

menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relatif konsisten apabila

pengukuran diulangi dua kali atau lebih. Untuk menganalisis keandalan

digunakan teknik alpha cronbach. Teknik ini merupakan pengembangan teknik

baru uji keandalan yang paling dianjurkan untuk digunakan. Dalam pengujian

reliabilitas penelitian ini, data diolah menggunakan program komputer seri

program statistik (SPSS-2000) windows 11.5.

Tabel 5.3
Hasil Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas Tingkat Pengetahuan Konsumen


Faktor Faktor Koefisien Alpha
Tingkat Pengetahuan Konsumen Pocari Sweat 0,8618
Tingkat Pengetahuan Konsumen Mizone 0,7865
Tingkat Pengetahuan Konsumen Vitazone 0,8763
Tingkat Pengetahuan Konsumen Prosweat 0,9369
Tingkat Pengetahuan Konsumen Isotonik 0,9138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

Reliabilitas Persepsi Konsumen


Faktor Faktor Koefisien Alpha
Persepsi Konsumen Terhadap Pocari Sweat 0,9112
Persepsi Konsumen Terhadap Mizone 0,8616
Persepsi Konsumen Terhadap Vitazone 0,8687
Persepsi Konsumen Terhadap Prosweat 0,8785
Persepsi Konsumen Terhadap Isotonik 0,9081

Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila hasil koefisien keandalan

menunjukkan nilai 0,7 atau lebih (Gay dan Diehl, 1992:170) dan hasil pengujian

reliabilitas dalam penelitian ini ditunjukkan dalam tabel 5.3. Faktor tingkat

pengetahuan konsumen terhadap produk-produk minuman isotonik mempunyai

koefisien alpha (α) > 0,7. Dan faktor persepsi konsumen terhadap produk-

produk minuman isotonik mempunyai koefisien alpha (α) > 0,7, dapat dilihat

dalam tabel 5.3. Jadi dalam penelitian ini untuk pengujian hasil reliabilitas

semua faktor dinyatakan reliabel/andal karena mempunyai koefisien alpha (α)

lebih dari 0,7 (penghitungan relialibitas pada lampiran).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

5.5. “Analisis Of Variance (ANOVA)”

5.5.1. Analisa untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan konsumen terhadap

atribut-atribut produk minuman isotonik berdasarkan atribut-atribut

produk yang dimiliki oleh Pocari sweat, Mizone, Vitazone, Prosweat dan

Isotonik

Sebelum melakukan pengolahan data untuk analisis tingkat pengetahuan

konsumen terhadap produk-produk minuman isotonik, terlebih dahulu dilakukan

pengukuran tingkat pengetahuan konsumen terhadap produk-produk minuman

isotonik pada dimensi atribut-atribut produk yang meliputi fungsi, harga, merk,

kemasan dan rasa.

Hasil perhitungan nilai rata-rata dari pengukuran tingkat pengetahuan

konsumen terhadap produk-produk minuman isotonik pada dimensi atribut-atribut

produk yang meliputi fungsi, harga, merk, kemasan dan rasa ditunjukkan dalam

tabel dibawah ini :

Tabel 5.4
Rata-rata Tingkat Pengetahuan Konsumen

Produk Minuman Isotonik Rata-rata


Tingkat Pengetahuan Pocari sweat 11,51
konsumen Mizone 10,45
Vitazone 7,75
Prosweat 4,89
Isotonik 6,51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa tingkat

pengetahuan konsumen terhadap produk minuman isotonik Pocari sweat lebih tinggi

dibandingkan dengan produk minuman isotonik Mizone, Vitazone, Prosweat dan

Isotonik. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata tingkat pengetahuan konsumen

terhadap minuman isotonik Pocari sweat lebih tinggi yaitu sebesar 11,51 dan nilai

rata-rata tingkat pengetahuan konsumen terhadap minuman isotonik Prosweat lebih

rendah yaitu sebesar 4,89.

Jadi berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan

konsumen terhadap minuman isotonik Pocari sweat lebih tinggi dibandingkan

dengan tingkat pengetahuan konsumen terhadap minuman isotonik Mizone,

Vitazone, Prosweat dan Isotonik. Hal ini ditunjukkan oleh nilai rata-rata pengukuran

tingkat pengetahuan konsumen terhadap Pocari sweat sebesar 11,51. Nilai rata-rata

pengukuran tingkat pengetahuan konsumen terhadap Mizone sebesar 10,45. Nilai

rata-rata pengukuran tingkat pengetahuan konsumen terhadap Vitazone sebesar

7,75. Nilai rata-rata pengukuran tingkat pengetahuan konsumen terhadap Isotonik

sebesar 6,51 dan nilai rata-rata tingkat pengetahuan konsumen terhadap Prosweat

sebesar 4,89.

Pengolahan data untuk analisis tingkat pengetahuan konsumen terhadap

produk-produk minuman isotonik pada dimensi atribut-atribut produk yang meliputi

fungsi, harga, merk, kemasan dan rasa dengan menggunakan seri program

komputer (SPSS 2000) for windows 11,5 dan alat analisisnya adalah ONE WAY

ANOVA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

Dalam pengujian dilakukan 2 arah dengan taraf signifikansi (α) = 5%.

Apabila taraf signifikansi < 5% maka terdapat perbedaan tingkat pengetahuan

konsumen dan bila taraf signifikansi ≥ 5% maka tidak terdapat perbedaan tingkat

pengetahuan konsumen terhadap atribut-atribut produk minuman isotonik.

Hasil pengolahan analisis tingkat pengetahuan konsumen terhadap atribut-

atribut produk minuman isotonik menunjukkan bahwa ada perbedaan pengetahuan

konsumen terhadap atribut-atribut produk yang dimiliki oleh Pocari sweat, Mizone,

Vitazone, Prosweat dan Isotonik, yang ditunjukkan oleh tingkat signifikansi p < 5%,

dan dari hasil analisis data (lihat lampiran) dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan

konsumen terhadap atribut-atribut produk minuman isotonik Pocari sweat lebih

tinggi daripada tingkat pengetahuan konsumen terhadap atribut-atribut produk

minuman isotonik Mizone, Vitazone, Prosweat dan Isotonik. Artinya konsumen

lebih mengetahui fungsi, harga, merk, kemasan dan rasa dari minuman isotonik

Pocari sweat daripada fungsi, harga, merk, kemasan dan rasa dari minuman isotonik

Mizone, Vitazone, Prosweat dan Isotonik. Ini ditunjukkan dengan rata-rata tertinggi

terdapat pada minuman isotonik Pocari sweat yaitu sebesar 11,51.

Sedangkan tingkat pengetahuan konsumen terhadap atribut-atribut produk minuman

iostonik Mizone lebih tinggi daripada tingkat pengetahuan konsumen terhadap

atribut-atribut produk minuman isotonik Vitazone dan Isotonik. Artinya konsumen

lebih mengetahui fungsi, harga, merk, kemasan dan rasa dari minuman isotonik

Mizone daripada fungsi, harga, merk, kemasan dan rasa dari minuman isotonik

Vitazone dan Isotonik. Ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata yang dimiliki oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

Mizone lebih tinggi daripada nilai rata-rata Vitazone dan Isotonik. Nilai rata-rata

Mizone sebesar 10,45 sedangkan nilai rata-rata Vitazone sebesar 7,75 dan nilai rata-

rata Isotonik sebesar 6,51. Dari tingkat pengetahuan konsumen terhadap atribut-

atribut produk minuman isotonik Prosweatlah yang paling rendah dibanding tingkat

pengetahuan konsumen terhadap minuman isotonik yang lain yaitu Pocari sweat,

Mizone, Vitazone dan Isotonik. Artinya konsumen kurang mengetahui fungsi,

harga, merk, kemasan dan rasa dari minuman isotonik Prosweat, dibandingkan

dengan fungsi, harga, merk, kemasan dan rasa yang dimiliki oleh minuman isotonik

Pocari sweat, Mizone, Vitazone dan Isotonik.. Ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata

terendah terdapat pada minuman isotonik Prosweat yaitu sebesar 4,89.

5.5.2 Analisa untuk mengetahui Persepsi konsumen terhadap atribut-atribut

minuman isotonik berdasarkan atribut-atribut produk yang dimiliki oleh

Pocari sweat, Mizone, Vitazone, Prosweat dan Isotonik

Sebelum melakukan pengolahan data untuk analisis persepsi konsumen

terhadap produk-produk minuman isotonik, terlebih dahulu dilakukan pengukuran

persepsi konsumen terhadap produk-produk minuman isotonik pada dimensi atribut-

atribut produk yang meliputi fungsi, harga, merk, kemasan dan rasa.

Hasil perhitungan nilai rata-rata dari pengukuran persepsi konsumen terhadap

produk-produk minuman isotonik pada dimensi atribut-atribut produk yang meliputi

fungsi, harga, merk, kemasan dan rasa ditunjukkan dalam tabel dibawah ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

Tabel 5.5
Rata-rata Persepsi Konsumen

Produk Minuman Isotonik Rata-rata


Persepsi Konsumen Pocari sweat 46,36
Mizone 41,76
Vitazone 25,22
Prosweat 14,62
Isotonik 22,04

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa persepsi

konsumen terhadap produk minuman isotonik Pocari sweat lebih tinggi

dibandingkan dengan produk minuman isotonik Mizone, Vitazone, Prosweat dan

Isotonik. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata persepsi konsumen terhadap

minuman isotonik Pocari sweat lebih tinggi yaitu sebesar 11,51 dan nilai rata-rata

persepsi konsumen terhadap minuman isotonik Prosweat lebih rendah yaitu sebesar

4,89.

Jadi berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa persepsi konsumen

terhadap minuman isotonik Pocari sweat lebih tinggi dibandingkan dengan persepsi

konsumen terhadap minuman isotonik Mizone, Vitazone, Prosweat dan Isotonik.

Hal ini ditunjukkan oleh nilai rata-rata pengukuran persepsi konsumen terhadap

Pocari sweat sebesar 11,51. Nilai rata-rata pengukuran persepsi konsumen terhadap

Mizone sebesar 10,45. Nilai rata-rata pengukuran persepsi konsumen terhadap

Vitazone sebesar 7,75. Nilai rata-rata pengukuran persepsi konsumen terhadap


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

Isotonik sebesar 6,51 dan nilai rata-rata pengukuran persepsi konsumen terhadap

Prosweat sebesar 4,89.

Pengolahan data untuk analisis persepsi konsumen terhadap atribut-atribut

minuman isotonik pada dimensi atribut-atribut produk minuman isotonik yang

meliputi fungsi, harga, merk, kemasan dan rasa dengan menggunakan seri program

komputer (SPSS 2000) for windows 11,5 dan alat analisisnya ONE WAY ANOVA.

Dalam pengujian dilakukan 2 arah dengan taraf signifikansi (α) = 5%. Apabila

taraf signifikansi < 5% maka terdapat perbedaan persepsi konsumen dan bila taraf

signifikansi ≥ 5% maka tidak terdapat perbedaan persepsi konsumen terhadap

atribut-atribut produk minuman isotonik.

Hasil pengolahan analisis persepsi konsumen terhadap atribut-atribut

minuman isotonik menunjukkan bahwa ada perbedaan persepsi konsumen terhadap

atribut-atribut yang dimiliki oleh Pocari sweat, Mizone, Vitazone, Prosweat dan

Isotonik yang ditunjukkan oleh tingkat signifikansi p < 5%. Konsumen mempunyai

persepsi yang lebih baik terhadap minuman isotonik Pocari sweat dibandingkan

dengan persepsi konsumen terhadap minuman isotonik yang lain yaitu Mizone,

Vitazone, Prosweat dan Isotonik. Artinya konsumen mempunyai persepsi yang lebih

baik terhadap atribut-atribut produk Pocari sweat dibandingkan persepsi konsumen

terhadap atribut-atribut produk yang dimiliki Mizone, Vitazone, Prosweat dan

Isotonik. Persepsi yang lebih baik ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata yang paling

tinggi terdapat pada minuman isotonik Pocari sweat yaitu sebesar 46,36.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

Sedangkan persepsi konsumen terhadap atribut-atribut produk minuman isotonik

Isotonik tidak lebih baik dibandingkan dengan persepsi konsumen terhadap atribut-

atribut produk minuman isotonik Mizone maupun Vitazone. Ini ditunjukkan oleh

nilai rata-rata persepsi konsumen terhadap Isotonik (22,04) lebih kecil bila

dibandingkan dengan nilai rata-rata yang dimiliki oleh Mizone (41,76) dan Vitazone

(25,56).

Konsumen juga mempunyai persepsi yang kurang baik terhadap minuman

isotonik Prosweat bila dibandingkan dengan persepsi konsumen terhadap minuman

isotonik yang lain yaitu Pocari sweat, Mizone, Vitazone dan isotonik. Artinya

konsumen mempunyai persepsi yang kurang baik terhadap fungsi, harga, merk,

kemasan dan rasa yang dimiliki oleh Prosweat daripada persepsi konsumen terhadap

atribut-atribut produk yang dimiliki oleh Pocari sweat, Mizone, Vitazone dan

Isotonik. Ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata terendah yang dimiliki oleh Prosweat

yaitu sebesar 14,46.

5.6. Analisis Korelasi

Analisis korelasi dalam penelitian ini adalah analisis yang dilakukan untuk

mengetahui kuat tidaknya hubungan antara tingkat pengetahuan dengan persepsi

konsumen terhadap produk-produk minuman isotonik berdasarkan pada dimensi

atribut-atribut produk yang dimiliki Pocari sweat, Mizone, Vitazone, Prosweat dan

Isotonik dari hasil pengujian hipotesa.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

Pengolahan data ini menggunakan seri program komputer SPSS for windows

11,5. Dalam pengujian ini menggunakan taraf signifikansi (α) 5%. Hasil pengujian

terdapat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.6
Hasil Analisis Korelasi Tingkat Pengetahuan dan Persepsi Konsumen Terhadap
Minuman Isotonik POCARI SWEAT

Tingkat Persepsi
Pengetahuan Konsumen
Konsumen
Tingkat pengetahuan Pearson Correlation 1 .406**
Konsumen
Sig.(2-tailed) . .000
N 100 100
Persepsi Konsumen Pearson Correlation .406** 1
Sig. (2-tailed) .000 .
N 100 100
**.Correlation is significant at the 0,01 level (2-tailed)

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dengan df = 98 (df = N-2)

diperoleh r tabel sebagai berikut, pada taraf signifikansi 0,05 = 0,135 dan pada taraf

signifikansi 0,01 = 0,160. Dari hasil perhitungan telah diketahui bahwa r hitung =

0,406, ini berarti r hitung lebih besar dari r tabel baik taraf signifikan 0,01 = 0,160

maupun pada taraf 0,05 = 0,135. Dengan demikian hipotesa alternatif (Ha) diterima,

yang berarti ada korelasi yang signifikan antara tingkat pengetahuan konsumen

dengan persepsi konsumen terhadap produk minuman isotonik Pocari sweat. Tinggi

rendahnya pengetahuan konsumen mempunyai hubungan dengan persepsi

konsumen terhadap produk minuman isotonik Pocari sweat. Semakin tinggi tingkat

pengetahuan konsumen terhadap produk minuman isotonik Pocari sweat maka


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

semakin baik persepsi konsumen terhadap produk minuman isotonik Pocari sweat,

begitu pula sebaliknya semakin rendah tingkat pengetahuan konsumen terhadap

produk minuman isotonik Pocari sweat maka semakin buruk persepsi konsumen

terhadap produk minuman isotonik Pocari sweat.

Tabel 5.7
Hasil Analisis Korelasi Tingkat Pengetahuan dan Persepsi Konsumen Terhadap
Minuman Isotonik MIZONE

Tingkat Persepsi
Pengetahuan Konsumen
Konsumen
Tingkat pengetahuan Pearson Correlation 1 .448**
Konsumen
Sig.(2-tailed) . .000
N 100 100
Persepsi Konsumen Pearson Correlation .448** 1
Sig. (2-tailed) .000 .
N 100 100
**.Correlation is significant at the 0,01 level (2-tailed)

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dengan df = 98 (df = N-2)

diperoleh r tabel sebagai berikut, pada taraf signifikansi 0,05 = 0,135 dan pada taraf

signifikansi 0,01 = 0,160. Dari hasil perhitungan telah diketahui bahwa r hitung =

0,448, ini berarti r hitung lebih besar dari r tabel baik taraf signifikan 0,01 = 0,160

maupun pada taraf 0,05 = 0,135. Dengan demikian hipotesa alternatif (Ha) diterima,

yang berarti ada korelasi yang signifikan antara tingkat pengetahuan konsumen

dengan persepsi konsumen terhadap produk minuman isotonik Mizone. Tinggi

rendahnya pengetahuan konsumen mempunyai hubungan dengan persepsi

konsumen terhadap produk minuman isotonik Mizone. Semakin tinggi tingkat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

pengetahuan konsumen terhadap produk minuman isotonik Mizone maka semakin

baik persepsi konsumen terhadap produk minuman isotonik Mizone, begitu pula

sebaliknya semakin rendah tingkat pengetahuan konsumen terhadap produk

minuman isotonik Mizone maka semakin buruk persepsi konsumen terhadap produk

minuman isotonik Mizone.

Tabel 5.8
Hasil Analisis Korelasi Tingkat Pengetahuan dan Persepsi Konsumen Terhadap
Minuman Isotonik VITAZONE

Tingkat Persepsi
Pengetahuan Konsumen
Konsumen
Tingkat pengetahuan Pearson Correlation 1 .433**
Konsumen
Sig.(2-tailed) . .000
N 100 100
Persepsi Konsumen Pearson Correlation .433** 1
Sig. (2-tailed) .000 .
N 100 100
**.Correlation is significant at the 0,01 level (2-tailed)

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dengan df = 98 (df = N-2)

diperoleh r tabel sebagai berikut, pada taraf signifikansi 0,05 = 0,135 dan pada taraf

signifikansi 0,01 = 0,160. Dari hasil perhitungan telah diketahui bahwa r hitung =

0,433, ini berarti r hitung lebih besar dari r tabel baik taraf signifikan 0,01 = 0,160

maupun pada taraf 0,05 = 0,135. Dengan demikian hipotesa alternatif (Ha) diterima,

yang berarti ada korelasi yang signifikan antara tingkat pengetahuan konsumen

dengan persepsi konsumen terhadap produk minuman isotonik Vitazone. Tinggi

rendahnya pengetahuan konsumen mempunyai hubungan dengan persepsi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

konsumen terhadap produk minuman isotonik Vitazone. Semakin tinggi tingkat

pengetahuan konsumen terhadap produk minuman isotonik Vitazone maka semakin

baik persepsi konsumen terhadap produk minuman isotonik Vitazone, begitu pula

sebaliknya semakin rendah tingkat pengetahuan konsumen terhadap produk

minuman isotonik Vitazone maka semakin buruk persepsi konsumen terhadap

produk minuman isotonik Vitazone.

Tabel 5.9
Hasil Analisis Korelasi Tingkat Pengetahuan dan Persepsi Konsumen Terhadap
Minuman isotonik PROSWEAT

Tingkat Persepsi
Pengetahuan Konsumen
Konsumen
Tingkat pengetahuan Pearson Correlation 1 .510**
Konsumen
Sig.(2-tailed) . .000
N 100 100
Persepsi Konsumen Pearson Correlation .510** 1
Sig. (2-tailed) .000 .
N 100 100
**.Correlation is significant at the 0,01 level (2-tailed)

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dengan df = 98 (df = N-2)

diperoleh r tabel sebagai berikut pada taraf signifikansi 0,05 = 0,135 dan pada taraf

signifikansi 0,01 = 0,160. Dari hasil perhitungan telah diketahui bahwa r hitung =

0,510 , ini berarti r hitung lebih besar dari r tabel baik pada taraf signifikan 0,01 =

0,160 maupun pada taraf 0,05 = 0,135. Dengan demikian hipotesa alternatif (Ha)

diterima, yang berarti ada korelasi yang signifikan antara tingkat pengetahuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

konsumen dengan persepsi konsumen terhadap produk minuman isotonik Prosweat.

Tinggi rendahnya pengetahuan konsumen mempunyai hubungan dengan persepsi

konsumen terhadap produk minuman isotonik Prosweat. Semakin tinggi tingkat

pengetahuan konsumen terhadap produk minuman isotonik Prosweat maka semakin

baik persepsi konsumen terhadap produk minuman isotonik Prosweat, begitu pula

sebaliknya semakin rendah tingkat pengetahuan konsumen terhadap produk

minuman isotonik Prosweat maka semakin buruk persepsi konsumen terhadap

produk minuman isotonik Prosweat.

Tabel 5.10
Hasil Analisis Korelasi Tingkat Pengetahuan dan Persepsi Konsumen Terhadap
Minuman Isotonik ISOTONIK

Tingkat Persepsi
Pengetauan Konsumen
Konsumen
Tingkat pengetahuan Pearson Correlation 1 .432**
Konsumen
Sig.(2-tailed) . .000
N 100 100
Persepsi Konsumen Pearson Correlation .432** 1
Sig. (2-tailed) .000 .
N 100 100
**.Correlation is significant at the 0,01 level (2-tailed)

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dengan df = 98 (df = N-2)

diperoleh r tabel sebagai berikut pada taraf signifikansi 0,05 = 0,135 dan pada taraf

signifikansi 0,01 = 0,160. Dari hasil perhitungan telah diketahui bahwa r hitung =

0,432 , ini berarti r hitung lebih besar dari r tabel baik pada taraf signifikan 0,01 =

0,160 maupun pada taraf 0,05 = 0,135. Dengan demikian hipotesa alternatif (Ha)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

diterima, yang berarti ada korelasi yang signifikan antara tingkat pengetahuan

konsumen dengan persepsi konsumen terhadap produk minuman isotonik Isotonik.

Tinggi rendahnya pengetahuan konsumen mempunyai hubungan dengan persepsi

konsumen terhadap produk minuman isotonik Isotonik. Semakin tinggi tingkat

pengetahuan konsumen terhadap produk minuman isotonik Isotonik maka semakin

baik persepsi konsumen terhadap produk minuman isotonik Isotonik, begitu pula

sebaliknya semakin rendah tingkat pengetahuan konsumen terhadap produk

minuman isotonik Isotonik maka semakin buruk persepsi konsumen terhadap

produk minuman isotonik Isotonik.

Hubungan antara tingkat pengetahuan konsumen dengan persepsi konsumen

terhadap produk-produk minuman isotonik (Pocari sweat, Mizone, Vitazone,

Prosweat dan Isotonik) dapat ditunjukkan pada tabel 5.9. Hubungan tersebut

ditunjukkan melalui nilai rata-rata tingkat pengetahuan dengan persepsi konsumen.

Semakin tinggi tingkat pengetahuan konsumen maka tinggi pula persepsi konsumen

terhadap produk-produk minuman isotonik. Artinya semakin konsumen mengetahui

atribut-atribut produk minuman isotonik maka semakin baik persepsi konsumen

terhadap atribut-atribut produk minuman isotonik.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

Tabel 5.11
Korelasi Tingkat Pengetahuan dan Persepsi Konsumen
Terhadap Produk-Produk Minuman Isotonik

Produk-Produk Tingkat Persepsi


Minuman Isotonik Pengetahuan Konsumen
Konsumen
Mean Mean
Pocari sweat 11,51 46,36
Mizone 10,45 41,76
Vitazone 7,75 25,22
Prosweat 4,89 14,62
Isotonik 6,51 22,04

5.5. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data di atas dapat diketahui bahwa :

1. Ada perbedaan tingkat pengetahuan konsumen terhadap produk-produk minuman

isotonik. Perbedaan tingkat pengetahuan konsumen terhadap produk-produk

minuman isotonik terjadi karena perbedaan sumber informasi yang didapat oleh

konsumen. Pengetahuan konsumen sendiri mempunyai definisi, yaitu himpunan

bagian dari informasi total yang relevan dengan fungsi konsumen di dalam pasar.

(Engel, Blackwell dan Miniard)

Konsumen memperoleh informasi mengenai produk-produk minuman isotonik

dari kegiatan promosi yang dilakukan oleh produsen produk-produk minuman

isotonik baik melalui media cetak maupun media elektronik. Kegiatan promosi dari

produsen produk-produk minuman isotonik ini merupakan suatu bentuk komunikasi

pemasaran dimana pelaku bisnis produk-produk minuman isotonik melakukan

awareness kepada masyarakat tentang adanya produk-produk mereka. Salah satu


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

cara pelaku bisnis produk-produk minuman isotonik melakukan promosi yaitu

dengan cara mengedukasi konsumen dengan isu-isu kesehatan, sehingga akan

menjadikan masyarakat mengetahui akan pentingnya produk-produk minuman

isotonik.

2. Ada perbedaan persepsi konsumen terhadap produk-produk minuman isotonik pada

dimensi atribut-atribut produknya. Perbedaan persepsi konsumen terhadap produk-

produk minuman isotonik Pocari sweat, Mizone, Vitazone, Prosweat dan Isotonik

timbul karena adanya stimulus (rangsangan) dari luar yang akan menekan saraf

sensorik konsumen, yaitu mengalirkan data melalui penglihatan, pendengaran,

penciuman, sentuhan dan rasa. Stimulus tersebut kemudian oleh konsumen

diseleksi, diorganisir dan diinterprestasikan dengan cara yang berbeda-beda.

Stimulus disini diartikan sebagai beberapa bentuk fisik yang dapat dilihat atau

komunikasi verbal yang dapat mempengaruhi tanggapan konsumen. Misalnya

fungsi dan bentuk kemasan dari minuman isotonik Pocari sweat, Mizone, Vitazone,

Prosweat dan Iswotonik. Perbedaan persepsi konsumen terhadap produk-produk

minuman isotonik selain timbul karena adanya perbedaan pemahaman konsumen

terhadap stimulus yang ditawarkan oleh produk minuman isotonik Pocari sweat,

Mizone, Vitazone, Prosweat dan Isotonik juga dipengaruhi oleh faktor individu

dimana konsumen pernah mengkonsumsi dan mempunyai pengalaman yang baik

atau buruk terhadap minuman isotonik Pocari sweat, Mizone, Vitazone, Prosweat

dan Isotonik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

Pemaparan stimulus produk-produk minuman isotonik terjadi melalui tiga

tahap khusus yaitu pada waktu produk-produk minuman isotonik dikenalkan kepada

publik maka konsumen akan memperhatikan, memahami produk-produk minuman

isotonik dan akhirnya mengingatnya. Jadi tingkat pengetahuan konsumen juga

memberikan kontribusi terhadap persepsi konsumen terhadap produk-produk

minuman isotonik.

3. Ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan persepsi konsumen terhadap

produk minuman isotonik Pocari sweat, Mizone, Vitazone, Prosweat dan Isotonik.

Semakin tinggi tingkat pengetahuan konsumen maka semakin baik persepsi

konsumen terhadap produk-produk minuman isotonik. Perolehan informasi terhadap

produk-produk minuman isotonik berpengaruh pada tingkat pengetahuan konsumen.

Pemrosesan informasi ini mengacu pada proses dimana pemaparan tentang produk-

produk minuman isotonik oleh produsen terjadi. Sesudah pemaparan, konsumen

akan menaruh perhatian pada produk-produk minuman isotonik tersebut. Selama

pemrosesan ini konsumen akan mengkaitkan makna pada produk-produk minuman

isotonik tersebut dan ini merupakan tahap pemahaman. Setelah tahap pemahaman,

tahap selanjutnya adalah tahap penerimaan yang sangat penting dalam komunikasi

persuasif, yaitu konsumen akan benar-benar percaya pada informasi yang

diperolehnya tentang produk-produk minuman isotonik. Tahap terakhir dari

pemrosesan informasi adalah retensi yang melibatkan informasi kedalam ingatan

jangka panjang. Persepsi konsumen yang baik terhadap produk-produk minuman

isotonik akhirnya mengacu pada perilaku pembelian konsumen. Seorang konsumen


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

akan memutuskan untuk membeli produk-produk minuman isotonik setelah

sebelumnya menganalisa atau mengenali kebutuhan dan keinginannya terhadap

produk-produk minuman isotonik. Mereka akan menganalisa produk-produk

minuman isotonik yang ada untuk mengetahui apakah ada kebutuhan dan keinginan

mereka yang belum terpenuhi dari produk-produk minuman isotonik tersebut. Jika

kebutuhan tersebut diketahui maka konsumen akan segera memahami adanya

kebutuhan akan produk-produk minuman isotonik yang belum harus segera

terpenuhi. Kemudian konsumen mulai mencari informasi tentang sumber-sumber

produk minuman isotonik dan menilainya. Pencarian informasi konsumen terhadap

produk-produk minuman isotonik ini dapat bersifat aktif atau pasif, internal dan

eksternal. Pencarian informasi yang bersifat aktif dapat berupa kunjungan ke

beberapa toko dan membuat perbandingan harga dan kuantitas terhadap produk-

produk minuman isotonik. Sedangkan informasi pasif, konsumen hanya melihat

iklan dari produk-produk minuman isotonik di televisi atau membaca/melihat iklan

di majalah atau surat kabar. Pencarian informasi intern terhadap produk-produk

minuman isotonik dapat berasal dari komunikasi perorangan dan pengaruh

perorangan, bisa dari keluarga, teman, maupun rekan kerja. Sedangkan informasi

eksternal berasal dari publikasi produk-produk minuman isotonik di koran atau

majalah, iklan di tv maupun informasi dari pedagang eceran produk-produk

minuman isotonik.

Tujuan pembelian konsumen terhadap produk-produk minuman isotonik

tidak selalu sama, tergantung pada jenis produk minuman isotonik dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

kebutuhannya. Konsumen akan melihat dari atribut-atribut produk yang dimiliki

oleh Pocari sweat, Mizone, Vitazone, Prosweat dan Isotonik. Konsumen akan

melihat dari fungsi, harga, merk, kemasan dan rasa dari produk-produk minuman

isotonik tersebut.

Bila konsumen telah memutuskan untuk membeli produk-produk minuman

isotonik, maka konsumen akan mendapat serangkaian keputusan yang harus diambil

menyangkut jenis produk-produk minuman isotonik mana yang dipilih dan dibeli,

merek mana yang dipilih, kemudahan mendapatkan produk, kuantitas dari produk-

produk minuman isotonik yang dipilih, waktu pembayaran dan cara pembayaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

BAB VI

KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan penelitian dan analisis secara menyeluruh maka dapat di

ambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat perbedaan tingkat pengetahuan konsumen terhadap produk-produk

minuman isotonik dilihat dari atribut-atribut produk yang dimiliki oleh Pocari

sweat, Mizone, Vitazone, Prosweat dan Isotonik.

2. Terdapat perbedaan persepsi konsumen terhadap produk-produk minuman

isotonik dilihat dari atribut-atribut produk yang dimiliki oleh Pocari sweat,

Mizone, Vitazone, Prosweat dan Isotonik.

3. Ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan persepsi konsumen dilihat dari

atribut-atribut produk yang dimiliki oleh Pocari sweat, Mizone, Vitazone,

Prosweat dan Isotonik.

6.2. Saran

1. Sebagai perusahaan pelopor minuman isotonik, Pocari sweat sebaiknya tetap

melakukan komunikasi pemasaran baik melalui iklan di televisi atau media massa

dengan tetap mempertahankan keunggulan atribut produk yang dimilikinya yaitu

keunikan rasa Pocari sweat. Produsen Pocari sweat harus mengalihkan pesan

iklannya dari kesadaran konsumen menjadi keyakinan dan pembelian produk baru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

oleh konsumen. Produsen minuman isotonik Pocari sweat sebaiknya menetapkan

harga yang lebih tinggi daripada harga produk-produk pesaingnya karena di

kategori minuman isotonik, Pocari sweat sebagai merk pelopor dimana konsumen

lebih percaya akan kualitas Pocari sweat. Dan sebaiknya Pocari sweat tidak

terbujuk untuk mengeluarkan produk baru dalam varian rasa sehingga menjadikan

Pocari sweat sebagai trust brand dalam kategori minuman isotonik.

2. Untuk Mizone, sebagai pendatang setelah merek pelopor sebaiknya tetap

melakukan inovasi pengembangan produk dengan tetap mencari varian rasa yang

lebih disukai oleh konsumen. Hal tersebut untuk menjawab kebutuhan dan

keinginan dari konsumen yang tidak menyukai/kurang bisa menerima rasa dari

merk yang sebelumnnya sudah ada dipasaran (Pocari sweat). Dalam hal kemasan

sebaiknya Mizone tetap mempertahankan keunikan bentuk kemasannya karena

Mizone mempunyai kemasan yang “user friendly”. Selain itu Mizone sebaiknya

lebih gencar lagi dalam kegiatan promosinya, yaitu mengkomunikasikan tentang

varian rasa dan keunikan kemasan dengan tetap mempertahankan colour brand

sebagai trade mark dari Mizone.

3. Untuk Vitazone, sebagai produsen minuman isotonik yang bisa dikategorikan

pendatang baru/ sebagai merek pengikut di dalam industri minuman isotonik

sebaiknya tetap mempertahankan keunggulan produknya yaitu bisa menjawab

kebutuhan vitamin C dan sekaligus memenuhi kebutuhan akan produk yang bisa

mengganti cairan tubuh yang hilang karena banyaknya aktivitas dalam kegiatan

sehari-hari. Keunggulan dan keunikan rasa dari Vitazone ini sebaiknya lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

dikomunikasikan dengan cara promosi yang lebih gencar dan lebih mengusung

pentingnya fungsi cairan tubuh dan kebutuhan vitamin C yang sangat penting

untuk daya tahan tubuh. Kegiatan promosi bisa dilakukan dengan mengangkat

masalah isu-isu kesehatan, melakukan sponsorship dalam acara / kegiatan-

kegiatan seminar kesehatan yang menghadirkan narasumber yang ahli di bidang

kesehatan.

4. Untuk produk Prosweat dan Isotonik sebagai late commer dalam kategori

minuman isotonik, sebaiknya lebih gencar melakukan promosi untuk membangun

awareness konsumen. Media promosi yang dipilih sebaiknya disesuaikan dengan

target pasar yang akan dibidik. Misalnya iklan di televisi atau menjadi sponsorship

dalam kegiatan-kegiatan olahraga, sebagai contoh menjadi sponsorship

pertandingan basket, futsal atau menjadi sponsorship acara musik baik di kampus-

kampus maupun di pusat-pusat perbelanjaan. Sebagai produk pendatang baru,

Prosweat dan Isotonik sebaiknya memilih bermain aman, yaitu dengan mencontoh

atau mengikuti sang market leader (Pocari sweat) tapi dalam kemasan, rasa dan

harga yang berbeda.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

6.3. Keterbatasan

Peneliti mengakui bahwa ada keterbatasan dalam penelitian ini yang

kemungkinan dapat menimbulkan bias dalam penelitian ini, diantaranya :

1. Pemilihan responden penelitian ini terbatas pada mahasiswa-mahasiswi di

Universitas Sanata Dharma. Penggunaan sampel yang terbatas ini kemungkinan

akan mengurangi kemampuan hasil penelitian ini.

2. Dalam penelitian ini penulis tidak dapat melacak kebenaran data yang diberikan

oleh responden. Apabila responden tidak dapat memberikan jawaban yang jujur,

maka hasil penelitian mungkin kurang tepat. Namun demikian penulis tetap

menggunakan data yang diperoleh dari responden.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

DAFTAR PUSTAKA

Assael, Hendry, 1995, Consumer Behavior And MarketingAction, Fifth Edition,


International Thompson, United state of America.

Engel, James f : Roger D.Blackwell, dan Paul w.miniard, 1995, Perilaku konsumen,
jilid 2, edisi ke-6, BINARUPA AKSARA, Jakarta.

Gay, L.R. dan P.L. Diehl, 1992, Research Methods Business and Management,
MacMillan Publishing Company.

Kotler, Philip, 1993, Manajemen Pemasaran, : Analisis,perencanaan, implementasi dan


pengendalian, volume 1, edisi ke-7 Universitas Indonesia, hal 187-188.

Hidayat, Taufik, 2005, “Ramai-ramai mengepung Pocaru sweat” dalam Swa sembada,
8 Desember 2005.

Hasan, Iqbal , 2004, Analisis Data Penelitian dengan Statistik, PT. Bumi Aksara,
Jakarta.

Hadi, Sutrisno, 1984, Statistik jilid II, Yayasan penerbitan fakultas Psikologi UGM,
Jogjakarta.

Hartono, 2004, Statistik Untuk Penelitian, Pustaka Pelajar Offset, Jakarta.

Gitosudarmo, Indriyo, 1995, Manajemen Pemasaran, BPFE UGM, Jogjakarta.

J. Supranto, 1983, Teknik Riset Pemasaran dan Penjualan, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Jawapos, 2007, November,29, “Penemu Minuman Isotonik”.

Kompas, Minuman Isotonik “Perlu ga seeh”, 2007, Des 18

Rohdiana, Dadan, 2007, “Minuman Isotonik Gantikan Cairan Tubuh”, Jawapos.

Sugiyono, 1999, Metode Penelitian Bisnis, ALFABETA, Bandung.

Swastha, Basu dan T. Hani Handoko, 1982, Manajemen Pemasaran : Analisis Perilaku
konsumen, Liberty, Jogjakarta.

Umar, Husein, 2002, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Pt. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kepada
Yth. Saudara/i Responden Penelitian
Di Tempat

Dengan Hormat,
Dengan ini saya mahasiswa tingkat akhir Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta dengan segenap permohonan, perkenankanlah saya meminta sedikit
waktu anda untuk mengisi daftar pertanyaan (kuesioner) yang terlampir berikut ini.
Kuesioner ini adalah sebagai alat pengumpulan data yang utama yang dibutuhkan
dalam penyusunan skripsi, sebagai bagian dari syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan.
Pertanyaan dalam kuesioner ini berhubungan dengan tingkat pengetahuan dan persepsi
konsumen terhadap produk-produk minuman isotonik dengan obyek penelitian pocari sweat,
mizone, vitazone, prosweat dan isotonik sebagai produk-produk minuman isotonik.
Oleh karena itu, saya mengharapkan kesediaan untuk mengisi kuesioner ini
dengan keadaan yang sebenarnya atau sejujurnya dan jawaban dari kuesionr ini tidak ada
salah atau benar karena hanya untuk kepentingan karya ilmiah dalam penulisan skripsi saja,
sehingga akan dijamin kerahasiaannya sesuai dengan etika penulisan.
Demikian permohonan saya, atas kesediaan dan kerjasamanya, saya ucapkan
banyak terima kasih.

Hormat saya,

Tri Retnowati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KUESIONER

BAGIAN I : Karakteristik Responden.

Petunjuk : Berilah tanda silang (X) untuk jawaban yang sesuai dengan keadaan anda.
1. Jenis Kelamin Anda :
… Pria
… Wanita
2. Usia Anda :
… 16 – 25 th
… 26 - 35 th
… 36 – 45 th
… 46 – 55 th
… > 56
3. Sumber Informasi Produk :
• Pocari sweat
… TV … Brosur
… Radio … Rekan/keluarga
… Koran/majalah
• Mizone
… TV … Brosur
… Radio … Rekan/keluarga
… Koran/majalah
• Vitazone
… TV … Brosur
… Radio … Rekan/keluarga
… Koran/majalah
• Prosweat
… TV … Brosur
… Radio … Rekan/keluarga
… Koran/majalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

• Isotonik
… TV … Brosur
… Radio … Rekan/keluarga
… Koran/majalah

BAGIAN II : Pengetahuan Responden terhadap produk-produk minuman isotonik


Petunjuk : Isilah setiap kolom yang tersedia dengan cara melingkari nomor-nomor di
bawah ini.
Seberapa tinggi pengetahuan anda tentang produk-produk minuman isotonik di bawah
ini,
0 = bila sama sekali belum tahu tentang produk-produk minuman isotonik

1 = bila sedikit tahu tentang produk-produk minuman isotonik

2 = bila tahu tentang produk-produk minuman isotonik

3 = bila sangat mengetahui tentang produk-produk minuman isotonik

PRODUK-PRODUK MINUMAN ISOTONIK PENGETAHUAN ATAS PRODUK-


PRODUK MINUMAN ISOTONIK
POCARI SWEAT

1 Fungsi 0 1 2 3
2 Harga 0 1 2 3
3 Merek 0 1 2 3
4 Kemasan 0 1 2 3
5 Rasa 0 1 2 3
MIZONE

1 Fungsi 0 1 2 3
2 Harga 0 1 2 3
3 Merek 0 1 2 3
4 Kemasan 0 1 2 3
5 Rasa 0 1 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

VITAZONE

1 Fungsi 0 1 2 3
2 Harga 0 1 2 3
3 Merek 0 1 2 3
4 Kemasan 0 1 2 3
5 Rasa 0 1 2 3
PROSWEAT

1 Fungsi 0 1 2 3
2 Harga 0 1 2 3
3 Merek 0 1 2 3
4 Kemasan 0 1 2 3
5 Rasa 0 1 2 3
ISOTONIK
1 Fungsi 0 1 2 3
2 Harga 0 1 2 3
3 Merek 0 1 2 3
4 Kemasan 0 1 2 3
5 Rasa 0 1 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAGIAN III : Persepsi konsumen terhadap atribut-atribut produk minuman isotonik

Petunjuk : Isilah setiap kolom yang tersedia dengan memberi jawaban interval angka 1
sampai dengan 5 untuk setiap pertanyaan pada lima merek-merek produk
minuman isotonik di bawah ini :
Angka 5 : untuk poin tertinggi
Angka 1 : untuk poin terendah
Interval Jawaban
Pertanyaan tentang atribut-atribut produk Pocari Pro
No minuman isotonik Sweat Mizone Vitazone Sweat Isotonik
I Fungsi

1. Kemampuan mengganti ion tubuh

2. Kecepatan mengganti ion tubuh


3. Durasi manfaat produk mengganti ion
tubuh
II Harga
4. Harganya sebanding dgn manfaat yg
diperoleh
III Merek

5. Merek mudah untuk diingat

6. Popularitas merek
IV Kemasan

7. Kemasan produk menarik

8. Kemasan produk mudah dibawa


V Rasa

9. Tingkat rasa kesegaran

10. Keunikan rasa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Anda mungkin juga menyukai