Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MANAJEMEN KEPERAWATAN

PLANNING DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN

Disusun Oleh :

Faridah Syah

Febri Angli Siregar

Hadija Kastela

Kelompok 1

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PAPUA SORONG


YAYASAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PAPUA
TAHUN AJARAN 2014/2015
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas ridho-
Nyalah Kami bisa menyelesaikan “ Tugas Makalah Kelompok tentang Planning dalam
Manajemen Keperawatan ” ini dengan tepat waktu. Makalah ini disusun agar para
mahasiswa dapat mengetahui mengenai “ Perencanaan dalam Proses Manajemen
Keperawatan ” .

Makalah ini di buat semata - mata merupakan tugas dari mata kuliah Manajemen
Keperawatan. Kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
dari para pembaca guna untuk pembelajaran lagi buat kami dalam penyususnan
makalah berikutnya.

Tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
mambantu dalam penyusunan makalah ini.

Sorong, 04 April 2015

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan
organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan
rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting
dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain—
pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan—tak akan dapat berjalan.

Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana


informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan
bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana
tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu.
Rencana formal merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya, setiap
anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat
untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang
harus dilakukan.

Menurut George R. Terry perencanaan adalah: “planning is the selecting


and relating of fact, the making and using of assumption, regarding the future in
the visualization and formulating of proposed activities believed necessary to
achieve desired result”. Dengan pengertian ini disimpulkan antara lain:

a. Perencanaan merupakan kegiatan yang harus didasarkan pada fakta, data


dan keterangan kongkret.
b. Perencanaan merupakan suatu pekerjaan mental yang memerlukan
pemikiran, imajinasi dan kesanggupan melihat ke masa yang akan datang.
c. Perencanaan mengenai masa yang akan datang dan menyangkut tindakan
tindakan apa yang dapat dilakukan terhadap hambatan yang mengganggu
kelancaran usaha.

Landasan dasar setiap perencanaan adalah kemampuan manusia untuk


secara sadar memilih alternatif masa depan yangdikehendakinya dan kemudian
mengarahkan daya upayanya untuk mewujudkan masa depan yang dipilih
tersebut. Perencanaan merupakan langkah utama yang penting dalam
keseluruhan proses manajemen agar factor produksi yang terbatas dapat
diarahkan secara maksimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
BAB II
PEMBAHASAN

KONSEP MANAJEMEN

A. Definisi Manajemen
Manajemen merupakan suatu proses untuk melaksanakan pekerjaan melalui
upaya orang lain. Menurut Liang Lie, manajemen adalah suatu ilmu dan seni
perencanaan, pengarahan, pengorganisasian, dan pengontrol dari benda dan
manusia untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya (Liang Lie, 2008
dalam Nursalam, 2011).
Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam
menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Didalam manajemen tersebut mencakup
kegiatan POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling) terhadap staf, sarana,
dan prasarana dalam mencapai tujuan organisasi (Grant dan Massey, 1999 dalam
Nursalam, 2011).

B. Fungsi Manajemen
Manajemen berasal dari Manage, yaitu mengatur. Dimana dalam hal
mengatur ada beberapa pertanyaan; mengapa harus diatur dan apa tujuan
pengaturan tersebut diadakan. Manajemen merupakan usaha dari orang-orang
untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan (Visi dan Misi) sehingga akan
ada hubungan antara administrasi, manajemen, dan organisasi. Manajemen
dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa manajemen, semua usaha akan
sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit. Ada tiga alasan utama diperlukannya
manajemen:

a. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi dan pribadi


b. Manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan,
sasaran-sasaran dan kegiatan yang saling bertentangan dari pihak-pihak
berkepentingan dalam organisasi, seperti pemilik dan karyawan, maupun kreditur,
pelanggan, konsumen, supplier, serikat kerja, asosiasi perdagangan, masyarakat
dan pemerintah
c. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas suatu kerja organisasi dapat diukur
dengan banyak cara yang berbeda. Salah satu cara yang umum adalah efisiensi dan
efektivitas.

 Fungsi-fungsi manajemen adalah sebagai berikut:


a. Perencanaan (Planning), perencanaan merupakan:
1. Gambaran apa yang akan dicapai
2. Persiapan pencapaian tujuan
3. Rumusan suatu persoalan untuk dicapai
4. Persiapan tindakan-tindakan
5. Rumusan tujuan tidak harus tertulis
6. Tiap-tiap organisasi perlu perencanaan
b. Pengorganisasian (Organizing), merupakan pengaturan setelah rencana,
mengatur dan menentukan apa tugas pekerjaannya, macam, jenis, unit kerja,
alat-alat keuangan dan fasilitas.

c. Penggerak (Actuating) Menggerakkan orang-orang agar mau/suka bekerja.


Ciptakan suasana bekerja bukan hanya karena perintah tetapi harus dengan
kesadaran sendiri dan termotivasi.

d. Pengendalian/pengawasan (Controlling) merupakan fungsi pengawasan agar


tujuan dapat tercapai sesuai dengan rencana. Pengendalian juga berfungsi agar
kesalahan dapat segera diperbaiki.

e. Penilaian (Evaluasi) Merupakan proses pengukuran dan perbandingan hasil-


hasil pekerjaan yang seharusnya dicapai.
KONSEP PERENCENAAN DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN

Manajemen keperawatan dapat didefinisikan sebagai suatu proses koordinasi dan


integrasi sumber daya keperawatan dengan menerapkan proses manajemen untuk
mencapai perawatan, tujuan pelayanan dan obejektif (Huber, 2006).

Manajemen keperawatan adalah suatu tugas khusus yang harus dilaksanakan oleh
pengelola keperawatan untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan serta
mengawasi sumber yang ada, baik sumber daya maupun dana sehingga dapat
memberikan pelayanan keperawatan yang efektif baik kepada pasien, keluarga dan
masyarakat (Suyanto, 2008).

Pada fungsi manajemen keperawatan terdapat beberapa elemen utama


yaitu Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian),
Staffing (Kepegawaian), Directing (Pengarahan), Controlling (Pengendalian/Evaluasi).

Perencanaan tenaga keperawatan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain


lingicungan (external change), keputusan , organisasi yang dapat berbentuk pensiun,
pemutusan hubungan kerja (PHK), dan kematian. Perencaan ketenagaan merupakan
suatu proses yang kompleks, yang memerlukan ketelitian dalam menerapkan jumlah
tenaga yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan dalam mencapai tujuan
organisasi.

A. Definisi Perencanaan
Fungsi planning (perencanaan) adalah fungsi terpenting dalam
manajemen, oleh karena fungsi ini akan menentukan fungsi-fungsi manajemen
lainnya. Menurut Muninjaya, (1999) fungsi perencanaan merupakan landasan
dasar dari fungsi manajemen secara keseluruhan. Tanpa ada fungsi perencanaan
tidak mungkin fungsi manajemen lainnya akan dapat dilaksanakan dengan baik.
Perencanaan akan memberikan pola pandang secara menyeluruh terhadap
semua pekerjaan yang akan dijalankan, siapa yang akan melakukan, dan kapan
akan dilakukan. Perencanaan merupakan tuntutan terhadap proses pencapaian
tujuan secara efektif dan efesien. Swanburg (2000) mengatakan
bahwa planningadalah memutuskan seberapa luas akan dilakukan, bagaimana
melakukan dan siapa yang melakukannya.

B. Prinsip perencanaan
Menurut siagian (19983), perencaan yang baik harus memiliki prinsip-prinsip
sebagai berikut:
a. Mengetahui sifat atau ciri suatu rencana yang baik yaitu:
 Mempermudah tercapainya tujuan organisasi karena rencana
merupakan suatu keputusan yang menentukan kegiatan yang akan
dilakukan dalam rangka mencapai tujuan.
 Dibuat oleh orang-orang yang mengerti organisasi
 Dibuat oleh orang yang sungguh-sungguh mendalami teknik perencaan
 Adanya suatu perencanaan yang teliti,yang berarti rencana harus di ikuti
oleh program kegiatan terinci
 Tidak boleh terlepas dari pemikiran pelaksanaan, artinya harus
tergambar bagaimana rencana tersebut dilaksanakan.
 Bersifat sederhana, yang berarti disusun secara sistematis dan
prioritasnya jelas terlihat.
 Bersifat luwes, yang berarti bisa diadakan penyesuaian bila ada
perubahan
 Terdapat tempat pengambilan risiko karena tidak ada seorangpun yang
mengetahui apa yang akan terjadi di masa yang akan dating
 Bersifat praktis, yang berarti bisa dilaksanakan sesuai dengan kondisi
organisasi
 Merupakan prakiraan atau peramalan atas keadaan yang terjadi.

b. Memandang proses perencanaan sebagai suatu rangkaian kegiatan yang


harus dijawab dengan memuaskan menggunakan pendekatan 5W1H
 What > kegiatan apa yang harus dijalankan dalam rangka pencapaian
tujuan yang telah disepakati?
 Where > dimana kegiatan akan dilakukan?
 When > kapan kegiatan tersebut akan dilakukan?
 Who > siapa yang harus melaksanakan kegiatan tersebut?
 Why > mengapa kegiatan tersebut perlu dilaksanakan?
 How > bagaimana cara melaksanakan kegiatan tersebut kearah
pencapaian tujuan?

c. Memandang proses perencanaan sebagai suatu masalah yang harus


diselesaikan dengan menggunakan teknik ilmiah, artinya harus disusun
dengan cara sistematis dan didasarkan pada langkah sebagai berikut:
 Mengetahui sifat hakiki dan masalah yang dihadapi
 Mengetahui data yang akurat sebelum menyusun rencana
 Menganalisis dan menginterpretasi data yang telah terkumpul
 Menetapkan data alternatif pemecahan masalah
 Melaksanakan rencana yang telah tersusun
 Memilih cara yang terbaik untuk menyelesaikan masalah
 Menilai hasil yang telah dicapai

C. Tipe-tipe perencanaan
a. Berdasarkan luasnya
1. Strategic; rencana yang berlaku bagi organisasi secara keseluruhan,
menjadi sasaran umum organisasi tersebut, dan berusaha menetapkan
organisasi tersebut kedalam lingkungannya
2. Operasional; rencana yang memerinci detail cara mencapai sasaran
menyeluruh

b. Berdasarkan karangka waktu


1. Jangka panjang
2. Jangka pendek

c. Berdasarkan kehususan
1. Pengarahan; rencana yang fleksibel dan yang menjadi pedoman umum
2. Pemerinci; rencana yang mendefenisikan dengan jelas dan tidak
memberuang untuk penafsiran

d. Berdasarkan frekuensi
1. Sekali pakai; rencana yang digunakan satu kali saja yang yang secara
kusus dirancang untuk memenuhi kebutuhan situasi yang unik
2. Terus menerus; rencana yang berkesinambungan yang menjadi
pedoman bagi kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang

D. Tujuan perencanaan
1. Standar pengawasan
2. Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya
3. Mengetahui siapa saja yang terlibat mendapatkan kegiatan yang sistematis
termasuk biaya dan kualitas pekerjaan
4. Meminimalkan kehgiatan yang tidak produktif
5. Menyerasikan dan memadukan beberapa sub kegiatan
6. Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui
7. Mengarahkan pada pencapaian tujuan

E. Manfaat perencanaan
a. Standar pelaksanaan dan pengawasan
b. Pemilihan alternatif terbaik
c. Penyusunan skala perioritas
d. Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi
e. Membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan
f. Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait
g. Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti

PERENCANAAN TENAGA KEPERAWATAN

Perencanaan tenaga atau staffing merupakan salah satu fungsi utama seorang
pemimpin organisasi,termasuk organisasi keperawatan. Keberhasilan suatu organisasi
salah satunya ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya. Hal ini berhubungan
erat dengan bagaimana seorang pimpinan merencanakan ketenangan di unit kerjanya.

A. Langkah perencanaan tenaga keperawatan menurut Drucicter dan


Gillies(1994) meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi bentuk dan beban pelayanan keperawatan yang diberikan
2. Menentukan kategori perawat yang akan ditugaskan untuk melaksanakan
pelayanan keperawatan
3. Menentukan jumlah masing-masing kategori perawat yang dibutuhkan
4. Menerima dan menyaring untuk mengisi posisi yang ada
5. Menentukan tenaga perawat sesuai dengan unit atau shif
6. Melakukan seleksi calon-calon yang ada
7. Memberikan tanggung jawab untuk melaksanakan tugas pelayanan
keperawatan

Penentuan tenaga keperawatan dipengaruhi oleh keinginan untuk menggunakan


tenaga keperawatan yang sesuai. Untuk lebih akuratnya dalam perencanaan tenaga
keperawatn, maka pimpinan keperawatan harus mempunyai keyakinan tertentu dalam
organisasinya,seperti:

1. Rasio antara perawat dan klien di dalam perawatan intensif adalah 1:1 atau 1:2;
2. Perbandingan perawat ahli dan terampil di ruang medical bedah, kebidanan,
anak dan psikiatri adalah 2:1 atau 3:1
3. Rasio antara perawat dan klien san shif pagi atau sore adalah 1:5 untuk malam
hari di ruang rawat dan lain-lain 1:10

Jumlah tenaga terapil ditentukan oleh tingkat ketergantungan klien. Menurut


Abdullah & Levine (1965) dalam Gillies (1994), seharusnya dalam suatu unit ada 55%
tenaga ahli dan 45% tenaga terampil.

B. Perkiraan kebutuhan tenaga


Penetapan jumlah tenaga keperawatan harus disesuaikan dengan kategori yang
akan dibutuhkan untuk asuhan keperawatan klien disetiap unit.

C. Kategori perawatan klien:


1. Perawatan mandiri (self cae), yaitu klien memerlukan bantuan minimal
dalam melakukan tindakan keperawatan dan pengobatan.
2. Perawat sebagai (partial care), yaitu klien memerlukan bantuan sebagai
dalam tindakan keperawatan dan pengobatan tertentu.
3. Perawatan total (total care), yaitu klien memerlukan bantuan secara
penuh dalam perawatan diri dan memerlukan observasi secara ketat.
4. Perawatan intensif (intensive care), yaitu klien memerlukan observasi dan
tindakan keperawatan yang terus menerus.

D. Cara menentukan jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk setiap unit sebagai
berikut:
1. Rasio perawat klien disesuaikan dengan standar perkiraan jumlah klien
sesuai data sensus.
2. Pendekatan teknik industri, yaitu identitas tugas perawat dengan
menganalisis alur kerja perawat atau work flow rata-rata frekuensi dan
waktu kerja ditentukan dngan data sensus klien, dihitung untuk
menentukan jumlah perawat yang dibutuhkan.
3. System approach staffing atau pendekatan sistem ketenangan dapat
menentukan jumlah optimal yang sesuai dengan kategori perawat untuk
setiap unit serta mempertimbangkan komponen input-proses-outpon-
umpan balik.
BAB III
PENUTUP

 Kesimpulan
Fungsi planning (perencanaan) adalah fungsi terpenting dalam manajemen, oleh
karena fungsi ini akan menentukan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Menurut
Muninjaya, (1999) fungsi perencanaan merupakan landasan dasar dari fungsi
manajemen secara keseluruhan. Tanpa ada fungsi perencanaan tidak mungkin
fungsi manajemen lainnya akan dapat dilaksanakan dengan baik. Perencanaan
akan memberikan pola pandang secara menyeluruh terhadap semua pekerjaan
yang akan dijalankan, siapa yang akan melakukan, dan kapan akan dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA

 Kimharisimnida.blogspot.in/2013/07/bab-ii-manajemen-
keperawatan.html?m=1
 https://rurymaulidiasari.wordpress.com/2012/12/10/konsep-perencanaan-
dalam-manajemen-keperawatan/

Anda mungkin juga menyukai