Disusun Oleh :
Faridah Syah
Hadija Kastela
Kelompok 1
Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas ridho-
Nyalah Kami bisa menyelesaikan “ Tugas Makalah Kelompok tentang Planning dalam
Manajemen Keperawatan ” ini dengan tepat waktu. Makalah ini disusun agar para
mahasiswa dapat mengetahui mengenai “ Perencanaan dalam Proses Manajemen
Keperawatan ” .
Makalah ini di buat semata - mata merupakan tugas dari mata kuliah Manajemen
Keperawatan. Kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
dari para pembaca guna untuk pembelajaran lagi buat kami dalam penyususnan
makalah berikutnya.
Tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
mambantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan
organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan
rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting
dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain—
pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan—tak akan dapat berjalan.
KONSEP MANAJEMEN
A. Definisi Manajemen
Manajemen merupakan suatu proses untuk melaksanakan pekerjaan melalui
upaya orang lain. Menurut Liang Lie, manajemen adalah suatu ilmu dan seni
perencanaan, pengarahan, pengorganisasian, dan pengontrol dari benda dan
manusia untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya (Liang Lie, 2008
dalam Nursalam, 2011).
Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam
menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Didalam manajemen tersebut mencakup
kegiatan POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling) terhadap staf, sarana,
dan prasarana dalam mencapai tujuan organisasi (Grant dan Massey, 1999 dalam
Nursalam, 2011).
B. Fungsi Manajemen
Manajemen berasal dari Manage, yaitu mengatur. Dimana dalam hal
mengatur ada beberapa pertanyaan; mengapa harus diatur dan apa tujuan
pengaturan tersebut diadakan. Manajemen merupakan usaha dari orang-orang
untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan (Visi dan Misi) sehingga akan
ada hubungan antara administrasi, manajemen, dan organisasi. Manajemen
dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa manajemen, semua usaha akan
sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit. Ada tiga alasan utama diperlukannya
manajemen:
Manajemen keperawatan adalah suatu tugas khusus yang harus dilaksanakan oleh
pengelola keperawatan untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan serta
mengawasi sumber yang ada, baik sumber daya maupun dana sehingga dapat
memberikan pelayanan keperawatan yang efektif baik kepada pasien, keluarga dan
masyarakat (Suyanto, 2008).
A. Definisi Perencanaan
Fungsi planning (perencanaan) adalah fungsi terpenting dalam
manajemen, oleh karena fungsi ini akan menentukan fungsi-fungsi manajemen
lainnya. Menurut Muninjaya, (1999) fungsi perencanaan merupakan landasan
dasar dari fungsi manajemen secara keseluruhan. Tanpa ada fungsi perencanaan
tidak mungkin fungsi manajemen lainnya akan dapat dilaksanakan dengan baik.
Perencanaan akan memberikan pola pandang secara menyeluruh terhadap
semua pekerjaan yang akan dijalankan, siapa yang akan melakukan, dan kapan
akan dilakukan. Perencanaan merupakan tuntutan terhadap proses pencapaian
tujuan secara efektif dan efesien. Swanburg (2000) mengatakan
bahwa planningadalah memutuskan seberapa luas akan dilakukan, bagaimana
melakukan dan siapa yang melakukannya.
B. Prinsip perencanaan
Menurut siagian (19983), perencaan yang baik harus memiliki prinsip-prinsip
sebagai berikut:
a. Mengetahui sifat atau ciri suatu rencana yang baik yaitu:
Mempermudah tercapainya tujuan organisasi karena rencana
merupakan suatu keputusan yang menentukan kegiatan yang akan
dilakukan dalam rangka mencapai tujuan.
Dibuat oleh orang-orang yang mengerti organisasi
Dibuat oleh orang yang sungguh-sungguh mendalami teknik perencaan
Adanya suatu perencanaan yang teliti,yang berarti rencana harus di ikuti
oleh program kegiatan terinci
Tidak boleh terlepas dari pemikiran pelaksanaan, artinya harus
tergambar bagaimana rencana tersebut dilaksanakan.
Bersifat sederhana, yang berarti disusun secara sistematis dan
prioritasnya jelas terlihat.
Bersifat luwes, yang berarti bisa diadakan penyesuaian bila ada
perubahan
Terdapat tempat pengambilan risiko karena tidak ada seorangpun yang
mengetahui apa yang akan terjadi di masa yang akan dating
Bersifat praktis, yang berarti bisa dilaksanakan sesuai dengan kondisi
organisasi
Merupakan prakiraan atau peramalan atas keadaan yang terjadi.
C. Tipe-tipe perencanaan
a. Berdasarkan luasnya
1. Strategic; rencana yang berlaku bagi organisasi secara keseluruhan,
menjadi sasaran umum organisasi tersebut, dan berusaha menetapkan
organisasi tersebut kedalam lingkungannya
2. Operasional; rencana yang memerinci detail cara mencapai sasaran
menyeluruh
c. Berdasarkan kehususan
1. Pengarahan; rencana yang fleksibel dan yang menjadi pedoman umum
2. Pemerinci; rencana yang mendefenisikan dengan jelas dan tidak
memberuang untuk penafsiran
d. Berdasarkan frekuensi
1. Sekali pakai; rencana yang digunakan satu kali saja yang yang secara
kusus dirancang untuk memenuhi kebutuhan situasi yang unik
2. Terus menerus; rencana yang berkesinambungan yang menjadi
pedoman bagi kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang
D. Tujuan perencanaan
1. Standar pengawasan
2. Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya
3. Mengetahui siapa saja yang terlibat mendapatkan kegiatan yang sistematis
termasuk biaya dan kualitas pekerjaan
4. Meminimalkan kehgiatan yang tidak produktif
5. Menyerasikan dan memadukan beberapa sub kegiatan
6. Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui
7. Mengarahkan pada pencapaian tujuan
E. Manfaat perencanaan
a. Standar pelaksanaan dan pengawasan
b. Pemilihan alternatif terbaik
c. Penyusunan skala perioritas
d. Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi
e. Membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan
f. Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait
g. Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti
Perencanaan tenaga atau staffing merupakan salah satu fungsi utama seorang
pemimpin organisasi,termasuk organisasi keperawatan. Keberhasilan suatu organisasi
salah satunya ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya. Hal ini berhubungan
erat dengan bagaimana seorang pimpinan merencanakan ketenangan di unit kerjanya.
1. Rasio antara perawat dan klien di dalam perawatan intensif adalah 1:1 atau 1:2;
2. Perbandingan perawat ahli dan terampil di ruang medical bedah, kebidanan,
anak dan psikiatri adalah 2:1 atau 3:1
3. Rasio antara perawat dan klien san shif pagi atau sore adalah 1:5 untuk malam
hari di ruang rawat dan lain-lain 1:10
D. Cara menentukan jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk setiap unit sebagai
berikut:
1. Rasio perawat klien disesuaikan dengan standar perkiraan jumlah klien
sesuai data sensus.
2. Pendekatan teknik industri, yaitu identitas tugas perawat dengan
menganalisis alur kerja perawat atau work flow rata-rata frekuensi dan
waktu kerja ditentukan dngan data sensus klien, dihitung untuk
menentukan jumlah perawat yang dibutuhkan.
3. System approach staffing atau pendekatan sistem ketenangan dapat
menentukan jumlah optimal yang sesuai dengan kategori perawat untuk
setiap unit serta mempertimbangkan komponen input-proses-outpon-
umpan balik.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Fungsi planning (perencanaan) adalah fungsi terpenting dalam manajemen, oleh
karena fungsi ini akan menentukan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Menurut
Muninjaya, (1999) fungsi perencanaan merupakan landasan dasar dari fungsi
manajemen secara keseluruhan. Tanpa ada fungsi perencanaan tidak mungkin
fungsi manajemen lainnya akan dapat dilaksanakan dengan baik. Perencanaan
akan memberikan pola pandang secara menyeluruh terhadap semua pekerjaan
yang akan dijalankan, siapa yang akan melakukan, dan kapan akan dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Kimharisimnida.blogspot.in/2013/07/bab-ii-manajemen-
keperawatan.html?m=1
https://rurymaulidiasari.wordpress.com/2012/12/10/konsep-perencanaan-
dalam-manajemen-keperawatan/