Renungan Natal
Renungan Natal
Natal adalah salah satu hari yang dirayakan oleh sebagian besar manusia di
dunia ini, baik oleh orang-orang Kristen maupun oleh mereka yang tidak
menyebut diri mereka sendiri sebagai Kristen. Sebagian orang merayakan Natal
dengan berbelanja dan memakai pakaian baru, berpesta dan bersukacita. Namun
sebenarnya Natal adalah merayakan suatu peristiwa besar yang terjadi dengan
sangat sederhana, yaitu peristiwa kelahiran Yesus. Yang membuat istimewa
adalah karena Yesus yang kelahirannya kita peringati di hari Natal adalah
Tuhan sendiri yang lahir ke dunia untuk menjadi juruselamat dunia. Dia rela
meninggalkan surga yang nyaman dan indah untuk suatu misi penyelamatan
manusia. Pertanyaannya adalah: mengapa Dia mau lahir sebagai manusia, untuk
kemudian menunaikan karya keselamatan dengan mati di salib?
"I want to know what love is" adalah lagu yang populer pada tahun 84-85-an.
Mungkin sebagian besar dari Anda tidak tahu lagu ini. Tapi lagu ini
menggambarkan "isi hati" sebagian besar manusia bahwa cinta adalah sebuah
misteri yang sangat menarik. Cinta merupakan topik yang paling populer untuk
tema lagu, film, novel dan puisi. Tapi cinta juga merupakan alasan utama
terjadinya peristiwa kelahiran yang kita peringati sebagai hari Natal.
Dalam Yohanes 3:16 dikatakan bahwa karena kasih-Nya kepada manusia, maka
Dia mengaruniakan anak-Nya, yaitu Yesus datang ke dunia untuk menebus
dosa manusia, sehingga barang siapa menerima kasih karunia ini akan menjadi
penerima keselamatan dan hidup yang kekal. Tujuan Dia datang ke dunia adalah
untuk menyelamatkan manusia dari kematian kekal (neraka); tetapi alasan
utama mengapa Dia rela berkorban adalah karena Dia mengasihi manusia yang
Dia ciptakan secara istimewa serupa dengan gambar-Nya.
Kasih adalah alasan utama untuk kelahiran Yesus lebih dari 2000 tahun yang
lalu di sebuah gua yang sederhana. Kasih-Nya kepada manusia lebih besar
daripada pengorbanan yang Dia harus tanggung untuk lahir dan hidup sebagai
manusia di tengah-tengah orang yang berdosa.
Edwin Lois Cole menuliskan dengan sangat indah definisi dari cinta: "Cinta
berkeinginan untuk menguntungkan orang lain dengan pengorbanan diri karena
cinta ingin memberi. Nafsu berkeinginan untuk keuntungan diri dengan
mengorbankan orang lain, karena nafsu berkeinginan untuk mendapatkan."
Natal merupakan bukti dari kasih Tuhan, ketika Yesus meninggalkan surga
yang nyaman dan penuh kemuliaan untuk lahir ke dunia yang penuh
penderitaan dan dosa dan untuk menjalankan misi penyelamatan umat manusia.
Pertanyaannya adalah: mengapa Yesus rela melakukannya? Oleh karena Kasih-
Nya lebih besar daripada pengorbanan yang dia harus jalani, yaitu kasih yang
dibuktikan dengan pemberian.
Rata-rata orang menerima 1200 pemberian atau kado dalam hidupnya. Sebuah
pemberian disebut pemberian (kado) karena si penerima tidak perlu membayar
apa-apa alias gratis. Ada pemberian yang asal-asalan saja, ada pemberian yang
diberikan dengan segenap hati. Ada pemberian yang dengan mudah dilupakan,
ada pemberian yang dikenang seumur hidup. Ada pemberian yang tidak terlalu
bernilai ada pemberian yang sangat bernilai.
Pemberian menjadi bernilai kalau yang diberikan adalah sesuatu yang sangat
kita butuhkan. Ada sebuah quote yang mengatakan: If our greatest need had
been information, God would have sent an educator.
If our greatest need had been technology, God would have sent a scientist.
If our greatest need had been money, God would have sent an economist.
If our greatest need had been pleasure, God would have sent an entertainer.
But our greatest need was forgiveness, so he sent us a Savior.
Sebuah pemberian tidak akan bernilai apa-apa kalau si penerima tidak bersedia
menerimanya. Tuhan sudah memberikan Yesus kepada kita sebagai
juruselamat. Maukah Anda menerima pemberian itu? Yohanes 3:16-17
berbunyi " (16)Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia
telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang
percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
(17) Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk
menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia."
Salah satu kisah Natal yang terkenal adalah kedatangan orang-orang Majus
yang melakukan perjalanan dari tempat yang sangat jauh untuk
mempersembahkan emas, kemenyan dan mur kepada Yesus. Mereka
melakukan perjalanan panjang melalui padang gurun dengan cuaca padang gurn
yang sangat ektrim. Dengan segala kemudahan perjalanan yang kita miliki
sekarang, kita tidak dapat membayangkan kesulitan yang mereka alami.
Kisah yang kita dengar di sekolah Minggu adalah karena mereka ingin
memberikan persembahan kepada Yesus. Ya persembahan mereka - emas,
kemenyan dan mur - merupakan persembahan yang bernilai. Tapi menurut saya,
barang-barang itu merupakan oleh-oleh yang diberikan oleh para Majus, bahwa
oleh-oleh itu mahal karena mereka memang orang-orang kaya. Saya menduga
motivasi utama kedatangan mereka adalah karena mereka ingin membuktikan
bahwa sang Mesias sungguh sudah datang ke dunia. Mereka ingin menjadi
orang-orang yang dapat memberikan kesaksian secara langsung bahwa janji
Tuhan sudah digenapi.
Bagi orang-orang Majus arti kehidupan tidak hanya didapatkan melalui status
sosial, kekayaan dan kenyamanan. Mereka membuktikan bahwa semua itu
adalah sarana kehidupan, tetapi tidak dapat memberikan arti kehidupan yang
sejati. Hidup hanya akan berarti ketika kita berhasil menghubungkan tujuan
hidup kita dengan alasan Yesus datang ke-dunia, yaitu kasih.
Saya punya dua pertanyaan untuk kita renungkan bersama: Pertama, apakah
Anda sudah menerima pemberian Tuhan Allah di hari Natal, yaitu Yesus yang
diberikan sebagai juruselamat umat manusia? Maukah Anda menerima
pemberian itu? Pemberian hanya bernilai ketika kita mau menerimanya dalam
hidup kita.
Kedua, apakah Anda mau memiliki kehidupan yang lebih berarti daripada
sekedar mengejar kenyamanan dan kekayaan? Maukah Anda hidup selalu
terhubung dengan agenda kedatangan Yesus ke dunia dengan menjadi saksi
bahwa Tuhan mengasihi manusia sedemikan sehingga Dia memberikan Yesus
sebagai juruselamat kita semua. (lagu Love Came Down dari Karl
Jobe).Selamat Hari Natal dan Tahun Baru.(*)