Edwin Kembauw
(12113201180129)
Mahasiswa Fakultas Kesehatan masyarakat Universitas Kristen Maluku
Pendahuluan
Manusia hidup didunia tidak hanya memerlukan kebutuhan pokok saja. Akan tetapi manusia
juga memerlukan informasi untuk mengetahui keadaan di lingkungan sekitar mereka. Dalam
upaya untuk memperoleh informasi, manusia seringkali melakukan komunikasi ataupun cara-
cara lain yang bisa digunakan. Salah satu informasi yang didapat dari komunikasi adalah
pengetahuan. Pengetahuan sangat diperlukan bagi kehidupan manusia karena dapat memberikan
manfaat yang sangat besar bagi kehidupan. Dalam mencari pengetahuan, tak jarang manusia
harus mempelajari Epistemologi. Epistemologi disebut juga sebagai teori pengetahuan karena
mengkaji seluruh tolok ukur ilmu-ilmu manusia, termasuk ilmu logika dan ilmu-ilmu manusia
yang bersifat gamblang, merupakan dasar dan pondasi segala ilmu dan pengetahuan.
Sejak semula, epistemologi merupakan salah satu bagian dari filsafat sistematik yang paling
sulit. Sebab epistemologi menjangkau permasalahan-permasalahan yang membentang luas,
sehingga tidak ada sesuatu pun yang boleh disingkirkan darinya. Selain itu pengetahuan
merupakan hal yang sangat abstrak dan jarang dijadikan permasalahan ilmiah di dalam
kehidupan sehari-hari. Pengetahuan biasanya diandaikan begitu saja. Oleh sebab itu, perlu
diketahui apa saja yang menjadi dasar-dasar pengetahuan yang dapat digunakan manusia untuk
mengembangkan diri dalam mengikuti perkembangan informasi yang pesat.
Pembahasan
Dari kemampuan epidemiologi untuk mengetahui distribusi dan faktor-faktor penyebab masalah
kesehatan dan mengarahkan intervensi yang diperlukan maka epidemiologi diharapkan
mempunyai peranan dalam bidang kesehatan masyarakat berupa:
1. perencanaan,
2. pelaksanaan program,
3. evaluasi berbagai kegiatan pelayanan kesehatan pada masyarakat
4. menentukan skala perioritas kegiatan tsb.
- Membantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan yang sedang atau telah
dilakukan.
B. Kontribusi Epidemiologi.
Penilaian intervensi kesehatan komunitas
1. Kriteria.
Kriteria digunakan sebagai pedoman observasi untuk mengumpulkan data dan sebagai penentuan
kesahihan data yang terkumpul. Semua kriteria yang di gunakan pada tahap evaluasi di tulis
sebagai kriteria hasil. Outcomes menandakan hasil akhir tindakan keperawatan. Sedangkan
standar keperawatan digunakan lebih luas sebagai dasar untuk evaluasi praktek keperawatan
secara luas. Outcome criteria. Kriteria hasil didefenisikan sebagai standar untuk menjelaskan
respon atau hasil dari rencana tindakan keperawatan. Hasil tersebut akan menjelaskan bagaimana
keadaan klien ,setelah tindakan dilaksanakan. Kriteria akan dinyatakan dalam istilah behaviour
(perilaku) sebagaimana disebutkan dalam bab terdahulu, supaya dapat diobservasi atau diukur
dan kemudian dijelaskan dalam istilah yang mudah dipahami. Idealnya, setiap hasil dapat
dimengerti oleh setiap orang yang terlibat dalam evaluasi.
2. Standar Praktek
Standar pelayanan keperawatan dapat digunakan untuk mengevaluasi praktek keperawatan secara
luas. Suatu standar menyatakan apa yang harus dilaksanakan sebagai suatu model untuk kualitas
pelayanan. Standar harus berdasarkan hasil penelitian, konsep teori, dan dapat di terima oleh
praktek klinik keperawatan saat sekarang. Standar harus secara cermat disusun dan di uji untuk
menetukan kesesuain dalam penggunaannya. Contoh pemakain standar dapat dilihat pada standart
pratktek keperawatan yang di buat oleh ANA.
3. Evaluative question.
Untuk menentukan suatu kriteria dan standart, perlu digunakan pertanyaan evaluative sebagai
dasar mengevaluasi kualitas pelayanan dan respon klien terhadap tindakan.
Pemberantasan penyakit
Health promotion
Specific protection
1. Pelacakan penderita
2. Penemuan dan pertolongan penderita
3. Pemeriksaan labalatorium
Perlakukan hal ini sebagai gawat darurat. Berikan oksigen 2-4 L/menit secarra nasal.
Berikan 20 ml/kg larutan kristaloid seperti Ringer laktat/asetat secepatnya.
Jika tidak menunjukkan perbaikan klinis, ulangi pemberian kristaloid 20 ml/kgBB
secepatnya (maksimal 30 menit) atau pertimbangkan pemberian koloid 10-
20ml/kgBB/jam maksimal 30 ml/kgBB/24 jam.
Jika tidak ada perbaikan klinis tetapi hematokrit dan hemoglobin menurun pertimbangkan
terjadinya perdarahan tersembunyi; berikan transfusi darah/komponen.
Jika terdapat perbaikan klinis (pengisian kapiler dan perfusi perifer mulai membaik,
tekanan nadi melebar), jumlah cairan dikurangi hingga 10 ml/kgBB/jam dalam 2-4 jam
dan secara bertahap diturunkan tiap 4-6 jam sesuai kondisi klinis dan laboratorium.
Dalam banyak kasus, cairan intravena dapat dihentikan setelah 36-48 jam. Ingatlah
banyak kematian terjadi karena pemberian cairan yang terlalu banyak daripada pemberian
yang terlalu sedikit.
PENUTUP
Kesimpulan
Epidemiologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran
masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Sifat dasar epidimiologi adalah karakteristik orang seperti memberikan perbedaan pada
sifat/keadaan keterpaparan maupun derajat risk (relative exposure) serta reaksi individu terhadap
setiap keadaan keterpaparan, sangat berbeda dapat dipengaruhi oleh berbagai sifat karakteristik
tertentu
DAFTAR PUSTAKA
1. http://blog-kes.blogspot.com/2012/12/pengertian-definisi-peranan-dan-ruang.html
2. http://wiwiklestari01.blogspot.com/2013/07/ruang-lingkup-epidemiologi.html
3. https://ulax.wordpress.com/2009/05/06/metode-epidemiologi/
4. http://e-medis.blogspot.com/2013/05/epidemiologi-deskriptif-sifat.html
5. http://epiders.blogspot.com/2011/11/sejarah-perkembangan-epidemiologi.html
6. https://viniekaputri29.wordpress.com/2015/03/30/makalah-dasar-dasar-epidemiologi/