Anda di halaman 1dari 25

Lampiran 01

Dari SK Direktur Nomor : 173/SK/DIR/I/2015


Perihal : Panduan Orientasi
Tanggal Terbit : 21 Januari 2018

PANDUAN ORIENTASI KARYAWAN


RS ANNISA

BABI PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Rumah sakit merupakan suatu organisasi jasa pelayanan kesehatan bagi


masyarakat dalam tumbung kembang operasional rumah sakit sangat
dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal yang secara tidak langsung
memiliki kekuatan yang saling bersinggungan dan memiliki resiko untuk
masing-masing tujuan kepentingan para pemangku kebijakan dirumah sakit.

Faktor internal berperan dalam bagaimana manajemen melaksanakan


tata kelola pelayanan rumah sakit sesuai dengan kebijakan perumah sakitan
yang umum berlaku sekaligus kesesuaian atas tata kelola pelayanan yang
terdokumentasi dalam Hospital By-Laws, sedangkan faktor eksternal lebih
terfokus kepada tata kelola peraturan dan perundang-undangan perihal
perumahsakitan dan kesehatan yang berlaku di Indonesia.

Dengan adanya pengaruh masing-masing faktor tersebut diatas, maka


diperlukan kesepahaman tata cara memandang kompleksitas perencanaan dan
pengembangan organisasi rumah sakit terutama dalam hal pencapaian mutu
kinerja pelayanan rumah sakit secara keseluruhan sehingga diharapkan setiap
personel tenaga kesehatan yang bekerja di RS Annisa dapat memahami
kondisi tersebut dan dapat melaksanakan peran tugas
Pokok dan fungsi kerja untuk setiap masing-masing kompetensi sesuai
peraturan tersebut.

Untuk melaksanakan tujuan pencapaian kesepahaman tersebut diatas,


maka diperlukan suatu orientasi karyawan yang berkesinambungan bagi
segenap calon tenaga kesehatan aga rmemahami visi dan misi, tujuan dan
program kerja, tata kelola pelayanan terkai ttugas dan fungsi kerja, serta
pelaporan atas kinerja mutu pelayanan dan keselamatan pasien rumah sakit
serta pengetahuan organisasi atau perumahsakitan lainnyasesuai dengan
kebutuhan yang ada.

Hal.|1
1.2. Pengertian

Orientasi Pegawai didefinisikan sebagai suatu proses pengenalan lebih


lanjut(orientasi) para calon karyawan yang telah dinyatakan lulus dalam
seleksi awal rekruitmen sebelumnya untuk ditindak lanjuti menjadi proses
pembekalan lanjutan berupa, pengenalan dan pemahaman kembali tentang
sejarah, tujuan, visi dan misi, strukturorganisasi, fasilitasinstalasi, sistemkerja,
kebijakan dan peraturan, standar pelayanan, hak-hakpasien, program oeirntasi
mutu dan keselamatan pasien dan lain sebagainya yang terkait dalam
penatalaksanaan manajemen pelayanan kesehatan yang ada di RS Annisa,
untuk perbaikan dan pegembangan SDM Calon Pegawai Baru tersebut
dimasa yang akan datang.

1.3. Tujuan

Tujuan umum adalah tercapainya kelengkapan kuantitas ketenaga kerjaan


unit kerja dirumah sakit sesuai dengan baku mutu dan kebutuhan beban kerja
unit kerja yang ada serta memperlengkapi personel pegawai baru dengan
pengetahuan tentang kerumah sakitan dan hubungan komunikasi personal
yang baik secara komunal untuk menjadikan individu sebagai individu
mandiri dan professional dibidangnya untuk menciptakan budaya mutu dan
keselamatan pasien rumah sakit secara optimal untuk meningkatkan
kompetensi standar pelayanan kesehatan yang ada.

Sedangkantujuankhususadalah:
1. Meningkatkan pengetahuan tentang kerumah sakitan, meliputi:
a. Gambaran umum Rumah Sakit
b. Manajemen Kepegawaian
c. Penatalaksanaan instrument unit kerja dan komite
d. Manajemen Pengendalian Infeksi
e. Keselamatan Kerja
f. Manajemen Mutu
g. Manajemen Keselamatan Pasien
2. Meningkatkan pengetahuan tentang hubungan antar manusia yang
baik, meliputi:
a. Komunikasi efektif organisasi dan personal
b. Customer Service
c. Pelayanan prima
3. Memperlengkapi keterampilan atau kompetensi sesuai dengan
profesi dan kompetensi, meliputi:
a. Layanan Keperawatan
b. Layanan Pelayanan Medik
Hal.|2
c. Layanan Pelayanan Penunjang Medik
d. Layanan Teknis-Nonteknis Operasional Rumah Sakit

1.4. Manfaat

1. Secara umum, manfaat orientasi pegawai baru dimaksudkan sebagai:


a. Tolak ukur sejauh mana seorang calon pegawai baru memahami
lingkungan kerja, struktur organisasi, sistematika kerja, dan standar
operasional kerja yang diterapkan secara umum dilingkungan RS
Annisa.
b. Meningkatkan perbaikan dan pengembangan mutu pelayanan
kesehatan dilingkungan RS Annisa
c. Pengetahuan atas potensi pengembangan kompetensi dan karir
calon pegawai baru dilingkungan RS Annisa dimasa yang akan
datang

2. Secara khusus, manfaat orientasi Orientasi Pegawai Baru dimaksudkan


sebagai:
a. Pemenuhan standar pelayanan yang kompeten sesuai dengan tugas
profesi diinstalasi terkait dimana calon pegawai baru akan bekerja
b. Menjalin dan mumupuk rasa kemitraan dan sikap kooperatif
dengan sejawat, baik dalam instalasi yang sama dan atau berlainan,
untuk bersama-sama memajukan kinerja RS Annisa dalam
memberikan pelayanan kesehatan terbaiknya bagi masyarakat

1.5. Sasaran

Pegawai baru di Institusi RS Annisa dapat dengan sesegera mungkin


dilakukan penyesuaian diri dengan lingkungan kerja yang baru serta
meningkatkan pengetahuan tentang kerumahsakitan dan hubungan atar
manusia serta peningkatan keterampilan sesuai dengan profesinya sehingga
karyawan baru pada nantinya akan siap untuk bekerja diunit kerjanya secara
profesional.

BABII DEFINISI
Orientasi Pegawai didefinisikan sebagai suatu proses pengenalan lebih
lanjut (orientasi) paracalon karyawan yang telah dinyatakan lulus dalam
seleksi awal rekruitmen sebelumnya untuk ditindak lanjuti menjadi proses
pembekalan lanjutan berupa, pengenalan dan pemahaman kembali tentang
sejarah, tujuan, visi dan misi, struktur organisasi, fasilitasinstalasi,
sistemkerja, kebijakan dan peraturan, standar pelayanan, hak-hak pasien,
Hal.|3
program oeirntasi mutu dan keselamatan pasien dan lain sebagainya yang
terkait dalam penatalaksanaan manajemen pelayanan kesehatan yang ada di
RS Annisa, untuk perbaikan dan pegembangan SDM Calon Pegawai Baru
tersebut dimasa yang akan datang.

BABIII KEBIJAKAN DIKLAT


Sesuai dengan SK Direktur Nomor: 1751/SK/DIR/I/2015 perihal tata laksana
kebijakan tata kelola pengembangan sumber daya manusia diRS Annisa
bahwa semua calon pegawai dilingkungan RS Annisa yang telah lolos dalam
tahap seleksi karyawan maka wajib mengikuti program orientasi karyawan
pada saat diangkat menjadi karyawan (mulai tahap magang kerja atau kontrak
kerja sesuai dengan kebijakan direktur).

BABIV Tata Laksana Kegiatan


3.1. Prosedur Kegiatan
1. Sub.Bagian Kepegawaian menerima SK salinan pengangkatan staff
yang dianggap lolos seleksi dan mendelegasikan kepada Sub.Bagian
Diklat untuk pelaksanaan kegiatan orientasi.
2. Sub.Bagian Diklat berkoordinasi dengan unit kerja terkait tentang
pelaksanaan program orientasi sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan bersama untuk disampaikan kepada tenaga kerja
bersangkutan.

3.2. Sasaran
Sasaran umum sebagai indicator keberhasilan dasar dalam proses pendidikan
dan pelatihan Orientasi Pegawai Baru RS Annisa adalah:
1. Pemahaman instrument dasar kerumahsakitan secara menyeluruh
2. Pemahaman aspek manajemen mutu dan keselamatan pasien
3. Pemahaman kode etik keperawatan secara menyeluruh
4. Penguasaan kompetensi materi profesi diunit kerja terkait dimana
nantinya calon pegawai baru akan ditempatkan
5. Keterampilan personal melalui komunikasi efektif dan etik, baik
kepada rekan sejawat dan atau pasien selaku konsumen rumah sakit

3.3. Penanggung Jawab Kegiatan


Penanggung jawab kegiatan orientasi adalah sub bagian kepegawaian
bersama-sama dengan sub.Bagian Diklat dengan koordinasi unit
terkait.

Hal.|4
3.4. Waktu Pelaksanaan (Jadwal)
Seluruh kegiatan orientasi dilaksanakan dalam kurun waktu selama-
lamanya 3 (tiga) bulan dengan rincian sebagai berikut:
a. 3 (tiga) hari efektif untuk pengenalan orientasi rumah sakit;
b. 2 (dua) minggu atau maksimal 1 (satu) bulan untuk orientasi
karyawan perunit kerja pada saat magang kerja pada bulanberjalan.

Seluruh pelaksanaan orientasi akan dilaksanakan pendekatan penilaian


kinerja untuk dijadikan dasar penilaian kinerja magang sebagai
penilaian kinerja orientasi karyawan sebelum pengangkatan sebagai
karyawan kontrak kerja (mendapatkan nomor induk kepegawaian).

Hal.|5
3.5. Materi
Pelaksanaan jadwal dan materi orientasi
ditetapkans ebagaiberikut: Tabel01
Agenda Orientasi Pegawai Baru RS Annisa
No Hari/Tanggal Pukul Materi Instruktur
1 2 3 4 5
1 Senin 08.00 – 09.30 - Profil Rs Annisa Personalia
- Ketentuan Umum
- Pengenalan Ruang Lingkup Rs
Annisa

ISTIRAHAT
09.45 – 11.15 Penilaian Kinerja serta Hak dan Personalia
Kewajiban Pegawai Rs Annisa
11.15 – 12.00 Keselamatan Pasien Rs Annisa Tim PMKP
ISHOMA
13.00 – 16.00 - Keselamatan Pasien Rs Annisa Tim PMKP
- Program Mutu Rs Annisa
2 Selasa 08.00 – 09.30 Pengenalan Program Pencegahan dan Tim PPI
Pengendalian Infeksi (PPI)
ISTIRAHAT
09.45 – 11.15 Pengenalan Program Pencegahan dan Tim PPI
Pengendalian Infeksi (PPI)
11.15 – 12.00 - Teknik Bantuan Hidup Dasar Tim Kode Biru
(BHD)
- Pengenalan Kode Biru
ISHOMA
13.00 - 15.15 - Teknik Bantuan Hidup Dasar Tim Kode Biru
(BHD)
- Pengenalan Kode Biru
3 Rabu 08.00 – 09.30 - Keselamatan Kerja RS Tim MFK/K3
- Teknik Penggunaan APAR
ISTIRAHAT
09.45 – 11.15 - Keselamatan Kerja RS Tim MFK/K3
- Teknik Penggunaan APAR
ISHOMA
13.00-15.15 Etika Komunikasi Efektif Tim SKP

Catatan:
Panduan orientasi hanya menyediakan ikhtisar garis besar tata
kelola program kerja orientasi yang wajib dilaksanakan oleh rumah
sakit dan atau masing-masing unit kerja sebagai mana dimaksud
dalam Tabel 01 tersebut diatas, sedangkan jika diperlukan
modifikasi atas program yang adamaka akan dilaksanakan
pendelegasian kewenangan sesuai dengan kebutuhan dilapangan.

Hal.|6
BAB IV Evaluasi dan Pelaporan
4.1. Tata Tertib Orientasi Karyawan
Para calon tenaga kerja klinik yang mengikuti agenda Orientasi di RS
Annisa WAJIB mentaati tata tertib dalam pedoman penyelenggaraan
Orientasi dan peraturan RS Annisa yang ada sebagai berikut:
1. Harus mengikuti acara penerimaan dan orientasi bagi peserta calon
tenaga kerja di RS Annisa. Bagi calon tenaga kerja yang tidak
mengikuti dan atau berhalangan hadir dikarenakan oleh suatu hal,
maka diharuskan mengikuti penerimaan dan atau orientas pada
periode berikutnya
2. Menggunakan identitas yang telah ditetapkan oleh RS Annisa,
berpakain rapi dan tidak diperkenankan memakai perhiasan kecuali
jam tangan dan wajib mengisi Daftar Hadir yang ada
3. Mengikuti semua kegiatan Orientasi sesuai kompetensi yang akan
dicapai, termasuk pembekalan dasar kerumahsakitan, program kerja
sampai dengan detail pekerjaan ruangan.
4. Bila berhalangan hadir, peserta didik Orientasi diwajibkan membuat
surat keterangan berhalangan hadir yang ditujukan kepada
Koordinator Orientasi tertunjuk RS Annisa dan telah disahkan oleh
bagian Diklat.
5. Para peserta didik Orientasi diwajibkan membantu kelan cara
pelayanan kesehatan di RS Annisa
6. Berlaku sopan, ramah, dan menjaga rahasia dokumen-dokumen
rumah sakit yang ada, baik administrative dan atau rawat inap serta
rahasia jabatan sebagai mana kode etik yang telah ditetapkan oleh
RS Annisa
7. Menjaga kebersihan lingkungan, serta berpartisipasi dalam program
penyuluhan kesehatan, baik kepada pasien dan atau keluarganya
8. Menjaga dan menggunakan alat medis dan atau non-medis
yangadadiRS Annisa dengan baik dan benar sesuai dengan petunjuk
operasional yang ada
9. Memahami dan melaksanakan Pedoman dan SPO masing-masing
tatalaksana pelayanan yang telah ditetapkan oleh RS Annisa
10. Tidak diperkenankan meminjam atau membawa pulang alat-alat,
baik alat medis dan atau non-medis Rumah Sakit tanpa seijin
Koordinator Orientasi RS Annisa
11. Peserta Orientasi yang dengan sengaja dan atau tidak sengaja telah
membuat rusak; hilang; dan atau cacat pada alat yang ada ditempat
praktek, maka oleh karenanya diwajibkan menukar/mengganti
dengan alat sejenis
12. Datang dan pulang sesuai dan tepat waktu, serta mengisi daftar
Hal.|7
hadir. Segala keperluan diluar jam Orientasi wajib dilaporkan
kepada Koordinator Orientasi tertunjuk. Jadwal dinas peserta
Orientasia dalah sebagai berikut:
a. Dinas Pagi : 07.00–14.00 WIB
b. Dinas Sore : 14.00–21.00 WIB
c. Dinas Malam : 21.00–07.00 WIB

13. Parapesertadidikdenganpenuhtanggungjawabmenerimadanmentaatit
atatertibdiRS
Annisayangadadanmenerimasanksisebagaimanayangtelahditetapkan
.
14. Parapesertadidikorientasiwajibmenjagakerahasiaanrumahsakitdanm
enjunjungtingginamabaikrumahsakitdaninstitusitanpaterkecuali.

4.2. Sanksi yang ada meliputi:


1. Apabila ketidakhadiran dikarenakan sakit dan dapat dibuktikan
dengan Surat Keterangan Dokter, maka peserta Orientasi yang
bersangkutan WAJIB mengganti sebanyak hari yang ditinggalkan
(n) / dihitung lembur tanpa kompensasi insentif lembur
2. Apabila Peserta Orientasi tidak masuk tanpa ijin, maka WAJIB
mengganti 2 (dua) kali hari yang ditinggalkan (nx2) / dihitung
lembur tanpa kompensasi insentif lembur
3. Berturut-turut meninggalkan pekerjaannya di RS Annisa selama 3
(tiga) hari tanpa disertai surat keterangan apapun, maka secara
otomatis peserta orientasi dianggap mengundurkan diri dan keluar
dari pekerjaannya di RS Annisa
4. Peserta Orientasi yang tidak mampu menjaga kode etik yang ada
dalam sikap dan perilakunya akan mendapatkan sanksi peringatan
pertama dan berjanji tidak akan mengulangi kembali kejadian yang
sama dan seturut berikutnya akan didiskualifikasi dari program
Orientasi sampai dengan pemutusan hubungan kerja (percobaan)
jika masih mengulangi sampai dengan peringatan ke-3 (tiga).
5. Apabila dalam melaksanakan praktek bimbingan Orientasi, peserta
didik melakukan kelalaian yang menyebabkan pasien celaka dan
atau cidera, maka peserta Orientasi yang bersangkutan akan
langsung dilakukan pemutusan hubungan kerja sepihak tanpa
disertai dengan surat peringatan.

Hal.|8
4.3. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring pelaksanaan program dilakukan oleh masing-
masing coordinator materi orientasi Kabag/Kasie Instalasi diunit
kerjaterkait. Evaluasi dilakukan dengan membuat model penilaian
kerja orientasi pegawai baru diunit kerja terkait oleh Kabag terkait
terhadap pelaksanaan praktek lapangan dan kompetensi yang ada.
Metodologi yang digunakan dalam monitoring dan evaluasi
program Orientasi Pegawai Baru adalah secara Kualitatif, yaitu
melakukan penilaian dan pemboboton terhadap aspek-aspek kualitatif
dari individu peserta Program Orientasi seperti yang ditetapkan dalam
Tabel 01 diatas dan dijabarkan dalam laporan pelaksanaan sebagai
berikut:

Hal.|9
Form.OR-01

LAPORAN PELAKSANAAN
ORIENTASI PEGAWAI BARU STAFF KLINIS MEDIS
DAN KEPERAWATAN RS ANNISA

Nama Staff :……………………………….


UnitKerja :……………………………….

Citeureup ,……………….20………..
Kepala Ruangan, Mengetahui,
……………………………. Kepala Unit…………………..

(………………………………………..) (………………………………………….)

Hal.|10
Form.OR-02

LAPORAN PELAKSANAAN
ORIENTASI PEGAWAI BARU STAFF
ADMINISTRASI DAN UMUM RS ANNISA

Nama Staff :……………………………….


Unit Kerja :……………………………….

No Materi PenanggungJawab WaktuPelak Nilai


sanaan

1 ReviewPraktikOrientasiUmum
a.ReviewProfilRS ANNISA H-1
b.ReviewStrukturOrganisasi H-1
c.Praktik:
Ka.Unit
1. TeknikRJPatauBLS H-2
2. TeknikAPARdanEvakuasi
3. HandHygiene
4. 6LangkahKeselamatanPasien
5. 5MomenCuciTangan
2 ReviewPraktikOrientasiKhusus(Ruangan)
a.PengenalanStrukturUnitKerjadanAlurPelayanan H-3
b.ReviewTupoksidanKewenanganKlinis H-3
c.Pengenalankebijakandanproseduryangberlakudiunitkerjamasing- H-3
masing.
d.PengenalanmekanismepengadaanATKdan H-4
kebutuhankerjaruangan/unitkerja.
e. PengenalanAPD sertaoperasionalsarana- H-4
prasaranalainnyadiunitkerja/ruangan.
g.PemantapanSkill H-
5s/dMingguk
eII
g.EvaluasidanPenilaianUmum AkhirMingguk
e-II
TotalRata-rata
Kesimpulan:

Karawang,……………….20………..
KepalaRuangan, Mengetahui,
……………………………. KepalaUnit…………………..

(………………………………………..) (………………………………………….)

Hal.|11
Form.OR-03

LAPORAN PELAKSANAAN
ORIENTASI PEGAWAI BARU STAFF
PENUNJANG MEDIS RS ANNISA
NamaStaff :……………………………….
UnitKerja :……………………………….
No Materi PenanggungJa WaktuPela Nilai Ket.
wab ksanaan
1 ReviewPraktikOrientasiUmum
a.ReviewProfilRS ANNISA H-1
b.ReviewStrukturOrganisasi H-1
c.Praktik: Ka.Unit
1. TeknikRJPatauBLS H-2
2. TeknikAPARdanEvakuasi
3. HandHygiene
4. 6LangkahKeselamatanPasien
5. 5MomenCuciTangan
2 ReviewPraktikOrientasiKhusus(Ruangan)
a.PengenalanStrukturUnitKerjadanAlurPelayanan H-3
b.ReviewTupoksidanKewenanganKlinis H-3
c. Pengenalankebijakandanprosedur: H-3
1. Registrasi,identifikasi pasiendantransferpasien
2. KebijakantentangPPI
3. KebijakantentangPMKP
4. Kebijakantentangsistemrujukan
5. Kebijakandan atau prosedur ruangan/unitlainnya

d.Pengenalanobat-obatandanalkes sertabillingsystem H-4

e.Pengenalanmekanismepengadaanobat,reagen,danstockopna H-5 Lab,Farma


meobat,ATKdan alkesruangan/unitkerja. si,Radiolo
gi
f.Pengenalantatacarapemusnahanobatdanfarmasiterapisesuaipr H-5 Farmasi
osedur
g.PengenalanCoding,Filling,AssemblingdanRetensiArsip H-5s/dH-6 Rekam
Medik
h.PengenalanAPD,peralatanmedis,peralatanBLSsertaoperasion H-7
alsarana-prasaranalainnyadiunitkerja/ruangan.

j.Tatakelolaperencanaandantatakelolamenuberdasarkandaftardi H-5 Gizi


et,pengelolaanbahan,pengolahandanpenyajiansertadistribusi

i.PemantapanSkill Mingguke
IIs/dkeIII
j.EvaluasidanPenilaianUmum AkhirMingguke-
IV

TotalRata-rata
Kesimpulan:
Karawang,……………….20………..
KepalaRuangan, Mengetahui,
……………………………. KepalaUnit…………………..

(………………………………………..) (………………………………………….)
Hal.|12
RANKING PENILAIAN ORIENTASI KARYAWAN

Range Bobot Keterangan Kriteria Kelulusan Rekomendasi


81–100 A Sangat Rata- Lulus
Baik 2 nilai B adalah 10%
dari total parameter
dan tidak ada nilai C

71–80 B Baik Rata-2 nilai B adalah Lulus


25% dari total
parameter dengan
tidak ada nilai D
51-70 C Cukup Rata-2 nilai C adalah Mengulang
30% dari total (1minggu)
parameter dengan
tidak ada nilaiD
<50 D Kurang Jik anilai D adalah Tidak Lulus
40% dari parameter

Lebih lanjut mengenai contoh penilaia dapat dilihat sebagaimana terlampir.

4.4. Sertifikasi atau Surat Keterangan Lulus Orientasi


Pada akhir pelaksanaan Program Orientasi, RS Annisa melalui
Sub Bidang Diklat akan memberikan sertifikat atau surat
keterangan kepada setiap karyawan yang dianggap lolos
penyelenggaraan Orientasi Pegawai Baru dengan standar
penilaian yang ada.

4.5. Pelaporan
Laporan pelaksanaan Program Orientasi Pegawai Baru dilakukan
oleh KaSub Kepegawaian dengan koordinasi Kabag/Kasie
Instalasi terkait untuk kemudian dilaporkan Kabag
Kesekretariatan, sedangkan laporan program orientasi selama
satu tahun dilakukan oleh Kabag.Kesekretariatan kepada direktur
yang tertuang dalam Laporan Tahunan bidang SDM. Bagi peserta
orientasi yang telah lolos mengikuti program orientasi, maka
berhak atas Sertifikat Partisipasi Orientasi RS Annisa yang
dikeluarkan oleh Sub Bagian Kepegawaian tertanda Direktur RS
Annisa
Hal.|13
Pelaporan pada orientasi khusus berisikan hasil rekomendasi
pasca orientasi di masing-masing unit pelayanan oleh
kepalaruangan dengan mengetahui kepala unit masing-masing
pelayanan atau instalasi.
Bentuk pelaporan adalah sebagaimana tersebut dibawah ini:

Hal.|14
LAPORAN REKOMENDASI TINDAK LANJUT
HASIL PENILAIAN ORIENTASI
KARYAWAN DIRUANGAN

Nama :……………………………
Profesi :……………………………
Unit Kerja :
……………………………Tanggal
Orientasi :
……………………………

Dengan fungsi dan kedudukannya sebagai ………………….. diunit/instalasi


………………….., dengan mengacu kepada hasil penilaian orientasi yang
dikeluarkan tangga ……………. oleh kepalaunit/instalasi …………………., maka
didapati hasil penilaian dan rekomendasi sebagai berikut:

NIK NAMA KARYAWAN NILAI

REKOMEND 1. Bahwa yang bersangkutan dinyatakan Lulus/TidakLulus


ASI 2. Jika “Lulus”, maka:
a. Pemberian refreshing tugas pokok dan fungsi kerja secara
berkelanjutan sampai dengan proses pengangkatan karyawan.
b. Pemberian refreshing kewenangan klinis secara berkelanjutan sampai
dengan proses pengangkatan karyawan.
c. Pemberian refreshing pelaksanaan mutu dan keselamatan pasien
secara berkelanjutan sampai dengan proses pengangkatan karyawan.
d. Monitoring secara berkelanjutan pelaksanaan tugas harian diunit
kerja dibawah supervise dan berkelanjutan.
3. Jika “TidakLulus”, maka dilaksanakan rekomendasi mengulangorientasi
/ membatalkan pencalonannya sebagai calon pegawai.**

,…………..20…………
KepalaRuangan Mengetahui,
KepalaUnit

(…………………………………..) (……………………………………..)

BAB V Dokumentasi
Hal.|15
Pelaksanaan kegiatan orientasi akan dilaksanakan proses
pendokumentasian kegiatan sebagai berikut:
1. Seluruh materi dan presensi peserta orientasi wajib disimpan oleh
bagian kepegawaian dalam boxfile kepegawaian untuk pelaksanaan
orientasi.
2. Sertifikasi atau surat keterangan lulus magang kerja yang menjadi
bagian dari proses orientasi akan disimpan dalam file kepegawaian
masing-masing calon pegawai pada saat pengangkatan sebagai
pegawai sesuai SKdirektur.

BAB VI Penutup
Program Orientasi Pegawai Baru merupakan pengembangan pendidikan
dan pelatihan (DIKLAT) dasar yang harus diikuti oleh setiap personel
pegawai baru setelah lolos seleksi rekrutmen. Pengenalan terhadap
lingkungan dasar dimana personel bersangkutan nantinya akan bekerja,
yaitu dasar rumah sakit dan dasar pelatihan profesi unit kerja/instalasi
terkait, diharapkan mampu menimbulkan motivasi untuk turut serta
memiliki dan membangun tumbuh kembang kinerja RS Annisa secara
optimal sehingga dari kegiatan orientasi pegawai tersebut mampu
menjadi pondasi dasar loyalitas dan tanggung jawab untuk secara
bersama membangun RS Annisa dimasa yang akan datang.

Lampiran 01

Hal.|16
Susunan Panitia Penyelenggaraan Orientasi Karyawan
RS ANNISA
Tahun 2015

Kasie.K
DK PKA K KK
epega
or a
i on ora
or
waian
r rgn
la la las
i
p. Pp. p.i
e lg
Bi etBi Bie
k ao
d. id. d..
t pnKe
Pe ta AD
a
un .ap di
ru ner R mik
nj BgK Sa nil
an a
R igow str
g uat ast
S dr
a i
.nln
AM ga
N ep
N dJ
I iaK
S swe
A ap
ba
P l
e Ua
mm S
b ui
i m e
n /
a PR Hal.|17
ru
oa
gn
r
m

O
r
i
Lampiran:02 e
n
t
a
s
6 LANGKAH KESELAMATAN DANi EVAKUASI DIRI BENCANA
KEBAKARAN
&

R
1. Jangan Panik, Usahakan Tenang
e
2. Utamakan Keselamatan Jiwa daripada HartaBenda
-
O
Ketika kebakaran terjadi usahakan Anda menyelamatkan
r
diri dengan tetap tenang dan tidak panic karena hal
i ini dapat
mengurangi daya fikir dan gerak Anda. Jadi ketikae
kebakaran terjadi usahakan Anda tidak panic ndan tetap
t
tenang agar Anda tetap aman dan dapat menyelamatkan diri
a
dengan aman.
s
i
3. Matikan Listrik dan Gas

Hal kedua yang perlu Anda lakukan adalah matikan semua


listrik dan gas. Hal ini dapat menolong tidak hanya And
tetapi juga orang lain karena hal ini dapat mengurangi
segala kemungkinan yang dapat menambah besar
kebakaran, korban dan bahaya.

4. Pergunakanlah Alat Pemadam Api Dengan Cepat dan Tepat

Jika disekitar Anda ada alat pemadam api segeralah pakai


alat pemadam api tersebut Kecepatan, aman dan ketepatan
memakai APAR akan berpengaruh dalam memadamkan api.
Jangan asal memakai alat pemadam api karena
penggunaaan yang salah dapat mengakibatkan hal yang
fatal.

5. Bunyikan Alarm/Tanda Bahaya Kebakaran Jika Api Belum Padam


Umumnya setiap gedung/bangunan yang dilengkapi dengan
peralatan pemadam api otomatis sudah tersedia alarm untuk
tanda bahaya kebakaran. Jika tidak tersedia maka dapat
menggunakan alarm manual dengan pengeras suara dan
segera bantu evakuasi (pengosongan gedung) melalui pintu
darurat secara perlahan dan tidak bergerombol.
6. Beritahukan Dinas Pemadam

Hal yang terakhir yang harus Anda lakukan adalah


memberitahukan kebakaran tersebut ke dinas pamadam
secepat mungkin agar masalah ini dapat diselesaikan dengan
cepat, tepat dan aman.
Hal.|17
6 SASARAN KESELAMATAN PASIEN

1. Ketepatan Identifikasi Pasien


Setiap pasien rawat inap akan diberikan gelang identitas dan akan dikonfirmasi
identitasnya setiap pemberian obat atau tindakan.

2. Peningkatan Komunikasi Efektif


Setiap komunikasi telepone menggunakan metode SBAR sertaakan melalui proses:
ditulisulang, dibacaulang dan rekonfirmasi.

3. Peningkatan Keamanan Obat Yang Perlu Diwaspadai


Setiap obat yang perlu diwaspadai (high-alert) dikelola secarak husus, diberi label dan
disimpan pada area terbatas.

4. Kepastian Tepat Lokasi, Tepat Prosedur, Tepat Pasien Operasi


Tindakan operasi yang aman memerlukan: persiapan pasien yang benar, penandaan
lokasi operasi dan penerapan checklist bedah.

5. Pengurangan Resiko Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan


Menerapkan cuci tangan secara benar sebagai upaya mencegah upaya infeksi,
ingatlah selalu 5 saat cuci tangan & 6 langkah cuci tangan yang benar.

6. Pengurangan Resiko Jatuh


Rumah sakit menerapkan asuhan : Pengkajianresiko jatuh, Penandaan resiko jatuh,
mencegah dan member perlindungan serta penanganan pasien jatuh secara benar.

Hal.|18
TATA CARA PENGGUNAAN ALAT PEMADAM APIRINGAN (APAR)

Hal.|19
5 MOMEN CUCI TANGAN

Hal.|20
6 LANGKAH CUCI TANGAN

Hal.|21
6 LANGKAH RESUSITASI JANTUNG PARU (CPR)

Hal.|22
6 LANGKAH RESUSITASI JANTUNG PARU (CPR)

TIDAK SADAR MENDADAK

CEK RESPONS

M
I
N
CEK NADI CAROTIS
T
A

P
E
PIJAT JANTUNG
R
Lokasi: Tulang Dada 1/3 Bawah
T
Perbandingan: 30 Pijatan diikuti 2 Pernafasan Buatan
O
Pijat cepat dan dalam dengan frekuensi minimal
100x/ menit dengan kedalamanL5cm
Telapak tangan saling mengepalOdengan posisi tegak
lurus N
Tidak Boleh Berhenti/Interupsi G
A
N

BERHENTI MEMIJAT
Cek Nadi (Bila Sudah 1 Siklus)
DC Shock Datang/Bantuan Datang
Ventilasi/Nafas Datang

Hal.|23

Anda mungkin juga menyukai