Penyusun
Yogyakarta, 4 Maret 2015
LINGKUNGAN BISNIS PERTENAKAN SAPI
Pendahuluan
Bisnis adalah usaha perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang
terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan produksi dan menjual barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan konsumen.Berbagai macam bidang bisnis dilakoni dan dilakukan untuk
mendapatkan penghasilan demi memenuhi kebutuhan sehari – hari. Kebutuhan akan bahan
pangan, khususnya yang berasal dari susu, daging, dan telur dari tahun ke tahun selalu
meningkat, sejalan dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk, tingkat pendidikan, dan
kesadaran masyarakat akan peranan zat-zat makanan, khususnya protein bagi kehidupan. Selain
itu, industri pengolahan produk asal ternak juga berkembang seiring dengan berkembangnya
daerah perkotaan.
Produk peternakan khususnya susu, masih mempunyai prospek yang cukup baik. Dalam
pemeliharaan sapi perah kesiapan kandang menjadi prioritas utama dengan desain kandang
sapi tidak boleh tertutup rapat (agak terbuka) agar sirkulasi udara didalamnya berjalan lancar di
lengkapi tempat pakan dan minum yang masih di bawah atap. Air minum yang bersih harus
tersedia setiap saat. Tempat pakan dibuat agak lebih tinggi agar pakan yang diberikan tidak
diinjak-injak atau tercampur dengan kotoran. Sementara tempat air minum sebaiknya dibuat
permanen berupa bak semen serta dilengkapi peralatan untuk memandikan sapi. Pakan yang
diberikan berupa hijauan dan konsentrat. Hijauan yang diberikan adalah rumput gajah dan
rerumputan lainnya. Pakan berupa rumput bagi sapi dewasa umumnya diberikan sebanyak 10%
dari bobot badan (BB) dan pakan tambahan sebanyak 1-2% dari BB. Pemeliharaan utama adalah
pemberian pakan yang cukup dan berkualitas, serta menjaga kebersihan kandang dan
kesehatan ternak yang dipelihara.
Apalagi ketika menghadapi hari-hari besar seperti Idul Fitri, Idul Adha atau Natal.
Kebutuhan daging sapi maupun sapi hidup untuk dijadikan binatang korban dipastikan akan
meningkat berlipat-lipat. Ini menunjukan bila pasar domestik untuk usaha ternak sapi punya
prospek bisnis yang bagus dan peluang untuk pengembangannya masih terbuka lebar. Apalagi
ketika melihat pasar ekspor yang juga tidak kalah luasnya dengan pasar dalam negeri sendiri.
Untuk pemula yang belum punya banyak pengalaman, bila kita akan membeli bibit
disarankan mengajak serta seorang konsultan peternakan yang lebih memahami tentang cara
memilih bibit sapi yang bagus dan sehat.
Pilihlah jenis makanan yang sudah terdaftar di departemen peternakan atau kesehatan.
Untuk menjaga kesehatannya, secara berkala sapi bisa diperiksakan ke dokter hewan, agar bila
terdapat kelainan atau gangguan kesehatan pada tubuhnya bisa segera ditangani dan diberi
obat. Selain itu bila terkena suatu penyakit, segera pisahkan sapi itu dengan sapi yang lain untuk
menghindari terjadinya penularan. Selamat melakukan budidaya ternak sapi, semoga sukses
menjadi peternak yang handal.
Sebelum melaksanakan suatu usaha maka terlebih dulu melakukan analisa usaha, berikut
ini gambaran usaha Sapi Perah (analisis usaha sapi) per ekor. Beberapa asumsi yang digunakan,
yaitu sebagai berikut :
1. Lahan yang digunakan merupakan tanah pekarangan yang tidak digunakan untuk
keperluan sehari-hari sehingga tidak membutuhkan biaya sewa.
3. Sapi dipelihara selama enam bulam sudah beranak, dengan tafsiran harga jual pedet
umur 2 bulan rata-rata yaitu Rp 2.500.000,- per ekornya.
4. Biaya pembuatan kandang tidak ada, karena masing-masing petani telah memiliki
kandang ternak walaupun masih sederhana.
5. Pakan yang diperlukan untuk 1 ekor sapi selama 6 bulan pemeliharaan yaitu
7. Satu orang dapat mengerjakan 3 ekor sapi dengan biaya Rp 750.000,- jadi biaya tenagakerja
per ekor sapi/bln adalah Rp 250.000,-.
8. Dibutuhkan peralatan (sapu, sikat, selang air, cangkul, sekop, cikrak/ trisula, arit, tambang
pengikat, dan alat fermentasi.) seharga Rp 758.000,- dengan masa pakai selama dua tahun
(4 periode), sehingga biaya per periode adalah Rp 189.500,-.
DAFTAR PUSTAKA