Anda di halaman 1dari 35

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Konsep Dasar Kehamilan

a. Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah suatu keadaan dimana janin dikandung di dalam tubuh

ibu, yang di awali dengan proses pembuahan, yaitu pertemuan sperma dan sel

telur di dalam tuba fallopi, yang kemudian tertanam didalam uterus dan akan

diakhiri dengan proses persalinan (Siti Fathonah, 2016).

Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap

wanita yang memiliki organ reproduksi sehat, yang telah mengalami

menstruasi, dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria sangat

besar kemungkinan akan mengalami kehamilan (Pudiastuti, 2012). Kehamilan

merupakan periode rawan. Sebab, asupan gizi seorang ibu akan sangat

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin yang ada di dalam

kandungannya (Dyah Umiyarni, 2017).

Kehamilan adalah bersatunya sel telur dan sperma. Kehamilan adalah

kondisi yang menimbulkan perubahan fisik maupun psikososial seorang

wanita karena pertumbuhan dan perkembangan alat reproduksi dan janinnya

(Bobak, Lowdermilk, & Jensen, 2009). Dengan adanya kehamilan, di dalam

tubuh seorang ibu akan berkembang janin yang memerlukan perhatian khusus,

7
terutama asupan gizi dari makanan yang dikonsumsi. Ibu hamil termasuk

golongan yang rentan gizi dan jika asupan gizinya tidak diperhatikan maka

akan berdampak buruk terhadap janin dan ibunya.

b. Proses Kehamilan

Sel telur yang sudah dibuahi sperma biasanya dibungkus oleh suatu

selaput. Jadi sperma tadi terkurung dan tidak bisa keluar. Sesudah terjadi

pembuahan (konsepsi), terbentuklah zigot yang akan mengalami proses

pembelahan selama beberapa kali berkembang menjadi embrio. Embrio tadi

akan bergerak turun dari ujung saluran telur menuju Rahim. Pada akhirnya,

embrio membenamkan diri (tertanam) dalam dinding rahim dan di sinilah

janin akan tumbuh dan berkembang bulan demi bulan (Mirza maulana, 2016).

Proses kehamilan yang normal berjalan selama 38-40 minggu, yang

dibagi menjadi tiga fase, yaitu :

1) Trimester pertama : minggu 1-12

Pada trimester pertama, perkembangan janin belum sepesat

trimester kedua dan ketiga. Namun, pada trimester pertama inilah organ-

organ penting janin sedang terbentuk seperti saraf, jantung, otak dan

organ-organ reproduksi. Organ otak misalnya, pertumbuhan pesatnya

terjadi pada masa khir trimester pertama. Pada trimester pertama biasanya

ibu mengalami morning sickness. Jika tidak ditangani dengan tepat, ibu

akan malas makan karena selera makan berkurang akibat rasa mual dan

mau muntah yang diderita. Disisi lain tubuh memerlukan gizi lebih banyak

untuk perkembangan janin yang mulai tumbuh.

8
Untuk mendukung pertumbuhan organ janin, terutama otak dan

plasenta pada trimester pertama. Ibu hamil memerlukan protein. Protein

bisa dipenuhi dari sumber nabati seperti tempe, tahu, susu kedelai dan

kacang-kacangan serta protein hewani seperti susu, telur, daging dan ikan.

Meskipun dalam jumlah kecil, mineral sangat penting peranannya untuk

menjaga dan memelihara kesehatan janin dan ibu hamil. Seperti zat seng,

bersama kalsium dan protein berperan penting dalam pembentukan tulang

janin yang mulai dibentuk.

Pada trimester pertama, ibu hamil idealnya bertambah berat badan

sebanyak 0,5 kg setiap minggunya. Untuk memenuhi kebutuhan ini, ibu

hamil memerlukan tambahan kalori sebanyak 285 kkal/hari atau seharinya

2.535 kkal. Sedangkan untuk protein yang diperlukan ibu hamil adalah 60

g setiap harinya atau 12 g lebih banyak dari wanita yang sedang tidak

mengandung. Berikut ini contoh menu satu minggu untuk ibu hamil di

trimester pertama.

2) Trimester kedua

Pada trimester kedua pertumbuhan janin berjalan lebih cepat

dibandingkan pada trimester pertama. Janin bertambah berat sekitar 10

g/hari. Oleh karena itu, kebutuhan asupan gizi juga semakin meningkat,

terutama protein sebagai pembangun utama pertumbuhan sel. Gangguan

morning sickness biasanya sudah hilang. Selera makan sudah kembali

normal. Sebaiknya ibu memanfaatkannya untuk mengatur pola makannya

dengan baik agar kebutuhan gizi tubuh dan janin dapat tercukupi dengan

9
baik. Selain protein, asupan kalori pada trimester kedua juga perlu

diperhatikan.

Pada saat ini, kebutuhan kalori sekitar 2.500 kkal/hari. Energi

yang diperoleh dari kalori ini digunakan tubuh untuk membentuk jaringan

baru seperi plasenta, air ketuban, memperbesar payudara dan menambah

volume darah di seluruh tubuh. Selain dari lemak, kalori juga diperoleh

dari karbohidrat. Pilih karbohidrat komplek seperti beras, ubi-ubian, roti

gandum dan jagung. Karbohidrat sederhana seperti gula, tidak dianjurkan

terlalu banyak. Selain bisa menyebabkan kegemukan, karbohidrat

sederhana seperti gula memberikan efek rasa kenyang. Akibatnya, ibu

hamil malas makan dan beresiko kekurangan gizi, baik janin maupun sang

ibu. Jadi sebaiknya ibu makan tiga kali sehari dan ditambah selingan

sebanyak dua kali.

Trimester kedua dan ketiga adalah masa perkembangan janin

menuju sempurna, utamanya pada trimester kedua. Sedangkan

pertumbuhan otak sangat pesat terjadi pada minggu ke 15-20 dan minggu

ke 30. Pada saat ini, biasanya gangguan morning sickness sudah berakhir.

Pada trimester kedua biasanya berat badan bertambah 3-8 kg dengan

kenaikan ideal 0,5 kg setiap minggunya. Perhatikan kebutuhan gizi,

terutama kalori. Pada trimester kedua dan ketiga diperlukan juga tambahan

285 kkal setiap hari. Jangan lupa konsumsi protein dan vitamin, terutama

vitamin B6. Vitamin B6 dan protein bersama-sama membentuk saraf otak,

otot tubuh dan sel darah merah.

10
3) Trimester ketiga

Ketika kehamilan memasuki trimester ketiga, kebutuhan gizi ibu

hamil semakin besar. Energi yang diperlukan juga semakin banyak

sebagai persiapan energi saat melahirkan, pertumbuhan janin, penambahan

air ketuban, pertumbuhan plasenta dan volume darah. Pada trimester

ketiga asupan protein, vitamin dan mineral yang mencukupi diperlukan

untuk menunjang pertumbuhan janin yang semakin pesat dan

pembentukan sel-sel otak biasanya ibu sering lapar karena janin sudah

besar. Perlu pengaturan makanan diberikan dalam jumlah kecil tapi sering.

Penting juga diperhatikan asupan konsumsi zat besi. Pada tiga bulan

terakhir kehamilan dianjurkan konsumsi supleman zat besi (tablet tambah

darah).

c. Pengaruh Fisik pada Proses Kehamilan

Pengaruh fisik juga sangat mempengaruhi proses menghadirkan sang buah

hati ini. Tanpa ada fisik yang bagus, kehamilan kemungkinan tidak akan

terwujud dan bahkan jika kehamilan itu terwujud, kemungkinan fisik yang

tidak prima akan mempengaruhi janin. Karena itu sang ibu harus melakukan

beberapa hal sebagai berikut :

1) Mulai menata pola hidup

Selain kondisi tubuh, gaya hidup dan lingkungan juga mempengaruhi

keprimaan fisik. Akan lebih baik lagi, bila persiapan fisik ini dilakukan

secara optimal kira-kira 6 bulan menjelang konsepsi.

11
2) Mencapai berat badan ideal

inilah saatnya untuk lebih serius memperhatikan berat badan, sebab berat

badan sangat besar pengaruhnya pada kesuburan. Jika berat badan ibu

kurang atau berlebih, keseimbangan hormon dalam tubuh akan terganggu

dan akibatnya ovulasi juga akan terganggu. Berat badan yang jauh dari

ideal akan memicu terjadinya berbagai gangguan kesehatan.

3) Menjaga pola makan

Disiplin membenahi pola makan bukannya tanpa alasan. Karena zat-zat

gizi akan mengoptimalkan fungsi organ reproduksi, mempertahankan

kondisi kesehatan selama hamil serta mempersiapkan cadangan energi

bagi tumbuh kembang janin. Caranya adalah sebagai berikut:

a) Mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang. Masukkan

karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air dalam menu

makanan sehari-hari secara bervariasi dan dalam jumlah yang sesuai

dengan kebutuhan

b) Hindari zat pengawet atau tambahan pada makanan karena dapat

menyebabkan kecacatan pada janin dan alergi

c) Perbanyak makan makanan yang segar dan tidak terlalu lama diolah,

sehingga kandungan zat-zatnya gizi tidak hilang.

4) Olahraga teratur

Berolahraga secara rutindapat memperbaiki mood karena meningkatnya

produksi hormon endorfin. Tubuh juga akan menjadi sehat dan segar.

Bahkan, dapat mencapai berat badan yang ideal. Jika ini yang terjadi,

12
proses kehamilan, persalinan serta kembalinya bentuk tubuh ke keadaan

semula akan jadi lebih mudah. Olahraga yang bisa dilakukan seperti

jogging, jalan kaki, bersepeda, berenang dan senam.

5) Menghilangkan kebiasaan buruk

Kebiasaan buruk seperti merokok, minum minuman beralkohol serta

mengonsumsi kafein (kopi, minuman bersoda), sebaiknya dihentikan.

Sebab, zat yang terkandung di dalamnya dapat mempengaruhi kesuburan.

Akibatnya, peluang terjadinya pembuahan akan semakin kecil.

13
2. Konsep Dasar Nutrisi dan Variasi Menu Ibu Hamil

a. Pengertian Nutrisi Ibu Hamil

Gizi merupakan rangkaian proses secara organik makanan yang dicerna

oleh tubuh untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan fungsi normal organ

serta mempertahankan kehidupan seseorang. Gizi di Indonesia berkaitan erat

dengan pangan, yaitu segala bahan yang dapat digunakan sebagai makanan.

Makanan adalah bahan yang mengandung zat-zat gizi dana atau unsur-unsur

ikatan kimia yang dapat direaksikan oleh tubuh menjadi zat gizi sehingga

berguna bagi tubuh. Zat gizi atau nutrients adalah ikatan kimia yang

diperlukan tubuh untuk menghasilkan energi, membangun dan memelihara

jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan (Ida Mardalena, 2017).

b. Zat-Zat Gizi Ibu Hamil

1) Karbohidrat

Tidak semua karbohidrat baik untuk kesehatan. Kontsep indeks

glikemik merupakan suatu pendekatan yang relatif baru untuk memilih

pangan, khususnya pangan karbohidrat yang baik untuk tujuan kesehatan.

Konsep ini menekankan pentingnya mengenal karbohidrat berdasarkan

kecepatan menaikkan kadar gula darah. Pemilihan karbohidrat yang tepat

dapat memberikan sumbangan yang penting terhadap kualitas kehidupan

seseorang. Dalam pemilihan konsumsi harian, karbohidrat menjadi fokus

utama porsi menu harian. Berdasarkan paparan karbohidrat tersebut

memunculkan pertanyaan jenis karbohidrat manakah yang baik ntuk

kesehatan. Indeks glikemik (IG) memberikan petunjuk kepada efek

14
fisiologis pangan pada kadar gula darah dan respon insulin. Masing-

masing jenis karbohidrat bekerja dengan cara yang berbeda. Karbohidrat

yang dipecah dengan cepat selama pencernaan memiliki IG tinggi yang

berakibat pada peningkatan glukosa dalam darah secara tepat. Sebaliknya,

karbohidrat yang dipecah dengan lambat memiliki IG rendah karena

melepaskan glukosa ke dalam darah dengan lambat (Slow release

carbohydrate).

Tabel 2.1 Indeks Glikemik Berbagai Karbohidrat

No Indeks Glikemik Bahan Makanan


1. >100% Beras brondong (seperti pada sereal dan snak),
corn flakes, tofu, es krim, nasi instan, kentang
instan, roti perancis, maltose dan glukosa
2. 100% Roti putih
3. 80-100% Biscuit rye, bubuk kentang instan, beras putih,
beras merah, roti gandum, wotel, keripik
jagung, havermout, jagung, pisang, kimsis,
apricot, papaya dan manga
4. 50-80% Spageti gandum utuh, jeruk, kacang polong,
kacang bogor, kacang merah kaleng, laktosa
dan sukrosa
5. 30-50% Barley/biji, oatmeal slow cooking, apel, pir,
anggur, peach, kacang merah segar, sup tomat,
plum, kruktosa, kedelai dan kacang tanah.

Dengan diketahuinya IG maka dapat dipilih jenis karbohidrat yang

tepat (Tabel 2.1) untuk peningkatan dan pemeliharaan kesehatan. Oleh

karena itu, perlu pemilihan karbohidrat yang baik untuk kesehatan untuk

15
kesehatan sesuai dengan keadaan fisiologis tubuh dan aktivitas fisik.

Pemilihan karbohidrat yang memiliki indeks glikemik rendah atau sedang

sangat baik untuk upaya pencegahan timbulnya penyakit-penyakit

metabolik yang berkaitan dengan kelebihan konsumsi energi karena

makanan yang memiliki IG rendah dapat membantu mengendalikan rasa

lapar, nafsu makan dan kadar gula darah. Indeks gilkemik dapat

membantu seseorang untuk memilih makanan yang tepat untuk menunjang

penampilannya (Miler dkk, 2002 dalam Siti Fathonah 2016).

2) Lemak

Lemak dan kolesterol tidak selamnya buruk terhadap kesehatan

oleh karena itu keduanya tidak perlu dihindari. Tubuh tetap memerlukan

lemak untuk proses metabolism dan tubuh memerlukan kolesterol untuk

membuat membran sel, garam empedu dan hormon esensial (testosterone

dan esterogen). Hal yang penting adalah bagaimana memilih sumber

lemak yang tepat. Lemak dan kolsterol akan menjadi sangat merugikan

bagi kesehatan tubuh apabila dikonsumsi secara berlebihan. Semakin

banyak lemak jenuh yang dikonsumsi maka semakin tinggi pula kadar

kolesterol dan semakin besar risiko terkena penyakit. Kadar lemak jenuh

seperti daging merah, kepala susu, keju berlemak, cokelat dan minyak

kelapa harus dikurangi porsinya dalam susunan menu, dengan demikian

kadar kolesterol dapat menurun. Konsumsi lemak jenuh (lemak jahat)

dapat meningkatkan kolesterol. Sebaliknya, lemak tak jenuh (lemak baik)

dapat menurunkan kolesterol darah dan meningkatkan kadar high density

16
lipoprotein (HDL) yang lebih dikenal sebagai kolesterol baik. Lemak tak

jenuh banyak ditemukan pada kacang-kacangan dan ikan laut.

Penggolongan bahan makanan berdasarkan kualitas lemak dapat dilihat

pada Tabel 2.2. Ibu hamil dianjurkan makan makanan yang mengandung

lemak tidak lebih dari 25% dari seluruh kalori yang dikonsumsi sehari.

Tabel 2.2 Penggolongan Bahan Makanan Berdasarkan


Kualitas Lemak
No. Penggolongan Kualitas Bahan Makanan
1. Istimewa Macadamia nuts, olives (buah zaitun)
dan olive oil
2. Sangat baik Alpukat, canola oil, almonds dan
almond butter
3. Baik Kacang mete dan kacang tanah
4. Rendah Gajih, mentega, minysk biji bungs
matahari dan minyak kedelai.

3) Protein

Protein Kebutuhan ibu hamil akan protein meningkat sampai 68%.

Sehingga setiap harinya ibu hamil kira-kira harus mendapatkan asupan

protein sebanyak 60 g/hari. Menurut WHO tambahan protein ibu hamil

adalah 0,75 gram per kg berat badan. Dari jumlah tersebut sekitar 70%

dipakai untuk kebutuhan janin dalam kandungan. Protein dbutuhkan untuk

membentuk plasenta, menambah jaringan tubuh ibu (seperti rahim dan

payudara), dan menambah unsur-unsur cairan darah terutama haemoglobin

dan plasma. Sumber protein dapat diperoleh dari protein hewani dan

nabati. Sumber protein hewani antara lain: ikan, udang, kerang, kepiting,

17
daging, ayam, hati, telur, susu dan keju. Sumber protein nabati antara lain:

kacang-kacangan (kacang merah, kacang tanah, kacang hijau dan kacang

kedelai), tahu, tempe. Sumber protein yang paling lengkap adalah susu,

telur dan keju. Selama kehamilan sebaiknya ibu hamil lebih banyak

mengkonsumsi sumber protein hewani dibandingkan dengan sumber

protein nabati.

4) Folat

Asam folat termasuk golongan vitamin B9, jenis vitamin yang larut

dalam air. Karena sifatnya yang larut di dalam air maka vitamin ini tidak

bisa disimpan di dalam tubuh. Oleh karena itu, ibu hamil harus

mengonsumsi folat setiap hari. Asam folat juga mudah larut dan hilang

selama proses pemasakan. Sebaiknya jika memungkinkan mengonsumsi

sumber folat dalam kondisi segar, misalnya buah dan sayuran.

Folat merupakan salah satu vitamin yang penting bagi ibu hamil.

Sintesis DNA dan pematangan sel darah merah sangat tergantung asupan

folat. Kekurangan folat dapat menyebabkan anemia. Simpanan folat dalam

tubuh dimanfaatkan secara maksimal ketika seorang ibu hamil

memerlukan folat lebih banyak sekitar 600 mg/hari untuk kebutuhan folat

ibu dan janin. Kebutuhan ibu hamil akan asam folat meningkat hingga 100

%. Hal ini karena janin sangat membutuhkan untuk pembentuk sel dan

sistem syaraf. Selama trimester pertama janin akan membutuhkan

tambahan asam folat sebanyak 400 mikrogram per harinya. Kekurangan

asam folat akan membuat perkembangan janin menjadi tidak sempurna,

18
bahkan terlahir dengan kelainan. Sumber folat terdapat pada hati ayam,

avokad dan sayuran hijau.

Tabel 2.3 Kandungan Folat Bahan Pangan (per 100 g)

Bahan Pangan Folat (ug)


Hati ayam 1,350
Tepung kedelai 410
Hati kambing 267
Biji bunga matahari 229
Asparagus 154
Daun mint 129
Daun saledri 111
Wijen 99
Caisim 92
Brokoli 86
Kacang mete mentah 68
Havermout 52
Jamur 50
Kacang merah 36
Kacang hijau 31

5) Kalsium dan fosfor

Kalsium dan fosfor sangat penting untuk menunjang pertumbuhan

kerangka tulang dan struktur gigi. Kekurangan asupan gizi ini selama

hamil menyebabkan pengambilan simpanan dalam tubuh ibu dan

penurunan kesehatan ibu hamil. Dalam tulang ibu hamil, kalsium dan

fosfor yang dikonsumsi selanjutnya di kirim ke janin. Pangan sumber

kalsium dan fosfor yang paling utama adalah susu dan produk olahannya

19
seperti keju. Beberapa jenis ikan seperti ikan teri juga menjadi sumber

kalsium.

Tabel 2.4 Kandungan Kalsium dan Fosfor Makanan (per100 g)

Makanan Kalsium (mg) Fosfor (mg)


Susu sapi 143 60
Susu kambing 98 78
Keju 777 338
Yoghurt 120 90

6) Zat Besi

Jumlah sel darah merah ibu hamil bertambah sampai30%. Oleh

karena itu dibutuhkan tambahan zat besi untuk pembentukan sel darah

merah yang baru. Selain akan mendukung proses kehamilan, penambahan

sel darah merah ini dibutuhkan pula pada proses persalinan dan menyusui.

Sel darah merah berguna untuk peningkatan sirkulasi darah ibu dan

pembentukan haemoglobin. Dengan demikian, daya angkut oksigen

selama kehamilan dapat mencukupi kebutuhan. Sumber makanan yang

mengandung zat besi adalah kuning telur, hati, daging, kerang, ikan,

kacang-kacangan dan sayuran berwarna hijau. Zat besi sangat penting

untuk mencegah anemia. Bila dihubungkan dengan kecerdasan defisiensi

zat besi selama hamil akan menurunkan tingkat IQ anak, menghambat

proses perkembangan psikomotor dan proses perkembangan kognitif.

7) Yodium

20
Setiap harinya, ibu hamil diajurkan untuk medapatkan asupan

yodium sebesar 200µg karena yodium sangat penting untuk mencegah

timbulnya keterlambatan mental (mental terbelakang) dan kelaianan fisik

yang cukup serius (kerdil). Defisiensi yodium pada ibu hamil dapat

menyebabkan gangguan perkembangan otak (berat otak berkurang),

Gangguan perkembangan fetus dan pasca lahir, kematian perinatal

(abortus), meningkat BBLR dan gangguan pertumbuhan tengkorak,

kretinin dan perkembangan skelet. Pada ibu hamil dapat mengalami

gangguan aktivitas kelenjar tiroid (gondok). Sumber makanan yang

mengandung yodium antara lain minyak ikan, ikan laut dan garam

beryodium.

8) Seng

Di dalam tubuh janin, seng bersama kalsium dan protein

membantu proses pertumbuhan tulang janin. Seng banyak terdapat di

kacang-kacangan, biji-bijian dan gandum. Mineral ini sangat banyak

manfaatnya seperti mengatur gula darah, melindungi kekebalan tubuh,

mempercepat luka dan memelihara kesehatan mata.

9) Vitamin C

Vitamin ini termasuk golongan vitamin yang larut di dalam air.

Hampir semua sayuran dan buah mengandung vitamin C, terutama jeruk,

melon, jambu biji, nanas apel, stroberi, delima, asparagus, bayam, asam

jawa dan kol.

10) Vitamin B12 (kobalamin)

21
Sumber vitamin B12 lebih banyak ditemukan dalam produk

hewani seperti daging ayam, sapi, hati, susu dan seafood. Sedangkan di

dalam sayuran dan buah, vitamin ini hanya terdapat dalam jumlah yang

sedikit, seperti dalam toge dan susu kedelai. Vitamin B12 berperan saat

pembelahan sel yang berlangsung dengan cepat. Vitamin B12 juga

memelihara lapisan yang mengelilingi dan melindungi serat dan

membantu metabolism lemak, protein dan karbohidrat. Selain itu juga

berperan dalam aktivitas dan metabolism sel-sel tulang. Vitamin B12 juga

dibutuhkan untuk melepaskan folat sehingga dapat membantu

pembentukan sel-sel darah merah.

11) Vitamin B3 (niacin)

Sumber vitamin B3 yang baik adalah kacangan-kacangan, biji-

bijian, brokoli, jamur, asparagus dan sayuran hijau. Fungsi vitamin B3

sebagai koenzim yang dibentuk oleh niacin, NAD (Nicotinamide Adenine

Dinucleatide) dan NADP (Nicotinamide Adenine Dinucleatide Phospate).

Dibutuhkan untuk beberapa aktivitas metabolisme terutama metabolisme

glukosa, lemak dan alcohol

12) Vitamin B2 (riboflavin)

Ibu hamil membutuhkan tambahan riboflavin karena vitamin inin

penting untuk pertumbuhan. Susu dan produk olahannya merupakan

sumber riboflavin yang baik. Walaupun dalam jumlah sedikit, hampir

semua sayuran hijau dan biji-bijian mengandung riboflavin seperti bayam,

asparagus, daun selada, jamur dan brokoli.

22
13) Vitamin B1 (thiamin)

Walaupun dalam jumlah sedikit, hampir semua sayuran dan buah

mengandung vitamin B1. Sumber utamanya adalah biji bunga matahari,

padi, biji-bijian, kacang polong, semangka, manga, pisang, wortel, buncis,

kacang panjang dan tomat.

14) Vitamin A

Buah dan sayuran merupakan pembawa vitamin A terbanyak.

Sumber vitamin A biasanya terdapat dalam buah dan sayuran berwarna

cerah, seperti labu kuning, wortel, ubi, sawi, kucai, pare, cabai, selada,

bayam, melon, semangka, pisang, kesemek dan manga.

Tabel 2.5 Kebutuhan Zat Gizi Ibu Hamil dan Sumber Bahan

Pangan Ibu hamil

No Zat Gizi Jumlah Sumber


1. Kalori 2.535 kkal Nasi, kentang, jagung, minyak, lemak
hewani, terigu dan ubi-ubian
2. Protein 60 g Ayam, daging, ikan, susu, tempe,
keju, tahu dan kacang-kacangan
3. Kalsium 900 mg Ikan teri, susu dan hasil olahannya,
sayuran hijau serta kacang-kacangan.
4. Zat Besi 46 mg Hati, daging, beras tumbuk, kacang-
kacangan dan sayuran hijau
5. Fosfor 650 mg Gandum, biji bunga matahari, biji
labu, beras dan kacang-kacangan
6. Iodium 175 mg Nanas, ikan, stroberi, sayuran hijau

23
dan kacang tanah
7. Seng 20 mg Telur, jamur, daging merah, buncis,
udang, garam beryodium, ikan dan
kedelai
8. Vitamin C 70 mg Jambu biji, jeruk, nanas, semangka,
manga, papaya dan sayuran hijau
9. Asam folat 300 mg Hati ayam, sayuran hijau, asparagus
dan buah-buahan segar
10. Vitamin B12 2,3 mg Jamur, telur, yoghurt dan ikan
11. Vitamin B3 10,6 mg Biji-bijian, ikan, hati, daging dan
kacang-kacangan
12. Vitamin B2 1,2 mg Sayuran, buah-buahan, kacang-
kacangangan, hati dan telur
13. Vitamin B1 1,1 mg Daging, kacangan-kacangan dan biji-
bijian
14. Vitamin A 700 RE Hati, sayuran berwarna seperti
wortel, buah-buahan berwarna merah,
mentega dan kuning telur.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi Nutrisi


d. Variasi Menu Ibu Hamil
1) Pengertian Menu
Menu adalah susunan makanan atau hidangan yang dimakan oleh
seseorang untuk sekali waktu makan atau untuk sehari menurut waktu
makan. Menu untuk ibu hamil berupa 3 kali makan utama dan 2 kali
selingan atau makanan jajanan. Tabel… menjelaskan tentang jenis
makanan yang dikonsumsi ibu hamil perhari, sedangkan tabel menjelaskan
tentang susunan menu makanan untuk ibu hamil (Siti Fathonah, 2016).

2) Ukuran Makanan lengkap untuk Satu Hari bagi Ibu Hamil

24
Tabel 2.6 Ukuran Makanan lengkap untuk Satu Hari bagi Ibu Hamil
Jenis Makanan Jumlah Konsumsi/Hari
Nasi/pengganti (100 g) 4-5,5 piring
Lauk hewani (40 g) 4-5 potong
Lauk nabati (50 g) 2-4 potong
Sayuran (100 g) 2-3 potong
Buah-buahan (100 g) 3 potong
Minyak goreng (10 g/1 sdm) sendok makan (sdm)

3) Menu Ibu Hamil

Tabel 2.6 Susunan Menu Makanan untuk Ibu Hamil per Trimester

Waktu Susunan Menu Ibu Hamil

Makan Trimester 1 Trimester 2 Trimester 3

Pagi jam Roti bakar 2 iris Nasi goreng 150 g Mie goreng

07.00 (1 piring) dengan sayuran

dan daging ayam

200 g (1 piring)

Burger daging 50 Ceplok telur 60 g Tempe goreng 50

g Irisan tomat dan g

Sari jeruk 100 g timun 100 g

Selingan Milkshake cokelat Fillo ubi goreng 2 Sandwich wafel

jam 10.00 kacang hijau 1 buah pepaya 100 g kentang 2 buah

gelas Singkong Pisang rebus 100

rebus 100 g g

25
Siang jam Nasi putih 200 g Nasi putih 200 g Nasi putih 200 g

12.00 Ikan bandeng Ikan tenggiri Ikan mas bakar

pepes 100 g bumbu rujak 100 g 100 g

bakwan tahu 50 g Tahu goreng 50 g Tahu bacam 50 g

Cah wortel, sawi Sayur asam 100 g Sayur bayam 50 g

dan kapri 100 g

Melon 100 g (1 Jeruk 100 g (1 buah Semangka 100 g

potong sedang) sedang)l.o (1 potong sedang)

Waktu Susunan Menu Ibu Hamil

Makan Trimester 1 Trimester 2 Trimester 3

Selingan Pancake ubi ungu Nugget ayam Pastel tutup ubi

jam 16.00 1 potong kacang hijau 1 buah ungu isi ragout

daging 1 buah

Jus manga 1 gelas Jus alpukat 1 gelas Jus jambu biji 1

gelas

Malam Nasi putih 200 g Nasi putih 200 g Nasi putih 200 g

jam 19.00 Daging kelem 80 g Ayam goreng 80 g Semur ayam 80 g

Tempe goreng 50 Kering tempe 50 g Balado tempe dan

g teri 50 g

Tumis buncis 100 Oseng kacang Gulai daun

g panjang 100 g) singkong 100 g

Apel 100 g (1 buah) Pisang 100g (1

Pisang 100 g (1 buah)

26
buah)

4) Makanan yang Perlu Dihindari Ibu Hamil


Jenis bahan makanan yang sebaiknya dihindari selama kehamilan meliputi
:
a) Makanan yang sedikit mengandung zat gizi seperti gula, lemak,
permen, kue-kue kering bermentega dan krim kental. Makanan ini
dapat mengakibatkan kegemukan dan bersifat mengenyanglan.
b) Sayuran yang tidak dicuci dengan baik dapat mengandung
toksoplasmosis.
c) Makanan yang dimasak kurang matang atau mentah seperti ikan
mentah, steak (daging panggang) setengah matang, telur mentah serta
susu segar (yang tidak dipasteurisasi). Makanan tersebut mungkin
mengandung bakteri yang berbahaya seperti salmonella yang dapat
menyebabkan diare yang berat, listeria penyebab keguguran, kelahiran
premature dan keracunan dalam darah serta bakteri E.Coli yang
merusak usus dan sel ginjal.
d) Ikan-ikan berukuran besar yang diketahui mengandung kadar merkuri
yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan saraf jika dimakan dalam
jumlah besar. Ikan tuna dan ikan berukuran besar dibatasi
konsumsinya hanya 12 ons (1200 g) per minggu.
e) Makanan berkadar garam tinggi seperti ikan asin, kornet dan sayuran
kaleng. Makanan ini dapat meningkatkan tekanan darah.
f) Hati dalam jumlah berlebihan. Hati memiliki kadar vitamin A yang
sangat tinggi yang berbahaya bagi bayi ibu.
g) Makanan yang mengandung bahan tambahan makanan (BTM) seperti
vetsin/penyedap rasa, pengawet, pewarna, pemanis buatan dan
penambah aroma.
h) Alcohol, konsumsi alcohol dapat menyebabkan kelainan
perkembangan pada janin dan masalah emosional pada bayi.

27
5) Makanan yang baik untuk Ibu Hamil
a) Buah-buahan merupakan sumber vitamin mineral sangat baik untuk
menjaga dan memelihara kesehatan ibu hamil.
b) Ikan merupakan protein hewani yang kaya akan asam lemak omega 3
(asam alfafilinolenat), baik untuk perkembangan otak janin dan bayi.
c) Minyak kedelai dan minyak zaitun, merupakan sumber asam lemak
omega 6 (asam linoleat) yang diperlukan janin untuk perkembangan
otaknya.
d) Daging dan ayam tanpa lemak, telur dan susu merupakan sumber
protein yang baik untuk pertumbuhan janin.
e) Sayuran kaya serat sangat membantu pencernaan dan mencegah
sembelit yang sering terjadi selama kehamilan.
f) Makanan yang mengandung lemak tidak jenuh seperti ikan salmon dan
ikan tuna karena lebih menyehatkan.
g) Yoghurt, bahan pangan ini selain kaya protein dan vitamin juga dapat
meningkatkan bakteri baik di vagina sehingga resiko keputihan selama
kehamilan bisa berkurang.

3. Konsep Dasar Pengetahuan


a. Pengertian Pengetahuan

Menurut Notoatmojo (2010), pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu”

dan ini terjadi setelah orang mengadakan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau

kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan

seseorang (overt behavior).

b. Tingkatan Pengetahuan

28
1) Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah

mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesidik dari seluruh

bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima. Oleh sebab itu,

“tahu” ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.

2) Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara

benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasi materi

tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau

materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan, menyimpulkan dan

sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

3) Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya aplikasi disini

dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode,

prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

4) Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur

organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.

5) Sintesis (synthesis)

29
Sintesis menunjuk pada suatu kemampuan untuk meletakkan datau

menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhab yang

baru. Dengan kata lain sintesis itu kemampuan untuk menyusun formulasi

baru dari formulasi-formulasi yang ada.

6) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penelitian itu berdasarkan

suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria

yang telah ada (Notoatmojo, 2010).

c. Cara memperoleh pengetahuan

Dari berbagai macam cara yang telah digunakan untuk memperoleh

kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah, dapat dikelompokkan menjadi dua

yaitu cara tradisional atau non ilmiah yakni tanpa melalui penelitian ilmiah

dan cara modern atau cara ilmiah yakni proses penelitian (Notoatmojo, 2010).

1) Cara memperoleh kebenaran nonilmiah

Cara kuno atau tradisional ini dipakai untuk memperoleh

kebenaran pengetahuan, sebelum ditemukannya metode ilmiah atau

metode penemuan secara sistematik dan logis adalah dengan cara

nonilmiah tanpa melalui penelitian. Cara-cara penemuan pengetahuan

pada periode ini antara lain meliputi:

a) Cara coba salah (trial and error)

Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan,bahkan

mungkin sebelum adanya peradaban. Pada waktu seseorang apabila

30
menghadapi persoalan atau masaslah, upaya pemecahannya dilakukan

dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah dan

apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan

yang lain. Apabila kemungkinan kedua ini gagal pula, maka dicoba

kembali dengan kemungkinan ketiga dan seterusnya, sampai masalah

tersebut dapat terpecahkan.

b) Cara kekuasaan atau otoritas

Sumber pengetahuan cara ini dapat berupa pemimpin-pemimpin

masyarakat baik formal atau informal, ahli agama, pemegang

pemerintah dan berbagai prinsip orang lain yang menerima dan

mempunyai yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas,

tanpa menguji terlebih dahulu atau membuktikan kebenarannya baik

berdasarkan fakta empiris maupun penalaransendiri.

c) Berdasarkan pengelaman pribadi

Pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh

pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang

pernah diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi

masa lalu.

2) Cara ilmiah dalam memperoleh pengetahuan

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa

ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian

ilmiah atau lebih popular disebut metodologi perawatan.

31
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

1) Usia

Usia adalah waktu untuk hidup/ada sejak dilahirkan. Usia dapat

mempengaruhi pengetahuan seseorang, semakin cukup usia tingkat

kematangan seseorang akan lebih matang dalam berpikir.

2) Pendidikan

Pendidikan seseorang mempengaruhi cara pandangannya terhadap diri

dan lingkungan. Oleh karena itu akan berbeda orang yang berpendidikan

tinggi dibanding yang berpendidikan rendah dalam menyikapi proses dan

berinteraksi.

3) Pekerjaan

Pekerjaan yang dimiliki seseorang akan memerlukan banyak waktu untuk

menyelesaikan pekerjaan yang dianggap penting memerlukan perhatian

masyarakat yang sibuk akan memiliki waktu yang sedikit untuk

memperoleh informasi, sehingga tingkat pengetahuan yang mereka miliki

jadi berkurang (Notoatmodjo, 2010).

4) Sosial Ekonomi

Individu yang berasal dari keluarga status ekonomi baik dimungkinkan

lebih memiliki sikap positif memandang diri dan masa depannya

dibandingkan dengan keluarga sosialnya ekonominya lebih rendah.

5) Sosial Budaya

Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat mempengaruhi

dari sikap dalam menerima informasi.

32
6) Jenis Kelamin

Jenis kelamin berkaitan dengan perilaku (Notoatmodjo, 2010).

e. Kriteria Tingkat Pengetahuan

Menurut Arikunto (2006) dalam , pengetahuan seseorang dapat diketahui dan

diinterprestasikan dengan skala yang bersifat kualitatif, yaitu :

1) Baik : Hasil presentase 76% - 100%

2) Cukup : Hasil persentase 56% - 75%


3) Kurang : Hasil persentase > 56%

4. Konsep Dasar Sikap


a. Pengertian Sikap

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap secara nyata menunjukan konotasi

adanya kesesuaina reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan

sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus

sosial. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi

merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap itu masih bisa

merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi atau tingkah laku yang

terbuka. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaks terhadap objek lingkungan

tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek. (Notoatmojo, 2010).

b. Komponen Sikap

Struktur sikap terdiri atas 3 komponen, saling menunjang (Azwar S, 2000)

dalam A. Wawan dan Dewi M (2011) :

1) Komponen Kognitif

33
Komponen kognitif merupakan representasi apa yang dipercayai oleh

individu pemilik sikap, komponen kognitif berisi kepercayaan,

pengetahuan, pandangan dan keyakinan yang dimiliki individu mengenai

sesuatu dapat disamakan penanganan (opini) terutama apabila menyangkut

masalah isu atau masalah yang kontroversial.

2) Komponen Afektif

Komponen afektif merupakan peran yang menyangkut aspek emosional.

Aspek emosional inilah yang biasanya berakar paling dalam sebagai

komponen sikap dan merupakan aspek yang paling berahan terhadap

pengaruh-pengaruh yang mungkin adalah mengubah sikap seseorang.

Komponen afektif disamakan dengan perasaan yang dimiliki seseorang

terhadap sesuatu.

3) Komponen Konatif

Merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap

yang dimiliki seseorang dan berisi kecenderungan untuk bertindak atau

bereaksi terhadap sesuatu dengan cara-cara tertentu.

c. Tingkatan sikap

1) Menerima (receiving)

Menerima, diartikan bahwa orang (objek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (objek).

2) Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan

tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap karena dengan suatu

34
usaha yang menjawab pertanyaan atau menerjakan tugas yang diberikan,

lepas pekerjaan itu benar atau salah berarti orang menerima ide tersebut.

3) Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan

orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.

4) Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi (Notoatmodjo, 2012).

d. Ciri-Ciri Sikap

Ciri-ciri sikap (Heri Purwanto dalam A. Wawan, 2011) :

1) Sikap buka dibawa sejak lahir melainkan dibentuk atau dipelajari

sepanjang perkembangan itu dalam hubungan dengan objeknya. Sifat ini

membedakannya dengan sifat motif-motif biogenis seperti lapar dan

kebutuhan akan istirahat.

2) Sikap dapat berubah-ubah karena itu sikap dapat dipelajari dan sikap dapat

berubah pada orang-orang bila terdapat kedaan-keadaan dan syarat-syarat

tertentu yang mempermudah sikap pada orang itu.

3) Sikap tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mempunyai hubungan tertentu

terhadap suatu objek dengan kata lain, sikap itu terbentuk dipelajari atau

berubah senantiasa berkenaan dengan suatu objek tertentu yang dapat

dirumuskan dengan jelas.

4) Objek sikap itu merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga merupakan

kumpulan dari hal-hal tersebut.

35
5) Sikap mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan, sifat alamiah

yang membedakan sikap-sikap dan kecakap-cakapan atau pengetahuan-

pengetahuan yang dimiliki orang.

e. Pembentukan Sikap

Menurut Azwar (2007) dalam A. Wawan (2011) terbentuknya sikap seseorang

pada dasarnya ditandai norma-norma sebelumnya, sehingga norma tersebut

beserta pengalaman dimasa lalu akan membentuk suatu sikap, bahkan

bertindak. Dengan demikian sikap terbentuk setelah individu mengadakan

internalisasi dari hasil, yaitu :

1) Observasi serta pengalaman partisipasi dengan kelompok yang dihadapi.

2) Perbandingan pengalaman yang mirip dengan respon atau reaksi yang

diberikan, serta hasil dari reaksi terhadap dirinya.

3) Pengalaman yang sama melibatkan emosi, karena suatu kejadian yang

telah menyerap perasaannya sulit dilupakan sehingga reaksi akan

merupakan reaksi berdasarkan usaha menjauhi situasi yang diharapkan.

4) Mengadakan perbandingan antara sesuatu yang dihadapinya dan

pengalaman orang lain yang dianggap lebih berpengalaman, lebih ahli dan

sebagainya.

f. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Sikap

Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap menrut A. Wawan dan

Dewi, 2011 yaitu :

1) Pengalaman pribadi

36
Untuk dapat menjadi dan pembentukan sikap, pengalaman pribadi

haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih

mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi

yang melibatkan faktor emosional.

2) Pengaruh orang lain yang dianggap penting

Pada umumnya, individu cenderung untuk memiliki sikap yang konfirmis

atau searah dengan sikap orang yang dianggap penting.

3) Pengaruh kebudayaan

Tanpa disadari dari kebudayaan telah menanamkan garis pengarah sikap

kita terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah mewarnai sikap

anggota masyarakatnya, karena kebudayaan yang memberi corak

pengalaman individu-individu masyarakat asuhannya.

4) Media massa

Dalam pemberitaan surat kabar maupun radio atau media komunikasi

lainnya, berita yang seharusnya factual disampaikan secara objektif

cenderung dipengaruhi oleh sikap penulisnya akibatnya berpengaruh

terhadap sikap konsumennya.

5) Lembaga pendidikan dan lembaga agama

Konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dan lembaga agama

sangat menentukan sistem kepercayaan tidaklah mengherankan jika kalua

pada gilirannya konsep tersebut mempengaruhi sikap.

6) Faktor emosional

37
Kadang kala, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari

emosi yang berfungsi sebagai semajam penyaluran frustasi atau

pengalihan untuk mekanisme pertahanan ego.

g. Cara Pengukuran Sikap

Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan sikap

seseorang. Pernyataan sikap adalah rangkaian kalimat yang mengatakan

sesuatu mengenai objek sikap yang hendak diungkap. Pernyataan sikap

mungkin berisi atau mengatakan hal-hal yang positif mengenai objek sikap,

yaitu kalimatnya bersifat mendukung atau memihak pada objek sikap.

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung.

Secara langsung dapat dinyatakan bagaimana pendapat atau pernyataan

responden terhdapat suatu objek. Secara tidak langsung dapat dilakukan

dengan pernyataan-pernyataan hipotesis kemusia dinyatakan pendapat

responden melalui kuesioner (Notoatmodjo, 2011).

h. Pengukuran Sikap

1) Skala Thustone

Skala ini bertujuan untuk mengurutkan respon berdasarkan suatu kriteria

tertentu yang merupakan ciri pokok dari metode ini adalah menggunakan

panel yang terdiri dari 50-100 ahli untuk menilai sejumlah pernyataan

guna menilai variable tertentu.

2) Skala Likert

Skala likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam

kuesioner dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset

38
berupa survey. Dengan skala likert, varibel yag akan diukur dijabarkan

menjadi indikator varibel, kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai

titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa

pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setiap item instrument yang

menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari tingkat positif sampai

negative. Pada skala ini apabila dikaitkan dengan jenis data yang

dihasilkan adalah data ordinal.

Kategori alternatif yang diperlukan dalam Skala Likert adalah :

a) Sangat setuju

b) Setuju

c) Ragu-ragu

d) Tidak setuju

e) Sangat tidak setuju

3) Unobstrusive Measures

Metode ini berakar dari suatu situasi dimana seseorang dapat mencatat

aspek-aspek perilakunya sendiri atau yang berhubungan dengan sikapnya

dalam pertanyaan.

4) Multidimensional Scaling

Teknik ini memberikan deskripsi seseorang lebih kaya bila dibandingkan

dengan pengukuran sikap yang lebih bersifat unidimensional. Namun

demikian, pengukuran ini kadang kala menyebabkan asumsi-asumsi

mengenai stabilitas struktur dimensional kurang valid terutama apabila

diterapkan pada orang lain, lain isu dan skala item.

39
5) Pengukuran Involuntary Behavior (Pengukuran Terselubung)

a) Pengukuran dapat dilakukan jika memang diinginkan atau dapat

dilakukan oleh responden.

b) Dalam banyak situasi, akurasi pengukuran dipengaruhi oleh kerelaan

responden.

c) Pendekatan ini merupakan pendekatan observasi terhadap reaksi-reaksi

psikologis yang terjadi tanpa disadari dilakukan oleh individu yang

bersakutan.

d) Observer dapat menginterprestasikan sikap individu mulai dari fasial

reaction, voice tones, body gesture, keringat, dilatasi pupil mata, detak

jantung dan beberapa aspek fisiologis lainnya (A. Wawan dan Dewi

M, 2011).

40
B. Kerangka Teori

Skema 2.1
Kerangka Teori

Faktor yang mempengaruhi


Pengetahuan :

1. Usia
2. Pendidikan Pegetahuan
3. Pekerjaan
4. Sosial Ekonomi
5. Sosial Budaya
6. Jenis Kelamin

Pengetahuan dan
Faktor yang mempengaruhi
sikap ibu hamil
Sikap :
tentang variasi
1. Pengalaman pribadi menu pada masa
2. Pengaruh orang lain yang kehamilan
dianggap penting
Sikap
3. Pengaruh kebudayaan
4. Media massa
5. Lembaga pendidikan dan
lembaga agama
6. Emosional

Sumber : Wawan A dan Dewi (2011); Riyanto dan Budima (2013)

(telah diolah kembali).


6

Anda mungkin juga menyukai