Anda di halaman 1dari 2

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Percobaan


Hasil Percobaan yang didapat adalah titik lembek aspal karet yaitu 680C
dengan melalui proses pencampuran aspal karet
3.2 Pembahasan
Pada proses pembuatan aspal karet kedua bahan tersebut dipanaskan satu
per satu mulai dengan pemanasan karet tujuannya agar ikatan didalam karet
merenggang sehingga aspal bisa bercampur sempurna dengan karet.Konsentrasi
atau dosis karet dalam aspal juga mempengaruhi lamanya waktu pencampuran
semakin tinggi konsentrasi karet terhadap aspal, maka akan semakin lama waktu
yang dibutuhkan aspal dan karet untuk bercampur homogen.
Pada saat karet dan aspal dicampurkan suhu yang diperlukan pada proses
pencampuran harus dijaga 1600C karena pada kondisi tersebut karet mengalami
titik degradasi. Dimana titik degradasi adalah suatu reaksi perubahan kimia atau
peruraian suatu senyawa atau molekul menjadi senyawa atau molekul yang lebih
sederhana secara bertahap.Titik degradasi karet alam terletak padasuhu 110-
140oC, sehingga karet terdegredasi dan bercampur secara homogeny dengan aspal
kemudian aspal dan karet dicetak.Pencetakan aspal ini dilakukan dengan sekali
tuang tujuannya agar menghindari proses pelapisan aspal dan agar menghindari
aspal yang cepat mengeras apabila tidak dicetak dalam keadaan panas.
Titik lembek ditujukan dengan suhu pada bola baja dengan berat tertentu
mendesak turun suatu lapisan aspal atau ter yang tertahan dalam cincin dengan
ukuran tertentu sehingga bola tersebut menyentuh plat dasar.Analisis titik lembek
aspal dilakukan untuk menentukan ketahanan aspal terhadap deformasi
permanen.Titik lembek merupakan pendekatan utama selain penetrasi aspal untuk
mengklasifikasikan kelas dan kualitas aspal untuk perkerasan jalan. Proses
modifikasi aspal dengan penambahan bahan aditif berupa SIR 20 dinyatakan
berhasil apabila nilai titik lembek aspal modifikasi lebih tinggi dari titik lembek
aspal modifikasi yang tertera dalam SNI 06-2434-1991 yaitu 48-540C.
Dari hasil percobaan yang didapat suhu aspal modifikasi adalah 680C yang
artinya aspal tersebut sudah layak digunakan semakin tinggi titik lembek suatu
aspal karet maka akan semakin bagus agar tidak terjadi pelelehan aspal akibat
temperatur permukaan jalan titik lembek suatu aspal juga dipengaruhi beberapa
faktor yaitu Kualitas dan jenis cairan penghantar, Berat bola besi, Jarak antara
Ring dengan aspal plat besi, Besarnya suhu pemanasan.
Menurut Suroso (1995), pada saat pencampuran antara aspal dengan karet
alam, karet alam akan menyerap minyak yang ada dalam aspal (malten), sehingga
karet menjadi kenyal.Hal ini disebabkan karena karet alam adalah bahan padat
sehingga berfungsi seperti aspalten dalam aspal yang dapat meningkatkan nilai
stabilitas menjadi lebih tinggi jika dibandingkan dengan tanpa ada penambahan
karet Salah satu faktor yang harus diperhatikan pada penggunaan karet alam
sebagai bahan aditif adalah temperatur. Apabila temperatur terlalu panas maka
akan menyebabkan degradasi mutu karet alam sehingga fungsi utama modifikasi
aspal dengan karet alam akan berkurang.
Semakin tinggi konsentrasi karet dalam aspal, maka nilai titik lembek
aspal juga akan semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena adanya
penambahan partikel karet dalam aspal yang mengisi ruang partikel aspal,
sehingga partikel karet tersebut membuat aspal lebih sulit untuk melunak.Semakin
tinggi kadar karet dalam aspal, maka semakin banyak partikel karet yang
memenuhi ruang-ruang partikel aspal. Hal ini menyebabkan nilai titik lembek
aspal modifikasi akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya
konsentrasi karet. Karet dengan rantai molekul yang pendek atau viskositas
rendah relative lebih mudah terpenetrasi ke dalam pori–pori permukaan sehingga
daya rekatnya dengan aspal relatife lebih kuat

Anda mungkin juga menyukai