Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR ILMU GIZI KESEHATAN MASYARAKAT

OLEH
ADE LUTVIA P. MAHMUD
811417079
KELAS 3B

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2018

1
PRAKTIKUM
A. Judul
Penilaian Konsumsi Makanan Individu
B. Tujuan Praktikum
1. Dapat menggunakan metode dietary record untuk mengukur kandungan
gizi yang biasa dikonsumsi.
2. Dapat menilai kebiasaan makan berdasarkan angka kecukupan gizi yang
dianjurkan.
C. Cara pengukuran
1. Estimated food record (Mencatat makanan dengan menaksir )
2. Subjek diminta mancatat, pada saat mengkonsumsi, seluruh makanan dan
minuman (termasuk snack) yang dikonsumsi pada periode waktu tertentu.
3. Dekskripsi detail tentang seluruh makanan dan minuman yang dikonsumsi
(termasuk nama dagangnya) dan metode pembuatannya dicatat.
4. Makanan campuran seperti “Gado-gado” harus diketahui masing-masing
bahannya, dan berat/jumlah terakhir setelah dimasak harus dicatat, apabila
memungkinkan.
5. Ukuran porsi dapat ditaksir oleh responden dengan menggunakan
beberapa cara tergantung dari presi (tingkat ketepatan) yang diinginkan,
6. Ukuran RT yang sudah terstandarisasi seperti mangkok, sendok, serta luas
(dalam sentimeter) dari daging atau kue cake dapat digunakan.
7. Pengukuran biasanya dirubah ke gram oleh peneliti sebelum menghitung
intake zat gizi.
8. Kesalahan dapat terjadi bila ketidakmampuan responden menghitung
ukuran porsi yang dikonsumsi dan akibat kesulitan yang berhubungan
dengan konversi penaksiran volume untuk jumlah dalam gram.
9. Biasanya subjek (orang tua anak, pengasuh anak) dapat melengkapi
formulir yang diberikan, walaupun pada negara berkembang seorang
petugas lapangan dapat mengerjakannya.
10. Jumlah hari yang diperlukan pada umumnya 3,5,6 hari.
11. Hari diakhir pekan (sabtu dan ahad) harus dimasukan dalam penelitian.

2
12. Balum ada kesepakatan, berapa hari yang diperlukan untuk mencatat
sehingga memberikan enstimasi yang paling tepat untuk intake rata-rata.
D. Dasar Teori
Ilmu gizi adalah ilmu dan seni yang berkaitan dengan seluk beluk makanan
dalam hubungannya dengan kesehatan tubuh manusia. Menurut kamus Gizi
Indonesia yang dikeluarkan oleh Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI),
2009 ilmu gizi adalah ilmu pengetahuan yang membahas sifat-sifat gizi yang
terkandung dalam makanan, pengaruh metabolismenya serta akibat yang
timbul bila terdapat kekurangan atau kekurangan gizi.
Pada prinsipnya makanan yang kita makan berfungsi untuk melangsungkan
kehidupan manusia. Kelangsungan hidup manusia tidak terlepas dari 3 hal
yaitu bergerak, tumbuh dan mengatur aktifitas kehidupan. Beberapa pakar gizi
mengelompokkan fungsi makanan tersebut menjadi 3 yaitu sebagai zat energi
atau zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur. Zat gizi yang termasuk
dalam ketiga kelompok yaitu:
a. Kelompok zat tenaga adalah karbohidrat, lemak, dan protein.
b. Kelompok zat pembangun adalah, protein, vitamin dan minral
c. Kelompok zat pengatur adalah, vitamin dan mineral.
a. Kandungan energi dalam makanan
Jumlah energi dalam makanan atau zat gizi dapat ditentukan dengan jalan
membakar makanan tersebut dalam bom kalorimeter. Panas yang
kemudian dihasilkan diukur. Tiap jenis makanan akan mengeluarkan
sejumlah energi tertentu jika dibakar atau dimetabolisasi oleh tubuh.
Jumlah kalori yang kemudian dihasilkan bergantung pada komposisi
makanan tersebut (protein, karbohidrat dan lemak). Besarnya panas yang
dihasilkan olej tiap gram sampel protein, karbohidrat dan lemak murni
berturut-turut adalah 5,65; 4,10; dan 9,45 kkal (sementara alkohol 7,10
kkal).
b. Kandungan energi total di dalam tubuh
Kandungan energi di dalam tubuh bergantung pada ukuran dan komposisi
tubuh; dan dapat dihitung berdasarkan kedua hal tersebut. Contohnya,

3
komposisi kimia tubuh pria yang mempunyai berat badan normal 65 kg
adalah kira kira 11 kg protein, 9 kg lemak, 1 kg karbohidrat, 40 kg air, dan
4 kg mineral. Air dan mineral tidak mengandung energi. Kandungan
energi tubuh total dapat dihitung menjadi 150.000 kkal. Lebih kurang
setengah dari jumlah ini berada dalam strukur protein penting dalam
tubuh, sementara sisanya (sebagian besar lemak) merupakan cadangan
yang jika diperlukan dapat dimobilisasi. Pada penderita obese, cadangan
ini sangat besar. Begitu pula sebaliknya, pada orang kurus jumlah tersebut
kecil.
c. Kebutuhan energi
Kebutuhan energi orang yang sehat dapat diartikan sebagai tingkat asupan
yang dapat dimetabolisasi dari makanan yang akan menyeimbangkan
keluaran energi, ditambah dengan kebutuhan tambahan untuk
pertumbuhan, kehamilan, dan penyususunan yaitu energi makanan yang
diperlukan untuk memelihara keadaan yang telah baik.
1. Mengukur asupan makanan dan faktor yang mempengaruhinya
Pengukuran asupan makanan individu dapat dilakukan dengan
berbagai macam metode. Metode biasanya dipilih berdasarkan pada tujuan
yang ingin diperoleh dan adanya dana atau fasilitas yang tersedia. Diantara
metode yang sering digunakan ada yang mencari faktor-faktor yang
mempengaruhi asupan makana seseorang. Oleh karena itu, apabila tujuan
yang ingin diperoleh ingin mendapatkan gambaran faktor yang
mempengaruhi asupan makanan seseorang maka metode yang harus
dilakukan adalah metode seperti ini, tentu harus disertai dana serta petugas
yang tersedia. Dibawah ini akan diberikan beberapa metode yang sering
digunakan yaitu 24-jam Recall, food frequency, food diary, dan diet
history.
1) 24-jam RecallMetode merupakan metode yang paling sering sederhana
dan mudah dilakukan yaitu dengan meminta kepada individu untuk
mengingat seluruh makanan yang dikonsumsi selama 24 jam
sebelumnya. Dengan keahlian wawancara yang baik semua makanan

4
yang dikonsumsi sehari sebelumnya termasuk metode memasak dan
nama dagang, sekaligus supplement seperti vitamin dan mineral,
dicatat oleh pewawancara (petugas gizi). Pada umumnya digunakan
suatu formulir standar untuk mempermudah pewawancara.
Untuk mempermudah pewawancara dan responden dalam
memberikan jumlah makanan yang dikonsumsi maka digunakan “food
model”. Alat ini terdiri dari beberapa bentuk (model) makanan yang
seringkali dikonsumsi dengan beberapa ukuran yang sering
digunakan. Umumnya ukuran yang digunakan adalah ukuran sedang.
Setiap “model” telah dilengkapi dengan kandungan zat gizi yang
sesuai sehingga mempermudah dalam minilainya. Kadang-kadang
“food model” ini diganti dengan “potret” dari makanan tersebut. Hal
ini memudahkan dalam hal pelaksanaan wawancara di tempat yang
jauh karena tidak perlu membawa “model” tersebut kemana-mana,
walaupun dalam kegiatannya di lapangan tetap “food model” yang
lebih baik.
2) Food diary (food record)
Metode ini ingin memperoleh kebiasaan makan yang lebih akurat
dari individu. Dengan metode ini seseorang diminta mencatat semua
makanan yang dikonsumsi pada periode tertentu, umumnya 3-5 hari.
Seperti halnya metode sebelumnya, pasien diminta mencatat makanan
yang dikonsumsi dengan menggunakan ukuran rumah tangga. Metode
ini lebih akurat dari metode 24-jam recall apabila ingin diketahui rata-
rata asupan makan individu. Pada metode ini tempat dari setiap
makanan dikonsumsi harus dicatat. Hal ini perlu oleh karena dari
informasi ini dapat dilihat apakah ada kebiasaan – kebiasaan seseorang
dalam mengkonsumsi makanan-makanan tertentu. Seringkali
kebiasaan-kebiasaan seperti ini dapat dihubungkan dengan asupan
kalori ata zat gizi tertentu yang berlebihan atau berpengaruh negative
pada kesehatan. Dengan mengetahui kebiasaan ini aka dilakukan terapi
perilaku agar mereka dapat merubah kebiasaan tersebut sehingga

5
memperoleh jumlah atau komposisi makanan yang seimbang , adekuat,
atau yang tidak merugikan kesehatan.
3) Food Frequency
Metode ini merupakan perolehan informasi kualitatif dariu pola
makan dalam jangka waktu yang lama. Daftar jenis makanan diberikan
dan individu atau pasien diminta member jawaban frekuensi
mengkonsumsi dari makanan tersebut apakah setiap hari, setiap
minggu, setiap bulan atau setiap tahun. Metode ini dapat dilakukan
dengan cepat baik diisi sendiri oleh pasien atau dengan wawancara.
Disamping itu tidak merepotkan pasien disbanding metode lainnya.
Kadang – kadang frekuensi konsumsi dari setiap jenis makanan
diberikan skor dan dengan skor dapat dilekukan perhitungan asupan
sehingga dapat diketahui estimasi asupan dari orang tersebut.
Disamping itu dari metode ini dapat dibedakan mereka yang
mengkonsumsi suatu makanan tertentu, pada tingkat yang rendah,
sedang atau tinggi. Cara seperti ini yang paling sering digunakan oleh
para ahli epidemiologi gizi dalam melihat hubungan asupan makanan
dengan terjadinya suatu penyakit pada suatu populasi. Untuk itu jenis
makanan yang ditanyakan pada setiap kuesioner berbeda tergantung
dari tujuan peneliti. Pada penelitian yang ingin meneliti hubungan
asupan makanan dengan penyakit kanker misalnya maka daftar
makanan yang akan ditnyakan tentunya adalah jenis makanan yang
dicurigai berhubungan dengan penyakit kanker yang dimaksud.
4) Diet history
Metode ini paling baikdigunakan apabila ingi mengetahui
informasi kebiasaan asupan makanan serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Ada tiga komponen yang tercakup dari metode ini
yaitu 24 jam recall, food frekuensi, dan wawancara mendalam. Seperti
yang dikemukakan sebelumnya bahwa metode 24 jam recall
merupakan metode sederhana untuk memperoleh gambaran pola
makan secara umum dan food frekuensi disini digunakan untuk

6
melakukan “cross check” tentang informasi yang diperoleh dari
metode sebelumnya dengan menanyakan frekuensi konsumsi jenis
makanan yang diketahui dari metode 24 jam recall.
2. Estimasi nilai gizi makanan
Dengan melakukan estimasi ini dapat diketahui apakah pasien
mempunyai resiko mallnutrisi untuk zat gizi tertentu. Ada dua metode
yang sering digunakan untuk estimasi ini yaitu pertama dengan
menggunakan daftar penukar bahan makanan dan dengan menggunakan
daftar komposisi bahan makanan.
Cara pertama adalah dengan menggunakan sistem pengelompokkan
makanan yang mengandung nilai gizi yang hampir sama dan fungsinya
terhadap tubuh. Cara kedua adalah dengan menggunakan daftar komposisi
bahan makanan. Cara ini lebih banyak digunakan saat ini karena dengan
bantuan komputer hasil analisis dengan cepat dapat diperoleh.
3. Evaluasi kecukupan diet
Apabila nilai gizi yang terkandung dalam makanan telah diketahui, aka
tibalah saatnya untuk mengetahui apakah asupan makanan pasien sesuai
dengan kebutuhannya. Pada pasien dengan kondisi normal dapat
digunakan angka kecukupan energi yang direkomendasi sesuai dengan
umur, jenis kelamin dan aktivitasnya. Pada pasien yang memerlukan
asuhan nutrisi khusus maka hasil evalusai ini akan digunakan dalam
perencanaan asuhan nutrisi.
E. Bahan
1. Formulir pencatatan makanan (dietary record) 3 buah
2. Formulir penilaian konsumsi makanan
3. Formulir penilaian rata-rata konsumsi
4. Daftar komposisi bahan makanan
5. Angka kecukupan gizi yang dianjurkan

7
F. Hasil Pengamatan
1. Hari pertama : Selasa , 25 September 2018
Tabel 1 Menu Makanan Yang Dikonsumsi
Menu makan pagi 07:00 s.d 07:30 WITA
No
Jenis makanan Gambar

- Nasi goreng (100


gram)
1 - Telur dadar (30
gram)

2 - Air putih

Menu makan Malam 21.00 s.d 21.30 WITA

- Nasi (100 gram)


1 - Daging (55 gram)

2 - Air putih

8
Tabel 2 Formulir 24-Jam Recall
Waktu Jumlah
Pengolahan/cara (ukuran
No dikonsu Jenis makanan
masak RT)
msi
- Nasi goreng - Beras dinanak. - 1L
Makan - Telur dadar - Kemudian nasi - 100 gram
1. - Air putih digoreng
pagi
- Air isi ulang (RO) - 19 L

- Nasi - Beras dinanak -1L

- Daging - Daging di masak - 1 kilo


Makan dengan
2.
malam menggunakan
bumbu
- Air putih - air isi ulang (RO) - 19 L

Pola Makan diatas merupakan pola makan yang sering saya konsumsi.
Makanan-makanan yang dikonsumsi merupakan makanan olahan rumah
tangga. Pagi hari saya mengkonsumsi nasi goreng yang memiliki kandungan
karbohidrat yang mampu menambah energy dengan menggunakan telur dadar
yang mengandung protein yang sangat baik untuk tubuh kita. Pada malam hari
saya mengkonsumsi nasi dan daging.
Tabel 3 Formulir Food Diary
Makanan dan
Tempat
Waktu minuman yang Nama dagang Jumlah
makan
dikonsumsi

Rumah Pagi - Nasi goreng - Beras - 100 gr


- Telur dadar - Telur - 30 gr
07.00s.d
07.30 - Air putih - Air isi ulang - 500ml
(RO)

Rumah Malam - Nasi - Beras - 100 gr


21.00s.d - daging - Daging - 55gr
21,30 - Air putih - Air isi - 500 ml
ulang (RO)

9
2. Hari kedua : Rabu, 26 september 2018
Tabel 4 Menu Makanan Yang Dikonsumsi
Menu makan pagi 09.30 – 10.00 WITA
No
Jenis makanan Gambar

- Nasi kuning (100 gr)


1. - Telur balado (40 gr)

2. - Air putih

Menu makan malam 19.30 – 20.10 WITA

Jenis makanan Gambar

- Nasi (100 gr)


- Ayam Goreng (50
3. gr)
- Sayur (30 gr)

4. - Air putih

10
Tabel 5 formulir 24-jam recall
Waktu Jumlah
Jenis Pengolahan/cara
No dikonsu (ukuran RT)
makanan masak
msi
- Nasi kuning - Nasi di masak - 100 g
dengan santan
Makan
1. - Air putih - Air isi ulang (RO) - 19 L
pagi

- Nasi - Beras dinanak - 1L


Makan - Ayam - Ayam di goreng - 100 gr
malam goring dengan minyak
2. secukupnya
- Sayur - Ditumis dengan - 30 gr
bumbu tertentu
-air putih - Air isi ulang (RO) -19 L
Pola Makan diatas merupakan pola makan yang sering saya konsumsi.
Makanan-makanan yang dikonsumsi merupakan makanan olahan rumah
tangga. Pagi hari saya mengkonsumsi nasi kuning dengan menggunakan telur
balado yang mengandung protein yang sangat baik untuk tubuh kita. Pada
malam hari saya mengkonsumsi nasi yang memiliki kandungan karbohdrat
dengan menggunakan ayam goreng yang mengandung protein yang sangat baik
bagi tubuh kita apabila tidak dikonsumsi secara berlebihan.
Tabel 6 Formulir Food Diary
Makanan dan
Tempat Nama
Waktu minuman yang Jumlah
makan dagang
dikonsumsi

Pagi - Nasi kuning - Beras - 100 gr

Kantin 09.30 sd - Air putih - Air isi ulang - 500 ml


kampus 10.00 (RO)

Malam - Nasi - Beras - 100 gr


19:30 sd - Ayam goreng - Ayam - 50 gr
Rumah 20:10 - Sayur - Brokoli - 30 gr
- Air putih - Air isi ulang - 500 ml
(RO)

11
3. Hari ketiga : Kamis, 27 september 2018

Tabel 7 Menu Makanan Yang Dikonsumsi


Menu sarapan pagi 06:20- 06:30 WITA
No
Jenis makanan Gambar

- Kentang goreng 75
1.
gr

2. - Air putih

Makan malam 19.30 – 20.00 WITA

- Nasi 100 gr
- Nike goreng 45 gr
3.
- Sayur 30 gr
- Kerupuk 10 gr

4. - Air putih

12
Tabel 8 Formulir 24-Jam Recall
Waktu Jumlah
Pengolahan/cara (ukuran
No dikons Jenis makanan
masak RT)
umsi
1. Makan
pagi - Kentang - Kentang - 75 gr
goreng digoreng dengan
minyak
- Air putih secukupnya
- Air isi ulang (RO - 19 L
2. Makan - Nasi - Beras dinanak - 1L
malam - Nike goreng - Nike kering yang - 45 gr
digoreng dengan
sambal
- Sayur - Sayur terong di - 50gr
goreng
- Kerupuk - Di goreng - 10 gr
- Air putih - Air isi ulang - 19L
(RO)

Pagi hari saya mengonsumsi kentang goreng. pada siang hari saya
mengonsumsi nasi yang mengandung karbohidrat yng baik untuk tubuh
dengan nike kering yang di goreng yang mengandung protein yang baik
untuk tubuh.
Tabel 9 Formulir Food Diary
Makanan dan
Tempat Nama
Waktu minuman yang Jumlah
makan dagang
dikonsumsi

Rumah Pagi - Kentang goreng - Kentang - 75 gr


06:20 sd goreng
06:30
- Air putih - Air isi ulang - 500 ml
(RO)
Rumah Malam - Nasi - Beras - 100 gr
19.30 sd - Nike goreng - Nike goreng - 45 gr
20.00 - Sayur - Terong - 50 gr
- Air putih - Air isi ulang - 500 ml
(RO)

13
Tabel 10 Formulir Food Frequency
Jumlah per Jumlah per
Jenis Makanan Jarang Tidak pernah
hari minggu

Nasi 2 kali 14 kali - -

Jagung - 1 kali -

Ubi – ubian - 1 kali -

Kentang - 1 kali -

Roti - -  -

Ikan besar 1 1 kali - -

Ikan kecil 3 kali - -

Udang/shellfish lainnya - - -

Daging
- - -

Kambing/sapi/lainnya

Dagiang ayam - 3 kali  -

Jeroan/hati - -  -

Ikan kering - -  -

Telur 1 kali 3 kali -



Tempe 1 kali 2 kali

Tahu 1 kali 1 kali - -

Kacang-kacangan - -  -

Susu - 2 kali - -

Ice-cream - -  -

Mentega - -  -

Sayuran daun hijau 2 kali 5 kali - -

Sayuran warna kuning - -  -

Sayuran lainnya - -  -

Buah-buahan 1 kali 2 kali  -

14
Permen 1 kali 3 kali  -

Kopi - - - 

Teh - -  -

Soft drink - -  -

Alcohol - - - -

Dari daftar makanan yang tercantum diatas, terdapat makanan yang sering
saya makan setiap harinya seperti nasi, tetapi ada juga beberapa makanan dan
minuman yang jarang saya konsumsi bahkan ada yang saya tidak pernah
konsumsi sama sekali yaitu alkohol.

G. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan diatas pola konsumsi selama 3 hari yang
dikonsumsi sebagian besar makanan dan minuman jarang dikonsumsi.
Berdasarkan Angka Kecukupan Energi, Protein, Lemak, Karbohidrat, Serat
dan Air perorang peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 75
tahun 2013 tentang Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan bagi Bangsa
Indonesia pada perempuan usia 19-29 tahun dengan berat badan, tinggi badan
159 cm memiliki energy 2250 kkal, protein 56 gram, lemak 75 gram, vitamin
A 500 mcg, dan vitamin C 75 mcg.
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan selama 3 hari berturut-turut
menunjukkan bahwa Angka Kecukupan Energi, Protein, Lemak, Karbohidrat,
Serat dan Air saya belum memenuhi standar dengan status gizi normal
berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 dan 2010. Hal ini dapat
dilihat dari berat badan hanya 43 kg dan tinggi badan 153 cm.
Berdasarkan hasil yang telah didapat menunjukan bahwa energi yang
diperoleh selama 3 hari belum memenuhi syarat dan yang anjurkan untuk
setiap individu adalah 2250 kkal. Untuk energi hari pertama 1657 kkal, hari
kedua 1899, hari ketiga 1697 kkal. Pada protein sudah memenuhi syarat pada
dengan ketetapan protein yaitu 56 gram untuk hari pertama 121 gram, hari
kedua 139 dan hari ketiga 145 gram.

15
Angka kecukupan lemak yang dianjurkan setiap individu adalah 75 gram.
Sedangkan angka kecukupan lemak yang diperoleh belum memenuhi syarat
dengan hari pertama 10,5gram, hari kedua 23,3 gram, dan hari ketiga 18,4
gram. Angka kecukupan vitamin A yang dianjurkan setiap individu adalah
500 mcg sedangkan yang diperoleh sudah memenuhi syarat hari pertama 747
mcg, hari kedua 7414 mcg, dan hari ketiga 1130 mcg. Angka kecukupan
vitamin C yang dianjurkan setiap individu adalah 75 mcg sedangkan yang
diperoleh pada hari pertama 66,3mcg, hari kedua 40,7 mcg, dan hari ketiga 7
mcg.

H. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan selama 3 hari yaitu dari
hari senin sampai dengan hari rabu menunjukkan bahwa konsusmsi makanan
individu belum memenuhi syarat yang telah ditetapkan. Dari hasil yang telah
diamati bahwa jarangnya mengkonsumsi buah-buahan dan kurangnya
makanan dan minuman yang bergizi meneyebabkan konsusmsi makanan
individu belum memenuhi syarat yang telah ditentukan. Maka dari itu untuk
memperoleh gizi yang seimbang harus mengkonsumsi buah dan sayur yang
memiliki vitamin yang sangat berguna bagi tubuh.
Makanan yang di kosumsi selama 3 hari merupakan pola makan yang pada
umumnya sering dikonsumsi. Makanan-makanan tersebut yang dikonsumsi
merupakan makanan olahan rumah tangga.

16
1. Hari pertama : Selasa, 25 September 2018
Tabel 11 Formulir Penilaian Konsumsi Makanan
Jenis
makanan/
Jumlah Vitam Vitami
minuman Fraksi Energy Protein Lemak Iron
URT in A nC
yang
dikonsumsi

Nasi ¾ Gls 2x 720 13.6 1.4 0 0 0

Telur 1 butir 1x 162 12.8 11.5 0 900 0


Daging 1 ptg 1x 24 1,1 0,2 0 30 5
Air putih 1 gls 7x 0 0 0 0 0 0

Jumlah
906 27,5 13,1 0 930 5

2. Hari kedua : Rabu,26 September 2018


Tabel 12 Formulir Penilaian Konsumsi Makanan
Jenis makanan/
Jumla Fraks Lema Iro
minuman yang Energy Protein Vit. A Vit. C
h URT i k n
dikonsumsi
Nasi ¾ Gls 1x 720 13.6 1.4 0 0 0
Sayur 2 sdm 1x 29 3 0,3 3 6300 32
Ayam 1 bks 1x 422 83 4 0 0 0
Air putih 1 gls 7x 0 0 0 0 0 0
Telur 1 butir 1x 162 12.8 11.5 0 900 0
Jumlah 1333 112,4 17,2 3 7200 32

3. Hari ketiga : Rabu, 18 Oktober 2017

Tabel 13 Formulir Penilaian Konsumsi Makanan


Jenis
makanan/ Jumlah Vit.
Fraksi Energy Protein Lemak Iron Vit. A
minuman yang URT C
dikonsumsi
Nasi putih 2 gls 2x 720 13.6 1.4 0 0 0

Nike 2 sdm 1x 144 32,5 0,6 3 200 0

Sayur 2 sdm 1x 24 1,1 0,2 0 30 5

17
Kentang 5 buah 1x 148 2,3 0,7 0,5 0 0
Kerupuk 1 bks 1x 422 83 4 0 0 0
Air putih 1 gls 7x 0 0 0 0 0 0
Jumlah 1458 132,5 6,9 3,5 230 5

Formulir Penilaian Rata - Rata Kosumsi Makanan

Jenis Makanan/
minuman yang Energi Protein Lemak Iron Vit.A Vit. C
di kosumsi
906
Total Hari I 27,5 13,1 0 930 5

Total hari II 1333 112,4 17,2 3 7200 32

Total hari III 1458 132,5 6,9 3,5 230 5

Rata – Rata 1232,3 272,4 15,1 2,17 2786,7 14

18
Daftar Pustaka

Gibson Rl. 1993. Nutritional assessment. A laboratory Manual. Oxford :Oxford


University Press.

Kadir, sunarto, 2015. Penuntun praktikum. Gizi kesmas. Universitas negeri


gorontalo.

Lee RD dan Nieman DC, 1996. Nutritional Assesment. Second edition. New York
: Mosby.

Mahan LK danArlin M. Nutritional Care Process. In: Krause’s Food, Nutrition


and Diet Teraphy. Edisi ke-8. London :W.B. Saunders Company, 199 Hal
415-430.

Starker PM, 1990. Nutritional Asessment Of The Hospitalized Patient. Advacd in


Nutritional Research;8:109-118.

Weinsier RI, Hunker EM, Krumidieck CL, dan Butterwoth CE. A, 1974.
Prospective Evaluation Of General Medical Patients During The Course
Of Hospitalization. American Journal of Clinical Nutrition;32418426.

Zeman FJ dan Ney DM, 1988. Applications of Clinical Nutrition. New Jersey :
Prentice Hall, Enbglewood cliffs. Hal 31-41.

19

Anda mungkin juga menyukai