PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Instrumentasi elektronik sudah tidak asing lagi di zaman modern ini. Salah
satu contoh instrument elektronik adalah peralatan yang menggunakan listrik
sebagai motor pengerak. Hampir semua peralatan modern bertumpu pada istrik
dari pencukur rambut hingga kendaraan. Namun, perlu diketahui bahwa untuk
melakukan perkembangan teknologi yang berguna bagi umat manusia tidaklah
mudah. Dibutuhkan berbagai percobaan dasar yang menjadi modal awal bagi
pencipta untuk memulai percobaannya.
Untuk mengukur kuat arus dan tegangan digunakan sebuah alat ukur yang
disebut dengan Multimeter. Multimeter adalah alat yang digunakan untuk
mengukur besar nilai kuat arus serta tegangan yang masuk kedalam rangkaian
listrik elektronik. Selain untuk mengukur kuat arus dan tegangan yang mengalir
didalam rangkaian, multimeter juga dapat digunakan untuk mengukur resistansi
sebuah resistor atau hambatan. Dengan sebuah multimeter, kita dapat mengukur
kuat arus, tegangan, sekaligus besar hambatan dalam rangkain listrik.
Awalnya, alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran listrik adalah
alat-alat ukur analog atau yang biasa disebut sebagai multimeter analog. Namun
seiring perkembangan zaman, maka multimeter pun ikut mengalami
perkembangan, sehingga munculah multimeter digital. Multimeter analog adalah
alat ukur yang masih menggunakan jarum untuk menunjukan skala pembacaan
untuk besaran kuat arus listrik dan tegangan. sehingga multimeter ini dianggap
kurang efektif untuk melakukan pengukuran terhadap besaran-besaran listrik.
Sedangkan pada mutlimeter digital, pengamat dapat melakukan pengukuran
mengenai besaran-besaran listrik dengan lebih efektif. Oleh karena itu, untuk
lebih memahami mengenai pengukuran dengan menggunakan multimeter digital,
maka dilakukan praktikum mengenai Pengukuran Dasar Multimeter Digital.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana prinsip dasar pengukuran tegangan, kuat arus dan resistansi dengan
multimeter digital?
2. Berapa nilai resistansi sebuah resistor beserta toleransinya berdasarkan nilai
tertera, pembacaan langsung multimeter digital dan pengukuran dengan hukum
Ohm?
C. Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan I ini adalah:
1. Memahami prinsip dasar pengukuran tegangan, kuat arus dan resistansi dengan
multimeter digital.
2. Memahami cara menentukan resistansi sebuah resistor beserta toleransinya
berdasarkan nilai tertera, pembacaan langsung multimeter digital dan
pengukuran dengan hukum Ohm.
BAB II
KAJIAN MATERI
A. Hasil Pengamatan
Table 1. Penentuan Resistansi Secara Langsung
Resistansi Nilai
Nilai Min. (Ω) Nilai Mak. (Ω)
Tertera (Ω) Toleransi (Ω)
1000 0,05 950 1050
5600 0,05 5320 5880
10000 0,05 9980 10020
B. Analisis Data
Kegiatan 1. Penentuan Resistansi Secara Langsung
Data 1
Spesifikasi resistor = 5W1kΩJ
R = 1kΩ
= 1000 Ω
Toleransi = 5%
ΔR = 5% × 1000 Ω
= 50 Ω
Nilai Min. = 1000 Ω – 50 Ω
= 950 Ω
Nilai Mak. = 1000 Ω + 50 Ω
= 1050 Ω
Dengan menggunakan analisis yang sama, maka diperoleh nilai minimum dan
nilai maksimum untuk data 2 dan data 3 dapat disajikan dalam bentuk tabel
sebagai berikut:
Resistansi Nilai
Nilai Min. (Ω) Nilai Mak. (Ω)
Tertera (Ω) Toleransi (Ω)
1000 0,05 950 1050
5600 0,05 5320 5880
10000 0,05 9980 10020
𝑑𝑅 I−1 VI−2
=| −1
| dV + | |dI
𝑅 VI VI−1
𝑑𝑅 dV dI
=| |+| |
𝑅 V I
dV dI
dR = | + |R
V I
ΔV ΔI
ΔR = | + |R
V I
0,16 V 0,11 mA
ΔR = | + | 1, 08kΩ
9,72 V 9,04 mA
A. Kesimpulan
1. Multimeter digital adalah suatu alat ukur yang dapat digunakan untuk
mengukur tagangan, kuat arus dan resistansi suatu resistor, atau sebuah alat
yang dapat digunakan sebagai Voltmeter, Ammeter, dan Ohmmeter. Untuk
melakukan pengukuran, multimeter hanya perlu dihubungkan pada rangkaian
dan disesuaikan dengan besaran yang akan dihitung nilainya.
2. Berdasarkan nilai yang tertera maka nilai ketiga resisitor secara berturut-turut
adalah |1 ± 5%| kΩ, |5,6 ± 5%| kΩ, dan |10 ± 5%| kΩ. Berdasarkan pembacaan
langsung mutimeter digital adalah |1077 ± 12,929| Ω, |5480 ± 65,81| Ω, dan
|9850 ± 118,7| Ω. Dan berdasarkan pengukuran dengan Hukum Ohm adalah
|1080 ± 149,04| Ω, |5466 ± 215,36| Ω, dan |9838,38 ± 498,52| Ω.
B. Saran
1. Kepada praktikan selajutnya agar lebih teliti dalam melakukan pengamatan
nilai resistansi berdasarkan pengamatan langsung, serta harus jeli dalam
membedakan tanda koma (,) serta tanda titik (.) pada badan resistor dan harus
cermat dalam melakukan konfersi satuan dari kΩ ke Ω begitu pula sebaliknya.
2. Kepada asisten agar lebih meningkatkan kinerjanya dalam mendampingi
praktikan.
3. Kepada laboran agar terus mengawasi kualitas alat yang akan digunakan untuk
melakukan praktikum, agar kegiatan praktikum dapat berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Djatmiko,Wisnu. 2017. Prototipe Resistansi Meter Digital. Jurnal UMJ. 1(1): 1-2.