Anda di halaman 1dari 40

KONSEP STERILISASI

ADZANI GI
PENDAHULUAN

 Dunia pertanian memiliki berbagai aspek yang


dapat dikaji.
 Salah satunya adalah dalam bidang mikrobiologi.
 Bekerja secara aseptik adalah prinsip paling utama
dalam aktivitas pengamatan yang berhubungan
dengan mikroba.
STERILISASI

 Sterilisasi dalam mikrobiologi merupakan suatu proses untuk


mematikan semua organisme yang terdapat pada atau di
dalam suatu benda.
 Ketika pertama kalinya melakukan pemindahan biakan
bakteri secara aseptik adalah salah satu cara sterilisasi, yaitu
pembakaran
MENGAPA HARUS STERIL?

 Steril sendiri merupakan syarat mutlak keberhasilan kerja


dalam laboratorium mikrobiologi.
 Teknik-teknik tertentu diperlukan agar sterilisasi dapat dilakukan
secara sempurna, dalam arti tidak ada mikroorganisme lain
yang mengkontaminasi media.
 Kesterilan ruangan, pengguna, alat, dan bahan-bahan mutlak
dibutuhkan karena mikrobia tersebut berukuran sangat kecil,
tidak kasat mata, mudah tersebar, dapat hidup dimana saja
sehingga dibutuhkan suatu keadaan yang benar-benar steril
CARA STERILISASI Mekanik PENYARINGAN

UAP PANAS
BERTEKANAN

PANAS KERING
Fisika PEMANASAN
PEMIJARAN
Kimia
UAP PANAS
FILTRASI

 Sterilisasi secara mekanik (filtrasi) menggunakan suatu saringan yang


berpori sangat kecil, sehingga mikroba tertahan pada saringan
tersebut.
 Ukuran posrositas minimal membran matriks tersebut berkisar antara
0,2-0,45 μm, tergantung pada bakteri apa yang akan disaring
 Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas, mudah
rusak jika terkena panas atau mudah menguap (volatile), misalnya
larutan enzim dan antibiotik.
 Cara kerja dari sterilisasi ini berbeda dari metode lainnya karena
sterilisasi ini menghilangkan mikroorganisme melalui penyaringan
dan tidak menghancurkan mikroorganisme tersebut.
FILTRASI

 Tekanan, laju aliran, dan karakteristik dari penyaring adalah


parameter yang harus dikontrol untuk keberhasilan sterilisasi.
 Penyaring dibuat dari berbagai jenis bahan seperti selulosa
asetat, selulosa nitrat, florokarbonat, polimer akrilik,
polikarbonat, poliester, polivinil klorida, vinil, nilon, politef, dan
berbagai tipe bahan lain termasuk membran logam.
 Filter bakteri tidak membebaskan larutan dari virus
VACUUM FLASK

Cara Kerja :
1. Sterilkan saringan (dapat menggunakan saringan Bekerfeld,
Chamberland Zeitz), membrane penyaring (kertas saring) dan
Erlenmeyer penampung.
2. Pasang atau rakit alat-alat tersebut secara aseptis , lalu isi
corong dengan larutan yang disterilkan.
3. Hubungkan katup Erlenmeyer dengan pompa vacuum
kemudian hidupkan pompa.
4. Setelah semua larutan melewati membrane filter dan
tertampung di Erlenmeyer, maka larutan dapat dipindahkan
ke dalam gelas penampung lain yang sudah steril dan tutup
dengan kapas atau alumunium foil yang steril
VACUUM FLASK

 Vacuum Flask merupakan salah satu alat sterilisasi dengan


metode filtrasi.
 Di bagian tengah Vacuum flask terdapat tempat untuk
meletakkan kertas saring berdiameter 0,2 mikrometer. Diameter
tersebut akan menahan partikel-partikel yang tidak diinginkan
termasuk bakteri dan jamur.
 Prinsip kerjanya memanfaatkan perbedaan tekanan. Bagian
bawah Vacuum flask dihubungkan dengan sebuah pump
pengurang tekanan udara.
 Cara menurunkan tekanan adalah dengan menekan pompa
tersebut.
 Bahan yang ingin disaring selanjutnya akan berpindah ke
bawah melewati kertas saring yang berpori sangat kecil dan
rapat karena perbedaan tekanan yang dibuat
SPESIFIKASI VACUUM FLASK

KELEBIHAN KEKURANGAN
 Efektif untuk mensterilkan  Tidak dapat mensterilisasi
materi-materi yang tidak alat
tahan panas  Tidak dapat menyaring virus
 Peralatan yang digunakan  Hanya sekali pakai
harganya terjangkau
PEMANASAN

a) Pemijaran (dengan api langsung): membakar alat pada api secara


langsung, contoh alat jarum inokulum, pinset, batang L
b) Panas kering: sterilisasi panas kering cocok untuk alat yang terbuat dari
kaca misalnya erlenmeyer, tabung reaksi, dll.
c) Uap air panas: konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang
mengandung air lebih tepat menggunakan metode ini supaya tidak terjadi
dehidrasi.
d) Uap air panas bertekanan: menggunakan autoklaf
UAP AIR PANAS BERTEKANAN

 Menggunakan Autoclave
 Untuk mesterilkan media digunakan suhu 1210C dan tekanan
15 lb/in2 (SI = 103,4 Kpa) selama 15 menit. Alasan digunakan
suhu 1210C atau 249,8 0F adalah karena air mendidih pada
suhu tersebut jika digunakan tekanan 15 psi.
 Untuk tekanan 0 psi pada ketinggian di permukaan laut (sea
level) air mendidih pada suhu 1000C
UAP AIR PANAS BERTEKANAN

Cara kerja Autoclave


1. Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoklaf. Jika air kurang dari batas yang
ditentukan, maka dapat ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air hasil destilasi, untuk menghindari
terbentuknya kerak dan karat.
2. Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol bertutup ulir, maka tutup harus dikendorkan,
3. Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada udara yang keluar dari bibir
autoklaf. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih dahulu.
4. Atur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121°C, kemudian nyalakan autoklaf.
5. Tunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoklaf dan terdesak keluar klep
pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup (dikencangkan) dan tunggu sampai selesai. Perhitungan
waktu 15’ dimulai sejak tekanan mencapai 15 psi.
6. Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun hingga sama dengan
tekanan udara di lingkungan (jarum pada preisure gauge menunjuk ke angka nol. Kemudian klep-klep
pengaman dibuka dan keluarkan isi autoklaf dengan hati-hati
UAP AIR PANAS BERTEKANAN

Prinsip kerja Autoclave


 Pada saat sumber panas dinyalakan, air dalam autoklaf lama
kelamaan akan mendidih dan uap air yang terbentuk mendesak
udara yang mengisi autoklaf.
 Setelah semua udara dalam autoklaf diganti dengan uap air,
katup uap/udara ditutup sehingga tekanan udara dalam autoklaf
naik.
 Pada saat tercapai tekanan dan suhu yang sesuai., maka proses
sterilisasi dimulai dan timer mulai menghitung waktu mundur.
 Setelah proses sterilisasi selesai, sumber panas dimatikan dan
tekanan dibiarkan turun perlahan hingga mencapai 0 psi.
 Autoklaf tidak boleh dibuka sebelum tekanan mencapai 0 psi.
UAP AIR PANAS BERTEKANAN

Beberapa media atau bahan yang


tidak disterilkan dengan autoklaf
adalah :
 Bahan tidak tahan panas seperti
serum, vitamin, antibiotik, dan
enzim
 Pelarut organik, seperti fenol
 Buffer dengan kandungan
detergen, seperti SDS
SPESIFIKASI AUTOCLAVE

KELEBIHAN KEKURANGAN
 Waktu yang dibutuhkan untuk proses  Tidak semua bahan bisa disterilisasikan
sterilisasi singkat karena ada bantuan dengan autoklaf, seperti serum,
panas dan uap bertekanan vitamin, antibiotic, dan enzim
 Dapat langsung mematikan sel-sel
vegetative dari suatu mikroba
UAP AIR PANAS _ TYNDALISASI

Cara Kerja :
1. Bahan dimasukkan ke dalam Erlenmeyer atau botol dan ditutup rapat
dengan sumbat atau alumunium foil.
2. Erlenmeyer/botol lalu dimasukkan ke dalam alat sterilisasi (alat standar
menggunakan Arnold Steam Sterilizer atau dandang).
3. Nyalakan sumber panas dan tunggu hingga thermometer menunjukkan suhu
100°C kemudian hitung waktu mundur hingga 30 menit (uap panas yang
terbentuk akan mematikan mikroba).
4. Setelah selesai alat sterilisasi dimatikan dan bahan yang steril dikeluarkan.
5. Setelah 24 jam, bahan tersebut di sterilkan lagi dengan cara yang sama,
sedang waktu ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan spora atau sel
vegetative yang belum mati untuk tumbuh sehingga mudah dibunuh.
UAP AIR PANAS _ TYNDALISASI

Prinsip Kerja :
 Tyndalisasi merupakan alat
sterilisasi dengan menggunakan
prinsip kerja seperti pengukusan
SPESIFIKASI ARNOLD STEAM STERILIZER

KELEBIHAN KEKURANGAN
 Digunakan untuk bahan yang tidak  Membutuhkan waktu yang lama (3x
tahan panas dan bertekanan tinggi pengulangan).
seperti susu (menyebabkan
koagulan).
PANAS KERING

 Menggunakan Oven
 Metode yang umum dan paling efektif digunakan untuk sterilisasi
peralatan gelas seperti cawan petri, pipet ukur dan labu Erlenmeyer
 Alat gelas yang disterilisasi tidak akan timbul kondensasi sehingga tidak
ada tetes air (embun) di dalam alat gelas. Namun sterilisasi panas
kering juga biasa digunakan untuk mensterilkan cairan dengan kadar air
sangat rendah dan perawatan serbuk obat.
 Metode sterilisasi panas kering biasanya menggunakan Oven pensteril.
Biasanya alat ini terbuat dari stainless steel, bentuk dan posisi elemen
pemanas di ruang menjamin distribusi temperatur biasa. Keseluruhan
proses terdiri dari pengeringan, pemanasan, sterilisasi dan pendinginan
bertahap.
PANAS KERING

Cara Kerja :
 Bungkus alat-alat gelas dengan menggunakan kertas atau
alumunium foil.
 Atur pengatur suhu oven menjadi 180°C dan alat di sterilkan 2-3
jam.
Prinsip Kerja :
 Oven merupakan alat sterilisasi dengan menggunakan Uap Panas
Kering.
 Protein mikroba akan mengalami dehidrasi hingga terjadi
kekeringan, selanjutnya teroksidasi oleh oksigen di udara sehingga
menyebabkan matinya mikroba
SPESIFIKASI OVEN

KELEBIHAN KEKURANGAN
 Tidak ada uap air yang menetes  Membutuhkan waktu yang lama
pada alat dan bahan yang disterilkan untuk sterilisasi
 Peralatan yang digunakan murah  Tidak semua bahan dapat disterilisasi
dengan oven seperti serum, vitamin,
 Dapat digunakan sebagai inkubator
antibiotik, dan enzim
PENYINARAN (RADIASI)

1. Sinar Ultra Violet (UV) juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi,
misalnya untuk membunuh mikroba yang menempel pada
permukaan interior Biological Safety Cabinet (BSC) atau Laminar Air
Flow (LAF) dengan disinari lampu UV.
2. Gamma bersumber dari Cu60 dan Cs137 dengan aktivitas sebesar 50-
500 kilo curie serta memiliki daya tembus sangat tinggi. Dosis
efektifitasnya adalah 2,5 MRad. Gamma digunakan untuk mensterilkan
alat-alat yang terbuat dari logam, karet serta bahan sintesis seperti
polyetylen.
SPESIFIKASI RADIASI

KELEBIHAN KEKURANGAN
 Dengan panjang gelombang yang  Adanya pengaruh radiasi pada
pendek, mempunyai daya produk-produk dan wadah
antimikrobal yang kuat.
 Sinar UV dapat menyebab-kan
kerusakan hati, kanker, dan lain-lain
BSC _ BIOLOGYCAL SAFETY CABINET

1. Hidupkan lampu UV selama 2 jam, selanjutnya matikan segera sebelum mulai bekerja.
2. Pastikan kaca penutup terkunci dan pada posisi terendah.
3. Nyalakan lampu neon dan blower.
4. Biarkan selama 5 menit.
5. Cuci tangan dan lengan dengan sabun germisidal / alcohol 70%.
6. Usap permukaan interior BSC dengan alcohol 70% atau disinfektan cocok dan biarkan
menguap.
7. Masukkan alat dan bahan yang akan dikerjakan, jangan terlalu penuh (overload)
karena memperbesar resiko kontaminan.
BSC _ BIOLOGYCAL SAFETY CABINET

8. Atur alat dan bahan yang telah dimasukkan ke BSC sedemikian sehingga efektif
dalam bekerja dan tercipta areal yang benar-benar steril.
9. Jangan menggunakan pembakar Bunsen dengan bahan bakar alcohol tetapi
gunakan yang berbahan bakar gas.
10. Kerja aseptis dan jangan sampai pola aliran udara terganggu oleh aktivitas kerja.
11. Setelah selesai bekerja, biarkan 2-3 menit supaya komtaminan tidak keluar dari BSC.
12. Usap permukaan interior BSC dengan alcohol 70% dan biarkan menguap lalu tangan
dibasuh dengan desinfektan.
13. Matikan lampu neon dan blower
BSC _ BIOLOGYCAL SAFETY CABINET

Prinsip Kerja:
 BSC merupakan alat untuk mensterilisasi alat
dan bahan dengan menggunakan teknik
pengaturan udara dan adanya penyinaran
UV.
 Sistem kerja ini sangat erat hubungannya
dengan kontaminasi mikroorganisme.
 Alat Ini juga penting dalam proses
pembuatan media pertumbuhan
mikroorganisme agar tidak terjadi
kontaminasi.
SPESIFIKASI BSC

KELEBIHAN KEKURANGAN
 Dapat dilakukan untuk kerja  Tidak dapat langsung digunakan
aseptis. karena harus adanya penyinaran UV
selama 2 jam terlebih dahulu
 Resiko kontaminan kecil karena
adanya pengaturan udara dan
sinar UV.
KIMIA

 Sterilisasi secara kimiawi biasanya


menggunakan senyawa desinfektan.
 Desinfektan adalah suatu bahan kimia yang
dapat membunuh sel-sel vegetatif dan
jasad renik, bersifat merusak jaringan.
Prosesnya disebut desinfeksi. Contoh:
alkohol, fenol, halogen.
Berbagai Prosedur Umum Kerja dalam
Mikrobiologi yang Membutuhkan Teknik Aseptis

 Mensterilkan meja kerja


 Memindahkan biakan dari cawan
 Memindahkan cairan dengan pipet
 Menuang media
1. Semprot sekitar meja kerja dengan
alkohol 70% beberapa kali sampai
merata
2. Semprot meja
3. Semprot juga kedua tangan dengan
alkohol 70%
4. Letakkan alat dan bahan yang
diperlukan
5. Semprot lagi dengan alkohol semua
permukaan alat
6. Setelah didiamkan dan akan mulai
bekerja, tangan disemprot lagi
dengan alkohol dan diusapkan ke
seluruh permukaan tangan
7. Nyalakan pembakar spirtus, biarkan
sebentar, lalu mulai bekerja
1. Pijarkan jarum inokulum/jarum ose,
lalu dinginkan
2. Bakar mulut cawan bagian tepi
dengan memutarnya di atas api
3. Buka mulut cawan, ambil koloni
tunggal dengan menempelkan
jarum inokulum loop / jarum ose
4. Ditanam ke media baru dengan
streak kontinyu
5. Panaskan mulut cawan lagi
6. Panaskan lagi jarum inokulum/jarum
ose
7. Tutup rapat tepi cawan dengan
plastik wrapping
1. Lepaskan bungkus pipet ukur
2. Usahakan daerah ujung pipet
berdekatan dengan api
3. Buka tutup tabung
4. Bakar mulut tabung
5. Sedot cairan dengan menekan
huruf S pada filler
6. Pindahkan ke tabung lainnya
dan keluarkan cairan dengan
menekan huruf E
7. Bakar lagi mulut tabung
8. Tutup tabung
1. Panaskan mulut Erlenmeyer
2. Tuangkan media saat masih
cair (450C) dekat dengan api
3. Ratakan dengan menggoyang
cawan
SARAN – SARAN KERJA ASEPTIS

1. Sebelum membuka ruangan atau bagian steril di dalam tabung/cawan/erlenmeyer sebaiknya

bagian mulut (bagian yang memungkinkan kontaminan masuk) dibakar/dilewatkan api

terlebih dahulu.

2. Pinset, batang L, dll dapat disemprot dengan alkohol terlebih dahulu lalu dibakar.

3. Ujung jarum inokulum yang sudah dipijarkan harus ditunggu dingin dahulu atau dapat

ditempelkan tutup cawan bagian dalam untuk mempercepat transfer panas yang terjadi.

4. Usahakan bagian alat yang diharapkan dalam kondisi steril didekatkan ke bagian api.

5. Jika kerja di Safety Cabinet tidak perlu memakai pembakar bunsen tetapi jika di luar Safety

Cabinet maka semakin banyak sumber api maka semakin terjamin kondisi aseptisnya
UHT adalah proses pemanasan pada suhu
tinggi (>135°C-150°C) tetapi pada waktu
hanya sekitar 2-15 detik. Pemanasan
demikian, mampu membunuh spora bakteri
tahan panas sehingga tercapai kondisi
ULTRA HIGH sterilitas produk yang diinginkan dan

TEMPERATURE sekaligus mampu meminimisasi


kerusakan mutu (Tektur, warna, citarasa
tingkat

dan flavor) dan zat gizi.


Produk pangan yang populer diproduksi
dengan teknik UHT antara lain adalah susu,
sari buah, teh, sup, dan produk pangan cair
lainnya.
Pemanasan pada suhu lebih tinggi lebih Pemanasan pada suhu lebih rendah,
efektif untuk membunuh mikroba, tetapi tidak merusak mutu dan gizi, tetapi
merusak mutu dan gizi. kurang efektif untuk membunuh mikroba

Diperlukan teknologi yang mencapai suhu tinggi

Teknologi tersebut adalah sterilisasi UHT (Ultra High


Temperature) dengan pengolahan aseptik.

Pemanasan susu dan kemasan secara terpisah, setelah itu


susu diisikan ke dalam kemasan. Pengisian produk steril ke
dalam kemasan steril, dilakukan pada kondisi lingkungan
steril

Produk steril dalam kemasan


Efektif membunuh
mikroba

Kelebihan
produk
UHT

Nilai gizi produk Tingkat kerusakan gizi setelah


proses sterilisasi UHT lebih kecil
pangan terjamin dibandingkan sterlisasi biasa
SYARAT MEMPERTAHANKAN
KESEGARAN PODUK

Setelah sterilisasi dilakukan secara baik, ada tiga syarat yang harus dipenuhi untuk
mempertahankan kesegaran produk, yakni
1. perlakuan pemanasan yang cukup
2. pengemasan dan pengkeliman (penyegelan) kemasan secara hermetis (kedap), dan
3. penanganan kemasan dengan baik dengan memastikan integritas sambungan dan
penutupan tetap terjaga sebelum, selama, dan setelah pemanasan.
Sangat penting mengendalikan suhu dan waktu. Tapi tidak cukup karena kondisi setelahnya harus
juga diperhatikan. Jika susu yang telah disterilisasi dibiarkan terbuka, maka mikroba datang lagi. Di
sini pentingnya pengemasan. Pengemasan dengan wadah tertutup mencegah pencemaran
kembali. Setelah itu, sepanjang kemasan tidak bocor, mikroba tidak akan tumbuh, susu akan tetap
awet,

Anda mungkin juga menyukai