Anda di halaman 1dari 6

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

Analisis Besi (Fe) dan Aluminium (Al) Dalam Tanah Lempung


Secara Spektrofotometri Serapan Atom
Amrin *, Dita Ardilla
*) Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Padang

Abstrak. Telah dilakukan penelitian analisis besi dan aluminium dalam tanah lempung
secara spektrofotometri serapan atom.Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kandungan
besi (Fe) dan aluminium (Al) dalam tanah lempung.Sampel diperoleh dari Situmbuk
Kecamatan Salimpaung Kabupaten Tanah Datar.Destruksi sampel dilakukan dengan variasi
pelarut: HCl pekat, HNO3 pekat, dan campuran HCl-HNO 3 pekat (3:1), variasi ukuran
partikel: 63 µm, 75 µm, dan 90 µm serta variasi volume pelarut: 25 mL, 30 mL, 35 mL, 40
mL, 45 mL. Larutan hasil destruksi diukur dengan SpektrofotometerSerapan Atom (SSA).
Hasil penelitian menunjukkan kandungan besi diperoleh dengan menggunakan 30 mL
pelarut HCl-HNO3 pekat (3:1) dengan ukuran partikel 63 µmyaitu 4,504%, sedangkan kadar
aluminium diperoleh dengan menggunakan 40 mL pelarut HCl-HNO 3 pekat (3:1) dengan
ukuran partikel 63 µm yaitu 16,715%

PENDAHULUAN Datar.Berdasarkan informasi yang diperoleh


dari Dinas Pertambangan Mineral dan
Tanah adalah lapisan permukaan bumi Energi Sumatera Barat bahwa sampel yang
paling luar sebagai tempat tumbuhnya diperoleh di nagari Situmbuk, Kecamatan
tanaman.Tanah berasal dari hasil pelapukan Salimpauang, Kabupaten Tanah Datar
batuan induk (anorganik) dan bahan-bahan tergolong Tanah Lempung.Dalam tanah ini
organik dari tumbuhan dan hewan yang terdapat logam-logam yang terdiri atas
telah membusuk.Bahan yang menyusun mineral-mineral seperti besi dan aluminium.
tanah terdiri atas zat padat, cair, gas, dan Dari uji pendahuluan yang telah
organisme. Pelapukan batuan induk dilakukan ternyata lempung
pembentuk tanah di daerah tropis seperti mengandunglogam besi dan aluminium.
Indonesia sangat dipengaruhi faktor suhu Komponen anorganik tanah sangat penting
dan kelembaban udara (Hanafiah, 2005: 8) dalam produktivitas tanah.Dalam bentuk
Menurut Hanafiah lapisan kerak bumi koloid komponen anorganik merupakan
(lithosfer) tersusun oleh berbagai unsur penyimpan air dan nutrien yang dapat tersedia
kimiawi baik yang berfungsi sebagai unsur bagi tanaman bila diperlukan. Unsur-unsur
hara tanaman maupun yang berfungsi lain, dalam tanah, seperti Al, Fe, Si, Ca, Na, K dan
seperti hidrogen, boron, karbon, nitrogen, Mg serta oksigen dapat bergabung
oksigen, kalium, natrium, magnesium, membentuk fraksi mineral anorganik, seperti
aluminium, silicon, fosfor, sulfur, klor, kuarsa (SiO2), orthoklase (KalSi3O8), albite
kalsium, skandium, vanadium, mangan, (NaAl SiO8) dan magnetit (Fe3O4). Bagi
besi, kobalt, tembaga, arsen, seng, tanamanyang penting adalah unsur anorganik
selenium, bromium, rubidium, timah, tanah atau mineral tanah sebagai hara
molibdenum, yodium dan barium‖. Tanah tanaman (Bachtiar, 2006).
yang mengandung berbagai jenis mineral Pada masa sekarang ini dengan
ini banyak ditemukan dibeberapa daerah, kemajuan teknologi yang semakin
salah satunya adalah Sumatera Barat yaitu berkembang, unsur-unsur seperti besi dan
di nagari Situmbuk, Kecamatan aluminium banyak dimanfaatkan dalam
Salimpauang, Kabupaten Tanah dunia industri, contohnya logam besi

Semirata 2013 FMIPA


Unila |17
Amrin dkk: Analisis Besi (Fe) dan Aluminium (Al) Dalam Tanah Lempung Secara
Spektrofotometri Serapan Atom

digunakan dalam industri baja. Besi juga merupakan produk alam, yaitu hasil
dimanfaatkan untuk tiang listrik, jembatan, pelapukan kulit bumi yang sebagian besar
pintu air, dan kerangka bangunan dan terdiri dari batuan feldspatik berupa batuan
sebagainya. Sedangkan aluminium dalam granit dan batuan beku. Tanah lempung
industri rumah tangga, digunakan untuk dengan rumus kimia Al2O3·2SiO2·2H2O
peralatan masak atau dapur, dalam industri terbentuk dari partikel-partikel yang sangat
makanan misalnya untuk pembungkus kecil berdiameter kurang dari 4 µm.
makanan, kaleng minuman, pembungkus Lempung mengandung leburan silica dan
pasta gigi dan lain sebagainya. Serbuk aluminium yang halus.Senyawa-senyawa
aluminium dapat pula dipakai untuk bahan yang terkandung dalam tanah lempung
cat aluminium, dan masih banyak yang lain antara lain ± 45% SiO2, ± 29% Al2O3, ±
(Sugiyarto, 2003: 4.4). 10% Fe2O3(Tim Pelayanan Teknis PT
Salah satu metoda untuk menganalisis Semen Padang, 1998).
logam adalah secara Spektrofotometri Lempung membentuk gumpalan
Serapan Atom ( SSA ). Metoda ini keras saat kering dan lengket apabila basah
merupakan suatu metoda analisis unsur terkena air.Sifat ini ditentukan oleh jenis
secara kualitatif dan kuantitatif yang mineral lempung yang
pengukurannya berdasarkan penyerapan mendominasinya.Mineral lempung
cahaya pada panjang gelombang tertentu digolongkan berdasarkan susunan lapisan
oleh atom dalam keadaan bebas (Skoog, oksida silikon dan oksida aluminium yang
et.al, 2000). Pengukuran dengan membentuk kristalnya. Jenis mineral
menggunakan metoda ini memiliki lempung yang utama ialah: kaolinit
ketepatan dalam analisis dan tidak (Al2(Si2O5(H2O)),illit
memerlukan pemisahan terlebih dahulu (KAl2(AlSi3O10(OH)2),montmorilonit
karena tiap-tiap logam memiliki lampu (Al2O3.4SiO2.H2O+xH2O),haloisit
katoda khusus (Khopkar, 1990 : 283). (Al2O3.2SiO2.4H2O),klorit
Kelebihan metoda ini adalah memiliki ((Mg.Fe)5Al(AlSiO3O10)(OH))(Setyobudi,
kepekaan dan keselektifan yang tinggi serta 2010).
pelaksanaan analisis yang relatif sederhana. Besi yang murni adalah logam berwarna
Penelitian Al Izzah Chan (2011) tentang putih-perak, yang kukuh dan liat. Besi
penentuan kandungan besi (Fe) dan seng melebur pada 1535°C. Jarang terdapat besi
(Zn) dalam bijih besi secara komersial yang murni, biasanya besi
spektrofotometri serapan atom, dari hasil mengandung sejumlah kecil karbida,
penelitian diperoleh pelarut terbaik yaitu silisida, fosfida, dan sulfida dari besi serta
aquaregia untuk besi (Fe) dan seng (Zn). sedikit grafit. Zat-zat pencemar ini
Berdasarkan hal diatas maka penulis tertarik memainkan peranan penting dalam
melakukan penelitian untuk menganalisis kekuatan struktur besi (Vogel, 1990:257).
besi (Fe) dan aluminium (Al) Besi merupakan komponen kerak bumi,
dalam tanah lempung secara yang persentasenya sekitar 5%, di alam
spektrofotometri serapan atom.Penelitian besi tidak ditemukan dalam bentuk murni
ini bertujuan untuk menentukan kandungan tetapi dalam bentuk senyawa dengan unsur
besi (Fe) danaluminium (Al) dalam tanah lain, seperti hematit (Fe2O3), magnetit
lempung menggunakan variasi pelarut, (Fe3O4), dan pyrit (FeS2)
ukuran partikel dan volume pelarut. (Partington,1975:912).
Aluminium adalah logam putih, yang
Tanah Lempung liat dan dapat ditempa, bubuknya berwarna
Hampir semua tanah liat yang ada di abu-abu.Ia melebur pada 659⁰C. Asam
Indonesia disebut "lempung". Lempung klorida encer dengan mudah melarutkan

18| Semirata 2013 FMIPA Unila


Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

logam ini, pelarutan lebih lambat dalam yang tinggi karena dapat mengukur
asam sulfat encer atau asam nitrat encer kandungan logam dengan satuan ppm,
(Vogel, 1990:266). analisisnya cepat, memerlukan sampel
Aluminium merupakan logam yang sedikit dan dapat digunakan untuk
sangat berlimpah di alam, ditemukan dalam menentukan kadar logam yang
tanah, Sekitar 8,3% kerak bumi terdiri dari konsentrasinya kecil tanpa dipisahkan
aluminium dan terbanyak ketiga setelah terlebih dahulu (Khopkar,
oksigen 45,5% dan silikon 25,7%. Elemen 1990:283).Dengan absorbsi energi, berarti
ini adalah logam ringan yang mempunyai memperoleh lebih banyak energi, suatu
ketahanan korosi yang baik, hantaran listrik atom pada keadaan dasar dinaikkan tingkat
yang baik dan sifat–sifat yang baik lainnya energinya ketika eksitasi. Keberhasilan
sebagai sifat logam.Oleh karena aluminium analisis ini bergantung pada proses eksitasi
sangat reaktif khususnya dengan oksigen, dan memperoleh garis resonansi yang tepat
unsur aluminium tidak pernah dijumpai (Environmental, 2009).
dalam keadaan bebas di alam, melainkan Menurut hukum Lambert-Beer
sebagai senyawa yang merupakan penyusun banyaknya sinar yang diserap sebanding
utama dari bahan tambang bijih bauksit dengan banyaknya atom-atom yang
yang berupa campuran oksida dan menyerap. Secara matematika dapat
hidroksida aluminium (Sugiyarto, 2003: dinyatakan sebagai berikut:
4.7). Po
A  log Pt  a.b.c
Metoda Destruksi
Dimana A adalah absorbansi, P0 adalah
Destruksi adalah suatu metoda
pendahuluan yang digunakan untuk intensitas cahaya awal, Ptadalah intensitas
menganalisis logam dengan matrik organik cahaya yang ditransmisikan, a adalah
yang terikat pada logam tersebut.Destruksi tetapan absorptivitas, b panjang medium
merupakan suatu tahap yang penting dalam penyerap dan c adalah konsentrasi
(Khopkar, 1990).Dari persamaan diatas
prosedur analisis kimia,tahap-tahap yang
dapat dilihat bahwa konsentrasi sebanding
dilalui adalah dengan absorban. Jadi dengan mengetahui
penggerusansampel,pengayakan sampel dan absorban, konsentrasi dapat ditentukan
diikuti dengan tahap destruksi dengan cara memplot nilai tersebut terhadap
menggunakan nasam-asam kuat seperti kurva kalibrasi larutan standar yang
HCl, HNO3, campuran HCl dengan HNO3 diketahui konsentrasinya.
dengan perbandingan 3:1 (Hartati,1995).
Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) Metode Penelitian
Spektrometri merupakan suatu metode Penelitian ini dilakukan di Laboratorium
analisis kuantitatif yang pengukurannya Penelitian Kimia Fakultas Matematika dan
berdasarkan banyaknya radiasi yang Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
dihasilkan atau yang diserap oleh spesi Padang, mulai bulan Januari sampai Juni
atom atau molekul analit.Salah satu bagian 2012.
dari spektrometri ialah Spektrofotometri Sampel yang digunakan adalah tanah
Serapan Atom (SSA), yaitu metode analisis lempung yang diperoleh dari Nagari
unsur secara kuantitatif yang Situmbuk, Kecamatan Salimpauang,
pengukurannya berdasarkan penyerapan Kabupaten Tanah Datar.
cahaya dengan panjang gelombang tertentu Alat-alat yang digunakan dalam
oleh atom logam dalam keadaan bebas penelitian ini adalah labu kjedahl, lumpang
(Skoog,2000).Kelebihan dari metoda SSA dan alu, mantel pemanas, peralatan gelas,
yaitu memiliki kepekaan dan ketelitian pipet tetes, labu semprot, ayakan ukuran

Semirata 2013 FMIPA


Unila |19
Amrin dkk: Analisis Besi (Fe) dan Aluminium (Al) Dalam Tanah Lempung Secara
Spektrofotometri Serapan Atom

63µm, 75 µm, dan 90µm, kertas saring Tabel 1.Konsentrasi Fe dan Al dalam
Whatman no.1, timbangan analit dan sampel dengan variasi pelarut
peralatan Spektrofotometri Serapan Atom.
Jenis Konsentrasi % Konsentrasi %
Bahan-bahan yang digunakan adalah Fe Al
Pelarut w/w) (w/w)
sampel tanah lempung, HCl pekat, HNO3 HCl
(mg/L)
4,218 4,203
(mg/L)
6,800 13,551
pekat, aquaregia (campuran HNO3 pekat HNO3 3,928 3,914 5,580 11,121
dan HCl pekat dengan perbandingan 1:3),
aquades, logam Fe dan logam Al. Aquaregia 4,441 4,421 7,580 15,091

Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini dilakukan beberapa pekat, HNO3 pekat, dan aquaregia dilihat
variasiyaitu : pada tabel 1 .
Dari tabel 1 terlihat bahwa aquaregia
Optimasi jenis pelarut dapat melarutkan besi dan auminium
Ditimbang masing-masing 1 gram dengan baik sehingga menghasilkan kadar
lempung yang telah gerus dengan ukuran besi dan aluminium yang lebih besar
partikel 63µm dimasukkan ke dalam 3 dibandingkan dengan HCl pekat dan HNO3
bejana.Pada masing-masing bejana pekat pada ukuran partikel yang sama. Hal
ditambahkan 25 mL HCl, HNO3 dan ini disebabkan karena sifat aquaregia
aquaregia.Panaskan sampai larut. sebagai oksidator yang kuat dan dapat
Selanjutnya diukur dengan dengan mudah untuk melarutkan sampel
Spektrofotometer Serapan Atom, untuk besi tanah lempung.Menurut Vogel (1990)
pada panjang gelombang 248,3 nm bahwa aquaregia merupakan zat pengoksid
danaluminium309,3 nm. yang kuat dan juga aquaregia bisa
melarutkan berbagai macam logam
Optimasi ukuran partikel termasuk logam mulia seperti Emas dan
Ditimbang masing-masing 1 gram Platinum.
lempung yang telah gerus dengan ukuran
partikel 63 µm, 75µm dan 90 µm. Pada Kandungan Fe dan Al dalam Sampel
masing-masing ditambahkan 25 mL dengan Variasi Ukuran Partikel
aquaregia. Panaskan sampai larut, Kandungan Fe dan Al yang diperoleh
selanjutnya diukur dengan SSA. pada variasi ukuran partikel, 63µm, 75µm
dan 90µm menggunakan aquaregiadapat
Optimasi volume pelarut dilihat pada tabel 2.
Ditimbang masing-masing 1 gram lempung
yang telah gerus dengan ukuran partikel 63 Tabel 2. Konsentrasi Fe dan Al dalam sampel
dengan variasi ukuran partikel dalam pelarut
µm, ditambahkan 25 mL, 30 mL, 35 mL, 40 aquaregia
mL. Panaskan sampai larut, selanjutnya
diukur dengan SSA. Ukuran Konsentrasi % Konsentrasi %
partikel Fe (mg/L) (w/w) Al (mg/L) (w/w)
63 µm 4,441 4,421 7,58 15,091

HASIL DAN PEMBAHASAN 75 µm 4,270 4,255 6,86 13,676

Kandungan Fe dan Al dalam Sampel 90 µm 3,897 3,895 6,10 12,157


dengan Variasi Pelarut
Kandungan besi dan aluminium dalam
sampel diperoleh menggunakan pelarut HCl
Berdasarkan tabel 2 terlihat bahwa
ukuran partikel 63 µm memberikan hasil
20| Semirata 2013 FMIPA Unila
Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

konsentrasi besi dan aluminium terbesar.


Kurva Konsentrasi Fe dengan
Hal ini sesuai dengan konsep laju reaksi
Variasi Volume Pelarut
bahwa salah satu faktor yang dapat

konsentrasi Fe(mg/L)
mempengaruhi laju reaksi adalah ukuran 5.00
partikel. Dimana menurut teori ini, semakin 4.00
kecil ukuran partikel pereaksi maka akan
semakin luas permukaan pereaksi yang 3.00
bersentuhan dalam reaksi, sehingga
reaksinya semakin cepat. reaksi 2.00
berlangsung maka kelarutannya akan
semakin besar (Achmad, 2001 : 59). 20 30 40 50
volume pelarut (mL)
Kandungan Fe dan Al dalam Sampel
dengan Variasi Volume Pelarut
Kandungan Fedan Al dalam sampel Gambar 1.Kurva Konsentrasi Fe dengan versus
dengan variasi volume pelarutterlihat pada volume pelarut.
tabel 3.
Dari tabel 3, jika dibuat kurva akan
diperoleh gambar 1 dan gambar 2.
Dari data yang disajikan pada table 3dan
gambar 1, dapat dilihat bahwa volume
terbaik untuk melarutkan sampel secara
sempurna yaitu pada volume 30 mL,besi
yang terdestruksi larut secara sempurna.
Namunpada saat penambahan volume
35mL, 40 mL dan 45 mL, terjadi penurunan
Pada volume 25 mL, 30 mL dan 35 mL
konsentrasi Fe, tetapi tidak begitu berarti.
aluminium yang terbaca rendah karena
Dari data table 3 dan gambar 2, dapat aluminium yang terdestruksi tidak larut
dilihat bahwa pada volume 40 mL, sempurna. Jadi, semakin banyak volume,
konsentrasi aluminium terbaca tertinggi. Ini semakin meningkat kemampuan pelarut
disebabkan aluminium tepat bereaksi untuk melarutkan logam.Pada volume 45
dengan volume pelarut 40 mL, sehingga mL konsentrasi aluminium yang terbaca
aluminium larut secara sempurna. menurun, karena pemanasannya lama
sehingga terjadi penguapan.
Tabel 3. Konsentrasi Fe dan Al dalam sampel
dengan variasi volume pelarut
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Volume Konsentrasi % Konsentrasi %
Pelarut Fe (mg/L) (w/w) Al (mg/L) (w/w)
Dari hasil penelitian yang diperoleh
25 mL 4,441 4,421 7,580 15,091 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
30 mL 4,520 4,504 7,640 15,227 Kandungan besi (Fe) dalam tanah
lempung dari nagari Situmbuk, Kecamatan
35 mL 4,437 4,427 8,120 16,204
Salimpauang, Kabupaten Tanah Datar
40 mL 4,386 4,385 8,360 16,715 menggunakan pelarut aquaregia dengan
volume 30 mL dan ukuran partikel 63 µm
45 mL 4,380 4,370 8,280 16,524
adalah 4,504%, serta kandungan aluminium
(Al) dalam tanah lempung menggunakan

Semirata 2013 FMIPA


Unila |21
Amrin dkk: Analisis Besi (Fe) dan Aluminium (Al) Dalam Tanah Lempung Secara
Spektrofotometri Serapan Atom

pelarut aquaregia sebanyak 40 mL pada Ilmu Tanah. Jakarta : PT Raja Grafindo


ukuran partikel 63 µm adalah 16,715%. Persada.
Hartati, R.D. 1995. Penentuan Kandungan
Saran
Cu, Pb, Zn, Mg, Ag, Fe, dan Au dalam
Melakukan penelitian lebih lanjut untuk
contoh Batuan Sulfida dengan SSA dan
mencari kandungan logam lain dalam tanah
Beberapa Cara Dekomposisinya dalam
lempung dari nagari Situmbuk, Kec.
Standarisasi Metode Analisis dan
Salimpauang, Kab. Tanah Datar. Produk Olahan Bijih Sulfida. Padang:
LIPI
DAFTAR PUSTAKA
Khopkar, S.M. 1990. Konsep Dasar Kimia
Anneahira.2008. Analitik. Jakarta: Universitas Indonesia.
http://www.anneahira.com/tanah- Setyobudi, Tri. 2010.
lempung.htm. Diakses tanggal 20 http://ptbudie.wordpress.com/2010/05/3
Desember 2011. 1/mineral-lempung/.Diakses tanggal 30
Aris.2007.http://geoforworld.wordpress.co Januari 2012.
m/2007/11/13/bijih-besi/.Diakses tanggal Skoog, Douglas A. 2000. Principle of
19 agustus 2011. Instrumental Analysis. Philadelphia:
Bachtiar, E. 2006.Ilmu tanah.Medan: Saunders.
Fakultas Pertanian USU. Sugiyarto, Kristian H. 2003. Dasar-Dasar
Chan, Al Izzah. 2011. Penentuan Kimia Anorganik Logam.Yogyakarta:
Kandungan Besi (Fe) dan Seng (Zn) Universitas Negeri Yogyakarta.
dalam Bijih Besi Secara Tim Pelayanan Teknis PT Semen Padang.
Spektrofotometri Serapan Atom.Padang 1998. Teknologi Semen. Padang: PT
UNP. Semen Padang
Fauzi, Ahmad. 2008. Analisa Kadar Unsur Partington. 1975. A Text Book og Inorganic
Hara Karbon Organik dan Nitrogen di Chemistry, edisi keenam. Macmillan and
dalam Tanah Perkebunan Kelapa Sawit Co Ltd, New York.
Bengkalis Riau.Medan: Skripsi FMIPA
USU. Vogel. 1990. Analisis Anorganik Kualitatif
Makro dan Semimikro Bagian I. Jakarta:
Hanafiah, Kemas Ali. 2005. Dasar-Dasar Kalman Media Pustaka.

22| Semirata 2013 FMIPA Unila

Anda mungkin juga menyukai