Gambaran Pengetahuan Masyarakat TTN Penyakit Diabetes Mellitus
Gambaran Pengetahuan Masyarakat TTN Penyakit Diabetes Mellitus
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kesehatan adalah keadaan sejahtera bagi badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi, sedangkan dalam konstitusi
organisasi kesehatan sedunia (WHO) tahun 1948 disepakati antara lain bahwa
diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi – tingginya adalah suatu hak yang
fundamental bagi setiap orang tanpa membedakan ras, agama, politik, yang dianut dan
Visi indonesia Sehat 2010 telah menetapkan 4 misi di bidang kesehatan yakni
Diabetes mellitus atau yang sering di kenal dengan penyakit kencing manis
merupakan salah satu masalah kesehatan yang berdampak pada produktivitas dan dapat
menurunkan sumber daya manusia penyakit ini tidak hanya berpengaruh secara individu,
Diabetes Mellitus merupakan salah satu penyakit yang banyak di derita oleh
penduduk dunia. Menurut WHO, pada tahun 2004 ada 177 juta penduduk dunia
menderita Diabetes Mellitus, 80% diantaranya terdapat di negara berkembang
(www.compas.com,2004)
Menurut laporan MC Carty dan Zimmet, pada tahun 1994 terdapat minimal 110
juta penderita Diabetes Mellitus di dunia dengan prevalensi 1,2%-22% untuk orang
dewasa (Tjikroprawiro,2004)
Salah satu penelitian yang dilakukan terhadap suku Aborigin Australia, yang
kebiasaan hidup yang baru, banyak di antara mereka yang menderita diabetes,
kegemukan dan tekanan darah tinggi. Pengalaman penyakit mereka juga membuktikan
sebesar 110,4 juta. Menurut peneliti epidemiologi di Indonesia, maka diketahui bahwa
kekerapan diabetes berkisar antara 1,4% sampai dengan 1,6% kecuali di dua tempat di
pekajangan dan manado yang mencapai 2,3% dan pada suatu aakhir penelitian urban
Diabetes Mellitus banyak di temukan pada anak yang memiliki riwayat penyakit yang
sama pada orang tua. Untuk anak perempuan biasanya penyakit diriwayatkan oleh orang
tua laki-laki atau sebaliknya. Berdasarkan pantauan Depkes RI di ketahui bahwa penyakit
masyarakat Indonesia di diagnose mwenderita Diabetes Mellitus baik type 1 maupun type
2. (www. Indonesia.com,2004)
Diabetes Mellitus merupakan salah satu penyakit degeneratife yang menduduki
peringkat cukup tinggi yang di derita oleh masyarakat Indonesia. Banyak kasus diabetes
pada masyarakat dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu keturunan, umur, pola makan
yang salah, kolesterol, hipertensi, kehamilan, stress, life style, jenis kelamin dan
Diabetes mellitus adalah suatu penyakit kronik dengan gejala klasik trias P yaitu
Poliuria ( banyak kencing), polidipsi (banyak minum), dan polipagia (banyak makan).
Pada kenyataannya keluhan penderita disamping trias diatas tentu masih terdapat tanda
lain sebagai akibat dan trias tersebut. Berat badan yang turun, lemas, gatal-gatal pada
Diabetes mellitus dapat dicegah dengan menerapkan hidup sehat sedini mungkin
yaitu dengan mempertahankan pola makan sehari – hari yang sehat dan seimbang dengan
meningkatkan konsumsi sayuran, buah, dan serat, membatasi makanan yang tinggi
karbohidrat, protein dan lemak, mempertahankan berat badan yang normal dengan umur
dan tinggi badan serta olahraga teratur sesuai umur dan kemampuan (Depkes RI, 2003)
tujuan menghilangkan keluhan dan gejala akibat defesiensi insulin, serta mencegah
komplikasi kronis yang dapat menyerang pembuluh darah, jantung, ginjal, mata, saraf,
Di Sulawesi Selatan jumlah presentasi serta kematian dari riwayat inap penyakit
Diabetes mellitus menurut kelompok umur 45 tahun 14,2% atau sekitar 271 orang dan
total 330 atau 17,07% dan urutan kedua penyebab kematian yaitu 31 atau 41,03%.
Sementara itu jumlah kasus baru penderita rawat jalan di rumah sakit menurut kelompok
umur 14 - 44 tahun yaitu 227 orang atau 19,50%, umur diatas 45 tahun sebanyak 329 atau
Dari 49 Rumah sakit kabupaten kota sulawesi selatan (pemerintah dan swasta)
yang melaporkan situasi penyakit tidak menular menunjukkan bahwa kasus diabetes baik
pada penderita rawat jalan maupun rawat inap menempati urutan kedua setelah hipertensi
yaitu dengan 550 penderita dan 18 CFR = 3,2% (profil kesehatan SulSel,2003)
Sedangkan pada tahun 2004 Diabetes Mellitus yaitu menempati urutan ketiga
dengan 230 penderita dan 10 kematian CFR = 4,35% (Profil Kesehatan SulSel , 2004)
tahun 2002, untuk golongan >60 tahun penyebab kesakitan didominasi oleh penyakit
degeneratif yaitu 2,541 kasus (19,28%). Sedangkan pada tahun 2004 untuk penyakit tidak
menular, penyakit degeneratif menempati urutan pertama dengan jumlah kasus 10,218
Kabupaten Soppeng jumlah kunjungan pasien Diabetes Mellitus yaitu : tahun 2001
sebanyak 142 orang, tahun 2002 sebanyak 85 orang, tahun, 2003 sebanyak 54 orang,
tahun 2004 sebanyak 117 orang, tahun 2005 sebanyak 52 orang. Khusus di kecamatan
Lilirilau jumlah kunjungan penderita Diabetes Mellitus yaitu tahun 2001 sebanyak 30
orang, 2002 sebanyak 20 orang, 2003 sebanyak 14 orang, 2004 sebanyak 25 orang dan
para dokter ahli dan petugas kesehatan lainnya dalam pengelolaan dan pengobatan yang
tepat, tetapi para penderitanya sendiri tidak akan lepas dari tanggung jawab pengendalian
penyakitnya, perlu pula adanya pengetahuan dalam mengatur cara hidupnya sehari – hari
untuk menanggulangi penyakit Diabetes Mellitus. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk
B. Fokus penelitian
masyarakat tentang penyakit Diabetes Mellitus, namun pada penelitian ini hanya
C. Rumusan masalah
2. Bagaiman pengetahuan masyarakat pada aspek tanda dan gejala penyakit Diabetes
1. Tujuan Umum
2. Tujuaan Khusus
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini merupakan salah satu sumber informasi bagi instansi kesehatan
2. Manfaat Teoritis
Penelitian ini merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi peneliti dan
menambah wawasan bagi peneliti dan di harapkan dapat memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan dan merupakan salah satu bacaan atau referensi bagi peneliti berikutnya.