PROPASAL
kegiatan terjadi pada usia normatif, dan sebagian besar ibu tidak mengetahui
24.053.816 jiwa. Dan pada pendataan awal terdapat 31 bayi di wilayah kerja
dengan prilaku stimulasi pada bayi 0-12 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas
B. Rumusan Masalah
pada penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan antara pengetahuan ibu
tentang perkembangan bayi dengan prilaku stimulasi pada bayi 0-12 bulan di
Wajo”?.
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
b. Untuk mengetahui stimulasi apa yang bisa di berikan ibu kepada bayi
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
ibu tentang perkembangan bayi dengan prilaku stimulasi pada bayi 0-12
Kabupaten Wajo.
2. Manfaat Teoritis
bulan.
E. Hipotesis
Hipotesis adalah hal yang diharapkan atau hal yang diantisipasi dari
sebuah penelitian.(Swarjana,I Ketut,2015:39)
Dalam sebuah penelitian, dikenal dua jenis hipotesis, yaitu (Thomas et
al,2010)
1. Ha : Hipotesis Alternatif
yang lainnya atau bisa juga menyatakan adanya pengaruh satu variabel
2. H0 : Hipotesis Nol
bayi dengan prilaku stimulasi pada bayi 0-12 bulan di Wilayah Kerja
F. Tinjauan Pustaka
a. Definisi Pengetahuan
b. Definisi Perkembangan
185).
i. Sembilan-Sepuluh Bulan
Teruskan bermain dengan aneka permainan bayi dan
mengajaknya menyanyikan syair lagu yang berulang-ulang,
sehingga bayi mau merespons untuk menjawab.
j. Sebelas-Dua Belas Bulan
Bayi dapat merespon suara-suara baru, warna, dan
bentuk dengan baik. Bayi anda sudah mengerti pembicaraan
dan permintaan yang mudah dengan baik, seperi minum
susu. Bayi dapat mengucapkan beberapa kata yang mudah.
Setelah usia satu tahun kemampuan bahasanya akan terus
meningkat, dan bayi akan berinteraksi semakin banyak
dengan dunia sekitarnya. Sebelum anda menyadarinya, bayi
akan bicara tanpa henti ketika dia sudah menguasai semua
kemampuan bahasa dan suaranya.
2. Perkembangan motorik
Perkembangan motorik berhubungan dengan proses
kemampuan gerak seorang anak. Sejak lahir bayi akan memulai
proses perkembangan motoriknya, yang diperlukan untuk
mengambil tindakan terhadap sesuatu yang berhubungan dengan
lingkungannya. Anda akan menemukan bayi anda mulai
mengumpulkan semua kemampuan dari pengalamannya
didunia, yang akan menjadi suatu keterampilan motorik baru
yang kompleks dan akan terus berkembangan. Saat kemampuan
motoriknya berkembangan, bayi akan mampu berinteraksi
seutuhnya dengan lingkungannya.
Penglihatan bayi akan membantu dalam perkembangan
fisik, mental, dan emosional dengan mengamati lingkungan
sekitarnya. Bayi baru lahir mempunyai pandangan terbatas dan
hanya dapat fokus pada jarak 20-25 cm, hanya sejauh jarak
ketika anda menyusuinya. Mata bayi masih sensitif dan
penglihatannya masih buram meskipun dia sudah dapat
mendeteksi cahaya dan benda yang bergerak
Pada usia satu bulan mata bayi sudah dapat fokus pada jarak
satu meter. Di usia dua bulan bayi sudah mulai dapat mengenali
wajah anda dan merespons terhadap senyuman, dan mulai dapat
melihat warna tapiu masih sulit membedakannya sehingga
masih lebih menyukai warna hitam dan putih. Namun, bulan
berikutnya otak bayi terus mempelajari tentang perbedaan warna
dan akhirnya bayi mulai tertarik dengan warna-warna terang
seperti biru, hijau, kuning, dan merah serta pola-pola tertentu.
Di usia 4-5 bulan focus penglihatannya semakin membaik.
Bayi mulai dapat menilai objek dan meraih dengan tangannya
(memegang kerincingan),mengenali objek yang bergerak, dan
mulai mengenali perbedaan ekspresi wajah (sedih, gembira, dan
marah). Dia juga akan meresponsnya. Bayi mulai menyukai
permainan cilukba.
10
(mimim, boneka
ma’em)
Menendang Menepuk 2-4 Menunjuk Melepas
bola mainan gambar pakaian,
(bola, memakai
kucing), pakaian, dan
mengabungk menyikat
an beberapa gigi
24 kata(mama
ma’em).
Dan
menunjukka
n bagian
tubuh (mata,
mulut)
Sumber: Denver II (Frankenburg & Dodds, 1992) dan Modivikasi dari
Devisi Tumbuh Kemabang Pediatri sosial, Departemen Ilmu
Kesehatan Anak FKUI-RSCM (Tompunu, Nova Anace 2015:6-7)
a. Definisi Prilaku
c. Definisi Stimulasi
d. Prinsip Stimulasi
1. Dada
Letakkan telapak tangan kita secara terbuka di atas
dada bayi. Lalu gerakkan telapak tangan secara diagonal ke
arah kanan atas, lalu balik kebagian tengah. Setelah itu
arahkan telapak tangan kea rah kiri dan balik ke tengah.
Selanjutnya arahkan ke kiri bawah, kemudian tengah
bawah, kanan, dan kembali ke arah tengah. Prinsipnya
gerakan diagonal untuk memijat bayi di bagian dada adalah
gerakan diagonal secara merata ke semua bagian dada.
2. Paha dan betis
Letakkan telapak tangan di pangkal paha, kemudian
genggam paha bayi dengan lembut. Selanjutnya dengan
gerakan memutar menuju betis usap-usap kaki bayi. Ulangi
dengan gerakan yang sama
3. Kaki
Pijatlah kaki bayi daria arah tumit menuju jari-jari kaki.
Remaslah jari satu per satu dengan lembut. Kemudian
pijatlah punggung kaki bayi , dari kaki hingga ke jari-jari
kaki.
4. Wajah
Memijat wajah dimulai dari tengah ke samping kanan,
kemudian kembali ke tengah lalu kea rah kanan.
5. Perut
Untuk memijat bagian perut, kita gunakan pijatan
dengan bentuk “I Love U”. pijatan dengan huruf-huruf
tersebut. Pergunakanlah 2 ataupun 3 jari, lalu bentuk huruf
I-L-U di perut bayi. Berikut adalah tahapan dalam memijat.
a. Urutlah bagian kiri bayi dengan bentuk I, mengurut
pada bagian bawah iga.
b. Urutlah dengan arah melintang dari kanan kearah kiri,
selanjutnya turun ke bagian bawah (huruf L)
c. Urutlah dari arah kanan ke bawah abyi, lalu naik ke
atas perut bayi. Melengkung kemudian membentuk
huruf U, dan turun kea rah kiri bawah. Seluruh gerakan
ini akan berakhir di bagian kiri perut bayi.
6. Tangan
Pijatlah dari arah pangkal lengan kemudian turun ke
bagian bawah tangan. Selanjutnya berbalik menuju pangkal
lengan lagi.(Puspta RM,2013:88-90)
G. Kerangka Konseptual
Keterangan :
: Variabel independen
: Variabel dependen
: Ada hubungan
27
H. Defenisi Operasional
I. Metode Penelitian
1. Tipe Penelitian
sebanyak 31 Ibu.
a. Kriteria Inkluisi
b. Kriteria Eksklusi
3. Tehnik Penelitian
yang benar, paling tidak ada empat tahapan dalam pengolahan data
1. Editing (Pemeriksaan)
Merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isi
formulir atau kuesioner apakah jawaban yang ada di kuesioner
sudah:
a) Lengkap
Semua pertanyaan sudah terisi jawabannya.
b) Jelas
Jawaban pertanyaan apakah tulisannya cukup jelas terisi
jawabannya.
c) Relevan
Jawaban yang tertulis apakah relevan dengan pertanyaannya.
d) Konsisten
Apakah antara beberapa pertanyaan yang berkaitan isi
jawabannya konsisten.
2. Coding (Pengkodean)
Coding (pengkodean) merupakan kegiatan merubah data
berbentuk huruf menjadi data berbentuk angka atau bilangan.
Kegunaan dari coding adalah untuk mempermudah pada saat analis
data dan juga mempercepat pada saat entry data.
3. Processing (Memasukkan data)
Setelah semua isian kuesioner terisi penuh dan benar, dan
juga sudah melewati proses coding, maka langkah selanjutnya
adalah memproses data agar dapat dianalisis. Pemrosesan data
dilakukan dengan cara meng-entry data dari kuesioner ke paket
program komputer. Ada bermacam-macam paket program yang
dapat digunakan untuk pemrosesan data dengan masing-masing
mempunyai kelebihan dan kekurangan. Salah satu paket program
yang sudah umum digunakan untuk entry data adalah paket
program Statistical Package for Social Sciences (SPSS).
4. Cleaning (Pembersihan data)
Cleaning (pembersihan data) merupakan kegiatan
pengecekan kembali data yang sudah dientry, apakah ada
kesalahan atau tidak. Kesalahan tersebut dimungkinkan terjadi
pada saat kita mengentry ke komputer.
30
1. Analisis Univariat
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
Desember 2017.
tidak boleh bertentangan dengan etika. Oleh karena itu, setiap penelitian yang
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
M. Rencana Isi
BAB III : Gambaran umum lokasi penelitian yang berisi profil, tempat
BAB IV : Hasil dan pembahasan yang berisi hasil penelitian, terdiri atas
pembahasan.
Daftar Pustaka
Aryanti, Fitri, dkk.2006. Diary Tumbuh Kembang Anak 0-6 Tahun. Cet 1. Read!.
Bandung.
Aisyah, Siti. 2015. Perkembangan Peserta Didik dan Bimbingan Belajar. Ed 1.
Cet 1. Deepublish. Yogyakarta.
Budiharto. 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan dengan Contoh Bidang Ilmu
Kesehatan Gigi. EGC. Jakarta.
Dwienda R, Octa, dkk. 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi/Balita
dan Anak Prasekolah untuk Para Bidan. Ed 1. Cet 1. Deepublish. Yogyakarta.
Eveline & Nanang Djamaludin. 2010. Panduan Pintar Merawat Bayi dan Balita.
Cet 1. Wahyu Media. Jakarta.
Hermawan, asep. 2005. Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif. PT Grasindo.
Jakarta.
Hidayat, Aziz Alimul. 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidijan
Kebidanan. Salemba Medika. Jakarta.
Handy, Fransisca. 2015. A-Z Perawatan Bayi. Cet 1. Pustaka Bunda. Jakarta.
Muyosaro, Puspitarini. 2013. Buku Pintar Merawat Bayi. Cet 1. Dunia Sehat.
Jakarta.
Nugroho, Heru Santoso Wahito. 2009. Denver Developmental Screening Test :
Panduan Praktis. EGC. Jakarta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi.
Rineka Cipta. Jakarta.
Nurdiansyah, Nia. 2011. Buku Pintar Ibu dan Bayi. Cet 1. Bukuné. Jakarta.
Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. EGC. Jakarta.
Sunaryo. 2004. Psikologi untuk Keperawatan. EGC. Jakarta.
Setyowati, Holy. 2008. Bayi Cerdas, Kenapa Tidak ?. Cet 1. Libri. Jakarta.
Subakti, Yazid & Deri Rizky Anggarani. 2008. Keajaiban Pijat Bayi & Balita.
Cet 1. Wahyu Media. Jakarta.
Suririnah, 2010. Buku Pintar Merawat Bayi 0-12 Bulan. Cet 4. PT Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
Saryono & Mekar Dwi Anggraeni. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif dan
Kuantitatif dalam Bidang Kesehatan. Nuha Medika. Yogyakarta.
34
Kuesioner Penelitian
A. Data Demografi
1. Desa :
2. Dusun :
B. Identitas Responden
1. No. Responden :
2. Umur : Tahun
3. Pendidikan :
a. Tidak Sekolah :
b. SD :
c. SMP :
d. SMA :
e. Sarjana :
4. Pekerjaan :
5. Alamat :
6. Jumlah Anak :
C. Identitas Khusus
paksaan dengan cara memberi tanda (√) pada salah satu jawaban di
bawah ini.
36
stimulasi.
distal.
dewasa.
sampingnya ?
seperti pa pa ma ma ?
lain ?