Anda di halaman 1dari 2

WAWAN SARWANI, SE

NIM : 530021609
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS TERBUKA
Email : wawansarwani83@gmail.com
Dosen Pengampu : Dr. Tri Mayang Mekar

1. Kenapa Six Sigma masih relevan diterapkan saat ini?


Six sigma merupakan Sistem Manajemen Mutu yang selalu berorientasi pada kepuasan
konsumen (Customer Satisfaction) dengan suatu pengukuran target Sigma Quality Level. Sigma
( ) adalah simbol yang menggambarkan distribusi atau penyebaran terhadap nilai rata-rata
proses (standar deviasi). Nilai sigma inilah yang digunakan sebagai alat ukur untuk menunjukkan
performansi sutu proses. Proses six sigma dengan distribusi normal yang mengizinkan nilai rata-
rata (mean ) proses bergeser 1,5 sigma dari nilai spesifikasi target kualitas (T) yang diinginkan
oleh pelanggan.

Ada 2 metode yang biasa digunakan dalam six sigma, yaitu DMAIC (Define Measure Analyze
Control) dan DMADV (Define Measure Analyze Design Verify)/ DFSS (Design For Six Sigma).
DMAIC biasanya digunakan untuk proses yang sudah ada, sedangkan DMDAV/ DFSS digunakan
untuk proses yang belum ada. Berhasil atau tidaknya metode six sigma bergantung pada kerja tim
serta alat yang digunakan pada saat proses perbaikan dan pembelajaran.

Upaya peningkatan menuju target six sigma dapat dilakukan dengan metodologi DMAIC ,
dengan tahapan sebagai berikut :

1. Define
Mendefinisikan secara formal sasaran peningkatan proses yang konsisten dengan
permintaan atau kebutuhan pelanggan dan strategi perusahaan.
2. Measure
Mengukur kinerja proses pada saat sekarang agar dapat dibandingkan dengan target yang
ditetapkan. Lakukan pemetaan proses dan mengumpulkan data yang berkaitan dengan
indikator kinerja kunci (key performance indikators).
3. Analyze
Menganalisa hubungan sebab akibat berbagai faktor yang dipelajari untuk mengetahui
faktor-faktor dominan yang perlu dikendalikan.
4. Improve
Mengoptimalkan proses menggunakan analisa seperti Design of Experiment (DOE), untuk
mengetahui dan mengendalikan kondisi optimum proses.
5. Control
Melakukan pengendalian terhdap proses secara terus menerus untuk meningkatkan
kapabilitas proses menuju target six sigma.

DMADV, seperti halnya DMAIC, juga terdiri atas lima langkah yang harus dilaksanakan, yaitu:
1. Define: mendefinisikan tujuan-tujuan dari aktivitas desain yang konsisten dengan keinginan
konsumen dan strategi bisnis perusahaan.
2. Measure: mengukur dan mengidentifikasi CTQ (critical to quality), kapabilitas produk,
kapabilitas proses produksi, dan taksiran resiko.
3. Analyze: menganalisa alternatif-alternatif yang dirancang dan dibangun, menciptakan
rancangan tingkat atas dan mengevaluasi kapabilitas rancangan untuk memilih rancangan
yang terbaik.
4. Design: merancang detail, mengoptimalkan rancangan, dan merencanakan verivikasi
rancangan. Fase ini mungkin saja membutuhkan proses simulasi.
5. Verify: menguji rancangan dan mengimplementasikan proses produksi dan menyerahkannya
pada pemilik proses.
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa metode six sigma masih relevan jika digunakan
(diterapkan) saat ini, karena sistem yang digunakan sangat komprehensif dan fleksibel untuk
mencapai, mempertahankan dan memaksimalkan proses bisnis.
Banyak yang beranggapan Six Sigma hanya untuk perusahaan manufaktur. Padahal kenyataannya,
metodologi ini juga bisa diterapkan secara efektif di sektor layanan jasa, seperti perawatan
kesehatan, pendidikan dan layanan keuangan, dengan mendapatkan hasil yang sama.

2. Berikan contoh penerapan Six Sigma pada perusahaan/instansi yang Anda ketahui
Penerapan Six Sigma dapat juga dilaksanakan pada perusahaan PT. Telekomunikasi
Indonesia Tbk, yaitu peningkatan kualitas layanan jasa internet (indihome). Dalam upaya
peningkatan kualitas produk maupun pelayanan, perusahaan perlu mengukur tingkat kulitas dari
waktu ke waktu, salah satu dengan menerapkan metoda Six Sigma
Dengan adanya peningkatan kualitas pelayanan biasanya akan menghasilkan peluang-peluang
untuk mempertahankan pelanggan lama maupun menarik pelanggan baru serta dapat
membangun reputasi layanan dengan performa/kinerja tinggi

Referensi :
Adi Djoko Guritno, Manajemen Operasi, Edisi 2 Universitas Terbuka, Tanggerang, 2015
Heizer, J., Render, B., Munson, C. (2017). Operations management: Sustainability and Supply Chain
Management. 12th Edition. Essex : Pearson.

Anda mungkin juga menyukai