Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK

PENGUKURAN
Alat Ukur Tahanan Isolasi
Dan Alat Ukur Tahanan Pertanahan

Dosen Pembina :
Muhammad Fahmi Hakim, S.T., M.T.

Oleh :
Luluk Ainun Zariyah 1631120115 / D3-TL/1F / 14

POLITEKNIK NEGERI MALANG


JURUSAN ELEKTRO PROGRAM STUDI TEKNIK
LISTRIK
MALANG
TAHUN AJARAN 2016/2017
I. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini antara lain :
 Mahasiawa dapat mempraktekkan cara menggunakan alat ukur
tahanan isolasi
 Mahasiswa dapat mempraktekkan cara menggunakan alat ukur
tahanan pertanahan

II. Dasar Teori


Tahanan isolasi adalah tahanan yang terdapat di antara dua kawat
saluran yang terisolasi satu sama lain atau tahanan antara satu kawat
saluran dengan tanah (ground). Tahanan isolasi merupakan hal yang harus
diperhatikan saat memasang instalasi listrik dengan menggunakan kawat
tertutup. Demikian pula tahanan pentanahan juga harus diperhatikan .
tujuan utama dari adanya pertahanan adalah menciptakaan jalur low-
impedance (tahanan rendah) terhadap permukaan bumi untuk gelombang
listrik. Kedua hal tersebut oleh konsumen sering diabaikan sehingga sering
berakibat fatal bagi penggunanya, selain itu dengan mengetahui besarnya
tahanan isolasi dari suatu peralatan listrik merupakan hal yang penting
untuk menentukan apakah peralatan tersebut dapat dioperasikan dengan
aman atau sebaliknya. Oleh karena itu cara-cara dan langkah penggunaan
megger dalam pengukurannya perlu diketahui.
Alat yang digunakan untuk mengukur tahanan isolasi disebut
insulation tester. Sedangkan alat yang digunakan untuk mengukur tahanan
pentanahan disebut earth tester . prinsip pengukuran insulation tester sama
dengan ohm meter, yaitu memberikan tegangan dari alat ukur ke isolasi
peralatan, dan karena nilai resistance isolasi ini cukup tinggi maka
diperlukan tegangan yang cukup tinggi pula agar arus dapat mengalir .
III. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang diperlukan antara lain :


a. Satu set insulation tester
b. Satu set earth tester
c. Satu fuse holder
d. Obyek yang diukur tahanan isolasi dan tahanan pembumiannya

IV. Hasil Percobaan

Tabel 1 hasil pengukuran tahanan isolasi

PERCOBAAN KE R-S S-T R-T R-N S-N T-N


(Ω) (Ω) (Ω) (Ω) (Ω) (Ω)
1 ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞

Tabel 2 Hasil Pengukuran Tahanan Pertahanan


Elektroda ke-1 7.2 x 200Ω= 1440Ω
Elektroda ke-2 6.25 x 20Ω= 125Ω

V. Tugas dan Pertanyaan

Jawablah pertanyaan di bawah ini !


1. Jelaskan secara urut dan lengkap prosedur mengukur tahanan isolasi
yang telah anda lakukan !
2. Berapa nilai tahanan isolasi yang dipersyaratkan?
3. Sebutkan dengan menggunakan bantuan gambar bagian-bagian dari
GTT beserta fungsi tiap bagian terebut !
4. Jelaskan secara urut dan lengkap prosedur mengukur tahanan
pertanahan yang telat anda lakukan !
5. Ada berapa jenis elektroda yang digunakan pada sistem pertanahan ?
6. Berapakah nilai tahanan standar PUIL 2000 ?
7. Sebutkan secara lengkap bagian-bagian (beserta fungsi) dari alat ukur
tahanan isolasi dan tahanan pertanahan yang anda gunakan !

A. Jawaban

1. Prosedur mengukur tahanan isolasi yang telah dilakukan

Alat yang digunakan untuk mengukur tahanan isolasi adalah Megger


dengan merek Kyoritsu tipe 3132A

a. Pastikan rangkaian yang akan diukur berada dalam posisi “OFF”


dan tidak terhubung dengan sumber tegangan

b. Menarik semua NH Fuse menggunakan Puler, utamakan untuk


melepas bagian atas terlebih dahulu kemudian bagian bawah NH
Fuse

c. Periksa terlebih dahulu baterai apakah dalam kondisi normal atau


tidak, yaitu dengan memutar bagian knop utama ke battery check
dan menguncinya.

d. Hubungkan probe merah ke lubang merah, dan probe hitam ke


warna hiram.

e. Periksa Mekanikal zero dalam kondisi megger off, posisi jarum


penunjuk harus berada diposisi berimpit dengan garis skala. Jarum
harus menunjukkan skala tak hingga. Pada bagian skala warna biru
meunjukkan perhitungan hambatan, sedangkan warna merah untuk
tahanan isolasi.

f. Kemudian melakukan pengukuran didalam panel, dengan


menghubungkan kedua probe pada fase R-S, R-T, dan S-T secara
bertahap.

g. Catat hasil penunjukkan jarum pada skala Megger.

2. Nilai tahanan isolasi yang dipersyaratkan adalah harus memenuhi


syarat minimum yaitu 1000 ohm per volt. Misalkan untuk tegangan
operasi 220 V, maka tahanan isolasi minimal 220.000 ohm / 0,22 M
ohm. Ini berarti arus yang diizinkan di dalam tahanan isolasi 1 mA/V.
Apabila hasil pengukuran nilai lebih rendah dari syarat minimum yang
sudah ditentukan, maka saluran/kawat tersebut kurang baik dan tidak
dibenarkan kalau digunakan.

3. Bagian-bagian dari GTT beserta fungsi tiap bagian tersebut!


a. SUTM (Saluran Udara
Tegangan Menengah)

SUTM adalah saluran atau


jaringan kabel distribusi dimana
sumber tegangan menengah
20KV disalurkan dari gardu
induk menuju pusat-pusat
beban atau pelanggan tegangan
menengah.

b. Fuse Cut Out (CO) :

Sebagai pengaman penyulang, bila terjadi gangguan di gardu (trafo) dan


melokalisir gangguan di trafo agar peralatan tersebut tidak rusak. CO
dipasang pada sisi tegangan menengah (20kV)

c. Lightning Arrester

Lightning Arrester (LA) digunakan untuk pengamanan SUTM terhadap


gangguan tegangan lebih surja petir, system pemasangan LA, sbb:

- LA dipasang antara SUTM dan CO

Apabila SUTM terkena gangguan surja petir, maka arus gangguan


akan diamankan LA dan selanjutnya disalurkan ketanah.

- LA dipasang setelah CO

Apabila SUTM tersambar surja petir, maka arus gangguan akan


diamankan CO lebih dan arus sisa gangguan akan diamankan lebih
lanjut oleh LA.
d. Arrester : sebagai pengaman trafo terhadap tegangan lebih yang
disebabkan oleh sambaran petir dan switching (SPLN se.022/PTS/73)

e. NH Fuse : sebagai pengaman trafo terhadap arus lebih yang terpasang


pada sisi tegangan rendah (20kV), maupun karena beban lebih.

f. Grounding Arrester : Untuk menyalurkan arus ketanah yang


disebabkan oleh tegangan lebih karena sambaran petir dan switching.

g. Grounding Trafo : Untuk menghindari tegangan lebih pada phasa yang


sehat bila terjadi gangguan satu phasa ke tanah maupun yang
disebabkan oleh beban tidak seimbang.
h. Grounding LV Panel : sebagai pengaman apabila terjadi arus bocor
yang mengalir pada LV Panel.
i. Isolasi : sebagai penyekat antara bagian bertegangan dengan tidak
bertegangan. Digunakan sebagai isolasi tegangan listrik antara kawat
dengan tiang.
j. Transformator : berfungsi sebagai trafo daya merubah tegangan
menengah (20kV) menjadi tegangan rendah (380/200)Volt.

k. PHB TR (Papan Hubung Bagi Tegangan Rendah).

l. PHB-TR adalah suatu kombinasi dari satu atau lebih Perlengkapan


Hubung Bagi Tegangan.Rendah dengan peralatan kontrol, peralatan
ukur, pengaman dan kendali yang saling berhubungan.
Keseluruhannya dirakit lengkap dengan sistem pengawatan dan
mekanis pada bagian-bagian penyangganya.PHB TR digunakan untuk
membagi dan menyalurkan daya ke pusat-pusat beban dengan
kapasitas yang lebih kecil.

4. Prosedur mengukur tahanan pentanahan yang telah anda lakukan!


a. Earth tester mempunyai 3 kabel diantaranya adalah kabel merah,
kuning, dan hijau
b. Hubungkan kabel ke earth tester dengan warna yang sudah
ditentukan pada alat ukur.
c. Hubungkan kabel merah ke earth tester dengan warna yang sudah
ditentukan pada alat ukur.
d. Hubungkan kabel merah serta kuning ke tanah dengan masing
masing jarak ± 5-10 m dari pentanahan atau grounding
e. Hubungkan juga kabel hijau ke grounding yang sudah terpasang
f. Lakukan pengukuran grounding (tahanan pentanahan) dengan
memutar knob alat ukur pada posisi 200 Ω atau 2000 Ω tergantung
dari kondisi tanah pada area setempat yang akan dikur, kemudian
tekan tombol tester untuk mengetahui resistansi grounding,
biasanya berwarna kuning atau merah dan pada display alat ukur
akan muncul nilai tahanan pentanahan
g. Selesai, nilai resistansi grouding sudah diketahui
h. Jenis elektroda yang digunakan pada sistem pentanahan

5. Jenis elektroda yang digunakan pada system pentanahan

Terdapat 3 macam elekroda pentanahan yaitu bentuk batang (rod),


bentuk pita (kisi-kisi), dan bentuk plat.

1. Elektroda Batang (Rod)


Elektroda batang yaitu elektroda
dari pipa atau besi baja profil yang
dipancangkan ke dalam tanah.
Elektroda ini merupakan elektroda yang
pertama kali digunakan dan teori-teori
berawal dari elektroda jenis ini.
Elektroda ini banyak digunakan pada
gardu induk. Secara teknis, elektroda
jenis ini mudah pemasangannya dan tidak memerlukan lahan yang
luas. Elektroda batang biasanya ditanam dengan kedalaman yang
cukup dalam.
2. Elektroda Pita (kisi-kisi)
Elektroda pita merupakan elektroda yang
terbuat dari hantaran berbentuk pita atau
berpenampang bulat atau hantaran pilin yang
pada umumnya ditanam secara dangkal.
Pemancangan dilakukan secara vertikal
dengan menanam batang hantaran secara
horizontal (mendatar) dan dangkal.

1. Elektroda Plat
Elektroda plat merupakan
elektroda dari bahan pelat
logam (utuh atau berlubang)
atau dari kawat kasa. Pada
umumnya elektroda ini ditanam
cukup dalam. Elektroda ini
digunakan apabila diinginkan
tahanan pentanahan yang kecil
dan yang sulit diperoleh dengan menggunakan jenis-jenis elektroda
yang lain
6. Nilai tahanan pentanahan standar PUIL 2000
Nilai standar mengacu pada Persyaratan Umum Instalasi Listrik
atau PUIL 2000 (peraturan yang sesuai dan berlaku hingga saat ini)
yaitu kurang dari atau sama dengan 5 (lima) ohm. Dijelaskan bahwa
nilai sebesar 5 ohm merupakan nilai maksimal atau batas tertinggi dari
hasil resistan pembumian (grounding) yang masih bisa ditoleransi.
Nilai yang berada pada range 0 ohm - 5 ohm adalah nilai aman dari
suatu instalasi pembumian grounding. Nilai tersebut berlaku untuk
seluruh sistem dan instalasi yang terdapat pembumian (grounding) di
dalamnya.

7. Bagian-bagian (beserta fungsinya) dari alat ukur tahanan isolasi dan


tahanan pentanahan yang digunakan gunakan!
a. Alat ukur tahanan Isolasi / Insulation Tester (Megger)

Merek Kyoritsu model 3132 A


Keterangan :
1. Pengunci
Digunakan saat akan melakukan pengukuran, atau
mengecek kondisi baterai terlebih dahulu ditekan tombol
pengunci dengan menekannya kemudian mengarahkan ke
tulisan “lock”
2. Selektor jangkauan ukur
-Warna Biru digunakan untuk mengukur tahanan
-Warna merah digunakan untuk mengukur tahanan isolasi
- Batt. Check, untuk melihat kondisi baterai pada megger
sebelum dilakukan pengukuran.

3. Movement Zero
Pengatur posisi awal jarum penunjuk.
4. Pengatur posisi jarum “Zero Calibrasi” pada test hubung
singkat.
5. Skala yang digunakan untuk mengukur tahanan isolasi
6. Skala yang digunakan untuk mengukur tahanan
7. Skala yang digunakan untuk mengukur tegangan
8. Pengali yang digunakan saat mengukur tahanan isolasi.
Misal jika dipilih pada selector 250 V, maka hasil
penunjukkan jarum pada skala dikali dengan ½.
Probe merah (+) dihubungkan dengan lubang berwarna
merah
Probe hitam (-) dihubungkan dengan lubang berwarna
hitam

b. Alat ukur tahanan pentanahan / Earth Tester


Merek Kyoritsu Model 4105 A
Keterangan

1. Pengunci
Digunakan saat akan melakukan pengukuran,terlebih
dahulu ditekan tombol pengunci dengan menekannya
kemudian mengarahkan ke tulisan “lock”
2. Lampu indikator warna hijau.
Jika akan melakukan suatu pengukuran, pastikan bahwa
lampu tersebut menyala, tujuannya untuk mengetahui
bahwa alat siap untuk digunakan.
3. Selektor jangkauan ukur
-Warna hijau tosca, untuk mengukur tahanan pentanahan
- Warna oranye “Earth Voltage” mengukur tegangan
-OFF, saat selesai melakukan pengukuran arahkan selector
ke tulisan OFF
4. LCD Display
Untuk melihat nilai saat setelah melakukan pengukuran
yang diinginkan.

Keterangan :

1. Earth Tester (Kyoritsu model 3132 A)

Untuk mengukur besar tahanan pentanahan.

2. Kabel merah, kuning, dan hijau

Kabel merah dan kuning untuk dihubungkan ke tanah


dengan alat bantu pentanahan dengan jarak jarak ± 5-10
m dari pentanahan atau grounding. Kabel hijau
dihubungkan dengan elektroda

3. Alat bantu pentanahan

Menghubungkan kabel dengan tanah pada kabel


berwarna kuning dan merah.

B. Kesimpulan
1. cara menggunakan alat ukur tahanan isolasi
a. Pastikan rangkaian yang akan diukur berada dalam posisi
“OFF” dan tidak terhubung dengan sumber tegangan

b. Menarik semua NH Fuse menggunakan Puler, utamakan untuk


melepas bagian atas terlebih dahulu kemudian bagian bawah
NH Fuse

c. Periksa terlebih dahulu baterai apakah dalam kondisi normal


atau tidak, yaitu dengan memutar bagian knop utama ke battery
check dan menguncinya.

d. Hubungkan probe merah ke lubang merah, dan probe hitam ke


warna hiram.

e. Periksa Mekanikal zero dalam kondisi megger off, posisi jarum


penunjuk harus berada diposisi berimpit dengan garis skala.
Jarum harus menunjukkan skala tak hingga. Pada bagian skala
warna biru meunjukkan perhitungan hambatan, sedangkan
warna merah untuk tahanan isolasi.

f. Kemudian melakukan pengukuran didalam panel, dengan


menghubungkan kedua probe pada fase R-S, R-T, dan S-T
secara bertahap.

g. Catat hasil penunjukkan jarum pada skala Megger.

2. cara menggunakan alat ukur tahanan pentanahan


a. Earth tester mempunyai 3 kabel diantaranya adalah kabel merah,
kuning, dan hijau
b. Hubungkan kabel ke earth tester dengan warna yang sudah
ditentukan pada alat ukur.
c. Hubungkan kabel merah ke earth tester dengan warna yang sudah
ditentukan pada alat ukur.
d. Hubungkan kabel merah serta kuning ke tanah dengan masing
masing jarak ± 5-10 m dari pentanahan atau grounding
e. Hubungkan juga kabel hijau ke grounding yang sudah terpasang
f. Lakukan pengukuran grounding (tahanan pentanahan) dengan
memutar knob alat ukur pada posisi 200 Ω atau 2000 Ω tergantung
dari kondisi tanah pada area setempat yang akan dikur, kemudian
tekan tombol tester untuk mengetahui resistansi grounding,
biasanya berwarna kuning atau merah dan pada display alat ukur
akan muncul nilai tahanan pentanahan
g. Selesai, nilai resistansi grouding sudah diketahui
h. Jenis elektroda yang digunakan pada sistem pentanahan

Anda mungkin juga menyukai