Teknik
Universitas Pattimura
ANALISIS GETARAN INLINE PLUNGER PADA POMPA INJEKSI
BAHAN BAKAR MOTOR DIESEL
Benjamin, G. Tentua*)
Abstract
The purpose of this study was to determine the vibration inline plunger in the
frequency response of the roller - dual tangential cam fuel injection pump
diesel engine. serves asa roller tappet, so that the rotational movement of the
cam can be transferred into a movement of the plunger in the direction inline.
This research was done experimentally using a measuring instrument Hand Hald
Analyzer for measuring vibration, frequency response on the inline plunger fuel
injection pump diesel engine.Research variables used motor rotation is 979 rpm,
1093 rpm and 1300 rpm. The result shows that the ondition of the fuel injection
pump diesel motor can function properly, in accordance with ISO standards. It
can be shown from a comparison of the value of the characteristic vibration
frequency response inline plunger RMS, Peak and peak-peak at 1300 rpm motor
rotation is still in a stable condition.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.2. Cam Contours
2.1 Pompa Injeksi
Pompa injeksi dalam motor diesel memiliki peran Cam contours yang digunakan secara luas
yang sangat penting terutama dalam menyediakan untuk pompa injeksi biasanya cam dengan model
bahan bakar yang dibutuhkan untukmproses cosine atau tangential lcontour. Suatu tangential
*)
Benjamin G Tentua; Dosen Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Unpatti
Benjamin G Tentua; Analisis Getaran Inline Plunger Pada Pompa Injeksi Bahan Bakar Motor Diesel 2068
contour dibentuk oleh 2 garis tangensial AB dalam respon waktu. Sedangkan ℎ, ℎ̇ dan ℎ̈
danbusur dengan radius dan pada bagian lain, masing–masing menyatakan tinggi angkatan,
dari contour tersebut sebagaimana ditunjukan pada kecepatan dan percepatan plunger idea ldalam
gambar 2.8. : respon waktu.
̈+ (ℎ̇ − ̇ ) + (ℎ − ) = 0 (a)
⏞ (ù) = ( ) exp(− ù ) , ù N ( ),
= 1 2 (b)
1+ ( ( )
ℎ)
⏞̇ (ù) = ⏞̇ ( ) exp(− ù ), ù N ( ),
( )= + +ℎ − ℎ( ) (c)
⏞
ẍ (ù) = ⏞
ẍ (n) exp(−jùt), ù ϵ N (F),
Dengan , ̇ , ̈ masing–masing menyatakan tinggi
angkatan, kecepatan dan percepatan plunger aktual
2069 Jurnal TEKNOLOGI, Volume 12 Nomor 2, 2015; 2067 - 2071
= 10 log Re ⏞
ẋ (ù) + Im ⏞
ẋ (ù)
= 10 log Re ⏞
ẍ (ù) + Im ⏞
ẍ (ù)
Tabel 3.1 Variasi Eksperimen dan Akuisisi Data Persiapan Bahan Dan Alat
160
140
120
950 1000 1050 1100 1150 1200 1250 1300
120 Putaran Cam Shaft nc(rpm)
100 Data Series rms dB vf(f) Data Series peak dBvf(f) Data Series peak-peak dBvf(f)
80
60
175
Amplitude Kecepatan Vs.Frekuensi Osilasi Plunger Per Siklus
200
Data Series 979 Rpm
Data Series 1093 Rpm 170
Amplitude Kecepatan Plunyer Per Siklus, v-dB
160
165
140
120 160
100
155
80
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 950 1000 1050 1100 1150 1200 1250 1300
Frekuensi Osilasi Plunger Per Siklus, f-Hz
Putaran Cam Shaft nc(rpm)
Gambar 4.2. Grafik Amplitude kecepatan vs Data Series rms dB af(f) Data Series peak dB af(f) Data Series peak-peak dB af(f)}
frekuensi osilasi plunger per siklus
4.2. Pembahasan
170
sendiri. Pengaruhnya terlihat jelas ada pada grafik Headdquarters, Sound & Vibration Measurement
4.3, yang menunjukan bahwa respon getaran Technical Documentation, Denmark,
acceleration yang paling kuat dan sangat ekstrim, Bruel & Kjaer. 2010.
artinya bahwa getaran yang kuat tak akan Ishihama et al. “Camshaft Drive Torque
menjamin pompa injeksi akan berfungsi dengan Measuring Device Built in a Chain
sangat baik, karena pada tingkatan ekstrim dapat Sprockt”. 2010.
menyebabkan unbalance (ketidakseimbangan) dari Khovakh, M. Motor Vehicle Engines, MIR
setiap bagian – bagian mesin yang berputar. Begitu Publisher, Moscow, 1979.
juga dengan getaran yang lemah, tak akan Koster, M.p., Vibration of Cam Mechanisms,
menjamin pompa injeksi akan bekerja dengan Macmillan, London, 1970.
sangat buruk. Mitchel, D, B., “Tests On Dynamic Response Of
Pada grafik 4.4, 4.5, dan 4.6 diambil dari nilai cam-Followers-Systems,” Mechanical
RMS, Peak dan Peak – Peak getaran respon Engineering, June 1950.
frekuensi (perpindahan, kecepatan dan percepatan) Rothbart, H., “Cam Dynamics”Proc. Int.
dari setiap putaran poros (979 rpm, 1093 rpm dan Conference Mechanisms, conn, 1961
1300 rpm) sesuai penelitian yang dilakukan. .Shigley, J., and Mischke, C., Standart Handbook
Pada grafik – grafik tersebut menunjukan of Machine Design, Chap 18, D. Curtis,
bahwa nilai RMS yang paling rendah, dan Peak - McGraw-Hill, New York, 1996.
Peak yang paling tinggi, ini berarti kondisi pompa Szakallas, L. E., and Savage, M., “The
injeksi masih dapat berfungsi dengan baik, sesuai
Characterization of Cam drive System
dengan standar ISO, karena menurut standar ISO, Windup, “ Trans, ASME., J. Mech. Des.,
jika nilai RMS sama atau lebih besar dari nilai Peak 102, 1980.
atau Peak – Peak akan menyebabkan kerusakan
mesin yang lebih cepat. Namun pada penelitian ini
nilai RMS, Peak dan Peak – Peak masih dalam
kondisi yang stabil. Untuk itu dalam melakukan
penelitian atau percobaan standar ISO lah yang di
gunakan, untuk melakukan pencegahan dari setiap
getaran agar tidak overload yang menyebabkan
umur pakai mesin yang sangat cepat rusak.
5. KESIMPULAN
Daftar Pustaka